100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
802 tayangan4 halaman
Tari Lilin adalah tarian tradisional Sumatera Barat dimana para penarinya menari sambil membawa piring kecil dengan lilin. Tarian ini dipengaruhi cerita rakyat tentang seorang gadis yang mencari cincin pertunangannya hingga larut malam dengan bantuan lilin. Gerakan lemah lembut tari ini dipercaya untuk menghormati dewi pertanian dan menjaga api lilin tetap menyala.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
TARI LILIN TARIAN TRADISIONAL DARI SUMATERA BARAT EKO.docx
Tari Lilin adalah tarian tradisional Sumatera Barat dimana para penarinya menari sambil membawa piring kecil dengan lilin. Tarian ini dipengaruhi cerita rakyat tentang seorang gadis yang mencari cincin pertunangannya hingga larut malam dengan bantuan lilin. Gerakan lemah lembut tari ini dipercaya untuk menghormati dewi pertanian dan menjaga api lilin tetap menyala.
Tari Lilin adalah tarian tradisional Sumatera Barat dimana para penarinya menari sambil membawa piring kecil dengan lilin. Tarian ini dipengaruhi cerita rakyat tentang seorang gadis yang mencari cincin pertunangannya hingga larut malam dengan bantuan lilin. Gerakan lemah lembut tari ini dipercaya untuk menghormati dewi pertanian dan menjaga api lilin tetap menyala.
KRITIK TARI LILIN TARIAN TRADISIONAL DARI SUMATERA BARAT
DESKRIPSI TARI LILIN
Tari Lilin merupakan salah satu tarian tradisional dari Sumatera Barat. Seperti namanya, tarian ini dimainkan oleh para penari dengan menggunakan piring kecil dengan lilin yang menyala di atasnya sebagai atribut menari. Tarian lilin dimainkan oleh sekelompok penari dengan gerakan yang atraktif dan seirama dengan alunan musik yang mengiringinya. Tarian ini merupakan salah satu tarian yang terkenal di Indonesia dan menjadi salah satu icon tarian tradisional di Sumatera Barat, khususnya masyarakat Minangkabau. Menurut beberapa sumber yang kami dapatkan, tarian ini ternyata dulunya merupakan salah satu tarian istana dan biasa ditampilkan pada malam hari. Konon asal usul dari tarian ini tidak lepas dari cerita rakyat. Dalam cerita rakyat tersebut diceritakan bahwa pada zaman dahulu ada seorang gadis yang ditinggal oleh tunangannya untuk pergi berdagang. Suatu hari sang gadis kehilangan cincin pertunangannya, kemudian dia mencari cincin tersebut hingga larut malam dengan menggunakan lilin yang ditaruh di atas piring. Dalam usahanya mencari cincin itu, sang gadis harus berkeliling mengintari pekarangan rumahnya, bahkan dia harus membungkuk untuk menerangi tanah dan kadang gerakan sang gadis terlihat seperti bergerak meliuk-liuk sehingga terlihat seperti gerakan tari indah. Dari sinilah kemudian Tari Lilin ini lahir dan mulai dikenal di kalangan gadis- gadis desa. Fungsi Tari Lilin dulunya hanya ditampilkan acara adat, yaitu sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil dan pencapaian yang didapatkan masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman, fungsi Tari Lilin kini tidak hanya ditampilkan untuk acara adat saja, namun juga sebagai kesenian dan hiburan. ANALISIS Gerakan Tari Lilin cenderung lemah lembut, sehingga memperlihatkan keindahan gerak tarian. Selain itu gerakan lemah lembut tersebut juga untuk menjaga agar api lilin tidak mudah padam. Beberapa gerakan dalam Tari Lilin biasanya didominasi oleh gerakan mengayunkan tangan, gerakan seperti berdoa, gerakan meliuk, dan gerakan memutar badan. Selain itu ada juga beberapa gerakan yang dilakukan dalam posisi duduk, yaitu dengan memainkan gerakan tangan yang indah. Gerakan Tari Lilin lebih terlihat atraktif ketika para penari memainkan lilinnya dengan cara membalik-balik dan diikuti dengan gerakan meliuk-liuk sang penari. Tentunya dibutuhkan keahlian dan latihan khusus dalam menarikan Tari Lilin ini. Karena apabila tidak, maka lilin akan mudah redup dan bahkan terjatuh, sehingga dapat merusak gerakan tari itu sendiri. Tari lilin memiliki makna yang lebih menekankan kostumnya lebih menekankan kepada kejayaan zaman Hindu Budha pada Zaman kerajaan Sriwijaya yang kuat dipengaruhi kebudayaan Cina, terutama pada hiasan kepala, dada, dan tangan. Busana dan hiasan tersebut yang memperlihatkan bahwa tari ini tampak lebih indah dan semegah kejayaan kerajaan Sriwijaya tempo dulu. Tata rias dari penari ini lilin ini dapat dikatakan tidak berkarakter atau make up natural. INTERPRETASI Sejarah dan asal-usul tari lilin Sumatera Barat berdasarkan pada cerita rakyat yang menceritakan seorang gadis yang telah ditinggalkan oleh tunangan pergi untuk mencari harta. Selama ditinggalkan tunangannya, gadis tersebut telah kehilangan cincin pertunangannya. Gadis tersebut mencari cincin itu sampai larut malam dengan menggunakan lilin yang ditempatkan diatas piring kecil. Gerakan tubuh yang gemulai, membungkuk, dan gerakan berdoa melahirkan gerakan yang sangat indah. Sehingga dari peristiwa ini menciptakan tari lilin di kalangan gadis- gadis desa. EVALUASI Tari lilin ditampilkan untuk ucapan rasa syukur kepada dewi pada pada saat musim panen dengan hasil yang melimpah. Ciri khas yang terdapat pada tarian ini adalah dengan menggunakan piring. Jadi, tarian ini tidak ditampilkan dan dipertunjukkan setiap saat. Namun seiring dengan perkembangannya zaman, fungsi dari tarian ini berubah. Yang tadinya sebagai ucapan syukur, sekarang menjadi tarian hiburan masyarakat. Pada setiap gerakan penari yang membawa sebuah lilin, penari akan menarikan tarian secara kelompok dan bersamaan dengan memusingkan piring yang terdapat lilin secara berhati-hati agar piring tersebut tidak terjatuh dan agar lilin tidak padam.