b. Tari non tradisional adalah tari yang tidak berpijak pada aturan yang sudah ada atau pola
tradisi dan aturan yang sudah baku. Tari jenis ini merupakan tari pembaharuan yang lebih
mengungkapkan gaya pribadi. Tarian ini merupakan bentuk ekspresi diri yang memiliki
aturan yang lebih bebas namun secara konseptual tetap memiliki aturan. Contoh tarinya
adalah karya tari didik nini towok misalnya tari wek – wek, persembahan. Karya bagong
kusudihardjo antara lain yapong, wira pertiwi, dan lain sebagainya.
4. Unsur – unsur seni tari
Unsur seni tari ada 2 yaitu unsur pokok adalah gerak dan unsur pendukung meliputi
iringan, tema, tata rias, tata busana, tata lampu, tata panggung.
a. Unsur pokok tari adalah gerak
unsur – unsur gerak meliputi tenaga, ruang dan waktu. Ruang adalah sesuatu yang harus diisi.
Ruang dalam tari mencakup aspek gerak yang diungkapkan oleh seorang penari yang
membentuk perpindahan gerak tubuh, posisi yang tepat, dan ruang gerak penari itu sendiri.
Ruang berhubungan dengan level yaitu tingkat jangkauan gerak. Ruang gerak tari diberi
makna melalui garis lintasan penari dalam ruang yang dilewati penari. Ruang dapat diartikan
sebagai tempat dimana menyangkut garis, volume, arah, dan dimensi, level, fokus serta arah
pandang dan gerak. Arah ada 2 macam yaitu arah hadap dan arah gerak. Arah hadap
menunjukkan dimana penari menghadap sedangkan arah gerak menunjukkan kemana penari
bergerak. Fokus adalah titik pandang penari dengan sentral penontonlevel adalah tingkat
jangkauan gerak yang telah ditentukan dan disesuaikan dengan aturan gerak tari itu sendiri.
Level berfungsi sebagai pemberi kesan, daya tarik dan menimbulkan kesan dinamis terhadap
tari. Level ada 3 yaitu rendah, sedang dan tingi. Dimensi adalah keleluasaan dan kepadatan
(densitas) ruang. Ini digunakan sebagai ukuran penari bergerak. Kepadatan atau densitas
adalah penguasaan ruang oleh penari. Macam – mcam level yaitu tinggi, sedang dan rendah.
Ruang juga menyangkut pola lantai atau formasi penari. Pola lantai diciptakan fungsinya
untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak. Macam – macam pola lantai antara lain
vertikal /lurus, horisontal, diagonal dan melengkung.
Waktu adalah cepat lambatnya gerakan yang dilakukan oleh penari. Kebutuhan waktu yang
diperlukan untuk perubahan posisi dan perubahan kedudukan tubuh.
Tenaga yang diwujudkan oleh gerakan berhubungan dengan kualitas gerak. Pencerminan
penggunaan dan pemanfaatan tenaga yang disalurkan ke dalam gerakan yang dilakukan
penari merupakan bagian dari kualitas tari sesuai penghayatan tenaga. Tenaga merupakan
pengendalian energi yang diekspresikan kontras perubahan yang dinamis(cepat lambat, tinggi
rendah, keras lembut). Jadi faktor – faktor yang berhubungan dengan penggunaan tenaga
adalah intensitas, tekanan dan kualitas.
Macam – macam gerak ada 2 yaitu gerak murni dan maknawi. Gerak murni (Pure Movent) di
sebut gerak wantah yaitu gerak yang disusun dengan tujuan untuk mendapatkan bentuk gerak
yang artistic (keindahan) dan tidak mempunyai maksud tertentu. contohnya sabetan, besut
dan lain sebagainya. Gerak maknawi (gesture) disebut gerak tidak wantah yaitu gerak yang
mengandung arti atau maksud tertentu dan telah distilisasi dari wantah menjadi tidak wantah.
Contoh gerak ulap – ulap (melihat sesuatu yang jauh letaknya), ukel karno ( mendengar),
penthangan ( menolak / tidak setuju), golek iwak (mencari ikan di sungai), nuding (marah),
lumaksono (berjalan).
b. Unsur pendukung tari
1) Iringan (Musik)tari merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.
Keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu dorongan atau nalun ritmis. Pada dasarnya
bentuk musik tari dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bentuk internal dan eksternal. Musik
Internal yaitu Musik atau iringan tari yang di timbulkan atau bersumber dari penarinya
sendiri. Contoh: bersiul,tepuk tangan,bernyanyi,petik jari,hentakan kaki,dsb. Musik Eksternal
yaitu Musik atau iringan yang di timbulkan atau bersumber dari alat instrument yang di
lakukan orang lain.Contoh: Nyanyian, puisi, susara-suara, instrument gamelan, orkestra
musik ,dsb
2) Tema adalah pokok pikiran, gagasan utama atau ide dasar. Macam – macam tema adalah
heroic, erotis, imitative, pantomime.
3) Tata Busana atau Kostum
Fungsi busana tari adalah untuk mendukung tema atau isi tari, dan untuk memperjelas
peranan-peranan dalam suatu sajian tari. Oleh karena itu di dalam penataan dan penggunaan
busana tari hendaknya senantiasa mempertimbangkan hal hal sebagai berikut:
Busana tari hendaknya enak dipakai dan sedap dilihat oleh penonton
Penggunaan busana selalu mempertimbangkan isi/tema sehingga dapat menghadirkan
suatu kesatuan antara tari dan tata busana
Penataan busana hendaknya bias merangsang imajinasi penonton
Desain busana harus memperhatikan bentuk bentuk gerak tari
Busana sebaiknya dapat member proyeksi kepada penarinya.
Keharmonisan dalam pemilihan atau perpaduan warna warna busana
Dalam tari kita, busana tari mencerminkan identitas suatu daerah yang sekaligus menunjuk
pada tari itu berasal. Arti simbolis dihubungkan dengan kepentingan tari dapat dikemukakan
seperti berikut merah merupakan simbol keberanian dan keagresifan, biru merupakan simbol
kesitiaan dan mempunyai kesan ketentraman, kuning mrerupakan simbol keceriaan atau
berkesan gembira, hitam merupakan simbol kebijaksanaan atau kematangan diri,putih
merupakan simbol kesucian atau bersih.
4) Tata Rias berfungsi antara lain adalah untuk mengubah karakter pribadi menjadi karakter
tokoh yang sedang dibawakan, untuk memperkuat ekspresi, dan untuk menambah daya tarik
penampilan.
5) Tempat Pentas Suatu pertunjukan apapun bentuknya selalu memerlukan tempat atau ruangan
guna menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. Bentuk pemanggungan atau bentuk pentas,
ada bermacam-macamProscenium, Tapal Kuda,Pendapa, Bentuk Pentas Terbuka, Arena, dsb.
6) Tata Lampu/Pencahayaan
Tata lampu di dalam pergelaran tari, di samping untuk menerangi serta menyinari juga
dipakai untuk membentuk suasana yang diperlukan dalam adegan-adegan yang ditampilkan.
seorang penata lampu harus peka terhadap efek yang ditimbulkan akibat pengaturan lampu-
nya. Jenis-jenis lampu antara lain Lampu khusus atau spotlight digunakan untuk menyinari
objek secara khusus, Follow spotlight lampu sentral yang berfungsi mengikuti objek, Strip
light lampu berderet dan bermacam-macam warna, General light sebagai penerangan
keseluruhan arena pentas. Fungsi tata lampu Menerangi dan menyinari pentas dan
Mengingatkan efek lighting alamiah
5. Penjiwaan dalam menari
Penjiwaan dalam menari merupakan kemampuan penari dalam menghayati dan
mengekspresikan karakter peran dan karakter tari pada waktu menari. Penjiwaan dalam
menari dalam bahasa jawa disebut wirasa. Penjiwaan dalam menari dapat dicapai apabila
seseorang dalam menari melibatkan passion yaitu melakukan dengan perasaan senang,
bersungguh – sungguh (bersemangat) mencurahkan segala perasaannya dalam kegiatan
menari. Untuk sampai kepada kemampuan penjiwaan dalam menari, ada beberapa
kemampuan dasar yang harus dimiliki penari yaitu
a. Wiraga adalah Memiliki ketrampilan teknis gerak mencakup kemampuan menghafal urutan
gerak, kemampuan olah tubuh, kemampuan mentaati gaya tari dan kelenturan.
b. Wirama adalah Memiliki kepekaan musical yaitu kepekaan dalam menyelaraskan ritme gerak
tubuh dengan ritme musik atau menyelaraskan ritme garak dengan penari lainnya.
c. Wirasa adalah Mampu menghayati dan mengekspresikan karakter peran dan karakter tari
Untuk dapat mencapai wirasa penari harus melakukan 4 hal yaitu sawiji (konsentrasi), greget
( menyalurkan kekuatan dari dalam), sengguh (percaya diri), mingkuh (penuh disiplin
disertai dedikasi dan loyalitas)
6. Fungsi seni tari
Beberapa fungsi dan peran seni tari sebagai berikut :
a. Tari sebagai sarana upacara
fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan
masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang
berfungsi sebagai ritual. Ciri – ciri tari untuk upacara antara lain diselenggarakan pada tempat dan
waktu tertentu, bersifat sacral dan magis, ada sesaji, dilaksanakan di tempat terbuka dan massal, hidup
dan berkembang dalam tradisi yang kuat sebagai sarana untuk persembahan, sebagai sarana memuja
dewa, bersifat kebersamaan dan berulang ulang, yang datang dianggap peserta upacara bukan
penonton, ditarikan oleh penari yang terpilih dan dianggap suci, gerak tari imitatif, meniru gerak -
gerik alam sekitar, ungkapan gerak mirip ekspresi kehendak jiwa penarinya.
b. Tari sebagai sarana hiburan
salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan
pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira, pada
dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk
kepuasan para penarinya itu sendiri. contoh tari hiburan tari tayub (jatim, jateng), ketuk tilu (jabar),
gandrung (banyuwangi), jogged bumbung (bali), serampang dua belas (Sumatra), tari sekar putrid,
ratu graheni
c. Tari sebagai sarana pergaulan
Dalam hal ini tari memiliki fungsi pergaulan antara sesame manusia . contoh tari ketuk tilu,
jaipongan, maengket ( Sulawesi) tari tujuah lompat (Maluku)
d. Tari sebagai penyalur terapi
Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental.
Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi
penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental.
e. Tari sebagai media pendidikan
Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti mendidik anak untuk bersikap
dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang dari nilai – nilai keindahan dan
keluhuran karena seni tari dapat mengasah perasaan seseorang
f. Tari sebagai pertunjukkan
tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari
ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan
kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini sengaja disusun untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu
penyajian tari mengutamakan segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik
serta tema dan tujuan yang jelas. Contoh tari pertunjukan tari piring (Sumatra), tari ngremo(jatim),
gambyong ( surakarta)
g. Tari sebagai media katarsis
Katarsis berarti pembersihan jiwa. Seni tari sebagai media katarsis lebih mudah dilaksanakan
oleh orang yang telah mencapai taraf atas penghayatan seni. Oleh karena itu, biasanya jtari ini
dilakukan oleh seniman yang hakiki. Namun seorang guru pun bisa melakukannya asal dia
mau berlatih dengan kesungguhan, konsentrasi yang penuh, berani dan memiliki kekayaan
imajinasi.
B. JENIS, UNSUR DAN FUNGSI SENI MUSIK
Pengertian seni musik nusantara adalah Musik nusantara dari katanya tersebut bisa dipahami
sebagai sebuah musik yang berkembang di seluruh wilayah kepulauan dan merupakan
kebiasaan turun temurun yang masih dijalankan oleh masyarakat.Musik nusantara ada 2 jenis
yaitu musik tradisional dan musik non tradisional.
Jenis seni musik nusantara
Jenis seni musik nusantara ada 2, yaitu seni musik tradisional dan non tradisional,yang
akan dipaparkan sebagai berikut.
Tangga Nada Minor Harmonis Tangga nada minor harmonis adalah tangga nada minor yang
nada ke tujuhnya dinaikkan setengah laras. Dalam tangga nada ini, deretan naik dan turun
tetap sama. Berikut ini, tangga nada minor harmonis.
Tangga Nada Minor Melodis Tangga nada minor melodis adalah tanga nada minor asli
yang nada ke-6 dan ke-7 dinaikkan setengah laras. Pada saat turun, nada ke-6 dan ke-7
tersebut diturunkan ½ laras. Berikut ini, tangga nada minor melodi
b. Tangga Nada pentatonis
Tangga nada pentatonis adalah jenis tangga nada yang hanya memakai lima nada pokok.
Ragam tangga nada pentatonis dibedakan oleh jarak antarnada serta pilihan nada yang
didengar. Berdasarkan nadanya, ada tangga nada yang menggunakan pelog dan slendro.
Contoh alat musik yang menggunakan tangga nada ini adalah gamelan. Sedangkan
Pengertian Tangga Nada Pentatonis dari wikipedia dijelaskan bahwa Skala pentatonik atau
tangga nada pentatonik adalah suatu skala dalam musik dengan lima not per oktaf.
2.Harmoni
harmoni adalah pergerakan dari satu akor keakor yang lain yang difungsikan sepabagai
pengiring suatu melodi. Pergerakan akord yang indah atau bagus sering di istilahkan sebagai
pergerakan yang harmonis. Sedangkan akor sendiri adalah perpaduan tiga nada atau lebih.
Akor yang di susun dari tiga nada yang disusun keatas dengan berdasarkan interval terts
disebut juga triad. Berikut adalah susunan akor triad dalam tangga nada C mayor
Akord mayor di tunjukkan dengan huruf besar sedangkan akor minor di tunjukan dengan
huruf kecil. Berikut ini adalah jarak nada pada akor-akor triad Mayor = 2 + 1 ½, Minor = 1 ½
+ 2, Diminised = 1 ½ + 1 ½, Augmented = 2 + 2
3.Ritme
Ritme adalah pengaturan panjang pendek bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian
kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan jumlah ketukan dalam birama
dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu ketukan. Nada-nada tertentu dapat
diaksentuasi dengan pemberian tekanan (dan pembedaan durasi). berikut ini adalah simbol-
simbol yang digunakan untuk menentukan panjang pendeknya harga dari suatu not
4.Bentuk dan struktur lagu
Bentuk dan struktur musik adalah semacam kerangka dalam suatu karya musik. Kerangka
tersebut tersusun dari bagian-bagian lagu yaitu kalimat, segmen dan yang terkecil adalah pola
(motif), Sebagai contoh dibawah ini ada contoh bentuk lagu satu bagian,
5.Unsure ekspresi
unsur ekspresi dalam musik adalah bagaimana musik itu harus di bawakan, sebagai contoh
tanda ekspresi dalam musik adalah sebagai berkut :
a. Tempo secara garis besar dapat di bedakan menjadi tiga yatu, cepat, sedang dan lambat.
Tempo lambat antara lain largo ( sangat lambat M.M. 46 – 50), larghetto (lebih cepat dari
largo M.M.60-63), adagio (lambat M.M 52-54), lento (lebih cepat dari adagio M.M 56-58).
Tempo-tempo sedang antara lain adante (berjalan teratur M.M 72-76), andantino ( lebih cepat
dari adante M.M 80-84), moderato (sedang M.M 96-104)
Tempo-tempo cepat antara lain allegretto (lebih lambar dari allegro M.M 108-116), allegro
( cepat, hidup, gembira M.M 132-138), vivace (lebih cepat dari allegro M.M 160-176), presto
(cepat M.M 184-200), prestisimo (sangat cepat M.M 208)
perubahan tempo antara lain accelerando (makin lama makin cepat), ritardando (makin lama
makin melambat), fermata (nada di tahan melebihi nilai yang sebenarnya), rubato (bebas dan
penuh perasaan), Stringendo (tergesa gesa dan kian menjadi cepat)
b. Dinamik ( tanda untuk menentukan keras lembutnya suatu bagian atau prase)
Pianissimo ( pp) sangat lembut, Piano ( p) lembut, Mezzopiano (mp) sedikit lembut, Mezzo
forte (mf) sedikit keras, Forte (f) keras, Fortesimo (ff) sangat keras.
Perubahan dinamik antara lain Crescendo semakin keras, Decrescendo semakin lembut,
Diminuendo melembutkan nada, Sforzando lebih keras diperkeras.
c. Gaya atau style antara lain Animato riang gembira, capella tanpa iringan alat music, Dolce
manis, Espresivo ekspresif, Marcia mars atau lagu berbaris, Staccato pendek tersentak sentak,
Subito seketika.
FUNGSI MUSIK
2. Ditinjau dari cara memainkanya alat musik dibedakan menjadi lima yaitu :
a. Alat musik gesek
Alat musik gesek adalah segala macam alat musik yang dimainkan dengan cara di gesek.
Yang tergolong alat musik gesek adalah biola, cello rebab, contre bass, dll
b. Alat musik petik
Alat musik petik adalah alat musik yang cara memainkanya dengan cara dipetik, contoh alat
musik petik adalah guitar, kecapi, siter, dll
c. Alat musik pukul
Alat musik pukul adalah alatmusik yang cara meminkanya dengan di pukul. Yang termasuk
alat musik pukul adalah drum, tamborine, silofone, timpani, dll
d. Alat musik tiup
Alat musik tiup adalah alat musik yang cara memainkanya dengan cara di tuip. Contoh alat
musik tiup adalah flute, trumpet, sruling, oboe, clarinet, dll
e. Alat musik getar
Alat musik getar adalah alat musik yang cara memainkannya dengan digetarkan. Cotoh alat
musik getar adalah angklung, bolero, marakas.
f. Alat musik keyboard
Alat musik keyboard adalah alat musik yang memakai bilah nada dalam susunan yang kusus
dan dimainkan dengan ditekan menggunkan jari. Contoh alat musik keyboard adalah organ,
piano, akordeon.
KARAKTER MUSIK
1. Musik jazz
Menurut Majalah Design Arsitektur, edisi April 2000 Jazz adalah pembebasan jiwa yang
hadir dalam ruang bernama “ IMPROVISASI “. Dalam jazz, ada suatu dialog atau
percakapan akrab yang terjadi seketika, spontan dan tanpa rencana. Jazz memiliki suatu
kerangka, dimana suatu musisi bisa “berakrobat” dan mengalir mengikuti suatu garis
petunjuk, namun kemudian berbelok, menghilang lalu kembali lagi, melompat - lompat,
menari - nari, jungkir balik, dan semuanya dilakukan secara improvisasi dan tidak saling
merusak.
Sejarah musik jass terdiri dari beberapa periode yaitu Ragtime jazz (periode 1890 –
1910), New Orleans ( periode 1890 – 1910), Swing ( 1920 – 1930 ), Europen jazz ( 1920 –
1930), Dixieland (periode 1940 – 1950 ), Bebop periode ( 1940 – 1950), Cool jazz ( 1940 –
1950), Hard jazz ( 1940 – 1950, Free jazz ( 1940 – 1950), Latin jazz ( 1960 – 1950), Soul
jazz (1960- 1970), Jazz fusion ( 1960-1970)
2. R & B
Musik R&B dibuat dan didukung oleh sebagian besar masyarakat Afrika-Amerika pada awal
1940-an. R&B pertama kali diciptakan oleh Jerry Wexler, yang terkenal dengan Atlantic
Recordnya. Istilah R&B menurut Jerry Wexler digunakan sebagai sinonim untuk
musik Rhitem And Roll (musik rock n roll yang dimainkan oleh orang kulit hitam). Harmoni
musik R&B berakar dari blues dan boogie-woogie, namun memiliki ritme yang lebihdinamis
dan variatif. Piano dan gitar elektrik adalah pengiring yang harus ada. Mengikuti
perkembangan zaman, musik R&B telah mendapat pengaruh dari jenis musik lain seperti
musik jazz dan rock sehingga berkembang menjadi jenis musik yang berbeda dari komposisi
aslinya. Di Indonesia, musik R&B mulai muncul sekitar tahun 1990-an. Musik ini terus
berkembang hingga sekarang. Beberapa musisi Indonesia yang membawakan jenis musik
R&B antara lain, Glen Fredly dan Rio Febrian.
3. Musik pop
Salah satu ciri musik pop adalah penggunaan ritme yang terasa bebas.dengan mengutamakan
permainan drum dan gitar bass. Komposisi melodinya juga mudah dicerna. Biasanya, para
musisinya juga menambahkan aksesori musik dan gaya yang beraneka ragam untuk
menambah daya tarik dan pemahaman bagi para penikmatnya.
Beberapa musisi dan grup band pop indonesia antara lain, Titiek Puspa, Chrisye, Katon
Bagaskara, Melly Goeslaw, grup band Peterpan, Ada Band, Kla Project dan sebagainya. Serta
dengan artis indonesia antara lain, Kris dayanti, Ari laso, Ruth Sahanaya, dan lain-lain.
4. Rock
Musik Rock adalah jenis aliran musik yang dipengaruhi dari pola boogie-woogie sebagai
kesinambungan blues dan berakar dari musik country. Penemunya adalah Fat Domino.
Instrumen musik yang dominan pada musik rock adalah gitar dengan efek distorsi yang keras
serta amplifier-nya, bass & gitar elektrik merupakan instrumen yang dipelopori oleh
merk Fender pada tahun 1951. Piano dan organ elektrik, synthesizer, dan drum set merupakan
instrumen yang turut melengkapinya.
Dalam perkembangannya, musik rock memiliki beberapa aliran atau jenis genre yang
diantaranya metal, punk, alternative, grunge. Di Indonesia sendiri musik rock berkembang
dengan pesat dan terkenal dari tahun 70-an dengan grupnya antara lain, God Bless, Rawe
Rontek, Gang Pegangsaan, dan lain-lain. Perkembangan musik Rock tidak lepas juga dari
produksi rekaman Log Zelebour dibawah naungan logiss record-nya. Walau kemudian
sempat meredup beberapa waktu, musik ini bangkit kembalai di tahun 200-an. Beberapa
musik band rock yang berkembang akhir-akhir di Indonesia antara lain Seuries, Boomerang,
Jamrud, Edane, dan sebagainya.
5. Reggae
Reggae merupakan irama musik yang berkembang di Jamaika. Reggae mungkin jadi bekas di
perasaan lebar ke menunjuk ke sebagian terbesar musik Jamaika,
termasuk Ska, rocksteady, dub, dancehall, dan ragga. Barangkali istilah pula berada dalam
membeda-bedakan gaya teliti begitu berasal dari akhir 1960-an. Reggae berdiri di
bawah gaya irama yang berkarakter mulut prajurit tunggakan pukulan, dikenal sebagai
"skank", bermain oleh irama gitar, dan pemukul drum bass di atas tiga pukulan masing-
masing ukuran, dikenal dengan sebutan "sekali mengeluarkan". Karakteristik, ini memukul
lambat dari reggae pendahuluan, ska dan rocksteady.
6. Dangdut
Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk
musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk
kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari
penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik
Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat
dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-
an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik
populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong,
langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music. Yang menjadi karakter musik ini
adalah cengkok dan penggunaan alat musik gendang dan suling.
Seni rupa dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu karya seni murni, karya seni pakai
atau terapan, dan karya seni rupa berdasarkan dimensinya. Pengertian karya seni rupa murni
atau fine art adalah bentuk seni rupa yang diciptakan dengan lebih mengutamakan unsur
ekspresi jiwa pembuatnya atau seniman tanpa mencampuradukannya dengan fungsi atau
kegunaan tertentu. Karya seni rupa murni seperti seni lukis dan seni patung. Pengertian karya
seni pakai atau terapan (Applied art) adalah karya seni rupa yang lebih mengutamakan fungsi
tertentu. Karya seni rupa terapan seperti seni grafis, seni dekorasi, reklame, ilustrasi,
kerajinan/kriya, arsitektur, keramik, batik dan grafika. Seni rupa berdasarkan dimensinya
terbagi atas dua yaitu karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa tiga dimensi.
Pengertian karya seni rupa dua dimensi atau dwimatra adalah karya seni rupa yang terbentuk
dari unsur panjang dan lebar. Sedangkan pengertian karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra
adalah karya seni rupa yang memiliki tiga unsur yaitu panjang, lebar, dan tinggi serta
memiliki unsur kesan ruang, bentuk, dan volume. Contohnya bonsai, seni keramik, diorama
dan lainnya.
Unsur unsur seni rupa terdiri atas titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur,
dan gelap terang.
1. Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar yang berada pada dimensi satu. Dibutuhkan
adanya titik untuk membentuk garis, bentuk, ataupun bidang.
2. Garis
Garis adalah unsur seni rupa yang merupakan hasil dari penggabungan unsur titik. Garis
dalam seni rupa menjadi goresan atau batasan dari suatu benda, ruang, bidang, warna, tekstur
dan lainnya. Garis terbagi atas tiga yaitu menurut jenisnya, menurut kesannya dan wujudnya.
Garis menurut jenisnya yaitu garis lengkun, garis panjang, pendek, horizontal, vertikal,
diagonal, berombak, putus, putus, patah-patah, spiral dan lainnya. Kesan garis dapat
ditimbulkan oleh adanya variasi jenis jenis garis yang digunakan serta kebudayaan yang ada
saat tersebut terhadap suatu simbol. Garis berdasarkan wujudnya ada dua yaitu semu dan
nyata. Garis nyata dihasilkan oleh coretan sedangkan garis semu dihasilkan oleh adanya
perbedaan warna terhadap dua benda atau lebih.
3. Bidang
Bidang merupakan unsur dalam seni rupa yang dihasilkan dengan mengabungkan beberapa
garis. Bidang merupakan dimensi kedua yang memiliki panjang dan lebar.
4. Bentuk
Bentuk adalah unsur dari seni rupa yang terbentuk dari gabungan dari berbagai bidang.
Bentuk terdiri atas dua yaitu bangun dan bentuk plastis atau form. Shape atau bangun adalah
sesuatu yang bentuknya seperti bulat, persegi, ornamental, tidak teratur dan lainnya
sedangkan form atau bentuk plastis adalah bentuk subjektif atau tujuan dari adanya benda
tersebut sehingga memiliki nilai seperti kasur yang berbentuk (shape) persegi panjang tapi
form nya itu sebagai tempat tidur
5. Ruang
Ruang adalah unsur seni rupa yang memiliki dua sifat. Dalam karya seni rupa dua dimensi,
ruang dapat bersifat semu sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang bersifat nyata.
Oleh karena itu dalam karya dua dimensi kesan ruang atau kedalaman dapat ditempuh
melelui beberapa cara, diantaranya: melalui penggambaran gempal, penggunaan perspektif,
peralihan warna, gelap terang, dan tekstur, pergantian ukuran, penggambaran bidang
bertindih, pergantian tampak bidang, pelengkungan atau pembelokan bidang, penambahan
bayang-bayang.
6. Warna
Warna adalah salah satu unsur seni rupa yang membuat suatu ciptaan para seniman terasa
hidup dan lebih eksresif. Warna berdasarkan teori warna terhadap cahaya terdapat tujuh
spektrum warna. Salah satu teori warna dalam seni rupa adalah teori warna pigmen yaitu:
Warna Primer, terdiri atas merah, kuning, dan biru. Pengertian warna primer adalah
warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain.
Warna Sekunder, seperti ungu, oranye dan hijau adalah jenis pigmen yang dapat
diperoleh dari mencampur kedua warna primer dalam takaran tertentu.
Warna Tersier, yakni warna yang dihasilkan melalui pencampuran warna sekunder
Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran
warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju
warna kuning, dan lain-lain,
Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam
lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.
7. Tekstur
Pengertian tekstur sebagai unsur seni rupa adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang
atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda ada yang memiliki tekstur
berbeda dan adapun yang sama. Tekstur terdiri atas dua jenis yaitu nyata dan semu.
Pengertian tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan terhadap
sifat dan keadaan permukaan bidang benda karya seni rupa. Pengertian tekstur nyata adalah
nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan.
8. Gelap Terang
Gelap terang adalah unsur seni rupa yang bergantung terhadap intensitas cahaya. Semakin
besar intensitas cahaya maka akan semakin terang, semakin kecil intensitas cahaya, maka
akan semakin gelap. Dalam karya seni rupa dua dimensi, unsur gelap terang dibuat
berdasarkan gradiensi dan pemilihan warna yang ada.
Fungsi seni rupa terdiri atas dua yaitu fungsi individual seni rupa dan fungsi sosial seni
rupa.
a. Fungsi individual seni rupa
Fungsi seni rupa yang individual ada dua yaitu fisik dan emosional. Fungsi seni rupa
secara fisik adalah pemenuhan kebutuhan fisik manusia baik yang dipakai langsung ataupun
sebagai pelengkap dari aktivitasnya. Fungsi seni rupa secara emosional bagi individu adalah
sebagai efek kerja sama antara pencipta seni atau seniman yang telah menyampaikan
ekspresinya terhadap penikmat karya seni rupa, atau disebut apresiator.
b. Fungsi Sosial Seni Rupa
Fungsi seni rupa secara sosial ada empat yaitu pendidikan, rekreasi, komunikasi dan
keagamaan.
Fungsi seni rupa terhadap pendidikan adalah sebagai sarana untuk mempermudah dan
memperbagus cara pembelajaran dalam dunia pendidikan sehingga anak didik mampu
menerima dan menangkap lebih cepat pembelajaran yang ada. Fungsi seni rupa terhadap
rekreasi berhubungan dengan penyegaran dan pembaharuan kondisi emosional masyarakat
seperti pembuatan taman rekreasi, dan pusat wisata lainnya oleh pemerintah menggunakan
seniman. Fungsi seni rupa dalam komunikasi adalah mempermudah penyebaran dan
penerimaan informasi kepada para penerima informasi dengan memberikan sentuhan
kreativitas. Fungsi seni rupa dalam keagamaan salah satunya adalah mempermudah
identifikasi kekhasan suatu agama.
a. Teater tradisional
Teater tradisional adalah jenis teater yang berkembang didaerah daerah seluruh nusantara.
Teater tradisional diIndonesia sangat berfariasi dan berbeda antara satu daerah dengan daerah
lainnya. Berikut disajikan beberapa bentuk teater tradisional yang ada diIndonesia antara
lain Teater Ketoprak,Wayang Orang, Ludruk,Lenong, Randai, Mamanda, Sangbyang Teater
Wayang Kulit menggunakan layar tipis serta sinar lampu untuk menciptakan kesan bayangan
pada wayang kulit. Wayang kulit tersebut dimainkan dibelakang layar tadi. Dalam
pementasan teater wayang kulit ini biasanya penonton wanita menonton pada bagian depan
layar yang untuk menonton bayangan dari wayang kulit tersebut, sedangkan para laki laki
menonton pada bagian belakang layar untuk menonton wayang kulit tersebut secara
langsung.
Dalam sebuah seni teater juga terdapat unsur unsur seni yang harus ada dalam sebuah
pementasan. Adapun unsur tersebut dapat dibedakan menjadi Unsur Internal dan Unsur
Eksternal. :
1. Unsur Internal merupakan unsur utama dalam sebuah pertunjukan seni teater serta harus ada
apabila akan melakukan sebuah pertunjukan seni teater. Unsur internal dapat disebut sebagai
jantungnya sebuah pementasan, karena apabila salah satu unsur tersebut tidak ada maka
sebuah pertunjukan tidak dapat dilaksanakan. Adapun unsur unsur internal seni teater
meliputi naskah, sutradara, pemain, pentas, properti, dan penataan.
Naskah atau Skenario : Naskah dapat disebut juga sebagai skenario yang merupakan
alur dari sebuah cerita yang akan dipentaskan dan biasanya berupa nama tokoh serta dialog
pemain. Naskah tersebut juga penghubung antara unsur unsur lain seperti pentas, pemain,
sutradara dan kostum bagi pemain.
Pemain : Pemain adalah tokoh yang akan diperankan dalam sebuah pertunjukan
teater. Pemain tersebut adalah unsur penting yang harus ada dalam sebuah cerita agar cerita
tersebut dapat tersampaikan kepada penonton. Didalam unsur ini terdapat unsur penunjang
lain seperti gerak dan suara. Pemain dapat dibagi menjadi tiga yaitu peran utama baik
protagonis maupun antagonis, peran tambahan atau figuran dan peran pembantu. Dalam
sebuah film atau sinetron pemain perempuan biasanya disebut Aktris, sedangkan pemain laki
laki biasanya disebut sebagai Aktor.
Sutradara : Sutradara adalah otak dari sebuah cerita karena memiliki tugas untuk
mengatur serta memimpin sebuah pementasan maupun teknik pembuatan teater tersebut.
Skenario adalah unsur yang memiliki sifat paling sentral. Tugas sutradara seperti
menciptakan ide ide yang akan digunakan dalam sebuah pentas, membedah naskah,
mengarahkan para pemain, dan sebagainya.
Pentas : Pentas merupakan unsur penunjang dalam sebuah pertunjukan seni teater
seperti tata lampu, properti, serta beberapa dekorasi lain yang akan membantu terlaksananya
sebuah pertunjukan. Unsur ini biasanya memberikan kesan estetika dalam sebuah cerita yang
diperankan oleh seorang pemain.
Properti : Properti adalah perlengkapan yang diperlukan dalam sebuah pertunjukan
teater agar pertunjukan tersebut dapat terlaksana. Properti tersebut meliputi, meja, robot,
kursi, dekorasi dan lain lain.
Penataan : Penataan berisi semua pekerja yang ikut serta dalam sebuah pementasan
seperti tata busana, tata rias, tata lampu, dan tata suara. Tata Busana memiliki tugas sebagai
pembuat pakaian atau pengatur kostum yang akan dipakai oleh pemain dalam memainkan
peranan dalam sebuah cerita. Tata Rias bertugas untuk mendandani pemain agar dapat
menyatu dengan karakter peran dalam sebuah cerita. Tata Lampu bertugas mengatur serta
mengontrol cahaya yang terdapat pada panggung. Tata Suara bertugas mengatur pengeras
suara.
2. Unsur Eksternal Teater
Unsur Eksternal adalah salah satu unsur unsur seni teater yang mengurus seluruh kebutuhan
yang diperlukan dalam sebuah pementasan teater. Unsur Eksternal meliputi Sutradara atau
Derektor, Staf Produksi, Desainer, Stage Manajer dan Crew. Adapun penjelasan dari unsur
eksternal tersebut yaitu:
Staf Produksi : Staf produksi adalah kumpulan beberapa orang yang bekerja sama
dalam sebuah tim, baik sebagai pimpinan produksi maupun bagian lain yang berada
dibawahnya. Seluruh bagian staf produksi memiliki tugas yang berbeda beda, contohnya saja
tugas dari seorang pimpinan produksi meliputi mengatur seluruh hal yang berkenaan dengan
produksi, menetapkan program kerja dan sebagainya.
Sutradara atau Derektor : Sutradara juga merupakan unsur eksternal dari seni teater.
Sutradara tersebut bertugas untuk mengarahkan pemain, mencari serta mempersiapkan aktor
dari sebuah cerita, menyiapkan make up serta hal lain yang berkaitan dengan kru, dan
mengkoordinasi pelaksanaan sebuah pementasan agar berjalan dengan baik.
Stage Manajer : Stage Manajer merupakan unsur eksternal yang berfungsi untuk
membantu tugas dari seorang sutradara serta memimpin dan bertanggung jawab dalam
sebuah pementasan.
Desainer : Desainer bertugas menyiapkan segala sesuatu dalam sebuah pementasan
baik dari segi panggung, tata lampu, pencahayaan, kostum serta perlengkapan lain yang
berkaitan dengan aspek visual.
Crew : Crew merupakan penanggung jawab dari setiap sub yang terdapat dalam
bagian desainer, seperti bagian perlengkapan, tata musik, tata lampu, dan bagian pentas.