Anda di halaman 1dari 16

ANATOMI

FISIOLOGI
SISTEM
INTEGUME
Sri Sakinah,
N S.Kep.,Ners.,M.Kep
DEFINISI SISTEM
INTEGUMEN
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus
oleh suatu sistem yang disebut sebagai sistem
integumen. Integument berasal dari bahasa
yunani yaitu integumentum yang artinya penutup
yang terdiri sebagian besar adalah kulit, rambut,
kuku, dan kelenjar.
Sistem integumen adalah sistem organ yang
paling luas. Sistem ini terdiri atas kulit dan
aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar
(keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN
Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu :
Epidermis (kulit ari)

Dermis
(kulit jangat atau
korium)
Subkutan/Hipodermis
1. Epidermis (Kulit Ari)
Epidermis sering kita sebut sebagai kulit luar.
Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit
manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda :
400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak
tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis
(kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki
rambut).
Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun
atas lapisan:
Melanosit
Yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses
melanogenesis. Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar
epidermis.
Sel Langerhans
Yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang
merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan
merepresentasikan
Sel Merkel antigen kepada sel Limfosit T.
Yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan
berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
Keratinosit
Yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling dalam
sebagai berikut:
Stratum Korneum / Lapisan Tanduk
Terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang
dipenuhi keratin.
Stratum Lucidum
Tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang
homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum
lucidum terdiri dari protein eleidin.
Stratum Granulosum/ Lapisan Keratohialin
Terdiri atas 2-4 lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya
berisikan granul keratohialin.
Stratum Spinosum/ stratum malphigi / pickle cell layer
Tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale. Sel pada
lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong.
Stratum Basal/Germinativum
Merupakan lapisan paling bawah pada epidermis (berbatasan dengan
dermis), tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal , berbentuk silindris
dan dalam sitoplasmanya terdapat melanin.
GAMBAR STRUKTUR
EPIDERMIS
2. Dermis (Kulit Jangat Atau
Korium)
Dermis merupakan lapisan yang mempunyai
ketebalan 4kali lipat dari lapisan epidermis (kira-
kira 0.25-2.55mm ketebalannya) tersusun dari
jaringan penghubung dan penyokong lapisan
epidermis dan mengikatkannya pada lapisan dalam
hipodermis.
3. Subkutan/Hipodermis
Jaringan subkutan atau hipodermis merupakan
lapisan kulit yang paling dalam. Lapisan ini
terutama berupa jaringan adiposa yang memberikan
bantalan antara lapisan kulit dan struktur internal
seperti otot dan tulang. Banyak mengandung
pembuluh darah, pembuluh limfe dan syaraf juga
terdapat gulungan kelenjar keringat dan dasar dari
folikel rambut.
FISIOLOGI SISTEM
INTEGUMEN
Kulit memiliki banyak fungsi,
yang berguna dalam menjaga
homeostasis tubuh. Fungsi-
fungsi tersebut dapat dibedakan
menjadi fungsi proteksi,
absorpsi, ekskresi, persepsi,
pengaturan suhu tubuh
(termoregulasi), dan
pembentukan vitamin D.
1. Fungsi Proteksi
Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu
berikut:

a. Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat
kimia.
b. Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan
dehidrasi; selain itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar
tubuh melalui kulit.
c. Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut
dari kekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi
membunuh bakteri di permukaan kulit.
d. Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya.
Pigmen ini bertugas melindungi materi genetik dari sinar matahari,
sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan baik.
e. Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif.
2. Fungsi Absorpsi
Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid seperti vitamin A, D, E, dan K,
obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon dioksida.
3. Fungsi Ekskresi
Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar eksokrinnya, yaitu
kelenjar sebasea dan kelenjar keringat.
4. Fungsi Persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.

5. Fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)


Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) melalui dua cara:
pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler.
6. Fungsi pembentukan vitamin D
Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7 dihidroksi kolesterol
dengan bantuan sinar ultraviolet.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai