TARI TRADISIONAL
“ LEGONG KUNTUL”
OLEH
KELOMPOK 6 :
1 NI KADEK AYU NIRMALA SARI (18)
2 PANDE KADEK NOVA DWI D. (19)
3 KADEK PUTRI AYU WARNITI (20)
4 NI KETUT PUTRI MEYLANI (21)
5 NI NYOMAN TRIANA (24)
6 NI NYOMAN TANTRI PERTIWI (34)
Sesuai dengan awal mulanya, penari legong yang baku adalah dua orang
gadis yang belum mendapat menstruasi, ditarikan di bawah sinar bulan purnama di
halaman keraton. Kedua penari ini, disebut legong, selalu dilengkapi dengan kipas
sebagai alat bantu. Pada beberapa tari legong terdapat seorang penari tambahan,
disebut condong, yang tidak dilengkapi dengan kipas.Struktur tarinya pada
umumnya terdiri dari papeson, pangawak, pengecet, dan pakaad.
Tanah Para Dewa memiliki sederet tarian legong, konon tarian legong mulai
dipentaskan pada akhir abad ke-19. Tampaknya, Legong merupakan keindahan
dari berbagai unsur tari yang berbeda dari kebudayaan Hindu Jawa yang awalnya
diekspresikan lewat tarian tradisi berjenis drama tari atau gambuh.
Salah satunya yaitu Legong Kuntul termasuk dalam jenis Legong non-
dramatik yang menggambarkan keanggunan burung bangau di tengah sawah.
Legong ini menceritakan sepasang kuntul yang asyik bercengkerama. Legong yang
menggambarkan karakteristik burung bangau atau Kokokan. Tarian Legong Klasik
ini menggambarkan sekelompok burung bangau putih, sebagaimana mereka
melakukan kebiasaanya sehari – hari dalam mencari makan, terbang, dan bermain
bersama. Tarian ini biasanya dibawakan oleh 4 – 8 penari yang membawa kipas.
Biasanya tarian ini dipentaskan di keraton.
Setelah lama tidak ditarikan, pada tahun 70-an, tarian ini direka kembali
berdasarkan ingatan oleh ibu Reneng dan Anak Agung Raka Saba. Melodi dan
gerakan yang sangat khas memperindah keseluruhan tarian yang sangat klasik ini.
“Aneh juga, kenapa kokokan itu betah di sini. Padahal banyak desa memiliki
pepohonan seperti desa kami, ujar seorang warga Petulu. “Kalau ingin
menyaksikan burung kokokan terbang di desa sini, datanglah sebelum matahari
terbit atau sebelum matahari terbenam.”
PEPESON
Gambar/Nama gerak Penjelasan
Dilakukan dengan cara berjalan
kedepan diawali dengan kaki kaki kiri
diikuti dengan gerakan tangan ngeliput
kipas ,dan diakhiri dengan tanjek kaki
kiri lalu kipas mengiluk pada bagian
tangan kanan dan tangan kiri sirang
susu.
Dilanjutkan dengan gerakan nyalut
dorong kiri tangan kiri panjang tangan
kanan mengiluk kipas lalu ngekes
diiringi dengan kaki kanan maju
kedepan diikuti dengan menutup kaki
kiri lalu ngaed/rendah seledet kiri.
Gerakan kepala uluwangsul diikuti
dengan gerakan badan, lalu kaki kiri
buka kaki kanan ditutup agem kanan
ngotag pala , kaki kanan buka kaki kiri
tutup tanjek panjang rebah kanan,
canser kiri rebah kiri, canser kanan
rebah kanan.
Ngubit kanan angkat kaki kanan tanjek
panjang kiri taruh kipek 4x kedepan
sogok kanan mahpah biu tangan kiri
ngejer kepet tayung kiri ambil lamak
nyerere, buang lamak ileg- ileg.
Tanjek kiri tanjek kanan diikuti gerakan
kipas seperti sayap burung nyalut sogok
kiri, jalan kekanan tayung nyalut sogok
kanan jalan ke kiri , tayung nyalut kaki
kiri dorong kirim jalan ke kanan ,
tayung kiri ngeliput nyregseg kiri,
kanan, ngeliput diikuti gerakan kepala
uluwangsul.
Tanjek kiri panjang ,nengok diikuti
dengan nyerere, tanjek panjang kiri ,
tayung ngeliput nyregseg kiri,kanan .
PENGAWAK
Gambar/Nama Gerak Penjelasan
- Tayung kaki kanan kiri kanan, buta
ngawa sari kanan, ngotag dagu, angkat
badan, kipas ngiluk, ngotag bahu, kipas
ngepel, ngotag bahu, tanjek ngampat,
ngukel,buta ngawa sari kanan.
Batel
Gambar/Nama Gerak Keterangan
- Tayung kiri, ngeliput
kiri,kanan,kiri,kanan, angsel
kiri, piles kanan, agem
kanan, seledet tengah angguk
2x, tayung, tayung ngeliput
depan belakang depan ,
angsel,muter kiri,ulap-ulap
(ngenjot) nengok nyerere
(diulang 2x).
- Piles kanan ngekes,
ngumbang mencari
pasangan, angsel, piles
kanan, metimpuh, agem
kanan ngepak sayap angguk,
ngepak sayap agem kanan
seledet, ngepak sayap agem
kanan angguk, dorong tangan
kiri panjang,kanan, sogok
kanan sogok kiri, ileg-ileg
angget kiri.
- Sogok kiri agem kiri, ngepak
sayap agem kiri seledet,
ngepak sayap agem kiri
angguk (diulang 2x), sogok
tangan kanan panjang ,sogok
tangan kiri panjang,sogok
kanan kiri, ileg-ileg angget
kanan, ngelo kanan kiri
berproses bangun, dorong
panjang tangan kiri kanan
ngeseh ileg-ileg, muter kiri
ngalih amah 3x (ngalih amah
atas), ngeseh, mekecog,
sogok kiri,kanan panjang,
puter kanan.
- Sogok kiri agem kiri, ngegol
ketemu pasangan 2x,
angsel ,muter kanan.
Pengetog
Pekaad
Baju pada legong kuntul biasanya berwarna hijau dan dilengkapi dengan kamen hijau.
Angkin/sabuk lilit :
Angkin / sabuk lilit pada legong kuntul berfungsi sebagai penutup badan,biasanya berwarna kuning dan
dihias dengan perada bermotif.
Tutup dada
Biasanya tutup dada pada legong kuntul berukuran kurang lebih 1,5 meter,berbahan buludru berwarna
hitam,dan dihias dengan mote yang dibentuk motif.
Simping
Sama seperti kostum legong pada umumnya,pakaian legong kuntul berisikan baju kulit(simping)
Badong
Badong berfungsi untuk menutupi simping bagian atas.
Awir
Awir merupakan kain kecil yang dipasang dibagian pinggang kanan dan kiri.
Gelungan
Gelungan pada tari legong kuntul sama seperti gelungan legong pada
umumnya,berisikan bancangan kanan dan kiri.
Subeng
Subeng yang digunakan merupakan subeng menari yang berukuran besar.
Lamak
Lamak pada legong kuntul biasanya terbuat dari kulit yang diukir sedemikian rupa.
Ampok-ampok
Ampok-ampok merupakan bagian kostum pada tari legong yang terbuat dari bahan
kulit yang telah diukir sedemikkian rupa dan ditempatkan pada pinggang.