I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Penyusun : Sri Nugraheni Puspaningrum S.Pd
Identitas Sekolah : SMKS Tamansiswa Banjarnegara
Tahun : 2021
Jenjang Sekolah : SMK
Kelas : X (Fase E)
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
B. Kompetensi Awal:
1.1 Mampu membandingkan makna dan simbol melalui ragam gerak tari tunggal tarinya.
1.2 Mampu membandingkan makna dan simbol melalui tata rias dan busana tari tunggal
tunggal dengan tepat.
1.3 Mampu membandingkan makna dan simbol melalui level dan pola lantai tari tunggal
C. Profil Pelajar Pancasila:
Berkebhinekaan Global
Bernalar kritis
Kreatif
E. Kunci
Makna dan simbol gerak Tari tunggal daerah setempat
F. Deskripsi umum Kegiatan
Aktivitas pembelajaran dilakukan melalui metode diskusi, ceramah, project, discovery
learning, apresiasi dan eksplorasi.
G. Target Peserta Didik :
1. Untuk peserta didik yang memiliki kesulitan belajar, disediakan contoh materi dan
urutan pembelajaran sehingga guru dapat mengembangkan sendiri sesuai dengan
tingkat kesulitan belajar peserta didik di kelas.
2. Untuk peserta didik dengan tingkat pencapaian kemampuan belajar tinggi telah
disediakan contoh materi ajar beserta urutan pembelajaran agar digunakan sebagai
dasar guru mengembangkan materi ajar sendiri sesuai dengan karakteristik awal dan
kondisi tingkat pencapaian peserta didik di kelas.
H. Ketersediaan Materi
I. Pengayaan untuk pelajar berpencapaian tinggi
Alternatif penjelasan, metode, dan aktivitas untuk pelajar yang sulit memahami konsep
Materi Ajar Alat dan Bahan
J.
Materi Ajar
Makna dan Simbol gerak tari tunggal daerah setempat
Makna dan Simbol rias dan busana tari tunggal daerah setempat
Makna dan simbol level dan pola lantai tari tunggal daerah setempat
Alat
Laptop
LCD
Audio visual
Peralatan Instrumen
Bahan
Youtube
Foto Tari
Video Tari
K. Kegiatan Pembelajaran Utama
Pengaturan siswa
Individu
Kelompok kecil
Kelompok besar
Metode
Ceramah
Diskusi
Case metode
Apresiasi
Project
Eksplorasi
L. Asesmen
Penilaian ketercapaian pembelajaran dilakukan melalui asesmen individu , asesmen
kelompok
Jenis asesmen, pengetahuan dan keterampilan
Model Pembelajaran :
M.
Model pembelajaran luring , Blanded learning.
II KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melihat video tari tunggal melalui youtube dan mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan discovery learning, peserta didik diharapkan
1. Peserta didik dapat menganalisis makna dan simbol pada setiap ragam gerak tari
tradisi.
2. Peserta didik dapat menganalisis makna dan simbol melalui rias dan busana tari
tradisi.
3. Peserta didik dapat menganalisis makna dan simbol melalui level dan pola lantai tari
tradisi.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Gerak dalam tari merupakan elemen utama dan memiliki makna. Rias, busana, level,
pola lantai dalam tari merupakan elemen pendukung dalam tari dan memiliki makna.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Apa yang membuat sebuah karya tari menarik untuk di pertunjukkan dan menarik
untuk dinikmati oleh penonton?
D. Kegiatan
Pembelajaran
Pendahuluan
Apersepsi berisi tanya jawab terbuka berkaitan dengan gerak, rias busana, level dan
pola lantai dalam sebuah bentuk karya tari.
1. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam
2. Siswa yang piket memimpin doa bersama sebelum memulai pelajaran
3. Guru memulai pelajaran dengan menanyakan kabar peserta didik.
4. Guru menjelaskan rencana aktivitas pembelajaran tentang materi gerak, rias busana,
level dan pola lantai Tari tradisional.
5. Guru menayangkan contoh pertunjukan Tari tradisional.
Guru mengajukan pertanyaan pemantik: “Apa yang membuat sebuah karya tari
menarik untuk di pertunjukkan dan menarik untuk dinikmati oleh penonton?”
Kegiatan-Inti
1. Guru memberikan asesmen diagnostik berupa satu soal tentang makna dalam gerak,
rias busana, level dan pola lantai tari tradisional.
2. Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada
topik makna dan simbol gerak, tata rias dan busana, level dan pola lantai tari
tradisional dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan video, gambar/foto tari tunggal tentang Makna dan Simbol gerak,
tata rias dan busana, level dan pola lantai. https://www.youtube.com/watch?
v=uNwhrJkcCrA
https://www.youtube.com/watch?v=ze-83JN2dYs
Mengamati
Lembar kerja
- Pemberian contoh-contoh tari tunggal untuk peserta didik, dari media
interaktif, dsb
- Melihat contoh-contoh tari tunggal melalui youtube
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung)
Lembar kerja
- pemberian contoh-contoh materi untuk dapat dikembangkan peserta didik
- Membaca berita tentang tari tunggal berdasarkan makna dan simbol
Mendengar
- pemberian materi oleh guru melalui daring goggle meet.
Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran
mengenai makna dan simbol gerak, tata rias dan busana, level dan pola lantai untuk
melatih kesungguhan, ketelitian dan mencari informasi.
Penutup
Guru Bersama peserta didik membuat catatan berkaitan dengan proses
pembelajaran yang telah dilakukan baik kelemahan dan kelebihannya sebagai
sebuah resume.
E. ASESMEN
Assemen-Formatif
1. Sikap
(ProfilPelajarPancasila)
Menggunakan lembar Observasi
2. Perfoma Praktik Langsung dengan unjuk kerja menonton contoh video
pertunjukkan Tari tradisional.
3. Pengetahuan Tes lisan
LAMPIRAN
Eisner, Elliot W. 2002. The Arts and the Creation of Mind, United State of Amerika; Yale
University.
Gilbert, Anne Green. 1992. Creative Dance For All Ages, Reston, Virginia, National
Dance
Association.
Graham, George, Shirley Ann Holt, dan Melissa Parker. 1987. Children Moving: A
Teacher’s
Guide to Developing A Successful Physical Education Program, USA, Mayfield Publishing
Company.
Hopper, Bev, Jenny Grey, dan Trish Maude. 2000. Teaching Physical Education in the
Primary
School, New York, RoutledgerFalmer.
Hawkins, Alma. 1990. Mencipta Lewat Tari, terjemahan Sumandiyo Hadi, Yoyakarta,
Institut Seni
Indonesia.
Hawkins, Alma. 2003. Bergerak Mengikuti Kata Hati, terjemahan I Wayan Dibia, Jakarta,
MSPI.
Humprey, Doris. 1983. Seni Menata Tari, terjemahan Sal Murgiyanto, Jakarta, Dewan
Kesenian
Jakarta.
Kaufmann, Karen A. 2006. Inclusive Creative Movement and Dance, United State,
Human
Kinetics.
Widaryanto, F.X. 2009. Koreografi Bahan Ajar, Bandung, STSI Bandung.
C. GLOSARIUM
Makna atau arti adalah hubungan antara lambang bunyi dengan acuannya. [1] Makna
merupakan bentuk responsi dari stimulus yang diperoleh pemeran dalam komunikasi
sesuai dengan asosiasi maupun hasil belajar yang dimiliki. Makna terbagi ke dalam
dua kelompok besar: speaker-sense dan linguistic-sense.
Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari anggota tubuh yang dapat dinikmati
oleh orang lain. Gerak tari diperagakan berdasarkan ruang, waktu, dan tenaga. Ciri
khas gerak tari setiap daerah di indonesia berbeda-beda. Gerak tari terbagi atas dua
macam, yaitu gerak murni dan gerak maknawi.
Tari adalah gerak tubuh yang ritmis sebagai ungkapan ekspresi jiwa pencipta gerak
sehingga menghasilkan unsur keindahan dan makna yang mendalam. Dalam tari
menitik beratkan pada konsep dan koreografis yang bersifat kreatif. Kata tari
dalam Bahasa Inggris terkait pada Bahasa Prancis danse yang keduanya dianggap
berakar dari Bahasa Jerman Kuno donson yang berari regangan (stretch) atau tarikan
(drag).[1]
tradisional/tra·di·si·o·nal/ a : 1 sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu
berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun-
temurun: daerah itu mempunyai potensi cukup besar dalam bidang perikanan, tetapi
masih diolah secara --; 2 menurut tradisi (adat): upacara -- , upacara menurut adat
D. DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud (2014). Buku Paket Seni Budaya Kelas X. Semarang: PT. Erlangga
Kemp, Jerrold E., (2001) Designing Effective Instructional, New York: John Willey.
Koster, Joan Bouza (2012) Growing Artists Teaching the Arts to Young Children, New York:
Wadsworth.
Moore, Kenneth D., (2005) Effective Instructional Strategies From Theory to Practice,
California: Sage Publication.
Morrison, Gary R., Steven M. Ross, & Jerrold E. Kemp., (2007) Designing Effective
Instruction, United State of America: John Wiley & Sons, Inc.
Ragan, Tillman, Patricia L Smith, (1992) Instructional Design, New York, John Wiley &
Son Inc.
Reigeluth, Charles M., Cynthia B. Leshin, Joellyn Pollock, (2005) Instructional Design
Strategies and Tactics, Englewood Cliffs, New Jersey: Educational Technology Publication.
Richey, Rita C., James D. Klein, (2007) Design and Development Reseach: Methods,
Strategies,and Issues, Mahwah, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.
Seel, Norbet M., Sanne Dijkstra, (2008) Curriculum, Plans, and Process in Instructional
Design, Mahwah, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.
Smaldino, Sharon, E., Deborah L. Lowther, dan James D. Russel. (2011) Instructional
Technology & Media for Learning, terjemahan Arif Rahman, Jakarta, Kencana Prenada.
Smith, Jacqueline. 1985. Komposisi Tari: Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru,
Yogyakarta, Ikalasti.
Tucker, Carlin R., Tiffany Wycoff, Jason T. Green. 2017. Blended Learning in Action: A
Practical Guide Toward Sustainable Change, Singapore, Sage Publsher Asia Afrika.
Materi Pengayaan
Gambar Contoh gerak ulap ulap menggambarkan melihat sesuatu yang letaknya jauh.
b. Unsur pendukung tari
1) Iringan (Musik) tari merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan
lainnya. Keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu dorongan atau nalun ritmis. Pada
dasarnya bentuk musik tari dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bentuk internal dan eksternal.
Musik Internal yaitu Musik atau iringan tari yang ditimbulkan atau bersumber dari penarinya
sendiri. Contoh: bersiul,tepuk tangan,bernyanyi,petik jari,hentakan kaki,dsb. Musik Eksternal
yaitu Musik atau iringan yang ditimbulkan atau bersumber dari alat instrument yang
dilakukan orang lain. Contoh: Nyanyian, puisi, susara-suara, instrument gamelan, orkestra
musik ,dsb
2) Tema adalah pokok pikiran, gagasan utama atau ide dasar. Macam – macam tema
adalah heroic, erotik, drama tari, pantomime.
Tari Pantomim, yaitu tari yang isi atau temanya mencoba untuk menirukan sesuatu.
Tari Erotik, yaitu tari yang mengambil tema percintaan pria dan wanita.
Tari Heroik atau Kepahlawanan, yaitu tarian yang mengambil tema kepahlawanan.
Biasanya berupa tarian perang. Perang antara yang jahat melawan yang baik/benar.
Juga menggambarkan kecintaan seorang pahlawan terhadap tanah airnya.
Drama Tari, yaitu rangkaian tari yang disusun sedemikian rupa hingga melukiskan
suatu kisah atau cerita drama tari berdialog, baik prosa maupun puisi dan juga ada
yang berupa dialog (percakapan). Jika tanpa dialog, maka menggunakan tanda-tanda
gerakan ekspresi muka atau mimik sebagai alat untuk berbicara.
Gambar Contoh Tata Busana, kostum Tari “Bedhaya Kusuma Wilayajana” dari
Kadipaten Pakualaman Yogyakarta
4) Tata Rias berfungsi antara lain adalah untuk mengubah karakter pribadi menjadi
karakter tokoh yang sedang dibawakan, untuk memperkuat ekspresi, dan untuk menambah
daya tarik penampilan. Tata Rias meliputi tata rias wajah (tata rias wajah untuk penampilan
pagi dan tata rias wajah untuk penampilan malam), Body painting, Rias rambut (sanggul).
jenis tata rias dibagi menjadi 2 yaitu tata rias karakter dan tata rias fantasi.
Menurut Santoso (2008:277) tata rias karakter adalah tata rias yang mengubah penampilan
wajah seseorang dalam hal umur, watak, bangsa, sifat, dan cirri-ciri khusus yang melekat
pada tokoh.
Gambar Contoh Rias Karakter Tokoh Gatotkaca
Tata rias wajah fantasi adalah suatu seni tata rias yang bertujuan untuk membentuk kesan
wajah model menjadi wujud khayalan yang diangan-angankan, tetapi segera dikenali oleh
yang melihatnya.
5) Tempat Pentas Suatu pertunjukan apapun bentuknya selalu memerlukan tempat atau
ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. Bentuk pemanggungan atau bentuk
pentas, ada bermacam-macam yaitu panggung Proscenium, Tapal Kuda, Pendhapa, Bentuk
Pentas Terbuka, Arena, dsb.
6) Tata Lampu/Pencahayaan
Tata lampu di dalam pergelaran tari, di samping untuk menerangi serta menyinari juga
dipakai untuk membentuk suasana yang diperlukan dalam adegan-adegan yang ditampilkan.
seorang penata lampu harus peka terhadap efek yang ditimbulkan akibat pengaturan lampu-
nya. Jenis-jenis lampu antara lain Lampu khusus atau spotlight digunakan untuk menyinari
objek secara khusus, Follow spotlight lampu sentral yang berfungsi mengikuti objek, Strip
light lampu berderet dan bermacam-macam warna, General light sebagai penerangan
keseluruhan arena pentas. Fungsi tata lampu Menerangi dan menyinari pentas dan
Mengingatkan efek lighting alamiah.
Gambar Conton Tata Lampu
Daftar Pustaka
Djelantik, M. 1999. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung. MSPI
Hadi, Sumandiyo. 2005. Sosiologi Tari. Yogyakarta:Yogyakarta Pustaka
Jazuli, M. 2012. Struktur dan Simbol Dalam Seni Tari.
Jazuli, M. 1999. Telaah Teoris Seni Tari. Semarang : IKIP Semarang Press
Jazuli, M. 2007. Pendidikan Seni Budaya Suplemen Pembelajaran Seni Tari.Semarang:
UNNES Press
Jazuli, M. 2008. Paradigma Kontekstual pendidikan Seni.Semarang : UNNES Press
Jazuli, M. 2008. Pendidikan Seni Budaya Suplemen Pembelajaran Seni Tari.Semarang:
UNNES Press
Murgiyanto, Sal. 1992. Koreografi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
dan Kebudayaa
Peterson, R. Anya. 1980. The Anthopology of dance. First Midland Book, dan
terjemahannya oleh F.X Widaryanto. 2007. Antropologi Tari. Bandung : STSI Press
Bandung.
Asesmen sikap
Rubik
Keaktifan
Skor Nilai Indikator
4 Sangat Baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam
menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan
ajeg/konsisten
Bekerjasama
Skor Nilai Indikator
4 Sangat Baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan
kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
3 Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam
kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
2 Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
1 Kurang jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.
Toleran
Skor Nilai Indikator
4 Sangat Baik Jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus
menerus dan ajeg/konsisten.
3 Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih
belum ajeg/konsisten.
2 Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih
belum ajeg/konsisten
1 Kurang jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif.
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Asesmen pengetahuan
Indikator : Perbandingan Makna dan simbol dalam gerak, tata rias dan busana, level dan
pola lantai tari tunggal Soal : Jawablah soal di bawah ini dengan benar!
Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Skor maksimal
KELAS : . ……………..
Pernyataan
No Nama Peserta Pengungkapa Kebenaran Ketepatan Jumlah
didik n gagasan konsep penggunaan
orisinil istilah
ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak
Pekerjaan :
3 Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu jawaban salah.
Sedikit kesalahan perbandingan makna dan symbol gerak, tata rias dan busana, level
dan pola lantai tari tradisional.
2 Ada jawaban yang benar dan sesuai dengan prosedur, dan ada jawaban
tidak sesuai dengan permasalahan perbandingan makna dan simbol
gerak, tata rias dan busana, level dan pola lantai tari tradisional.
1 Semua jawaban salah, atau Jawaban benar tetapi tidak diperoleh melalui prosedur
yang benar.
KELAS : …………..