PEDALAMAN
Syarifah Anum
Universitas Negeri Padang
Indonesia
Syarifahanum09@gmail.com
Abstrak
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan negara. Masyarakat kita yang umumnya berada di daerah terpencil yang
ekonominya lemah, dan kurang terdidik akan mengalami keterbelakangan budaya
dan sarana kehidupan. Keadaan seperti ini sudah jelas akan menimbulkan masalah
bagi pendidikan. Permasalahannya antara lain bagaimana menyadarkan mereka
akan keterbelakangan atau ketertinggalan, bagaimana menyediakan sarana
kehidupan dengan baik, khususnya bagaimana sistem pendidikan yang
menjangkau dan melibatkan mereka sehingga mereka keluar dari keterbelakangan
tersebut.
Kata Kunci: Pendidikan, Masyarakat, Peserta Didik, Pedalaman,
Keterbelakangan
Abstract
Education is a conscious and planned effort to create an atmosphere of learning
and learning process so that students actively develop their potential to have self-
control, personality, intelligence, noble character, and the skills needed by
themselves, society, nation, and country. Our society which is generally located in
remote areas whose economy is weak, and less educated will experience cultural
backwardness and means of life. This situation will obviously cause problems for
education. The problems include how to make them aware of the
underdevelopment or backwardness, how to provide a means of living well,
especially how the education system reaches and engages them so that they come
out of the backwardness.
Keywords: Education, Society, Students, Outback, Backwardness
1
2
I. PENDAHULUAN
Pendidikan mempunyai peran penting dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan kemampuan berpikir
logis, analistis, sistematis, kritis dan kreatif agar mampu bertahan
hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif
(Depdiknas, 2006:9). Sejalan dengan cita-cita bangsa Indonesia dalam
mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Tidak dapat terelakkan lagi bahwa saat ini pendidikan sudah
menjadi kebutuhan hidup masyarakat. Meskipun kebutuhan akan
pendidikan setiap orang tidak sama, baik jenjang maupun tempat
pendidikannya. Pembangunan pendidikan merupakan salah satu
prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional. Karena itu,
pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hak setiap warga negara
dalam memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas
hidup bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945,
yang mewajibkan pemerintah bertanggung jawab dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa dan menciptakan kesejahteraan umum. Demikian
juga warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta
masyarakat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan
khusus (pasal 5 ayat 2, 3 dan 4). Lebih jauh dijelaskan bahwa,
“Pendidikan wajib belajar 9 tahun bagi anak usia 7 sampai 15 tahun
harus diselenggarakan oleh pemerintah (pusat), pemerintah daerah, dan
masyarakat tanpa dipungut biaya.
Namun, Beberapa permasalahan terjadi dalam penyelenggaraan
pendidikan, khususnya di daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal
(3T) di antaranya; persedian tenaga pendidik, distribusi tidak
seimbang, insentif rendah, kualifikasi dibawah standar, guru-guru yang
kurang kompeten, serta ketidaksesuaian antara kualifikasi pendidikan
dengan bidang yang ditempuh, penerapan kurikulum di sekolah belum
sesuai dengan mekanisme dan proses yang standarkan. Permasalahan
3
lainnya adalah angka putus sekolah juga masih relatif tinggi. Selain
permasalahan di atas dan besarnya pengaruh pendidikan terhadap
kualitas anak pedalaman akan dibahas lebih jelas lagi pada bagian
pembahasan artikel ini.
II. KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam
kehidupan manusia, karena di mana pun dan kapan pun di dunia
terdapat pendidikan. Pendidikan pada hakikatnya, merupakan usaha
manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu untuk
membudayakan manusia atau untuk memuliakan kemanusiaan
manusia. Untuk terlaksananya pendidikan dengan baik dan tepat,
diperlukan suatu ilmu yang mengkaji secara mandalam bagaimana
harusnya pendidikan itu dilaksanakan.
Tidak dapat dipungkiri bila anak-anak yang tinggal di daerah
pedalaman atau daerah 3T sangat sulit mendapatkan kehidupan yang
layak seperti anak-anak pada umumnya. Mengenyam pendidikan
sesuai batas kelayakan Indonesia mereka tidak merasakannya, apalagi
mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Mungkin dari mereka
juga tidak mengenal gadget atau alat komunikasi canggih yang ada
pada saat ini.
Hal yang paling utama dan menjadi sorotan utama adalah besarnya
kesulitan mereka untuk mendapatkan pendidikan layak dan
mengenyam pendidikan wajib selama 12 tahun. Faktanya tak semua
salah mereka, kesulitan dalam manjangkau lokasi sekolah juga menjadi
permasalahan. Perjalanan yang berpuluh-puluh kilometer dan
minimnya alat transportasi bahkan berjalan kaki menuju ke sekolah
dengan tanpa alas kaki. Kurangnya tenaga pendidik yang kompeten,
penerapan kurikulum yang belum sesuai dengan standar, serta masih
minimnya fasilitas sekolah yang mendukung proses pembelajaran juga
menjadi sorotan.
4
Saran
Era globalisasi selalu menuntut adanya perubahan yang terjadi didalam
dunia pendidikan nasional untuk menjadi lebih baik sehingga mampu
bersaing di segala bidang. Cara agar bangsa Indonesia tidak tertinggal
dengan negara lain adalah meningkatkan mutu pendidikan nasional
baik dikota maupun di daerah terpencil. Peningkatan kualitas
pendidikan di daerah terpencil harus dibarengi dengan adanya
kerjasama seluruh lapisan masyarakat dan pemantauan oleh
pemerintah pusat maupun daerah. Dengan demikian kualitas dan mutu
pendidikan akan meningkat dan pembangunan negara dapat berjalan
dengan baik sehingga mampu bersaing dikancah internasional.