Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelusuran di Google Scholar dan Portal

Garuda dengan kata kunci pendidikan kesehatan, perilaku seksual,

pengetahuan, remaja peneliti menemukan total artikel yang diperoleh

sebanyak 405 artikel, kemudian dilakukan seleksi ulang sesuai kata kunci

dengan diperoleh sebanyak 352 artikel, diseleksi kembali sesuai PICO

diperoleh sebanyak 27 artikel, diseleksi kembali sesuai tahun terbit

diperoleh sebanyak 14 artikel, kemudian diseleksi kembali sesuai desain

penelitian yang digunakan diperoleh sebanyak 10 artikel, kemudian

diambil 3 artikel yang sudah diseleksi sesuai Bahasa yang digunakan, tema

yang sama tahun terbit artikel sesuai dan memiliki full tekt, kemudian

diproses dan dianalisis lebih lanjut.


Tabel 4.1 Hasil Penelitian Artikel

No Nama Judul Penelitian Populasi dan Sampel Jenis Pengumpulan Hasil Penelitian
penulis, Penelitian
tahun
1 Budi Pengaruh Populasi : Remaja di Jenis Pengumpulan data Dari hasil penelitian ini, diperoleh t
Widiyanto, Pemberian Desa Cepogo, Jepara penelitian ini dilakukan dengan hitung adalah 8.037 yaitu lebih besar
Purnomo, Pendidikan Sampel : 70 adalah cara memberikan dari pada t table 1,668 Hal ini
Arum Kesehatan sesponden kuantitatif kuesioner tentang menunjukan bahwa ada pengaruh
Muria Sari Reproduksi Remaja kesehatan pemberian pendididkan kesehatan
(2013) Terhadap reproduksi dan reproduksi remaja terhadap
Pengetahuan masalah dalam pengetahuan tentang perilaku seksual
Tentang Perilaku perilaku seksual di Desa Cepogo, Kecamatan
Seksual pada remaja di Kembang, Kabupaten Jepara yang
Desa Cepogo, ditunjukan denganadanya
Jepara perbedaan/perubahan pengetahuan
tentang perilaku seksual antara
kelompok kontrol dengan kelompok
eksperimen.
2 Populasi : Mahasiswa- Jenis Pengumpulan data
Donny Pengaruh Hasil dari penelitian ini
Mahasiswi Fakultas penelitian ini dilakukan dengan menunjukan Tingkat pengetahuan
Nurhamsyah, Edukasi
Ilmu Sosial dan Ekonomi adalah memberikan mahasiswa tentang TRIAD
Ni Ketut Terhadap angkatan 2014 Universitas kuantitatif kuisoner
Mendri, Perubahan Kesehatan Reproduksi Remaja pada
Respati Yogyakarta
Melania Pengetahuan kelompok perlakuan sebelum
Sampel : 69 responden
Wahyuningsi Dan Sikap dilakukan perlakuan sebagian besar
h (2015) berada dalam kategori cukup
Mahasiswa
sedangkan setelah diberikan
Tentang Triad perlakuan mayoritas berada dalam
Kesehatan kategori baik dan pada kelompok
Reproduksi kontrol sebelum diberikan
Remaja (Krr) perlakuan sebagian besar berada
Di Fakultas dalam kategori cukup sedangkan
Ilmu Sosial Dan setelah diberikan perlakuan
Ekonomi mayoritas berada dalam kategori
Universitas cukup.
Respati
Yogyakarta
3 Delli Pengaruh Populasi : Siswa dan Jenis Data dikumpulkan Hasil Hasil penelitian menunjukkan
yuliana, Iyos Pendidikan Siswi di SMPN 2 penelitian ini melalui kuesioner bahwa terdapat peningkatan rata-
Sutisna Tanjungsari adalah dan observasi rata skor pengetahuan antara
Kesehatan
(2017) Sampel : 22 responden Kuantitatif sebelum diberikan pendidikan
Ceramah
Terhadap Tingkat kesehatan 94,37 dan sesudah
Pengetahuan diberikan pendidikan kesehatan
sebesar 97,2. Hasil uji statistik
Remaja Tentang
dengan menggunakan paired
Kesehatan Samples menunjukkan p-
Reproduksi Di value=0.036 (p<0,05) sehingga
Smp Negeri 2 dapat disimpulkan bahwa terdapat
Tanjungsari pengaruh pendidikan kesehatan
Sumedang Ceramah terhadap peningkatan
pengetahuan remaja tentang
kesehatan reproduksi.
4.2 Pembahasan
Kesehatan reproduksi remaja merupakan suatu kondisi sehat yang

menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi pada remaja termasuk sehat

secara mental serta sosial kultural (Fauzi, 2008). Menjaga kesehatan reproduksi

pada masa remaja sangat penting, karena pada masa ini organ organ seksual

remaja telah aktif. Menurut SDKI 2012 KRR menunjukkan tingkat pengetahuan

remaja tentang kesehatan reproduksi masih rendah dengan hasil 73,46% remaja

laki laki dan 75,6 % remaja perempuan usia 15-19 tahun di indonesia tidak

mengetahui pengetahuan yang cukup tentang kesehatan reproduksi.

Kurangnya tingkat pengetahuan pada remaja disebabkan karena beberapa

faktor lain seperti informasi keliru yang diperoleh dari sumber yang salah, seperti

mitos seputar seks, VCD porno, situs porno di internet dan lainnya yang akan

membuat pemahaman dan persepsi anak tentang seks menjadi salah.

Pengetahuan remaja yang kurang mengetahui tentang perilaku seks pra nikah,

maka sangatlah mungkin jika membuat mereka salah dalam bersikap dan

kemudian mempunyai perilaku terhadap seksualitas. Selain faktor tersebut yang

mempengaruhi dapat pula disebabkan remaja mempunyai persepsi bahwa

hubungan seks merupakan cara mengungkapkan cinta, sehingga demi cinta,

seseorang merelakan hubungan seksual dengan pacar sebelum nikah. (Setyawan,

2014).

Dari data tersebut sudah jelas diperlukan adanya strategi baru guna

meningkatkan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan perilaku

seksual pada remaja. Pemberian pendidikan kesehatan tentang reproduksi

merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan tentang perilaku

seksual pada remaja. Karena pengetahuan yang baik tentang kesehatan reproduksi

akan mendorong seseorang untuk berperilaku baik terhadap perilaku seksualnya.


Dari hasil penelitian Budi Widiyanto dkk (2013), menunjukan bahwa

pemberian pendididkan kesehatan reproduksi remaja terhadap pengetahuan

tentang perilaku seksual pada remaja di Desa Cepogo, Kecamatan Kembang,

Kabupaten Jepara mengalami peningkatan pengetahuan dibandingkan dengan

kelompok kontrol yang tidak diberikan pendidikan kesehatan reproduksi

remaja. Dengan adanya pemberian pendidikan kesehatan reproduksi remaja

diharapakan dapat membawa pengaruh terhadap perubahan perilakunya.

Sehingga sesuai dengan teori diatas yaitu tahap adaption dimana subyek

berperilaku sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap

stimulus.

Penelitian tersebut sejalan dengan Penelitian Badraih dkk (2015),

menunjukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang

kesehatan reproduksi remaja dengan OR 1.401 dimana pengetahuan yang

baik mempunyai peluang 1,4 kali untuk mempunyai

sikap yang positif. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Nisa dkk (2012),

bahwa 80,67% siswa memiliki pengetahuan yang baik tentang pendidikan

kesehatan reproduksi remaja sedangkan 55% siswa memiliki sikap positif,

sehingga ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap siswa

terhadap pendidikan kesehatan reproduksi remaja dengan keeratan hubungan

rendah tapi pasti.

Penelitian Dwi (2018) mendukung hasil penelitian sebelumnya, Sebagian

besar responden telah memiliki pengetahuan yang baik mengenai kesehatan

reproduksi (57,4%), pengetahuan kurang (25,9%), dan pengetahuan cukup

(16,7%). Sebagian besar responden telah memiliki sikap yang positif (72,2%),

sedangkan sisanya sebanyak 27,8% memiliki sikap yang negatif mengenai


kesehatan reproduksi sehingga ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan

dengan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi.


Berdasarkan ketiga hasil penelitian menjelaskan bahwa pemberian

pendidikan kesehatan reproduksi berpengaruh terhadap perubahan

pengetahuan tentang perilaku seksual pada remaja. Oleh karena itu strategi

yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan

pengetahuan kesehatan reproduksi saat ini adalah dengan memperbanyak

dan memaksimalkan program pemberian pendidikan kesehatan tentang

ksehatan reproduksi yang tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah

untuk meminimalisir turunnya tingkat pengetahuan yang lebih lanjut dan

meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja tentang kesehatan

reproduksin guna mendorong remaja untuk berperilaku baik dan bisa

bertanggung jawab terhadap kesehatan reproduksi dan kehidupannya saat

inidan di masa depan.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan tiga artikel penelitian yang di riview menunjukan

bahwa pemberian pendidikan kesehatan berpengaruh terhadap perubahan

pengetahuan tentang perilaku seksual pada remaja.

5.2 Saran

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan kajian untuk

penelitian selanjutnya mengenai pengaruh pemberian pendidikan

kesehatan terhadap perubahan pengetahuan tentang perilaku seksual pada

remaja dengan melakukan pengkajian terhadap aspek lain yang dapat

mempengaruhi efektifitas metode sebelumnya. Bagi pelayanan kesehatan

diharapkan dapat mengaplikasikan penelitian ini dengan cara

mempertahankan bahkan mengembangkan metode baru untuk membuat

variasi dan inovasi baru dalam pengaplikasian pendidikan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai