GAWAT DARURAT
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
STIKES KARYA HUSADA SEMARANG
PENGKAJIAN PASIEN
PENGKAJIAN
Sumber Data : Orang tua, dan rekam medis
Tanggal/jam Pengkajian : 02 Maret 2018 jam 00:10 WIB
A. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : An. D
Usia : 4 Tahun 10 bulan 19 hari
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia
Alamat : Kebon Bator RT/RW 32/11, Sruwen Kec. Tengaran
No CM : 309555
Tangal masuk IGD : 02 Maret 2018 jam 00.10 WIB
Tanggal Pengkajian : 02 Maret 2018 jam 00.15 WIB
Diagnosa medik : Kejang Demam Kompleks
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 30 Tahun
Alamat : Kebon Bator RT/RW 32/11, Sruwen Kec. Tengaran
Hubungan : Ayah Pasien
B. KEADAAN PASIEN SECARA UMUM
Saat Pasien tiba di IGD pasien tampak digendong oleh ibunya, dengan keadaan lemas dan
tak sadarkan diri. Akral pasien teraba hangat.
1
C. KELUHAN UTAMA
Kejang Demam dan sesak nafas
D. PENGKAJIAN PRIMER
a. Circulation HR : 185 x/menit
SpO2 : 92%
S : 39◦C
RR : 55 x/menit
Mukosa bibir lembab, konjungtiva tidak anemis, akral teraba
hangat, CRT < 2 detik.
e. Eksplosure/ Suhu tubuh Pasien 390C, Akral teraba hangat. Tidak terdapat
Environment/event perdarahan pada anggota tubuh.
E. PENGKAJIAN SEKUNDER
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu pasien mengatakan SMRS ±6 jam yang lalu anaknya mengalami kejang saat
demam pada seluruh tubuhnya. Kejang tersebut berlangsung agak lama ±30 menit
sebanyak 2 kali. Ibu pasien juga mengatakan demam anaknya sudah berlangsung
selama ± 3 hari, pasien tampak sesak nafas dan tidak sadarkan diri setelah kejang. Ibu
pasien menambahkan saat anaknya kejang demam, mereka telah membawanya ke
puskesmas terdekat untuk mendapat pertolongan namun tidak ada perubahan pada
demam yang dialami anak mereka. Sehingga orang tua pasien membawanya ke IGD
RSUD Kota Salatiga untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu pasien mengatakan anaknya sudah pernah dirawat sebanyak 7 kali di RS dengan
keluhan yang sama yakni kejang saat demam. Ibu pasien menambahkan, bahwa
anaknya memiliki riwayat kejang demam saat usia 19 bulan.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien mengatakan dalam keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit
keturunan.
2
F. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 2 Maret 2018
Antropometri BB: 14 kg
TB: 100 cm
Mesocepal, distribusi rambut rata, tidak ada lesi, tidak ada hematom.
Mata kanan dan kiri simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik,
Kepala
pupil isokor 2/2, reflek cahaya +/+.
Hidung simetris, tidak ada kotoran/secret, Pasien bernafas secara spontan
dan adekuat dengan support O2 nasal canul 4 lpm.
Telinga simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada cairan atau
perdarahan.
Mukosa mulut lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada sianosis,
Tidak ada lesi/luka, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri
Leher
tekan
Paru :
Inspeksi :
Pengembangan dada simetris saat inspirasi dan ekspirasi, terdapat
penggunaan otot bantu pernafasan, terdapat retraksi dinding dada RR : 55
Dada
kali/menit (takipnea). Taktil Fremitus seimbang antara kanan dan kiri.
Palpasi :
Tidak terdapat krepitasi, tidak ada hematom, tidak ada nyeri tekan pada dada
sebelah kiri.
Perkusi :
Suara sonor pada lapang paru kanan dan kiri.
Auskultasi :
Suara paru vesikuler pada lapang paru kanan dan kiri, ada suara nafas
tambahan yakni ronkhi
Jantung :
Inspeksi:
Iktus cordis tidak tampak.
Palpasi :
Teraba iktus cordis di intercosta 4 dan interkosta 5 midclavikula sinistra.
Ictus cordis teraba saat dipalpasi ditandai dengan adanya denyutan pada
jantung, pada dinding dada tidak teraba adanya benjolan abnormal, tidak ada
nyeri tekan pada dinding dada
3
Perkusi :
Suara pekak
Auskultasi :
S1 dan S2 normal reguler
Inspeksi :
Supel, bentuk simetris tidak ada lesi atau luka,
Auskultasi :
Peristaltik usus 15x/menit
Palpasi :
Abdomen
Tidak ada pembesaran lien maupun hepar, tidak ada nyeri tekan pada lapang
abdomen. Tidak ada distensi abdomen. Tidak ada ascites.
Perkusi :
Suara thimpany
Kekuatan otot =
5555 5555
Ekstremitas 5555 5555
Edema =
- -
- -
Terpasang infus Kaen 3B 500 ml dengan tetesan 15 tpm pada tangan kiri
(sinistra)
Tidak tampak luka/lesi, warna kulit cokelat, turgor kulit lembab, capillary
Integumen
refil : < 2 detik, akral hangat, S = 390C.
4
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium
Pemeriksaan Darah
Tanggal : 02/ 03/2018 Jam: 10.00 WIB
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN METODE
HEMATOLOGI
KIMIA
Gula Darah Sewaktu 125 <140 Mg/dl GOD-PAP
ELEKTROLIT
Natrium 140 135-155 Mml/e ISE
Kalium 3.7 3.6-5.5
Chlorida 104 95-108 Mmol/l
Kalsium 10.0 8.4-10.5 Mg/%
Magnesium 1.6 1.9-2.5 Mg/dl
5
H. TERAPI OBAT
Tanggal Obat Dosis obat Rute Indikasi
Parenteral
03/03/18 Inf. KaEN 3B 500 ml / 15 tpm IV Untuk mengatasi
ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit
Inf. Paracetamol 140 mg/8 jam IV Sebagai antipiretik
Inj. Cefotaxime 370 mg/12 jam IV Sebagai antibiotik
Inj.Ranitidin 25 mg/8 jam IV Untuk menurunkan produksi asam
lambung
Supp Stesolid Anal Untuk mengatasi kejang
I. ANALISA DATA
NO Tanggal/ Symtomp Etiologi Problem
Jam
1 02/03/2018 DS: Hiperventilasi Ketidakefektifan
00.12 Ibu pasien mengatakan: pola nafas
- SMRS ±6 jam yang lalu
anaknya mengalami kejang
saat demam pada seluruh
tubuhnya.
- Anaknya terlihat sesak
nafas
- Memiliki riwayat kejang
- Dulu saat diperiksa anaknya
sempat di diagnosa
mengalami epilepsi oleh
dr.SpA
DO:
- Pasien tampak sesak nafas
- Terdengar suara nafas
tambahan ronkhi saat
inspirasi maupun ekspirasi
- Terdapat retraksi dinding
dada
- Pasien tampak
menggunakan otot bantu
pernafasan.
- Irama pernafasan pasien
dangkal dan cepat
- Pasien mengalami takipnea
- TTV:
Spo2: 92%, RR: 55
kali/menit, Nadi: 185
kali/menit
6
2 DS: Peningkatan laju Hipertermia
- Ibu pasien mengatakan metabolisme
anaknya demam sejak tadi
pagi
- Memiliki riwayat kejang
- Sudah pernah dirawat
sebanyak 7 kali di RS
dengan keluhan yang sama
yakni kejang saat demam
DO:
- Pasien tampak lemas
- Akral pasien teraba hangat
- Suhu: 39ºC
7
INTERVENSI KEPERAWATAN
8
Hipertermia berhubungan Setelah dilakukan NIC 1: Perawatan Demam
dengan peningkatan laju tindakan keperawatan Pantau suhu dan tanda-tanda vital
metabolisme selama 1 x 30 menit, lainnya
Monitor warna kulit
diharapkan masalah
Beri obat atau cairan IV
keperawatan hipertermia (antipiretik)
dapat teratasi dengan
kriteria hasil : NIC 2: Manajemen Kejang
NOC 1: Termoregulasi Pertahankan jalan nafas
- Suhu tubuh dalam Monitor arah kepala dan mata
batas normal (36.5 selama kejang
- 37.5 ºC) Tetap di sisi pasien saat kejang
- Nadi dalam batas
Catat lama kejang
normal (110-115
kali/menit) Catat karakteristik kejang
- RR dalam batas Dokumentasikan informasi
normal (20-50 menenai kejang
kali/menit) Berikan obat anti kejang
- Tidak mengalami Monitor durasi periode
kejang
ketidaksadaran dan
karakteristiknya
9
Monitor pola nafas
Monitor saturasi oksigen
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No TTD/
No Tgl/Jam Implementasi Respon
Dx Nama
1. Jumat, 1, 3 Memberikan terapi S: Aprillia
02/03/18 oksigen nasal canul 4 Ibu pasien mengatakan:
00.17 lpm - Semoga dengan terpasang
WIB oksigen anaknya tidak sesak
lagi
O:
- Pasien telah diberikan terapi
oksigen nasal canul 4 lpm
- Pasien tampak terpasang
nasal canul
2. 00.20 1,2,3 Mengedukasi kepada S: Aprillia
orang tua bahwa Orang tua pasien mengatakan:
pasien harus - Bersedia untuk anaknya
menjalani perawatan dirawat inap di RS
di RS untuk sementara O:
- Orang tua pasien
menggangguk kepala sebagai
tanda persetujuan pasien
dirawat inap di RS
- Orang tua pasien tampak
tenang
3. 00.45 Memasang Infus S: Aprillia
WIB KaEn 3B (500 ml) - Ibu pasien mengatakan:
dengan tetesan 15 tpm - Bersedia jika anaknya
dipasang infus
10
4. 01.05 S: Aprillia
WIB Memberikan Inj. Ibu pasien mengatakan:
Cefotaxime 370 mg, - Bersedia anaknya diberikan
Ranitidin 25 mg via injeksi
IV O:
- Pasien telah diberikan injeksi
Cefotaxime 370 mg,
Ranitidin 25 mg via IV
dengan lancar
5. 01.07 Memonitor adanya S: Aprillia
WIB tanda dan gejala alergi Ibu pasien mengatakan:
obat - Tidak terdapat tanda dan
gejala alergi obat
O:
- Tidak terdapat tanda gejala
alergi obat
11
pasien tampak memutar ke
kiri dan ke kanan.
- Karakteristik kejang yang
dialami pasien telah
didokumentasikan
12
pasien untuk pindah Ibu pasien mengatakan:
ruangan - Siap untuk pindah ruangan
O:
- Kondisi pasien tampak stabil
- Pasien telah dipindahkan ke
ruangan anggrek.
EVALUASI KEPERAWATAN
P: Lanjutkan Intervensi
NIC 1: Terapi Oksigen
NIC 2: Manajemen Kejang
NIC 3: Monitor Pernafasan
13
2 S: Aprillia
Ibu pasien mengatakan:
- Setelah diberikan obat tadi, pasien kejang pasien berhenti
- Namun tubuh pasien masih teraba hangat
O:
- Infus paracetamol 140 mg (loading/guyur) telah masuk
- Akral pasien masih teraba hangat
- Suhu: 38ºC
- Pasien tampak tidak kejang
- Pasien tampak tenang dan sadar
- Kesadaran, GCS: 15; E4V5M6
14