Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH

SENI TARI KREASI

DISUSUN OLEH :
NAMA KELOMPOK

1. LATI MERINA
2. MARIA ROSALIA

KELAS : XI IPS 1

SMA NEGERI 01 KEMBAYAN


TAHUN PELAJARAN 2020 – 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tari adalah gerak tubuh seseorang secara birama yang dilakukan di tempat dan waktu
tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud dan pikiran.
Sebuah tarian sebenarnya merupakan perpaduan dari beberapa buah unsur, yaitu wiraga
(raga), wirama (irama), dan wirasa (rasa). ketiga unsur ini melebur menjadi bentuk tarian
yang harmonis. Menurut jenisnya tari digolongkan menjadi tiga yaitu : Tari Rakyat, Tari
Klasik, dan Tari Kreasi Baru. Pada tulisan ini hanya akan membahas tentang tari kreasi.
Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari
tradisional kerakyatan dengan tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau
berbagai daerah di Indonesia. selain bentuk geraknya, irama, rias, dan busananya juga
merupakan hasil modifikasi tari tradisi. Beberapa contoh tari kreasi antara lain : tari oleg
tambulilingan, tari tenun, tari wiranata, tari panji semirang (Bali), tari kijang, tari angsa,
tari kupu-kupu, tari merak (Jawa), tari pattenung, tari padendang, tari bosara, tari lebonna
(Sulsel).

B. Tujuan
a. Definisi seni tari kreasi
b. Unsur – unsur seni tari kreasi
c. Tujuan seni tari kreasi
d. Jenis – jenis tari kreasi
e. Pola lantai tari kreasi
f. Tata busana tari kreasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Seni Tari Kreasi


Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari
tradisional kerakyatan dengan tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau
berbagai daerah di Indonesia. selain bentuk geraknya, irama, rias, dan busananya juga
merupakan hasil modifikasi tari tradisi. Bentuk tari yang lebih baru lagi misalnya tari
pantomim (gerak patah-patah penuh tebakan), operet (mempertegas lagu dan cerita), dan
kontemporer (gerak ekspresif spontan, terlihat tak beraturan tapi terkonsep).
Contoh: tari oleg tambulilingan, tari tenun, tari wiranata, tari panji semirang (Bali), tari
kijang, tari angsa, tari kupu-kupu, tari merak (Jawa), tari pattenung, tari padendang, tari
bosara, tari lebonna (Sulawesi Selatan).
Tari kreasi baru adalah tari-tari klasik yang dikembangkan sesuai dengan
perkembangan jaman dan diberi nafas Indonesia baru. Tari kreasi baru merupakan salah
satu rumpun tari yang mengalami pembaharuan dari tari sebelumnya. Jenis tarian ini
dapat dikatakan pula sebagai tarian yang memiliki kebebasan dalam penciptaannya. Saat
menciptakan tarian ini, para koreografer akan mengacu pada tari tradisi di daerah
setempatnya. Beberapa koreografer bahkan ada yang mengambil gerakan tari dari
daerah-daerah lain dan mengkombinasikannya sebagai gerak tari yang lepas dari ikatan-
ikatan tradisi. Gerakan tari yang lepas dari ikatan tradisi ini sering disebut dengan
gerakan modern.

B. Unsur – Unsur Seni Tari Kreasi


Unsur-unsur yang terkandung didalam seni tari merupakan unsur yang harus melekat
dalam sebuah tarian untuk menciptakan suatu tarian yang harmonis.
Unsur-unsur pendukung tari kreasi diantaranya yaitu :
1. Gerakan
2. Musik pengiring
3. Tata rias
4. Tata busana
5. Properti
6. Setting panggung
Penjelasan
Berikut penjelasan berbagai macam unsur seni tari kreasi adalah :
1. Gerakan adalah gerakan tubuh penari yang dinamis, ritmis dan estetis yang
menggambarkan karakter yang dimainkan oleh penari. Gerakan dalam seni tari terbagi
menjadi dua macam yaitu gerak murni berupa gerakan yang tidak memiliki makna
tertentu dan gerak maknawi berupa gerakan yang memiliki makna tertentu.
2. Musik pengiring adalah musik yang mengiringi gerakan penari dan sebagai isyarat
bagi penari untuk memulai atau mengganti sebuah gerakan.  Musik pengiring dapat
berasal dari instrumen musik, seperti  gamelan serta dapat berasal dari suara yang
ditimbulkan dari bagian anggota tubuh, misalnya tepuk tangan, hentakan kaki dan
nyanyian.
3. Tata rias adalah riasan yang sesuai dengan karakter yang dibawakan oleh penari
4. Tata busana adalah penataan busana yang digunakan oleh penari sesuai dengan
karakter yang dibawakan
5. Properti adalah alat pendukung visualisasi tarian, misalnya selendang, lilin dan piring
6. Setting panggung adalah penataan banggung yang sesuai dengan tarian yang
dibawakan

C. Tujuan Seni Tari Kreasi


1. Mengembangkan kreativitas dan bakat setiap individu
2. Melatih kekompakan dalam gerakan tari yang dilakukan secara berkelompok
3. memperkenalkan dan melestarikan budaya Indonesia dalam bidang seni tari setiap
daerah ke negara lain
4. Bisa dijadikan sebagai gerakan tubuh (olahraga) yang menyenangkan
5. Meningkatkan imajinasi dan keindahan di setiap gerakan tari

D. Jenis – Jenis Tari Kreasi


Tari kreasi telah dikembangkan oleh beberapa ahli yang berada dbidang tersebut, seperti
Bagong Kusudiarjo. Tari ini juga memiliki beberapa jenis. Berikut adalah 5 jenis tari
kreasi :
1. Tari kreasi kelompok : merupakan tari klasik yang diperankan secara kelompok.
Contoh : tari saman, tari tortor, tari zapin, tari piring.
2. Tari kreasi tunggal :merupakan tari yang diperankan oleh satu orang saja.
Contoh : tari trunajaya, tari barus, tari gambir anom, tari jalpong.
3. Tari kreasi berpasangan : merupakan tari kreasi yang dilakukan atau diperankan oleh
dua orang. Contoh : tari payung, tari janger, tari pemburu kijang, tari srikandi cakil.
4. Tari kreasi pola tradisi :merupakan tari kreasi dengan unsur tradisi yang kental
didalamnya. Contoh : tari nguri, tari merak, tari rar ngingel, tari manuk rawa.
5. Tari kreasi pola non tradisi :merupakan tari kreasi yang dikembangkan secara modern.
Contoh : tari hip-hop, break dance, robot dance, blood-elf.

E. Pola Lantai Tari Kreasi


1. Pola Lantai Vertikal (Lurus)Ciri pola lantai vertikal (lurus) adalah penari
membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya.
Pola lantai ini banyak digunakan pada tari klasik. Pola lurus memberi kesan
sederhana tetapi kuat. Berikut gambar pola lantai vertikal.
2. Pola Lantai DiagonalPada pola lantai diagonal, penari berbaris membentuk garis
menyudut ke kanan atau ke kiri.
3. Pola Lantai Garis Melengkung
Pada pola lantai garis melengkung, penari membentuk garis lingkaran, pola lantai
lengkung ular, dan pola lantai angka delapan.

Pola lantai dibuat untuk memperindah pertunjukan karya tari. Oleh karena itu
dalam pembuatan pola lantai harus memperhatikan beberapa hal, antara lain bentuk pola
lantai, maksud atau makna pola lantai, jumlah penari, ruangan atau tempat pertunjukan,
dan gerak tari. Penampilan gerak tari tidak terlepas dari desain garis dan desain pola
lantai. Ada dua jenis desain garis yaitu garis lurus dan garis lengkung. Pada desain garis
lurus memberikan kesan lembut tetapi juga lemah. Garis-garis mendatar memberikan
kesan istirahat, sedangkan garis-garis yang tegak lurus memberi kesan ketenangan dan
keseimbangan. Garis melingkar atau melengkung memberi kesan manis, sedangkan garis
menyilang atau diagonal memberikan kesan dinamis atau kuat.
F. Tata Busana Tari Kreasi
Busana dan tata rias pada seni tari adalah sarana pembantu yang berperan
mendukung pertunjukan tari. Sementara itu, aksesoris adalah bagian dari busana. Busana
dan tata rias sebagai sarana pembantu, artinya bahwa tanpa busana (termasuk aksesoris)
atau hanya dengan gerak saja, maka suatu pertunjukan tari telah terjadi.
Tata busana atau pakaian adalah segala sesuatu yang dikenakan atau melekat dengan
seorang penari.
Busana penari merupakan sarana pembantu yang berperan mendukungperwujudantari.
Busana tari dapat dikelompokkan ke dalam lima bagian, yaitu:
a. pakaian dasar (foundation);
b. pakaian kaki atau sepatu;
c. pakaian tubuh (body);
d. pakaian kepala (head dress); dan
e. perlengkapan-perlengkapan (accessories).
Tata rias dan busana tari kreasi (kontemporer atau modern) begitu terbuka
terhadap perubahan. Hal tersebut berbeda dengan tata rias dan busana tari tradisi yang
didesain dengan baku. Penggunaan tata rias pada tari kreasi bebas sesuai dengan karakter
atau keinginan koreografer (penyusun tari). Biasanya, tata rias tari nontradisi
menghilangkan wajah asli atau tidak menggarap karakter tokoh. Hal ini, yang
diutamakan dalam tari kreasi adalah gerak. Busana yang digunakan pun bersifat bebas
dan tidak mengganggu gerak penari.
BAB III
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui
stimulan individu, social dan komunikasi. Dengan demikian tari dalam memenuhi kebutuhan
individu dan social merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam
kaitannya dengan kepentingan lingkungan. Oleh karena itu tari dapat berperan sebagai
pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin manusia dalam kaitannya dengan
ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi tari ada 3 antara lain :tari sebagai upacara , tari
sebagai sarana hiburan dan tari sebagai sarana pertunjukkan
Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam
sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan
waktu.
Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari
tradisional kerakyatan dengan tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau
berbagai daerah di Indonesia. selain bentuk geraknya, irama, rias, dan busananya juga
merupakan hasil modifikasi tari tradisi. Bentuk tari yang lebih baru lagi misalnya tari
pantomim (gerak patah-patah penuh tebakan), operet (mempertegas lagu dan cerita), dan
kontemporer (gerak ekspresif spontan, terlihat tak beraturan tapi terkonsep).
DAFTAR PUSTAKA

http://ropi-komala.blogspot.com/2019/05/makalah-tari-kreasi.html
https://ardra.biz/topik/unsur-pendukung-tari-tata-rias-tata-rambut-tata-busana/
https://brainly.co.id/tugas/36418436

Anda mungkin juga menyukai