Anda di halaman 1dari 15

Seni Budaya:

Tari tradisional
Oleh kelompok 5:
Nayla Fathia Farrin, Nisha Nur Aulia, Muhammad
Radja Rafael, Muhammad Rafli, Nackula Aji
Bab 5
Analisis dan Eksplorasi Karya Tari Tradisional

Tari Baris Gede Tari Tayub di Nganjuk Tari Saman


Alur
Fungsi Tari

Simbol Dalam Tari

Presentasi Jenis Tari

Konsep Tari Tradisional


P e n d a h u lu a n

Peneli tia n J a m e s B r a n d o n
n y im p u lk a n b a h w a
(1970) me
50% s e ni A sia T e ng g a ra
d i In d o n es ia . S a la h
terdapat
satun ya u n su r s e n i y a n g
k e n a l a d a la h t ar i.
cukup ter
Fungsi Tari

Untuk mengamati tari-tarian tradisional, ada beberapa cara, salah satunya dipandang
dari fungsinya. Soedarsono (1998), membagi fungsi tari atas dasar:
1. Berfungsi Sebagai Upacara

Tari yang berfungsi sebagai upacara, apabila tari tersebut memiliki


ciri : dipertunjukan pada waktu terpilih, tempat terpilih, penari
terpilih, dan disertai sesajian.

2. Berfungsi Sebagai Hiburan Pribadi

Tari yang berfungsi sebagai hiburan pribadi, memiliki ciri gerak yang
spontan. Pada intinya tari yang berfungsi sebagai hiburan pribadi ini
dilakukan untuk kesenangan sendiri atau kegembiraan yang sesaat.
Gambar di samping ini adalah salah satu contoh tari yang berfungsi
sebagai hiburan pribadi.
3. Berfungsi sebagai penyajian estetis

Tari yang berfungsi sebagai penyajian estetis,


adalah tari yang disiapkan untuk dipertunjukan

Tari sebagai penyajian estetis adalah tari yang


dipersiapkan sebagai sarana media pertunjukan
dan dipentaskan dengan mengedepankan nilai -
nilai keindahan kepada masyarakat umum.

Contoh dari tari tersebut adalah Tari Piring dari


Sumatra Barat.
Simbol Tari

Simbol tari adalah segala hal yang terdapat dalam tarian yang
memiliki makna atau cerita dalam sebuah tarian.
Simbol dalam gerak
Upaya penyampaian sebuah pesan pesan dalam tarian
melalui gerakan. Contoh yang paling mudah adalah
gerakan tari dayak yang menyerupai burung atau satwa.
Hal ini menggambarkan bagaimana penari berusaha
mengekspresikan dirinya sebebas satwa tersebut.

Simbol dalam busana

Tata busana di sini terlihat pada tarian dayak dimana


mereka berusaha menyerupai burung. Di sini simbol tata
busana akan membuat pemirsanya lebih mudah
mengintepretasikan cerita yang ada.
Jenis Tari

Jenis tari tradisional di Indonesia bisa diamati dari bagaimana tari tersebut
ditampilkan.
1. Mengamati tari tradisional yang ditampilkan oleh seorang penari
Tari Perorangan (Tunggal) adalah tarian yang dimainkan atau dibawakan oleh
seorang penari baik perempuan maupun laki-laki. Contohnya adalah Tari
Ngremo dari Jawa Timur dan Tari Kancet dari Kalimantan Timur

2. Mengamati tari tradisional yang ditampilkan secara berpasangan


Tari berpasangan (Duet) adalah tarian yang dilakukan atau dimainkan oleh dua
orang penari secara berpasangan. Tarian berpasangan biasanya dimainkan untuk
saling melengkapi, mengisi, dan saling berinteraksi. Contohnya Interaksi dalam Tari
Serampang Dua belas dari Sumatera
3. Mengamati tari tradisional yang ditampilkan secara kelompok
Tari berkelompok (Grup) adalah tari yang dilakukan atau dimainkan oleh beberapa
penari atau banyak penari. Tarian berkelompok dituntut keserempakan dan
keseragaman gerak yang lebih tinggi agar pertunjukan tariannya tampak lebih
dinamis dan indah. Contohnya Tari Anak Perdamaian dari Papua
Konsep Tari
Tradisional
Mengamati konsep tari tradisional klasik
Ciri-ciri konsep tari tradisional dalam tari tradisional klasik memiliki:
Tari yang hidup di lingkungan keraton.
Gerak-gerak tarinya memiliki pakem (aturan) tertentu mengikuti aturan yang berada di
keraton.
Memiliki keindahan mengikuti aturan keraton.
Ruang, tenaga dan waktu memiliki standar keraton.
Diketahui penciptanya

Contoh tari tradisional klasik: Tari Serimpi, Tari Bedhaya, Tari Beksan Lawung, Tari Pakarena,
Tari Legong Kraton, dll.
Konsep Tari
Tradisional

Mengamati konsep tari tradisional kerakyatan

Memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


Tari yang hidup di lingkungan rakyat yang sifatnya
komunal
Memiliki nilai yang berpijak pada tradisi setempat
Ruang, tenaga dan waktu mengikuti standar tradisi
setempat.
Terkadang memiliki kekuatan magis ritus tertentu
Diselenggarakan sebagai pengikat solidaritas
masyarakat dalam upacara komunal.
Tidak diketahui penciptanya

Contoh tari tradisional kerakyatan: Sintren, Sisingaan,


Ronggeng Gunung, Ronggeng Ketuk, Seblang dll
Kesimpulan Penutup

Selain sarana komunikasi massal, tari tradisional sejak dulu sudah menjadi
sarana hiburan bagi masyarakat Indonesia, terutama ketika zamannya yang
belum terlalu mengenal teknologi. Keindahan dan keberagaman tari tradisional
Indonesia tiada tandingannya, sangat membanggakan dan mengagumkan
yang senantiasa harus dijaga sebagai pemersatu bangsa Indonesia

Sumber:
Buku paket Seni Budaya kelas 11 SMA
Sesi Tanya
Jawab

Anda mungkin juga menyukai