E DENGAN
DIAGNOSA MEDIS STROKE HEMORAGIK DI RUANG
GICU
Disusun Oleh :
Nurdin Sulaeman
Anita Fitriani
Indri Yuliani
Heti Putri Cahyati
Indri Yanti Vionita
Ilma Septianti
Bunyamin
Ega Wahdiana
I. PENGKAJIAN
A. BIODATA PENGKAJI
Nama Pengkaji : Rizky Aulia Jamil
Tanggal Pengkajian : 11 Mei 2022
Ruang Pengkajian : GICU
Jam : 16.35 WIB
B. BIODATA PASIEN
Nama : Tn. P
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaaan : Wiraswasta
Usia : 33 Tahun
Status Pernikahan : Menikah
No RM : 00-816452
Diagnosa Medis : Anemia Gravis
Tanggal Masuk RS : 12 Mei 2022
Alamat : Kp. Pasir Madur Kec. Baleendah
8. Heart Monitor
Frekuensi Denyut Jantung : Normal (60 – 100 x /menit) : 90 x/menit
Irama Denyut Jantung : Teratur (Regulerbg)
Gambaran Monitor EKG : Irama Sinus (Sinus Rhytme)
E. SURVEY SEKUNDER (SECONDARY SURVEY)
1. Pemeriksaan Fisik dari Kepala sampai Kaki (Head to Toe Examination)
a. Kepala :
Inspeksi
Kepala tampak berbentuk simetris, tidak ada tampak
pembengkakan, luka/lesi dikepala, rambut berwarna, kulit kepala
bersih dan tidak berbau.
Palpasi
Tidak terdapat pembengkakan luka/lesi dikepala.
b. Mata :
Inspeksi
Mata tampak simetris kiri dan kanan, pupil isokor, reaksi terhadap
cahaya baik, konjungtiva anemis, sklera berwarna putih, tidak
ada tampak pembengkakan, luka/lesi.
Palpasi
Saat diraba tidak ada teraba pembengkakan.
c. Hidung :
Inspeksi
Hidung tampak simetris, tidak terdapat perdarahan,
pembengkekan/massa, hidung tampak bersih, tampak terpasang
NGT dan terpasang O2 Nasal Canule 3,6 4 lpm.
Palpasi
Tidak teraba pembengkakan pada hidung (sinus) atau yang lainnya,
tidak ada nyeri tekan atau lepas di daerah hidung
d. Telinga :
Simetris kiri dan kanan, klien hanya mendengar dengan suara yang keras
e. Mulut :
Inspeksi
Mulut tampak simetris, Tn. P Terpasang NGT, tidak tampak luka atau lesi,
gigi tampak lengkap,
bibir kering, mulut tampak bersih.
Palpasi
Saat diraba tidak terdapat pembengkakan/massa pada mulut.
f. Leher :
Inspeksi
Leher tampak simetris, tidak tampak ada pembengkakan/massa
pada leher, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan
vena jugularis
Palpasi
Saat diraba tidak terdapat pembengkakan/massa tidak teraba
pembesaran kelenjar tiroid, arteri karotis teraba..
g. Dada :
Inspeksi
Bentuk dada simetris kiri dan kanan, tidak ada tampak
pembengkakan, luka/lesi, pergerakan dinding dada sama kiri dan
kanan, frekuensi napas 24x/menit.
Palpasi
Saat di palpasi tidak ada teraba pembengkakan, tidak ada nyeri
tekan/lepas, traktif fremitus teraba dan sama antara kiri dan kanan
Perkusi
Saat di perkusi terdengan bunyi sonor diseluruh lapang paru
Auskultasi
Bunyi jantung normal S1 S2
h. Abdomen :
Inspeksi
Bentuk perut flat dan simetris, tidak ada tampak
pembengkakan/massa di abdomen, tidak terdapat distensi
abdomen.
Auskultasi
Saat di auskultasi terdengar bising usus ± 8 x/menit
Palpasi
Palpasi dilakukan pada daerah abdomen baik pada kuadran kanan
atas dan bawah maupun pada kuadran kiri atas dan bawah, pada
saat dilakukan palpasi sekitar 1-3 cm tidak terdapat nyeri maupun
penegangan yang abnormal, dan saat dilakukan palpasi sekitar 3-5
cm tidak teraba adanya masa yang abnormal pada abdomen.
Perkusi
Perkusi dilakukan pada daerah empat kuadran abdomen dan didapatkan
suara tympani.
i. Ekstremitas :
Ekstremitas Atas
Ektremitas atas kanan dan kiri tampak lengkap, tangan kanan
mengalami kelemahan, tidak terdapat pembengkakan, Tn. P
terpasang NGT dan terpasang O2 sebanyak 3,6 liter dengan Nasal Canule,
Tn. P terpasang IVFD RL 33 tpm di ekstremitas atas pada tangan sebelah
kiri, dan Tn. P terpasang manset tensi di ektremitas atas pada tangan sebelah
kanan. Akral teraba dingin, CRT (Capilarry Refiling Time) 3 detik.
Tidak terdapat hemiparesis pada anggota gerak bagian atas sebelah
kiri.
Ekstremitas Bawah
Ektremitas bawah kanan dan kiri tampak lengkap, tidak terdapat
pembengkakan, Tn. P terpasang kateter dengan jumlah urin 400 cc, akral
teraba dingin, CRT (Capila Refil Time) 3 detik. Tidak terdapat hemiparesis
pada anggota gerak bagian bawah sebelah kiri
2. PemeriksaanTanda – Tanda Vital (Vital Sign Examination)
a. Tekanan Darah (Blood Pressure) : 153/85 mmHg
b. Saturasi Oksigen (SaO2) : 98 %
c. Frekuensi Pernafasan (Respiration Rate) : 24 x/menit
d. Suhu : 36,3 0C
3. Pengkajian Riwayat (Anamnesis)
a. Keluhan Saat Dikaji :
Klien mengalami penurunan kesadaran
b. Riwayat Pengunaan Obat – Obatan
Keluarga mengatakan klien terbiasa mengkonsusmsi obat warung jika sakit.
c. Riwayat Konsumsi Makanan
Keluarga klien mengatakan klien tidak ada pantangan dalam mengonsumsi
makanan sehari hari
d. Riwayat Penyakit
Keluarga mengatakan klien tidak mempunyai riwayat penyakit
e. Riwayat Alergi
Keluarga mengatakan klien tidak memiliki alergi baik makanan maupun
obat-obatan.
f. Riwayat Kejadian
Klien masuk RS tanggal 7 Mei 2022 melalui IGD dengan keadaan
penurunan kesadaran
4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Laboratorium
Aspilet Citicoline termasuk Obat aspilet bisa diberikan Aspilet tidak bisa diberikan Efek samping aspilet bisa
diberikan dalam golongan obat kepada konsumen atau pasien kepada anak di bawah 16 berupa sakit perut, sakit
secara oral 80 antiplatelet yang ingin mencegah penyakit tahun. Selain itu, kepala, mengantuk,
mg serebrovaskuler atau infark kontraindikasi obat aspilet bronkospasme, gangguan
miokard. Obat aspilet ini juga juga berlaku bagi ibu fungsi ginjal, perdarahan
bisa dipakai oleh penderita menyusui. Ibu menyusui saluran cerna, dan
penyakit diabetes mellitus yang tidak boleh meminum obat perdarahan lain seperti
ingin mencegah penyakit thrombo aspilet. Para subkonjungtiva.
kardiovaskular. | penderita tukak peptik yang
aktif juga harus menghindari
penggunaan obat aspilet.
Hindari pula pemakaian obat
aspilet pada penderita
hemofilia.
CPG 75 mg Antikoagulan, Digunakan untuk mencegah Indikasi obat ini tidak bolehClopidogrel memiliki efek
diberikan Antiplatelet dan bekuan darah setelah terkena diberikan kepada pasien samping seperti
secara oral Fibrinolitik serangan jantung atau stroke, dengan kondisi: Hipersensitifhematoma (gumpalan
(Trombolitik) dan pada orang yang menderita terhadap Clopidogrel.darah tidak normal yang
gangguan jantung atau Perdarahan patologis aktif berada di luar pembuluh
pembuluh darah. seperti tukak lambung atau darah), mimisan, diare,
perdarahan intrakranial. nyeri lambung, nyeri
perut, memar, pendarahan
pada daerah luka bekas
tusukan, sakit kepala,
pusing, gangguan
parestesia, gastrointestinal
dan hematologi, ruam,
pruritus.
Dex 40% Obat resep (cairan Untuk menangani hipoglikemia pada pasien dengan Gangguan keseimbangan
infus) hipersensitivitas terhadap cairan dan elektrolit.
dextrose, trauma kepala, dan Nyeri abdomen (nyeri
dehidrasi berat. perut).
Infeksi sekitar kateter.
Hipo- dan hipervolemia
(kekurangan atau
kelebihan volume air
dalam tubuh).
Hipo- dan hipertensi.
Kram otot.
Sindroma disequilibrium.
Furosemide Diuretic untuk mengeluarkan kelebihan gagal ginjal dengan anuria, gangguan elektrolit,
1x1 cairan dari dalam tubuh melalui prekoma dan koma hepatik, dehidrasi, hipovolemia,
urine defisiensi elektrolit, hipotensi, peningkatan
hipovolemia, kreatinin darah.
hipersensitivitas.
Simvastatin 20 Obat penurun mengurangi kadar kolesterol Penyakit hati aktif atau Efek Samping yang
mg kolesterol golongan total dan ldl, sebagai anti peningkatan transaminase mungkin timbul adalah:
statin hipertensi primer maupun serum persisten yang tidak sakit kepala, mual, perut
sekunder. dapat dijelaskan, miopati kembung, mulas, sakit
sekunder akibat agen penurun perut, diare /sembelit ,
lipid lainnya. Penggunaan ruam kulit,
bersamaan dengan inhibitor trombositopenia (jumlah
CYP3A4 kuat (misalnya trombosit kurang dari
itrakonazol, ketoconazole, normal), nyeri otot,
posaconazole, voriconazole, penglihatan kabur, pusing,
klaritromisin, eritromisin, disfungsi seksual,
telithromycin, nefazodone, insomnia.
inhibitor protease HIV,
produk yang mengandung
cobicistat, asam fusidat),
ciclosporin, danazol dan
gemfibrozil. Kehamilan dan
menyusui.
G. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Arterosklerosis Resiko perfusi
Klien mengeluh pusing serebral tidak
DO :
thrombus diserebral efektif
- Klien tampak
berbaring
- Tanda-Tanda Vital stroke infark
TD : 150/110 Mmhg
Suhu : 36,3 °C penurunan suplai darah dan O2
Nadi : 81x/menit ke otak menurun
RR : 20x/menit
SPO2 : 99% resiko perfusi serebral tidak
efektif
Hemiparese
3. DS : arterosklerosis
Perfusi perifer
DO : thrombus diserebral tidak efektif b.d
- CRT > 3 detik
penurunan suplai
- Nadi perifer menurun
- Akral dingin stroke infark O2 menurun
- Turgor kulit menurun
penurunan suplai darah dan O2
menurun
NO HARI/TGL EVALUASI TT
JAM
DX
1 27 Juni 2022 S:- Klp 2
O:
- Tekanan darah menurun dari 180/110 menjadi
130/87mmhg
- Refleks neurologis ( dapat menggerakan
ektremitas)
A : Resiko penurunan perfusi serebral tidak efektif
(Masalah teratasi sebagian)
P : Lanjutkan intervensi
I : Observasi
- Mengdentifikasi penyebab peningkatan TIK
- Memonitor tanda atau gejala peningkatan TIK
Terapeutik
- Memberikan posisi semi fowler
- Mencegah terjadinya kejang
2 28 Juni 2022 S : Klp2
O:
- TD : 130/87mmhg
- Melakukan pergeerakan secara perlahan
A: gangguan mobilitas fisik
P : lanjutkan intervensi
I:
1. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
sebelum memulai mobilisasi
2. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
E: -
E : inf(+), O2