I.PENDAHULUAN
Ada 2 (dua) harapan masyarakat terhadap keberadaan Perguruan Tinggi, yaitu
harapan akademik dan harapan sosial. Kedua harapan tersebut tentunya saling
terkait. Dalam harapan akademik masyarakat mengharapkan agar perguruan
tinggi dapat memainkan perannya dalam mengembangkan berbagai ilmu
pengetahuan. Sedangkan dalam harapan sosial, masyarakat mengharapkan agar
perguruan tinggi memainkan perannya sebagai lembaga sosial yang mampu
menawarkan berbagai alternativ solusi atas berbagai persoalan apapun yang
muncul dalam kehidupan mayarakat dengan berpijak pada nilai-nilai kearifan.
Data tersebut menunjukan bahwa kualitas SDM Indonesia masih tertinggal bila
dibandingkan bangsa lain, termasuk di dalamnya pendidikan tinggi. Hal ini salah
satunya dicerminkan oleh angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi (PT)
yang sampai saat ini rata-rata baru mencapai 18%. Seperti diketahul, bangsa-
bangsa yang mengalami kemajuan pesat di dunia, umumnya memiliki SDM yang
telah dibina melalui pendidikan tinggi, misalnya Korea Selatan memiliki APK-PT
91% dan Singapura 62.2%. Korelasi yang positif antara APK-PT dan kemajuan
penguasaan tekonologi dan ekonomi telah ditunjukkan dengan bukti-bukti yang
dapat dirasakan bersama. Korea Selatan telah membanjiri dunia dengan berbagai
produk-produk elektronik dan kendaraan yang berkualitas, sementara singapura
yang tidak memiliki sumberdaya alam yang cukup dapat menguasai bisnis
internasional dengan sangat baik. Indonesia yang memiliki sumber daya alam
yang sangat melimpah belum mampu mengejar ketertinggalan dari negara
sekecil Singapura. Faktor utama yang menyebabkan hal tersebut adalah kualitas
SDM PT yang masih belum mencapai angka yang ideal.
Selain tertinggal dari bangsa lain, kualitas SDM Indonesia juga mengalami
kemajuan yang tidak merata. Hal ini dapat terlihat dari APK PT yang dimiliki
keluarga kaya yang mencapai 32.4%, sementara keluarga miskin baru sekitar
4.2%. Kesempatan memperoleh akses terhadap pendidikan, penetapan prioritas
pembangunan oleh pemerintah, dan keterlibatan masyarakat yang masih rendah
menjadi bagian dari faktor yang menyebabkan hal tersebut di atas. Akses
terhadap pendidikan tinggi masih belum merata karena belum seimbangnya
antara jumlah dan distribusi perguruan tinggi yang dimiliki dengan jumlah dan
domisili para lulusan sekolah menengah umum (SMU). Perguruan tinggi,
terutama yang diselenggarakan oleh pemerintah jumlahnya terbatas dan
umumnya hanya tersebar pada kota-kota besar atau ibukota provinsi. Sementara
itu penetapan prioritas sektor pembangunan oleh pemerintah terutama betapa
pentingnya sektor pendidikan untuk diutamakan membutuhkan waktu yang
cukup lama dan baru disadari tahun-tahun terakhir ini setelah menghadapi
kenyataan bahwa bangsa lain mengalami kemajuan pesat. Kesadaran ini juga
baru dirasakan oleh masyarakat umum termasuk organisasi kemasyarakatan.
Saat ini semua pihak menyadari bahwa SDM berkualitas merupakan prasyarat
yang harus dimiliki agar suatu negara dapat mengalami kemajuan dalam
berbagai bidang. SDM yang berkualitas umumnya memiliki ciri-ciri atau karakter
yang dapat membuat keadaan dan yang kurang optimal menjadi sangat optimal.
Indikator SDM berkualitas diantaranya: berstamina tinggi sehingga mampu
bekerja keras, tangguh dan ulet dalam menghadapi persoalan, cerdas berpikir
dan bertindak, terampil dan memiliki kompetensi, mandiri, memiliki tanggung
jawab, produktif, kreatif, inovatif, beorientasi ke masa depan, disiplin, dan
berbudi. SDM berkualitas dapat dihasilkan melalui pendidikan, mulai dari tingkat
dasar sampai pendidikan tinggi. Tingkat dasar dan menengah umumnya
mempersiapkan peserta didik dengan landasan kuat, terutama dalam hal
membina kecerdasan, tangguh dan keuletan, kreatif, tanggungjawab, disiplin dan
berbudi. Sementara itu, pendidikan tinggi memperkaya peserta didik dengan
karakter terampil dan memiliki kompetensi, produktif, inovatif dan berorientasi ke
masa depan.
Untuk mewujudkan tujuan PBNU yang terdiri dari 4 program utama sebagimana
tersebut di atas, PBNU mengajukan usulan pendirian Universitas Nahdlatul Ulama
yang salah satunya berada di Cilacap, dengan nama UNUGHA. Agar arah
pendirian universitas sesuai dengan 4 program PBNU, maka visi UNUGHA adalah
Pada tahun 2035 UNUGHA menjadi pusat pengembangan sains dan
teknologi yang inspiratif.
Deskripsi visi :
Pengembangan sains dan teknologi yang inspiratif dimaksudkan agar program
studi yang ada dalam melakukan penelitian berasaskan kekinian (mutakhir), yang
disertai nilai-nilai Islam ahlissunnah wal jamaah an Nahdliyyah.
Fakultas Teknologi Industri terdiri dari 3 (tiga) peogram studi, yaitu program studi
Teknik Industri, Teknik Kimia dan Teknik Mesin. Keberadaan Fakultas Teknologi
Industri diharapkan dapat mendukung visi dan misi Universitas dalam
pengembangan sain dan teknologi yang inspiratif, sehingga dapat meningkatkan
daya saing industri nasional di pasar global.
Untuk mewujudkan harapan tersebut disusnlah visi dan misi fakultas sebagai
pegangan agar tujuan dari Fakultas Teknologi Industri lebih terarah dan terukur.
Adapun visi misinya adalah Pada tahun 2035 menjadi fakultas yang
mampu mengembangkan dan memanfaatkan teknologi industri untuk
meningkatkan daya saing industri di pasar global.
Institusi
Dengan sistem pendidikan tinggi yang berbasis penelitian dan
inovasi teknologi ramah lingkungan, program studi Teknik Mesin
mendukung visi Universitas yaitu sebagai pusat penelitian dan
pengembangan sains dan teknologi. Sebagai program studi di
bawah naungan Fakultas Teknoloni Industri, dukungan terhadap
universitas terkonsentrasikan pada penelitian dan inovasi teknologi
yang berwawasan ramah lingkungan.
Masyarakat
UNUGHA berada diwilayah kabupaten Cilacap yang salah satu di
dalamnya terdapat potensi kawasan industri. Perkembangan industri
tersebut telah memberikan dampak positif pada masyarakat, yaitu
terserapnya sumber daya manusia disekitar kawasan indutri
tersebut. (Data lengkapi). Kecuali dampak positif yang telah
disebutkan, perkembangan kawasan industri juga memberikan
dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan. Dampak negatif
tersebut adalah meningkatnya konsentrasi karbon monoksida dan
karbon dioksida. Hal ini menyebabkan meningkatnya perubahan
suhu yang sangat signifikan. (data lengkapi).
Bangsa
Bangsa Indonesia dihadapkan pada banyaknya permasalahan
pengangguran dan kemiskinan. Salah satu penyebab dari
meningkatnya pengangguran di Indonesia karena tidak sesuainya
kurikulum perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia industri (mis
match). (lengkapi dengan data pengangguran)
Pendanaan
Guna menunjang kegiatan operasional dan pemeliharaan,
Perkumpulan Nahdlatul Ulama PBNU telah menyiapkan dana sebesar
Rp. 3.200.000.000,- ( tiga milyar dua ratus juta rupiah ) untuk
setiap program studi sebagai dana cadangan yang tersimpan dalam
rekening bank. (bukti pernyataan terlampir). Pendanaan operasional
lebih diprioritaskan dalam rangka menjamin pelaksanaan proses
belajar mengajar dapat berlangsung dengan optimal.
Ilmu
Komputer
Statistik
Filsafat
Ilmu
Gambar 1. Bidang Keilmuan Teknik Mesin
b. Market signal
1) Menggambar tiga dimensi
2) Autocad
3) Animation Design
4) Energy terbarukan
5) Entrepreneurship
c. Scientific vision
1) kajian dasar-dasar otomotif,
2) teknologi permesinan,
3) matematika,
4) statistika
5) metodologi,
6) kewirausahaan dan bisnis,
7) engine manajemen system,
8) peralatan system kelistirakan.
Keghozalian II (mulok) 2
Ilmu Sosial & Budaya Dasar 2
Pengantar Teknik Mesin 3
Pengantar Akuntansi II 3
II 22 P. Apl. Kom. (sertifikasi) 2
Ilmu kealaman Dasar 3
Bus. English (sertifikasi) 2
Aspek hukum dlm bisnis 2
Ekonomi Koperasi 3
Keghozalian I (Mulok) 2
Pendidikan Agama Islam 2
Pend Kewarganegaraan dan Pancasila 3
Bahasa Inggris 2
I 24 Pengantar Ekonomi Makro 3
Pengantar Bisnis 3
Pengantar Akuntansi I 3
Bahasa Indonesia 3
Matematika Ekonomi I 3
N PENDIDIK
NAMA ASAL PT DAN JURUSAN TTL
o AN
1 Agus Santoso, S.T., UGM Teknik S-2 Maos, 14 Juni
M.T Yogyakarta Mesin 1970
2 Amin Syukron, S.T., ITS Quality S-2 Cilacap, 27
M.T Enginering Desember
1983
3 Heri Suhud Kustoyo, UGM Teknik S-2 Cilacap, 29
S.T., M.Eng Mesin April 1980
4 Euis Rohaini, S.T., UNPAD Teknik S-2
M.T Industri
5 Anindita, S.T., M.T ITS Teknik S-2 Ujungpandan
Industri g, 1 Juni
1983
6 Angga Adi Perdana, ITS Teknik S-2
S.T., M.T Industri
7 Angga isnovianto, ITS Konversi S-2
S.T., M.T energi
8 Mausul, S.T., M.T STT Teknik S-2 Banyumas,
Wiworotom Mesin 31 Juli 1965
o
c. Perencanaan Pengembangan
N Tahun
Kebutuhan
o 1 2 3 4 5
1 Ruang Kuliah
2 Laboratorium
3 Dosen
4 Tenaga Kependidikan
Ruang kuliah penambahan direncanakan dibangun pada tahun ke
dua untuk mendukung aktifitas perkuliahan. Karena diprediksikan
pada tahun ketiga ruang kuliah yang ada sudah tidak dapat lagi
menampung mahasiswa program studi teknik industri.
Regulasi
Agar perencanaa anggaran bisa diajukan ke Universitas maka
terlebih dahulu rencana anggaran prodi harus mendapatkan
persetujuan fakultas. Anggaran yang telah disetujui oleh
Universitas dilaksanakan oleh prodi sesuai dengan regulasi yang
diberlakukan.
b. Pengelolaan/pemanfaatan
Anggaran yang telah disetujui oleh Universitas mempunyai
batasan pembelanjaan, dimana pembelanjaan anggaran tersebut
meliputi kebutuhan biaya operasinal. Adapun biaya lainnya
(Biaya pemeliharaan, Biaya pengembangan, Biaya taktis dan
strategis lainnya, Kebutuhan investasi) masuk dalam rencana
anggaran Universitas.
c. Pencatatan terhadap:
Biaya operasional yang dimaksud meliputi biaya belanja dosen
dan tenaga kependidikan, atk, praktikum, biaya administrasi
kependidikan.
Tabel 3.
Data Pembanding unit cost Mahasiswa yang dibayarkan sekali
(Pendaftaran, Dana awal kuliah, Dana Pengembangan Institusi,
dan atau Dana Sejenis)
Tabel
Rincian unit cost Mahasiswa yang Dibayarkan Sekali
(Pendaftaran, Dana Pengembangan Institusi, Jaket dan Orientasi,
Ujian Skripsi, Biaya Wisuda dan Ijasah)
No Tarif (x Rp.
Jenis Penerimaan
1000,00)
1. Formulir Pendaftaran 100
2. Biaya Pengembangan
Institusi 1500
3. Jaket dan Orientasi 500
4. Biaya Ujian Skripsi 750
5. Biaya Wisuda dan Ijazah 1800
Jumlah 4650
Tabel
Data Pembanding unit cost Mahasiswa setiap semester
(Herregistrasi, SPP, Dana Kemahasiswaan, dan atau Dana
Sejenis)
No Nama Tarif (x Rp. 1000,00)
1. PS-TM UNWIKU 4030
2. PS-TM UNSIQ 3935
3. PS-TM UNSOED 1625
Tabel
Rincian unit cost Mahasiswa setiap semester
(Herregistrasi, SPP, Dana Kemahasiswaan, dan atau Dana Sejenis)
No Tarif (x Rp.
Jenis Penerimaan
1000,00)
1. Her Registrasi 150
2. Biaya SPP Tetap 950
3. Biaya SPP Variabel (SKS) 1000
4. Iuran Kemahasiswaan 150
5. Pengembangan
Perpustakaan 250
6. Biaya Ujian Semester 400
Jumlah 299002900
Tabel
Rincian Masuk dari Unit Cost Mahasiswa PS-TM dalam 5 Tahun
(Herregistrasi, SPP, Dana Kemahasiswaan, dan atau Dana Sejenis)
b. Universitas
Tabel 9.
Estimasi Cashflow Investasi Pendirian UNUGHA Cilacap
Alur Keuangan Untuk Investasi dan Operasional Selama Lima Tahun
Jenis Tahun Akademik (tahun)
N Pengelua
o ran I II III IV V
1 Kas 15000000 7000000 7000000 0 0
Yayasan
2 Saldo (Thn 0 679209 4261125 624198 7567976
Sebelumny 9
a)
Pendapata 2800500 5946350 9573485 156159 2035834
n (Cash-In) 31 1
3 Belanja 11249731 2437500 5820231 309300 2386000
Investasi 0
4 Belanja 5871560 6926934 8772389 111969 1301524
Operasion 44 3
al (Cash-
out)
Saldo Akhir 679209 4261125 6241989 756797 1252507
Tahun 6 4
Tabel 11.
Hasil Analisis Cashflow Proyeksi Investasi
UNUGHA dalam Lima Tahun
4 Payback Period
mulai operasi 7 tahun 1 bulan Layak
mulai investasi 8 tahun 1 bulan
Pengeluaran untuk investasi telah diperhitungkan dan
dianalisis dengan teknik-teknik capital budgeting,
berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh Payback Period
selama 7 tahun 1 bulan, Net Present Value sebesar Rp Rp
Rp. 43.042.912.715,00 dan Internal Rate of Return sebesar
19,89 %. Hal ini menunjukan bahwa secara finansial
rencana ini layak untuk dilaksanakan dengan roadmap
sebagai berikut;
1) pada tahun operasional pertama UNU AL GHAZALI
masih membutuhkan subsidi yayasan untuk
pembiayaan operasional Rp. 3.071.060.000,00 di tahun
pertama dan Rp. 980.584.000,00 di tahun kedua
dikarenakan dana masyarakat dari mahasiswa belum
optimal untuk operasional di tahun akademik pertama.
2) Dana yang digunakan untuk investasi dan subsidi
operasional di tahun pertama dan kedua diambilkan dari
dana surplus yayasan serta donasi 49 lembaga Ya BAKII
yang dikeluarkan secara bertahap hingga tahun ketiga
(Lihat tabel 9).
3) Ditahun ketiga diestimasikan pengelolaan UNU AL
GHAZALI sudah tidak perlu subsidi yayasan untuk biaya
operasional.
V. MANAJEMEN AKADEMIS
UNUGHA
FAKULTAS
PEMBANTU DEKAN
TENAGA ADMINISTRASI
Kedua. Eksternal:
1. Rektor u.p Wakil Rektor I membuat surat pemberitahuan
kepada mahasiswa program studi yang akan ditutup minimal
2 (dua) tahun sebelum program studi tersebut ditutup.
2. Rektor u.p Wakil Rektor I membuat surat pemberitahuan ke
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan instansi lain terkait,
yang selama ini telah bekerja sama mengelola program studi,
minimal 2 (dua) tahun sebelum program studi tersebut
ditutup.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mengeluarkan surat
keputusan penutupan program studi. (kepmendiknas No.
234/U/2000 pasal 18 butir 5)
Berikan
1. Model Sistim Penjaminan Mutu (SPMI-PT) yang dapat menjamin
terselenggaranya proses pembelajaran pada Program Studi yang
diusulkan sehingga dapat dicapai Capaian Pembelajaran (Learning
Outcomes = LO) yang telah ditetapkan
2. Instrumen Evaluasi Diri - Implementasi Sistem Penjaminan Mutu
Internal Perguruan Tinggi 2009 sesuai dengan format terlampir
Ini berarti jika PT memenuhi SNP dan melaksaakan apa yang tertera
dalam Permendiknas tersebut, maka PT telah memenuhi mutu PT-nya.
Demikian juga halnya SNP bisa dipandang sebagai standar mutu PT.
Oleh karena itu, mutlak bagi setiap PT untuk memiliki lembaga
jaminan mutu yang akan memberikan jaminan mutu proses dan hasil
pendidikan tingginya kepada stakeholder internal dan eksternal.
VII. KESIMPULAN
PENGANTAR
Sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2003 oleh Direktorat Akademik
(dh.Direktorat Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan), Ditjen.Dikti.,
Depdiknas, kegiatan Penjaminan Mutu (Quality Assurance) di perguruan tinggi
pada saat ini telah berlangsung selama enam tahun. Dalam kurun waktu itu tentu
telah berkembang berbagai variasi implementasi Penjaminan Mutu, baik pada
tingkat perguruan tinggi maupun pada tingkat Nasional.
Sejak peluncuran kegiatan Penjaminan Mutu di perguruan tinggi dianut prinsip
bahwa Direktorat Akademik hanya memberikan inspirasi tentang Penjaminan
Mutu, sedangkan implementasinya harus mampu dilakukan sendiri oleh setiap
perguruan tinggi sesuai dengan sejarah, budaya, kapasitas, dan visi serta misi
perguruan tinggi yang bersangkutan. Oleh karena itu, pada saat ini tentu telah
terdapat sejumlah praktek baik (good practices) dari berbagai perguruan tinggi
yang telah mengimplementasikan kegiatan Penjaminan Mutu.
Sementara itu, pada tahun 2006 telah selesai disusun secara Nasional suatu
sistem yang menyinergikan kegiatan EPSBED, Penjaminan Mutu, dan Akreditasi
Perguruan Tinggi, yang semuanya bertujuan menjamin mutu perguruan tinggi di
Indonesia. Sistem tersebut dinamakan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi
atau disingkat SPM-PT. Di dalam SPM-PT, kegiatan EPSBED akan dikembangkan
menjadi suatu Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT), sedangkan kegiatan
Penjaminan Mutu dan Akreditasi masing-masing disebut sebagai Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).
Instrumen evaluasi diri ini merupakan instrumen yang bertujuan mengevaluasi
implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).
Pada tahun 2008 Direktorat Akademik Ditjen Dikti telah menyebarluaskan
Instrumen Evaluasi Implementasi SPMI dan telah diisi oleh 387 perguruan tinggi.
Berdasarkan desk evaluation telah terpilih 127 dari 387 perguruan tinggi tersebut
untuk menjalani site verification dan technical assistance. Akhirnya, dihasilkan 68
dari 127 perguruan tinggi yang memiliki praktek baik (good practices) dalam
SPMI.
Pada tahun 2009 praktek baik implementasi SPMI di berbagai perguruan tinggi
diyakini telah semakin meningkat. Agar peningkatan implementasi SPMI dapat
dipetakan, Direktorat Akademik menyebarluaskan instrumen evaluasi diri ini
untuk diisi dengan data dan informasi tentang implementasi SPMI oleh semua
perguruan tinggi, kecuali 68 perguruan tinggi yang disebutkan di atas. Dari hasil
pemetaan tersebut akan dipilih sekitar 120 perguruan tinggi yang akan divisitasi
oleh Tim dari Direktorat Akademik. Bersamaan dengan visitasi tersebut akan
dilakukan technical assistance (TA), sehingga perguruan tinggi tersebut terdorong
untuk lebih meningkatkan kinerjanya. Berdasarkan hasil pemetaan dan visitasi,
Direktorat Akademik akan menetapkan sekitar 60 perguruan tinggi yang telah
mengimplementasikan SPMI dengan baik, sehingga dapat digunakan sebagai
praktek baik oleh perguruan tinggi lain.
Untuk memperoleh data dan informasi tentang implementasi SPMI perguruan
tinggi di Indonesia, Direktorat Akademik menyelenggarakan kembali Program
Evaluasi Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan
Tinggi 2009.
Komposisi Pernyataan
Kelompok Pernyataan A: Kebijakan SPMI PT : 10
pernyataan
Kelompok Pernyataan B: Manual SPMI PT : 5 pernyataan
Kelompok Pernyataan C: Standar dalam SPMI PT : 46
pernyataan
Kelompok Pernyataan D: Implementasi SPMI PT : 10
pernyataan
Kelompok Pernyataan E: Peningkatan berkelanjutan SPMI PT : 7
pernyataan
Petunjuk Pengisian
1 Lingkari atau centang pada YA jika pernyataan sesuai dengan kenyataan atau
TIDAK jika pernyataan tidak sesuai dengan kenyataan
2 Beri uraian pada pernyataan yang terbuka (jika tidak dapat dijelaskan dengan
YA dan TIDAK).
N Pernyataan Konfirmasi
o
1 PT kami memiliki kebijakan tentang Sistem YA TIDAK
Penjaminan Mutu Internal (SPMI).
(langsung
ke No. 10)
2 Kebijakan SPMI PT kami telah diterapkan YA TIDAK
(jawab No.
4)
3 Kebijakan SPMI PT kami telah diterapkan sejak...............
(langsung ke No. 5)
4 SPMI PT kami belum diterapkan karena
kebijak-an SPMI PT tersebut:
a baru selesai dan belum disosialisasikan YA TIDAK
b belum disetujui dan/atau disahkan YA TIDAK
N Pernyataan Konfirmasi
o
I. Standar Isi / Kurikulum (Pasal 5 18 PP No 19 Tahun 2005)
1 a. SPMI PT kami telah menetapkan standar YA TIDAK
Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum
b. Standar tersebut telah dilengkapi YA TIDAK
dengan formulir/borang
c Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK
No Pernyataan Konfirmasi
1 Ketika PT kami mulai menjalankan
Kebijakan SPMI secara utuh, PT kami
melakukan sosialisasi SPMI PT tersebut
kepada: YA TIDAK
a. Pendidik/Dosen
b. Tenaga kependidikan YA TIDAK
(administrasi/penun-
jang)
c. Mahasiswa YA TIDAK
d. Alumni YA TIDAK
e. Orang tua mahasiswa YA TIDAK
f. Organisasi profesi YA TIDAK
g. Lainnya, sebutkan...........................
2 Cara PT kami melakukan sosialisasi SPMI PT
kepada pemangku kepentingan dalam
nomor 1 di atas, adalah:
a melakukan pertemuan/rapat kerja/loka-
karya, dsbnya
YA TIDAK
b melakukan komunikasi tertulis YA TIDAK
c melakukan komunikasi lisan YA TIDAK
d. lainnya, ........................................
(langsung ke Bagian E)
9 Mekanisme SPMI PT kami dilakukan secara
embedded tanpa adanya lembaga tersendiri
yang menangani penjaminan mutu, karena
cara tersebut:
a. lebih efektif dan cocok dengan budaya
orga- YA TIDAK
nisasi PT Anda
b. tidak memerlukan dana operasional yang YA TIDAK
besar
c. lainnya, sebutkan.................................