MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI
II.
PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Agama Hindu
dan Budi Pekerti di Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Agama Hindu
dan Budi Pekerti di Sekolah Menengah Pertama
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama
Hindu dan Budi Pekerti
E. Pembelajaran dan Penilaian
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai Kondisi Lingkungan
dan Peserta Didik
1
1
3
4
5
8
12
14
14
17
20
I.
A.
PENDAHULUAN
Rasional
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat menghasilkan insan
Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan affektif melalui
penguatan sikap, keterampilan,dan pengetahuan yang terintegrasi.
Dalam rangka mewujudkan insan Indonesia tersebut, proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam Agama Hindu, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir
berkaitan dengan pola pembelajaran, yaitu: 1) berpusat pada peserta
didik; 2) pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didikmasyarakat-lingkungan alam sumber/media lainnya); 3) pembelajaran
dirancang secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa
saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi, serta dapat diperoleh
melalui internet); 4) pembelajaran bersifat aktif (peserta didik didorong
untuk aktif mencari informasi melalui pendekatan saintifik); 5) belajar
kelompok (berbasis tim); 6) pembelajaran berbasis multimedia; 7)
pembelajaran berbasis pengguna (users) dengan memperkuat
pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik; 8)
pola
pembelajaran
menggunakan
ilmu
pengetahuan
jamak
(multidisciplines); dan 9) pembelajaran yang mengembangkan berpikir
kritis.
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut: 1)
mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual
dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, dengan kemampuan intelektual
dan psikomotorik; 2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar terencana, dimana peserta didik
menerapkan apa yang dipelajari kemasyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar; 3) mengembangkan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat; 4) memberi waktu yang cukup
leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan; 5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti
kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;
6) kompetensi inti menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi inti; 7)
kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar
matapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan
vertikal).
5
dikembangkan
melalui
pertimbangan
kepentingan
hidup
bersama secara damai dan harmonis (to live together in peace and
harmony). Pembelajaran dilaksanakan berbasis aktivitas pada kegiatan
intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Penumbuhan dan
pengembangan
sikap
dilakukan
sepanjang
proses
pembelajaran,
untuk
tumbuh
berkembangnya
pengetahuan,
2.
3.
4.
5.
C.
Kelas VIII
8
Kelas IX
Mampu memahami,
menguraikan dan
mengetahui sifat-sifat
Atman, Sapta Timira, Tri
Guna, Panca Mahabhuta,
dan Sejarah
Perkembangan Agama
Hindu
Kelas VIII
Kelas IX
KI 1
KI 1
KI 1
KI 2
KI 2
Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun,
percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial
dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun,
percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial
dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3
KI 3
Memahami dan
menerapkan pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya
Memahami dan
menerapkan pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya
KI 3
Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
KI 4
tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian
tampak mata
KI 4
agamanya.
3.
4.
5.
Kelas VIII
Kelas IX
Atman dalam kitab
Parwa-parwa dalam Kitab
Bhagavadgita
Mahbhrata
Atman sebagai Sumber Kedudukan
Mahbhrata dalam
Hidup seluruh
Veda
Makhluk
Mahbhrata
dalam
atman sebagai sumber
kehidupan sehari-hari
Hidup
Contoh
Perilaku
Sapta
Hubungan Avatara, Deva
nenurut kitab suci
Timira
dan Bhatara dengan Sang
Veda
Dampak
Perilaku
Sapta
Hyang Widhi
Manfaat Hidup Sehat
Timira
Perbedaan Avatara, Deva
dalam kehidupan
Ceritera-ceritera terkait Penerapan hidup sehat
dan Bhatara
Ceritera
turunya
dasa Sapta Timira dalam
dalam kehidupan
Kehidupan
Avatara ke dunia
Upaya-Upaya
Menghindari
Sapta
Timira.
Karmaphala
Tri Guna
Asta Aiswarya
Karmaphala sebagai bagian
Kemahakuasaan Sang
Tri
Guna
Dalam
Diri
dari Sraddha
Hyang Widhi sebagai
Ciri-Ciri
Tri
Guna
Jenis-jenis Karmaphala
Asta Aiswarya
dalam
diri
Pengaruh
Tri
Guna
terkait asta aiswarya
Karmaphala dalam
Pada
Manusia
Ceritera
kehidupan
Ceritera-ceritera
terkait
Akibat
perilaku-perilaku
kemahakuasaan Sang
Tri Guna dalam
11
Karmaphala
Sad Atatayi
Sad atatayi yang harus
dikendalikan
Ceritera-ceritera yang terkait
Sad atatayi
Upaya menghindarkan diri
dari akibat Sad Atatayi
Sloka-sloka kemahakusaan
Sang Hyang Widhi
Kehidupan
Upaya-Upaya
Menyeimbangkan
Guna
Hyang Widhi
Upaya menghayati
Tri kemahakuasaan Sang
Hyang Widhi sebagai
Asta Aiswarya
Panca Mahabhuta
Panca Yama, dan Nyama
Paca Mahbhta
Brata
Panc Yam dan Nyam
Sebagai Pembentuk
Alam Semesta
Brat sebagai
Contoh-Contoh Paca
pembentuk karakter
Mahbhta pada alam Penerapan Panc Yam
semesta.
dan Nyam Brat dalam
Ceritera-ceritera terkait kehidupan untuk
membentuk karakter
unsur-unsur
Contoh Panc Yam
pembentuk Alam
semesta
dan Nyam Brat dalam
Upaya-upaya
Masyarakat
menyelaraskan diri dan Ceritera-ceritera
alam
perilaku Panc Yam
dan Nyam Brat
Kepemimpinan
Sejarah perkembangan
Dasa Mala
Kepemimpinan dalam ajaran agama Hindu di Asia
Perilaku Dasa Mala
Ceritera singkat
Agama Hindu
yang harus dihidari
Tipologi kepemimpinan
sejarah agama Hindu Sloka-sloka terkait
di Asia
Hindu
Dasa Mala dalam Kitab
Perkembangan Agama
Contoh-contoh
Suci
Hindu di Asia
Contoh perilaku Dasa
kepemimpinan Hindu
Tokoh-tokoh
Hindu
yang PeninggalanMala yang harus
Peninggalan Agama
dihindari dalam
dapat dijadikan teladan
Hindu di Asia
kehidupan
Upaya
melestarikan Upaya menghindarkan
peninggalan
agama diri dari pengaruh Dasa
Hindu
Mala
Paca Yaj
Landasan dasar berYaja
dalam agama Hindu
Bentuk-bentuk Yaja
Syarat-syarat Yaja yang
Satwika dalam kitab suci
Contoh-contoh pelaksanaan
Yaja dalam masyarakat
E.
Pembelajaran
Kerangka Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
mengacu pada berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
12
d.
e.
f.
2.
kepada peserta didik yang memiliki kecerdasan yang berbedabeda. Dengan menggunakan strategi Dharma Tula, peserta
didik dapat memberikan kontribusi dalam pembelajaran.
Metode Dharma Yatra atau karya wisata adalah metode
pembelajaran dengan mengajak peserta didik mengunjungi
suatu tempat guna menambah wawasan pesertadidik,
kemudian membuat laporandan membukukan hasil kunjungan
tersebut dalam bentuk tugas. Mengunjungi tempat-tempat suci
atau pergi ke tempat-tempat yang dianggap terkait
perkembangan Agama Hindu. Strategi Dharma Yatra baik
digunakan pada saat menjelaskan materi tempat suci, hari
suci, budaya, dan sejarah perkembangan Agama Hindu.
Metode Dharma Shanti adalah metode pembelajaran untuk
menanamkan sikap saling asah, saling asih, dan saling asuh
yang penuh dengan rasa toleransi. Metode Dharma Shanti
dalam pembelajaran memberikan kesempatan kepada peserta
didik,
untuk
saling
mengenali
temannya,
sehingga
menumbuhkan rasa saling menyayangi.
Metode Dharma Sadhana adalah metode pembelajaran untuk
menumbuhkan kepekaan sosial peserta didik melalui
pemberian atau pertolongan yang tulus ikhlas dan
mengembangkan sikap berbagi kepada sesamanya
Penilaian
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan
Menengah,
bahwa
ruang
lingkup
penilaian
mencangkup ranah Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan.
Penilaian Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti mengacu
pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53
Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah. Adapun penilaian-penilaian tersebut antara lain:
a. Penilaian sikap dimaksudkan sebagai penilaian terhadap
perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran kegiatan
kurikuler maupun ekstrakurikuler, yang meliputi sikap
spiritual dan sosial.
1) Sikap spiritual
Penilaian sikap spiritual antara lain: (1) ketaatan melakukan
sembahyang (puja Tri sandhya); (2) berperilaku sopan dan
santun; (3) berdoa sebelum dan sesudah melakukan
kegiatan, makan, tidur, bepergian; dan (4) toleransi dalam
beribadah; (5) konsentrasi/sadar penuh (duduk hening
sebelum dan sesudah pembelajaran, serta konsentrasi saat
proses pembelajaran).
2) Sikap Sosial
14
19
1.1
2.1
3.1
4.1
Kompetensi
Materi Pembelajaran
Dasar
Menghayati ajaran Kitab Kitab Suci Veda
Kegiatan Pembelajaran
Membaca buku teks pendidikan
agama Hindu dan budi pekerti
kelas VII, tentang Kitab Suci Veda
sebagai tuntunan hidup
Mencermati artikel-artikel
tentang Veda sebagai ajaran
utama umat Hindu.
Mengamati dengan seksama nilainilai yang terkandung dalam
kitab Suci Veda
Mencari tahu/informasi dengan
mewawancarai beberapa
narasumber di lingkungan
sekolah berkaitan dengan nilainilai yang terkandung dalam
kitab suci Veda
Mengumpulkan informasi tentang
maharsi-maharsi penyusun Veda
Membuat kesimpulan tentang
nilai-nilai yang terkandung dalam
kitab Suci Veda
Menyampaikan hasil telaah nilainilai yang terkandung dalam
kitab suci Veda
Konsep Avatara, Deva, Membaca buku teks pendidikan
dan Bhatara dalam
agama Hindu dan budi pekerti
agama Hindu
kelas VII, tentang konsep
Avatara, Deva, dan
Avatara, Deva, dan Bhatara dalam
Bhatara sebagai
agama Hindu
bagian dari Sraddha Mengamati tayangan vedio yang
Hubungan Avatara, berkaitan dengan cerita Awatara
Deva dan Bhatara Mencari informasi dengan
dengan Sang Hyang mewawancarai beberapa
Widhi
narasumber di lingkungan
Perbedaan Avatara, sekolah terkait perbedaan
Deva dan Bhatara
Avatara, Deva dan Bhatara, dalam
Ceritera turunya
pandangan agama Hindu.
dasa Avatara ke
Mendiskusikan materi yang
dunia
berkaitan dengan hubungan
Avatara, Deva, dan Bhatara
Menyimpulkan hasil diskusi
20
Atatayi
Sloka-sloka
kemahakusaan
Sang Hyang Widhi
Sad Atatayi
1.5 Menghayati
kepemimpinan dalam
konsep agama Hindu
2.5 Menghargai perilaku
pemimpin yang
bertanggungjawab
sesuai konsep agama
Hindu
3.5 Menjelaskan konsep
kepemimpinan dalam
agama Hindu
4.5 Menyajikan tipologi
kepemimpinan dalam
konsep Hindu
Konsep kepemimpinan
dalam agama Hindu
Kepemimpinan
kepemimpinan
Hindu
Contoh-contoh
kepemimpinan
Hindu
Tokoh-tokoh Hindu
yang dapat
dijadikan teladan
B. Kelas VIII
Alokasi waktu: 4 Jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar
Materi
Pembelajaran
23
Kegiatan Pembelajaran
Menghayati dan menerima
sifat-sifat Atman yang
tertuang dalam kitab
Bhagavadgita
Menghargai perilaku rasa
ingin tahu tentang sifat-sifat
Atman yang tertuang dalam
kitab Bhagavadgita
1.2 Menghargai
seseorang yang
dapat
mengendalikan diri
dari perilaku Sapta
Timira
2.2 Menghargai orang
lain untuk
mengendalikan diri
dari perilaku Sapta
Timira
3.2 Memahami Sapta
Timira sebagai
perilaku yang harus
dikendalikan dalam
kehidupan
4.2 MenguraikanSapta
Timira sebagai
perilaku yang harus
dikendalikan dalam
kehidupan
Mendengarkan ceritera
mengharmoniskan
diri dari ajaran Tri
Guna
3.3 Mengetahui konsep
Tri Guna dalam
kehidupan
4.3 Menyajikan konsep
Tri Guna dalam
kehidupan
1.4
2.4
3.4
4.4
Menghargai sejarah
C. Kelas IX
Alokasi Waktu: 4 jam pelajaran/minggu
26
Materi
Pembelajaran
1.1 Menghayati ceritera Isi parwa-parwa dalam
Mahbhrata
Kitab Mahbhrata
sebagai tuntunan
Kedudukan
hidup
Mahbhrata dalam
2.1 Disiplin dalam
Veda
menghayati kitab
Parva dalam kitab
Mahbhrata
Mahbhrata
sebagai tuntunan
Ceritera perjalanan
hidup
pandawa ke surga
3.1 Menguraika nisi
Mahbhrata dalam
Parwa-parwa dalam
kehidupan sehariKitab Mahbhrata
hari
4.1 Menyajikan ceritera
singkat parwaparwa dalam kitab
Mah-bhrata
Kompetensi Dasar
Kegiatan Pembelajaran
Menghayati dan mengamalkan
ceritera Mahbhrata sebagai
tuntunan hidup
Menghargai dan menghayati
kitab Mahbhrata sebagai
tuntunan hidup
Membaca buku teks
pendidikan agama Hindu dan
budi pekerti kelas IX, tentang
parva dalam kitab
Mahbhrata
Menyaksikan tayangan vedio
cerita Mahbhrata
Mengumpulkan data/informasi
dengan mencari artikel tentang
kedudukan Mahbhrata
dalam Veda
Menyimpulkan hasil
wawancaranya tentang
Mahbhrata dalam
kehidupan sehari-hari
Membuat laporan/bahan
paparan dari hasil wawancara
dari narasumber
Menyampaikan hasil
wawancara di depan kelas
dengan percaya diri
harisesuai ajaran
Manfaat Hidup Sehat
Kitab Suci Veda
dalam kehidupan
3.2 Memahami budaya Penerapan hidup
hidup sehat dari
sehat dalam
sudut pandang kitab kehidupan
suci Veda
Menghayati dan
mengamalkan budaya hidup
sehat dalam kehidupan
sehari-hari
Berperilaku budaya hidup
sehat dalam kehidupan
sehari-hari
Membaca buku teks
pendidikan agama Hindu dan
budi pekerti kelas IX, tentang
budaya hidup sehat dari
sudut pandang Kitab suci
Veda
Mengamati budaya hidup
sehat nenurut kitab suci
Veda di lingkungan sekolah
dan rumah
Mencari artikel berkaitan
dengan hidup sehat
Mendiskusikan materi hidup
sehat di lingkungan sekolah
dan keluarga dari sudut
27
1.3 Menghayati
kemahakuasaan
Sang Hyang Widhi
sebagai Asta
Aiswarya
2.3 Disiplin menghayati
kemahakuasaan
Sang Hyang Widhi
sebagai Asta
Aiswarya
3.3 Memahami
kemahakuasaan
Sang Hyang Widhi
sebagai Asta
Aiswarya
4.3 Menguraik an
kemahakuasaan
Sang Hyang Widhi
sebagai Asta
Aiswarya
Kemahakuasaan Sang
Hyang Widhi sebagai
Asta Aiswarya
Kemahakuasaan
Sang Hyang Widhi
sebagai Asta
Aiswarya
Sloka dan mantram
terkait asta aiswarya
Ceritera
kemahakuasaan
Sang Hyang Widhi
Upaya menghayati
kemahakuasaan
Sang Hyang Widhi
sebagai Asta
Aiswarya
Menyimpulkan hasil
diskusinya tentang
penerapan hidup sehat dalam
kehidupan di sekolah dan
keluarga
Menyampaikan hasil
diskusinya tentang pelajaran
tentang penerapan hidup
sehat dalam kehidupan
melalui laporan tertulis
Menghayati dan menghargai
kemahakuasaan Sang Hyang
Widhi melalui konsep Asta
Aiswarya dalam kehidupan
Membiasakan berdisiplin diri
untuk selalu bersyukur akan
kemahakuasan Sang Hyang
Widhi dalam konsep Asta
Aiswarya
Membaca buku teks
pendidikan agama Hindu dan
budi pekerti kelas IX, tentang
ajaran Asta Aiswarya
Mencermati dengan
mendengarkan sloka dan
mantram terkait Asta
Aiswarya
Mengajukan pertanyaan
tentang sloka dan mantram
terkait asta aiswarya
Mengumpulkan
data/informasi dengan
mewawancarai beberapa
narasumber di lingkungan
sekolah berkaitan Asta
Aiswarya
Mendiskusikan materi yang
berkaitan dengan Asta
Aiswarya dan cerita
kemahakuasaan Sang Hyang
Widhi
Menyimpulkan hasil diskusi
tentang Asta Aiswarya dan
cerita kemahakuasaan Sang
Hyang Widhi
Menyampaikan hasil diskusi
tentang ceritera
kemahakuasaan Sang Hyang
Widhi secara lisan
Nyama Bratha
untuk membentuk
karakter dalam
rangka
pembentukan jati
diri
2.4 Berperilaku disiplin
dalam menjalankan
ajaran Panca Yama,
dan Nyama Bratha
untuk membentuk
karakter dalam
rangka
pembentukan jati
diri
3.4 Memahami ajaran
Panca Yama, dan
Nyama Bratha
untuk membentuk
karakter
4.4 Menyajikan contoh
Panca Yama, dan
Nyama Bratha
untuk membentuk
karakter dalam
rangka
pembentukan jati
diri
membentuk karakter
Yama, dan Nyama Bratha
Panc Yam dan
untuk membentuk karakter
dalam rangka pembentukan
Nyam Brat sebagai
jati diri
pembentuk karakter
Berperilaku jujur dan disiplin
Penerapan Panc
dalam menjalankan ajaran
Yam dan Nyam
Panca Yama, dan Nyama
Brat dalam
Bratha untuk membentuk
kehidupan untuk
karakter dalam rangka
membentuk karakter
pembentukan jati diri
Contoh Panc Yam
Membaca buku teks
dan Nyam Brat
pendidikan agama Hindu dan
dalam Masyarakat
budi pekerti kelas IX, tentang
Ceritera-ceritera
ajaran Panca Yama dan
perilaku Panc Yam
Nyama Brata
dan Nyam Brat
Mengamati dan
mengidentifikasi bagianbagian Panca Yama dan Panca
Nyama Brata
Mengumpulkan data dengan
mengutif artikel-artikel
penerapan Panc Yam dan
Nyam Brat dalam
kehidupan untuk membentuk
karakter
Mencari informasi dengan
mewawancarai beberapa
narasumber di lingkungan
sekolah yang berkaitan
dengan ajaran Panca Yama
dan Nyama Brata
Mendiskusikan dalam
kelompok kecil berkaitan
dengan ajaran Panca Yama
dan Nyama Brata dalam
kehidupan sehari-hari
Menyimpulkan data hasil
diskusinya tentang contoh
Panc Yam dan Nyam
Brat dalam Masyarakat
dalam kehidupan
3.5 Mengurai-kan
perilaku Dasa Mala
yang harus dihindari
dalam kehidupan
Mengamati lingkungan
sekolah dan keluarga tentang
upaya menghindarkan diri
dari pengaruh Dasa Mala
Mengumpulkan data tentang
contoh perilaku Dasa Mala
yang harus dihindari dalam
kehidupan melalui gambargambar
Mendiskusikan dalam
kelompok kecil tentang
contoh perilaku dan upaya
mengendalikan Dasa Mala
yang harus dihindari dalam
kehidupan
Menyimpulkan hasil
diskusinya tentang upaya
menghindarkan diri dari
pengaruh Dasa Mala
Menyampaikan hasil
diskusinya tentang upaya
menghindarkan diri dari
pengaruh Dasa Mala
30