Anda di halaman 1dari 15

PERBANDINGAN PENDIDIKAN INDONESIA DAN SINGAPURA

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perbandingan Pendidikan

Dosen pengampu: Dr. H. Abdur Rohim, M.M.Pd

Oleh :

Annisa Suseno Putri 1810631110139

Gian Margiana 1810631110153

Isnaini Auliannisa 1810631110141

Lula Nur’aeni 1810631110147

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

TAHUN AKADEMIK 2020 / 2021


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam senantiasa kita dengung sanjungkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta semua umatnya hingga kini. Dan
semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin

Kami ucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan tugas pembuatan
makalah dari mata kuliah “Perbandingan Pendidikan” dengan judul “Perbandingan Pendidikan
Indonesia dan Singapura”. Serta kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Bapak Dr.
H. Abdur Rohim, M.M.Pd.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, kami minta maaf yang
sebesar-besarnya, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini. semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Karawang, 28 September 2021


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat signifikan dalam sebuah kehidupan
berbangsa. Pendidikan merupakan media strategis dalam memacu kualitas sumber daya
manusia. Hal ini telah menjadikan pendidikan bagian terpenting untuk keberlangsungan,
perkembangan dan kemajuan suatu negara. Jika kita melihat realita yang ada, terdapat
kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan implementasi dari pendidikan itu sendiri.
Posisi Indonesia menduduki peringkat 10 dari 14 negara berkembang di kawasan Asia
Pasifik. Peringkat ini dilansir dari laporan monitoring global yang dikeluarkan lembaga
PBB, UNESCO.

Ini adalah obat pahit yang harus ditelan bangsa ini, agar dapat menjadi refleksi
terhadap potret pendidikan bangsa ini. Namun ini bukanlah harga mati bagi bangsa ini
karena masih banyak peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa ini, jika
bangsa ini mau belajar dengan bangsa lain yang telah mengalami kamajuan dalam bidang
pendidikan. Singapura merupakan salah satu negara yang telah memiliki kemajuan dalam
bidang pendidikan. Hasil survey Times Higher Education-QS World University Rankings
2009 yang menyatakan beberapa Universitas di Singapura ke dalam 200 Universitas
terbaik di dunia. Universitas itu adalah National University of Singapor (peringkat 30) dan
Nanyang Technological University (peringkat 73). Untuk kawasan Asia Tenggara, hanya
Negara Singapura yang termasuk dalam 200 universitas terbaik dunia

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sistem Pendidikan di Indonesia?

2. Bagaimana Sistem Pendidikan di Singapura?

3. Bagaimana Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia Dan Singapura?

4. Apa Faktor yang mempengaruhi Pendidikan?

C. Tujuan Masalah
1. Memahami Sistem Pendidikan di Indonesia

2. Memahami Sistem Pendidikan di Singapura

3. Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia Dan Singapura

4. Memahami Faktor yang mempengaruhi Pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Pendidikan di Indonesia


Pendidikan nasional merupakan pelaksanaan suatu negara berdasarkan sosio kultural,
psikologis, ekonomis dan politis. Pendidikan tersebut ditujukan untuk membentuk ciri
khusus atau watak bangsa yang bersangkutan, yang sering juga disebut dengan kepribadian
nasional. Melalui proses pendidikan, suatu bangsa berusaha untuk mencapai kemajuan-
kemajuan dalam berbagai kehidupannya, baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik, ilmu
pengetahuan, teknologi, dan dalam bidang kehidupan lainnya. Melalui proses pendidikan,
suatu bangsa berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang direncanakan.
1. Sistem pendidikan
Dalam pengertian umum, yang dimaksud dengan sistem adalah jumlah keseluruhan
dari bagian-bagiannya yang saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang diharapkan
berdasarkan ketentuan yang telah ditentukan. Setiap sistem mempunyai tujuan dan
semua kegiatan dari semua komponen diarahkan dari tercapainya tujuan tersebut.
Secara teoristis, sistem pendidikan terdiri dari komponen-komponen yang meliputi:
tujuan, peserta didik, pendidik, alat pendidikan dan lingkungan.
2. Sistem pendidikan Nasional
Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang salin
terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pada bagian ini akan
dijelaskan lebih lanjut beberapa hal tentang pendidikan nasional. Dalam UU Nomor 20
tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan makna pendidikan sebagai berikut
“pendidikan adalah usaha sadar dan terrencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya”
Lebih lanjut dijelaskan dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional bahwa: “pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada
nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap perubahan
zaman ” (pasal 1 butir 2).
3. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional berfungsi memberikan arahan pada semua kegiatan
pendidikan dalam satuan-satuan pendidikan yang ada. Tujuan pendidikan nasional
tersebut merupakan tujuan umum yang hendak dicapai oleh setiap satuan pendidiknya.
Meskipun setiap satuan pendidik tersebut mempunyai tujuan sendiri, namun tidak lepas
dari tujuan pendidikan nasional. Selain itu terdapat juga dalam UU yang berbunyin
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
4. Jenjang Pendidikan di Indonesia
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang
dikembangkan. Pendidikan di Indonesia mengenal tiga jenjang pendidikan, yaitu
pendidikan dasar (SD/MI, SLTP/MTs), pendidikan menengah (SMU, MA, SMK), dan
pendidikan tinggi (Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, Universitas). Meski
tidak termasuk dalam jenjang pendidikan, terdapat pula pendidikan anak usia dini,
pendidikan yang diberikan sebelum memasuki pendidikan dasar.
a. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang
pendidikan menengah. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima
belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.
1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar
bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan
dasar tanpa memungut biaya. Pendidikan dasar berbentuk: Sekolah Dasar (SD)
dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat; serta
2) Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau
bentuk lain yang sederajat.
b. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan
menengah terdiri atas:
1) Pendidikan menengah umum, dan
2) Pendidikan menengah kejuruan.
Pendidikan menengah berbentuk:

a. Sekolah Menengah Atas (SMA),


b. Madrasah Aliyah (MA),
c. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
d. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

c. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan
doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat
berbentuk:
1) Akademi,
2) Politeknik,
3) Sekolah tinggi,
4) Institut, atau
5) Universitas
Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program
akademik, profesi, dan vokasi.

B. Sistem Pendidikan di Singapura

Wajib pendidikan di Singapura berlangsung selama sepuluh tahun, walaupun untuk


meneruskan pendidikan universitas di Singapura dibutuhkan 13 tahun pendidikan dasar.
Sekolah dasar dan sekolah menengah berlangsung selama 10 tahun. Di akhir kelas 10, siswa
akan menghadapi ujian GCE O-Level atau GCE N-Level. Siswa dapat menyelesaikan
pendidikan di Junior College, mendapatkan gelar dan sertifikar diploma di salah
satuPolytechnics, atau meninggalkan sekolah dan mulai bekerja. Pre-University akan
berlangsungselama 3 tahun - dimana siswa mempersiapkan GCE A-Level. Setelah
menyelesaikan GCEA-Level, siswa akan mengambil kuliah di salah satu universitas di
Singapura. Gelar sarjanaakan diraih setelah tiga sampai dengan lima tahun. Pilihan jurusan
adalah Teknik, KedokteranGigi, Hukum, Pembangunan, Musik, dan Arsitektur ataupun
Kedokteran. Minimal persyaratan bahasa Inggris adalah IELTS 6.0. Gelar Master di
Singapura bisa didapatkansetelah menyelesaikan satu sampai dengan tiga tahun. Minimal
persyaratan bahasa Inggrisadalah IELTS 6.5.
Jenjang pendidikan di Singapura:
a. Kindergartens ( Taman Kanak-kanak )Sekolah dengan program masa pendidikan 3
tahun untuk anak-anak mulai umur 4hingga 6 tahun. Program pendidikan 3 tahun ini
terdiri dari Nursery, Kindergarten 1dan 2.
b. Primary Education ( Sekolah Dasar )Ini adalah program sekolah wajib di Singapura
dengan masa tempuh pendidikanselama 6 tahun yang terdiri dari 4 tahun pendidikan
dasar dari kelas 1 hingga 4 dandilanjutkan dengan 2 tahun masa orientasi mulai kelas
5 hingga 6.
c. Secondary Education ( SMP + SMA )Program pendidikan kursus dengan masa
tempuh 4-5 tahun di khususkan pada beberapa pilihan Special, Express, Normal
(Academic) atau Normal (Technical), sesuai dengan hasil yang mereka dapatkan pada
saat ujian akhir nasional (PSLE).Kurikulum yang berbeda didesain untuk para siswa
sesuai dengan kemampuan belajardan juga minat dari pribadi para siswa tersebut.
d. Pre-University Education (Pendidikan Pra-Universitas)Ini adalah program pendidikan
2 tahun untuk mempersiapkan para siswa untuk menempuh ujian GCE ‘A’ Levels.
Tergantung dari jurusan yang mereka tempuh dan nilai akhir, para siswa yang lulus
bisa melanjutkan pendidikan mereka ke levelUniversitas di Universitas Lokal
Singapura.
e. Polytechnics (Politeknik)Institusi ini dibentuk dengan misi untuk melatih para
profesional level menengahuntuk mendukung pembangunan ekonomi dan teknologi
di Singapura. Memberikan banyak pilihan jurusan kepada para siswanya, politeknik
ditujukan untuk melatih parasiswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat
dan keahlian mereka masing-masing sehingga bisa mendapatkan tempat di dunia
kerja kelak setelah lulus nanti.
f. Singapore Universities (Universitas Singapura)Pendidikan Universitas di Singapura
memiliki misi untuk mempersiapkan para siswatidak untuk dunia kerja saat ini tapi
untuk mempersiapkan mereka pada saat masuk kedunia kerja setelah mereka lulus
nanti. Singapura memiliki tiga universitas lokal, Nanyang Technological University
(NTU), National University of Singapore (NUS)dan Singapore Management
University (SMU), semua menawarkan program sarjanayang diakui oleh dunia
internasional.

C. Perbandingan Pendidikan Indonesia dan Singapura

Secara umum perbandingan sistem pendidikan di Indonesia dan Singapura dapat dijelaskan
melalui tabel di bawah ini:

No Sistem Pendidikan di
Aspek Sistem pendidikan di Indonesia
. Singapura

UUD 1945 dan Pancasila Pemikiran bahwa setiap siswa


1 Dasar memiliki bakat dan minat yang
unik
Meningkatkan ketaqwaan, Membentuk masyarakat
kecerdasan, keterampilan dan budi Singapura yang berbudaya tinggi
pekerti luhur, rasa cinta tanah air dalam hal etika, disiplin dan
2 Tujuan (patriotisme), memupuk sikap prilaku sosial sehari-hari, serta
membangun diri sendiri serta mengembangkan kreatifitas anak
bersama-sama bertanggung jawab didik khususnya dibidang
membangun masyarakatnya teknologi informasi

PAUD TK

TK SD

3 Jenjang SD/MI SMP

SMP/MTs SMA

SMA/MA Persiapan menuju kuliah

4 Isi Pendidikan Pancasila Bahasa Inggris

Pendidikan Agama Matematika

Pendidikan Kewarganegaraan IPA

Bahasa Indonesia IPS

Membaca dan menulis Seni

Matematika (termasuk berhitung) Mother tongue language

Pengantar SAINS dan Teknologi

Ilmu bumi

Sejarah nasional dan sejarah


umum
Kerajinan tangan dan kesenian

Pendidikan jasmani dan kesehatan

Menggambar

Bahasa Inggris

Faktor Tujuan Fasilitas yang memadai

Faktor Pendidik Faktor biaya

Faktor peserta didik Faktor pendidik

Faktor Alat Faktor Anggaran Pendidikan

Faktor lingkungan Masyarakat Analisis Kurikulum

Faktor-faktor
Efektifitas Pendidikan di
yang
5 Indonesia
mempengaruhi
Pendidikan
Efisiensi Pengajaran Di Indonesia

Standardisasi Pendidikan Di
Indonesia

Kurangnya Pemerataan
Kesempatan Pendidikan

Rendahnya Relevansi Pendidikan


Dengan Kebutuhan
Rendahnya pemerataan Kurang adanya hubungan yang
kesempatan belajar harmonis antara guru dan murid

Rendahnya mutu akademik

Rendahnya efisiensi internal


karena lamanya masa studi
Masalah-
6 masalah Rendahnya efisiensi eksternal
Pendidikan sistem pendidikan

Terjadi kecenderungan
menurunnya akhlak dan moral

Kecerdasan emosional masih


belum mendapat perhatian yang
memadai.

D. Faktor yang mempengaruhi Pendidikan

1. Faktor yang mempengaruhi Pendidikan di Indonesia

Dalam pelaksanaan pendidikan di suatu lembaga pendidikan tidak terlepas dari lima
faktor pendidikan agar kegiatan pendidikan terlakana dengan baik. Apabila salah satu
faktor tidak ada maka mutu pendidikan tidak dapat tercapai dengan baik karena faktor
yang satu dengan yang lainnya saling melengkapi dan saling berhubungan. Adapun
kelima faktor tersebut adalah:

a. Faktor Tujuan

Untuk meningkatkan mutu pendidikan, maka faktor tujuan perlu diperhatikan. Sebab
mutu suatu lembaga pendidikan yang berjalan tanpa berpegang pada tujuan akan
sulit mencapai apa yang diharapkan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, sekolah
senantiasa harus berpegang pada tujuan sehingga mampu menghasilkan output yang
berkualitas.
b. Faktor Pendidik

Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Oleh
karena itu, guru harus benar-benar membawa siswanya kepada tujuan yang ingin
dicapai. Guru harus mampu mempengaruhi siswanya. Guru harus berpandangan luas
dan kriteria bagi seorang guru ialah harus memiliki kewibawaan.

c. Faktor peserta didik

Anak didik atau siswa merupakan objek dari pendidikan, sehingga mutu pendidikan
yang akan dicapai tidak akan lepas dengan ketergantungan terhadap kondisi fisik
tingkah laku dan minat bakat dari anak didik.

d. Faktor Alat

Yang dimaksud faktor alat (alat pendidikan), adalah segala usaha atau tindakan
dengan sengaja yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan
ini merupakan masalah yang esensial dalam pendidikan, karena itu perlu dilakukan
upaya untuk menyediakan alat-alat tersebut.

e. Faktor lingkungan Masyarakat

Kemajuan pendidikan sedikit banyak dipengaruhi oleh masyarakat termasuk orang


tua siswa, karena tanpa adanya bantuan dan kesadaran dari masyarakat sulit untuk
melaksanakan peningkatan mutu pendidikan. Sekolah dan masyarakat merupakan
dua kelompok yang tidak dapat dipisahkan dan saling melengkapi satu sama lainnya.

Selain itu ada juga yang mempengaruhi rendahnya kualitas Pendidikan di Indonesia secara
umum yaitu:

a. Efektifitas Pendidikan Di Indonesia

Efektifitas pendidikan di Indonesia sangat rendah. Setelah praktisi pendidikan melakukan


penelitian dan survey ke lapangan, salah satu penyebabnya adalah tidak adanya tujuan
pendidikan yang jelas sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Hal ini
menyebabkan peserta didik dan pendidik tidak tahu “tujuan” apa yang akan dihasilkan
sehingga tidak mempunyai gambaran yang jelas dalam proses pendidikan.
b. Efisiensi Pengajaran Di Indonesia

Beberapa masalah efisiensi pengajaran di Indonesia adalah mahalnya biaya pendidikan,


waktu yang digunakan dalam proses pendidikan, mutu pengajar dan banyak hal lain yang
menyebabkan kurang efisiennya proses pendidikan di Indonesia. Yang juga berpengaruh
dalam peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik.

c. Standardisasi Pendidikan Di Indonesia

Tinjauan terhadap standardisasi dan kompetensi untuk meningkatkan mutu pendidikan


akhirnya membawa bahaya yang tersembunyi yaitu kemungkinan adanya pendidikan
yang terkepung oleh standar kompetensi saja sehingga kehilangan makna dan tujuan dari
pendidikan tersebut.

d. Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan

Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas pada tingkat Sekolah Dasar. Data
Balitbang Departemen Pendidikan Nasional dan Direktorat Jenderal Binbaga Departemen
Agama tahun 2000 menunjukan Angka Partisipasi Murni (APM) untuk anak usia SD
pada tahun 1999 mencapai 94,4% (28,3 juta siswa). Pencapaian APM ini termasuk
kategori tinggi. Angka Partisipasi Murni Pendidikan di SLTP masih rendah yaitu 54, 8%
(9,4 juta siswa).

2. Faktor yang mempengaruhi Pendidikan di Singapura

Kemajuan pendidikan di Singapura didukung oleh banyak faktor. Di antaranya yaitu:

a. Fasilitas yang memadai

Setiap sekolah di Singapura memiliki web sekolah yang berguna untuk


menghubungkan siswa, guru, dan orang tua. Selain itu, disetiap kelas terdapat Liquid
Crystal Display (LCD) untuk proses pembelajaran. Fasilitas lainnya yaitu tersedianya
sistem transportasi yang memiliki akses ke semua sekolah di singapura yang
memudahkan siswa untuk menuju ke sekolahnya.

b. Faktor biaya
Faktor biaya juga sangat mempengaruhi kualitas pendidikan. Karena jika biaya
sekolah murah, setiap orang di negara tersebut dapat mengenyam pendidikan dengan
mudah. Di singapura, biaya pendidikan disesuaikan dengan kemampuan rakyat,
ditambah lagi dengan beasiswa bagi rakyat yang kurang beruntung.

c. Faktor pendidik

Proses penyaringan untuk menjadi guru sangat ketat dan calon guru yang diterima
disesuaikan dengan jumlah guru yang diperlukan, sehingga semua calon guru tersebut
pasti akan mendapatkan pekerjaan. Setelah teraudisi, para calon guru diberi pelatihan
sebelum bekerja, sehingga guru-guru sudah mendapatkan pembekalan sebelumnya.
Selain itu, gaji yang diberikan untuk guru-guru di singapura juga banyak. Hal itu
menyebabkan kehidupan guru-guru terjamin kesejahteraannya.

d. Faktor Anggaran Pendidikan

Singapura mengeluarkan sekitar 25 persen dari anggaran pemerintahannya untuk


mengelola sektor pendidikan di negara pulau yang luasnya hanya 692 kilometer
persegi dan memiliki penduduk sebanyak 4,5 juta orang itu. Sektor pendidikan
mencapai 25 persen dari total pengeluaran pemerintah. Dari jumlah tersebut,
sebanyak 40 persen adalah untuk tingkat pendidikan tersier (setingkat perguruan
tinggi). Selain itu, pemerintah Singapura juga menyediakan 75 persen dana subsidi
operasional dan mendorong lebih banyak donasi atau bantuan dari sektor swasta
untuk membantu institusi pendidikan. Sedangkan, agar pendidkan dapat mendorong
inovasi yang berkelanjutan, Singapura menekankan pendekatan antara pemerintah
dan kalangan pembisnis.

e. Analisis Kurikulum

Kurikulum pendidikan Singapura ternyata tidak berbeda jauh dari kurikulum


pendidikan di Indonesia. Mereka juga menyelenggarakan ujian nasional atau yang
sering disebut UN bagi semua siswa setiap akan melanjutkan pendidikan ke jenjang
berikutnya. Bedanya,UN di Singapura tidak menentukan kelulusan seseorang karena,
menurut pemerintah Singapura, setiap orang punya kesempatan sama untuk
melanjutkan pendidikan. Tetapi di Indonesia UN sangat mempengaruhi kelulusan
siswa yaitu UN menjadi tolak ukur kelulusan siswa.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Negara Indonesia memang masih tertinggal dengan negara Singapura di bidang


pendidikan. Terbukti dari perbedaan jenjang-jenjang pendidikan antara Indonesia dan
Singapura yaitu, perbedaan yang cukup jauh dalam jenjang pendidikan dasar negara
Singapura hanya 6 tahun sedangkan negara Indonesia membutuhkan waktu 9 tahun
dngan rincian 6 tahun SD dan 3 tahun SMP, perbedaan berikutnya dalam jenjang
pendidikan menengah negara Singapura membutuhkan waktu 4 sampai 5 tahun dalam
jenjang ini, sementara negara Indonesia membutuhkan waktu 3 tahun tetapi negara
Singapura pada jenjang ini mengklasifikasikan kemampuan siswa menjadi Express,
Normal Academic dan Normal Technical, sedangkan Indonesia hanya menggunakan
program akselerasi pada sekolah-sekolah tertentu. Jadi penyelesaian dijenjang
menengah di negara Singapura membutuhkan waktu 11 tahun sedangkan negara
Indonesia lebih lama 1 tahun yaitu 12 tahun.

2. Saran
Demikianlah pembahasan makalah kami, semoga dapat bermanfaat bagi para
pembaca sekalian. Kritik dan saran sangat pemakalah harapkan untuk perbaikan
makalah kami selanjutnya. Terimakasih

DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Suparlan. 2004. Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Yogyakarta: Hikayat Publishing.

Suyanto. 2006. Dinamika Pendidikan Nasional. Jakarta Pusat: Pusat Studi Agama dan Peradaban
Muhammadiyah

Anda mungkin juga menyukai