Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK

SENI BUDAYA
“ANALISIS TARI CENDRAWASIH”

OLEH:

1. NI KADEK WANDA INDIRA PARAMITHA 16


2. NI KOMANG AYU SUNINGSIH 17
3. NI NENGAH DEWINA DANTI 18
4. NI NENGAH GANGGA DWI PUSPA ANJALI 19
5. NI PUTU NITA ANGGRELIA JAYANTI 21
6. PUTU AYUNING PRABANDARI 24

KELAS XII MIPA 1

SMA NEGERI 2 BANGLI


TAHUN AJARAN 2021/2022
1. KONSEP
A. Tujuan :
Tari Cenderawasih termasuk dalam bagian tari lepas karena berdurasi pentas
relatif pendek, tidak berkaitan (terlepas-lepas) antara yang satu dengan lainnya,
baik yang bercerita maupun tanpa cerita (Dibia, 2012: 51). Tari ini
dikoreografikan untuk melindungi dan menyelematkan burung-burung yang
jarang terlihat ini, dari kepunahan.

B. Sinopsis :
Masyarakat Bali mengenal tari sebagai suatu bentuk ekspresi simbolik. Pesan
simbolik itu pulalah yang melatarbelakangi lahirnya tari cendrawasih oleh Swasthi
Wijaya Bandem pada tahun 1988. Gerakan-gerakan alami burung yang hidup di
Indonesia bagian timur itu telah menginspirasi Bandem untuk mengekspresikan
keabadian cinta. Burung cenderawasih memang dianggap sebagai burung surgawi
yang menjadi simbol perjalanan cinta kasih yang abadi.

Tari cendrawasih menceritakan tentang kehidupan asmara antara sepasang burung


cendrawasih. Dalam setiap kondisi serta dimana saja mereka berada akan memadu
kasih dengan melakukan gerakan-gerakan yang unik. Berorientasi terhadap
perilaku burung cendrawasih yang suka menari dan bernyanyi serta, ketika
memasuki musim kawin, maka mereka akan penuh dengan kebahagiaan dan
keceriaan. Sehingga ini dijadikan inspirasi untuk dituangkan dalam bentuk karya
seni tari. Tari cendrawasih merepresentasikan pesannya dalam koreografi yang
elegan serta tampilan kostum yang khas.

Di dalam tari cendrawasih ini digambarkan tentang bagaimana keceriaan burung


cendrawasih saat bermain dan mengejar satu sama lainnya. Sang jantan akan
mencari perhatian dengan memamerkan bulu-bulu indah dan warna-warni.

Melalui gerakan dan diiringi musik yang khas, tari ini berhasil membawa pesan
cinta kasih pada khalayak luas. Mengadaptasi unsur-unsur koreografi dari
beberapa tari klasik Bali, tari ini juga menjadi sarana representasi nilai
kebudayaan lokal Bali kepada penikmat seni dan masyarakat awam. Hal inilah
yang kemudian membuat tari ini menyebar dari sanggar ke sanggar. Saat ini, tari
cendrawasih menjadi salah satu tari populer dari Bali. Tidak saja di panggung
lokal, tari ini pun berhasil merambah pentas nasional dan bahkan ke tingkat
internasional.

C. KOSTUM

Sesuai dengan tema yang diangkat, para penari tari cendrawasih akan dirias
sedemikian rupa sehingga tampak teranalogi dengan bentuk tubuh burung
cendrawasih. Ada beberapa kostum dan properti dalam tari cendrawasih, berikut
penjelasannya:

1. Bagian atas menggunakan kemben, yang menutupi bagian dada sampai


perut bagian bawah.
2. Bagian bawah menggunakan rok merah bermotif prade atau rok panjang
berwarna keemasan.
3. Bagian sayap menggunakan kain selendang atau sampur berwarna cerah.
Biasanya berwarna oranye.
4. Aksesoris kepala menggunakan mahkota berornamen jambul bergaya
panji yang terbuat dari kulit binatang yang berwarna emas. Selain itu,
terdapat juga bunga mawar di kepala dan Rumbing atau Subang sebagai
hiasan di kuping.
5. Selain itu, seorang penari juga mengenakan gelang bahu khusus dan
kalung emas.

D. IRINGAN
Sama seperti tari bari lainnya, tari cendrawasih juga diiringi oleh paduan musik
gamelan Bali dan beberapa alat musik tradisional Bali lainnya, seperti Pereret,
Rindik, cengceng, dan genggong. Setiap tabuhan alat musik tersebut akan selalu
selaras dengan gerak tubuh penari cendrawasih. Selain itu, ekspresi wajah
terutama gerak mata menjadi salah satu bagian yang tak terpisahkan irama musik
pengiringnya.
2. TEKNIK
Sebagai bagian dari banyaknya kesenian tari dari Bali, gerakan tari cendrawasih
mempunyai ragam yang masih mengacu kepada tari tradisional Bali. Tarian
cendrawasih ini telah memenuhi empat unsur pokok yang harus ada di dalam tarian
bali, yaitu agem, tandang, tangkis dan tangkep. Selain itu, tarian ini ditambahkan juga
berbagai gerakan yang telah dikembangkan sebagai penggambaran sifat burung
cendrawasih. Ciri khas dari gerakan ini adalah unsur agem yang terbuka, tangan
kanan agak lurus, sementara tangan kiri menyudut (agem kanan). Adapun gerakan
lain yang ada diantaranya :
A. GERAK BAGIAN KEPALA
1) Nyeledet
Nyeledet, suatu ekspresi yang ditonjolkan melalui gerakan mata. Di
dalam melakukan sledet mata digerakkan ke samping kanan atau kiri
diikuti gerakan dagu yang searah serta bersamaan dengan gerakan mata.
2) Ngelier
Ngelier yaitu gerakan melirik mata ke kanan maupun kiri yang diikuti
gerakan kepala dan dagu memutar ke arah lirikan mata.
3) Nyegut
Nyegut yaitu gerakan mengganguk dengan tekanan pada dagu, disertai
gerakan mata melihat kebawah dengan kening dikerutkan.
4) Ulu Wangsul
Ulu Wangsul yaitu gerakan leher ke samping kanan dan ke samping kiri
berulang-ulang secara lambat.
5) Kipek - kipek
Kipek - kipek yaitu gerak kepala menoleh ke samping kanan atau ke kiri
6) Mearas-arasan
Mearas-arasan adalah gerakan leher ke kanan dan ke kiri mulai dengan
lambat kemudian cepat.
7) Angguk - angguk
8) Ngotag leher
Gerakan leher ke kiri dan ke kanan dengan pelan.
9) Ngipuk
Ngipuk adalah gerakan yang menggambarkan gerakan berciuman.

B. GERAKAN BAGIAN TANGAN


1. Ukel
Ukel yaitu gerakan pergelangan tangan yang diputar ke dalam.
2. Nyalud
Nyalud adalah gerak tangan yang mengarah ke dalam dengan kedua
lengan menutup dan membuka didepan dada.
3. Luk ngelimat
Luk ngelimat adalah gerakan haluan tangan bertentangan.
4. Piles
Gerakan mengeser tumit dari sikap tapak sirang menjadi sejajar dengan
ibu jari kaki (tumit dan jari kaki nyelekenting).
5. Ngelayak
Gerakan tubuh melengkung ke belakang

C. GERAKAN BAGIAN KAKI


1. Nyregseg
Nyregseg yaitu posisi kaki menjijit berjalan secara cepat ke samping kiri
atau kesamping kanan dengan posisi kaki tetap berjajar berdekatan.
2. Ngumbang
Ngumbang adalah gerakan berjalan yang dilakukan dengan badan sedikit
merendah (ngeed) disertai dengan gerakan kepala ke kiri dan ke kanan
sesuai dengan gerakan hentakan kaki.
3. Nyigcig
Nyigcig adalah gerakan berjalan dengan langkah kecil-kecil, baik pelan
maupun cepat.
4. Nayung
Nayung adalah gerakan kaki yang di tayung atau diayunkan ke arah
samping.
5. Miles
Miles yaitu gerakan memutar tumit depan kurang lebih 45º.
6. Ngekeh
Ngekeh yaitu salah satu kaki menjinjit lalu digerakan seperti mengais-
ngais.
7. Gandang Uri
Gandang uri yaitu gerakan kaki yang diawali dengan piles dan berjalan
ke belakang.
8. Tanjek kanan
Posisi kaki dimana letak telapak kaki kana nagak didepan telapak kaki
kiri.
9. Ngengsog
Ngengsog adalah posisi ngelukun diberi gerak perubahan berat badan
kanan kiri empat kali dan terakhir sampai salah satu kaki ngilut.

D. GERAKAN BAGIAN BADAN


1. Ngegol
Ngegol adalah gerakan pinggul yang digoyangkan ke kiri dan ke kanan.
2. Kecas – kecos
Kecas-kecos yaitu gerakan kedua kaki melompat ke samping kiri atau
kanan atau diagonal.
3. Gelatik nuwut papah
Gerakan berjalan kesamping seperti burung gelatik baik ke kanan
maupun ke kiri.
4. Ngontel
Ngontel dalam tari Cendrawasih yaitu gerakan kepala samping kanan
dan kiri secara bergantian dan perlahan mengambil sayap diikuti gerak
ngegol.
5. Sogok
6. Makesiab

3. PROSEDUR
1. Pembentukan panitia
Panitia adalah suatu kelompok yang bertanggung jawab dan sangat diperlukan
dalam sebuah persiapan pertunjukan. Adapun hal-hal yang harus dipersiapkan
oleh panitia dalam sebuah pertunjukan adalah perijinan, dokumentasi,
publikasi, pendanaan dan lain sebagainya.
2. Meminta Izin
Sebelum menggelar suatu pementasan, kita perlu meminta izin kepada kepala
desa atau prajuru di tempat kita akan menggelar pementasan tari. Biasanya
dalam meminta izin ini dilakukan dengan menggunakan proposal kegiatan.
3. Musik atau iringan tari
Dalam pementasan, sebuah tari musik sangat diperlukan kehadirannya. Maka
dari itu panitia diharuskan agar mempersiapkan musik yang diperlukan
terlebih dahulu. Musik tersebut dapat berupa gamelan atau jenis musik lain
yang sesuai dengan kehendak dari para kreasi tari yang bersangkutan.
4. Busana
Busana adalah segala sesuatu pakaian yang dikenakan pada tubuh dari ujung
kepala hingga ujung kaki. Adapun contoh busana yang diperlukan dalam
kreasi tari tradisional yakni Bedhaya Ketawang adalah dodot ageng dengan
batik corak banguntulak alas-alasan yang dilengkapi dengan paes ageng atau
busana dan rias lain yang disesuaikan dengan kreasi tari. Panitia juga bertugas
dalam menyediakan perlengkapan busana tersebut.
5. Tata rias tari
Tata rias pada wajah para penari tentu akan membuat penampilan karya tari
terlihat menarik dan juga lebih indah. Keindahan dapat dilihat jika tata rias
sesuai dengan tema tari. Selain itu terdapat teknik pemakaian alat-alat rias
pada wajah penari harus sangat diperhatikan, agar dapat menghasilkan tata rias
yang bagus.
6. Properti tari
Properti adalah salah satu alat yang digunakan oleh para penari untuk
melakukan gerak tarian. Mengapa properti tari perlu dipersiapkan sejak awal
dan selalu dipakai saat berlatih tari ?. Dalam penampilan suatu karya tari, jika
karya tari tersebut menggunakan properti maka properti tersebut harus di
persiapkan lebih awal sebagai alat gerak tarian.
7. Penataan panggung
Panitia juga bertugas atas dekorasi panggung, penataan panggung, seperti dari
arah mana penari muncul dan kearah mana penari akan mengundurkan diri
dari panggung.
8. Latihan dan gladi bersih
Panitia bertanggung jawab atas kelancaran latihan yang diperlukan beserta
gladi bersih di akhir latihan agar segala sesuatunya dapat berjalan dengan
lancar saat pementasan nanti.
9. Master of ceremony (MC)
Panitia bertugas menyediakan seorang MC, baik berasal dari panitia sendiri
maupun orang luar yang dianggap mampu melakukan pekerjaan tersebut.
Dalam sebuah pertunjukan, peran MC sangat diperlukan karena MC-lah yang
akan menghidupkan suasana, menjembatani penari dan panitia dengan
penonton serta mengisi jeda pementasan, misalnya antara tarian yang satu
dengan tarian yang lain.
10. Menggelar pertunjukan
 Dekorasi panggung
Dekorasi panggung harus telah siap minimal sehari sebelum
pementasan.
 Kursi penonton
Kursi terlebih dahulu harus ditata sedemikian rupa, sehingga setiap
penonton dapat menonton tarian dengan jelas.
 Antisipasi cuaca
Antisipasi cuaca sangat diperlukan terutama jika pementasan dilakukan
diruang terbuka, seperti di halaman sekolah. Tenda hujan atau penahan
panas, jika pementasan dilakukan disiang hari, maka sangat diperlukan.
 Ketertiban
Ketertiban penonton harus diperhatikan dengan cara menyediakan
beberapa personil yang bertugas dalam menjaga keamanan.
 Dokumentasi
Saat pertunjukan berlangsung, seksi dokumentasi harus memastikan
bahwa pementasan telah terdokumentasi dengan baik. Dokumentasi
tersebut meliputi pengambilan foto penari, gerakan tari, pemusik,
panggung, penonton dan hal-hal yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai