INDERA
Indera Pendengaran
Telinga manusia dibagi dalam 3 bagian/ruang :
1. Bagian luar/ ruang telinga luar (externa)
Daun telinga (auricula), menampung
gelombang suara yang datang dari luar
masuk ke dalam telinga.
Meatus acusticus externa (lubang telinga
luar), saluran penghubung auricula dengan
membran tympani, dua pertiga pertama dari
saluran ini terdiri dari tulang rawan
sedangkan sepertiga sisanya tulang dan
panjangnya kira-kira 2,5 cm.
Membran tympani (gendang telinga/ear
drum), membatasi antara ruang telinga luar
dan tengah
Fungsi utama bagian luar telinga adalah sebagai pengumpul suara dan daun telinga, karena
bentuknya dapat melokalisir suara dan kemudian mengarahkan suara langsung kedalam rongga
telinga.
(1) Saraf optik terbentuk dari akson sel-sel ganglion yang keluar dari mata dan
bergabung tepat di sisi superior kelenjar hipofisis membentuk kiasma optik.
(2)Pada kiasma optik, serabut neuron yang berasal dari separuh bagian temporal
(lateral) setiap retina tetap berada di sisi yang sama sementara serabut neuron yang
berasal dari separuh bagian nasal (medial) setiap retina menyilang ke sisi yang
berlawanan
(3)Setelah kiasma optik, serabut akson membentuk traktus optik yang memanjang
untuk bersinapsis dengan neuron dalam nuklei genikulasi lateral talamus.
Aksonnya menjalar ke korteks lobus oksipital
(4)Sebagian akson berhubungan dengan kolikuli superior, okulomotorik, dan
nuklei pratektum untuk berpartistpasi dalam refleks pupilaris dan siliaris.
Defek visual
Adaptasi terhadap gelap dan terang adalah penyesuaian penglihatan secara otomatis terhadap
intensitas cahaya yang memasuki retina saat bergerak dari tempat gelap ke tempat terang atau
sebaliknya.
a. Waktu yang dibutuhkan untuk adaptasi terhadap kegelapan (kemampuan melihat dalam
cahaya redup) sebagian ditentukan dari waktu yang dibutuhkan untuk meresintesis dan
mengumpulkan cadangan rodopsin.
b. Dalam cahaya terang, semua rodopsin yang ada akan terurai dengan cepat dan hanya tersisa
sedikit untuk membentuk potensial akal dalam sel batang; mata disebut beradaptasi terhadap
terang. Waktu yang dibutuhkan untuk adaptasi terang dari cahaya remang adalah sekitar 20
menit.
c. Sintesis rodopsin dan iodopsin (pigmen pada sel kerucut) membutuhkan vitamin A,
suatu prekursor untuk retinal.
d. Kekurangan asupan vitamin A dapat menyebabkan abnormalitas penglihatan akibat
degenerasi sel batang dan kerucut.
Fisiologi Mata
Cahaya dari suatu obyek, misalnya sebuah pohon masuk ke mata pertama melalui cornea
dan kemudian melalui pupil. Selanjutnya, sinar di convergensikan oleh lensa ke titik nodus
tepat dibelakang lensa. Pada titik ini bayangan menjauh terbalik. Bayangan melanjutkan diri
melalui humor vitreous sampai pada retina ditengah-tengah macula, tempat dimana
bayangan menjadi jelas (retina dapat disamakan dengan film negatif pada kamera foto).
Pada retina impuls cahaya tadi diubah menjadi sinyal listrik dan kemudian dikirim melalui
n.opticus menuju ke lobus posterior (occipital) dari otak yang menginterprestasikan
(menerjemahkan) sinyal listrik ini sebagai gambar pandangan (sebuah pohon tadi). Jadi
sebenarnya kita tidak melihat dengan mata, tetapi lebih tepat dengan otak.
Indera Penciuman
Organ penciuman terdiri dari 2 bagian, yaitu :
1. Bagian luar (hidung luar/nasal external) terletak di
bagian tengah wajah dan berbentuk pyramid.
• 2 buah lubang hidung (nares) yang dipisahkan oleh
sebuah sekat yang berjalan dari depan sampai ke
belakang rongga hidung (septum antero-posterior).
• Pinggir lubang hidung terdapat sejumlah rambut
(vibrissae) yang berfungsi untuk menahan
kotoran/debu yang masuk bersama udara
pernapasan
• Rangka hidung bagian luar terdiri dari tulang dan
tulang rawan di tutupi kulit dan di bagian rongga
hidung dilapisi oleh membran mukosa.
2. Bagian dalam (rongga hidung/cavum nasi), dibagi lagi oleh sebuah sekat (septum nasi)
menjadi rongga hidung kanan dan kiri.
Pintu bagian depan disebut nares/nostril, sedang pintu/lubang bagian belakang yang
berhubungan dengan pharynx disebut “choane”
Tiap rongga hidung bagian atas dan di belakang vestibulum dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
daerah penciuman/olfactory region (terdiri dari concha nasalis superior dan septum) dan
daerah pernapasan/respiratory region, yang merupakan bagian sisanya dari rongga hidung
Di belakang nostril rongga hidung agak menggembung yang disebut vestibulum/ala nasi yang
masih dilapisi oleh kulit dimana tumbuh sejumlah rambut dan kelenjar sebaceous
Meatus superior, saluran yang berjalan sepanjang setengah bagian dari batas atas concha
medialis.
Membran mukosa (selaput lender), membran ini melapisi rongga hidung dan melekat pada
periosteum atau perichondrium
Fungsi dari hidung antara lain :
1. Pengatur udara pernapasan
Sel epitel hidung yang selalu basah (lembab) berperan penting dalam
mempertahankan keseimbangan suhu udara yang masuk ke hidung agar udara
yang masuk ke hidung agar sama dengan suhu tubuh
2. Penciuman
Organ penciuman terdapat pada membran mukosa pada bagian atas dari rongga
hidung (daerah penciuman). Organ penciuman dapat mengenali banyak macam
bau. Rangsang bau yang diterima n.olfactorius akan diteruskan ke otak untuk
dikenali jenis atau sumber yang menyebabkan bau.
Bila ada radang pada rongga hidung, misalnya influenza, produksi cairan hidung
(kelenjar mucous serous) akan berlebihan dan membran mukosa terlihat udema
(bengkak). Maka fungsi penciuman akan berkurang pada keadaan itu
Indera Pengecap
Stratum granulosum, stratum ini terdiri dari sel-sel pipih seperti kumparan. Sel-sel tersebut terdapat hanya
2-3 lapis yang sejajar dengan permukaan kulit. Lapisan ini menghalangi masuknya benda asing, kuman, dan
bahan kimia kedalam tubuh
Stratum spinosum/stratum akantosum, lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat
mencapai 0,2 mm terdiri dari 5-8 lapisan. Sel-selnya disebut spinosum karena jika kita lihat di bawah
mikroskop sel-selnya terdiri dari sel yang bentuknya poligonal (banyak sudut) dan mempunyai tanduk
(spina). Disebut akantosum karena sel-selnya berduri.
Stratum basa/germinativum, disebut stratum basal karena sel-selnya terletak di bagian basal. Stratum
germinativum menggantikan sel-sel yang di atasnya dan merupakan sel-sel induka
2. Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit.
Tersusun atas jaringan fibrus dan jaringan ikat yang elastis. Dermis terdiri dari dua lapisan:
a. Bagian atas, pars papilaris (stratum papilar) dan
b. Bagian bawah, retikularis (stratum retikularis)
Pars papilaris maupun pars retikularis terdiri dari jaringan ikat longgar serabut yaitu : serabut
kolagen untuk memberikan kekuatan kepada kulit, serabut elastis untuk memberikan kelenturan
kepada kulit, dan serabut retikulus terdapat terutama di sekitar kelenjar dan folikel rambut.
Kelenjar sebaseus adalah kelenjar kantong di dalam kulit. Bentuknya seperti botol dan bermuara di
dalam folikel rambut. Kelenjar ini yang paling banyak terdapat di kepala dan wajah, yaitu sekitar
hidung, mulut, telinga, dan sama sekali tak terdapat dalam kulit telapak tangan dan telapak kaki.
Kelenjarnya dan salurannya dilapisi oleh sel epitel. Perubahan di dalam sel ini berakibat sekresi
berlemak yang disebut sebum. Ada beberapa kelenjar keringat yang berubah sifat yang dapat
dijumpai di kulit sebelah dalam telinga, yaitu kelenjar serumen
3. Subkutis, terdiri dari kumpulan-kurmpulan sel-sel lemak dan di antara gerombolan ini berjalan serabut-
serabut jaringan ikat dermis. Sel-sel lemak ini bentuknya bulat dengan intinya terdesak ke pinggir, sehingga
membentuk seperti cincin.
Pembuluh Darah dan Saraf
1. Pembuluh darah kulit terdiri dari dua anyaman pembuluh darah nadi yaitu:
a) anyaman pembuluh nadi kulit atas atau luar, anyaman ini terdapat antara stratum papilaris dan stratum
retikularis, dari anyaman ini berjalan artenole pada tiap-tiap papila kori;
b) anyaman pembuluh darah nadi kulit bawah atau dalam, anyaman ini terdapat antara korium dan
subkutis. Anyaman ini memberikan cabang- cabang pembuluh nadi ke alat-alat tambahan yang terdapat
di korium.
2. Saraf
Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal dan permukaan yang terdiri dari :
saraf motorik berguna untuk menggerakkan sel-sel otot yang terdapat pada kulit
saraf sensorik untuk menerima rangsangan sakit/nyeri banyak terdapat di epidermis. Di sini ujung-
ujung sarafnya mempunyai bentuk yang khas yang sudah merupakan suatu organ.
Pelengkap Kulit
1. Folikel rambut, dibatasi sel epidermis dan diatas dasarnya terdapat papil tempat awal rambut tumbuh.
Akar rambut berada di dalam folikel. Pada ujung paling dalam, rambut sedikit lebih tebal dan
ujungnya bulat. Bagian pangkal yang bulat ini menjepit sebuah papil pembuluh darah dan
pertumbuhan rambut berasal dari sel lunak yang terdapat di daerah ini. Bagian yang keluar dari
permukaan adalah batang rambut. Warna rambut disebabkan jumlah pigmen di dalam epidermis.
2. Kuku, kulit yang telah berubah. Kuku tertanam di dalam palung kuku. Dermisnya memuat garis-garis
lekukan dan bukan papil-papil seperti pada kulit. Bagian putih yang disebut lunula karena bentuknya
seperti setengah bulan merupakan awal kuku tumbuh mau. Badan kuku adalah bagian yang tak
ditutupi dan yang dengan kuat terikat dalam palung kuku. Ujung distal kuku bebas dan di setiap sisi
dibatasi lipatan kulit.
3. Kelenjar sebaseus, berasal dari rambut yang bermuara pada saluran folikel rambut untuk melumasi
rambut dan kulit yang berdekatan. Kelenjar kantongnya dalam kulit, bentuknya seperti botol dan
bermuara dalam folikel. rambut.
Kulit pada manusia mempunyai fungsi yang sangat penting selain menjalin kelangsungan hidup secara
umum yaitu :
1. Fungsi proteksi, kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, misalnya
terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimiawi yang dapat menimbulkan iritasi (lisol, karbol dan asam kuat).
Gangguan panas misalnya radiasi, sinar uitraviolet, gangguan infeksi dari luar misalnya bakteri dan jamur
2. Proteksi rangsangan kimia dapat terjadi karena sifat stratum korneum yang impermeabel terhadap berbagai
zat kimia dan air. Di samping itu terdapat lapisan keasaman kulit yang melindungi kontak zat kimia dengan
kulit.
3. Fungsi absorbsi, kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi cairan yang
mudah menguap lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam lemak
4. Fungsi kulit sebagai pengatur panas, kulit melakukan peran ini dengan cara mengeluarkan keringat,
kontraksi otot, dan pembuluh darah kulit.
5. Fungsi ekskresi, kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi. Sebum yang
diproduksi oleh kulit berguna untuk melindungi kulit karena lapisan sebum (bahan berminyak yang
melindungi kulit) ini menahan air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering
6. Fungsi persepsi, kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Respons terhadap
rangsangan panas diperankan oleh demis dan subkutis, terhadap dingin diperankan oleh dermis, perabaan
diperankan oleh papila dermis dan markel renvier, sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis.