Anda di halaman 1dari 4

AnneAhira.

com

Referensi

Pengetahuan Umum

Flora dan Fauna

Artikel Keanekaragaman Hayati - Mengenal


Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Ilustrasi artikel keanekaragaman hayati

Dalam katalog-katalog dan berbagai artikel keanekaragaman hayati, kita dapat


mengetahui bahwa keanekaragaman makhluk hidup sangatlah bervariasi. Dalam proses
kelangsungan hidup, keanekaragaman hayati sangatlah diperlukan karena makhluk hidup
saling bergantung satu sama lain. Dengan kata lain,
keanekaragaman hayati dapat dimanfaatkan bagi
kepentingan manusia dan makhluk lainnya.
Keanekaragaman hayati yang disebut juga
Biodiversitas ini bisa menunjukkan keanekaragaman
atau keberagaman dari makhluk hidup yang terjadi
akibat adanya perbedaan dari warna, ukuran, bentuk,
jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya.
Dalam tingkat yang lebih tinggi, keanekaragaman hayati
ini tidak hanya menunjukkan variasi morfologis makhluk
hidup yang ada di bumi, lebih kepada perbedaan
kehidupan yang dilakukan oleh ragam makhluk hidup
tersebut. Oleh karena itu, mempelajari keanekaragaman hayati merupakan
pembelajaran mengenai variasi bentuk dan kehidupan berbagai makhluk hidup sehingga bisa
menimbulkan persepsi kebergantungan satu sama lain antar makhluk hidup.
Tingkat Keanekaragaman Makhluk Hidup
Keanekaragaman makhluk hidup di suatu ekosistem akan berbeda pula dengan ekosistem
yang lain. Makhluk hidup dalam satu ekosistem pun tidak akan terdiri dari satu jenis
tumbuhan dan hewan, namun beragam jenis, bentuk, warna, dan sebagainya. Misalnya di
padang rumput, kita akan menemukan berbagai macam hewan: serangga, singa, rusa, dll.
Hal tersebut disebabkan oleh keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat
kehidupan makhluk di muka bumi ini. Dari mulai organisme yang berstruktur tubuh
sederhana samapai makhluk yang memiliki struktur tubuh yang kompleks. Dari penjelasan di
atas, kita akan menemukan tiga tingkatan keanekaragaman makhluk hidup, yaitu
keanekaragaman pada tingkat ekosistem, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman gen.
Keanekaragaman Tingkat Ekosistem

Keanekaragaman pada tingkat ekosistem ini dapat ditunjukkan dengan adanya ragam atau
variasi dari ekosistem di tataran biosfer. Misalnya saja, ada yang dinamakan ekosistem hutan
tropis, ekosistem gurun, dan lain-lain yang masing-masing memiliki organisme yang khas
untuk menunjukkan perbedaan tiap ekosistem.
Lingkungan hidup terdiri dari atas:

lingkungan biotik, yang meliputi hewan bersel satu sampai makhluk yang bersel
banyak.

lingkungan abiotik, yang meliputi faktor fisik seperti iklim, cahaya, batu, dan tanah.

Interaksi antara lingkungan biotik dan abiotik akan membentuk sebuah ekosistem, yang
saling melakukan timbal balik. Perbedaan tingkat ekosistem disebabkan adanya perbedaan
letak geografis pada setiap ekosistem, yang menyebabkan adanya perbedaan iklim.
Contohnya, di daerah dingin tidak ada pohon yang tumbuh. Hanya ada jenis lumut. Hewan
yang bisa hidup di daerah ini adalah rusa kutub dan beruang kutub. Sedangkan di daerah
tropis, yang memiliki hutan tropis terdapat berbagai macam jenis binatang, seperti serangga,
ular, dll. Atau bahkan di wilayah gurun pasir, kita akan menemukan hewan khas yang hanya
terdapat di wilayah tersebut, yakni unta. Dengan demikian, kita akan sangat mudah
membedakan binatang gurun dengan bukan binatang gurun.
Hal tersebutlah yang meruapakan keanekaragaman hayati pada tataran ekosistem. Tiap hewan
atau tumbuhan yang berada di wilayah tertentu, akan menyesuaikan bentuk tubuhnya agar
bisa beradaptasi di lingkungan tempat mereka tinggal. Itulah sebabnya ada perbedaan
mendasar antara binatang gurun dengan binatang kutub dilihat dari bentuk tubuh dan cara
mereka hidup di tempat tinggal masing-masing.
Keanekaragaman Tingkat Jenis
Keanekaragam pada tingkat jenis akan lebih mudah diamati karena perbedaan makhluk hidup
pada tingkat ini bisa ditunjukkan dengan adanya berbagai jenis makhluk hidup. Jenis-jenis
tersebut bisa dibedakan menurut kelompok tertentu, baik itu hewan, tumbuhan, ataupun
mikroba.
Yang dimaksud dengan keaneragaman tingkat jenis adalah keanekaragaman yang ditemukan
di antara makhluk hidup yang berbeda jenis. Contohnya bisa diamati pada hewan jenis
primata. Walaupun masih dalam keluarga primata yang memiliki persamaan, namun masingmasing memiliki perbedaan yang jelas misalnya: bentuk tubuh, warna rambut, makanannya,
dan cara hidup. Perbedaan tersebut yang akhirnya memisahkan anggota dalam primata
menjadi spesies yang berbeda: Golira, kera, monyet, orang utan, simpanse.
Contoh lainnya bisa kita temukan pada spesies yang juga satu famili, yakni kucing dengan
harimau. Keduanya memiliki ciri bentuk fisik yang sama dengan kemampuan memangsa

makanan yang juga serupa. Keanekaragaman tingkat jenis bisa diamati pula pada tumbuhtumbuhan, sepertui kacang-kacangan. Banyak aneka jenis kacang, seperti kacang panjang,
kacang merah, kacang polong, dan kacang buncis. Jenis kacang-kacang tersebut bisa
dibedakan satu dengan yang lainnya. berdasarkan warna dan jumlah biji, bentuk batang,
bentuk buah dan rasanya.
Atau kita juga bisa menemukan keanekaragaman tersebut dari bentuk dan kehidupan umbiumbian. Antara bawang merah, bawang putih, dan jenis umbi lainnya yang memiliki karakter
serupa namun dengan variasi bentuk dan rasa yang berbeda.
Keanekaragaman Tingkat Gen
Gen adalah faktor pengatur sifat yang terdapat dalam sel makhluk hidup. Warna kulit, bentuk
wajah pada manusia akan berbeda dengan manusia yang lainnya. Gen diwariskan orangtua/
induk kepada keturunannya melalui persatuan sel kelamin jantan dan betina (perkawinan).
Kombinasi kedua gen tersebut yang akhirnya akan menghasilkan susunan gen yang baru yang
tidak sama persis dengan induknya. Setiap sifat dan karakter organisme hidup di muka bumi
ini dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan atau yang kita sebut dengan gen. Gen
tersebut berasal dari satu dari induk jantan dan satu dari induk betina.
Keanekaragaman hayati pada tingkat gen bisa ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu
jenis makhluk hidup. Misalnya saja, variasi jenis anjing (herder, bulldog, kampung, cihua
hua, dll.), variasi jenis kucing (persia, kampung, dll.), variasi tumbuhan kelapa (kelapa hijau,
kelapa gading, dll.), dan masih banyak lagi variasi jenis hewan dan tumbuhan dari jenisnya
masing-masing.
Variasi tersebut disebabkan oleh adanya gen fenotip, genotip, dan lingkungan. Jika genotip
berubah karena suatu hal, atau lingkungan yang berubah, maka akan terjadi perubahan pada
fenotip yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk dan fungsi bagian tubuh makhluk
hidup atau yang kita temukan sebagai variasi hayati.
Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Indonesia yang terletak di daerah yang beriklim tropis ini memiliki keanekaragaman hayati
yang cukup kaya. Menurut data terkait jumlah flora dan fauna di Indonesia, terdapat sekitar
10 % spsesies tumbuhan, 12% spesies mamalia, 17% spesies burung, dan 16% spesies amfibi
dan reptilia.
Dari jumlah presentasi tersebut, terdapat makhluk hidup yang bersifat endemik, yakni tidak
akan bisa ditemukan di daerah mana pun selain di Indonesia. Makhluk hidup tersebut adalah
binatang komodo yang terdapat di Pulau Komodo, burung cendrawasih yang berasal dari
Papua, burung maleo dari Pulau Sulawesi, anoa dari Pulau Sulawesi, dan bunga bangkai dari
Pulau Sumatera.

Selain itu, keanekaragaman hewan di Indonesia juga bisa dilihat dari tingkat persebarannya.
Ada binatang yang termasuk ke dalam fauna Asia karena berada di wilayah bagian barat
Indonesia dan ada juga binatang yang termasuk ke dalam fauna Australia karena berada di
wilayah bagian timur Indonesia.
Jenis binatang yang terdapat di wilayah Indonesia bagian barat antara lain adalah gajah, kera,
kerbau, babi hutan, rusa, dan macan. Dengan masing-masing ciri khas dari daerah tertentu.
Misalnya saja, binatang khas Pulau Sumatera adalah tapir, gajah, badak bercula dua, harimau,
dan orang utan. Sementara itu, binatang khas Pulau Jawa adalah badak bercula satu, harimau,
dan banteng. Pulau Kalimantan memiliki binatang khas orang utan, badak bercula dua,
beruang madu, dan kera berhidung panjang.
Di Indonesia bagian timur, kita bisa menemukan jenis burung dengan warna yang indah dan
mencolok, seperti burung nuri, burung kasuari, burung cendrawasih, burung parkit, burung
merpati berjambul, dan jenis hewan mamalia yang memiliki kantung seperti kangguru dan
wallabi.
Dari paparan artikel keanekaragaman hayati di atas, dapat disimpulkan bahwa variasi bentuk
makhluk hidup ditentukan oleh tiga faktor, yakni ekosistem atau lingkungan tempat mereka
hidup, jenis, dan gen yang diturunkan oleh induk mereka.

Anda mungkin juga menyukai