Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH TARI SULINTANG

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Tari Putri Klasik dosen pengampu Ria Sabaria, M.Pd.

oleh :

Kelompok 3

Alya Putri Rafilah 2007485

Dellia Djayanti 2001753

Devita Aura Hermawan 2004699

Hanifah Julianti 2008641

Ina Rosdiana 2008543

Lina Marlina 2000086

Meilina Susanti 2007350

Rismawan Giri Santoso 2008147

Siti Alimah 2005585

PENDIDIKAN SENI TARI

FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Tari Putri Klasik,
yaitu Tari Sulintang.

Tari Sulintang dalam mata kuliahTari Putri Klasik yang telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

    Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

    Akhir kata kami berharap semoga makalah Tari Putri Klasik ini yang khusus nya
membahas Tari Sulintang ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bandung,  5 Desember2021

                                                                                             Penyusun Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tari klasik merupakan suatu tarian yang berkembang di wilayah kerajaan dan diwariskan
secara turun temurun pada kalangan bangsawan dan terus berkembang menjadi tradisi yang
melekat di masyarakat umum.Tari klasik biasanya memiliki beberapa aturan baku yang tidak
dapat diubah atau jika diubah akan menghilangkan makna dari tarian itu sendiri.

Tari Tradisional klasik ini dikembangkan oleh kaum bangsawan di Istana. Hampir semua
penggawa istana mengadakan kegiatan penting dengan pertunjukan tari tradisional. Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya Tari Tradisional dalam mengisi sebuah acara kebangsawanan.
Perkembangan tari Tradisional ini sulit dikarenakan hanya dipelajari oleh kaum bangsawan.
Mengenai busana, rias, irama dan penghayatannya terkesan lebih estetis dan mewah.

Bentuk gerakan Tari Tradisional klasik cenderung baku atau tidak bisa diubah. Sebuah
larangan besar merubah gerakan tari, karena setiap gerakan tari yang tercipta mengandung unsur
filosofis yang berbeda-beda. Seni tari klasik memiliki karakter tertentu, yakni sesuai dengan
koreografi atau tubuh sang penari yang elok, lembut, dan tegas. Di samping itu, tari klasik juga
dapat dikenali dengan beberapa ciri, di antaranya:Berpedoman pada pakem tertentu yang tidak
dapat diubah atau diganggu gugat. Jika diubah, makna tarian akan rusak.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari pemaparan latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa rumusan
masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa saja unsur – unsur yang terdapat dalam Tari Sulintang?
C. Tujuan Makalah
Bardasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca mengenai Tari Sulintang.
2. Untuk mengetahuilebih dalam ada apa saja unsur – unsur yang ada di dalam Tari
Sulintang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Seni

Secara etimologis, kata seni berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Sani yang artinya pemujaan,
persembahan, dan pelayanan. Dengan kata lain, seni sangat erat hubungannya dengan upacara
keagamaan yang disebut juga dengan “kesenian”. Secara umum, pengertian seni adalah suatu
ekspresi perasaan manusia yang memiliki unsur keindahan di dalamnya dan diungkapkan
melalui suatu media yang sifatnya nyata, baik itu dalam bentuk nada, rupa, gerak, dan syair, serta
dapat dirasakan oleh panca indera manusia. Ada juga yang berpendapat bahwa pengertian seni
adalah semua hal yang diciptakan oleh manusia yang mengandung unsur keindahan dan dapat
mempengaruhi perasaan orang lain.

Pengertian Seni Menurut para Ahli


Untuk lebih memahami apa arti seni, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa
ahli tentang definisi seni. Berikut ini adalah pengertian seni menurut para ahli:

1. Aristoteles

Menurut Aristoteles, pengertian seni adalah suatu bentuk ungkapan dan penampilan yang tidak
pernah menyimpang dari kenyataan, dan seni itu meniru alam.

2. Plato
Menurut Plato, pengertian seni itu adalah hasil tiruan alam dan segala isinya (ars imitator
naturam).
3. Herbert Read
Menurut Herbert Read, pengertian seni adalah ekspresi dari penuangan hasil pengamatan dan
pengalaman yang dikaitkan dengan perasaan, aktivitas fisik dan psikologis ke dalam bentuk
karya.

4. Thomas Munro
Menurut Thomas Munor, definisi seni adalah suatu alat buatan manusia untuk menimbulkan
efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya.
5. Leo Tolstoy
Menurut Leo Tolstoy, pengertian seni adalah ungkapan perasaan pencipta yang kemudian
diungkapkan pada orang lain dengan harapan mereka dapat merasakan apa yang dirasakan oleh
penciptanya.

6. Sudarmaji
Menurut Sudarmaji, pengertian seni adalah manifestasi batin dan pengalaman estetis manusia
dengan memakai media garis, bidang, warna, tekstur, volume, dan gelap terang.

7. Ki Hajar Dewantara
Menurut Ki Hajar Dewantara, arti seni adalah hasil keindahan sehingga dapat mempengaruhi
perasaan seseorang yang melihatnya, dan seni merupakan perbuatan manusia yang bisa
mempengaruhi dan menimbulkan perasaan indah.

8. Alexander Baum Garton


Menurut Alexander Baum Garton, pengertian seni adalah keindahan dan tujuan yang positif
menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.

9. Drs. Popo Iskandar


Menurut Popo Iskandar, pengertian seni adalah hasil ungkapan emosi yang ingin disampaikan
seseorang kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat/berkelompok.

10. Immanuel Kant


Menurut Immanuel Kant, definisi seni adalah sebuah impian karena rumus-rumus tidak dapat
mengihtiarkan kenyataan

B. Apa Itu Tari

Secara umum, pengertian seni tari merupakan suatu kesenian dengan media ungkap berupa
gerakan yang dilakukan untuk mengekspresikan perasaan atau untuk menyampaikan pesan
dari seseorang atau bahkan kelompok. Selain pengertian secara umum, terdapat beberapa
pengertian berdasarkan pendefinisian oleh para ahli sebagai berikut:
1. Soedarsono
Menurut Soedarsono, pengertian seni tari merupakan sebuah ungkapan yang berasal dari
dalam jiwa manusia yang kemudian diekspresikan melalui gerakan indah juga ritmis.
Sehingga, bisa dimaksudkan bahwa ungkapan ini untuk menunjukkan atau melimpahkan
emosional seseorang yang setiap gerakannya disesuaikan bersamaan nada serta irama
yang mengiringi.
2. M.A Theodora Retno Maruh
Menurut Theodora yang mengartikan seni tari sebagai sebuah karya seni gerak yang
sifatnya tidak akan pernah menjadi kontemporer.
3. Kamala Devi Chattopadhyaya
Menurut Kamala Devi, pengertian seni tari merupakan sebagai sebuah insting yang memberikan
desakkan kepada emosi di dalam diri manusia di mana sifatnya mendorong manusia untuk
berekspresi.

4. Corrie Hartong
Menurut Corrie Hartong, pengertian seni tari adalah perasaan yang mendesak dari dalam diri
manusia, yang mendorong untuk mencari ungkapan yang berbentuk gerakan yang ritmis.

5. Yulianti Parani

Menurut Yulianti Parani, pengertian seni tari merupakan gerakan ritmis yang keluar dari sebagian
tubuh atau seluruhnya yang dilakukan seseorang ataupun kelompok yang disertai dengan ekspresi
tertentu.

6.Pengeran Suryadiningrat
Menurut pangeran Suryadiningrat, pengertian seni tari adalah gerakan yang dihadirkan oleh
seluruh anggota tubuh seseorang yang dilakukan selaras dengan irama musik dengan maksud
tertentu.

Jenis-jenis tari
Ada beberapa jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

1. Tari Tunggal
Tari tunggal yaitu tari yang dilakukan oleh satu orang. Contohnya adalah tari gambir anom, tari
koncar, tari gunung sari, tari gatotkaca, tari bondan, tari gambyong, dan tari kukilo.

2. Tari Berpasangan
Tari berpasangan yaitu tari yang dilakukan dengan berpasangan, laki-laki dengan perempuan,
laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.

3. Tari Kelompok atau Massal


Tari ini dilakukan dengan ramai-ramai atau dengan menggunakan banyak penari.

C. Sejarah Tari Sulintang


Tari sulintang adalah tari yang berasal dari Jawa Barat. Nama lain dari Tari Sulintang ini adalah
Damar Kanginan yang artinya adalah api pelita yang tertiup oleh sepoi (semilir) angin. Dinamakan
demikian sebab memang jika diperhatikan, gerak pada Tari Sulintang ini lincah, halus penuh
dinamika namun tetap terlihat tenang.

Menurut sejarahnya, Tari Sulintang ini diciptakan pada tahun 1952 oleh seniman besar Jawa Barat
yakni Raden Tjetje Soemantri. Tarian Sulintang ini disebut unik sebab tidak hanya mengandung
kebudayaan dari Sunda namun juga Bali, India, Jawa hingga Burma. Tari Sulintang ini pernah
dipertunjukkan pada peserta Konferensi Asia Afrika dan mendapat pujian dari banyak orang
termasuk Presiden Soekarno sendiri.

Raden Tjeje Somantri tidak hanya menciptakan Tari Sulintang saja, namun beliau sudah banyak
menciptakan kreasi tari modern atau baru yang sampai saat ini masih diajarkan di sanggar-sanggar
seni hingga perguruan tinggi dan sekolah kesenian. Di antara tarian kreasi yang diciptakan oleh
Raden Tjeje Somantri adalah Tari Sekar Putri, Tari Kandagan, Tari Kupu-kupu, Tari Ratu Graeni,
Tari Koncaran, Tari Birayung, Tari Puragabaya dan masih banyak tari-tari yang diciptakan oleh
Raden Tjeje Somantri.

Tari Sulintang ini dipengaruhi dari berbagai kebudayaan selain dari budaya Sunda yaitu Bali,
India, Jawa hingga Burma. Tari Sulintang tersuguhkan bersama dengan Tari Merak, seakan
keduanya saling menggambarkan alur cerita.

Jika Tari Merak menggambarkan dan mengedepankan keelokan serta merefleksikan pesona untuk
memikat lawan, Tari Sulintang menggambarkan keindahan dan persatuan agar memperoleh
pengakuan dari masyarakat.

Tari Sulintang memang tidak lepas dari salah satu pelopor tari kreasi baru yang ada di bumi
pasundan, Raden Tjeje Somantri. Raden Tjeje Somantri ini lahir di Purwakarta pada tahun 1892
dan meninggal di Bandung pada tahun 1963 dalam usia 71 tahun.

Dalam kesenian, beliau mempelajari seni tari sejak usia muda. Dan ada berbagai jenis tari yang
dipelajari dan didalami oleh Raden Tjeje Somantri. Dan pada tahun 1930, beliau mendapat banyak
petunjuk tentang kepenarian Jawa dari R.M. Sutignja, lalu belajar berbagai tarian Jawa. Hingga
kemudian menjadi salah satu pengajar tari di BKI.
BAB III

PEMBAHASAN
A. Unsur-unsur yang ada dalam Tari Sulintang
Unsur-unsur merupakan sebuah bagian bagian yang tidak bisa dipisahkan dan
berkesinambungan satu dengan yang lain, mengarah kepada pengertian unsur-unsur tadi tari
sulintang juga memiliki unsur-unsur di dalamnya. Unsur-unsur dalam tarj sulintang terntunya
tidan jauh beda dengan unsur-unsur tari pada umumnya yaitu Wiraga yang berarti peragaan
penari saat menarikan tarian yang di bawakan, Wirahma yaitu ketepatan musik dengan penari
saat membawakan sebuah tarian, dan Wirasa yaitu pengeskpresian penari ketika menyampaikan
tarian tersebut. Dalam tari juga tidak terlepas dengan unsur-unsur pendukung. Unsur-unsur
pendukung tari merupakan sebuah bagian yang menjadi pendukung atau menjadi penunjang
dalam sebuah tarian hal ini di maksudkan agar sebuah tarian dapat menciptakan sebuah ke
estetikaan. Dalam tari Sulintang ini terdapat unsur-unsur pendukung seperti Kostum, Tata rias,
musik, dan juga properti. Namun untuk lebih jelas unsur-unsur apa saja yang terkandung dalam
tari Sulintang dapat dilihat berikut ini:
a. Gerak

Gerak Tari merupakan sebuah gerak yang memberikan unsur estetis. Gerak dalam tari
berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreografer,
keindahan tari terletak pada bentuk kepuasan, kebahagiaan, baik dalam koreografer, peraga dan
penikmat atau penonton. Gerak sendiri merupakan unsur utama yang nantinya dikreasikan
dengan banyak gerakan menjadi satu kesatuan tarian utuh. Dalam buku Koreografi Seni Tari
Berkarakter (2019) karya Arina, gerak adalah berpindahnya posisi atau tempat dari satu posisi ke
posisi lain.
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa, gerak merupakan salah satu unsur yang
sangat wajib dalam sebuah tarian. Terdapat beberapa bagian gerakan dalam tarian Sulintang ini.
Yaitu:
- Keupat Longkewang : Trisik, keupat soder, calik, sembah, ngadeg.
- Angkat Gumbira : Tumpang seblak soder, nyawang kiri, baplang, sumpelan, galeong tumpang
tali ke kiri, geser ke kanan, ulangi semua ke sebelah kanan, geser ke kiri trisik.
- Landean : Keupat sembada, trisik.
- Ukel : Keupat galeong, trisik.
- Tawing Sampur : Jangkung ilo lingkaran soder, trisik.
- Patjak Gulu : Di hias ke kiri, geser kanan, di hias ke kanan, geser ke kiri, trisik.
- Tindak tilu ke kanan, putar di tempat, tindak tilu ke kiri, trisik.
- Baplang soder, lingkaran soder ke kanan-kiri-kanan, menghadap ke kanan, keupat ecek gigir.
Putar ½ lingkaran kiri-kanan-kiri, menghadap ke kiri, keupat ecek gigir. Putar lingkaran penuh
ke kanan, kiri, kanan, menghadap kembali ke depan.
- Baplang, bali. Baplang, balian II. Baplang, balian III. Obah taktak, godeg oray meuntas, trisik
tumpang tali.
- Calik, sembah.
Berikut ini merupakan gambar dari gerak tari sulintang :
1. Keupat soder

2. Calik
3. Sembah

4. Tumpang Seblak Soder

5. Nyawang
6. Sumpelan

7. Galeong

8. Keupat Galeong
9. Keupat sembada

10. Jangkung ilo

11. Dihias
12. Tindak Tilu

13. Lingkaran Soder

14. Balian 1
15. Balian 2

16. Balian 3

17. Godeg Oray mentas


b. Busana

Gambar 1: Kostum Tari Sulintang zaman dahulu

Gambar 2: Kostum Tari Sulintang saat ini

Gambar 3: Kostum Tari Sulintang (mengenakan sinjang)

Busana atau pakaian adalah segala pakaian dan perlengkapan yang dikenakan oleh seorang
pemain dalam sebuah pementasan. Yang dimaksud kostum atau busana tari adalah busana /
kostum atau semua kebutuhan sandang yang dikenakan pada tubuh penari di atas pentas yang
sesuai dengan peranan yang dibawakan. Busana tari terdiri atas pakaian sendiri sebagaimana
yang dikenakan seorang penari sehari‐hari, bisa pula berupa pakaian khusus yang direncanakan
untuk seorang tokoh dalam cerita yang dipentaskan.
Dalam tari Sulintang sendiri terdapat busana yang didalamnya terdapat bagian bagiannya.
Busana tari sulintang menyerupai busana tari merak karena tari sulintang tersuguh berdampingan
dengan tari merak yang seakan keduanya membentuk alur cerita yang berkaitan. Busana yang
dikenakan pada tari sulintang ada berbagai macam warna seperti biru, merah, hijau dan
sebagainya. Tjetje Somantri memang banyak memilih warna-warna terang dalam pemilihan
busana untuk tari ciptaannya. Busana sulintang diantaranya yaitu apok yang mengalami
perkembangan sejak dulu dan sekarang. Perbedaannya, apok yang digunakan saat ini memiliki
khas tersendiri yaitu terdapat garis membentuk segitiga terbalik pada bagian atas, dengan warna
yang sama dengan rok/sinjang yang dikenakan, sementara bagian bawah apok memiliki warna
yang berbeda dengan apok bagian atas dan rok/sinjang. Rok/sinjang Tari Sulintang hampir sama
dengan rok untuk Tari Merak, dari segi bahan atau motifnya, namun terdapat perbedaan dalam
motif rok Tari Merak yang bermotif menunjukkan sayap Burung Merak, sementara pada Tari
Sulintang bermotif garis yang meliuk-liuk. Namun, ada sebagian yang menggunakan sinjang
seperti kain batik.

Busana Tari Sulintang yang lainnya seperti sampur/selendang, ikat pinggang, kalung, kilat
bahu dan gelang. Kilat bahu adalah sejenis perhiasan gelang yang dikenakan di lengan atas dekat
bahu. Cara mengenakan kilat bahu adalah melingkari lengan menyerupai gelang tetapi di tarik ke
atas hingga mendekati ketiak atau pangkal lengan, kilat bahu melingkari otot bisep dan trisep
pada lengan manusia.

Aksesoris pada Tari Sulintang yaitu sanggul sunda, siger, susumping, bunga mawar dan
melati/ronce, dan tutup sanggul. Susumping merupakan hiasan pada telinga penari, melati/ronce
yaitu tersusun dari rangkaian bunga atau daun yang ditata berjajar dalam suatu berkas (benang
atau kawat), dan tutup sanggul ditempatkan pada bagian belakang sanggul.

c. Tata rias

Tata rias secara umum dapat diartikan sebagai seni mengubah penampilan wajah menjadi
lebih baik, tata rias juga merupakan sebuah hal yang pokok dalam sebuah tarian, tata rias dalam
sebuah tarian merupakan kegiatan yang berfungsi untuk mengubah penampilan dan menonjolkan
ekspresi penari dengan menggunakan make-up ke bagian wajah.
Di dalam tari Sulintang terdapat tata rias nya tersendiri. Dalam menentukan bentuk rias
wajah, Oemay mempercayakan kepada Djuwita, ahli rias, dan Cipto, asisten tari yang juga
perias. Bahan-bahan alat rias menggunakan atal atau lulur (serbuk bedak cair berwarna kuning)
dari solo untuk wajah, leher, alis, garis mata, pasu teleng (tanda kecil di antara kedua alis), dan
godeg (gambar rambut di depan telinga). Rouge berwarna merah jambu untuk perona pipi dan
lipstik untuk cat bubur. Dalam merias wajah, bentuk gambar alis, pasu teleng dan godega
disesuaikan dengan watak tari, jenis tari putri atau putra, serta pada raut wajah masing-masing
penari.
Rias wajah ini dibuat oleh cipto yang juga asisten tari Tjetje. Untuk tari sulintang
menggunakan alis cagak, dibuat lebih tipis. Garis sekitar mata, godeg dan rona pipi sudah
dipergunakan, tetapi perona mata/eyeshadow belum dipergunakan karena belum ada. Pada masa
itu semua penari selalu dirias wajahnya oleh perias khusus.
d. Properti

Properti tari adalah segala kelengkapan dan peralatan dalam penampilan atau peragaan
dalam sebuah tari. Macam-macam properti tari yang biasa digunakan untuk penari di atas pentas
misalnya selendang atau sampur, kris, topeng, payung, tombak, panah, piring, sapu tangandan
lain-lain. Dalam penarian tari Sulintang juga terdapat properti yang di gunakan yaitu sampur,
yang dimana sampur atau selendang ini akan di gunakan saat tarian sedang di tarikan oleh
seorang penari, dan tentu saja sampur dan selendang ini akan menambah sisi estetika dalam
tarian Sulintang ini.
e. Musik

Menurut (Jamalus, 1988:1-2) musik adalah bentuk suatu hasil karya seni bunyi dalam
bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya
melalui unsur-unsur musik yaitu irama melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi
sebagai satu kesatuan. Musik dalam tari merupakan seni pengiring
sebuah tarian, musik pengiring ini tidak dilakukan oleh penari melainkan satu lain baik dalam
bentuk kata-kata, nyanyian maupun dengan musik orkestra, musik yang lebih lengkap atau yang
di sebut iringan eksternal atau iringan luar artinya iringan tari yang dilakukan oleh orang. Musik
dalam tari sulintang juga terdapat bagian bagiannya yang dimana bagian ini menjadi sebuah
pengiring dalam tari Sulintang.Musik dalam tari sulintang adalah bendrong sorog, laras salendro;
samarangan degung, dan laras pelog.
f. Keistimewaan
Keistimewaan merupakan sebuah hal yang bersifat istimewa atau mempunyai satu nilai
lebih, keistimewaan juga terdapat dalam sebuah tarian. Dalam tarian Sulintang ini tentunya
memiliki nilai istimewa yang terkandung didalamnya. Jika dilihat dalam tari Sulintang yang
memiliki nama lain yaitu Damar Kanginan yang memiliki arti api pelita yang tertiup angin sepoi
atau semilir angin. Dinamakan dengan nama Damar Kanginan, karena gerakan dari tari sulintang
ini lincah namun halus, walaupun penuh dengan dinamika, tapi terlihat tetap tenang. Dapat
disimpulkan bahwa keistimewaan tari Sulintang dapat dilihat dari gerakannya yang lincah namun
halus walaupun penuh dengan dinamika.
g. Perkembangan Tari

Tari Sulintang adalah tari kreasi baru yang berasal dari daerah Jawa Barat. Tari Sulintang
ini adalah tarian yang diciptakan oleh sang maestro seniman besar dan koreografi tari, Raden
Tjeje Somantri atau yang memilki nama lengkap Raden Rusdi Somantri namun kemudian lebih
akrab dipanggil dengan nama Tjeje. Raden Tjeje Somantri menciptakan Tari Sulintang pada
tahun 1948.
Raden Tjeje Somantri tidak hanya menciptakan Tari Sulintang saja, namun beliau sudah
banyak menciptakan kreasi tari modern atau baru yang sampai saat ini masih diajarkan di
sanggar-sanggar seni hingga perguruan tinggi dan sekolah kesenian. Di antara tarian kreasi yang
diciptakan oleh Raden Tjeje Somantri adalah Tari Sekar Putri, Tari Kandagan, Tari Kupu-kupu,
Tari Ratu Graeni, Tari Koncaran, Tari Birayung, Tari Puragabaya dan masih banyak tari-tari
yang diciptakan oleh Raden Tjeje Somantri.
Tari Sulintang ini dipengaruhi dari berbagai kebudayaan selain dari budaya Sunda.Tari
Sulintang ini dipengaruhi kebudayaan Bali, India, Jawa dan Burma, yang memiliki nilai-nilai
budaya dari beragam daerah. Tari Sulintang tersuguhkan bersama dengan Tari Merak, seakan
keduanya saling menggambarkan alur cerita.
h. Nilai-nilai yang terkandung

nilai – nilai merupakan sebuah hal yang terkandung dalam satu unsur. Nilai – nilai tari
merupakan sebuah unsur yang terkandung dalam tarian tersebut, tentunya dalam tari sulintang
juga terdapat sebuah nilai – nilai yang terkandung didalamnya, antara lain sebagai berikut :
- Mencerminkan keberagaman Indonesia
- Semangat persatuan
- Semangat nasionalisme yang tinggi

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tari Sulintang adalah tari kreasi baru yang berasal dari daerah Jawa Barat. Tari
Sulintang ini adalah tarian yang diciptakan oleh sang maestro seniman besar dan
koreografi tari yaitu Raden Tjeje Somantri. Raden Tjeje Somantri menciptakan Tari
Sulintang pada tahun 1948. Unsur unsur yang terdapat pada tari sulintang yang
pertama yaitu ada gerak, dimana didalam gerak ini terdapat gerak Keupat Longkewang,
Trisik, keupat soder, calik, sembah, ngadeg. Kedua ada busana Busana yang
dikenakan pada tari sulintang ada berbagai macam warna seperti biru, merah, hijau dan
sebagainya. Busana Tari Sulintang yang lainnya seperti sampur/selendang, ikat
pinggang, kalung, kilat bahu dan gelang. Ketiga yaitu tata rias Untuk tari sulintang
menggunakan alis cagak, dibuat lebih tipis. Garis sekitar mata, godeg dan rona pipi
sudah dipergunakan, tetapi perona mata/eyeshadow belum dipergunakan karena belum
ada. Keempat yaitu properti, dalam penarian tari Sulintang juga terdapat properti yang
di gunakan yaitu sampur, yang dimana sampur atau selendang ini akan di gunakan saat
tarian sedang di tarikan oleh seorang penari. Kelima ada musik, musik dalam tari
sulintang juga terdapat bagian bagiannya yang dimana bagian ini menjadi sebuah
pengiring dalam tari Sulintang.Musik dalam tari sulintang adalah bendrong sorog, laras
salendro; samarangan degung, dan laras pelog. Keenam yaitu ada keistimewaan,
keistimewaan tari sulintang dapat dilihat dari gerakannya yang lincah namun halus
walaupun penuh dengan dinamika. Nilai nilai yang terkandung dalam tari sulintang ini
yaitu mencerminkan keberagaman Indonesia, semangat persatuan, semangat nasionalisme
yang tinggi.
B. Saran

Saran yang bisa kami sampaikan, adalah sebagai berikut:


1. Kita harus lebih memperdalam wawasan kita tentang budaya yang ada di Indonesia ini,
terutama seni tari.
2. Ikut menjaga dan melestarikan kebudayaan itu melalui segala bentuk kegiatan yang dapat
memajukan kebudayaan tersebut.
3. Kita juga harus bisa menghargai kebudayaan sendiri, daripada kebudayaan bangsa lain.
KAJIAN PUSTAKA

Tari Sunda 1940-1965 buku Irawati Durban Ardjo

https://hot.liputan6.com/read/4559341/pengertian-seni-tari-beserta-jenis-unsur-unsur-dan-
contohnya

https://seringjalan.com/tari-sulintang-jawa-barat/

Anda mungkin juga menyukai