Tari Kecak, Bali menggunakan pola lantai garis lengkung dan membentuk lingkaran
Tata rias dan tata busana pada tari tradisional memiliki fungsi penting. Ada dua fungsi
tata rias dan tata busana pada tari tradisional yaitu;
1. sebagai pembentuk karak- ter atau watak;
2. sebagai pembentuk tokoh. Pembentukan karakter atau watak dan tokoh dapat dilihat
pada tata rias wajah yang digunakan dan juga busana yang dipakai. Karakter pemarah, jahat,
dan sejenisnya biasanya menggunakan tata rias warna merah yang dominan. Demikian juga
busana yang digunakan secara visual menunjukkan tokoh tersebut jahat. Tokoh raksasa pada
epos Ramayana misalnya, digambarkan dengan riasan wajah yang merah menyala dengan
bagian mulut penuh taring. Tata busana yang digunakan dengan menggunakan rambut gimbal
panjang dan menyeramkan. Karakter tokoh baik pada epos Ramayana biasanya menggunakan
riasan cantik seperti riasan pada Pregiwa sebagai istri Gatot Kaca. Tata rias dan tata busana
tampak cantik dan bersahaja. Tata rias dan busana juga dapat menunjukkan tokoh lucu.
Tokoh dan karakter dapat dijumpai juga pada tari tentang fauna seperti Tari Merak. Tata
rias pada tari Merak yang digunakan memperlihatkan seekor burung Merak yang indah. Tata
busana yang digunakan merupa kan perwujudan dengan sayap dan tutup kepala sebagai ciri
khas yang menunjukkan perwujudan burung Merak.
Tata Busana
Busana (pakaian) tari merupakan segala sandang dan perlengkapan (accessories) yang
dikenakan penari di atas panggung. Tata pakaian terdiri dari beberapa bagian :
1. Pakaian dasar, sebagai dasar sebelum mengenakan pakaian pokoknya. Misalnya,
setagen, korset, rok dalam, straples
2. Pakaian kaki, pakaian yang dikenakan pada bagian kaki. Misalnya binggel, gongseng,
kaos kaki, sepatu.
3. Pakaian tubuh, pakaian pokok yang dikenakan pemain pada bagian tubuh mulai dari
dada sampai pinggul. Misalnya kain, rok, kemeja, mekak, rompi, kace, rapek, ampok-ampok,
simbar dada, selendang, dan seterusnya.
4. Pakaian kepala, pakaian yang dikenakan pada bagian kepala. Misalnya berbagai
macam jenis tata rambut (hairdo) dan riasan bentuk rambut (gelung tekuk, gelung konde,
gelung keong, gelung bokor, dan sejenisnya).
5. Perlengkapan/accessories, adalah perlengkapan yang melengkapi ke empat pakaian
tersebut di atas untuk memberikan efek dekoratif, pada karakter yang dibawakan. Misalnya
perhiasan gelang, kalung, ikat pinggang, kamus timang/slepe ceplok, deker (gelang tangan),
kaos tangan, bara samir, dan sejenisnya.
Iringan musik eksternal orkes melayu dengan ciri khas alat musik arkodion