Anda di halaman 1dari 5

RPP MERDEKA BELAJAR (RPP IV/3)

Satuan Pendidikan : SDN Kebonsari 2 Kota Malang


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Kelas / Semester : IV / 1
Materi Pokok : Catur Pramana Sebagai Cara Mendapatkan Pengetahuan
Alokasi Waktu : 4 Pertemuan (4 x 4 x 35 Menit)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dan inquiri yang dipadukan dengan
metode tanyajawab, penugasan, diskusi, demonstrasi peserta didik mampu:
1. Mampu menunjukkan perilaku positif dalam memperoleh kebenaran.
2. Mampu mengamalkan ajaran-ajaran catur Pramāna dalam kehidupan.
3. Mampu menjelaskan cara memperoleh kebenaran.

B. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran waktu
Pendahuluan 15 menit
 Mengucapkan Panganjali, berdoa, presensi siswa, dan apersepsi
Kegiatan Inti
Pertemuan 1 110 menit
 Membaca buku teks pendidikan agama Hindu dan budi pekerti kelas 4,
tentang pengertian catur Pramana, bagian-bagian catur Pramana, cara
mencari kebenaran ilmu pengetahuan melalui catur Pramana, cara
menghargai pendapat orang lain dalam mencari kebenaran ilmu
pengetahuan.
 Menyimak paparan tentang tentang pengertian catur Pramana, bagian-bagian
catur Pramana, cara mencari kebenaran ilmu pengetahuan melalui catur
Pramana, cara menghargai pendapat orang lain dalam mencari kebenaran
ilmu pengetahuan.
Pertemuan 2 110 menit
 Membaca buku teks pendidikan agama Hindu dan budi pekerti kelas 4,
tentang pengertian catur Pramana, bagian-bagian catur Pramana, cara
mencari kebenaran ilmu pengetahuan melalui catur Pramana, cara
menghargai pendapat orang lain dalam mencari kebenaran ilmu
pengetahuan.
 Mengumpulkan berbagai informasi dan referensi yang berkaitan dengan
pengertian catur Pramana, bagian-bagian catur Pramana, cara mencari
kebenaran ilmu pengetahuan melalui catur Pramana, cara menghargai
pendapat orang lain dalam mencari kebenaran ilmu pengetahuan.
 Peseta didik mendiskusikan Catur Pramana sebagai cara mencari kebenaran
ilmu pengetahuan
 Memaparkan hasil diskusi di depan kelas dan kelompok lain menanggapi
Pertemuan 3 110 menit
 Membaca buku teks pendidikan agama Hindu dan budi pekerti kelas 4, Catur
Pramana sebagai cara mendapatkan pengetahuan
 Guru memaparkan contoh-contoh dari bagian-bagian catur pramana
Pertemuan 4 110 menit
 Membaca buku teks pendidikan agama Hindu dan budi pekerti kelas 4, Catur
Pramana sebagai cara mendapatkan pengetahuan
 Peserta didik menyimak cerita terkait dengan Catur Praman yang dibacakan
oleh guru
 Peserta didik menyimpulkan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita yang
mereka dengar.
Penutup
 Guru dan Peserta didik menyimpulkan tentang pengertian catur Pramana, 15 Menit
bagian-bagian catur Pramana, cara mencari kebenaran ilmu pengetahuan
melalui catur Pramana, cara menghargai pendapat orang lain dalam
mencari kebenaran ilmu pengetahuan. ( Integritas)
 Guru memotivasi Peserta didik dan memberi umpan balik
 Guru memberi saran agar Peserta didik selalu memperbanyak berbuat
positif dalam memperoleh kebenaran
 Pemberian Tugas (tugas mandiri)
 Menutup kegiatan dengan berdoa paramasanti (Religius)

C. Assement
1. Survey Karakter:
Observasi Sikap Spiritual dan Sosial (disiplin, tekun, jujur, tanggung jawab, kerja sama,
sopan)
2. Tes Tulis:
Berlatih kejujuran dalam kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Menyebutkan bagian-bagian catur Pramana.
3. Unjuk Kerja:
Mewarna gambar “Little Khrisna”.

Mengetahui Malang,
Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Hindu
dan Budi Pekerti

Drs. Suharsono, M.Pd Ni Nyoman Ayu Shri Smertini A


NIP. 19630311 198703 1 015 NIP.
1. LAMPIRAN MATERI

Catur Pramāna adalah kupasan dalam mencari kebenaran yang diajarkan oleh filsafat Nyaya,
tokohnya bernama Rsi Gotama. Adapun empat alat untuk mendapatkan pengetahuan yang benar
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pratyaksa Pramāna yaitu cara memperoleh pengetahuan dengan melalui pengamatan langsung.
Dalam Pratyaksa Pramāna ada 2 tingkat pengamatan, yaitu:
a. Nirwikalpa Pratyaksa (pengamatan yang tidak ditentukan) pengamatan terhadap suatu obyek
tanpa penilaian, tanpa asosiasi dengan suatu subyek, dan
b. Savikalpa Pratyaksa (pengamatan yang ditentukan atau dibedabedakan) pengamatan terhadap
suatu obyek dibarengi dengan pengenalan ciri-ciri, sifat-sifat, ukurannya, jenisnya dan juga subyek.
2. Anumana Pramāna yaitu cara memperoleh pengetahuan dengan cara menarik kesimpulan. Proses,
penyimpulan melalui beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut:
a. Pratijna, yaitu memperkenalkan obyek permasalahan tentang kebenaran pengamatan.
b. Hetu, yaitu alasan penyimpulan;
c. Udaharana, adalah menghubungkan dengan aturan umum dengan suatu masalah;
d. Upanaya, yaitu pemakaian aturan umum pada kenyataan yang dilihat;
e. Nigamana, yaitu berupa penyimpulan yang benar dan pasti dari seluruh proses sebelumnya.
3. Upamana Pramāna adalah cara untuk mendapatkan pengetahuan yang benar berdasarkan
perbandingan antara nama dengan objek.
4. Agama Pramāna adalah cara untuk mendapatkan pengetahuan dengan cara kesaksian dari orang
yang dapat dipercaya yang dinyatakan dalam kata-katanya dan kesaksian kitab suci Veda karena
Veda dipandang sebagai wahyu Sang Hyang Widhi.
Dalam Sabda Pramana kesaksian ini dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Laukika Sabda adalah kesaksian yang didapat dari orang-orang terpercaya (para Rsi) dan
kesaksiannya dapat diterima dengan akal sehat;
b. Vaidika Sabda adalah kesaksian yang didasarkan pada naskahnaskah suci Veda Sruti.

2. LAMPIRAN ASSESMENT
Tehnik : Tugas, Tes Lisan, Tes Tulis, Observasi, Portofolio
Tugas :
Peserta didik diminta untuk mewarna gambar “Little Khrisna”

Tes Lisan
Guru memberikan pertanyaan lisan kepada Peserta didik tentang bagian-bagian Catur Pramana
Bentuk Instrumen : Uraian singkat
Butir Instrumen :
1. Dalam kehidupan terdapat empat cara untuk mendapatkan pengetahuan yang benar (Catur
Pramana), coba sebut dan jelaskan bagian-bagian dari Catu Pramana!

Tes Tulis
1. Cara memperoleh pengetahuan dengan pengamatan langsung disebut…
2. Sabda Pramana juga disebut...
3. Cara untuk mendapatkan pengetahuan yang benar berdasarkan perbandingan antara nama dengan
objek disebut…
4. Proses penyimpulan dalam Anumāna Pramāna ada … tahap.
5. Tokoh pendiri filsafat Nyaya adalah Rsi…

Observasi:
Guru mengamati prilaku Peserta didik dalam proses pembelajaran

Portofolio :
Guru meminta peserta didik untuk mewarnai gambar “little Khrisna”.
Pedoman Penskoran :
1. Komponen Tugas :
1. Disesuaikan dengan kemampuan siswa yang dapat menjawab
pertanyaan guru. Penilaian diberikan berupa reward saat menjawab
seperti tepuk tangan, acungan jempol dan kata-kata motivasi.
2. Penilaian tulisan siswa dengan ketentuan skor:
a. Tulisan rapi, bersih, dan benar skor = A (86-100)
b. Tulisan kurang rapi, kotor, tapi benar skor = B (76-85)
c. Tulisan rapi, kotor, dan tidak benar skor = C (70-75)
2. Komponen Tes Lisan : Disesuaikan dengan kemampuan siswa yang dapat menjawab
pertanyaan guru. Penilaian diberikan berupa reward saat menjawab
seperti tepuk tangan, acungan jempol dan kata-kata motivasi.
3. Komponen Tes Tulis : Skor Maksimum perolehan nilai adalah 100, masing-masing item soal
nilai skor maksimal = 20.
1. Jawaban benar nilai skor max 100
2. Jawaban kerapian tulisan skor max 100
Skor 1 + Skor 2
N=
2
4. Komponen Observasi : Penilaian diberikan lebih mengacu pada penilaian sikap dan karakter.
5. Komponen Portofolio : Skor Maksimum perolehan nilai adalah 100 dengan aspek penilaian
sebagai berikut:
1. Bentuk Gambar = 100
2. Ketepatan waktu = 100
3. Kreatifitas dan Inovasi = 100
4. Kelengkapan Tokoh utama = 100

Skor 1 + Skor 2 +Skor 3 + Skor 4


N=
4

Anda mungkin juga menyukai