Anda di halaman 1dari 4

SISTEM SARAF PENCIUMAN

1. Struktur Indra Penciuman

Indera penciuman terdapat pada hidung dari ujung saraf otak nervus
olfaktorius, serabut saraf ini timbul pada bagian atas selaput lendir hidung yang
dikenal dengan sebutan olfaktori. Nervus olfaktorius dilapisi oleh sel-sel yang sangat
khusus yang mengeluarkan fibrilfibril yang sangat halus, tenalin dengan serabut-
serabut dari bulbus olfaktorius yang merupakan otak terkecil, saraf olfaktorius terletak
di atas lempeng tulang etmoidalis.28 Berbeda dengan indera lain, indera penciuman
memiliki jalur yang relatif lebih pendek. Reseptornya yang berada di rongga hidung
berhubungan langsung tanpa sinaps ke otak. Selain itu, tidak seperti indera
penglihatan dan indera penglihatan yang reseptornya jauh dari permukaan, reseptor
indera penciuman terpapar langsung dengan lingkungan, tanpa ada pelindung di
depannya.

a. Vestibulum nasi

Ruangan yang berada di balik tulang fleksibel hidung yang dilapisi oleh
jaringan epitel dan bulu hidung yang berfungsi menghadang benda asing selain
udara masuk lebih dalam ke rongga hidung.Vestibulum ini dilapisi oleh kulit yang
mempunai banyak kelenjar sebasea dan rambut rambut Panjang yang disebut
vibrasae.

b. Conchae

Setelah melewati nasal vestibule dan lolos dari bulu-bulu hidung, selanjutnya
udara akan masuk ke rongga hidung melalui bagian bernama conchae. Conchae
ini memiliki 3 bagian, bagian superior (atas), bagian tengah, dan bagian inferior
(bawah). Ketika udara masuk, udara akan berputar di bagian coanche ini dan
menyentuh lendir yang melapisi rongga hidung. Di bagian hidung ini, udara akan
diproses dan diubah suhunya sesuai dengan temperatur tubuh. Arus udara yang
berputar dalam bagian conchae juga akan memberikan rangsangan pada saraf
penciuman yang berada dalam rongga hidung bahwa ada suatu bau yang
terdeteksi. Rangsangan ini yang kemudian disampaikan ke otak, hingga akhirnya
otak menyimpulkan bau apa yang sedang dicium saat itu.

c. Bulbus Olfaktorius

Sistem saraf kranial yang terdapat pada otak yang berfungsi sebagai pengatur
system penciuman manusia. Berfungsi untuk mendeteksi bau. truktur yang
terletak di otak depan vertebrata yang menerima input saraf tentang bau yang
terdeteksi oleh sel-sel di rongga hidung. Akson sel reseptor penciuman (reseptor
bau) meluas langsung ke bulbus olfaktorius yang sangat terorganisir, di mana
informasi tentang bau diproses.

d. Sinus Frontalis

Terletak di atas orbit setiap mata pada tulang frontal. Mereka dilapisi dengan
selaput lendir yang berfungsi mengisi lendir yang akan disalurkan ke hidung.

e. Membran Mukosa

Selaput yang berfungsi mengahangatkanudara dan melembabkannya. Selain
itu, berfungsi untuk membuat mucus yang berguna untuk menangkap debu,
bakteri, dan partikel asing yang dapat merusak paru-paru.

f. Nasofaring

Nasofaring adalah bagian sistem pernafasan yang terdiri dari dua kata Naso
yang berarti hidung dan Faring yang berarti tenggorokan. Jadi nasofaring adalah
hidung bagian dalam (bagian belakang) hingga ke tenggorokan.

2. Fisiologi Hidung
a. Jalan Napas

Udara masuk melalui nares anterior, lalu naik ke atas setinggi konka media
dan kemudian turun ke bawah nasofaring dan seterusnya. Pada ekspirasi terjadi
sebaliknya.
b. Alat pengatur kondisi udara

Mukus oada hidung berfungsi untuk mengatur kondisi udara

c. Penyaring udara

Mukus pada hudung berfungsi sebagai penyaring dan pelindung udara


insoirasi dari debu dan bakteri Bersama rambut hidung dan silia.

d. Sebagai Indra Penghidu

Fungsi utama hidung adalah sebagai indra penghidu, dilakukan oleh saraf
olfaktorius.

e. Untuk resonansi udara

Fungsi sinus paranasal antara lain sebagai pengatur kondisi udara, sebagai
penahan suhu, membantu keseimbangan kepala, membantu resonansi suara,
sebagai peredaran perubahan tekanan udara, membantu produksi mucus dan
sebagainya.

f. Membantu produksi nasal


g. Refleksi nasal

3. Mekanisme Penciuman
a. Indra penciuman bergantung pada sel-sek olfaktori
b. Sel olfaktori terdapat pada lapisan epitel olfaktori
c. Epitel olfaktori terdapat pada rongga hidung (nasal cavity)
d. Udara masuk ke rongga hidung dan membawa molekul bau (odor molecule)
terlarut pada lender yang ada di rongga hidung
e. Molekul bau odor menstimulasi sel olfaktorius
f. Bulbus olfaktorius mengirimkan informasi ke otak dan kemudian diproses
sehingga kita mengetahui aroma bau yang kita cium berasal dari bunga,
parfum, atau bau lainnya.
g. Bulbus olfaktorius juga mengirimkan informasi ke system limbic pada otak
yang berkaitan dengan memori dan emosi.

Anda mungkin juga menyukai