Anda di halaman 1dari 16

BAB I

RAGAM GERAK TARI

1. PENGERTIAN TARI DAN KONSEP TARI

Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dalam bentuk gerak yang indah dan ritmis
serta diiringi oleh irama tertentu . Pengertian tari tersebut mengandung 3 konsep:

- Wiraga
- Wirama
- Wirasa.

Wiraga adalah gerak, gerak dalam tari merupakan medium pokok, gerak merupakan substansi
yang baku. Bagian fisik yang dapat menyalurkan ekspresi batin ada pada bagian:

1. Kepala dan muka


2. Leher
3. Bahu
4. Pergelangan tangan
5. Siku-siku tangan
6. Jari-jari tangan
Jenis gerak ada 2 yaitu; gerak murni dan gerak maknawi.
A. Gerak murni adalah gerak yang tidak mengandung arti, namun keberadaannya
mendukung unsur estetik sajian tari.
Contoh gerak: Ukel, Kebyak-kebyok dsb.
B. Gerak maknawi adalah gerak tari yang mengandung arti atau mempunyai maksud
tertentu.
Contoh gerak maknawi dalam tari:
1. Ulap-ulap artinya memandang dari jauh
2. Trisik artinya berlari
3. Lumaksono artinya berjalan
4. Ngilo astho artinya bercermin
5. Udal rekmo artinya menyisir rambut
Wirama adalah irama/ iringan/ musik.
Wirama dalam tari sebagai medium bantu yang keberadaannya sangat penting karena musik dan
iringan berfungsi sebagai:
1. Iringan tari
2. Menambah semarak suasana
3. Menguatkan ekspresi gerak tari
4. Membantu mewujudkan suasana
Wirasa adalah rasa, ekspresi yang keluar dari wajah penari karena adanya penghayatan dan
penjiwaan gerak tari yang dipadu dengan iringan yang sesuai.
Ada beberapa rasa yaitu rasa sedih, gembira, marah dan semangat
- Rasa sedih dalam tari di wujudkan dalam sajian tari yang berbentuk dramatic; misal
tokoh yang kehilangan orang tercinta, kalah perang
- Rasa gembira dalam tari diwujudkan saat memadu kasih, menang perang, atau suasana
taman saat sedang menghibur istri dan putri raja
- Rasa tegang terjadi saat tokoh berada di medn perang atau saat terjdi konflik
- Rasa semangat dalam tari di wujudkan dalam tarian yang muncul pada saat latihan
perang, atau rakyat yang sedang beraktifitas keseharian

2. UNSUR TARI

Unsur utama tari adalah gerak


Gerak sebagai unsur pendukung utama/ medium pokok tari di bedakan menjadi gerak Murni dan
gerak Maknawi. Unsur gerak terdiri atas tenaga, ruang dan waktu.

Unsur pendukung tari meliputi:


a. Iringan
Iringan atau musik dalam seni tari sebagai medium bantu memiliki fungsi antara lain:
Memberi aba- aba, menyemarakkan suasana, memperjelas karakter gerak dan
membantu mewujudkan suasana. Jenis musik dibedakan menjadi dua, yaitu:
Musik Internal adalah musik yang berasal dari anggota tubuh penari, yaitu tepukan
tangan atau tepukan ke anggota tubuh penari, jentikan jari, hentakan kaki dan
sebagainya.
Musik Eksternal adalah bunyi- bunyian atau suara yang berasal dari alat music atau
instrument, seperti gamelan, keyboard, kendang, angklung dsb.

Beragam musik etnis dan lagu- lagu rakyat bisa digunakan untuk iringan tari , seperti
Yamko Rambe Yamko dari Papua, Manuk Dadali dari Jawa Barat, Bungong Jeumpa dari
Aceh, Ampar- Ampar Pisang dari Kalsel.Dengan memperhatikan irama, tempo dan lirik
lagu untuk tema tari.Sehingga gerak tarinya harus menyesuaikan irama dan tempo dari
lagu yang digunakan untuk iringan.Pada saat menciptakan gerak, mengembangkan daya
khayal dan imajinasi, dapat juga mengunakan properti untuk menguatkan karakter
gerak.

b. Pola lantai

Pola lantai adalah pola yang dibuat untuk memadukan gerakan penari ke arah garis
yang ditentukan.Pada dasarnya pola lantai terdiri atas:
1. Pola lantai lurus Vertikal
Penari posisi berurutan dari depan ke belakang, dalam komposisi tari Jawa disebut
urut kacang.

2. Pola Lantai Lurus Horisontal


Penari posisi berurutan dari samping kiri berjajar ke kanan, atau sebaliknya, dalam
komposisi tari Jawa disebut Jejer Wayang

3. Pola Lantai Diagonal


Penari posisi berbaris posisi diagonal/ serong dari pojok kanan depan ke pojok kiri
belakang atau sebaliknya.Dalam komposisi tari Jawa disebut Ngiris Tempe
4. Pola Lantai Lengkung
Penari posisi setengah lingkaran, lingkaran, angka 8, spiral

Pola lantai Lingkaran

Pola Lantai Setengah Lingkaran

c. Properti
Properti adalah alat yang digunakan pada saat menari yang berfungsi untuk
memperindah gerak dan memperjelas karakter tari. Properti dibedakan menjadi dua,
yaitu properti senjata seperti: keris, pedang, tameng dan properti non senjata
seperti: Boneka, payung, jaran kepang, kipas dan sebagainya.

d. Rias dan Busana


Rias adalah salah satu unsur pendukung yang berfungsi untuk :
- Membedakan tokoh misal tokoh kesatria(rias thelengan) berbeda dengan tokoh
raksasa (rias gusen dengan ciri menggunakan taring)
- Memperjelas karakter tokoh
Rias dibedakan menjadi 6 yaitu:
1. Rias Usia
Yaitu rias yang mengubah wajah penari muda menjadi sosok tua renta atau
sebaliknya, hal ini dibantu dengan make-up yang agak gelap
2. Rias Jenis yaitu rias yang mengubah wajah penari laki-laki menjadi tokoh
perempuan atau sebaliknya. Hal ini terjadi karena semata mata untuk pemenuhan
tokoh.
3. Rias tokoh adalah rias yang mengubah wajah menjadi tokoh yang diinginkan
dalam peran tari yang akan dibawakan, contoh toh Gatutkaca, punokawan
Bagong, buta cakil atau yanglainnya
4. Rias watak adalah rias yang mengubah wajah seseorang sesuai dengan watak
yang akan diperankan contoh berperan menjadi seseorang yang yg berwatak
Antagonis, protagonist dsb
5. Rias local, adalah rias yang mengubah seseorang karena tempat. Contoh rias
seorang yang sedang berada di tempat penjara berbeda dengan rias seseorang
yang sedang ada di tempat pesta
6. Rias temporal adalah rias yang mengubah wajah seseorang karena waktu. Contoh
rias seorang yang baru bangun tidur, rias seseorang yang baru kena musibah dsb

e. Tata Panggung
Adalah tempat yang dirancang khusus untuk pementasan. Bentuk Panggung antara lain
Pendopo, Panggung Proscenium dan Panggung Arena.

f. Tema tari
Secara garis besar tema tarian dibagi menjadi 6 yaitu:
1. Tema Imitatif
2. Tema pantomim
3. Tema heroik
4. Tema erotik
5. Tema dramatik
6. Tema non dramatik

Tari bertema imitatif adalah tarian yang meniru gerak gerik binatang dan alam sekitar
Contoh :

- Tari Kupu-kupu
- Tari merak
- Tari kelinci
- Tari jaranan
- Tari burung Enggang
Tari Pantomim adalah tarian yang meniru gerak kegiatan manusia sehari-hari contoh tari
pantomim;
- Tari Bondan Sayuk
- Tari Bondan tani
- Tari Batik
- Tari Nelayan

Tari bertema heroik adalah tarian yang menggunakan pola garap gerak perang, biasanya
tarian bertema heroik menggunakan properti yang berupa tiruan senjata perang seperti;
pedang, tameng, tombak, keris, gada, panah dan masih banyak lagi. Contoh tarian
bertema heroik

- Tari Pejuang
- Tari Keprajuritan
- Tari Eko Prawiri
- Tari Retno Pamudya

Tari bertema erotik adalah tarian yang menggambar percintaan, baik dalam bentuk tari
tunggal (menggambarkan orang sedang gandrung) maupun pasangan (menggambarkan
sepasang kekasih sedang memadu asmara) Contoh tari erotik;

- Tari Gambyong
- Tari Golek
- Tari Gatotkaca Gandrung
- Tari gandrung banyuwangi
- Tari Karonsih
- Tari Rara Mendut Pranacitra dsb.

Tari bertema dramatik adalah tarian yang pola garap ada penokohan dan ada pembagian
peran seperti: tokoh Antagonis, protagonis, tritagonis, peran pembantu dan peran figuran.
Sumber cerita dramatik dari epos Mahabarata dan Ramaana, sejarah, legenda, babad dan
dogeng.contoh tarian dramatik;

- Drama tari gatotkaca Lahir


- Dramatari Minakjinggo leno
- Dramatari Bisma Gugur
- Sendratari Anoman Duta
- Sendra tari Sinta Ilang
- Fragmen Ande-ande Lumut
- Tari kolosal perjuangan Raden Mas Said

Tema non dramatik adalah tarian yang disajikan oleh beberapa orang tanpa menggunakan
cerita. Contoh tarian non dramatik;

- Tari Bedaya
- Tari Lawung Ageng
- Tari Saman
- Tari randai
- Tari Gambyong massal
- Tari Jaran Gedruk massal
- Tarian Pejuang masal
JENIS TARI DITINJAU DARI KOREOGRAFI ATAU POLA GARAPAN

Tari Klasik/ Tari Tradisi Keraton


Tari
Tradisional
Tari Tradisi Rakyat
?
Tari menurut
Koreografi
Tari Kreasi Tradisi
Tari Kreasi

Tari Kreasi Baru

Tari tradisional dibedakan menjadi 2 yaitu Tari tradisional klasik dan tari tradisional
rakyat
➢ Tari tradisional klasik adalah adalah tarian yang ada sejak jaman kebudayaan
Hindu sampai sekarang hidup dan berkembang terjaga dengan baik (mutu dan
kualitasnya ). Ciri- ciri tari Klasik adalah :
- Hidup dan berkembang di lingkungan istana.
- Rias busananya mewah dan baku/mengacu pada tokoh wayang.
- Geraknya indah dan sangat rumit
- Iringan menggunakan gamelan lengkap
- Disajikan pada saat upacara adat keraton.
- Tempat penyajian di pendopo
Contoh : 1. Tari Bedhaya (9 penari putri) dari Surakarta, Yogyakarta
2. Tari Srimpi (4 penari putri) dari Surakarta, Yogyakarta
3. Tari Legong Kraton( Bali)
4. Tar Lawung Ageng (16 penari putra) dari Yogyakarta
5. Tari Topeng Cirebon (Kraton Kanoman Cirebon)

➢ Tari tradisional rakyat adalah tarian yang muncul bersamaan dengan pola
peradaban/adat istiadat di mana tarian itu tumbuh dan berkembang sehingga
sifatnya turun-temurun. Ciri- ciri tari rakyat adalah :
- Hidup dan berkembang di kalangan pedesaan/ rakyat jelata
- Pola gerak, rias busana dan iringannya sederhana dan mencirikan dimana
daerah asal
- Disajikan pada saat upacara adat pedesaan seperti upacara syukuran panen,
sedekah laut, upacara minta hujan, upacara bersih desa dsb.
- Dipentaskan di tanah lapang.
- Tidak diketahui penciptanya.
Contoh :1. Tari reog Ponorogo
2. Tari Sintren Pekalongan
3. Tari Ndolalak Purworejo
4. Tari Soreng Magelang
5. Tari Kethek Ogleng dari Wonogiri

Tari Kreasi dibedakan menjadi 2 yaitu tari kreasi Tradisi dan tari Kreasi Moderen

➢ Tari Kreasi tradisi adalah tarian yang pola garapannya baru akan tetapi sebagian
masih mengikuti pola garap gerak tari tradisional dengan penggarapan koreografi
geraknya dikembangkan dan disesuaikan sesuai situasi dan kondisi serta tema
tarian
Contoh tari kreasi tardisi: 1. Tari Gambyong
2. Tari Retno Pamudya
3. Tari Karonsih
4. Tari Enggar-enggar
5. Tari Srikandi Mustakaweni
6. Tari Eko Prawira

➢ Tari kreasi Baru /modern kontemporer


Adalah tarian yang pola garap yang baru yang tidak terikat pada pola garap tari
tradisi, geraknya penuh kreatifitas dan syarat dengan simbol,namun tidak lepas
dari etika dan estetika.

Contoh tari kreasi modern: 1. Breakdance


2. Tari Salsa
3. Tari Cha-cha
4. Tari Ballet

FUNGSI DAN PERANAN TARI


Fungsi tari dikelompokkan menurut tujuan penyajiannya
1. Tari sebagai sarana Upacara
Tari upacara bersifat magis dan sakral,magis artinya terdapat kekuatan di luar
kekuatan manusia (roh ghaib) sehingga sering terjadi penari instrance
(kesurupan).Sakral artinya suci/ keramat.Tari sebagai sarana upacara dibedakan
menjadi 2 yakni
a. Upacara keagamaan
Tari sebagai sarana upacara keagamaan adalah tarian yang penyajiannya
difungsikan sebagai media upacara agama contoh upacara agama hindu (di Bali)
sebagai media penyembahan dewa atau menghormati roh para leluhur. Contoh
tari upacara agama:
• Tari Rejang
• Tari Ngalase untuk dewi sri (Jawa Barat)
• Tari Mon (Irian)
• Tari Ma’gellu,
• Tari Bissu (Sulawesi) dsb.
b. Upacara Adat
Tari untuk upacara adat bersifat magis dan mistis
Gerakannya sederhana, mudah dipelajari, iringan musiknya cenderung monoton
Bentuk panggungnya tertutup dan terbuka
Macam tari upacara adat:
• Upacara Adat Kraton
Contoh: tari Bedhaya, Srimpi
• Upacara Adat Masyarakat
Contoh: upacara prkawinan; seperti tari karonsih
Upacara syukuran panen seperti tari Tayub, tari Pakarena dan tari
Manimbon
Upacara khitanan; tari Sisingaan (Subang Jawa Barat) Jaranan Buto
(Blitar)
Upacara tolak bala; tari Sang Hyang (Bali), tari Mabugi ( Toraja)
Upacara menjemput tamu; Reyog, tari pendet (Bali) tari Cakalele(Maluku)

2. Tari Sebagai Sarana Hiburan


Adalah tarian yang disusun bukan untuk dipertontonkan tetapi untuk kepuasan
penarinya saja. Susunan gerak tari hiburan sederhana dan mudah dipelajari. Iringan
musiknya kadang hanya berupa tepuk tangan belaka, rias busana menggunakan rias
sehari-hari. Contoh tari hiburan/pergaulan:
a. Tari Ketuk Tilu, tari Jaipongan (Sunda)
b. Tari Maengket (Sulawesi )
c. Tari Tujuh Lompat (Maluku)
d. Tari Jangger, tari Joged Bumbung (Bali)
e. Tari Serampang Dua Belas dan tari Rantak Kudo (Sumatra)
f. Tari Tayub Jateng, Jatim dan Jabar
3. Tari sebagai Sarana Pertunjukkan
Tari sebagai sarana pertunjukkan di bedakan menjadi 2 yaitu:

- Show Dance
- Concert Dance
Show dance adalah pertunjukkan siap pakai dengan ciri-ciri
➢ Tidak membutuhkan persiapan latihan yang lama
➢ Penonton/penikmat pertunjukkan dari semua kalangan
➢ Segi etik dan estetika pertunjukkan kurang di perhatikan

Contoh sajian tari untuk show dance

- Tari gambyong
- Tari Tayub
- Tari Lilin
- Tari Gandrung

Tari Gambyong Jawa Tengah Tari Piring Sumatra Barat

Consert Dance adalah tari pertunjukkan yang ciri-cirinya;

- Memerlukan persiapan yang lama


- Membutuhkan ketelitian dalam menyusun gerak, iringan,busana dan unsur yg
mendukung
- Penontonnya dari kalangan tertentu, seperti penonton penghayat dan kritikus
- Penonton di undang guna memberi saran dan kritik untuk perbaikan pementasan
berikutnya
- Segi etika dan estetika mendapat perhatian khusus
Contoh sajian tari untuk consert dance
- Tari Bedhaya
- Tari serimpi

Tari srimpi pitu Tari Serimpi Lanang

Gbr tari Bedhaya


SIMBOL DAN NILAI GERAK

Gerak tari yang ada di wilayah nusantara mempunyai simbol atau makna yang berbeda
dari daerah satu dengan yang lainnya. Contoh gerak Manembah

1. Manembah/ Sembahan dalam tari jawa di simbolkan dengan gerak menyatukan kedua
belah tangan di depan dada dengan posisi kepala agak menunduk
2. Di daerah Indonesia bagian Timur, simbol gerak manembah diwujudkan dengan
mengangkat kedua tangan di atas kepala, berputar dan sambil membaca mantra.
BAB II
KREATIVITAS TARI

Pengertian kreativitas
Kreativitas adalah hasil interaksi antara individu dengan lingkungannya
Bekal seseorang dalam berkreativitas karya
1. Memiliki inisiatif
2. Keberanian dan kemampuan penalaran

Menyusun karya tari dapat dimulai dari

1. Mencari ide, imajinasi


2. Mampu menterjemahkan ide dalam bentuk gerak
3. Merangkai gerakan-gerakan tari menjadi tarian yang memiliki motivasi
4. Merangkai gerak dan disesuaikan dengan iringan

Sedangkan tahapan-tahapan berkreativitas tari adalah

1. Eksplorasi
2. Improvisasi gerak
3. Komposisi
4. Evaluasi
5. Apresiasi

Jenis/bentuk eksplorasi

a. Eksplorasi gerak
b. Eksplorasi musik
c. Eksplorasi rias busana
d. Eksplorasi komposisi lantai
e. Eksplorasi propeerti

Tiga elemen gerak yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun tari/berkreatifitas

1. Waktu/ritme
2. Ruang/ pola lantai
3. Tenaga

Mencipta merupakan dorongan untuk merasakan, menemukan dan menuangkan ide-ide yang ada
untuk dikembangkan. Kreativitas seseorang dipengaruhi oleh dua hal yaitu; faktor internal dan
faktor eksternal seperti; faktor lingkungan, sarana, keterampilan, identitas, orisinalitas, dan
apresiasi. Proses kreativitas dapat dilakukan dengan empat tahapan:

1. Eksplorasi
yaitu pemahaman melakukan penjajakan gerak untuk menghasilkan ragam gerak. proses
berfikir, imajinasi merasakan dan merespon dari suatu obyek yang kita jadikan sebagai
bahan karya seni
Gerak dapat dilakukan dengan mengikuti kata hati,imajinasi dan interprestasi.
2. Improvisasi
pengalaman secara spontanitas mencoba- coba atau mencari-cari kemungkinan ragam
gerak yang diperoleh saat eksplorasi, yang dikembangkan dari aspek tenaga, ruang dan
waktu sehingga menghasilkan ragam gerak yang sangat banyak.
3. Evaluasi
Pengalaman untuk menilai dan menyeleksi ragam gerak hasil improvisasi.Menyeleksi
gerak yang tidak sesuai dan memilih gerak yang sesuai dengan gagasan.Hasil seleksi
akan digarap pada tahab komposisi tari.
4. Komposisi
Menyusun gerak yang diperoleh dari tahab eksplorasi,improvisasi dan evaluasi menjadi
sebuah susunan karya tari yang disebut koreografi.

Menyusun karya tari yang baik adalah memadukan gerak maknawi dengan gerak murni,
dirangkai sesuai dengan tema yang ditentukan dan mencakup arah gerak dan arah hadap.
Level adalah jangkauan gerak atau tinggi rendahnya gerak. Ada tiga level dalam menari
yaitu;

a. Level tinggi adalah posisi menari dengan berdiri, meloncat, berlari


b. Level sedang adalah posisi menari dengan membungkuk
c. Level rendah adalah posisi penari dengan duduk, tidur di lantai

Desain

Desain adalah garis yang terlihat penonton yang ditimbulkan oleh gerak penari. Desain
dibedakan menjadi dua yaitu;

1. Desain bawah yaitu garis yang dilalui dilantai oleh para penari. Contoh desain bawah
garis diagonal, horisontal,zig-zag, spiral dll
2. Desain atas adalah garis yang dilihat penonton sebagai gerakan penari di atas pentas.

Merangkai gerak agar menari perlu keseimbangan perlu memperhatikan elemen-elemen


sebagai berikut:

1. Irama sebagai pengiring dan mempertegas gerak


2. Penguasaan ruangan dengan desain atas, bawah dan medium
3. Penataan komposisi penari untuk mengatasi kejenuhan sesuai dengan jumlah penari
4. Penggunaan rias dan busana yang selaras dan mencerminkan tema

Desain musik merupakan bagian yang terpenting dalam tari, fungsinya;

1. Sebagai pengiring
2. Pemberi suasana
3. Memberikan ilustrasi(ekspresi)
4. Mengatur cepat lambatnya gerak
5. Mewujudkan dramatik

LATIHAN-LATIHAN SOAL BAB II

LATIHAN SOAL 1

1. Jelaskan pengertian kreativitas, dan sebutkan juga bekal seseorang dalam berkreativitas!
2. Jelaskan tahapan-tahapan berkreativitas karya tari!
3. Ketika sedang praktek menari ada posisi penari bergulung gulung dilantai dan ada yang
jengkeng...kedua gaya penari tersebut termasuk level apa saja
4. Pemain akrobatik, tarian balet dan jaran kepang masuk dalam level tari apa?
5. Beri 4 contoh bentuk komposisi tari desaian bawah!
6. Dalam menyusun tarian perlu memperhatikan 4 elemen sebutkan apa saja!
7. Desain musik dalam karya tari sangat penting karena berfungsi banyak sekali, sebutkan!
8. Jelaskan perbedaan desain bawah dan desain atas dalam karya tari!
RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN SENI BUDAYA
KELAS X SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2018/2019

OLEH:

SUPRIYATUN, S.Sn.

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 KARANGANYAR

TAHUN 2018

Anda mungkin juga menyukai