Anda di halaman 1dari 18

NAMA ANGGOTA KELOMPOK

ANNISA AZZAHRA PUTRI (1914401068)


FENI SILA NIA (1914401092)
UMI NAFI’AH (1914401063)
ISMI APRILIA (1914401071)
KARISMA INDAH PERMATA HATI (1914401085)
RACHMAT GRIYA PERMANA (1914401101)
FARHAN TAUFIK ISMAIL (1914401078)
Proses pengambilan O2 dari udara (inspirasi), dilanjutkan
dengan penyaluran O2 ke jaringan tubuh, kemudian peng
eluaran sisa metabolisme dari tubuh yang berupa CO2
(ekspirasi) melalui alat-alat pernapasan

Proses terjadinya pertukaran gas didalam jaringan


dan didalam paru-paru (pernafasan dalam).

Sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas.


FUNGSI PERNAPASAN

Mengambil oksigen yang kemudian dibawa oleh darah ke seluruh tubuh (sel-
selnya) untuk mengadakan pembakaran.

Mengeluarkan karbon dioksida (CO2) yang terjadi dari sisa pembakaran, kemudian
di bawa oleh darah ke paru-
paru untuk dibuang (karena tidak berguna lagi oleh tubuh)

Menghangatkan dan melembabkan udara.


KOMPONEN SISTEM PERNAPASAN

RONGGA HIDUNG BRONKUS

PANGKAL TENGGOROKAN
BRONKIOLUS
(FARING)

BATANG TENGGOROKAN
ALVEOLUS
(TRAKEA)
Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir dan rambut yang
berfungsi untuk menahan kontaminasi benda-benda asing, misalnya
debu dan kuman, yang ikut masuk ke dalam rongga hidung. Selain itu,
RONGGA HIDUNG rongga mulut manusia juga memiliki konka yang mengandung banyak
kapiler darah sehingga dapat menghangatkan udara yang akan masuk ke
dalam sistem pernapasan.

Faring merupakan pertemuan antara saluran pernafasan (nasofarings) di


PANGKAL bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) di bagian belakang.
TENGGOROKAN Saluran nafas akan terbuka ketika manusia berbicara, oleh karena itu jika
(FARING) kita makan sambil berbicara mungkinkan makanan masuk ke dalam
saluran pernapasan.

Batang tenggorokan berupa cincin-cincin tulang rawan yang memiliki


BATANG TENGGOROKAN silia-silia pada dinding di dalamnya. Silia-silia ini berfungsi untuk
(TRAKEA) menyaring benda-benda asing yang ikut masuk ke dalam saluran
pernafasan.
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Trakea bercabang lagi
menjadi dua, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan
BRONKUS mukosa bronkus hampir sama dengan trakea. Bronkus kanan dan
bronkus kiri masing-masing bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus
yang merupakan salah satu bagian paru-paru.

Bronchiolus berfungsi sebagai saluran udara pernafasan dari bronchus


menuju ke gelembung – gelembung alveolus. Struktur dari bronchiolus
BRONKIOLUS hampir mirip dengan struktur yang menyusun bronchus tapi epitelium
bersilianya mengalami modifikasi menjadi sisik.

Alveolus mempunyai struktur seperti sarang lebah. Di alveolus inilah


ALVEOLUS terjadi pertukaran gas antara udara dan darah. Luas permukaan alveolus
pada orang dewasa bisa mencapai antara 97 sampai 194 m2.
MEKANISME PERNAPASAN
Tahap Inspirasi, yaitu kondisi di mana otot antartulang rusuk
berkontraksi sehingga tulang rusuk terangkat, rongga dada
membesar dan paru-paru mengembang. Hal ini mengakibatkan
tekanan udara di dalam rongga dada lebih kecil dari tekanan
atmosfer sehingga udara yang kaya akan oksigen terhisap masuk
kedalam paru-paru melalui saluran pernafasan.
PERNAPASAN DADA

Tahap Ekspirasi, tahap eskpirasi disebut juga fase relaksasi, yaitu


kondisi dimana otot antara tulang rusuk kembali ke posisi semula,
rongga dada kembali mengecil dan paru-paru mengempis. Kondisi
ini menyebabkan tekanan rongga dada meningkat dan lebih tinggi
dari tekanan atsmosfer sehingga udara dalam paru-paru mengalir
keluar melalui saluran pernafasan.
Tahap Inspirasi, yaitu keadaan dimana otot diafragma berkontraksi,
sehingga rongga dada membesar dan paru-paru mengembang,
tekanan udara turun sehingga udara dari luar dapat masuk
kedalam paru-paru melalui saluran pernafasan.

PERNAPASAN PERUT
Tahap Ekspirasi adalah kondisi dimana otot diafragma berelaksasi
dan otot dinding perut berkontraksi sehingga otot diafragma
kembali ke posisi semula. Akibatnya rongga dada mengecil, paru-
paru mengepis, tekanan udara dalam paru-paru meningkat
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida
terhembus keluar melalui saluran pernafasan.
TRANSPOR GAS PERNAPASAN
Ventilasi merupakan proses pertukaran udara antara atmosfer dengan
alveoli. Proses ini terdiri dari inspirasi (masuknya udara ke paru-paru) dan
ekspirasi (keluarnya udara dari paru-paru). Ventilasi terjadi karena adanya
perubahan tekanan intra pulmonal, pada saat inspirasi tekanan intra
VENTILASI pulmonal lebih rendah dari tekanan atmosfer sehingga udara dari atmosfer
akan terhisap ke dalam paru-paru. Sebaliknya pada saat ekspirasi tekanan
intrapulmonal menjadi lebih tinggi dari atmosfer sehingga udara akan
tertiup keluar dari paru-paru.

Difusi dalam respirasi merupakan proses pertukaran gas antara alveoli


DIFUSI dengan darah pada kapiler paru. Proses difusi terjadi karena perbedaan
tekanan, gas berdifusi dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Salah satu
ukuran difusi adalah tekanan parsial.
Setelah difusi maka selanjutnya terjadi proses transportasi
oksigen ke sel-sel melalui darah dan pengangkutan
karbondioksida sebagai sisa metabolisme ke kapiler paru. Sekitar
97 - 98,5% Oksigen ditransportasikan dengan cara berikatan
dengan Hb (HbO2/oksihaemoglobin,) sisanya larut dalam plasma.

TRANSPORTASI Sekitar 5- 7 % karbondioksida larut dalam plasma, 23 – 30%


berikatan dengan Hb(HbCO2/karbaminahaemoglobin) dan 65 –
70% dalam bentuk HCO3 (ion bikarbonat).

Kebutuhan oksigen tubuh bersifat dinamis, berubah-ubah


dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah aktivitas. Saat
REGULASI
aktivitas meningkat maka kebutuhan oksigen akan meningkat
sehingga kerja sistem respirasi juga meningkat.
PENGATURAN PERNAPASAN
Korteks Cerebri
Berperan dalam pengaturan pernapasan yang bersifat volunter
sehingga memungkinkan kita dapat mengatur napas dan menahan
napas. Misalnya pada saat bicara atau makan.

Medulla oblongata
PENGENDALIAN
PERNAPASAN OLEH SISTEM Terletak pada batang otak, berperan dalam pernapasan automatik
PERSYARAFAN atau spontan.

Pons
Pada pons terdapat 2 pusat pernapasan yaitu pusat apneutik dan
pusat pnumotaksis.
KENDALI KIMIA
Banyak faktor yang mempengaruhi laju Kemoreseptor pusat
Dirangsang oleh peningkatan kadar
dan kedalaman pernapasan yang sudah karbon dioksida dalam darah arteri,
diset oleh pusat pernapasan, yaitu adanya cairan serebrospinal peningkatan ion
hidrogen dengan merespon
perubahan kadar oksigen, karbon dioksida peningkatan frekuensi dan kedalaman
dan ion hidrogen dalam darah arteri. pernapasan

Perubahan tersebut menimbulkan


perubahan kimia dan menimbulkan Kemoreseptor perifer
respon dari sensor yang disebut Reseptor kimia ini peka terhadap
perubahan konsentrasi oksigen,
kemoreseptor. Ada 2 jenis kemoreseptor, karbon dioksida dan ion hidrogen.
yaitu kemoreseptor pusat dan
kemoreseptor perifer
PENGATURAN OLEH MEKANISME NON KIMIAWI

BARORESEPTOR HORMON EPINEPHRIN

PENINGKATAN SUHU
REFLEKS HERING-BREUER
TUBUH
Baroreseptor
Berada pada sinus kortikus, arkus aorta atrium, ventrikel dan pembuluh darah besar. Baroreseptor
berespon terhadap perubahan tekanan darah.

Peningkatan suhu tubuh


Misalnya karena demam atau olahraga maka secara otomatis tubuh akan mengeluarkan kelebihan panas
tubuh dengan cara meningkatkan ventilasi.

Hormon epinephrine/adrenalin
Peningkatan hormon epinephrin akan meningkatkan rangsangan simpatis yang juga akan merangsang pusat
respirasi untuk meningkatkan ventilasi.

Refleks hering-breuer
Yaitu refleks hambatan inspirasi dan ekspirasi. Pada saat inspirasi mencapai batas tertentu terjadi stimulasi
pada reseptor regangan dalam otot polos paru untuk menghambat aktifitas neuron inspirasi.
SPIROMETRY

Pemeriksaan spirometri dilakukan secara Untuk menilai status faal atau fungsi paru-paru
objektif pada kapasitas atau fungsi paru
(ventilasi) pengidap yang mengalami
suatu indikasi medis. Dengan Untuk menentukan diagnosis suatu penyakit
melakukannya, dapat diketahui ada atau
tidaknya gangguan yang terjadi pada
Dapat menilai manfaat pengobatan paru-paru yang
paru-paru dan saluran pernapasan. Pada
sedang dijalani apakah sudah memadai atau belum.
pemeriksaan ini digunakan suatu alat
yang disebut spirometer.
Untuk memantau perjalanan penyakit, apakah
mengalami perbaikan atau sebaliknya.

Untuk menentukan prognosis, sehingga bisa


memprediksi kondisi penyakit di masa mendatang.
Manfaat dari pemeriksaan spirometri
Untuk menentukan toleransi atau risiko tindakan bedah
atau anestesi umum.

Anda mungkin juga menyukai