Anda di halaman 1dari 2

Materi Bab VI

Unsur Pendukung Tari Kreasi


(Materi Seni Budaya SMP Kelas IX –
Halaman 88 s/d 96) 

A.    Unsur Pendukung Tari.


Tari sebagai bentuk seni merupakan salah satu sajian pertunjukan yang mengarah pada estetika
manusia. Keindahan dalam tari hadir demi suatu kepuasan, kebahagiaan dan harapan batin
manusia, baik sebagai pencipta, penari maupun penikmatnya. Kehadiran tari di depan penikmat /
penonton bukan hanya menampilkan serangkaian gerak yang tertata baik, rapid an indah semata,
melainkan juga perlu dilengkapi dengan berbagai unsur pendukung dalam penampilannya.
Dengan demikian, tari akan mempunyai daya Tarik atau pesona bagi penonton yang
menikmatinya.
Unsur – unsur pendukung dalam tari antara lain adalah iringan (music), tata busana (kostum),
tata rias, tempat, tata lampu dan tata suara (sound).
1.      Iringan (Musik).
Music dan tari merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Keberadaan music didalam tari memiliki tiga aspek dasar yang kaitannya dengan tubuh dan
kepribadian manusia, yaitu Melodi, Ritme dan Dramatik. Ketiga aspek tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a.      Melodi.
Sumber melodi dapat kita ketahui dari rangkaian nada – nada.
b.      Ritme.
Ritme adalah degupan dari music yang sering ditandai dengan aksen / tekanan yang diulang
– ulang secara teratur.
c.       Dramatik.
Dramatic yaitu suara – suara yang dapat memberikan suasana tertentu. Salah satu contoh
yaitu Tari Uncul yang diiringi music Sampyong. Music Sampyong tersebut berasal dari
bamboo.
2.      Property Tari.
Property merupakan semua peralatan yang digunakan untuk pementasan tari. Property tari pada
dasarnya dapat digunakan untuk memberikan keindahan bentuk pada pertunjukan tari agar
garapan tari akan terlihat lebih sempurna.
Penggunaan property tari harus mempertimbangkan jenis, fungsi dan ketepatan dalam
menggunakan property tari dengan baik dan benar. Hal ini dikarenakan dalam penggunaan
property tari perlu penguasaan dan keterampilan dari seorang penari. Kualitas penguasaan dan
keterampilan dari seorang penari atas property tari yang digunakan menjadi salah satu teknik tari
yang dibutuhkan dalam format garapan tari yang berkualitas. Property tari banyak ragam, bentuk
dan fungsinya.
Property tari yang digunakan antara lain selendang, tongkat, keris, payung, piring, panah, pohon
– pohonan, dsb.

3.      Tata Rias dan Busana Tari Kreasi.


Busana dan tata rias pada seni tari adalah sarana pembantu yang berperan mendukung
pertunjukan tari. Sementara itu, aksesori adalah bagian dari busana. Busana dan tata rias sebagai
sarana pembantu, artinya bahwa tanpa busana (termasuk aksesori) atau hanya dengan gerak saja,
maka suatu pertunjukan tari telah terjadi.
Tata busana atau pakaian adalah segala sesuatu yang dikenakan atau melekat dengan seorang
penari. Busana penari merupakan sarana pembantu yang berperan mendukung perwujudan tari. 

Busana tari dapat dikelompokkan kedalam lima (5) bagian, yaitu : 


a.       Pakaian dasar.
b.      Pakaian kaki atau sepatu.
c.       Pakaian tubuh
d.      Pakaian kepala
e.       Perlengkapan – perlengkapan.

Tata rias dan busana tari kreasi begitu terbuka terhadap perubahan. Hal tersebut berbeda dengan
tata rias dan busana tari tradisi dengan desain yang baku. Penggunaan tata rias dan busana tari
kreasi bebas sesuai dengan karakter atau keinginan koreografer (penyusun tari).

4.      Tempat Pentas.

Suatu seni pertunjukan selalu memerlukan tempat atau ruangan guna menyelenggarakan
pertunjukan itu sendiri. Di Indonesia, kita dapat mengenal bentuk – bentuk tempat pertunjukan
(pentas), seperti lapangan terbuka atau arena terbuka, di pendapa dan bentuk panggung
Proscenium.
Pada tempat terbuka, kita dapat menyaksikan pertunjukan – pertunjukan tari yang
diselenggarakan di halaman. Pertunjukan tari tradisional di lingkungan rakyat sering
dipergelarkan di lapangan terbuka. Dalam kalangan bangsawan, pertunjukan kesenian sering
diadakan di pendapa, yaitu suatu bangunan yang berbentuk joglo dan bertiang pokok empat,
tanpa penutup pada sisi – sisinya. Sedangkan panggung proscenium, penonton hanya dapat
melihat dari sisi depan saja.

5.      Tata Lampu dan Tata Suara.

Sarana dan prasarana yang ideal bagi sebuah pertunjukan tari adalah jika gedung pertunjukan
telah dilengkapi dengan peralatan yang menunjang penyelenggaraan pertunjukan, khususnya tata
lampu (Lighting) dan tata suara (Sound System). Tata lampu dan tata suara sebagai unsur
pelengkap sajian tari yang berfungsi untuk kesuksesan pergelaran.
Sebuah penataan lampu dapat dikatakan berhasil jika dapat memberikan kontribusi terhadap
objek – objek yang ada di dalam pentas, sehingga semua yang ada di pentas Nampak hidup dan
mendukung sajian tari. Dalam penataan suara, dapat dikatakan berhasil jika dapat menjadi
jembatan komunikasi antara pertunjukkan dengan penontonnya. Artinya, penonton bisa
mendengar dengan baik dan jelas tanpa gangguan apapun sehingga terasa nyaman.

Anda mungkin juga menyukai