Anda di halaman 1dari 1

3.

Fisiologi Sistem Penghidu

Fungsi Penghidu

Hidung juga bekerja sebagai indra penghidu dan pengecap dengan


adanya mukosa olfaktorius pada atap rongga hidung, konka superior dan
sepertiga bagian atas septum. Partikel bau dapat mencapi daerah ini dengan cara
difusi dengan palut lendir atau bila menarik napas dengan kuat.

Sumber : sherwood lauralee,2011,Fisiologi Manusia,jakarta, penerbit buku


kedokteran EGC

Mukosa olfaktorius suatu bercak mukosa 3 cm2 diatap rongga hidung,


mengandung 3 jenis sel : sel reseptor olfaktorius, sel penunjang, dan sel basal.
Sel penunjang mengeluarkan mukus, yang melapisi saluran hidung. Sel basal
adalah prekursor untuk sel reseptor olfaktorius baru, yang diganti sekitar2 bulan.
Sel olfaktorius adalah neuron afferen yang bagian reseptornya terletak di
mukosa olfaktorius dihidung yang akson afferennya berjalan ke dalam otak.
Akson sel-sel reseptor olfaktorius secara kolektif membentuk saraf olfaktorius.
Bagian reseptor dari olfaktorius terdiri dari sebuah tombol yang membesar dan
mengandung beberapa silia panjang yang berjalan seperti jumbai ke permukaan
mukosa.

Silia ini mengandung tempat untuk mengikat odoran, molekul yang dapat
dicium baunya. Selama bernafas tenang, odoran biasanya mencapai reseptor
sensitif hanya dengan difusi karena mukosa olfaktorius terletak terletak diatas
jalur normal aliran udara. Tindakan mengendus meningkatkan proses ini dengan
menarik arus udara ke arah dalam rongga hidung sehingga lebih banyak molekul
odiriferus di udara yang berkontak dengan mukosa olfaktorius. Odoran juga
mencapai mukosa olfaktorius sewaktu makan dengan menghembus ke hidung
dari mulut melalui faring (belakang tenggorokan).

Agar dapat dibaui, suatu bahan harus (1) cukup mudah menguap
sehingga sebagian molekulnya dapat masuk ke hidung melalui udara inspirasi
dan (2) cukup larut air sehingga dapat masuk ke lapisan mukus yang menutupi
mukosa olfaktorius. Seperti reseptor kecap, agar dapat terdeteksi oleh
olfaktorius, molekul harus larut.

Sumber : Utama hendra, 2014,Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung


Tenggorok Kepala & Leher Edisi Ketujuh,Jakarta, Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai