(RPP)
A. KOMPETENSI INTI
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran,
gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
Rpp. Seni Budaya. Kelas IX. Semester 1. MTs. Wachid Hasyim Page 91
penampilkan teknik dasar bermain
acting teater berdasarkan olah tubuh,
olah suara, dan olah rasa secara lisan
dan tertulis. (tema pasar rakyat)
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke1
Setelah proses belajar mengajar peserta didik mampu:
Pertemuan ke 2
Setelah proses belajar mengajar peserta didik mampu :
1. Melakukan teknik dasar akting teater berdasarkan olah tubuh, olah suara, dan olah
rasa, (tentang penjual dan pembeli)
Pertemuan ke 3
Setelah proses belajar mengajar peserta didik mampu :
1. Melakukan teknik dasar akting teater berdasarkan olah tubuh, olah suara, dan olah
rasa dengan sikap dan kehidupan sosial budaya di masyarakat, memeragakan
penampilkan teknik dasar bermain acting teater berdasarkan olah tubuh, olah suara,
dan olah rasa secara lisan dan tertulis. (tema pasar rakyat)
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Pembelajaran Reguler
Pertemuan 1
Rpp. Seni Budaya. Kelas IX. Semester 1. MTs. Wachid Hasyim Page 92
Teater modern Operet adalah bentuk ekspresi seni yang berkolaborasi antara
musik, perilaku, gerakan dan tarian, yang menggambarkan sebuah cerita yang
dikemas dengan koreografi dan dengan sistem musik
Teater modern terdiri dari beberapa unsur :
• Naskah sebagai embrio pertunjukan
• Produser sebagai penyedia dana pertunjukan
• Sutradara sebagai pemimpin yang bertanggung jawab dan mempersatukan
seluruh elemen untuk menyukseskan pertunjukan teater
• Pemain sebagai ujung tombak pertunjukan teater
• Penata rias, yang bertugas merias wajah dan tubuh pemain
• Penata busana, yang bertugas mengatur kostum pemain
• Penata panggung, yang bertugas menciptakan dekor diatas panggung
• Penata cahaya, yang bertugas menata dan mengatur itensitas serta warna
cahaya diatas panggung
• Penata suara, bertugas menciptakan suara-suara tertentu dan membuat musik
pengiring untuk membangun suasana dalam pertunjukan teater
• Penonton, sebagai saksi pertunjukan
Pertemuan ke 2
B. Teknik olah tubuh, olah suara, dan olah rasa
1. Teknik olah tubuh
olah tubuh sangat perlu dilakukan sebelum kita mengadakan latihan atau
pementasan. Dengan berolah tubuh, kita akan mendapat keadaan atau kondisi
tubuh yang maksimal.
• pelaksanaan olah tubuh cara pelaksanaan olah tubuh pertama, perhatikan dan
rasakan dengan segenap pancaindra yang kita punyai, tentang segala rahmat yang
dianugerahkan kepada kita. Dengan memakai rasa kita perhatikan seluruh tubuh
kita, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki
• Macam-macam gerak (gerak teatrikal(gerak halus dan kasar), gerak non
teatrikal (gerak dasar bawah, tengah, atas))
2. Teknik olah suara
Teknik olah suara yang baik :
• dapat terdengar
• jelas tersampaikan misi dari dialog yang diucapkan
• tidak monoton
3. Teknik olah rasa
Istilah rasa, perasaan, atau emosi sebenarnya adalah kata yang berkaitan dengan
psikologi dan ekspresi seni. Demikian juga dengan istilah penikmatan,
penghayatan, dan apresiasi. Gerak dan dialog tanpa rasa akan hambar dan tidak
mampu mempermainkan dan menghanyutkan perasaan penontonnya. Oleh karena
itu, latihan olah rasa sangat diperlukan bagi mereka yang melibatkan diri dalam
kegiatan teater dan film.
Rpp. Seni Budaya. Kelas IX. Semester 1. MTs. Wachid Hasyim Page 93
A. Konsep Dasar Seni Peran
Konsep dasar seni peran meliputi karakter peran dalam cerita, meliputi gaya
tubuh, ekspresi wajah, dan pendalaman jiwa pemain atau yang sering disebut olah
rasa.Ada beberapa konsep seni peran yaitu :
1. Konsentarasi atau pemusatan pikiran.
Adalah suatu kesanggupan yang memungkinkan kita mengerahkan semua
kekuatan rohani dan pikiran ke arah suatu sasaran yang jelas dan
melanjutkannya secara terus menerus sesuai dengan yang dikehendaki. Dasar
dari konsentrasi adalah menguasai diri sendiri
2. Ingatan emosi.
adalah seorang pemeran harus mengingat – ngingat segala emosi yang terekam
dalam sejarah hidupnya, baik berupa pengalaman pribadi ataupun orang lain.
3. Observasi dan pengamatan.
Hal ini bertujuan menambah kemampuan seorang aktor untuk mendalami
peran. Observasi dapat dilakukan dengan cara meninjau langsung kehidupan
tokoh dalam dunia nyata atau hanya mencari tahu kepada orang – orang yang
mengetahui tokoh tersebut, hal ini biasanya mengenai karakter, psikologis,
cara berbicara dan lain – lain.
4. Permainan yang hidup
Seorang aktor harus dapat memainkan tokoh yang diperankan sesuai dengan
tokoh tersebut harus menghayati peran, pikiran, perasaan, watak, maupun
jasmani sesuai tokoh yang diperankannya.
5. Mendengar dan menanggapi
Merupakan unsur penting yang harus dipahami oleh aktor. Bentuk latihan
yaitu dengan cara merespon lawan main tanpa berdialog dengan membaca
pikiran dan ekspresi yang dibangun sehingga respon tersebut terbentuk dengan
dan tanpa kesepakatan bersama sebelumnya.
Pertemuan ke 2 :
B. Teknik dasar seni peran/ akting
Teknik Dasar Akting Teater
Sebelum membahas lebih jauh tentang akting, sebaiknya peserta didik
mengenali apa itu seni teater. Teater ber asal dari kata Theatron (Yunani)
yang artinya tempat pertunjukan, ada juga yang mengartikan gedung
pertunjukan, juga yang mengartikan panggung (stage). Dalam arti luas teater
adalah segala tontonon yang dipertunjukan di depan orang banyak.
Sedangkan arti sempit adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang
diekspresikan di atas pentas, disaksikan oleh orang banyak. Media ungkap
yang digunakan yaitu: percakapan, gerak, dan laku (akting) dengan atau tanpa
dekor, didasarkan pada konsep, naskah dengan diiringi musik, nyanyian dan
tarian. Istilah akting, pasti sudah tidak asing. Orang sering dikatakan berakting
kalau melakukan tingkah laku yang berbeda dari biasanya, atau bertingkah
laku menirukan tingkah laku orang lain. Kalau begitu apa sebenarnya akting?
Akting adalah perwujudan peran sesuai dengan karakter yang diinginkan oleh
naskah dan sutradara baik secara fisik maupun psikis. Peran yang dimainkan
oleh aktor sebutan populer bagi pemeran teater, harus sesuai tuntutan tokoh bila
berlebihan bisa mengakibatkan over acting, atau akting nya berlebihan. Juga
Rpp. Seni Budaya. Kelas IX. Semester 1. MTs. Wachid Hasyim Page 94
jangan sampai under acting, kekuatan aktingnya kurang. Dari mana modal
akting tersebut? Modal akting adalah pengalaman hidup sehari-hari, baik
pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain yang ditampilkan
kembali di depan penonton. Untuk menampilkan akting yang baik diperlukan
latihan yang tekun dan disiplin. Latihan itu meliputi olah tubuh, olah
vokal, dan olah rasa.
a. Olah Tubuh
Tubuh merupakan elemen dasar dalam bermain teater. Tubuh menjadi pusat
perhatian penonton saat seorang aktor teater di atas panggung. Tubuh
merupakan bahasa simbol dan isyarat dalam bermain teater. Tubuh melalui
gestur mencerminkan karakter atau watak tokoh yang sedang diperankan.
Fleksibilitas gerak tubuh merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh
pemain teater. Latihan olah tubuh di arahkan untuk mendukung kemampuan
pemain dalam mewujudkan akting yang baik.Pada latihan olah tubuh, hal
utama yang harus dilakukan adalah melakukan dalam kondisi bugar, segar, dan
menyenangkan. Buat semua latihan seperti permainan yang dilakukan dengan
gembira. Mulai dengan meregangkan seluruh persendian dan otot tubuh. Mulai
dari bagian kepala sampai bagian kaki. Atau bisa dibalik dari kaki sampai
kepala. Lakukan latihan dasar akting teater dengan peserta didik.
Rpp. Seni Budaya. Kelas IX. Semester 1. MTs. Wachid Hasyim Page 95
• Rasakan pergerakan bagian pinggul dan torsomu menjadi bisa bergerak bebas.
5) Bagian Kaki
Kaki memiliki peran penting. Kekuatan kaki perlu dilatih sehingga kita dapat
tetap tegak berdiri di atas panggung. Berdiri di atas satu kaki merupakan salah
satu latihan keseimbang an tubuh.Latihkan berbagai pose dengan tumpuan
pada kaki. Seperti pose pohon yang kokoh menjulang tinggi, batu karang yang
menahan ombak dan berbagai pose dengan personi fikasi alam.
b. Olah Suara
Seorang pemain teater harus memiliki kemampuan mengolah suara yang baik.
Suara merupakan faktor penting karena sebagai penyampai pesan kepada
penonton. Penguasaan intonasi, diksi, artikulasi. Setiap kata yang diucapkan
harus jelas dan wajar sesuai dengan tuntutan karakter tokoh yang
diperankan.Seorang aktor perlu latihan olah suara de ngan tahapan-tahapan
tertentu. Latihan olah suara dapat dilakukan dengan mengucapkan kata vokal
seperti a, i, u, e, o sesuai dengan bentuk mulut. (Sumber: Dok. Kemdikbud)
Peserta didik berlatih bentuk mulut dalam pengucapan huruf vokal a, i, u, e, o.
Bentuk mulut waktu mengucap kan o, mi salnya pada kata toko, bobo, mono,
moto (Sumber: Dok. Art SMP 266)Bentuk mulut waktu meng ucap kan u,
misalnya pada kata kuku, duku, lugu.(Sumber: Dok. Art SMP 266)
Bentuk mulut waktu mengucapkan a seperti mama, papa, nama, dada
(Sumber: Dok. Art SMP 266)
Bentuk mulut waktu meng ucapkan e seperti dede, tere, tele, lele.
(Sumber: Dok. Art SMP 266)
Bentuk mulut waktu mengucapkan i, seperti kata kiki, lili, siri, pipi.
(Sumber: Dok. Art SMP 266)
Pertemuan ke 3
c. Olah Rasa
Akting pada dasarnya menampilkan keindahan dan keterampil an seorang aktor
dalam mewujudkan berbagai pikiran, emosi, perasaan, dan sosok peran yang
sedang dimainkan sesuai dengan karakter. Aktor harus memiliki kemampuan
untuk menjadi seseorang yang bukan dirinya sendiri. Tentu hal itu bisa terjadi
kalau mampu berkonsentrasi mengolah rasa, dan emosi. Untuk itu seorang pemain
teater perlu melatihkan konsentrasi, perasaan, emosi dengan latihan olah rasa
1) Latihan konsentrasi
Latihan konsentrasi adalah latihan memusatkan pikiran kita pada suatu objek
sesuai dengan tujuan. Misalnya pikiran fokus pada hapalan naskah, lawan main,
dan pada permainan di atas panggung. Pikirannya tidak terbagi dengan berbagai
hal yang lain. Lakukan latihan permainan kosentrasi, dua orang peserta
didik berhadapan, satu orang ditugaskan untuk diam tanpa emosi, sementara
satu orang lagi ber usaha menggoda sekuat tenaga bahkan sampai lawannya
tertawa. Lakukan sebaliknya, atau permainan konsentrasi memandang benda
tertentu tanpa boleh bicara, sementara teman lain tiba-tiba mengganggu dengan
Rpp. Seni Budaya. Kelas IX. Semester 1. MTs. Wachid Hasyim Page 96
bunyi-bunyian, atau me ngajak bicara dan mengajak pergi tergodakah? Kalau
masih tergoda masih belum konsentrasi, coba lagi dengan permainan yang
lain.
2) Latihan imajinasi
Latihan ini adalah latihan mengolah daya khayal, seolah-olah hal itu terjadi
saat ini dan peserta didik rasakan. Bisa dilakukan sendiri-sendiri atau
berimajinasi bersama. Lakukan permainan imajinasi, misalnya peserta didik
berimajinasi pergi berpetualangan ke hutan belantara, mendaki puncak yang
tinggi, menuruni jurang yang curam dan bertemu dengan berbagai binatang
baik yang jinak maupun yang buas. Juga menemukan berbagai situasi seperti air
terjun yang menyegarkan, pohon yang tumbang, kehujanan atau pun
merasakan gunung yang akan meletus.
Latihan ini bisa peserta didik tentukan suasana-suasana yang berbeda tiap
latihannya sehingga imajinasi peserta didik menjadi beragam dengan berbagai
situasi, seperti ke kota-kota, laut, sawah dll.Lakukanlah permainan imajinasi
ini dengan peserta didik pasti me nyenangkan.
3) Latihan Ingatan emosi
Latihan ini adalah latihan mengingat-ingat lagi berbagai emosi yang pernah
peserta didik alami ataupun pernah melihat orang lain dengan emosinya. Seperti
melihat orang sedih, gembira, marah, kecewa, ragu-ragu, putus asa, kegelian,
lucu, tertawa terbahak-bahak dan berbagai emosi lainnya. Kemudian emosi-
emosi itu ditampilkan satu persatu saat latihan sehingga akan tampak dalam
ekspresi wajah dan tubuh. Ingat-ingat dan tampilkanlah salah satu emosi
tersebut dan temanmu akan melihat ekspresimu dengan menarik. Cari lagi
bentuk-bentuk atau buat sendiri permainan-permainan tentang konsentrasi,
imajinasi, dan ingatan emosi sehingga latihan teatermu menjadi kreatif juga
menyenangkan.Lakukanlah beberapa ekspresi wajah berikut. Bebaskan
peserta didik untuk berekspresi dengan bahasa tubuh dengan konsentrasi,
imajinasi, dan ingatan emosi.(Sumber: Dok. Art SMP 266)
Rpp. Seni Budaya. Kelas IX. Semester 1. MTs. Wachid Hasyim Page 97
E. METODE PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 1,2 dan ke 3
Pendekatan dan Model : Scientific
G. SUMBER BELAJAR
- Sumber belajar : - Buku Teks :Purnomo Eko dkk. 2013 BukuTeks Seni Budaya
Kls.IX . Jakarta. Kemendikbud
- Buku Teks. Tim Abdi Guru. 2017. Buku Teks Seni Budaya Kls.
IX. Jakarta. Bse.
- LKS. Cangih. 2017. Modul Pembelajaran Kls. IX. Semester
Ganjil. Surabaya. CV. Gema Nusa
- Audio Visual teater tradisional
- Internet, Lingkungan kelas/sekolah
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 1
Pertemuan I (pertama ) ( 2 Jam Pelajaran/80 menit)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan Peserta Didik melakukan do’a sebelum belajar 10 menit
(meminta seorang peserta didik untuk memimpin
do’a)
Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta
peserta didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan
Peserta Didik menerima informasi tentang
pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan materi
yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
Peserta didik menerima informasi tentang
kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan,
manfaat, langkah pembelajaran,metode penilaian
yang akan dilaksanakan yang ditayangkan
Guru bertanya karakteristik teater dalam kehidupan
sehari-hari dan peserta didik menjawab dengan
prediksi masing masing
Guru mengajak peserta didik mengamativideo visual
Rpp. Seni Budaya. Kelas IX. Semester 1. MTs. Wachid Hasyim Page 98
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
berupa pementasan teater modern
Guru mengaitkan karakteristik teater yang diamati
dengan kehidupan nyata
Guru mengajukan pertanyaan yang mendorong
peserta didik untuk mengidentifikasi teater modern
(Opera)
Membentuk kelompok belajar peserta didik untuk
berdiskusi tentang mengolah, menalar dan
mendiskusikan informasi yang diterima melalui
pengamatan tayangan.
Inti Mengamati 60 menit
Peserta video visual berupa pementasan teater modern
yang menggambarkan teater opera.
Menanya
Peserta didik membuat pertanyaan terkait dengan
teater modern (Opera)
Mengkomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang
identifikasi teater modern untuk pementasan opera.
oleh masing-masing kelompok dalam diskusi kelas.
Peserta didik mempresentasikan secara lisan atau
tulisan mengenai hasil diskusi yang dikerjakan
Rpp. Seni Budaya. Kelas IX. Semester 1. MTs. Wachid Hasyim Page 99
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
cara melatih olah tubuh,dan olah suara untuk dibahas
pada pertemuan berikutnya.
Untuk memberi penguatan materi yang telah di
pelajari, guru memberikan arahan untuk mencari
referensi terkait materi yang telah dipelajari baik
melalui buku-buku di perpustakaan atau mencari di
internet.
Guru memberikan tugas
Penugasan:
Berlatihlah di rumah teknik olah tubuh, dan olah suara untuk dibahas dan di praktekkan
pada pertemuan berikutnya!
Pertemuan ke 2
Pertemuan 2 (kedua ) ( 2 Jam Pelajaran/80 menit)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan PesertaDidik melakukan do’a sebelum belajar 10 menit
(meminta seorang peserta didik untuk memimpin
do’a)
Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta
peserta didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan
Peserta Didik menerima informasi tentang
pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan materi
yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
Peserta didik menerima informasi tentang
kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan,
manfaat, langkah pembelajaran,metode penilaian
yang akan dilaksanakan yang ditayangkan
Guru mengajak peserta didik mengamati teater
yang ditayangkan
Guru mengaitkan olah tubuh, olah suara, olah rasa
pada teater yang diamati dengan kehidupan nyata
Rpp. Seni Budaya. Kelas IX. Semester 1. MTs. Wachid Hasyim Page 100
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Mengkomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang
deskripsi olah tubuh, olah suara, olah rasa dalam
pementasan teater. oleh masing-masing kelompok
dalam diskusi kelas
Peserta didik mempresentasikan secara lisan atau
tulisan mengenai hasil diskusi yang dikerjakan
Rpp. Seni Budaya. Kelas IX. Semester 1. MTs. Wachid Hasyim Page 101
Pertemuan ke 3
Pertemuan 3 (ketiga ) ( 2 Jam Pelajaran/80 menit)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan Peserta Didik melakukan do’a sebelum belajar 10 menit
(meminta seorang peserta didik untuk memimpin
do’a)
Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta
peserta didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan
PesertaDidik menerima informasi tentang
Pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan materi
yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
Peserta didik menerima informasi tentang
kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan,
manfaat, langkah pembelajaran,metode penilaian
yang akan dilaksanakan yang ditayangkan
Guru mengajak peserta didik mengamati teater
modern yang ditayangkan secara sekilas
Guru mengaitkan deskripsi teater modern yang
diamati dengan kehidupan nyata
Menanya
Peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan
tentang pemeranan dalam pementasan teater modern
Rpp. Seni Budaya. Kelas IX. Semester 1. MTs. Wachid Hasyim Page 102
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Mengkomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang
latihan pemeran pementasan teater. oleh masing-
masing kelompok dalam diskusi kelas
Peserta didik mempresentasikan secara lisan atau
tulisan mengenai hasil diskusi yang dikerjakan
I. PENILAIAN
1. Teknik penilaian
a. Sikap spiritual
Tulis satu atau lebih teknik penilaian sikap spiritual dan tuangkan dalam tabel.
CONTOH
CONTOH
NO BENTUK WAKTU
TEKNIK BUTIR KETERANGAN
. INSTRUMEN PELAKSANAAN
INSTRUMEN
Rpp. Seni Budaya. Kelas IX. Semester 1. MTs. Wachid Hasyim Page 103
berlangsung pembelajaran
of learning)
usai (assessment as
learning)
usai (assessment as
learning)
b. Sikap sosial
Tulis satu atau lebih teknik penilaian sikap sosial dan tuangkan dalam tabel.
CONTOH
CONTOH
NO BENTUK WAKTU
TEKNIK BUTIR KETERANGAN
. INSTRUMEN PELAKSANAAN
INSTRUMEN
berlangsung pembelajaran
of learning)
usai (assessment as
learning)
usai (assessment as
learning)
Rpp. Seni Budaya. Kelas IX. Semester 1. MTs. Wachid Hasyim Page 104
c. Pengetahuan
WAKTU
NO BENTUK CONTOH BUTIR
TEKNIK PELAKSANA KETERANGAN
. INSTRUMEN INSTRUMEN
AN
learning)
pembelajaran
(assessment as
learning)
isian, dan/atau
lainnya
Rpp. Seni Budaya. Kelas IX. Semester 1. MTs. Wachid Hasyim Page 105
dari usai pencapaian
penugasan pengetahuan
atau tes
(assessment of
tertulis
learning)
d. Keterampilan
CONTOH
NO BENTUK WAKTU
TEKNIK BUTIR KETERANGAN
. INSTRUMEN PELAKSANAAN
INSTRUMEN
berlangsung pencapaian
dan/atau setelah
usai pembelajaran
and of learning)
berlangsung pencapaian
dan/atau setelah
usai pembelajaran
and of learning)
berlangsung pencapaian
pembelajaran
and of learning)
Rpp. Seni Budaya. Kelas IX. Semester 1. MTs. Wachid Hasyim Page 106
Portofolio Sampel Saat Penilaian untuk
pekerjaan
pembelajaran pembelajaran dan
terbaik hasil
dari usai sebagai data untuk
2. Pembelajaran Remedial
Tulis kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
o pembelajaran ulang
o bimbingan perorangan
o belajar kelompok
o pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar sesuai hasil analisis penilaian
3. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman
materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugasmengerjakan soal-soal dengan
tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi dan mewawancarai
narasumber.
Rpp. Seni Budaya. Kelas IX. Semester 1. MTs. Wachid Hasyim Page 107
Lampiran1 :
a. Butir Soal Pengetahuan
Pertemuan ke 1
Rpp. Seni Budaya. Kelas IX. Semester 1. MTs. Wachid Hasyim Page 108
LEMBAR PENILAIAN
Nama :
NIS :
Kelas :
Pokok Bahasan : Tehnik Bermain Akting operet
Petunjuk Penilaian Pengetahuan:
Berilah tanda (V) pada kolom yang sesuai
Rpp. Seni Budaya. Kelas IX. Semester 1. MTs. Wachid Hasyim Page 109
Lampiran 2 :
b. Butir Penilaian kinerja
Pertemuan ke 2
Nama :
NIS :
Kelas :
Pokok Bahasan : Tehnik Bermain Akting
No Aspek yang dinilai Skor Penilaian
A B C D
86-100 76-85 66-76 56-66
1 Dapat mengucapkan suku kata berakhir fonem A
2 Dapat mengucapkan suku kata berakhir fonem O
3 Dapat mengucapkan suku kata berakhir fonem E
4 Dapat mengucapkan suku kata berakhir fonem U
5 Dapat mengucapkan suku kata berakhir fonem I
Keterangan:
A. Jika dapat mengucapkan vocal sangat baik.
B. Jika dapat mengucapkan vokal baik
C. Jika dapat mengucapkan vokal cukup baik
D. Jika dapat mengucapkan vokal kurang baik
Rpp. Seni Budaya. Kelas IX. Semester 1. MTs. Wachid Hasyim Page 110
Lampiran ke 3
b.Butir Penilaian kinerja
Pertemuan ke 3
Nama :
NIS :
Kelas :
Pokok Bahasan : Tehnik Bermain Akting Teater
No Aspek yang dinilai Skor Penilaian
A B C D
86-100 76-85 66-76 56-66
1 Dapat menyiapkan propereti yang disiapkan
2 Dapat memplublikasikan pertunjukkan kepada
orang lain
3 Dapat mempergelarkan karya drama musical dan
atau operet yang bertemakan pasar rakyat
Keterangan:
A. Baik sekali
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang baik
Rpp. Seni Budaya. Kelas IX. Semester 1. MTs. Wachid Hasyim Page 111