Anda di halaman 1dari 8

MANUSIA PURBA AFRIKA:

Ciri-ciri Manusia purba yang ditemukan di Afrika disebut Homo Africanus yang
berarti manusia dari Afrika Fosilnya ditemukan oleh Reymond Dart.Fosil ini
ditemukan di dekat sebuah pertambangan Taung Bostwana, tahun 1924 Fosil
ini di beri nama Australopithecus Africanus, karena hampir mirip dengan
penduduk asli Australia Jenis Manusia Purba Afrika Australopithecus Africanus
Australopithe Boisei Homo Hobilis Paranthropus robostus
Pleisanthropus transvaalensis Ardipthecus ramidus 1. Australopithecus
Africanus farah Ciri Ciri a) Australopithecus africanus ditemukan di desa Taung di
sekitar Bechunaland ditemukan oleh Raymond Dart tahun 1924. b) Bagian tubuh
yang ditemukan hanya fosil tengkorak kepala saja. c) Hidup : 2-3 juta
tahun yang lalu pada era Pliosen d) Memiliki tubuh yang ramping. e)
Australopithecus jantan lebih besar dalam ukuran tubuh. 20-40% lebih tinggi, 30-
40% lebih berat dari perempuan. f) Struktur hominid dari gigi dan rahang
tampaknya diperlukan lebih grinding bahwa diet kera. 2. Ardhipithecus ramidus
Ciri-Ciri : 1. Makanan: buah, daun, biji 2. Daerah: Afrika Timur 3. Lingkungan:
hutan berkayu 4. Gigi seri paling atas relatif lebih kecil dari pada gigi bagian
belakang 5. Ukuran tubuhnya rata-rata lebih kecil daripada ukuran tubuh
Australopithecus afarensis. 6. Tulang jari-jarinya panjang dan membengkok. 7.
Tangannya tampak Mozaik 3. Australopithecus Anamensis Pada saat itu,
ditemukan satu lengan tulang di Pliocene di wilayah Timur Kanapoi Danau
Turkana oleh tim peneliti dari Harvard University di tahun 1965. gigi taring
besar Lapisan email giginya tebal Barisan giginya rata (paralel). Tulang
tibia bagian atas lebih tipis untuk menstabilkan posisi lutut. Batang tulang
tibia menyokong sudut lutut di atas kaki. Bagian bawah dari tulang tibia lebih
tebal untuk menopang gelang kaki. 4. Australopithecus aethiopicus Ciri ciri:
Daerah: Afrika Timur volume otaknya sama dengan Apes (410 cm3). Tegak,
otot kenyal Topangan yang berat pada tengkorak seharusnya kuat. Muka
lebar, pipih, dan cembung Gigi seri dan gigi taring kecil Lapisan email gigi
tebal. Tegak, rahang berbentuk parabola. 5. Paranthropus Robostus &
Transvaalensis 6. HOMO RUDOLFENSIS diklaim berusia 2,4 j memiliki otak
besar primata berbadan tegap merupakan grup yang diyakini sebagai cikal
bakal manusia modern saat ini, dan jutaan tahun lalu tinggal di dekat Lake
Turkana atau kini Kenya. Wajah berbentuk panjang dan panjang.

MANUSIA PURBA CHINA :

Latar Belakang
Manusia yang hidup pada zaman Praaksara sekarang sudah berubah menjadi
fosil. Fosil manusia yang ditemukan di Indonesia dalam perkembangan terdiri dari
beberapa jenis. Penemuan - penemuan fosil ini banyak disumbang oleh Indonesia. Hal ini
dikarenakan Indonesia merupakan wilayah tropis dan mempunyai iklim yang cocok
dihuni manusia kala itu. Penemuan - penemuan fosil sangat berguna bagi perkembangan
ilmu sejarah sekarang ini. Baik dalam hal menjelaskan kehidupan manusia kala itu.
Hewan yang pernah hidup dan bagaimana evolusi manusia hingga menjadi sekarang
ini. Indonesia banyak menyumbang fosil manusia - manusia purba. Dilihat dari hasil
penemuan diIndonesia maka dapat dipastikan Indonesia mempunyai banyak sejarah
peradapan manusia mulai saat manusia hidup. Dengan begitu ilmu sejarah akan terus
berkembang sejalan dengan fosil-fosil yang ditemukan. Hal ini diketahui dari kedatangan
para ahli dari Eropa pada abad ke-19, dimana mereka tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang fosilmanusia di Indonesia. Itu sebabnya makalah ini dibuat untuk
mengetahui lebih jelas dan terperinci mengenai pengertian manusia purba yang
ditemukan di Indonesia dan homo sapiens serta kehidupannya pada masa itu.
Adapun Rumusan Masalah sebagai berikut ini
2.1 Manusia purba hidup di China 1,7 juta tahun lalu
2.2 Pengertian Manusia ABC dari china

Tujuan Penulisan
3.1 Agar saya memahami manusia purba di China
3.2 Menambah wawasan tentang manusia purba
Bab 2
(Pembahasan)

Manusia purba hidup di China 1,7 juta tahun lalu


Beijing (ANTARA News) - Peneliti menemukan spesies manusia purba pembuat perkakas
batu yang 1,7 juta tahun lalu mendiami wilayah luas di China.

Para peneliti menyelidiki Nihewan Basin yang ada di area pegunungan sekitar 150
kilometer arah barat Beijing untuk mempelajari faktor pendorong evolusi manusia dan
penyebaran manusia awal dari benua asal, Afrika.

Nihewan Basin memiliki lebih dari 60 situs yang berasal dari Zaman Batu. Ribuan
perkakas batu ditemukan di sana sejak 1972, perkakas-perkakas batu sederhana seperti
serpihan batu yang dikenal dengan nama Oldowan.

Peneliti menduga artefak-artefak itu milik Homo erectus.

"Homo erectus menduduki daerah yang luas di China sekitar 1,6 - 1,7 juta tahun yang
lalu," kata Hong Ao, seorang paleomagnetis dari Chinese Academy of Sciences di Xian
kepada LiveScience.

"Diperkirakan merupakan nenek moyang Homo sapiens," katanya.


Ao dan koleganya meneliti lapisan tanah atas, bawah, dan lapisan tanah tempat
perkakas batu ditemukan di Shangshazui, Nihewan Basin.

Menurut para peneliti, situs di China utara itu berusia sekitar 1,6-1,7 juta tahun, lebih
tua 600.000 hingga 700.000 tahun dari perkiraan semula.

Fosil kuda, gajah dan yang lainnya menunjukkan bahwa saat perkakas batu dibuat
kemungkinan wilayah itu utamanya merupakan padang rumput dan hutan.

Sebuah danau di antara pegunungan itu mungkin menjadi daya tarik utama penjelajah
hominid karena menyediakan air dan macam-macam sumber makanan.

Peneliti menduga migrasi hominid ke Asia Timur pada awal Zaman Batu merupakan
konsekuensi dari peningkatan cuaca dingin dan kegersangan di Afrika dan Eurasia.
Temuan para peneliti itu dimuat dalam jurnal daring Scientific Reports edisi 15 Agustus 2013.
2. Pengertian Manusia ABC dari china
Zhou Kou Dian terletak 50 km sebelah barat daya kota Beijing. Pada tahun 1921, ada dua
sarjana, seorang dari Swedia bernama Johan Gunnar Andersson, dan yang lainnya dari
Austria bernama Otto Zdansky menemukan dua buah gigi manusia purba di dapur pembakar
kapur petani. Pada tahun 1927, seorang professor Kanada yang bekerja di Institut Kedokteran
Xiehe Beijing mengemukakan terori tentang manusia Peking dinamakan pula manusia
kera Peking atau manusia kera Tiongkok, disingkat manusia Peking. 2 Desember tahun
1929, paleo antropolog Tiongkok, Pei Wenzhong berhasil menggali sebuah batok kepala
manusia Peking yang utuh di sebuah gua Zhou Kou Dian.
Desa Zhou Kou Dian dikelilingi perbukitan di sebelah barat laut, sedang sebelah tenggara
adalah tanah subur yang luas ta bertepi. Dulu di sini pernah mengalir sebuah sungai yang
dinamakan Sungai Zhou Kou, tapi kini sudah kering. Di desa ini ada dua bukit batu kaplur
yang dinamakan Bukit Tulang Naga karena banyak menghasilkan tumbuhan bahan obat yang
dinamakan Tulang Naga.
Penemuan ini sempat menggemparkan kalangan keilmuan di dunia. Kemudian dalam
penggalian-penggalian arkeolog setelah itu, para sarjana Tiongkok dan asing telah
menemukan 6 batok kepala, 12 pecahan batok kepala dan 150 lebih gigi di Bukit Tulang
Naga Zhou Kou Dian. Selain itu ditemukan pula lebih 100 ribu alat-alat batu yang pernah
digunakan manusia Peking untuk menyalakan api dan berburu.
Sejak itu desa kecil pegunungan ini mulai dikenal dunia, dan oleh paleo antropolog dijadikan
basis untuk meneliti asal usul manusia, dan menguak rahasia manusia purba yang pernah
hidup di sini setengah juta tahun yang silam.
Penggalian secara sistematis di patilasan Zhou Kou Dian dilakukan antara tahun 1927 dan
1937, kemudian terhenti dalam waktu panjang karena kekacauan perang. Sejak berdirinya
Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949 sampai tahun 1966, para sarjana Tiongkok dan
asing melakukan kerjasama dalam penggalian di sana, pada waktu itu, sejumlah sarjana
terkenal berkumpul di sini melakukan penggalian dan menemukan fosil-fosil yang
menunjukkan bahwa jauh pada masa 400 ribu sampai 500 ribu tahun yang silam, manusia
Peking sudah mulai mencari kehangatan dan membakar makanan dengan menyapakan api.
Mereka tinggal di gua dan berburu dengan alat dari batu. Volume otak manusia Peking lebih
kecil daripada manusia zaman modern. Dari batok kepala manusia Peking yang tergali
ternyata volume otaknya hanya 1059 miligram, sedang manusia zaman modern 1400
miligram. Manusia purba itu sudah bisan berjalan dengan berdiri tegak. Dihitung berdasarkan
fosil yang tergali, tingga badan lelaki rata-rata 156 sentimeter, sedang wanita 144 sentimeter.
Usia harapan mereka sangat pendek, 70% meninggal sebelum berusia 14 tahun, jarang sekali
yang bisa mencapai 50 tahun.
BAB 3
(PENUTUP)
1. Kesimpulan
Manusia Purba di China hidup 1,7 juta tahun yang lalu. Para peneliti menyelidiki
Nihewan Basin yang ada di area pegunungan sekitar 150 kilometer arah barat Beijing
untuk mempelajari faktor pendorong evolusi manusia dan penyebaran manusia awal dari
benua asal, Afrika. Peneliti menduga migrasi hominid ke Asia Timur pada awal Zaman
Batu merupakan konsekuensi dari peningkatan cuaca dingin dan kegersangan di Afrika
dan Eurasia. Manusia Purba di China tinggal di goa dan memburu menggunakan alat
bantu dari batu. Penemuan penemuan tersebut menambah pengetahuan terutama di
bidang ilmu sejarah sekarang ini.
2. Saran
Saran saya jangan merusak atau mengambil bukti/sumber sejarah. Dan untuk para
pembaca agar dapat lebih baik lagi.
Daftar pustaka
http://www.wikipedia.com
http://www.antaranews.com/berita/391238/manusia-purba-hidup-di-china-17-juta-tahun-
lalu
http://www.info-asik.com/2012/10/sejarah-manusia-purba.html
http://marhadinata.blogspot.com/2013/01/sejarah-manusia-purba-di-
indonesia.html
PERSAMAAN ANTARA MC. DAN ORANG HUTAN

Setiap perbedaan pasti ada persamaan, itulah setidaknya yang terdapat pada manusia dan
orangutan. Nah, apa saja persamaan-persamaan itu?. Setidaknya ini persamaan atau
kemiripan antara manusia dan orangutan. Persamaan tersebut antara lain seperti tingkat
kecerdasan, perilaku dan reproduksi. Pertama, Manusia dikatakan sebagai makhluk ciptaan
yang sempurna, memiliki akal pikiran dan sebagai makhluk sosial. Sedangkan orangutan
dapat dikatakan sebagai primata yang memiliki kemiripan genetik (DNA) hampir sempurna
yakni 96,4 %. Setidaknya, ini kemiripan/kesamaan pertama antara manusia dan orangutan.
Tingkat kecerdasan lainnya adalah orangutan memiliki kemampuan untuk melindungi diri
saat hujan. Orangutan biasa melindungi diri mereka saat hujan tiba dengan menggunakan
dedaunan. Sedangkan perilaku orangutan sebagai penjaga hutan karena bisa menanam hutan
(menyebar biji-bijian) setelah mereka makan, biji-bijian tersebut tumbuh menjadi pepohonan
(hutan), dengan kata lain orangutan sebagai spesies kunci sebagai pelestarian hutan.
Demikian juga dengan manusia yang memiliki perilaku yang sejatinya menjaga, melindungi
dan menanam pohon. Apa fungsi manusia dan orangutan terhadap kelestarian hutan?.
Manusia sebagai pelindung, penjaga, pelestari dan pemanfaat yang harus bijaksana.
Sedangkaan Orangutan sebagai pembangun hutan, penjaga keseimbangan dan
kesinambungan kehidupan di dalam hutan. Selain itu juga, ada hubungan (kaitan) antara
orangutan dan manusia?. Manusia sangat bergantung terhadap hutan seperti halnya orangutan
yaitu sumber air, pangan dan udara yang bersih. Selain juga manusia memerlukan sumber
ilmu pengetahuan, rekreasi dan mata pencaharian. Orangutan dan hutan yang bagus
mendatangkan wisatawan dan dampak pariwisata bisa meningkatkan perekonomian
masyarakat. Kemiripan selanjutnya antara manusia dan orangutan adalah sistem reproduksi.
Jika manusia (perempuan) saat mengandung, rata-rata 9 bulan 10 hari. Sedangkan orangutan
mengandung rata-rata 8,5 bulan hingga 9 bulan. Orangutan betina juga dikenal selalu
bersama dan menjaga anaknya hingga umur anaknya mencapai dewasa ( 6 sampai 7 tahun).
Orangutan dalam ancaman nyata dari kepunahan. Diperkirakan orangutan akan menjadi
spesies kera besar pertama yang punah di alam liar. Penyebab utamanya adalah berkurangnya
habitat dan perdagangan hewan. Kebakaran dan perluasan perkebunan merupakan penyebab
berkurangnya habitat: jika habitat mereka semakin hancur, makanan semakin sulit didapat.
Orangutan telah kehilangan 80% wilayah habitatnya dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun
terakhir. Hal yang sama pula terjadi dengan manusia, bumi sebagai tempat hidup dalam hal
ini hutan sebagai pelindung saat ini keadaannya semakin mengkhawatirkan. Luasan tutupan
hutan semakin berkurang. Bukan tidak mungkin, jika hutan rusak atau hilang maka manusia
selalu dihadapkan dengan berbagai persoalan. Persoalannya tidak lain dan tidak bukan adalah
banjir, tanah longsor. Tidak hanya itu, hilangnya hutan besar kemungkinan manusia akan sulit
mendapatkan sumber air dan oksigen gratis tidak bisa lagi diperoleh. Kesamaan ataupun
kemiripan yang ada terdapat pada manusia sudah selayak dan sepantasnya sebagai anugerah
dari Sang Pencipta. Kita sebagai manusia dan primata dalam hal ini orangutan memiliki
fungsi dan peran masing-masing, dalam perbedaan pasti ada persamaan. Sebagai sesama
makhluk ciptaan sudah menjadi hak dan kewajiban kita bersama-sama pula untuk saling
melindungi, menjaga satu dengan yang lainnya sebagai makhluk ciptaan dan keutuhan
ciptaan yang mendiami bumi ini. Semoga orangutan terselamatkan dari ancaman kepunahan
dan manusia dapat bijaksana dengan bumi dan makhluk sesamanya. By : Petrus Kanisius
Pit-Yayasan Palung

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/pit_kanisius/setidaknya-ini-persamaan-manusia-
dan-orangutan_56c2b4c4d67e61a40681a135

PERBEDAAN MANUSIA DAN ORG HUTAN

Membaca Intisari edisi Desember 2003 tentang orang utan, saya agak terkesima.
Tulisan yang berjudul Cerita saudara tua kita itu menjelaskan banyaknya
kesamaan antara orang (manusia) dengan orang utan. Beberapa kesamaan itu
antara lain : Tulang, gigi dan bulu sama banyaknya dengan manusia. Walau bulu
orang utan kelihatan lebat bukan karena lebih banyak dari manusia melainkan hanya
karena lebih panjang. Orang utan juga sering menangis, merengek, dan mempunyai
masa kehamilan sama seperti manusia. Begitu juga dengan data kesamaan DNA
yang mencapai 98,7 %.

Sifat dan kebiasaan terpuji yang dimiliki oleh manusia ternyata juga dimiliki oleh
orang utan. Hanya saja sifat dan kebiasaan terpuji itu masih tetap lestari pada orang
utan, sedangkan pada manusia sifat-sifat itu sudah hampir-hampir punah. Malahan
kecenderungan sifat manusia jaman sekarang ini sudah terbalik dari sifat-sifat terpuji
yang pernah dimiliki.

Menurut penelitian, sifat-sifat terpuji yang dimiliki oleh orang utan yaitu : Anti konflik,
Sosialis, Solider, menghargai dan mengasihi. Sementara pada manusia sifat-sifat
seperti diatas sudah jarang dan sulit ditemukan pada zaman ini. Manusia justeru
cenderung menciptakan konflik, Sosial rendah, tidak menghargai bahkan cenderung
menginjak-injak hak azasi orang lain, tidak ada iba melihat orang-orang yang
melarat dan yatim-piatu, bahkan juga sering kita dengar bantuan sosial kepada
masyarakat kecil, yang mengalami bencana dananya disunat dan hanya sebagian
kecil yang sampai kepada orang yang seharusnya berhak

PERBEDAAN ANTARA MANUSIA PURBA DAN MANUSIA MODEREND


Perbedaan Manusia Purba Dengan Manusia Modern

Lalu apakah manusia purba nan hayati pada jaman dahulu, juga memiliki ciri-ciri seperti
kita? Tentunya manusia nan hayati pada jaman purba memiliki ciri-ciri nan berbeda dengan
kita.

Hal ini dikarenakan kita sudah hayati di jaman nan serba modern sedangkan manusia purba
sendiri hayati di jaman nan masih mengalami pra-aksara. Otomatis hal ini memberikan
disparitas manusia purba dengan kita pada saat ini. Disparitas nan paling menonjol, antara
lain:

1. Bentuk tubuh

Sudah terlihat dengan konkret jika kita membandingkan bentuk tubuh manusia purba dengan
bentuk tubuh manusia pada saat ini. Jika anda ingin membandinkan, anda dapat melihat
gambar manusia purba nan ada di blog atau situs nan menyediakan gambar manusia purba.

Dapat anda bandingkan dengan bentuk tubuh anda. Niscaya akan terlihat perbedaannya.
Bentuk tubuh manusia purba dapat dikatakan hampir menyerupai kera. Sedangkan bentuk
tubuh kita saat ini dapat dikatakan ialah bentuk manusia seutuhnya.

2. Peradaban

Peradaban manusia pada zaman purba atau nan disebut sebagai manusia purba mereka masih
mengandalkan dengan apa nan ada di alam sekitar. Tidak seperti saat ini nan sudah serba ada.

Namun, dapat dikatakan tanpa adanya peradaban pada manusia purba kita pun mungkin juga
tak akan merasakan peradaban seperti sekarang ini. Manusia purba dapat dikatakan orang nan
pertama kali memulai peradaban di bumi ini. Nah, buat itu ciri-ciri manusia purba pada
umumnya ialah :

a. Manusia purba berjalan tegak dengan kaki. Hal ini membuktikan bahwa manusia
purba memiliki cara jalan nan tak jauh dengan kita. Karena manusia purba juga
berjalan menggunakan kaki seperti kita.

b. Manusia purba memiliki volume otak nan tentunya lebih besar jika dibandingkan
dengan primata lainnya. Hal ini pun juga tak jauh beda dengan keadaan kita sekarang.
Namun mungkin perbedaannya, mungkin pada jaman dahulu manusia purba belum
menggunakan otaknya semaksimal mungkin seperti manusia pada jaman sekarang.

c. Manusia purba juga mengenal bahasa atau dapat dikatakan dapat berbicara. Kita pun
sebagai manusia nan hayati di jaman nan serba modern ini juga mengenal bahasa dan
dapat berbicara. Hal ini juga membuktikan bahwa manusia purba tak jauh beda
dengan kita.

d. Kehidupan manusia purba biasanya berkelompok serta mereka mengenal pembagian


tugas atau pembagian kerja. Hal ini pun tak jauh beda dengan apa nan terjadi dalam
kehidupan kita saat ini.

e. Manusia purba juga memiliki peradaban. Kita pun nan hayati di zaman modern juga
memiliki peradaban.

Untuk itu apakah kita harus percaya dengan nan namanya manusia purba ? Mau tak mau kita
harus percaya. Karena sudah banyak hal nan membuktikan bahwa pada zaman dahulu hayati
manusia purba. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannnya fosil-fosil manusia purba di
wilayah negara Indonesia.

Fosil ialah sisa-sisa tumbuhan, kerangka hewan dan manusia nan telah membatu atau telah
mengeras serta kering. Atau dapat juga dikatakan nan pada saat kita temukan tinggal
tulangnya atau kerangkanya saja.

Selain fosil manusia purba ada beberapa bukti lain bahwa pada jaman dahulu hayati manusia
purba yaitu dengan ditemukannya loka konservasi nan berada di bawah karang.

Tempat konservasi di bawah karang ini ditemukan di daerah Teluk Trition nan berada di Irian
jaya. Selain itu juga ditemukan dapur sampah nan berada di Medan dan Aceh serta alat-alat
nan mungkin dulunya dipakai oleh manusia purba buat keperluan kehidupan sehari-hari
seperti kapak lonjong, serpih dan lain sebagainya.

Tidak hanya satu fosil manusia nan ditemukan di Indonesia. Begitu banyak jenis fosil
manusia purba nan ditemukan di Indonesia diantaranya ialah Pithecanthropus, Meganthropus
Paleojavanicus, Homo Soloensis dan Homo Mojokertensis.

Fosil Pithecanthropus ini merupakan jenis fosil nan paling banyak ditemukan di negara nan
tercinta ini. Pithecanthropus sendiri masih dibagi menjadi beberapa macam diantaranya ialah
Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Mojokertensis dan Pithecanthropus Robustus.

Namun, kali ini kami akan memfokuskan pada fosil manusia purba nan ditemukan di daerah
Trinil, Lembah Bengawan Solo. Fosil nan ditemukan oleh Weindenriech dan Von
Koenigswald ini diberi nama Pithecanthropus Robustus.

Pithecanthropus Robustus merupakan salah satu fosil nan ditemukan pada tahun 1939. Fosil
jenis ini mempunyai arti nama yaitu sebagai manusia nan kuat. Sebenarnya tak hanya jenis
fosil ini saja nan ditemukan di daerah Trinil. Masih ada jenis fosil lainnya nan ditemukan di
daerah Trinil diantaranya ialah Pithecanthropus Erectus.
Fosil Pithecanthropus Robustus ini berasal dari lapisan Pleistosen bawah. Selain itu Von
Konigswald berpendapat bahwa fosil nan berasal dari lapisan Pleistosen bawah ini memiliki
ciri-ciri nan hampir sama dengan Pithecanthropus Mojokertensis dengan ciri-ciri sebagai
berikut:

1. Memiliki bentuk tubuh serta anggota badan nan terlihat tegap.

2. Memiliki tinggi badan berkisar antara 165 sampai 180 cm. Berarti fosil jenis ini
merupakan manusia purba nan memiliki badan berukuran tinggi seperti manusia saat
ini.

3. Tulang muka jenis fosil ini agak menonjol ke depan. Hal ini terlihat sebab jenis fosil
nan ditemukan oleh Weindenriech dan Von Koenigswald memiliki geraham nan besar
serta rahang nan kuat.

4. Memiliki alat pengunyah nan kuat. Hal ini mungkin dikarenakan dengan jenis fosil ini
memiliki geraham nan besar serta rahang nan kuat pun mempengaruhi alat pengunyah
dia juga kuat.

5. Memiliki alat tengkuk nan kuat.

6. Jenis fosil ini memiliki kening nan menonjol sehingga terlihat tebal.

7. Memiliki tulang pipi nan kuat.

8. Memiliki volume otak antara 750 sampai 1000 cc

9. Bagian belakang kepala jenis fosil ini tampak menonjol.

Jika kita melihat gambar dari manusia purba nan ada, bisa dikatakan bahwa manusia purba
pada zaman dahulu memiliki bentuk tubuh nan menyerupai kera. Namun dari waktu ke waktu
bentuk manusia nan menyerupai kera tadi telah berubah sinkron dengan masanya.Hingga
sampai sekarang inilah bentuk manusia seutuhnya nan hayati di bumi. Dapat dikatakan pula
bahwa manusia purba juga merupakan nenek moyang kita. Karena menurut sejarah nan ada
manusia purba merupakan cikal bakal manusia saat ini. Manusia saat ini ialah bentuk
manusia nan sempurna.

Anda mungkin juga menyukai