Anda di halaman 1dari 11

TUGAS RESUME

SISTEM RESPIRASI

NAMA : KEYLA SALSABELA


NIM : 21057
MATA KULIAH : ILMU BIOMEDIK
TINGKAT : 1.B GASAL 2021
TANGGAL : 13 SEPTEMBER 2021
DOSEN : Ns. AJENG DWI RETNANI, M.KEP
Saluran pernapasan adalah bagian dari tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan
tempat pertukaran udara selama proses pernapasan. Urutan saluran pernapasan adalah sebagai
berikut: rongga hidung – faring – laring – trakea – bronkus – bronkiolus – alveolus – paru-paru.

 Fungsi sistem pernafasan:


1. Ventilasi : Pertukaran gas anatara paru dan udara luar melaui inspirasi dan eksirasi
2. Difusi : O2 berdifusi dari alveoli -> kapiler paru dan Co2 dari kapiler -> alveoli
3. Perfusi : Transport O2 dari paru -> sel/ jaringan dan CO2 dari sel/jaringan -> paru

HIDUNG DAN RONGGA NASAL

• Fungsi pernafasan pada hidung : Menghangatkan,


melembabkan dan menyaring udara.

• Fungsi Penciuman pada hidung: Sebagai indra


penciuman distimulasi oleh bau di udara kepada impuls
saraf dihantarkan oleh saraf olfaktorius ke otak.
1. Hidung eksternal

Struktur luar hidung tersusun dari tulang hidung, jaringan lemak, serta tulang rawan, yaitu
jaringan yang lebih padat dari kulit dan otot, namun tidak sekeras tulang biasa. Ada juga jaringan
otot yang berfungsi sebagai pembentuk ekspresi, misalnya ketika Anda mengernyitkan hidung.
Di bagian teratas hidung Anda merupakan nasal root, yaitu akar yang menghubungkan hidung
Anda dengan dahi. Sedangkan bagian bawah hidung Anda disebut dengan apex. Pada apex,
Anda bisa melihat 2 lubang terpisah yang disebut dengan eksternal nares. Melalui kedua lubang
tersebut, udara akan masuk untuk dibawa lebih dalam ke rongga hidung. Selain lubang hidung,
Anda juga bisa merasakan adanya dinding atau jembatan yang memisahkan bagian kiri dan
kanan hidung. Pemisah tersebut dinamakan dengan septum. Septum di hidung manusia terdiri
dari tulang rawan.

2. Rongga hidung

Setelah udara melewati lubang hidung, udara akan memasuki cavum nasi. Cavum nasi adalah
rongga dalam anatomi hidung Anda, yang juga terbagi menjadi beberapa bagian.

Nasal vestibule

Bagian pertama yang akan dijumpai adalah nasal vestibule, yaitu ruangan yang terletak tepat di
balik hidung bagian depan. Nasal vestibule ini dilapisi oleh jaringan epitel yang memiliki bulu-
bulu kasar. Bulu ini disebut juga dengan bulu hidung atau silia. Di dalam nasal vestibule ini,
terdapat bulu hidung dalam jumlah yang banyak. Ketika ada partikel udara yang besar, seperti
debu, pasir, bahkan serangga yang masuk ke dalam lubang hidung akan terperangkap di rambut-
rambut ini. Bulu-bulu hidung berfungsi menghadang benda asing selain udara masuk lebih dalam
ke rongga hidung.

Konka

Setelah melewati nasal vestibule dan lolos dari bulu-bulu hidung, selanjutnya udara akan masuk
ke anatomi hidung yang lebih dalam melalui bagian bernama konka. Konka adalah lekukan pada
rongga hidung bagian dalam dan memiliki 3 bagian, yaitu superior (atas), tengah, serta inferior
(bawah). Di bagian hidung ini, udara akan diproses dan diubah suhunya sesuai dengan
temperatur tubuh. Di sini pula saraf olfaktori atau saraf penciuman yang terletak di langit-langit
konka akan mendeteksi bau dari udara yang masuk. Rangsangan bau ini yang kemudian
disampaikan ke otak, hingga akhirnya otak menyimpulkan bau apa yang sedang dicium saat itu.
Setelah udara melewati konka, maka udara akan diteruskan masuk ke arah nasofaring, yakni
ruangan yang menghubungkan antara hidung dan rongga mulut. Selanjutnya, udara akan masuk
ke dalam organ lainnya di luar rongga hidung yakni laring, trakea, hingga diproses menuju ke
paru-paru.

3. Membran mukosa

Seluruh bagian dalam anatomi hidung Anda dilapisi oleh jaringan tipis yang disebut dengan
membran mukosa. Membran mukosa berfungsi untuk mengatur suhu udara yang masuk serta
melembapkan hidung. Fungsi lain dari membran mukosa adalah menghasilkan lendir yang Anda
kenal dengan sebutan ingus. Fungsi dari lendir tersebut adalah menangkap benda-benda asing
yang masuk ke dalam hidung.

4. Sinus

Sinus adalah rongga yang terletak di dekat hidung. Lubang yang mengarah ke sinus juga
termasuk dalam bagian struktur rongga hidung Anda. Fungsi sinus adalah untuk meringankan
beban di tulang tengkorak, berperan dalam suara manusia, serta menghasilkan lendir untuk
melembapkan hidung.

FARING
Faring adalah tabung fibromuskular yang terdapat persis didepan tulang leher yang berhubungan
dengan rongga hidung, rongga telinga tengah, dan laring.

Faring dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

1. Faring nasal yang berhubungan dengan rongga hidung.


2. Faring oral yang berhubungan dengan rongga paru-paru.
3. Faring laryngeal yang berhubungan dengan epiglotis dari laring serta menuju ke
Esofagus.

Fungsi

Fungsi utama faring adalah sebagai aliran alat pencernaan yang membawa makanan dari rongga
mulut sampai ke esofagus. Hubungan faring dengan rongga hidung dan laring ini menciptakan
faring menjadi cukup penting dalam produksi suara, serta memungkinkan manusia sebagai
bernapas menggunakan mulut serta jika diperlukan secara medis memasukkan makanan
melewati hidung.

LARING

Laring adalah bagian dari sistem pernapasan, berbentuk seperti tabung yang terhubung ke bagian
atas batang tenggorokan (trakea) yang berfungsi sebagai jalur udara menuju paru-paru.
Sementara pita suara adalah 2 pita otot di tengah laring yang membuat suara dan membantu
berbicara.

 Posisi : Didepan laringofaringeal


 Struktur : Kartilago tiroid, krikoid, aritenoid, dan 1 epiglotis.

TRAKEA
Trakea/batang tenggorokan adalah organ pernapasan manusia berbentuk tabung besar. Trakea
termasuk berada di saluran pernapasan bagian bawah bersama dengan paru-paru, bronkus,
bronkiolus, dan alveolus.
 Fungsi :
1. Menyalurkan udara menuju paru-paru. Saat udara masuk, trakea akan menghangatkan
dan melembapkan udara sebelum akhirnya memasuki paru-paru.
2. Menangkal benda asing yang masuk. Pada dinding trakea, terdapat lendir dan silia
(rambut-rambut kecil) yang bertugas mengurangi jumlah benda asing di udara, mulai dari
bakteri, virus, serta jamur.
3. Memperlancar sistem pencernaan. Trakea dapat memberikan ruang yang lebih longgar
bagi kerongkongan dengan tulang-tulang rawannya yang fleksibel. Proses menelan
makanan pun menjadi lebih mudah.
4. Membantu agar batuk lebih lancer karena batuk memang pada dasarnya diperlukan
manusia untuk membersihkan saluran pernapasan dari lendir dan partikel-partikel asing
lainnya.
 Struktur :
Terdiri dari 3 lapisan : Lapisan luar jaringan elastis dan fibrosa, Kartilago dan pita otot polos,
dan Lapisan dalam Epitelium.

BRONCHUS

 Bronchus -> broncheolus.


 Otot berbentuk sirkuler -> peran : bronchokontriksi dan broncho dilatasi.
 Mukosa saluran nafas : sel bersilia -> fungsi membersihkan-> mendorong lendir kearah
faring.
 Percabangan dari trakea sebelum masuk ke mediatinum disebut bifurkasi dan sudut tajam
yang dibentuk oleh percabangan ini disebut karina.
 Bronkus utama kanan mempunyai 3 percabangan yakni siperior, medialis, dan inferior.
 Bronkus utama kiri mempunyai 2 percabangan yaitu bronkus lobaris superior dan inferior.
 Bronkus segmental merupakan percabangan dari bronkus lobaris.

Bronchus dan Bronchious

 Bronchus Kanan dan Kiri


 Struktur : Jaringan ikat dilapisi epitel kolumnar basilaris
 Suplai darah, saraf dan drainase limfe :
 Diperdarahi cabang a. Broncila kanan dan kiri
 Syaraf Vagus menstimulasi kontriksi dan syaraf simpatik menstimulasi vaso dilatasi.
 Fungsi : Pengendali udara yang masuk

Bronchiolus dan Alveoli Pernafasan

 Struktur : Labus -> labulus -> bronchiolis terminalis -> bronchilolus respiratorius.
 Syaraf yang mempersyarafi bronchioles : Syaraf parasimpatis -> bronchokonstriksi,
s.simpatis -> broncodilatasi.
 Fungsi : Respirasi eksternal, Pertahanan terhadap mikroba, Pelembab dan penghangat.
Alveoli
Alveoli adalah rongga berbentuk cekung yang dikelilingi oleh banyak kapiler kecil. Fungsinya
adalah sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Alveoli kemudian menyerap
oksigen dari udara yang dibawa oleh bronkiolus dan mengalirkannya ke dalam darah.
 Dinding dalam mengandung survaktan -> merendahkan tegangan permukaan -> bila
mengempis tidak kolaps, bila mengambang tidak pecah.
 Jumlah alveoli dewasa: 300 jt (kedua paru).
 Jumlah kapiler 280.00 juta.

PARU-PARU
Paru-paru merupakan salah satu organ yang menjalankan sistem respirasi (pernapasan). Saat
udara mencapai paru-paru, akan terjadi pertukaran antara oksigen dari luar tubuh dengan karbon
dioksida dari dalam darah.
 Posisi dan struktur : Terletak di samping garis medialis di rongga thorax
 Interior paru : Bronchiolus, alveoli pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf.
 Pembuluh darah yang memperdarahi paru :
Traktus pulmonalis : Kanan, Kiri, Kapiler paru

Otot-otot Pernafasan

 Otot-otot Inspirasi
Diafragma -> membatasi rongga dada dan perut
 Inspirasi -> berkontriksi (berkeru) -> datar
 Ekspirasi -> mencembung
 Pernafasan perut
 Nafas tenang 70% kontraksi diahfragma
 Otot Interkostalis eksternus
 Kontriksi: rongga dada membesar
 Pernafasan dada
 Otot-otot inspirasi tambahan
 Ketika olah raga, meniup balon, sesak nafas
 Otot –Otot Ekspirasi
 Tidak memerlukan kontraksi otot-otot disekitar rongga dada dan perut

Jalan Udara

 Hidung -> pharing -> trachea -> bronchioles -> bronchiolus inspiratorius -> duktus alveoli.
 Alveoli dikelilingi oleh kapiler -> difusi O2 dan CO2.

Mekanisme Pernafasan

Pengukuran volume udara Pernafasan dengan Spirometer

 Volume Tidal: volume sekali inspirasi atau ekspirasi: 0,5 L (frekwensi nfas 12-20x/mnt).
 Volume cadangan inspirasi: volume setelah inspirasi tenang 3L.
 Kapasitas inspirasi: Valume Tidal + volume cadangan inspirasi.
 Volume cadangan ekspirasi: setelah ekspirasi tenang, 1 L.
 Volume residu: setelah ekspirasi maksimal, 1,2L -> tidak dapat diukur spiromatri.
 Kapasitas residu fungsional: Tidal volume + volume cadangan ekspirasi.
 Kapasitas vital: Seluruh volume, dapat diukur dengan spirometer, kecuali volume residu.
 Kapasitas total: kapastas vital + volume residu.
Aliran darah dan Pertukaran Gas

Aliran darah paru ada 2 macam:

1. Arteri dan vena bronchialis : memberinutrisi dan O2 pada jaringan paru.


2. Artei dan vena pulmonalis -> perfusi (aliran darah) untuk pertukaran gas.
 Ventrikel kanan -> arteri pulmonal -> kapiler paru -> tekanan Co2 tinggi -> berdifusi ke
alveolus -> ke luar dengan udara ekspirasi.
 Udara inspirasi -> Tekanan O2 dalam alveoli tinggi -> berdifusi -> masuk ke kapiler paru
-> vena pulmonalis -> atrium kiri -> aorta -> arteri -> arteriol -> kapiler -> jaringan
tubuh.
 Pada jaringan tubuh : terjadi pertukaran antara kapiler dan sel-sel (berdifusi) -> O2 dari
kapiler ke jaringan, Co2 berdifusi dari sel sel jaringan ke kapiler.

Transport Gas

1. Oksigen :
 Dilakukan oleh Hemoglobin (Hb) -> mempunyai kemempuan mengikat O2.
 O2 diangkut dalam bentuk terlarut dalam darah.
 Karena PO2 tinggi dalam kapiler darah dan PO2 dalam sel rendah terjadi difusi dari
kapiler ke sel.
 Kadar O2 jaringan rendah -> PH rendah -> mempermudah pelepasan O2 ke jaringan.
 PO2 tinggi di Alveoli -> mempermudah pengikatan O2 oleh Hb di kapiler paru.
2. Karbondioksida (CO2) : Di kapiler diangkut dalam 3 bentuk:
 Larutan dalam air (5%)
 Berikatan dengan protein : karbamono (5%)
 Sebagai bikarbonat (90%): CO2+ H2OàH2CO3
3. Di paru :
 HCO3- -> H2O dan CO2 -> Co2 berdifusi ke alveoli -> keluar ke udara ekspirasi.
 PCO2 darah arteri : 40 mmHg
 PCO2 darah vena 46 mmHg
Sistem Bufer

 PH darah normal 7, 35 -7, 45


 PH menurun -> asidosis
 Asidosis respiratorik -> penyebab gangguan pernafasan
 Asidosis metabolic -> penyebab gangguan metabolik
 PH meningkat Alkalosis
 Alkalosis respiratorik -> penyebab gangguan pernafasan
 Alkalosis metabolic -> penyebab gangguan metabolic

Gangguan Gas Tubuh

 Hipoksia : kadar jaringan O2 sangat rendah


 Hipokapnia : kadar CO2 darah arteri lebih rendah dari normal
 Sianosis : warna kebiruan pada mukosa
 Asfiksia : saluran nafas tersumbat benda asing (makanan/minuman dll)
 Dispnu (dyspnea, dyspmoe, sesak nafas) : sensasi untuk menarik nafas lebih banyak.

Anda mungkin juga menyukai