BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sistem integumen/sistem penutup tubuh (covering) adalah suatu sistem penyusun tubuh
suatu makhluk hidup yang berhubungan langsung dengan lingkungan luar. Fungsinya antara
lain
sebagai
pelindung,
penerima
rangsang
dari
luar/eksteroreseptor,
respirasi,
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Struktur Sistem Integument
Merupakan organ terbesar, tertipis, & sangat penting (vital, diverse, complex, extensive)
Mampu memperbaiki sendiri (self-repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama
(pembatas antara lingkungan luar tubuh dg dalam tubuh)
Pd orang dewasa: luas=1,6-1,9 m2; tebal= 0,05-0,3cm
Fungsi :
PELINDUNG; dari kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet, & gangguan
mekanik, kimia, atau suhu
PENERIMA SENSASI; sentuhan, tekanan, nyeri, & suhu
PENGATUR SUHU; menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin & meningkatkan
kehilangan panas saat suhu panas
FUNGSI METABOLIK; menyimpan energi melalui cadangan lemak; sintesis vitamin D
EKSKRESI & ABSORPSI
Kulit :
Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan
hidup manusia.
Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan
kehidupan
Fungsi Utama:
1.
2.
Sebagai eksteroreseptor
3.
4.
5.
6.
1. Sebagai tempat cadangan makanan. Lemak pada hewan yang hidup di daerah 4
musim
2. Sebagai alat nutrisi / kelenjar susu, pada mammalia
3. Sebagai alat gerak, sayap pada burung, sirip pada ikan, selaput renang pada katak.
4. Sebagai tempat pembentukan vitamin D, pada manusia dengan bantuan sinar matahari
Fungsi proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, misalnya
tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi terutama yang bersifat iritan; lisol,
karbol, asam dan alkali kuat, gangguan yang bersifat panas; radiasi, sengatan UV,
gangguan infeksi luar; kuman/bakteri, jamur
Hal di atas terjadi karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut
jaringan penunjang yang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis.
Fungsi absorbsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tapi cairan yang
mudah menguap lebih mudah diserap. Permeabilitas kulit terhadap O 2, CO2 dan uap
air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.
Fungsi persepsi
Fungsi ekskresi
Kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau sisa metabolisme
dalam tubuh; NaCl, urea, as urat dan ammonia. Sebum yang diproduksi melindungi
kulit juga menahan evaporasi air yang berlbhan sehingga kulit tidak menjadi kering.
Produksi kelenjar lemak dan keringat di kulit menyebabkan keasaman kulit pd pH 56,5
Kulit melakukan peranan ini dengan cara mengeluarkan keringat dan mengerutkan otot /
kontraksi pembuluh darah kulit. Kulit kaya akan pembuluh darah
Sel pembtk pigmen/melanosit terletak di lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi
saraf. Jumlah melanosit menentukan warna kulit ras maupun individu. Warna kulit
tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal tipisnya
kulit, reduksi Hb, oksi Hb dan karoten.
Fungsi keratinisasi
Proses berlangsung 14-21 hari sebagai perlindungan terhadap infeksi secara mekanis
fisiologik
Pars papilare
Pars retikulare
Lapisan subkutis/ hipodermis
Gambar Kulit tebal & Kulit tipis
Gambar Penampakan Histologi Kulit tebal & Kulit tipis
STRATUM KORNEUM / LAPISAN TANDUK :
Lapisan kulit yang paling luar
Terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati
Tidak berinti
Protoplasmanya telah berubah menjadi keratin/zat tanduk
Terdiri dari 15-30 lapisan sel keratin
STRATUM LUSIDUM
Hanya ada pada kulit yang tebal, tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki
Sel berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis.
Keratin merupakan protein yang tidak larut air menjaga kelembaban kulit
STRATUM BASALE
Warna kulit :
Warna kulit disebabkan oleh :
1. warna pigmen
2. warna fisis (pembiasan, pemantulan, penguraian cahaya) contoh sel-sel pigmen /
kromatofor :
1)
2)
3)
4)
Perlindungan
Penentu dasar warna kulit : kuantitas melanin yang tersimpan di dalam sel epidermis
Melanosit yang memproduksi pigmen tersebar di stratum basale epidermis
Melanosit: mengubah asam amino tyrosin menjadi pigmen melanin coklat kehitaman yang
diatur oleh enzim tyrosinase.
Konversi
tyrosin
mjd
pigmen
tgtg
pd
(1) gen/ keturunan , (2) paparan cahaya matahari, (3) hormon ACTH
Pd keadaan ttt yg bersifat sementara, warna kulit berubah oleh perubahan volume darah yg
melalui kapiler kulit & jumlah hemoglobin yg teroksigenasi
Melanosit :
Mampu memproduksi pigmen coklat, melanin
Melanin dapat menyerap sinar ultraviolet (UV)
Sinar UV light berisi energi tinggi foton yang dapat merusak DNA mutasi
Melanin dapat mencegah kerusakan DNA, membantu mencegah kanker kulit
Pigmentasi pada kulit :
Pigmentasi
-
Pada
Fungsi
pada
stratum
germinativum
melanin
untuk
dari
kulit
epidermis
melindungi
terdapat
tubuh
dari
butir-butir
bahaya
melanin.
sinar
UV.
Kelenjar Mamae
Pada mamalia terdapat kelenjar susu.
-
Secara histologis berbentuk tubuler majemuk dan sekresinya termasuk kelenjar apokrin.
Kelenjar susu pada mammalia umumnya berkelompok pada daerah tertentu yang disebut
kelenjar mammae (breast) yang memperlihatkan adanya puting susu(teat/nipple).
Kelenjar
susu
berdasarkan
1.
letaknya
dapat
dibedakan
axillar :
2.
thoracal :
3.
menjadi
Galeophithecus
Manusia
abdominal :
Kera
Ungulata
4. inguinal : Cetacea
-
Pada manusia terdapat anomali yang menggambarkan keadaan primitif dengan adanya
puting-puting ekstra seperti :
2. Kelenjar meiboom, terdapat pada kelopak mata kelenjar lakrimal, pada kelopak mata
Kelenjar pada Epidermis hewan :
Pada Urodela dan Pisces, epidermisnya banyak mengandung sel-sel lendir, berfungsi
untuk memudahkan pergerakan di air dan sebagai protektif terhadap mikroorganisme.
-
Pada
bangsa
multiseluler
1. kelenjar
katak
banyak
asiner
mukus /
diketemukan
(alveolar)
lendir,
sebagai
kelenjar-kelenjar
yaitu
kelenjar
:
mirokrin
Pada Bufo, kelenjar-kelenjar tertentu berkelompok pada suatu bagian tubuh yang disebut
kelenjar
parotid.
Pada burung terdapat kelenjar tunggit (kelenjar uropyqii) yang menghasilkan minyak.
-
Bangsa kura-kura mempunyai kelenjar leher (neck gland) pada sebelah ventral.
Fungsi utama :
a) isolator, thermoregulator
b) sebagai organ indera, dengan adanya anyaman-anyaman akhiran saraf, contoh : vibrissae /
rambut sinus
1)
2) terdapat banyak vakuola dan tidak terdapat pigmen, warna putih perak
3) terdapat banyak sekali vakuola dan tidak terdapat pigmen, uban
karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari
plasma yang merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis. Sel-sel
epidermis disebut keratinosit. Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :
a.
yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel yang baru setiap 4 minggu, karena usia setiap sel
biasanya hanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi kulit akan terasa sedikit kasar sampai
muncul lapisan baru.
Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup, menjadikan
kulit ari memiliki self repairing capacity atau kemampuan memperbaiki diri. Bertambahnya
usia dapat menyebabkan proses keratinisasi berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai
sekitar 60 tahunan, proses keratinisasi, membutuhkan waktu sekitar 45 - 50 hari, akibatnya
lapisan tanduk yang sudah menjadi lebih kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul bercakbercak putih karena melanosit lambat bekerja dan penyebaran melanin tidak lagi merata serta
tidak lagi cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru.
Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif untuk
mencegah terjadinya penguapan air dari lapis-lapis kulit lebih dalam sehingga mampu
memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi lapisan tanduk memiliki daya serap air yang cukup
besar.
b.
c.
d.
tahap mitosis. Kesatuankesatuan lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas; inti inti
sel dalam bagian basal lapis taju mengandung kolesterol, asam amino dan glutation
e.
2. Dermis
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung
rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh
darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Sel-sel umbi
rambut yang berada di dasar kandung rambut, terus-menerus membelah dalam membentuk
batang rambut. Kelenjar palit yang menempel di saluran kandung rambut, menghasilkan
minyak yang mencapai permukaan kulit melalui muara kandung rambut. Kulit jangat sering
disebut kulit sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan ratarata kulit jangat diperkirakan antara 1 - 2 mm dan yang paling tipis terdapat di kelopak mata
serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak kaki. Susunan dasar kulit jangat
dibentuk oleh serat-serat, matriks interfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel.
Keberadaan
ujung-ujung
saraf
perasa
dalam
kulit
jangat,
memungkinkan
membedakan berbagai rangsangan dari luar. Masingmasing saraf perasa memiliki fungsi
tertentu, seperti saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas, dan
dingin. Saraf perasa juga memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal yang dapat
merugikan diri kita. Jika kita mendadak menjadi sangat takut atau sangat tegang, otot
penegak rambut yang menempel di kandung rambut, akan mengerut dan menjadikan bulu
roma atau bulu kuduk berdiri. Kelenjar palit yan menempel di kandung rambut memproduksi
minyak untuk melumasi permukaan kulit dan batang rambut. Sekresi minyaknya dikeluarkan
melalui muara kandung rambut. Kelenjar keringat menghasilkan cairan keringat yang
dikeluarkan ke permukaan kulit melalui pori-pori kulit. Di permukaan kulit, minyak dan
keringat membentuk lapisan pelindung yang disebut acid mantel atau sawar asam dengan
nilai pH sekitar 5,5. sawar asam merupakan penghalang alami yang efektif dalam menangkal
berkembang biaknya jamur, bakteri dan berbagai jasad renik lainnya di permukaan kulit.
Keberadaan dan keseimbangan nilai pH, perlu terus-menerus dipertahankan dan dijaga agar
jangan sampai menghilang oleh pemakaian kosmetika.
Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastic yang dapat membuat
kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan serat protein ini yang disebut kolagen.
Serat-serat kolagen ini
disebut juga jaringan penunjang, karena fungsinya dalam membentuk jaringanjaringan kulit yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit.
Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan mudah
mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain yang menyebabkan kulit berkerut yaitu faktor
usia atau kekurangan gizi. Dari fungsi ini tampak bahwa kolagen mempunyai peran penting
bagi kesehatan dan kecantikan kulit. Perlu diperhatikan bahwa luka yang terjadi di kulit
jangat dapat menimbulkan cacat permanen, hal ini disebabkan kulit jangat tidak memiliki
kemampuan memperbaiki diri sendiri seperti yang dimiliki kulit ari.
Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu kelenjar keringat dan
kelenjar palit.
a. a. Kelenjar keringat
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran
semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua
bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan
telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu
badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama
dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada dua jenis kelenjar
keringat yaitu :
1.
Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang
mengandung 95 97 persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium
klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolism seluler. Kelenjar keringat ini
terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala.
Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu
24 jam pada orang dewasa. Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan
salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
2.
Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah
kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental,
berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini mudah rusak
dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara
kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak
terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin
mulai aktif setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.
b. Kelenjar palit (sebasea)
Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan kandung
rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam kandung rambut
(folikel). Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan
rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan
telapak kaki, kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh terutama pada bagian muka.
Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit atau
kelenjar sebasea yang
bermuara
pada
Pada
kulit
kepala,
kelenjar palit atau kelenjar sebasea menghasilkan minyak untuk melumasi rambut dan kulit
kepala.
Pada
kebotakan
orang
dewasa,
ditemukan
bahwa
kelenjar sebasea membesar sedangkan folikel rambut mengecil. Pada kulit badan termasuk
pada bagian wajah, jika produksi minyak dari kelenjar palit atau kelenjar sebasea berlebihan,
maka kulit akan lebih berminyak sehingga memudahkan timbulnya jerawat.
3.
saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh
dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai
bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur
tubuh dan sebagai cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling
tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja
liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi
banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin kehilangan
kontur. Sel lemak ini dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan terdalam banyak
mengandung sel limposit yang menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa
yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Sel lemak berfungsi juga sebagai bantalan antara
kulit dan setruktur internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur
tubuh dan penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan energi.
4.
Vaskularisasi Kulit
Arteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk pleksus terletak antara lapisan
papiler dan retikuler dermis dan selain itu antara dermis dan jaringan subkutis. Cabang kecil
meninggalkan pleksus ini memperdarahi papilla dermis, tiap papilla dermis punya satu arteri
asenden dan satu cabang vena. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat
nutrient dari dermis melalui membran epidermis. Vaskularisasi dikulit diatur oleh 2 pleksus,
yaitu pleksus superfisialis dan pleksus profunda
2.2 Jaringan Penunjang
Jaringan penunjang adalah sekumpulan sel khusus yang serupa bentuknya, besarnya dan
pekerjaannya yang berfungsi menunjang dan menyokong berbagai susunan tubuh yang ada di
sekitarnya.
a. Jaringan ikat. Jaringan yang diantara sel-selnya terdapat banyak zat interselular yang terdiri
dari serabut-serabut kenyal yang disebut kolagen. Pada jaringan ikat bahan-bahan interselular
ini dibuat sendiri oleh sel-selnya.
Bentuk dari bahan-bahan interselular ini dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu;
1. Bentuk amorfus (tanpa bentuk) Berupa cairan. Seperti agar. Bersifat keras.
2. Bentuk fibrosa (bentuk benang) Bentuk ini dapat dibedakan menjadi 3 bentuk : Benangbenang kolagen (benang-benang putih). Benang ini sifatnya sangat lemas, kuat tetapi kurang
elastis. Benang-benang retikular (benang-benang halus). Benang-benang ini disusun seperti
jala dan berfungsi untuk menahan sel-sel jaringan ikat. Benang-benang elastis (benangbenang kuning). Benang-benang ini bersifat elastis, dan tersusun berlapis.
Fungsi sel-sel jaringan ikat adalah :
1. Membuat bahan-bahan interselular.
2. Membuat sel-sel darah.
3. Fagositosi, memakan bakteri-bakteri atau benda asing yang msuk ke dalam tubuh. 4.Membuat
antibodi (zat kekebalan)
5. Membuat heparin yang berfungsi mencegah pembekuan darah selama di dalam saluransalurannya.
Sel jaringan ikat dibedakan menjadi 6 macam :
1. Sel makrofag adalah sel jaringan ikat yang bentukya sangat besar dan dapat memakan sel sel
asing yang masuk ke dalam tubuh kita.
2. Sel mast adalah sel jaringan ikat yang dalam sitoplasmanya banyak mengandung bintikbintik, sel-sel ini dapat menghasilkan heparin.
3. Sel fibroblas, sel-sel jenis inilah yang paling banyak terdapat dalam jaringan ikat.
4. Sel lemak adalah sel jaringan ikat yang berfungsi khusus untuk menyimpan lemak.
5. Sel plasma adalah sel jaringan ikat yang bentuknya seperti bola nukleusnya seperti roda (bulat
pipih)
6. Sel pigmen adalah sel jaringan ikat yang banyak terdapat dalam kulit dan bola mata. Jaringan
ikat ini dapat dijumpai dimana saja di dalam tubuh.
Macam-macam jaringan ikat terdiri dari :
1. Jaringan ikat embrional. Jaringan ikat yang selnya berbentuk bintang dan zat interselularnya
menyerupai selai, terdapat pada embrio dan sekeliling tali pusat.
2. Jaringan ikat areoral. Jaringan ikat yang sel-selnya satu sama lain terpisah oleh zat selai cair
yang didalamnya banyak mengandung serabut seperti jala, fungsinya sebagai tempat
penyimpanan air dan penting pada peristiwa peradangan.
3. Jaringan ikat gembur. Jaringan ikat yang hubungan sel-selnya satu sama lain longgar oleh
karena antara jaringan tersebut banyak terdapat lubang-lubang kecil, jaringan ikat gembur
banyak terdapat di bawah kulit, banyak mengandung lemak. Fungsinya sebagai bahan
penahan, pelindung dan cadangan makanan.
4. Jaringan ikat fibrosa. Jaringan ikat areoral yang di antara sel-selnya banyak mengandung
serabut fibrosa atau serabut kolagen, jaringan yang sifat-sifatnya sangat kuat tetapi hanya
sedikit dapat dibengkokkan pembuluh darahnya. Fungsinya sebagai penunjang, pembungkus
dan penghubung antara jaringan. Yang termasuk jaringan ini antara lain ; - Ligamentum, yang
menghubungkan tulang dengan buku tulang. - Aponeurosis, menghubungkan otot satu sama
lainnya. - Fasia, selaput pembungkus otot, dan - Tendo, yang menghubungan otot dengan otot
atau otot dengan tulang.
5. Jaringan ikat kenyal. Jaringan ikat yang diantara sel-selnya banyak mengandung serabuut
kenyal, sifatnya elastis seperti karet, terdapat pada dinding pembuluh darah, fungsinya
memberikan kekenyalan pada jaringan. Di samping jaringan ikat tersebut di atas ada jaringan
ikat istimewa yang dapat membuat sel darah putih yaitu jaringan RES (Retikula Endothelial
system) yang terdapat di hati dan limpa.
b. Jaringan rawan (Kartilago). Jaringan yang banyak mempunyai lubang-lubang kecil di
dalamnya terdapat banyak sel-sel rawan, sifatnya lebih padat dan lebih kuat dari pada
jaringan biasa, elastis, da mudah dan mudah dibengkokkan, di antara sel-selnya banyak
terdapat pembuluh darah.
Pengertian; Tulang rawan adalah jaringan ikat yang lebuh dekat dari jaringan ikat biasa; selselnya disebut kondrosit dan sel yang masih muda disebut kondroblas.
Macam-macam jaringan tulang rawan.
1. Kartilago hialin, banyak mengandung serabut-serabut hialin (tulang rawan bening) warnanya
kehijau hijauan dan licin, terdapat pada; ujung sendi, rawan hidung, antara tulang rusuk dan
tulang dada, badan embrio, larings, trakea dan bronkus.
jauh lebih sedikit, meskipun kemampuan berkeringat telah ditingkatkan, bila orang telah
terbiasa dengan iklim tersebut, seperti berikut ini.
3. Mekanisme Menggigil
Demam adalah peningkatan titik patokan (set-point) suhu di hipotalamus. Dengan
meningkatkan titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk mningkatkan
suhu tubuh. Tubuh berespons dengan menggigil dan meningkatkan metabolisme basal.
Demam timbul sebagai respons terhadap pembentukan interleukin-1, yang disebut pirogen
endogen. Interleukin-1 dibebaskan oleh neutrofil aktif, makrofag, dan sel-sel yang mengalami
cedera. Interlekin-1 tampaknya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin
yang merangsang hipotalamus (http://iwansain.wordpress.com/2007/10/03/pengaturan-suhutubuh-thermoregulasi/)
Bila pengeluaran panas melebihi pemasukan panas, maka termostat ini akan berusaha
menyeimbakan suhu tersebut dengan cara memerintahkan otot-otot rangka kita untuk
berkontraksi(bergerak) guna menghasilkan panas tubuh. Kontraksi otot-otok rangka ini
merupakan mekanisme dari menggigil. Contohnya, seperti saat kita berada di lingkungan
pegunungan yang hawanya dingin, tanpa kita sadari tangan dan kaki kita bergemetar
(menggigil). Hal ini dimaksudkan agar tubuh kita tetap hangat. Karena dengan menggigil
itulah, tubuh kita akan memproduksi panas. Hal diatas tersebut merupakan proses fisiologis
(keadaan normal) yang terjadi dalam tubuh kita manakala tubuh kita mengalamiperubahan
suhu. Lain halnya bila tubuh mengalami proses patologis (sakit). Proses perubahan suhu yang
terjadi saat tubuh dalam keadaan sakit lebih dikarenakan oleh toksis (racun) yang masuk
kedalam tubuh. Umumnya, keadaan sakit terjadi karena adanya proses peradangan
(inflamasi) di dalam tubuh. Proses peradangan itu sendiri sebenarnya merupakan mekanisme
pertahanan dasar tubuh terhadap adanya serangan yang mengancam keadaan fisiologis tubuh.
Proses peradangan diawali dengan masuknya racun kedalam tubuh kita. Contoh racun yang
paling mudah adalah mikroorganisme penyebab sakit. Mikroorganisme (MO) yang masuk ke
dalam tubuh umumnya memiliki suatu zat toksin/racun tertentu yang dikenal sebagai pirogen
eksogen. Dengan masuknya MO tersebut, tubuh akan berusaha melawan dan mencegahnya
yakni dengan memerintahkan tentara pertahanan tubuhantara lain berupa leukosit, makrofag,
dan limfosit untuk memakannya (fagositosit). Dengan adanya proses fagositosit ini, tentaratentara tubuh itu akan mengelurkan senjata berupa zat kimia yang dikenal sebagai pirogen
endogen (khususnya interleukin 1/ IL-1) yang berfungsi sebagai anti infeksi. Pirogen endogen
yang keluar, selanjutnya akan merangsang sel-sel endotel hipotalamus (sel penyusun
hipotalamus) untuk mengeluarkan suatu substansi yakni asam arakhidonat. Asam arakhidonat
bisa keluar dengan adanya bantuan enzim fosfolipase A2.
Proses selanjutnya adalah, asam arakhidonat yang dikeluarkan oleh hipotalamus akan pemacu
pengeluaran prostaglandin (PGE2). Pengeluaran prostaglandin pun berkat bantuan dan
campur tangan dari enzim siklooksigenase (COX). Pengeluaran prostaglandin ternyata akan
mempengaruhi kerja dari termostat hipotalamus. Sebagai kompensasinya, hipotalamus
selanjutnya akan meningkatkan titik patokan suhu tubuh (di atas suhu normal). Adanya
peningkatan titik patakan ini dikarenakan mesin tersebut merasa bahwa suhu tubuh sekarang
dibawah batas normal. Akibatnya terjadilah respon dingin/ menggigil. Adanya proses
mengigil ini ditujukan utuk menghasilkan panas tubuh yang lebih banyak. Adanya perubahan
suhu tubuh di atas normal karena memang setting hipotalamus yang mengalami gangguan
oleh mekanisme di atas inilah yang disebut dengan demam atau febris. Demam yang tinggi
pada nantinya akan menimbulkan manifestasi klinik (akibat) berupa kejang (umumnya
dialami oleh bayi atau anak-anak yang disebut dengan kejang demam)
4. Suhu Tubuh Normal
Tidak ada suhu inti yang dianggap normal, karena pengukuran yang dilakukan sebagian besar
orang yang sehat memperlihatkan rentang suhu normal yang diukur per oral, mulai dari
dibawah 97F (36C) sampai lebih dari 99,5F (37,5C). Suhu inti normal secara rata-rata
umum adalah antara 98F dan 98,6F bila diukur per oral, dan kira-kira 1F lebih tinggi bila
diukur per rectal.
5. Suhu Inti dan Suhu Kulit
Suhu dari tubuh bagian dalam yaitu inti dari tubuh dipertahankan sangat konstan, sekitar
1F (0,6C) dari hari ke hari, kecuali bila seseorang mengalami demam. Bahkan pada
organ yang telanjang dapat terpajan dengan suhu yang rendah 55F atau suhu yang tinggi
sampai 130F dalam udara kering, dan tetap dapat mempertahankan suhu inti yang hamper
mendekati konstan. Mekanisme pengaturan suhu tubuh menggambarkan system pengendalian
yang dibuat sangat baik.
Suhu kulit berbeda dengan suhu inti, dapat naik turun sesuai suhu lingkungan. Suhu kulit
merupakan suhu yang penting apabila kita merujuk pada kemampuan kulit untuk melepaskan
panas ke lingkungan.
6. 3 Reseptor dalam Tubuh
Sebagai mahluk hidup, hewan & manusia harus memiliki
kemampuan menanggapi rangsang atau stimulus
Stimulus merupakan informasi yang dapat diterima oleh hewan &
manusia
Stimulus dpt datang dari lingkungan luar_salinitas, suhu udara,
kelembaban, cahaya
Stimulus dpt datang dari dalam tubuh_suhu tubuh, derajad
keasaman (pH) darah/cairan tubuh, kadar gula darah, kadar kalsium
dalam darah
Alat penerima rangsang_reseptor, sedangkan alat penghasil
tanggapan disebut efektor
7. Produksi panas dalam Tubuh
Pembentukan panas adalah produk utama metabolisme. Ada beberapa faktor yang
menentukan laju pembentukan panas, yaitu.
a. Laju metabolisme basal semua sel tubuh
Metabolisme basal adalah istilah untuk menunjukkan jumlah keseluruhan aktivitas
metabolisme dengan tubuh dalam keadaan istirahat fisik dan mental.
Kecepatan metabolisme basal diukur pada waktu istirahat, di tempat tidur, tidak terganggu
oleh apapun, dengan pemasukan oksigen dan pengeluaran karbondioksida diukur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan metabolisme basal:
Ukuran tubuh.
Umur.
Jenis kelamin.
Iklim.
Jenis pakaian yang dipakai.
Jenis pekerjaan.
b. Laju metabolism tambahan disebabkan oleh aktivitas otot, termasuk kontraksi otot yang
disebabkan oleh menggigil
c. Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh pengaruh tiroksin (dan sebagian kecil
hormone lain, seperti hormone pertumbuhan dan testosterone) terhadap sel
d. Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh pengaruh epinefrin, norepinefrin, dan
perangsangan simpatis terhadap sel
e. Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh meningkatnya aktivitas kimiawi di dalam sel
sendiri, terutama bila suhu di dalam sel meningkat
f. Metabolisme tambahan yang diperlukan untuk pencernaan, absorbsi, dan penyimpanan
makanan (efek termogenik makanan) (Guyton, Arthur C dan John E Hall, 2008)
8. Kehilangan Panas dalam Tubuh
Sebagian besar pembentukan panas dalam tubuh dihasilkan oleh organ dalam terutama di
hati, otak, jantung, dan otot rangka selama berolahraga. Kemudian panas ini dihantarkan dari
organ dan jaringan yang lebih dalam ke kulit, yang kemudian dibuang ke udara dan
lingkungan sekitarnya, oleh karena itu, laju kehilangan panas hampir seluruhnya ditentukan
oleh 2 faktor,
a. Seberapa cepat panas yang dapat dikonduksi dari tempat asal panas dihasilkan, yakni dari
dalam inti tubuh ke kulit
b. Seberapa cepat panas kemudian dapat dihantarkan dari kulit ke lingkungan
PELEPASAN PANAS
1. Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak berkeringat,
melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan tubuh kita selalu
terjadi disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau biasa disebut IWL
(insensible water loss).
Inspiration perspiration melepaskan panas + 10 kcal/jam dari permukaan kulit. Dari jalan
pernafasan + 7 panas dari metabolisme dikeluarkan dengan cara evaporasi 20kcal/jam 25%.
2. Radiasi
Bila suhu permukaan tubuh akan menerima panas,disekitar lebih panas dari badan bila
disekitar dingin akan melepaskan panas. Proses ini terjadi dalam bentuk gelombang
elektromagnetik dengan kecepatan seperti cahaya radiasi.
3. Konduksi
Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan berturut
turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi sedikit sekali
(kecuali menyiram dengan air).
4. Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya pada
waktu dingin udara yang diikat/dilekat pada tubuh akan dipanaskan (dengan melalui
konduksi dan radiasi) menjadi kurang padat, naik dan diganti udara yang lebih dingin.
Biasanya ini kurang berperan dalam pertukaran panas.
9. Set Point dan Peranannya dalam Pengaturan Suhu Tubuh
Set poin adalah tingkat temperature kritis dari mekanisme pengaturan temperature yaitu
37,1C. Bila suhu > set point maka kecepatan kehilangan panas > dari kecepatan
pembentukan panas kemudian kembali ke tingkat 37,1C
Set point suhu kritis pada hipotalamus, terutama ditentukan oleh derajat aktivitas reseptor
suhu panas pada area preoptik hipotalamus anterior. Di bagian atas set point menandakan
dimulainya berkeringat dan bagian bawah ditandai dengan dimulainya menggigil. Akan tetapi
sinyal tubuh yang berasal dari perifer tubuh, terutama dari kulit dan jaringan tubuh bagian
dalam tertentu (medulla spinalis dan organ visera abdomen), juga berperan sedikit dalam
pengaturan suhu tubuh. Sinyal-sinyal tersebut berperan mengubah set point di pusat
pengaturan suhu tubuh, hipotalamus.
Pada saat suhu kulit menurun, maka set point meningkat. Bila suhu kulit meningkat,
pengeluaran keringat akan dimulai pada suhu hipotalamus yang lebih rendah daripada ketika
suhu kulit sedang rendah. Pengeluaran keringat akan dihambat ketika suhu kulit rendah, jika
tidak, efek gabungan dari rendahnya suhu kulit dan pengeluaran keringat dapat menyebabkan
kehilangan panas tubuh yang lebih banyak.
Efek yang serupa terjadi juga pada saat menggigil. Bila kulit menjadi dingin, keadaan
tersebut mendorong pusat hipotalamus menuju ambang menggigil bahkan saat suhu
hipotalamus sendiri masih cukup panas disbanding normal. Suhu kulit yang dingin
menyebabkan suhu tubuh menjadi sangat menurun kecuali bila pembentukan panas
ditingkatkan. Jadi suhu kulit yang dingin sebenarnya mengantisipasi turunnya suhu tubuh
internal dan mencegah agar keadaan tersebut tidak terjadi.
10. Fisiologi Pengaturan Suhu Tubuh dalam Keadaan Panas dan Dingin
Pengaturan Suhu Tubuh Pada Keadaan dingin
Ada dua mekanisme tubuh untuk keadaan dingin yaitu :
1) Secara fisik (prinsif-prinsif ilmu alam) Yaitu pengaturan atau reaksi yang terdiri dari
perubahan sirkulasi dan tegaknya bulu-bulu badan (piloerektion) --> erector villi
Pengaturan secara fisik Dilakukan dengan dua cara :
Vasokontriksi pembuluh darah (cutaneus vasokontriksi) : Pada reaksi dingin aliran darah
pada jari-jari ini bias berkurang + 1% dari pada dalam keadaan panas. Sehingga dengan
mekanisme vasokontriksi maka panas yang keluar dikurangi atau penambahan isolator yang
sama dengan memakai 1 rangkap pakaian lagi.
Limit blood flow slufts (Perubahan aliran darah) : Pada prinsifnya yaitu panas/temperature
inti tubuh terutama akan lebih dihemat (dipertahankan) bila seluruh anggota badan
didinginkan
2) Secara kimia yaitu terdiri dari penambahan panas metabolisme.
Pada keadaan dingin, penambahan panas dengan metabolisme akan terjadi baik secara
sengaja dengan melakukan kegiatan otot-otot ataupun dengan cara menggigil. Menggigil
adalah kontraksi otot secara kuat dan lalu lemah bergantian, secara synkron terjadi kontraksi
pada group-group kecil motor unit alau seluruh otot. Pada menggigil kadang terjadi kontraksi
secara simultan sehingga seluruh badan kaku dan terjadi spasme. Menggigil efektif untuk
pembentukan panas, dengan menggigil pada suhu 5 0C selama 60 menit produksi panas
meningkat 2 kali dari basal, dengan batas maximal 5 kali.
Pengaturan Suhu Tubuh Dalam Keadaan Panas
1. Fisik
Penambahan aliran darah permukaan tubuh
Terjadi aliran darah maximum pada anggota badan
Perubahan (shift) dari venus return ke vena permukaan
Proses ini terutama efektif pada keadaan temperature kurang/ dibawah 34 0C. penambahan
aliran darah penambahan konduktivitas panas (thermal konduktivity)
2. Keringat
Pada temperature diatas 34 0C, pengaturan sirkulasi panas tidak cukup dengan radiasi,
dimana pada kondisi ini tubuh mendapat panas dari radiasi. mekanisme panas yang dipakai
dalam keadaan ini dengan cara penguapan (evaporasi).
Gerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara periodic memompa tetesan
cairan keringat dari lumen permukaan kulit keringat merupakan mekanisme pendingin yang
paling efektif.
2.3.2 Pembuangan Panas dari Tubuh
a.
THERMOREGULASI
(Pengaturan
Suhu
Tubuh)
Memahami konsep pengaturan suhu tubuh penting karena sangat berguna dalam hal
penellitian
1.
atau
Persoalan
persoalan
demam
di
pada
klinik
seperti
penyakit-penyakit
yang
ekstrem
4. Masalah-masalah militer (latihan dilapangan panas terbuka), ruang angkasa, atau ditempat
-tempat
yang
memungkinkan
mempunyai
panas
yang
ekstrem
Manusia dan binatang menyusui mempunyai kemampuan untuk memelihara suhu tubuh
relative konstan dan berlawanan dengan suhu lingkungan. Kepentingan dipertahankan suhu
tubuh pada manusia adalah berhubungan dengan reaksi kimia didalam tubuh kita. Mis
pada
b.
sore
PRINSIP
hari
(jam
PENGATURAN
SUHU
sore).
TUBUH
Konsep Core temperature yaitu dianggap merupakan dua bagian dalam soal pengaturan suhu
yaitu
Bagian dalam inti suhu tubuh, yang benar- benar mempunyai suhu rata-rata 37 derajat
Celcius, yaitu diukur pada daerah (mulut, otot, membrane tympani, vagina, esophagus.(Tr)
Bagian luar adalah temperature kulit + 1/3 massa tubuh yaitu penukaran kulit sampai + 2 cm
kedalam.(Ts)
Dari dua bagian tersebut dapat disimpulkan bahwa temperature suhu tubuh rata-rata (tmb :
Temperatur
Mean
TMB
c.
Organ
Body)
0,33
dengan
Ts
rumus
Pengatur
0.67
Tr
Suhu
Tubuh
Pusat pengatur panas dalam tubuh adalah Hypothalamus, Hipothalamus ini dikenal sebagai
thermostat
yang
Hipothalamus
berada
anterior
Hipothalamus
posterior
d.
Mekanisme
berfungsi
berfungsi
dibawah
mengatur
mengatur
upaya
otak.
pembuangan
penyimpanan
pengaturan
panas
panas
suhu
Kulit > Reseptor ferifer > hipotalamus (posterior dan anterior) > Preoptika hypotalamus
>
Nervus
eferent
e.
>
kehilangan/pembentukan
panas
SUMBER
PANAS
1.
Metabolisme
Kegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama dan pembentukan/pemberian panas tubuh.
Pembentukan panas dari metabolisme dalam keadaan basal (BMR) + 70 kcal/jam sedang
pada
waktu
kerja
(kegiatan
otot)
naik
sampai
20%.
2. Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil maka produksi panas akan bertambah 5
kalinya.
f. PELEPASAN PANAS
1. Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak berkeringat,
melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan tubuh kita selalu
terjadi disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau biasa disebut IWL
(insensible water loss).
Inspiration perspiration melepaskan panas + 10 kcal/jam dari permukaan kulit.panas dari
metabolisme dikeluarkan Dari jalan pernafasan + 7 kcal/jam dengan cara evaporasi 20 - 25%.
2. Radiasi
Bila suhu disekitar lebih panas dari badanpermukaan tubuh akan menerima panas, bila
disekitar dingin akan melepaskan panas. Proses ini terjadi dalam bentuk gelombang
elektromagnetik dengan kecepatan seperti cahaya radiasi.
3. Konduksi
Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan berturut
turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi sedikit sekali
(kecuali menyiram dengan air)
4. Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya pada
waktu dingin udara yang diikat/dilekat pada tubuh akanmenjadi dipanaskan (dengan melalui
konduksi dan radiasi) kurang padat, naik dan diganti udara yang lebih dingin. Biasanya ini
kurang berperan dalam pertukaran panas.
g. Pengaturan Suhu Tubuh Pada Keadaan dingin
Ada dua mekanisme tubuh untuk keadaan dingin yaitu :
1. Secara fisik (prinsif-prinsif ilmu alam) Yaitu pengaturan atau reaksi yang terdiri dari
perubahan sirkulasi dan tegaknya bulu-bulu badan (piloerektion) > erector villi
2. Secara kimia yaitu terdiri dari penambahan panas metabolisme.
cairan keringat dari lumen permukaankeringat kulit merupakan mekanisme pendingin yang
paling efektif.
k. MEKANISME DEMAM
Demam adalah peningkatan titik patokan (set-point) suhu di hipotalamus. Dengan
meningkatkan titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk mningkatkan
suhu tubuh. Tubuh berespons dengan menggigil dan meningkatkan metabolisme basal.
Demam timbul sebagai respons terhadap pembentukan interleukin-1, yang disebut pirogen
endogen.
Interleukin-1 dibebaskan oleh neutrofil aktif, makrofag, dan sel-sel yang mengalami cedera.
Interlekin-1 tampaknya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin yang
merangsang hipotalamus.
2.3.3 Pengaturan dan terjadinya Peningkatan Suhu Tubuh
Termoregulasi (Pengaturan Suhu Tubuh)adalah proses fisiologis yang merupakan
kegiatan integrasi dan koordinasi yang digunakan secara aktif untuk mempertahankan suhu
inti tubuh melawan perubahan suhu dingin atau hangat (Myers, 1984). Pengaturan suhu tubuh
(termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen-elemen dari
homeostasis.
Termoregulasi pada Manusia
Termoregulasi manusia berpusat pada hypothalamus anterior terdapat tiga komponen
pengatur atau penyusun sistem pengaturan panas, yaitu termoreseptor, hypothalamus, dan
saraf eferen serta termoregulasi dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang
konstan biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya
Mekanisme pengaturan suhu tubuh merupakan penggabungan fungsi dari organ-organ
tubuh yang saling berhubungan. didalam pengaturan suhu tubuh mamalia terdapat dua jenis
sensor pengatur suhu, yautu sensor panas dan sensor dingin yang berbeda tempat pada
jaringan sekeliling (penerima di luar) dan jaringan inti (penerima di dalam) dari tubuh.Dari
kedua jenis sensor ini, isyarat yang diterima langsung dikirimkan ke sistem saraf pusat dan
kemudian dikirim ke syaraf motorik yang mengatur pengeluaran panas dan produksi panas
untuk dilanjutkan ke jantung, paru-paru dan seluruh tubuh.
Setelah itu terjadi umpan balik, dimana isyarat, diterima kembali oleh sensor panas
dan sensor dingin melalui peredaran darah.Sebagian panas hilang melalui proses radiasi,
berkeringat yang menyejukkan badan. Melalui evaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh agar
tetap konstan.dan modifikasi sistim sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di
bagian kulit dan countercurrent heat exchange adalah salah satu cara untuk mengurangi
kehilangan panas tubuh. Mausia menggunakan baju merupakan salah satu perilaku unik
dalam termoregulasi
Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat.Banyak faktor yang dapat
menyebabkan fluktuasi suhu tubuh.Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam
keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh.Suhu tubuh manusia diatur dengan
mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di
hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu
panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi
bila suhu tubuh inti telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang
disebut titik tetap (set point).Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan
pada 37C.apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan terangsang
untuk melakukan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan cara
menurunkan produksi panas dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali
pada titik tetap..
Tubuh kita dilengkapi berbagai sistem pengaturan canggih, termasuk pengaturan suhu
tubuh.Manusia memiliki pusat pengaturan suhu tubuh (termostat), terletak di bagian otak
yang disebut dengan hipotalamus. Pusat pengaturan suhu tubuh itu mematok suhu badan kita
di satu titik yang disebut set point.
Hipotalamus bertugas mempertahankan suhu tubuh agar senantiasa konstan, berkisar
pada suhu 37C. Itu sebabnya, di mana pun manusia berada, di kutub atau di padang pasir,
suhu tubuh harus selalu diupayakan stabil, sehingga manusia disebut sebagai makhluk yang
mampu beradaptasi. Termostat hipotalamus bekerja berdasarkan asupan dari ujung saraf dan
suhu darah yang beredar di tubuh. Di udara dingin hipotalamus akan membuat program agar
tubuh tidak kedinginan, dengan menaikkan set point alias menaikkan suhu tubuh. Caranya
dengan mengerutkan pembuluh darah, badan menggigil dan tampak pucat.
Sedangkan di udara panas, hipotalamus tentu saja harus menurunkan suhu tubuh
untuk
mencegah
heatstroke.Caranya
dengan
mengeluarkan
panas
melalui
penguapan.Pembuluh darah melebar, pernapasan pun menjadi lebih cepat.Karena itu, pada
saat kepanasan, selain berkeringat, kulit kita juga tampak kemerahan (flushing).
Memahami konsep pengaturan suhu tubuh penting karena sangat berguna dalam hal
penellitian atau persoalan di klinik seperti :
2. Keringat
Pada temperature diatas 340 C, pengaturan sirkulasi panas tidak cukup dengan radiasi,
dimana pada kondisi ini tubuh mendapat panas dari radiasi.mekanisme panas yang dipakai
dalam keadaan ini dengan cara penguapan (evaporasi).
Gerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara keringatperiodic memompa
tetesan cairan keringat dari lumen permukaan kulit merupakan mekanisme pendingin yang
paling efektif.
Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh
1. Kecepatan metabolisme basal
Kecepatan metabolisme basal tiap individu berbeda-beda.Hal ini memberi dampak jumlah
panas yang diproduksi tubuh menjadi berbeda pula.Sebagaimana disebutkan pada uraian
sebelumnya, sangat terkait dengan laju metabolisme.
2. Rangsangan saraf simpatis
Rangsangan saraf simpatis dapat menyebabkan kecepatan metabolisme menjadi 100% lebih
cepat.Disamping itu, rangsangan saraf simpatis dapat mencegah lemak coklat yang tertimbun
dalam jaringan untuk dimetabolisme. Hamper seluruh metabolisme lemak coklat adalah
produksi panas. Umumnya, rangsangan saraf simpatis ini dipengaruhi stress individu yang
menyebabkan peningkatan produksi epineprin dan norepineprin yang meningkatkan
metabolisme.
3. Hormone pertumbuhan
Hormone pertumbuhan ( growth hormone ) dapat menyebabkan peningkatan kecepatan
metabolisme sebesar 15-20%. Akibatnya, produksi panas tubuh juga meningkat.
4. Hormone tiroid
Fungsi tiroksin adalah meningkatkan aktivitas hamper semua reaksi kimia dalam tubuh
sehingga peningkatan kadar tiroksin dapat mempengaruhi laju metabolisme menjadi 50100% diatas normal.
5. Hormone kelamin
Hormone kelamin pria dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 10-15%
kecepatan normal, menyebabkan peningkatan produksi panas. Pada perempuan, fluktuasi
suhu lebih bervariasi dari pada laki-laki karena pengeluaran hormone progesterone pada masa
ovulasi meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3 0,6C di atas suhu basal.
6. Demam ( peradangan )
Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan peningkatan metabolisme sebesar 120%
untuk tiap peningkatan suhu 10C.
7. Status gizi
Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan metabolisme 20 30%.Hal ini
terjadi karena di dalam sel tidak ada zat makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan
metabolisme.Dengan demikian, orang yang mengalami mal nutrisi mudah mengalami
penurunan suhu tubuh (hipotermia). Selain itu, individu dengan lapisan lemak tebal
cenderung tidak mudah mengalami hipotermia karena lemak merupakan isolator yang cukup
baik, dalam arti lemak menyalurkan panas dengan kecepatan sepertiga kecepatan jaringan
yang lain.
8. Aktivitas
Aktivitas selain merangsang peningkatan laju metabolisme, mengakibatkan gesekan antar
komponen otot / organ yang menghasilkan energi termal. Latihan (aktivitas) dapat
meningkatkan suhu tubuh hingga 38,3 40,0 C.
9. Gangguan organ
Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada hipotalamus, dapat menyebabkan
mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami gangguan.Berbagai zat pirogen yang dikeluarkan
pada saai terjadi infeksi dapat merangsang peningkatan suhu tubuh.Kelainan kulit berupa
jumlah kelenjar keringat yang sedikit juga dapat menyebabkan mekanisme pengaturan suhu
tubuh terganggu.
10. Lingkungan
Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh dapat hilang
atau berkurang akibat lingkungan yang lebih dingin. Begitu juga sebaliknya, lingkungan
dapat mempengaruhi suhu tubuh manusia.Perpindahan suhu antara manusia dan lingkungan
terjadi sebagian besar melalui kulit.
Proses kehilangan panas melalui kulit dimungkinkan karena panas diedarkan melalui
pembuluh darah dan juga disuplai langsung ke fleksus arteri kecil melalui anastomosis
arteriovenosa yang mengandung banyak otot. Kecepatan aliran dalam fleksus arteriovenosa
yang cukup tinggi (kadang mencapai 30% total curah jantung) akan menyebabkan konduksi
panas dari inti tubuh ke kulit menjadi sangat efisien. Dengan demikian, kulit merupakan
radiator panas yang efektif untuk keseimbangan suhu tubuh.
MEKANISME DEMAM
untuk mencegah hilangnya panas dari tubuh. Penderita akan merasa kedinginan dan
menggigil untuk meningkatkan suhu tubuh meskipun jika diukur tubuhnya akan terasa panas.
Peristiwa ini akan berhenti apabila suhu tubuh sudah sama dengan setting point suhu
di hipotalamus.
Bagaimana obat penurun demam bekerja?
Obat-obatan penurun demam sudah umum digunakan masyarakat.Pada umumnya,
obat-obatan tersebut mengandung jenis antipyretic (penurun panas) yang paling aman,
yaitu paracetamol atau acetaminophene. Jenis obat ini akan menghambat terbentuknya PGE2
sehingga setting point di hipotalamus akan menurun. Penurunan suhusetting point ini akan
menyebabkan penurunan suhu tubuh untuk menyamakan dengan suhu di setting
pointsehingga tubuh yang tadinya demam, akan normal kembali.
Ketika terjadi penurunan setting point, suhu tubuh yang lebih tinggi akan
mengakibatkan terjadinya vasodilatasi (pelebaran) pembuluh darah sehingga panas akan lebih
mudah dilepaskan melalui radiasi. Hal ini akan diiringi dengan peningkatan penguapan
(evaporasi) yang ditandai dengan keluarnya keringat sehingga suhu tubuh turun.
Bagaimana mengukur suhu tubuh?
Secara sederhana, sebenarnya kita dapat mengukur suhu tubuh dengan menggunakan
punggung tangan kita sebagaimana yang sering dilakukan orang tua kita dengan
menempelkan punggung tangan ke kepala.Cara ini tergolong praktis untuk pemeriksaan awal
menentukan seseorang demam atau tidak. Sayangnya, tidak semua orang memiliki
sensitivitas yang sama dalam menentukan ketidaknormalan suhu tubuh.
Agar lebih akurat, kita dapat menggunakan termometer, baik yang berupa termometer
raksa ataupun termometer digital.Alat ini bisa dibeli di toko alat kesehatan atau juga di
apotek.Model termometer raksa sekarang sudah mulai ditinggalkan karena waktu
pengukurannya yang relatif lama, sekitar 5-10 menit.Seiring dengan kemajuan teknologi, kini
kita dapat menggunakan termometer digital yang lebih praktis dan waktu pengukuran lebih
cepat. Suhu tubuh normal manusia adalah 36,137.8 C. Bila lebih dari rentang itu, seseorang
dapat dikatakan menderita demam. Tempat pengukuran dapat dilakukan di beberapa tempat,
di antaranya:
yang
menyerang
tubuh
penderita.Misalnya,
infeksi Salmonella
typhi yang
menyebabkan typhoid dapat menimbulkan pola demam yang khas, yaitu saat malam hari
suhu tubuh naik, sedangkan pada pagi hari suhu tubuh turun.Pola demam ini berulang terus
seperti gambaran anak tangga.Sementara pada kasus demam berdarah (DB), pola demam
biasanya dalam bentuk sadle appearance (seperti pelana kuda), yakni suhu tubuh naik pada
hari ke-1 sampai 3, menurun pada hari ke-3 sampai 5, dan naik kembali pada hari ke-6 hingga
ke-7.
Dengan mengetahui pola demam, dokter berusaha menentukan terapi yang tepat
sesuai dengan penyebab infeksi. Pola demam yang khas tidak akan terjadi bila penderita
menggunakan obat-obatan penurun panas karena demam akan segera turun setelah
pemakaian obat penurun panas, dan akan naik kembali jika pengaruh obat telah habis.
Demam hanyalah gejala dari suatu penyakit, penggunaan obat-obatan penurun panas hanya
akan menurunkan demam sementara waktu. Jika penyebabnya belum teratasi, demam akan
timbul kembali.
Bagaimana menyikapi demam?
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam menyikapi demam:
Jika demam menyerang, sebaiknya kita beristirahat karena demam merupakan usaha tubuh
untuk melawan infeksi kuman.
Jika demam sangat mengganggu, lakukan kompres air hangat di kepala untuk menurunkan
suhu tubuh, serta minum banyak air untuk mencegah dehidrasi. Kompres air hangat akan
menyebabkan otak menerima informasi bahwa suhu tubuh terlalu tinggi sehingga setting
point di hipotalamus akan diturunkan. Hal ini menyebabkan suhu tubuh akan mengikuti
penurunan setting point. Sebaliknya, bila kepala dikompres dengan air dingin, otak akan
menerima informasi bahwa suhu sekitar terlalu rendah sehingga setting point tidak akan
turun. Bahkan, penderita akan merasa kedinginan dan tubuhnya akan menggigil untuk
menaikkan suhu tubuh yang lebih rendah dari setting point di hipotalamus.
Jika demam tidak turun juga, kita dapat menggunakan obat-obatan penurun panas.
Jika demam naik lagi setelah pengaruh obat habis, sebaiknya kita berkonsultasi pada dokter
untuk mengetahui penyebab demam tersebut dan cara penanggulangannya.
Pada anak-anak usia 0-2 tahun, demam dapat mengakibatkan timbulnya kejang (step) untuk
sebagian anak. Kejang demam merupakan salah satu keadaan yang memerlukan tindakan
segera untuk menghentikannya karena dapat mengakibatkan rusaknya otak. Pada usia
tersebut pemberian obat-obatan penurun panas merupakan pilihan yang tepat untuk mencegah
timbulnya kejang saat terjadi demam pada anak.
2.4 Hubungan Sistem Reproduksi dengan Sistem Integument
Ujung saraf di kulit dan subkutan berespon terhadap stimulus erotik dan berkontribusi
terhadap kepuasan seksual. Gerakan menghisap bayi pada puting susu ibu menstimulasi
ujung saraf di kulit dan menyebabkan keluarnya ASI.
Kelenjar susu (modifikasi dari kelenjar keringat) memproduksi ASI. Kulit mengalami
pelebaran (hiperplasia) selama kehamilan terkait pertumbuhan fetus. Hormon-hormon seks
mempengaruhi distribusi rambut, sel adiposa dan perkembangan kelenjar payudara. Jika
seorang wanita tidak menghasilkan estrogen dan progesteron antara lain kulit menjadi kering,
menipis, keriput, kuku rapuh, gatal-gatal, mata kering, selaput lendir pada mulut kering dan
mudah terjadi luka, mukosa vagina menjadi kering sehingga sakit saat berhubungan.
Pada masa kehamilan, hormon melanotropik yang bersirkulasi meningkat selama kehamilan
akibat peningkatan produksi molekul prekursor POM-C. MSH meningkatkan wana kulit
menjadi lebih gelap di daerah pipi (kloasma/topeng kehamilan) dan warna yang lebih gelap
pada darah linea alba, yaitu suatu garis yang sedikit berpigmen pada kulit dari umbilikus
sampai pubis. Rambut juga dapat mengalami kerontokan akibat sinkronisasi siklus
pertumbuhan folikel rambut selama kehamilan. Hubungan sistem reproduksi dengan sistem
integumen juga dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron. Gangguan yang dapat
terjadi pada sistem integumen jika seorang wanita tidak menghasilkan estrogen dan
progesteron antara lain kulit menjadi kering, menipis, keriput, kuku rapuh, gatal-gatal, mata
kering, selaput lendir pada mulut kering dan mudah terjadi luka, mukosa vagina menjadi
kering sehingga sakit saat berhubungan. Rambut menipis dan tumbuh bulu diatas bibir.
Pada reproduksi pria, terdapat perbedaan kulit pada penis yang di sirkumsisi dan yang tidak
di sirkumsisi. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang
mulai dari korona menutupi glans penis. Selain itu, saat memasuki usia pubertas terjadi
perubahan pada sistem integumen diantaranya tumbuhnya rambut pada daerah aksila dan
pubis, serta terdapat kumis, jenggot, bulu dada, dan bulu kaki yang lebih lebat. Hal ini
dipengaruhi oleh hormon testosteron dan genetik.
Testosterone menigkatkan ketebalan kulit di seluruh tubuh dsn meningkstksn kesasaran
jaringan subkutan. Testosterone juga meningkatkan kecepatan sekresi beberapa atau mungkin
semua kelenjar sebasea tubuh. Yang paling penting adalah kelebihan sekresi oleh kelenjar
sebasea wajah, karena hal tersebut dapat menyebabkan akne. Oleh karena itu, akne
merupakan salah satu, gambaran umum dari remaja pria ketika tubuh pertama kali mengenali
peningkatan sekresi testosterone.
Baik pada anak laki-laki maupun perempuan mengalami perubahan kulit, kelenjar minyak
menjadi lebih aktif, yang menyebabkan jerawat dan bintik hitam. Kelenjar keringat
menghasilkan keringat lebih banyak yang menyebabkan bau badan. Pembuluh-pembuluh
darah kulit berdilatasi sebagai respon terhadap rangsangan emosional, yang menyebabkan
blusing (kemerahan).
JENIS PENYAKIT PADA SISTEM INTEGUMEN
1.KUDIS (Scabies)
Merupakan penyakit dengan gejala gatal (lebih pada malam hari). Sering muncul di
tempat-tempat lembab di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan
kadang di sela jari tangan atau kaki.
Pencegahan :
Pencegahan Primordial
Menerapkan perilaku hidup bersih
Pencegahan Primer
Menjaga kebersihan kulit,
Pencegahan Sekunder
Dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan
tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh pada kulit yang
terserang Panu.
Pencegahan Tersier
Penyakit panu dapat tertular melalui kontak secara tidak langsung, misalnya dari sprei, baju,
handuk, atau benda apapun yang terkontak sama halnya dengan penyakit scabies. Oleh
karena itu perlu isolasi bagi penderita panu agar tidak menularkannya ke orang lain. Caranya
dengan menjaga kebersihan terutama benda-benda yang dipakai oleh penderita.
Tanda dan Gejala Kudis
Ketika seseorang menderita penyakit kudis untuk pertama kalinya, akan memakan waktu
empat sampai enam minggu untuk kulit bereaksi. Gejala yang paling umum adalah:
Pencegahan Primordial
Menerapkan perilaku hidup bersih
Pencegahan Primer
Menjaga kebersihan kulit.
Pencegahan Sekunder
Dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan
tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh pada kulit yang
terserang Panu.
Pencegahan Tersier
Penyakit panu dapat tertular melalui kontak secara tidak langsung, misalnya dari sprei, baju,
handuk, atau benda apapun yang terkontak sama halnya dengan penyakit scabies. Oleh
karena itu perlu isolasi bagi penderita panu agar tidak menularkannya ke orang lain. Caranya
dengan menjaga kebersihan terutama benda-benda yang dipakai oleh penderita.
Tanda dan Gejala Panu
Tanda dan gejala dari penyakit panu biasanya akan timbul ruam kulit dalam berbagai ukuran
dan warna, lalu di tutupi oleh sisik halus dengan rasa gatal. Terkadang timbul tanpa adanya
keluhan dan hanya gangguan kosmetik saja. Warna-warna ruam kulit pada penyakit panu ini
tergantung dari pigmen normal kulit penderita, paparan sinar matahari dan lamanya penyakit.
Namun, terkadang warna ruam kulit sulit untuk dilihat. Tinea versicolor dapat terjadi di mana
saja seperti di permukaan kulit, lipat paha, ketiak, leher, punggung, dada, lengan dan wajah.
3. KUSTA
Penyakit Hansen atau Penyakit Morbus Hansen yang dahulu dikenal sebagai penyakit
kusta atau lepra adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang sebelumnya, diketahui hanya
disebabkan oleh bakteriMycobacterium.
Pencegahan :
Pencegahan Primer
Pencegahan primer dilakukan pada kelompok orang sehat yang belum terkena penyakit kusta
dan memiliki risiko tertular karena berada di sekitar atau dekat dengan penderita seperti
keluarga penderita dan tetangga penderita, yaitu dengan memberikan penyuluhan tentang
kusta. Penyuluhan yang diberikan petugas kesehatan tentang penyakit kusta adalah proses
peningkatan pengetahuan, kemauan dan kemampuan masyarakat yang belum menderita sakit
sehingga dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya dari penyakit kusta.
Sasaran penyuluhan penyakit kusta adalah keluarga penderita, tetangga penderita dan
masyarakat(Depkes RI, 2005).
Pencegahan Sekunder
Sampai pengembangan dapson, rifampin, dan klofazimin pada 1940an, tidak ada pengobatan
yang efektif untuk kusta. Namun, dapson hanyalah obat bakterisidal (pembasmi bakteri) yang
lemah terhadap M. leprae. Penggunaan tunggal dapson menyebabkan populasi bakteri
menjadi kebal. Pada 1960an, dapson tidak digunakan lagi. Pencarian terhadap obat anti kusta
yang lebih baik dari dapson, akhirnya menemukan klofazimin dan rifampisin pada 1960an
dan 1970an.
Tanda dan Gejala
*Tanda
tanda
pada
kulit,
Rasa
kesemutan,
tertusuk-tusuk
dan
*Bercak/
kelainan
kulit
yang
merah
atau
putih
di
bagian
tubuh
*Bercak
yang
tidak
gatal
dan
kulit
mengkilap
*Adanya
bagian
tubuh
yang
tidak
berkeringat
atau
tidak
berambut
*Lepuh tidak nyeri,
Adanya cacat dan luka yang tidak mau sembuh
*Tanda-tanda pada saraf, Gangguan gerak anggota badan atau bagian muka.
4. DERMATITIS KONTAK
Peradangan kulit yang akut atau kronik akibat terpajan iritan ( dermatitis iritan) atau
alergen (dermatitis alergik). Lokasi dermatitis di kulit sesuai dengan tempat pajanan.
Penyebab :
Pencegahan primordial :
Cuci tangan secara rutin menggunakan sabun dapat menjadi faktor penyebab DKI dan
penyebab lain dapat berupa suhu, kelembaban, maupun mikroorganisme seperti jamur.
Kekeringan dan kondisi kulit yang kering dapat menjadi faktor yang memperbesar
kerentanan seseorang terhadap DKI.
Pencegahan primer :
Menghindari pajanan.
Pencegahan sekunder
Kompres dengan air dingin untuk mengurangi peradangan, rendam/mandi bubur gandum
dengan bahan kimia yang menyejukkan dapat meredakan penyakit. Antihistamin dapat
digunakan untuk mengurangi gatal.
Pencegahan tersier
Penyakit dermatitis kontak adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu allergen seperti
deterjen, oleh sebab itu penggunaan sarung tangan dalam hak ini sangat diperlukan untuk
menghindari kekambuhan kembali.
Tanda dan Gejala
Dapat ditandai dengan bercak eritemetosa yang berbatas jelas kemudian diikuti edema,
papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan erosi dan
eksudasi / basah, dapat bersifat akut dan di tempat tertentu misalnya pada kelopak mata, penis
skrotum, eritema dan edema lebih dominan dari pada vesikel. Pada dermatitis kontak yang
kronis terlihat kurit kering, berskuama, papul, lekinifikasi dan mungkin juga fisur dan
batasnya tidak jelas.
5. DERMATITIS ATOPIK
Gejala kandidiasis dapat bervariasi tergantung pada daerah terpengaruh. Infeksi pada
vagina atau vulva dapat menyebabkan gatal parah, terbakar, nyeri, iritasi, dan sebuah lapisan
putih atau abu-abu tipis. Gejala-gejala ini juga hadir dalam vaginosis bakteri lebih umum.
Dalam sebuah penelitian tahun 2002 diterbitkan dalam Journal of Obstetri dan Ginekologi,
hanya 33 % wanita yang mandiri untuk mengobati infeksi jamur sebenarnya mengalami
infeksi ragi, sementara sebagian besar telah baik vaginosis bakteri atau infeksi tipe campuran.
Gejala infeksi pada alat kelamin pria termasuk luka merata merah di dekat kepala penis atau
di kulup, gatal parah, atau sensasi terbakar. Kandidiasis pada penis juga dapat memiliki cairan
putih, meskipun jarang.
Pencegahan :
Pencegahan primordial
Segala jenis bahan kimia maupun larutan rumah tangga dapat menyebabkan Dermatitis,
apabila terpapar secara rutin dalam jangka panjang. Cuci tangan secara rutin menggunakan
sabun dapat menjadi faktor penyebab Dermatitis dan penyebab lain dapat berupa suhu,
kelembaban, maupun mikroorganisme seperti jamur. Kekeringan dan kondisi kulit yang
kering dapat menjadi faktor yang memperbesar kerentanan seseorang terhadap Dermatitis.
Pencegahan primer
Menghindari iritan atau alergen.
Pencegahan sekunder
Kompres dengan air dingin untuk mengurangi peradangan, rendam/mandi bubur gandum
dengan bahan kimia yang menyejukkan dapat meredakan penyakit. Antihistamin dapat
digunakan untuk mengurangi gatal. Steroid topikal dosis rendah untuk mengurangi
peradangan dan memungkinken penyembuhan.
Pencegahan tersier
Penyakit dermatitis atopic adalah penyakit peradangan kulit yang melibatkan perangsangan
berlebih limfosit T dan sel mast sama halnya dengan dermatitis kontak namun lebih parah
seperti cuaca yang dingin, oleh sebab itu menjauhkan diri dari allergen sangat diperlukan
untuk menghindari kekambuhan kembali.
Tanda dan Gejala
Pada wajah, kulit kepala, daerah yang tertutup popok, tangan, lengan, kaki atau tungkai bayi
terbentuk
ruam
berkeropeng
yang
berwarna
merah
dan
berair.
Dermatitis seringkali menghilang pada usia 3-4 tahun, meskipun biasanya akan muncul
kembali
6. AKNE
Penyakit peradangan kelenjar sebasea yang sering dijumpai dan berkaitan dengan folikel
rambut (disebut unit pilosebasea).Berbagai faktor. Penyebab acne sangat banyak
(multifaktorial), antara lain : genetik, endokrin (androgen, pituitary sebotropic factor, dsb),
faktor makanan, keaktifan dari kelenjar sebacea sendiri, faktor psikis, musim, infeksi bakteri
(Propionibacterium acnes), kosmetika, dan bahan kimia lainnya.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
Pencegahan :
Pencegahan primer
Penggunaan sabun antibakteri setiap mencuci muka pada saat mandi dan menjelang tidur.
Pencegahan sekunder
Pemberian obat topikal misalnya benzoid peroksida dan asam retinoat (vitamin A, retin A)
digunakan untuk mengeringkan dan menglupaskan kulit.
Untuk mengatasi jerawat.
Ambil 2-3 helai daun pepaya yang sudah tua dan jemur.
Lumatkan daun pepaya tersebut dan diberi air kemudian diperas untuk diambil sarinya.
Oleskan saridaun pepaya tersebut pada jerawat.
Perawatan untuk mengatasi jerawat.
Cucilah lobak secukupnya, kemudian parutlah lobak tersebut dan ambil airnya.
Tambahkan cukaapel sedikit dan campur hingga rata.
Oleskan pada jerawat, diamkan hingga mengering.
Setelah kering, bersihkan dengan air.
Lakukan secara rutin hingga jerawat teratasi.
Pencegahan primordial :
Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya
diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin
MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas.
Jika hanya mengandung campak, vaksin dibeirkan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR,
dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.
Selain itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal 10 hari dan makan
makanan yang bergizi agar kekebalan tubuh meningkat.
Pencegahan primer :
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut :
Mengenal lebih dalam seluk-beluk penyakit ini.
Pencegahan dengan vaksinasi menggunakan virus hidup yang telah dilemahkan pada usia 15
bulan setelah kelahiran.
Pencegahan sekunder :
Pengobatan dengan antibiotic, Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya
menjalani istirahat. Untuk menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau ibuprofen. Jika
terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik.
Pencegahan tersier :
Pada penderita campak untuk menghindari bertambah parahnya campak atau untuk
menghindari suatu kecacatan, penderita sebaiknya selama masih menderita penyakit campak
berdiam diri di rumah (dalam artian banyak-banyak istirahat).
1.
2.
Muncul demam yang tinggi , demam bisa mencapai 40 derajat Celcius atau lebih dan
kaadaan ini biasanya berlangsung selama 3 sampai dengan 5 hari.
3.
Pencegahan :
Pencegahan primordial :
Untuk mencegah herper zoster, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah pemberian
vaksinasi.Vaksin berfungsi untuk meningkatkan respon spesifik limfosit sitotoksik terhadap
virus tersebut pada pasien seropositif usia lanjut.Vaksin herpes zoster dapat berupa virus
herpes zoster yang telah dilemahkan atau komponen selular virus tersebut yang berperan
sebagai antigen. Penggunaan virus yang telah dilemahkan telah terbukti dapat mencegah atau
mengurangi risiko terkena penyakit tersebut pada pasien yang rentan, yaitu orang lanjut usia
dan penderita imunokompeten, serta imunosupresi.
Pencegahan primer :
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut :
Imunisasi pasif.
Pencegahan sekunder :
Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara untuk mengurangi rasa nyeri
dapat diberi analgetik. Sebaiknya, diusahakan agar gelembung-gelembung tidak pecah dan
untuk mengurangi rasa gatal diberikan bedak salsil 2% atau bedak kalamin. Bila gelembung
pecah atau basah dapat diberikan kompres larutan antiseptik. Apabila terjadi infeksi sekunder
dapat diberikan krim antibiotik lokal.
Tanda dan Gejala
Tandanya adalah timbulnya bulatan-bulatan kecil berisi cairan bening. Cairan ini bila pecah
dan dibiarkan sampai kering akan terlihat seperti koreng. Karena penyakit herpes merupakan
penyakit yang mudah menular, maka sebaiknya segera diobati sebelum menyebar lebih parah.
9. NODUL
Merupakan penyakit kulit yang berbentuk seperti papula, berbentuk kubah, ukuran> 1cm dan
lebih dalam. penyebab-penyebab yang paling umum dari nodus-nodus limfa yang
membengkak. Penyebab-penyebab infeksius yang umum dari nodus-nodus limfa yang
membengkak adalah virus, bakteri, parasit, dan jamur.
Virus-Virus
chickenpox,
measles,
HIV,
herpes,
adenovirus, dan
Pencegahan
Pencegahan primordial :
Menjaga kebersihan lingkungan sekitar
Pencegahan primer :
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satu contohnya dengan
menjada kebersihan diri.
Pencegahan sekunder :
Pengobatan penyakit ini tergantung pada penyebabnya
Pencegahan :
Pencegahan primordial :
Menjaga kebersihan lingkungan.
Pencegahan primer :
Menjaga kebersihan diri.
Pencegahan sekunder :
Pengobatan yang dapat dilakukan :
1.
2.
Topikal :
Larutan ungu gentian -1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali
selama 3 hari.
Amfoterisin B
3.
Sistemik
Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi local dalam saluran cerna, obat ini tidak
diserap dalam usus.
Untuk kandidosis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500 gr per vaginam dosis tunggal
Itrakonazol: bila dipakai untuk kandidosis vulvovaginalis dosis untuk orang dewasa 2 x
100 mg sehari, selama 3 hari.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem integumen adalah suatu sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi,danmenginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya.
Komponen dari Sistem ini merupakan bagian sistem organ yang terbesar,yakni mencakup :
a.
kulit, merupakan lapisan terluar pada tubuh manusia. Terdiri dari dua bagia yaitu kulit tipis
dan kulit tebal.
b. Rambut merupakan organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama mamalia.
c.
Bulu merupakan struktur keratin yang karakteristiknya terdapat pada bangsa aves, dan di
anggap sebagai modifikasi dari sisik.
d. sisik,secara umumnya berarti semacam lapisan kulit yang keras dan berhelai-helai, seperti
pada ikan, ular atau kaki ayam.
e.
kuku, adalah bagian tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku tumbuh
dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh
dari ujung jari.
f.
kelenjar keringat. Kelenjar keringat berupa saluran melingkar dan bermuara pada kulit ari
dan berbentuk pori-pori halus.
g.
h.
Pelindung dari kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet, & mekanik, kimia, atau
suhu
i.
j.
Pengatur suhu; menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin dan meningkatkan kehilangan
panas saat suhu panas
Dian Husada. 2011. Pengaturan dan terjadinya peningkatan suhu tubuh.Diakses tanggal 9
Oktober 2015, dari
http://veraendang.blogspot.co.id/p/pengaturan-dan-terjadinya-peningkatan.html
Majalah 1000guru. (2014). Demam, Apakah Selalu Merugikan?.Diakses tanggal 9 Oktober
2015, dari