Anda di halaman 1dari 4

Nama : Givani Putri Amanda Pramono

NRP : 1910211007
Tutorial: D2
KATARAK
A. Definisi
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa akibat hidrasi, denaturasi protein,
atau bisa juga diakibatkan oleh keduanya. Penyebab paling umum dikarenakan oleh penuaan.

B. Faktor Resiko
1. Herediter
Diturunka dari orang tua pada anaknya
2. Sinar UV
Akumulasi sinar UV akan diserap oleh lensa dan menyebabkan lensa menjadi
kekuningan/kecoklatan yang berpengaruh pada kekeruhan lensa
3. Penyakit Sistemik
Contohnya adalah Diabetes mellitus yang dapat meningkatkan kadar glukosa
pada lensa yang nantinya akan mempengaruhi kejernihan lensa
4. Merokok
Penumpukan molekul berpigmen pada rokok yaitu 3-hidroxykhyurine dan
chromopores menyebabkan kuning pada lensa. Kandungan sianat pada rokok pun
menyebabkan adanya karbamilasi dan denaturasi protein

C. Klasifikasi Katarak
1. Katarak Senilis
Disebut juga sebagai katarak terkait usia dan merupakan katarak yang sering
dijumpai. Hal ini biasanya terjadi kekeruhan lensa pada orang orang lanjut usia >50
tahun. Beberapa stadium dari katarak senilis adalah:
 Insipien
Kekeruhan lensa masih ringan dan dapat menyebabkan poiliopia
 Imature
Kekeruhan lensa sebagian dan terdapat penambahan volume lensa
sehingga meningkatkan tekanan osmotic yang dapat menekan pupil dan dapat
menyebabkan glaucoma
 Mature
Kekeruhan lensa seluruhnya yang dapat disebabkan karena deposisi
kalsium. Kekeruhan lensa yang berkepanjangan dapat membuat adanya
kalsifikasi lensa
 Hipermature
Kekeruhan lensa massif dan terdapat cairan lensa yang keluar sehingga
lensa terlihat mengerut, kuning, dan kering
2. Katarak Anak
Katarak yang terjadi pada anak dapat dikategorikan menjadi 2 kelompok :
 Katarak Kongenital
Terjadi saat bayi dilahirkan atau segera setelahnya, biasanya <1 tahun.
Hal ini berkaitan dengan penyakit dari ibunya. 50% penderita katarak anak
penyebabnya masih sporadic atau belum diketahui
 Katarak Didapat
Terjadi lebih belakang dari katarak anak >1 tahun. Biasanya disebabkan
karena sebab sebab spesifik seperti adanya trauma atau penyakit sistemik
3. Katarak Traumatik
Trauma dapat berupa trauma penetrasi benda atajam atau dikarenakan partikel
asing. Trauma dapat merusak kornea sehingga lensa menjadi putih segera setelah
masuknya benda asing karena lubang pada kapsul lensa menyebabkan humor aqueus dan
kadang-kadang vitreus masuk ke dalam struktur lensa. Pasien sering kali adalah seorang
pekerja industri yang pekerjaannya memukulkan baja ke baja lain.
4. Katarak Komplikata
Disebabkan karena penyakit lain atau komplikasi dari penyakit lain contohnya
seperti glaucoma
5. Katarak Toxic
Disebabkan karena bahan bahan kimia atau obat obatan. Contohnya adalah
penggunaan kortokosteroid dalam jangka dapat menyebabkan agregasi protein dalam
lensa sehingga lensa menjadi keruh dan berkabut
6. Katarak Sistemik
Diakibatkan oleh penyakit sistemik seperti Diabetes Mellitus. DM dapat
meningkatkan kadar glukosa dalam lensa yang nantinya akan diubah menjadi sorbitol
oleh enzim aldolase reductase melalu jalur poliol intraseluler. Akumulasi ini akan
menyebabkan kolaps dan likuifaksi(pencairan) serabut lensa, yang akhirnya terjadi
pembentukan kekeruhan pada lensa
D. Gejala Klinis
1. Kekeruhan lensa
Dapat disebabkan dari factor factor resiko yang pada akhirnya menyebabkan
hidrasi dan denaturasi protein
2. Merasa silau/halo
Lensa yang opak menyebabkan cahaya yang masuk dipendarkan dan terpecah
menjadi berbagai spektrum sehingga menyebabkan penderita merasa silau
3. Penurunan ketajaman penglihatan/kabur
Dikarenakan lensa yang opak menyebabkan cahaya yang diteruskan ada retina
tidak jatuh pada 1 point retina dan dipendarkan sehingga cahaya salah arah dan
menyebabkan pandangan kabur
4. Melihat warna terganggu
Karena lensa menjadi ekkuningan/kecokelatan seingga penderita akan kesulitan
membedakan warna biru dengan warna gelap lainnya
E. Tata Laksana
Untuk obat obatan sendiri belum ada yang dapat menyembuhkan katarak sehingga aksi
yang harus diambil adalah dengan teknik pembedahan. Teknik pembedahan mempunyai beberapa
method seperti metode ekstrakapsular dimana lensa pasien akan diganti secara keseluruhan da
nadapula metode fluksifikasi dimana hanya cairan dalam lensanya saja yang diganti, kapsul
lensanya masih tetap sama
F. Komplikasi
1. Hilang vitreous
Jika kapsul posterior rusak, vitreous bisa masuk ke bilik anterior sehingga resiko
terjadi galukoma. Hal ini membutuhkan tindakan mengaspirasi dan eksisi gel
2. Prolaps Iris
Disebabkan karena jahitan tidak adequate setelah pembedahan yang bisa ditandai
adanya daerah kehitaman atau daerah yang gepal di lokasi bekas insisi

Referensi :
Ilmu Penyakit Mata UI Edisi Kelima
Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum Edisi 17

Anda mungkin juga menyukai