Anda di halaman 1dari 31

SISTEM PANCA

INDERA
Indera Pendengaran
Telinga manusia dibagi dalam 3 bagian/ruang :
1. Bagian luar/ ruang telinga luar (externa)
 Daun telinga (auricula), menampung
gelombang suara yang datang dari luar
masuk ke dalam telinga.
 Meatus acusticus externa (lubang telinga
luar), saluran penghubung auricula dengan
membran tympani, dua pertiga pertama dari
saluran ini terdiri dari tulang rawan
sedangkan sepertiga sisanya tulang dan
panjangnya kira-kira 2,5 cm.
 Membran tympani (gendang telinga/ear
drum), membatasi antara ruang telinga luar
dan tengah
Fungsi utama bagian luar telinga adalah sebagai pengumpul suara dan daun telinga, karena
bentuknya dapat melokalisir suara dan kemudian mengarahkan suara langsung kedalam rongga
telinga.

2. Bagian tengah/ ruang telinga tengah (medial)


 Kavum tympani, rongga di dalam tulang temporalis yang di dalamnya terdapat 3 buah tulang
pendengaran yaitu maleus (berbentuk seperti palu), incus dan stapes yang melekat pada bagian
dalam membram tympani
 Antrum tympani, rongga tidak teratur yang agak luas dan terletak di bagian bawah samping
dari kavum tympani.
 Tuba auditiva eustaki, saluran tulang rawan yang panjangnya sekitar 3,7 cm berjalan miring ke
bawah agak ke depan, dilapisi lapisan mukosa.
Fungsi bagian tengah telinga untuk menyeimbangkan tekanan udara dalam telinga tengah dan
udara luar.
3. Bagian dalam/ ruang telinga dalam (interna), suatu seri saluran yang terdiri dari :
a. Labirin tulang (bagian luar), bagian dari os temporal dan terbagi 3 dengan nama sesuai dengan
bentuknya yaitu :
 vestibulum (bentuk seperti gelembung oval), bagian tengah labirin tulang pada vestibulum ini
membuka fenestra ovale dan fenestra rotundum dan pada bagian belakang atas menerima
muara canalis semicircularis
 cochlea (seperti siput), terdapat 3 pintu yang menghubungkan cochlea dengan vestibulum,
kavum tympani dengan canalis cochlearis
b. Labirin membran yang terdapat di dalam labirin tulang. Di dalam labirin tulang mengandung
cairan (perilympe) yang meliputi labirin membran. Di dalam labirin membran juga terdapat 2
kantong yang disebut utriculus dan sacculus.
Ruang telinga dalam ini mempunyai dua fungsi yaitu :
 sebagai pendengaran
 sebagai alat keseimbangan
Gangguan pendengaran antara lain :
1. Tuli konduktif, terjadi akibat gangguan transmisi atau hantaran getaran suara pada ruang telinga
luar atau tengah
2. Tuli perseptif, terjadi akibat kelainan pada organa corti atau saraf vestibulocochlear. Tuli jenis ini
tidak dapat dikoreksi dengan hearing aid.
3. Tinnitus (telinga berdengung), dapat disebabkan oleh serumen, perforasi membran tympani (MT
berlubang), ada cairan pada ruang telinga tengah, atau gangguan dari saraf vestibulocochlear,
batang otak otak cortex (pusat pendengaran pada otak).
Indera Pendengaran
Struktur Aksesoris Mata
1. Orbita adalah lekukan tulang yang berisi
bola mata. Ada dua lubang pada orbit :
 foramen optik berfungsi untuk
lintasan saraf optik dan arteri optalmik
 fisura orbital superior berfungsi
untuk lintasan saraf dan arteri yang
berkaitan dengan otot mata
2. Tiga pasang otot mata (dua pasang otot
rektus dan satu pasang otot oblik)
memungkinkan mata untuk bergerak bebas ke
arah vertikal, horizontal, dan menyilang.
3. Alis mata melindungi mata dari keringat, kelopak mata (palpebrae) atas dan bawah
melindungi/mata dari kekeringan dan debu.
4. Fisura palpebral, atau ruang antara kelopak mata atas dan bawah.
5. Kantus medial terbentuk dari sambungan (junction) medial kelopak mata atas dan bawah;
kantus lateral terbentuk dari sambungan lateral kelopak mata atas dan bawah.
6. Karunkel adalah elevasi kecil pada sambungan medial. Bagian ini berisi kelenjar sebasea dan
kelenjar keringat.
7. Konjungtiva adalah lapisan pelindung tipis epitelium yang melapisi setiap kelopak dan terlipat
kembali di atas permukaan anterior bola mata.
8. Lempeng tarsal. mensekresi barier berminyak untuk mencegah air mata yang berlebihan
pada kelopak mata bagian bawah.
9. Aparatus lakrimal penting untuk produksi dan pengaliran air mata
a. Air mata, cairan ini membasahi permukaan mata dan mempertahankan kelembabannya.
b. Berkedip menekan kelenjar lakrimal dan menyebabkan produksi air mata.
c. Air mata keluar melalui pungtum papila lakrimal, yang menyambung kantong lakrimal.
Struktur Mata
1. Lapisan terluar yang keras pada bola
mata adalah tunika fibrosa. Bagian
posterior tunika fibrosa adalah sklera
opaque yang berisi jaringan ikat fibrosa
putih
 Sklera memberi bentuk pada bola
mata dan memberikan tempat
perlekatan untuk otot ekstrinsik.
 Kornea adalah perpanjangan anterior
yang transparan pada sklera di bagian
depan mata. Bagian ini mentransmisi
cahaya dan memfokuskan berkas
cahaya.
2. Lapisan tengah bola mata disebut tunika vaskular (uvea), yang tersusun dari :
 Lapisan koroid, bagian yang berguna untuk mencegah refleksi internal berkas cahaya dan memberikan nutrisi
pada mata, juga elastik sehingga dapat menarik ligamen suspensori
 Badan siliaris, mengandung pembuluh darah dan otot siliaris. Otot Ini penting dalam akomodasi penglihatan,
atau kemampuan untuk mengubah fokus dari objek berjarak jauh ke objek berjarak dekat di depan mata
 Iris, merupakan bagian mata yang berwarna bening. Bagian ini terdiri dari jaringan ikat dan otot radialis serta
sirkularis, yang berfungsi untuk mengendalikan diameter pupil
 Pupil adalah ruang terbuka yang bulat pada iris yang harus dilalui cahaya untuk dapat masuk ke interior mata
3. Lensa adalah struktur bikonveks yang bening tepat di belakang pupil. Elastisitasnya sangat tinggi, suatu sifat
yang akan menurun seiring proses penuaan
4. Rongga mata
 Rongga anterior terbagi menjadi dua ruang. Ruang anterior terletak di belakang kornea dan di depan iris; ruang
posterior terletak di depan lensa dan di belakang iris
 Rongga posterior terletak di antara lensa dan retina dan berisi vitreus humor
5. Retina, lapisan terdalam mata, adalah lapisan yang tipis dan transparan. Lapisan ini terdiri dari
lapisan terpigmentasi luar, dan lapisan jaringan saraf dalam.
 Lapisan terpigmentasi luar pada retina melekat pada lapisan koroid.
 Lapisan jaringan saraf dalam (optikal), yang terletak bersebelahan dengan lapisan
terpigmentasi.
(1) Sel batang dan kerucut adalah fotoreseptor. Fotoreseptor adalah sel-sel khusus yang
memulai proses dengan mengubah berkas cahaya menjadi impuls saraf.
(a) Sel batang. Setiap mata berisi sekitar 120 juta sel batang terletak terutama pada perifer
retina. Sel batang tidak sensitif terhadap warna, memungkinkan kita melihat dalam cahaya
yang redup, seperti sinar bulan. dan bertanggung jawab untuk penglihatan di malam hari.
(b) Sel kerucut berperan dalam persepsi warna. Sel ini berfungsi pada tingkat intensitas
cahaya yang tinggi dan berperan dalam penglihatan di siang hari. Tiga jenis sel kerucut
terdapat dalam retina yaitu Sel kerucut biru, sel kerucut hijau, dan sel kerucut merah,
penglihatan warna disebabkan oleh stimulasi berbagai kombinasi tiga jenis sel kerucut
tersebut.
(2) Neuron bipolar membentuk lapisan tengah dan menghubungkan sel batang dan sel kerucut ke sel-sel
ganglion
(3) Sel ganglion mengandung akson yang bergabung pada regia khusus dalam retina untuk membentuk saraf
optik.
(4) Sel horizontal dan sel amakrin merupakan sel lain yang ditemukan dalam retina, sel ini berperan untuk
menghubungkan sinaps-sinaps lateral.
(5) Cahaya masuk melalui lapisan ganglion, lapisan bipolar, dan badan sel batang serta kerucut.
c. Bintik buta (diskus optik) adalah titik keluar saraf optik. Karena tidak ada fotoreseptor pada area
ini, maka tidak ada sensasi penglihatan yang terjadi saat cahaya jatuh ke area ini.
d. Lutea makula adalah area kekuningan yang terletak agak lateral terhadap pusat.
e. Fovea adalah pelekukan sentral makula lutea yang tidak memiliki sel batang dan hanya
mengandung sel kerucut.

Pergerakan otot bola mata diatur oleh tiga pasang :


1. M. rektus lateralis dan medialis
2. M. rektus superior dan inferior
3. M. obligus superior inferior
Jalur Visual Ke Otak

(1) Saraf optik terbentuk dari akson sel-sel ganglion yang keluar dari mata dan
bergabung tepat di sisi superior kelenjar hipofisis membentuk kiasma optik.
(2)Pada kiasma optik, serabut neuron yang berasal dari separuh bagian temporal
(lateral) setiap retina tetap berada di sisi yang sama sementara serabut neuron yang
berasal dari separuh bagian nasal (medial) setiap retina menyilang ke sisi yang
berlawanan
(3)Setelah kiasma optik, serabut akson membentuk traktus optik yang memanjang
untuk bersinapsis dengan neuron dalam nuklei genikulasi lateral talamus.
Aksonnya menjalar ke korteks lobus oksipital
(4)Sebagian akson berhubungan dengan kolikuli superior, okulomotorik, dan
nuklei pratektum untuk berpartistpasi dalam refleks pupilaris dan siliaris.
Defek visual

a. Miopia (rabun dekat)


b. Hiperopia (rabun
jauh)
c. Astigmatisme
Adaptasi Terhadap Gelap dan Terang

Adaptasi terhadap gelap dan terang adalah penyesuaian penglihatan secara otomatis terhadap
intensitas cahaya yang memasuki retina saat bergerak dari tempat gelap ke tempat terang atau
sebaliknya.
a. Waktu yang dibutuhkan untuk adaptasi terhadap kegelapan (kemampuan melihat dalam
cahaya redup) sebagian ditentukan dari waktu yang dibutuhkan untuk meresintesis dan
mengumpulkan cadangan rodopsin.
b. Dalam cahaya terang, semua rodopsin yang ada akan terurai dengan cepat dan hanya tersisa
sedikit untuk membentuk potensial akal dalam sel batang; mata disebut beradaptasi terhadap
terang. Waktu yang dibutuhkan untuk adaptasi terang dari cahaya remang adalah sekitar 20
menit.
c. Sintesis rodopsin dan iodopsin (pigmen pada sel kerucut) membutuhkan vitamin A,
suatu prekursor untuk retinal.
d. Kekurangan asupan vitamin A dapat menyebabkan abnormalitas penglihatan akibat
degenerasi sel batang dan kerucut.
Fisiologi Mata

Cahaya dari suatu obyek, misalnya sebuah pohon masuk ke mata pertama melalui cornea
dan kemudian melalui pupil. Selanjutnya, sinar di convergensikan oleh lensa ke titik nodus
tepat dibelakang lensa. Pada titik ini bayangan menjauh terbalik. Bayangan melanjutkan diri
melalui humor vitreous sampai pada retina ditengah-tengah macula, tempat dimana
bayangan menjadi jelas (retina dapat disamakan dengan film negatif pada kamera foto).
Pada retina impuls cahaya tadi diubah menjadi sinyal listrik dan kemudian dikirim melalui
n.opticus menuju ke lobus posterior (occipital) dari otak yang menginterprestasikan
(menerjemahkan) sinyal listrik ini sebagai gambar pandangan (sebuah pohon tadi). Jadi
sebenarnya kita tidak melihat dengan mata, tetapi lebih tepat dengan otak.
Indera Penciuman
Organ penciuman terdiri dari 2 bagian, yaitu :
1. Bagian luar (hidung luar/nasal external) terletak di
bagian tengah wajah dan berbentuk pyramid.
• 2 buah lubang hidung (nares) yang dipisahkan oleh
sebuah sekat yang berjalan dari depan sampai ke
belakang rongga hidung (septum antero-posterior).
• Pinggir lubang hidung terdapat sejumlah rambut
(vibrissae) yang berfungsi untuk menahan
kotoran/debu yang masuk bersama udara
pernapasan
• Rangka hidung bagian luar terdiri dari tulang dan
tulang rawan di tutupi kulit dan di bagian rongga
hidung dilapisi oleh membran mukosa.
2. Bagian dalam (rongga hidung/cavum nasi), dibagi lagi oleh sebuah sekat (septum nasi)
menjadi rongga hidung kanan dan kiri.
 Pintu bagian depan disebut nares/nostril, sedang pintu/lubang bagian belakang yang
berhubungan dengan pharynx disebut “choane”
 Tiap rongga hidung bagian atas dan di belakang vestibulum dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
daerah penciuman/olfactory region (terdiri dari concha nasalis superior dan septum) dan
daerah pernapasan/respiratory region, yang merupakan bagian sisanya dari rongga hidung
 Di belakang nostril rongga hidung agak menggembung yang disebut vestibulum/ala nasi yang
masih dilapisi oleh kulit dimana tumbuh sejumlah rambut dan kelenjar sebaceous
 Meatus superior, saluran yang berjalan sepanjang setengah bagian dari batas atas concha
medialis.
 Membran mukosa (selaput lender), membran ini melapisi rongga hidung dan melekat pada
periosteum atau perichondrium
Fungsi dari hidung antara lain :
1. Pengatur udara pernapasan
Sel epitel hidung yang selalu basah (lembab) berperan penting dalam
mempertahankan keseimbangan suhu udara yang masuk ke hidung agar udara
yang masuk ke hidung agar sama dengan suhu tubuh
2. Penciuman
Organ penciuman terdapat pada membran mukosa pada bagian atas dari rongga
hidung (daerah penciuman). Organ penciuman dapat mengenali banyak macam
bau. Rangsang bau yang diterima n.olfactorius akan diteruskan ke otak untuk
dikenali jenis atau sumber yang menyebabkan bau.
Bila ada radang pada rongga hidung, misalnya influenza, produksi cairan hidung
(kelenjar mucous serous) akan berlebihan dan membran mukosa terlihat udema
(bengkak). Maka fungsi penciuman akan berkurang pada keadaan itu
Indera Pengecap

Lidah terletak pada rongga mulut, ujung


serta tepi lidah bersentuhan dengan gigi
dan terdiri dari otot serat lintang serta
dilapisi oleh selaput lendir yang dapat
digerakkan ke segala arah. Lidah dibentuk
oleh otot skelet yang ditutupi oleh
membran mukosa.
Lidah sebagian besar terdiri atas dua kelompok otot yaitu :
1. Otot intrinsik, lidah melakukan semua gerakan halus. Otot intrinsik yang berjalan pada
bagian dalam lidah (m.linguais verticalis, transversus dan longitudinalis) mengubah bentuk
lidah sesuai dengan yang diinginkan.
2. Otot ekstrinsik, mengaitkan lidah pada bagian bagian sekitarnya serta melaksanakan
gerakan-gerakan kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan. Diantara
serabut otot terdapat kelenjar von Ebner, yang mengeluarkan cairan untuk membasahi
makanan dan permukaan lidah/mulut.
Bila lidah di gulung ke belakang tampak lipatan membran mukosa pada bagian bawah
lidah berupa selaput yang melekat pada dasar mulut, disebut frenulum lingua, sebuah
struktur ligament yang halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar
mulut.

Lidah memiliki tiga jenis papila yaitu :


1. Papila sirkumvalata, terletak pada pangkal lidah atau dasar lidah, berbentuk
seperti huruf V
2. Papila fungiformis, menyebar pada permukaan ujung sisi lidah dan berbentuk
jamur
3. Papila filiformis, merupakan papila terbanyak dan menyebar di seluruh
permukaan lidah
Ada lima macam rasa kecapan yaitu :
1. Manis, terletak di ujung lidah
2. Pahit, akan menstimulasi pengecap di bagian
belakang lidah
3. Asam, dirasakan terutama di bagian samping
lidah
4. Asin, dapat dirasakan pada hampir seluruh area
lidah tetapi reseptornya terkumpul di bagian
samping lidah
5. Umami, merupakan rasa gurih dan terletak di
tengah lidah
Otot-otot lidah mendapat pensyarafan dari urat saraf hipoglosus (saraf otak kedua belas). Daya
perasaannya dibagi menjadi dua yaitu :
1. Perasaan umum, impuls perasaan umum bergerak mulai dari bagian anterior lidah dalam serabut
saraf lingual yang merupakan sebuah cabang urat saraf kranial kelima
2. Rasa pengecap khusus, impuls indra pengecap bergerak dalam korda timpani bersama saraf
lingual, lantas bersatu dengan saraf kranial ketujuh, yaitu nervus saraf fasialis.
Saraf kranial kesembilan, saraf glosofaringeal, membawa, baik impuls perasaan umum maupun
impuls perasaan khusus dari sepertiga posterior lidah. Dengan demikian indra pengecapan lidah
dilayani saraf kranial kelima, ketujuh dan kesembilan sementara gerakan-gerakannya disarafi safaf
kranial kedua belas.
Indera Peraba

Kulit menutupi dan melindungi permukaan


tubuh, dan bersambung dengan selaput lendir
yang melapisi rongga-rongga dan lubang-
lubang masuk. Kulit mempunyai banyak
fungsi yaitu di dalamnya terdapat ujung saraf
peraba, membantu mengatur suhu dan
mengendalikan hilangnya air dari tubuh dan
mempunyai sedikit kemampuan exretori,
sekretori dan absorpsi.
1. Epidermis atau kutikula
Epidermis tersusun atau epitelium berlapis dan terdiri atas
sejumlah lapisan sel yaitu :
 Stratum korneum, selnya tipis, datar, seperti sisik dan
terus menerus dilepaskan, mengandung zat keratin
 Stratum lusidum, selnya pipih, sel sudah banyak yang
kehilangan inti dan butir-butir sel telah menjadi jernih
sekali dan tembus sinar..

 Stratum granulosum, stratum ini terdiri dari sel-sel pipih seperti kumparan. Sel-sel tersebut terdapat hanya
2-3 lapis yang sejajar dengan permukaan kulit. Lapisan ini menghalangi masuknya benda asing, kuman, dan
bahan kimia kedalam tubuh
 Stratum spinosum/stratum akantosum, lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat
mencapai 0,2 mm terdiri dari 5-8 lapisan. Sel-selnya disebut spinosum karena jika kita lihat di bawah
mikroskop sel-selnya terdiri dari sel yang bentuknya poligonal (banyak sudut) dan mempunyai tanduk
(spina). Disebut akantosum karena sel-selnya berduri.
 Stratum basa/germinativum, disebut stratum basal karena sel-selnya terletak di bagian basal. Stratum
germinativum menggantikan sel-sel yang di atasnya dan merupakan sel-sel induka
2. Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit.
Tersusun atas jaringan fibrus dan jaringan ikat yang elastis. Dermis terdiri dari dua lapisan:
a. Bagian atas, pars papilaris (stratum papilar) dan
b. Bagian bawah, retikularis (stratum retikularis)

Pars papilaris maupun pars retikularis terdiri dari jaringan ikat longgar serabut yaitu : serabut
kolagen untuk memberikan kekuatan kepada kulit, serabut elastis untuk memberikan kelenturan
kepada kulit, dan serabut retikulus terdapat terutama di sekitar kelenjar dan folikel rambut.
Kelenjar sebaseus adalah kelenjar kantong di dalam kulit. Bentuknya seperti botol dan bermuara di
dalam folikel rambut. Kelenjar ini yang paling banyak terdapat di kepala dan wajah, yaitu sekitar
hidung, mulut, telinga, dan sama sekali tak terdapat dalam kulit telapak tangan dan telapak kaki.
Kelenjarnya dan salurannya dilapisi oleh sel epitel. Perubahan di dalam sel ini berakibat sekresi
berlemak yang disebut sebum. Ada beberapa kelenjar keringat yang berubah sifat yang dapat
dijumpai di kulit sebelah dalam telinga, yaitu kelenjar serumen
3. Subkutis, terdiri dari kumpulan-kurmpulan sel-sel lemak dan di antara gerombolan ini berjalan serabut-
serabut jaringan ikat dermis. Sel-sel lemak ini bentuknya bulat dengan intinya terdesak ke pinggir, sehingga
membentuk seperti cincin.
Pembuluh Darah dan Saraf

1. Pembuluh darah kulit terdiri dari dua anyaman pembuluh darah nadi yaitu:
a) anyaman pembuluh nadi kulit atas atau luar, anyaman ini terdapat antara stratum papilaris dan stratum
retikularis, dari anyaman ini berjalan artenole pada tiap-tiap papila kori;
b) anyaman pembuluh darah nadi kulit bawah atau dalam, anyaman ini terdapat antara korium dan
subkutis. Anyaman ini memberikan cabang- cabang pembuluh nadi ke alat-alat tambahan yang terdapat
di korium.
2. Saraf
Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal dan permukaan yang terdiri dari :
 saraf motorik berguna untuk menggerakkan sel-sel otot yang terdapat pada kulit
 saraf sensorik untuk menerima rangsangan sakit/nyeri banyak terdapat di epidermis. Di sini ujung-
ujung sarafnya mempunyai bentuk yang khas yang sudah merupakan suatu organ.
Pelengkap Kulit

1. Folikel rambut, dibatasi sel epidermis dan diatas dasarnya terdapat papil tempat awal rambut tumbuh.
Akar rambut berada di dalam folikel. Pada ujung paling dalam, rambut sedikit lebih tebal dan
ujungnya bulat. Bagian pangkal yang bulat ini menjepit sebuah papil pembuluh darah dan
pertumbuhan rambut berasal dari sel lunak yang terdapat di daerah ini. Bagian yang keluar dari
permukaan adalah batang rambut. Warna rambut disebabkan jumlah pigmen di dalam epidermis.
2. Kuku, kulit yang telah berubah. Kuku tertanam di dalam palung kuku. Dermisnya memuat garis-garis
lekukan dan bukan papil-papil seperti pada kulit. Bagian putih yang disebut lunula karena bentuknya
seperti setengah bulan merupakan awal kuku tumbuh mau. Badan kuku adalah bagian yang tak
ditutupi dan yang dengan kuat terikat dalam palung kuku. Ujung distal kuku bebas dan di setiap sisi
dibatasi lipatan kulit.
3. Kelenjar sebaseus, berasal dari rambut yang bermuara pada saluran folikel rambut untuk melumasi
rambut dan kulit yang berdekatan. Kelenjar kantongnya dalam kulit, bentuknya seperti botol dan
bermuara dalam folikel. rambut.
Kulit pada manusia mempunyai fungsi yang sangat penting selain menjalin kelangsungan hidup secara
umum yaitu :
1. Fungsi proteksi, kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, misalnya
terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimiawi yang dapat menimbulkan iritasi (lisol, karbol dan asam kuat).
Gangguan panas misalnya radiasi, sinar uitraviolet, gangguan infeksi dari luar misalnya bakteri dan jamur
2. Proteksi rangsangan kimia dapat terjadi karena sifat stratum korneum yang impermeabel terhadap berbagai
zat kimia dan air. Di samping itu terdapat lapisan keasaman kulit yang melindungi kontak zat kimia dengan
kulit.
3. Fungsi absorbsi, kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi cairan yang
mudah menguap lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam lemak
4. Fungsi kulit sebagai pengatur panas, kulit melakukan peran ini dengan cara mengeluarkan keringat,
kontraksi otot, dan pembuluh darah kulit.
5. Fungsi ekskresi, kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi. Sebum yang
diproduksi oleh kulit berguna untuk melindungi kulit karena lapisan sebum (bahan berminyak yang
melindungi kulit) ini menahan air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering
6. Fungsi persepsi, kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Respons terhadap
rangsangan panas diperankan oleh demis dan subkutis, terhadap dingin diperankan oleh dermis, perabaan
diperankan oleh papila dermis dan markel renvier, sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis.

Anda mungkin juga menyukai