Anda di halaman 1dari 24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SD Negeri Bumi Raharjo


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Kelas / Semester : 3 / 1 (GANJIL)
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan.

A. KOMPETENSI INTI :
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. (RELIGIUS).
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru (SOSIAL).
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah (KOGNETIF).
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia (PSIKOMOTOR).

B. KOMPETENSI DASAR :
1.1 Menerima ajaran Tri Parartha untuk mencapai kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari;
2.1 Peduli antar sesama dalam menerapkan ajaran Tri Parartha untuk mewujudkan kehidupan yang
harmonis;
3.1 Mengenal ajaran Tri Parartha untuk mencapai keharmonisan hidup;
3.2 Mempraktikkan ajaran Tri Parartha untuk mencapai keharmonisan hidup;

C. Indikator Pencapaian Pembelajaran :


1.1 Menerima ajaran Tri Parartha untuk 1.1.1 Taat menjalankan sikap bhakti sebagai wujud
mencapai kebahagiaan dalam kehidupan implementasi ajaran Tri Parartha
sehari-hari; 1.1.2 Pandai bersyukur telah dapat menyajikan
bagian-bagian Tri Parartha
2.1 Peduli antar sesama dalam menerapkan 2.1.1 Peduli dalam mengembangkan sikap-sikap
ajaran Tri Parartha untuk mewujudkan Tri Parartha
kehidupan yang harmonis; 2.1.2 Bertanggung jawab dalam mendiskusikan
bagian-bagian Tri Parartha
3.1 Mengenal ajaran Tri Parartha untuk 3.1.1 Mengenal Tri Parartha untuk mencapai
mencapai keharmonisan hidup kebahagiaan hidup
3.1.2 Mengetahui Bagian-bagian Tri Parartha

D. TUJUAN PEMBLAJARAN
1.1.1 Siswa taat menjalankan sikap bhakti sebagai wujud implementasi ajaran Tri Parartha
1.1.2 Siswa pandai bersyukur telah dapat menyajikan bagian-bagian Tri Parartha
2.1.1 Siswa mampu peduli dalam mendiskusikan bagian-bagaian Tri Parartha
2.1.2 Siswa mampu bertanggung jawab dalam mendiskusikan bagian-bagian Tri Parartha
3.1.1 Siswa mampu mengenal Tri Parartha untuk mencapai kebahagiaan hidup
3.1.2 Siswa mampu mengetahui bagian-bagian Tri Parartha

1
E. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Pokok : Pengertian dan bagian-bagian Tri Parārtha
Materi Pembelajaran : Ringkasan Materi Pokok
1. Kata Tri Parārtha berasal dari bahasa Sansekeṛta, dari kata tri yang berarti tiga dan Parārtha yang
berarti kebahagiaan, kesejahteraan, keselamatan, keagungan dan kesukaan. Jadi Tri Parārtha berarti
tiga perihal yang dapat menyebabkan terwujudnya kesempurnaan, kebahagiaan, keselamatan,
kesejahteraan, keagungan, dan kesukaan hidup umat manusia.
2. Adapun bagian-bagian dari Tri Parārtha adalah:
a. Asih artinya menyayangi dan mengasihi sesama makhluk dan mengasihi Sang Hyang Widhi
sebagaimana mengasihi diri sendiri.
b. Punia artinya perwujudan cinta kasih dengan wujud saling menolong dengan memberikan
sesuatu atau benda yang kita miliki secara ikhlas.
c. Bhakti adalah perwujudan hati nurani berupa cinta kasih dan sujud bakti kepada Sang Hyang
Widhi, orang tua, guru dan pemerintah.

Pertemuan Pertama
Alokasi Waktu : 4 X 35 Menit (4 jam pelajaran)
Metode Pemblajaran : Ceramah dan diskusi
Model Pembelajaran : Pendekatan Saintifik
Sumber Belajar : Buku Pendidkan Agama Hindu Dan Budipekerti

Media Pembelajaran : Gambar Prilaku Tri Pararta

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran :


a. Kegiatan Awal (20 menit)
 Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan Salam Panganjali ”Om Swastyastu ”
 Guru mengajak siswa untuk bersama-sama mengucapkan doa Dainika Upasana untuk memulai
belajar (Gāyatri puja, Saravati Puja dan Guru Puja, yakni berdoa kepada dewi penguasa pengetahuan
dan para guru).
 Guru melakukan Absensi terhadap siswa
 Orientasi materi :
Melihat tampilan Gambar perilaku Tri Parārtha
 Apersepsi materi :
 Guru menanyakan kesiapan siswa untuk memulai pelajaran
 Guru menanyakan kepada siswa apakah pernah mendengar kata Tri?, dan kata Tri Parārtha?
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
 Guru menjelaskan tentang pengelolaan kelas dan kegiatan pembelajaran.
 Guru menjelaskan tentang manfaat dari pelajaran yang akan dipelajari dan memberikan
motivasi untuk tetap bersemangat dan selalu menanamkan sikap disiplin, patuh, taat dan mau
menghargai pendapat orang lain.

b. Kegiatan Inti (70 Menit)


 Mengamati
 Siswa membaca materi pengertian Tri Parārtha pada buku teks pelajaran agama Hindu kelas 3,
secara detail.
 Guru memberikan paparan secara singkat pengertian Tri Parārtha
2
Tri Parārtha berasal dari bahasa Sanskṛta, dari kata Tri artinya tiga dan Parārtha artinya
kebahagian atau kesejahteraan, jadi Tri Parārtha artinya tiga jenis perilaku yang dapat
mewujudkan kebahagian, dan kesejahteraan makhluk hidup. Dalam pandangan agama Hindu ada
tiga jenis perilaku yang dapat menciptakan keharmonisan yakni perilaku asih, punia dan bhakti.
 Siswa mendengarkan dengan seksama pengertian Tri Parārtha.
 Menanya
 Setelah melalui proses umpan balik, siswa membaca dan mendengar pengertian Tri Parārtha,
kemudian guru memberikan pertanyaan pancingan kepada siswa tentang pengertian Tri Parārtha.
Pertanyaan pancingan yang dapat digunakan seperti; ada berapakah cara untuk menciptakan
keharmonisan?, adakah cara untuk menciptakan kebahagian?
 Mengeksperimen/mengeksplorasikan
 Setelah Siswa membaca, mendengar dan menanyakan pengertian Tri Parārtha dan bagian-bagian
Tri Parārtha kepada guru, teman, dan orang disekitarnya.
 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari dan menanyakan kepada teman disamping
terkait pengertian Tri Parārtha dan bagian-bagian Tri Parārtha, kemudian hasil pencarian datanya
ditulis dan dilaporkan.
 Mengasosiasikan
 Guru meminta Siswa menyampaikan hasil pencarian informasinya terkait pengertian Tri Parārtha
dan bagian-bagian Tri Parārtha dari hasil pengamatannya, menanyakan, dan pengumpulan data,
dengan menggunakan pemahaman sendiri.
 Mengkomunikasikan
 Siswa menyampaikan secara lisan kedepan kelas pengertian Tri Parārtha dan bagian-bagian Tri
Parārtha yang dipahami.
 Siswa memberikan laporannya, kemudian guru memberikan arahan mengenai pengertian Tri
Parārtha dan bagian-bagian Tri Parārtha sesuai materi dalam buku-buku agama Hindu.

c. Kegiatan Akhir (20 Menit)


 Guru mengajak siswa secara bersama-sama membuat kesimpulan bahwa Tri Parārtha adalah tiga
jenis perilaku untuk menciptakan keharmonisan antara lain: asih, punia, dan bhakti.
 Memberi motivasi dan umpan balik
 Tindak lanjut berupa penugasan dan tes lisan.
 Doa Penutup Paramasanti ” Om Santih-Santih-Santih Om”

PERTEMUAN PERTAMA
Alokasi Waktu : 4 X 35 Menit (4 jam pelajaran)
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran :
a. Kegiatan Awal (20 Menit)
 Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan Salam Panganjali ”Om Swastyastu ”
 Guru mengajak siswa untuk bersama-sama mengucapkan doa Dainika Upasana untuk memulai
belajar (Gāyatri puja, Saravati Puja dan Guru Puja, yakni berdoa kepada dewi penguasa pengetahuan
dan para guru).
 Guru melakukan Absensi terhadap siswa.
 Orientasi materi :
Melihat gambar/tampilan slide:
Perilaku tokoh yang mencerminkan ajaran Tri Parārtha dalam cerita Ramayana dan Mahabharata

3
 Apersepsi materi :
 Guru menanyakan kesiapan siswa untuk memulai pelajaran
 Guru mereview ingatan siswa tentang pembelajaran minggu lalu.
 Guru mencoba mengingatkan ingatan siswa pada cerita Ramayana dan Mahabharata.
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
 Guru menjelaskan tentang pengelolaan kelas dan kegiatan pembelajaran.
 Guru menjelaskan tentang manfaat dari pelajaran yang akan dipelajari dan memberikan motivasi
untuk tetap bersemangat dan selalu menanamkan sikap disiplin, patuh, taat dan mau menghargai
pendapat orang lain.

b. Kegiatan Inti (70 Menit)


 Mengamati
 Siswa mengamati dan menyimak perilaku Asih, Punia, dan Bhakti yang tertuang dalam cerita
Ramayana dan Mahabharata.
 Siswa mengamati dan menyimak perilaku Asih, Punia, dan Bhakti di lingkungan keluarga.
 Menanya
 Setelah melalui proses umpan balik, dengan bantuan guru, siswa mengungkapkan dan menanya
bagian-bagian Tri Parārtha serta contoh yang bisa di terapkan di sekolah, di rumah, dan teman
sepermainan.
 Setelah melalui proses umpan balik, dengan bantuan guru memberikan beberapa contoh, siswa
menanyakan perilaku Asih, Punia, dan Bhakti dalam kisah Ramayana dan Mahabharata.
 Mengeksperimen/mengeksplorasikan
 Siswa melakukan eksperimen berperilaku Asih yaitu sikap menyayangi dalam lingkungan
terdekat (sekolah, rumah).
 Siswa melakukan eksperimen berperilaku Punia/berkontribusi yaitu sikap memberi dalam
lingkungan terdekat (sekolah, rumah).
 Siswa melakukan eksperimen berperilaku Bhakti yaitu sikap menghormati dan menghargai
dalam lingkungan terdekat (sekolah, rumah).
 Mengasosiasikan
 Siswa membuat katagori (mengelompokkan) contoh perilaku Asih, Punia, dan Bhakti.
 Siswa merangkum dan mencoba mencari manfaat bahwa dengan selalu berupaya berperilaku
Asih, Punia, dan Bhakti seseorang akan menjadi terhormat dan di hargai oleh setiap orang.
 Mengkomunikasikan
 Siswa menceritakan perbuatannya yang terkait ajaran Tri Parartha dan memberikan penjelasan
kepada teman-temannya bahwa kebiasaan memberi, menyayangi, dan menghormati dan
mengharagai orang lain (aplikasi Tri Parartha) kepada siapa saja dan dimana saja mulai
sekarang adalah cara beragama yang sehat dan budi pekerti luhur.

c. Kegiatan Akhir (20 Menit)


 Guru mengajak siswa membuat kesimpulan tentang perilaku perilaku Asih, Punia, dan Bhakti.
 Memberi motivasi dan umpan balik
 Tindak lanjut berupa penugasan dan tes tulis.
 Doa Penutup Paramasanti ” Om Santih-Santih-Santih Om”

4
PENILAIAN
a. Penilaian Sikap Spiritual
Teknik : Penilaian Observasi, Penilaian Diri, Penilaian Antar Teman dan Catatan Jurnal
 Penilaian Observasi :
Guru mengamati prilaku siswa dalam proses pembelajaran
(lembar pengamatan terlampir tentang Ketaatan beribadah, Perilaku syukur, Berdoa sebelum dan
sesudah melakukan kegiatan dan Toleransi dalam beribadah).
 Penilaian Diri
Tidak Dilakukan
 Penilaian Antar Teman
Tidak Dilakukan
 Penilaian Jurnal
Guru mencatat prilaku siswa
(Catatan Jurnal terlampir tentang Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan).

Aspek dan indikator Penilaian :


Indikator sikap spiritual “mensyukuri”:
 Mensyukuri anugrah Sang Hyang Widhi dengan mengucapkan salam panganjali
 Melaksanakan doa setiap hari
 Selalu mengucapkan terima kasih setiap mendapat anugrahnya
 Mesyukuri telah diberikan orang-orang yang menyayangi kita.

Indikator sikap spiritual “Disiplin”:


 Disiplin melaksanakan doa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran.
 Disiplin mengucapkan salam agama Hindu setiap memulai pembelajaran.
 Disiplin dalam mengucapkan doa Dainika Upasana sebelum memulai belajar.
 Disiplin mengucapkan doa memulai sesuatu.

Indikator sikap spiritual “Tekun”:


 Tekun dalam mengucapkan doa mengawali dan mengakhiri pelajaran
 Tekun mengucapkan salam agama Hindu dalam kehidupan
 Tekun mengucapakan doa Dainika Upasana sebulum belajar
 Tekun mengucapkan doa memulai pekerjaan.
Skor / Nilai
a. M (4 /81 - 100) = Membudaya
* Siswa melakukan ke 4 indikator kegiatan dimaksud
b. MB (3 / 66 - 80) = Mulai Berkembang
* Siswa hanya melakukan 3 dari 4 indikator kegiatan dimaksud
c. MT (2 /51 - 65) = Mulai Terlihat
* Siswa hanya melakukan 2 dari 4 indikator kegiatan dimaksud
d. BT (1 /< 50 ) = Belum terlihat
* Siswa hanya melakukan 1 dari 4 indikator kegiatan dimaksud

b. Penilaian Sikap Sosial


Teknik : Penilaian Observasi, Penilaian Diri, Penilaian Antar Teman dan Catatan Jurnal
 Penilaian Observasi :
Guru mengamati prilaku siswa dalam proses pembelajaran
5
(lembar pengamatan terlampir tentang Tanggungjawab, Ramah, dan Sopan).
 Penilaian Diri
Tanggungjawab dan Percaya Diri
 Penilaian Antar Teman
Tanggungjawab dan Kerjasama
 Penilaian Jurnal
Guru mencatat prilaku siswa
(Catatan Jurnal terlampir tentang Tanggungjawab, Percaya Diri, Kerjasama, Ramah, dan
Sopan).
Aspek dan indikator Penilaian :
1. Tanggungjawab
a. M (4 /81 - 100) = Membudaya
* Siswa secara tertib mengikuti instruksi dan menyelesaikan dengan tepat waktu
b. MB (3 / 70 - 80) = Mulai Berkembang
* Siswa secara tertib mengikuti instruksi tetapi selesai tidak tepat waktu
c. MT (2 /60 - 69) = Mulai Terlihat
* Siswa kurang tertib mengikuti instruksi dan selesai tidak tepat waktu
d. BT (1 /< 59 ) = Belum terlihat
* Siswa tidak tertib mengikuti instruksi dan tidak menyelesaikan apapun
2. Percaya Diri
a. M (4 /81 - 100) = Membudaya
* Tidak terlihat ragu-ragu
b. MB (3 / 70 - 80) = Mulai Berkembang
* Terlihat sedikit ragu-ragu
c. MT (2 /60 - 69) = Mulai Terlihat
* Masih memerlukan bantuan guru
d. BT (1 /< 59 ) = Belum terlihat
* Belum percaya diri
3. Kerjasama
a. M (4 /81 - 100) = Membudaya
* Bersungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan dan saling membantu
b. MB (3 / 70 - 80) = Mulai Berkembang
* Bersungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan, tetapi hanya fokus pada dirinya sendiri
c. MT (2 /60 - 69) = Mulai Terlihat
* Mempersiapkan dengan baik, tetapi masih dalam bimbingan guru
d. BT (1 /< 59 ) = Belum terlihat
* Harus selalu dibimbing oleh guru setiap melakukan kegiatan
4. Ramah dan Sopan
a. M (4 /81 - 100) = Membudaya
* Selalu menyapa dan menjawab kembali jika berpapasan dengan guru dan teman
b. MB (3 / 70 - 80) = Mulai Berkembang
* Mampu mentaati dan menjalankan sebagian aturan dengan kesadaran sendiri
c. MT (2 /60 - 69) = Mulai Terlihat
* Masih memerlukan pengarahan guru dalam mentaati dan menlajalankan aturan
d. BT (1 /< 59 ) = Belum terlihat
* Belum mampu mentaati dan menjalankan aturan

6
c. Penilaian Pengetahuan
~ Teknik : Penilaian Tugas, Tes Lisan dan Tes Tulis
Tugas :
Siswa diminta untuk menyampaikan pengertian Tri Parārtha.
Bentuk Instrumen : Uraian singkat
Butir Instrumen :
1. Anak-anak siapa diantara kalian yang dapat menyebutkan pengertian Tri Parārtha!
2. Coba uraikanlah pengertian Tri Parārtha!
3. Tuliskan bagian-bagian dari Tri Parārtha!
4. Menjelaskan pengertian masing-masing bagian Tri Parārtha!

Pedoman Penskoran Komponen Tugas :


a. Disesuaikan dengan kemampuan siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru. Penilaian diberikan
berupa reward saat menjawab seperti langsung memberikan point (nilai) bisa juga tepuk tangan,
acungan jempol dan kata-kata motivasi.
b. Setiap siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal yang terdapat pada buku LKS dengan jumlah soal
yang telah ditentukan, dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya (minggu depan).
Bentuk Instrumen : Uraian singkat
Butir Instrumen : Terdapat pada LKS

Tes Lisan:
Guru memberikan pertanyaan lisan kepada siswa tentang pengertian Tri Parārtha
Bentuk Instrumen : Uraian singkat
Butir Instrumen :
1. Pernahkan kalian mendengar kata Tri?
2. Coba sebutkan arti kata Tri?
3. Coba sebutkan arti kata Parārtha?
4. Coba sebutkan arti kata Asih?
5. Coba sebutkan arti kata Punia?
6. Coba sebutkan arti kata Bhakti?

Pedoman Penskoran Komponen Tes Lisan :


Disesuaikan dengan kemampuan siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru. Penilaian diberikan berupa
reward saat menjawab seperti tepuk tangan, acungan jempol dan kata-kata motivasi.

Tes tertulis:
Guru memberikan soal-soal tentang perilaku Asih, Punia, dan Bhakti.
Bentuk Instrumen : Uraian singkat
Butir Instrumen :
1. Jelaskan pengertian Asih?
Jawab : Asih artinya menyayangi dan mengasihi sesama makhluk dan mengasihi Sang Hyang Widhi
sebagaimana mengasihi diri sendiri.
2. Jelaskan pengertian Punia?
Jawab : Punia artinya perwujudan cinta kasih dengan wujud saling menolong dengan memberikan
sesuatu atau benda yang kita miliki secara ikhlas.
3. Jelaskan pengertian Bhakti?

7
Jawab : Bhakti adalah perwujudan hati nurani berupa cinta kasih dan sujud bakti kepada Sang Hyang
Widhi, orang tua, guru dan pemerintah
4. Tuliskan bebera contoh perbuatan yang mencerminkan ajaran Punia?
Jawab : Membantu orang lain yang sedang kesusahan, memberikan sedekah kepada orang-orang yang
kurang beruntung (miskin).
5. Siapakah tokoh yang selalu berprilaku mencerminkan ajaran Tri Parārtha dalam cerita Ramayana dan
Mahabharata?
Jawab : Dlam cerita Ramayana Sri Rama dan dalam cerita Mahabharata adalah Krishna dan Yudistira.

Pedoman Penskoran Komponen Tes Tulis :


Skor Maksimum perolehan nilai adalah 100,
masing-masing item soal nilai skor maksimal = 20.
1. Jawaban benar nilai skor max 100
2. Jawaban kerapian tulisan skor max 100
Nilai = Skor 1 + Skor 2 = Nilai Max (100)
2

d. Penilaian Keterampilan
~ Teknik : Penilaian Produk, Proyek, Unjuk Kerja, dan Portofolio.
 Penilaian Produk
Siswa diminta untuk mengamati lingkungan sekolah dan rumah, kemudian mencatat hasil
pengamatannya tentang prilaku yang mencerminkan Asih, Punia dan Bhakti.
 Penilaian Proyek
Guru meminta Siswa untuk membuat kliping tentang prilaku yang mencerminkan Asih, Punia dan
Bhakti.
 Penilaian Unjuk Kerja
Siswa diminta untuk maju ke depan kelas untuk menceritakan prilakunya yang berhubungan dengan
ajaran yang mencerminkan Asih, Punia dan Bhakti
 Penilaian Portofolio.
Guru mengumpulkan hasil karya siswa dari awal sampai akhir dan dimasukan ke dalam setiap file
siswa.

Pedoman Penskoran Komponen Keterampilan :


Skor Maksimum perolehan nilai adalah 100 dengan aspek penilaian sebagai berikut:
1. Bentuk Gambar = 100
2. Ketepatan waktu = 100
3. Kreatifitas dan Inovasi = 100
4. Kelengkapan Tokoh utama = 100
Nilai = Skor 1 + Skor 2 + Skor 3 + skor 4 = Nilai Max (100)
4

REMEDIAL DAN PENGAYAAN


REMEDIAL
Remedial dilakukan dengan ketentuan:
1. Remedial individu

8
Remedial individu dilaksanakan apabila setelah melalui analisis pencapaian nilai
(Sikap/Pengetahuan/Keterampilan) siswa tersebut belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) maka akan diadakan penjelasan lebih lanjut kepada siswa tentang materi yang
belum dipahami. Keterangan dan hasil remedial dalam dokumen tersendiri yang terdapat dalam
jurnal catatan siswa dan portofolio siswa.
2. Remedial Klasikal
Remedial Klasikal dilaksanakan apabila setelah melalui analisis pencapaian nilai
(Sikap/Pengetahuan/Keterampilan) 75% dari total jumlah siswa dalam satu kelas tersebut belum
memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) maka akan diadakan penjelasan lebih lanjut
berupa pengulangan materi ajar. Keterangan dan hasil remedial dalam dokumen tersendiri yang
terdapat dalam jurnal catatan siswa dan portofolio siswa.
Beberapa teknik dan strategi yang dipergunakan dalam pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain;
(1) Pemberian tugas/pembelajaran individu
(2) Diskusi/tanya jawab
(3) Kerja kelompok
(4) Tutor sebaya
(5) Menggunakan sumber lain.

PENGAYAAN
1. Pengayaan dilakukan kepada siswa yang telah tuntas memahami materi ajar sesuai dengan standar
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) namun belum memperoleh nilai maksimal yang ditentukan. Materi
pengayaan yang diberikan berupa penugasan terstruktur untuk lebih memahami dan meningkatkan
sikap/pengetahuan/keterampilan siswa yang dapat dimanfaat dalam kehidupan sehari-hari baik di
rumah, di sekolah dan di masyarakat.
2. Pengayaan dilakukan kepada siswa yang telah tuntas memahami materi ajar sesuai dengan standar
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan memperoleh nilai maksimal yang ditentukan. Materi
pengayaan yang diberikan berupa penugasan tidak terstruktur untuk lebih memahami dan meningkatkan
sikap/pengetahuan/keterampilan siswa yang dapat dimanfaat dalam kehidupan sehari-hari baik di
rumah, di sekolah dan di masyarakat.

Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan


Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan antara lain melalui:
a) Belajar Kelompok maksudnya sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan
pembelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil menunggu teman-temannya yang
mengikuti pembelajaran remedial karena belum mencapai ketuntasan.
b) Belajar mandiri maksudnya secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati.
c) Pembelajaran berbasis tema maksudnya peserta didik memadukan kurikulum di bawah tema besar
sehingga dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.
d) Pemadatan kurikulum maksudnya pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum
diketahui peserta didik.

MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR :


1. Media/alat :
* Power Point/ Slide show Presentasi tentang ajaran Tri Parārtha;
* Artikel-artikel Tri Parārtha;
* Gambar ilustrasi Tri Parārtha

9
2. Bahan :
* Perlengkapan belajar siswa (buku tulis, pensil dan penghapus)
* Papan Tulis
* LCD Proyektor
* Naskah/rubrik penilaian (Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan)

3. Sumber Belajar :
* Buku Teks pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas III;
* Kitab Sarasamuscaya;
* Buku Susila

Mengetahui Bumi Raharjo,


Kepala UPTD Satuan Pendidikan Guru PAH dan Budi Pekerti,
SDN. Bumi Raharjo

SUTRIONO, S.Pd.SD. NI WAYAN NURTANI, S.Ag


NIP. 19771213200502 1 003 NIP. 1983112620064 2 013

10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SDN. Bumi Raharjo


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Kelas / Semester : 3 / 1 (Ganjil)
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan.

A. KOMPETENSI INTI:
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. (RELIGIUS).
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru (SOSIAL).
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah (KOGNETIF).
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia (PSIKOMOTOR).

B. KOMPETENSI DASAR :
1.1 Membiasakan mengucapkan salam agama Hindu.
1.2 Membiasakan mengucapkan Dainika Upasana (doa sehari-hari).
2.1 Toleran terhadap sesama, keluarga, dan lingkungan dengan cara menyayangi ciptaan Sang Hyang
Widhi (Ahimsa)
2.2 Berperilaku jujur (Satya), menghargai dan menghormati (Tat Tvam Asi) makhluk ciptaan Sang
Hyang Widhi
3.1.3 Mengenal contoh-contoh perilaku Tri Parartha yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
baik di rumah, di sekolah, dan masyarakat
3.1.4 Memahami upaya-upaya meningkatkan prilaku Tri Parartha

C. INDIKATOR :

2.1.3Mewujudkan sikap Peduli Sosial sesuai ajaran Tri Pararta yang diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari
2.1.4 Disiplin dalam upaya meningkatkan prilaku Tri Parartha
3.1.3 Mengenal contoh-contoh perilaku Tri Parartha yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
baik di rumah, di sekolah, dan masyarakat.
3.1.4 Memahami upaya-upaya meningkatkan prilaku Tri Parartha
4.1.3 Mendemontrasikan contoh-contoh prilaku Tri Parartha berdasarkan contoh ceritra dan kehidupan
sehari.
4.1.4 Menerapkan upaya-upaya meningkatkan perilaku Tri Parartha

11
D. TUJUAN PEMBLAJARAN
1. Siswa mampu Mewujudkan sikap Peduli Sosial sesuai ajaran Tri Pararta yang diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari
2. Siswa mampu Disiplin dalam upaya meningkatkan prilaku Tri Parartha
3. Siswa mampu Mengenal contoh-contoh perilaku Tri Parartha yang diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari baik di rumah, di sekolah, dan masyarakat.
4. Siswa mampu memahami upaya-upaya meningkatkan prilaku Tri Parartha
5. Siswa mampu mendemontrasikan contoh-contoh prilaku Tri Parartha berdasarkan Contoh cerita dan
kehidupan sehari
6. Siswa mampu menerapkan upaya- upaya meningkatkan perilaku Tri Paratha

E. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Pokok : Pengertian dan bagian-bagian Tri Parārtha
Materi Pembelajaran : Ringkasan Materi Pokok
Contoh-Contoh Tri Parartha
Contoh Perilaku Asih
Ada sebuah kisah tentang anak perempuan bernama Ayu. Ia tinggal
bersama Ibu dan dua adiknya yang masih kecil. Ibunya bekerja sebagai
buruh angkut di pasar. Hasil upah yang didapat cukup untuk membeli
beras dan lauk-pauk seadanya. Ayu diberi tugas untuk mengasuh
kedua adiknya.
Contoh Perilaku Punya
Sekumpulan anak-anak sedang bermain sepeda di lapangan.
Mereka bermain dengan sangat gembira. Mengelilingi lapangan,
mengayuh sepedanya tanpa merasa lelah. Ada salah satu anak
bernama Tono
Contoh Perilaku Bhakti
Ulangan kenaikan kelas akan segera tiba. Ibu dan bapak guru
berpesan agar anak-anak rajin belajar dan mengulang pelajaran di
rumah. Kurangi waktu bermain dan istirahat yang cukup, agar dapat
mengerjakan ulangan dengan baik.

Upaya-Upaya Meningkatkan Perilaku Tri Parartha


Ajaran Tri Parartha dapat diterapkan di rumah, di sekolah, dan
di lingkungan sekitar. Upaya-upaya untuk meningkatkan perilaku Tri
Parartha antara lain seperti berikut

Catatan: Materi lengkap tersedia pada buku siswa dan petunjuk lebihlanjut ada pada buku
guru halaman 71 sampai dengan 87.

PERTEMUAN KEDUA
Alokasi Waktu : 4 X 35 Menit (4 jam pelajaran)

METODE PEMBLAJARAN
Ceramah Dan Diskusi

12
SUMBER BELAJAR
Buku Pendidkan Agama Hindu Dan Budipekerti

MEDIA PEMBELAJARAN :
Gamabar

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran :


a. Kegiatan Awal (20 menit)
 Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan Salam Panganjali ”Om Swastyastu ”
 Guru mengajak siswa untuk bersama-sama mengucapkan doa Dainika Upasana untuk memulai
belajar (Gāyatri puja, Saravati Puja dan Guru Puja, yakni berdoa kepada dewi penguasa pengetahuan
dan para guru).
 Guru melakukan Absensi terhadap siswa
 Orientasi materi :
 Melihat tampilan slide/ Gambar perilaku Tri Parārtha
 Apersepsi materi :
 Guru menanyakan kesiapan siswa untuk memulai pelajaran
 Guru menanyakan kepada siswa apakah pernah mendengar kata contoh-contoh bagian Tri
Parartha
 Guru menanyakan kepada siswa tentang upaya-upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan
Prilaku Tri Parartha
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
 Guru menjelaskan tentang pengelolaan kelas dan kegiatan pembelajaran.
 Guru menjelaskan tentang manfaat dari pelajaran yang akan dipelajari dan memberikan motivasi
untuk tetap bersemangat dan selalu menanamkan sikap disiplin, patuh, taat dan mau menghargai
pendapat orang lain.

b. Kegiatan Inti (70 Menit)


 Mengamati
 Siswa membaca contoh-contoh Tri Parārtha pada buku teks pelajaran agama Hindu kelas 3,
secara detail.
 Guru memberikan paparan secara singkat tentang contoh – contoh bagian Tri Parārtha
Contoh Perilaku Asih
Ada sebuah kisah tentang anak perempuan bernama Ayu. Ia tinggal
bersama Ibu dan dua adiknya yang masih kecil
Contoh Perilaku Punya
Sekumpulan anak-anak sedang bermain sepeda di lapangan.
Mereka bermain dengan sangat gembira. Mengelilingi lapangan
Contoh Perilaku Bhakti
Ulangan kenaikan kelas akan segera tiba. Ibu dan bapak guru

berpesan agar anak-anak rajin belajar dan mengulang pelajaran di


rumah.
- Siswa mendengarkan dengan seksama upaya –upaya meningkatkan tingkah laku
Tri Parārtha.

13
 Upaya-upaya untuk meningkatkan perilaku Tri
Parartha antara lain seperti berikut.
1. Mematuhi nasihat orang tua dan guru
2. Merawat orang tua yang sedang sakit
3. Memberi bantuan kepada korban bencana alam
4. Saling berbagi dengan saudara
5. Menyiram tanaman di lingkungan rumah

 Menanya
 Setelah melalui proses umpan balik, siswa membaca dan mendengar contoh bagian Tri Parārtha,
kemudian guru memberikan pertanyaan pancingan kepada siswa tentang contoh bagian Tri Parārtha.
Pertanyaan pancingan yang dapat digunakan seperti; ada menyebutkan contoh bagian Tri Paratha?,
upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan tingkah laku Tri Parartha?
 Mengeksperimen/mengeksplorasikan
 Setelah Siswa membaca, mendengar dan menanyakan contoh Tri Parārtha dan upaya – upaya
meningkatkan tingkah laku Tri Parārtha kepada guru, teman, dan orang disekitarnya.
 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari dan menanyakan kepada teman disamping
terkait contoh –contoh Tri Parārtha dan upaya-upaya Tri Parārtha, kemudian hasil pencarian
datanya ditulis dan dilaporkan.
 Mengasosiasikan
 Guru meminta Siswa menyampaikan hasil pencarian informasinya terkait contoh – contoh Tri
Parārtha dan upaya-upaya Tri Parārtha dari hasil pengamatannya, menanyakan, dan pengumpulan
data, dengan menggunakan pemahaman sendiri.
 Mengkomunikasikan
 Siswa menyampaikan secara lisan kedepan kelas contoh-contoh Tri Parārtha dan upaya-upaya
meningkatkan tingkah laku Tri Parārtha yang dipahami.
 Siswa memberikan laporannya, kemudian guru memberikan arahan mengenai contoh-contoh Tri
Parārtha dan upaya-upaya meningkatkan tingkah laku Tri Parārtha sesuai materi dalam buku-buku
agama Hindu.

c. Kegiatan Akhir (20 Menit)


 Guru mengajak siswa secara bersama-sama membuat kesimpulan bahwa Tri Parārtha adalah tiga
jenis perilaku untuk menciptakan keharmonisan antara lain: asih, punia, dan bhakti.
 Memberi motivasi dan umpan balik
 Tindak lanjut berupa penugasan dan tes lisan.
 Doa Penutup Paramasanti ” Om Santih-Santih-Santih Om”

PERTEMUAN KE DUA
Alokasi Waktu : 4 X 35 Menit (4 jam pelajaran)
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran :
a. Kegiatan Awal (20 Menit)
 Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan Salam Panganjali ”Om Swastyastu ”
 Guru mengajak siswa untuk bersama-sama mengucapkan doa Dainika Upasana untuk memulai
belajar (Gāyatri puja, Saravati Puja dan Guru Puja, yakni berdoa kepada dewi penguasa pengetahuan
dan para guru).
 Guru melakukan Absensi terhadap siswa.
 Orientasi materi :
14
Melihat gambar/tampilan slide:
Perilaku tokoh yang mencerminkan ajaran Tri Parārtha dalam cerita Ramayana dan Mahabharata
 Apersepsi materi :
 Guru menanyakan kesiapan siswa untuk memulai pelajaran
 Guru mereview ingatan siswa tentang pembelajaran minggu lalu.
 Guru mencoba mengingatkan ingatan siswa pada cerita Ramayana dan Mahabharata.
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
 Guru menjelaskan tentang pengelolaan kelas dan kegiatan pembelajaran.
 Guru menjelaskan tentang manfaat dari pelajaran yang akan dipelajari dan memberikan motivasi
untuk tetap bersemangat dan selalu menanamkan sikap disiplin, patuh, taat dan mau menghargai
pendapat orang lain.

b. Kegiatan Inti (70 Menit)


 Mengamati
 Siswa mengamati dan menyimak perilaku Asih, Punia, dan Bhakti yang tertuang dalam cerita
Ramayana dan Mahabharata.
 Siswa mengamati dan menyimak perilaku Asih, Punia, dan Bhakti di lingkungan keluarga.
 Menanya
 Setelah melalui proses umpan balik, dengan bantuan guru, siswa mengungkapkan dan menanya
bagian-bagian Tri Parārtha serta contoh yang bisa di terapkan di sekolah, di rumah, dan teman
sepermainan.
 Setelah melalui proses umpan balik, dengan bantuan guru memberikan beberapa contoh, siswa
menanyakan perilaku Asih, Punia, dan Bhakti dalam kisah Ramayana dan Mahabharata.
 Mengeksperimen/mengeksplorasikan
 Siswa melakukan eksperimen berperilaku Asih yaitu sikap menyayangi dalam lingkungan
terdekat (sekolah, rumah).
 Siswa melakukan eksperimen berperilaku Punia/berkontribusi yaitu sikap memberi dalam
lingkungan terdekat (sekolah, rumah).
 Siswa melakukan eksperimen berperilaku Bhakti yaitu sikap menghormati dan menghargai
dalam lingkungan terdekat (sekolah, rumah).
 Mengasosiasikan
 Siswa membuat katagori (mengelompokkan) contoh perilaku Asih, Punia, dan Bhakti.
 Siswa merangkum dan mencoba mencari manfaat bahwa dengan selalu berupaya berperilaku
Asih, Punia, dan Bhakti seseorang akan menjadi terhormat dan di hargai oleh setiap orang.
 Mengkomunikasikan
 Siswa menceritakan perbuatannya yang terkait ajaran Tri Parartha dan memberikan penjelasan
kepada teman-temannya bahwa kebiasaan memberi, menyayangi, dan menghormati dan
mengharagai orang lain (aplikasi Tri Parartha) kepada siapa saja dan dimana saja mulai
sekarang adalah cara beragama yang sehat dan budi pekerti luhur.

c. Kegiatan Akhir (20 Menit)


 Guru mengajak siswa membuat kesimpulan tentang perilaku perilaku Asih, Punia, dan Bhakti.
 Memberi motivasi dan umpan balik
 Tindak lanjut berupa penugasan dan tes tulis
 Doa Penutup Paramasanti ” Om Santih-Santih-Santih Om”

15
PENILAIAN
e. Penilaian Sikap Spiritual
Teknik : Penilaian Observasi, Penilaian Diri, Penilaian Antar Teman dan Catatan Jurnal
 Penilaian Observasi :
Guru mengamati prilaku siswa dalam proses pembelajaran
(lembar pengamatan terlampir tentang Ketaatan beribadah, Perilaku syukur, Berdoa sebelum dan
sesudah melakukan kegiatan dan Toleransi dalam beribadah).
 Penilaian Diri
Tidak Dilakukan
 Penilaian Antar Teman
Tidak Dilakukan
 Penilaian Jurnal
Guru mencatat prilaku siswa
(Catatan Jurnal terlampir tentang Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan).

Aspek dan indikator Penilaian :


Indikator sikap spiritual “mensyukuri”:
- Mensyukuri anugrah Sang Hyang Widhi dengan mengucapkan salam panganjali
- Melaksanakan doa setiap hari
- Selalu mengucapkan terima kasih setiap mendapat anugrahnya
- Mesyukuri telah diberikan orang-orang yang menyayangi kita.

Indikator sikap spiritual “Disiplin”:


- Disiplin melaksanakan doa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran.
- Disiplin mengucapkan salam agama Hindu setiap memulai pembelajaran.
- Disiplin dalam mengucapkan doa Dainika Upasana sebelum memulai belajar.
- Disiplin mengucapkan doa memulai sesuatu.
Indikator sikap spiritual “Tekun”:
- Tekun dalam mengucapkan doa mengawali dan mengakhiri pelajaran
- Tekun mengucapkan salam agama Hindu dalam kehidupan
- Tekun mengucapakan doa Dainika Upasana sebulum belajar
- Tekun mengucapkan doa memulai pekerjaan.
Skor / Nilai
a. M (4 /81 - 100) = Membudaya
* Siswa melakukan ke 4 indikator kegiatan dimaksud
b. MB (3 / 66 - 80) = Mulai Berkembang
* Siswa hanya melakukan 3 dari 4 indikator kegiatan dimaksud
c. MT (2 /51 - 65) = Mulai Terlihat
* Siswa hanya melakukan 2 dari 4 indikator kegiatan dimaksud
d. BT (1 /< 50 ) = Belum terlihat
* Siswa hanya melakukan 1 dari 4 indikator kegiatan dimaksud

f. Penilaian Sikap Sosial


Teknik : Penilaian Observasi, Penilaian Diri, Penilaian Antar Teman dan Catatan Jurnal
 Penilaian Observasi :
Guru mengamati prilaku siswa dalam proses pembelajaran
16
(lembar pengamatan terlampir tentang Tanggungjawab, Ramah, dan Sopan).
 Penilaian Diri
Tanggungjawab dan Percaya Diri
 Penilaian Antar Teman
Tanggungjawab dan Kerjasama
 Penilaian Jurnal
Guru mencatat prilaku siswa
(Catatan Jurnal terlampir tentang Tanggungjawab, Percaya Diri, Kerjasama, Ramah, dan
Sopan).
Aspek dan indikator Penilaian :
1. Tanggungjawab
a. M (4 /81 - 100) = Membudaya
* Siswa secara tertib mengikuti instruksi dan menyelesaikan dengan tepat waktu
b. MB (3 / 70 - 80) = Mulai Berkembang
* Siswa secara tertib mengikuti instruksi tetapi selesai tidak tepat waktu
c. MT (2 /60 - 69) = Mulai Terlihat
* Siswa kurang tertib mengikuti instruksi dan selesai tidak tepat waktu
d. BT (1 /< 59 ) = Belum terlihat
* Siswa tidak tertib mengikuti instruksi dan tidak menyelesaikan apapun
2. Percaya Diri
a. M (4 /81 - 100) = Membudaya
* Tidak terlihat ragu-ragu
b. MB (3 / 70 - 80) = Mulai Berkembang
* Terlihat sedikit ragu-ragu
c. MT (2 /60 - 69) = Mulai Terlihat
* Masih memerlukan bantuan guru
d. BT (1 /< 59 ) = Belum terlihat
* Belum percaya diri
3. Kerjasama
a. M (4 /81 - 100) = Membudaya
* Bersungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan dan saling membantu
b. MB (3 / 70 - 80) = Mulai Berkembang
* Bersungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan, tetapi hanya fokus pada dirinya sendiri
c. MT (2 /60 - 69) = Mulai Terlihat
* Mempersiapkan dengan baik, tetapi masih dalam bimbingan guru
d. BT (1 /< 59 ) = Belum terlihat
* Harus selalu dibimbing oleh guru setiap melakukan kegiatan
4. Ramah dan Sopan
a. M (4 /81 - 100) = Membudaya
* Selalu menyapa dan menjawab kembali jika berpapasan dengan guru dan teman
b. MB (3 / 70 - 80) = Mulai Berkembang
* Mampu mentaati dan menjalankan sebagian aturan dengan kesadaran sendiri
c. MT (2 /60 - 69) = Mulai Terlihat
* Masih memerlukan pengarahan guru dalam mentaati dan menlajalankan aturan
d. BT (1 /< 59 ) = Belum terlihat
* Belum mampu mentaati dan menjalankan aturan

17
g. Penilaian Pengetahuan
~ Teknik : Penilaian Tugas, Tes Lisan dan Tes Tulis
Tugas :
Siswa diminta untuk menyampaikan pengertian Tri Parārtha.
Bentuk Instrumen : Uraian singkat
Butir Instrumen :
1. Berilah satu contoh prilaku asih ?
2. Berilah satu contoh prilaku punia?
3. Berilah satu contoh prilaku Bakti ?
4. Upaya-upaya apa sajakah yang dilakukan untuk meningkat peningkatkan prilaku Tri Paratha ?
Pedoman Penskoran Komponen Tugas :
c. Disesuaikan dengan kemampuan siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru. Penilaian diberikan
berupa reward saat menjawab seperti langsung memberikan point (nilai) bisa juga tepuk tangan,
acungan jempol dan kata-kata motivasi.
d. Setiap siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal yang terdapat pada buku LKS dengan jumlah soal
yang telah ditentukan, dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya (minggu depan).
Bentuk Instrumen : Uraian singkat
Butir Instrumen : Terdapat pada LKS

Tes Lisan:
Guru memberikan pertanyaan lisan kepada siswa tentang pengertian Tri Parārtha
Bentuk Instrumen : Uraian singkat
Butir Instrumen :
1. Pernahkan kalian mendengar contoh Tri Parartha ?
2. Coba sebutkan contoh prilaku asih ?
3. Coba sebutkan contoh prilaku punia?
5. Coba sebutkan contoh prilaku Bhakti ?
6. Coba sebutkan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan tingkahlaku Tri Parartha?

Pedoman Penskoran Komponen Tes Lisan :


Disesuaikan dengan kemampuan siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru. Penilaian diberikan berupa
reward saat menjawab seperti tepuk tangan, acungan jempol dan kata-kata motivasi.

Tes tertulis:
Guru memberikan soal-soal tentang contoh –contoh prilaku Asih, Punia, dan Bhakti.
Bentuk Instrumen : Uraian singkat
Butir Instrumen :
1. Tuliskan bebera contoh perbuatan yang mencerminkan ajaran Punia?
Jawab : Membantu orang lain yang sedang kesusahan, memberikan sedekah kepada orang-orang yang
kurang beruntung (miskin).
2. Tulisakan beberapa contoh perbuatan yang mencerminkan ajaran Bakti ?
Jawaban : selalu hormat kepada yang lebih tua terutama kepada orang tua dengan cara
mematuhi nasehatnya jangan selalu membanatah, berkata yang sopan dengan
orang tua
3. Tulis beberapa contoh perbuatan yang mencerminkan ajaran Asih ?
Jawaban : kasih sayang, kasih sayang ini di mulai dari diri sendiri dengan cara mandi dua kali
sehari,gosok gigi, berpakaian yang rapi dan makan makanan bergizi.
18
4. Sebutkan 3 upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan prilaku Tri Parartha ?
Jawab : 1. Mematuhi nasehat orang tua dan Guru
2.Merawat orang tua yang sedang sakit
3.Memberi bantuan kepada korban bencana Alam

Pedoman Penskoran Komponen Tes Tulis :


Skor Maksimum perolehan nilai adalah 100,
masing-masing item soal nilai skor maksimal = 20.
1. Jawaban benar nilai skor max 100
2. Jawaban kerapian tulisan skor max 100
Nilai = Skor 1 + Skor 2 = Nilai Max (100)
2

h. Penilaian Keterampilan
~ Teknik : Penilaian Produk, Proyek, Unjuk Kerja, dan Portofolio.
 Penilaian Produk
Siswa diminta untuk mengamati lingkungan sekolah dan rumah, kemudian mencatat hasil
pengamatannya tentang prilaku yang mencerminkan Asih, Punia dan Bhakti.
 Penilaian Proyek
Guru meminta Siswa untuk membuat kliping tentang prilaku yang mencerminkan Asih, Punia dan
Bhakti.
 Penilaian Unjuk Kerja
Siswa diminta untuk maju ke depan kelas untuk menceritakan prilakunya yang berhubungan dengan
ajaran yang mencerminkan Asih, Punia dan Bhakti
 Penilaian Portofolio.
Guru mengumpulkan hasil karya siswa dari awal sampai akhir dan dimasukan ke dalam setiap file
siswa.

Pedoman Penskoran Komponen Keterampilan :


Skor Maksimum perolehan nilai adalah 100 dengan aspek penilaian sebagai berikut:
1. Bentuk Gambar = 100
2. Ketepatan waktu = 100
3. Kreatifitas dan Inovasi = 100
4. Kelengkapan Tokoh utama = 100
Nilai = Skor 1 + Skor 2 + Skor 3 + skor 4 = Nilai Max (100)
4

REMEDIAL DAN PENGAYAAN


REMEDIAL
Remedial dilakukan dengan ketentuan:
1. Remedial individu
Remedial individu dilaksanakan apabila setelah melalui analisis pencapaian nilai
(Sikap/Pengetahuan/Keterampilan) siswa tersebut belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) maka akan diadakan penjelasan lebih lanjut kepada siswa tentang materi yang
belum dipahami. Keterangan dan hasil remedial dalam dokumen tersendiri yang terdapat dalam
jurnal catatan siswa dan portofolio siswa.
2. Remedial Klasikal
19
Remedial Klasikal dilaksanakan apabila setelah melalui analisis pencapaian nilai
(Sikap/Pengetahuan/Keterampilan) 75% dari total jumlah siswa dalam satu kelas tersebut belum
memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) maka akan diadakan penjelasan lebih lanjut
berupa pengulangan materi ajar. Keterangan dan hasil remedial dalam dokumen tersendiri yang
terdapat dalam jurnal catatan siswa dan portofolio siswa.
Beberapa teknik dan strategi yang dipergunakan dalam pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain;
(1) Pemberian tugas/pembelajaran individu
(2) Diskusi/tanya jawab
(3) Kerja kelompok
(4) Tutor sebaya
(5) Menggunakan sumber lain.

PENGAYAAN
1. Pengayaan dilakukan kepada siswa yang telah tuntas memahami materi ajar sesuai dengan standar
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) namun belum memperoleh nilai maksimal yang ditentukan. Materi
pengayaan yang diberikan berupa penugasan terstruktur untuk lebih memahami dan meningkatkan
sikap/pengetahuan/keterampilan siswa yang dapat dimanfaat dalam kehidupan sehari-hari baik di
rumah, di sekolah dan di masyarakat.
2. Pengayaan dilakukan kepada siswa yang telah tuntas memahami materi ajar sesuai dengan standar
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan memperoleh nilai maksimal yang ditentukan. Materi
pengayaan yang diberikan berupa penugasan tidak terstruktur untuk lebih memahami dan meningkatkan
sikap/pengetahuan/keterampilan siswa yang dapat dimanfaat dalam kehidupan sehari-hari baik di
rumah, di sekolah dan di masyarakat.

Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan


Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan antara lain melalui:
a) Belajar Kelompok maksudnya sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan
pembelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil menunggu teman-temannya yang
mengikuti pembelajaran remedial karena belum mencapai ketuntasan.
b) Belajar mandiri maksudnya secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati.
c) Pembelajaran berbasis tema maksudnya peserta didik memadukan kurikulum di bawah tema besar
sehingga dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.
d) Pemadatan kurikulum maksudnya pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum
diketahui peserta didik.

MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR :


1. Media/alat :
* Power Point/ Slide show Presentasi tentang ajaran Tri Parārtha;
* Artikel-artikel Tri Parārtha;
* Gambar ilustrasi Tri Parārtha
2. Bahan :
* Perlengkapan belajar siswa (buku tulis, pensil dan penghapus)
* Papan Tulis
* LCD Proyektor
* Naskah/rubrik penilaian (Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan)

3. Sumber Belajar :
20
* Buku Teks pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas III;
* Kitab Sarasamuscaya;
* Buku Susila

Mengetahui Bumi Raharjo,


Kepala UPTD Satuan Pendidikan Guru PAH dan Budi Pekerti,
SDN. Bumi Raharjo

SUTRIONO, S.Pd.SD. NI WAYAN NURTANI, S.Ag


NIP. 19771213200502 1 003 NIP. 1983112620064 2 013

21
KESIMPULAN HASIL PEMBELAJARAN
Setelah guru melakukan kegiatan pembelajaran, evaluasi/penilaian serta melakukan kegiatan

remedial/perbaikan, maka pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu dengan Materi

”Tri Pararta” telah dinyatakan tuntas 100%, karena semua siswa telah mengikuti kegiatan

pembelajaran dan siswa yang mengikuti program perbaikan/remedial telah mencapai prestasi nilai

sama atau lebih dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 72, 3

Demikian kesimpulan hasil belajar ini dinyatakan dengan sebenarnya dan terimakasih.

22
MEDIA PEMBELAJARAN :

23
24

Anda mungkin juga menyukai