Disusun Oleh :
BUNYAMIN RASYID
KHGD 21050
A. BIODATA PENGKAJI
Nama Pengkaji : Bunyamin Rasyid
Tanggal Pengkajian : 17 Juni 2022
Ruang Pengkajian : IGD RSUD Al Ihsan
Jam : 10.00
B. BIODATA PASIEN
Nama : Tn. D
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaaan : Wiraswasta
Usia : 49 Thn
Status Pernikahan : Menikah
No RM : 00822142
Diagnosa Medis : Hipertensive Heart Disease (HHD)
Tanggal Masuk RS : 17 Juni 2022
Alamat : Kec. Dayeuh Kolot Kab. Bandung
4. Kesadaran (Disability)
Tingkat Kesadaran :
Kompos Mentis
o Somnolen
o Sopor
o Koma
Nilai GCS (Glasgow Coma Scale) : 15
o Respon Membuka Mata (Eyes) : 4
o Respon Bersuara (Verbal) : 5
o Respon Motorik (Motoric) : 6
Refleks Pupil terhadap Rangsangan Cahaya:
Cepat
o Lambat
o Tidak Ada
Diameter Pupil : normal
o Midriasis
o Miotik
Lateralisasi Pupil :
Isokor
o Anisokor
Tonus Otot :
Kuat
o Lemah
o Tidak Ada
Kekuatan Otot :
Kuat (Skala 5)
o Kelemahan / Paresis (Skala 1 - 4)
o Kelumpuhan / Plegi (Skala 0)
6. Foley Cathether
Indikasi Dipasang
Tidak Indikasi Dipasang Bila Ada Tanda – Tanda :
o Perdarahan di Lubang Kencing (Meatus Uretra)
o Haematom pada Skrotum
o Prostat Melayang / Membesar
Jumlah Urine Output (Berdasarkan Berat Badan Klien) :
Normal
o Oliguria
o Anuria
o Total Anuria
Warna Urine Output :
o Merah
Kuning Jernih
o Kuning Pekat
o Kuning Keruh
7. Gastric Tube
Tanda – Tanda Fraktur Tulang Dasar Tengkorak (Basis Cranii)
o Ada
Tidak Ada
Jenis Gastric Tube :
o Naso Gastric Tube (NGT)
o Oro Gastric Tube (OGT)
Indikasi Pemasangan Gastric Tube :
o Untuk Pemberian Makanan
o Untuk Pemberian Obat – Obatan
o Untuk Dekompresi Lambung dari Darah, Gas, dll
o Untuk Mencegah Aspirasi
8. Heart Monitor
Frekuensi Denyut Jantung (Heart Rate) :
o Takhikardi (> 100 x/menit) : ……….. x/menit
Normal (80 – 100 x /menit) : 80 x/menit
o Bradikardi (< 60 x/menit) : ……….. x/menit
o Asistole
Irama Denyut Jantung (Heart Rate) :
Teratur (Reguler)
o Tidak Teratur (Irreguler)
Gambaran Monitor EKG :
Irama Sinus (Sinus Rhytme)
o Irama Bukan Sinus (Non Sinus Rhytme)
Jenis Irama : …………………………………………………….
o Irama AV Blok
AV Blok Derajat I
AV Blok Derajat II Tipe I
AV Blok Derajat II Tipe II
AV Blok Derajat III / AV Blok Total
6. Persiapan Rujukan :
a. Tempat Rujukan :
Intra Rumah Sakit
Ruang Perawatan
o Intensive Care Unit / ICU
o High Care Unit / HCU
o Kamar Bedah / OK
o Kamar Jenazah
Antar Rumah Sakit
Nama Rumah Sakit :
o Ruang Perawatan
o Intensive Care Unit / ICU
o High Care Unit / HCU
o Kamar Bedah / OK
b. Kondisi Klien Saat Dirujuk :
Terstabilisasi Kondisi
Belum Terstabilisasi Kondisi
Meninggal
c. Alat Tansportasi yang Digunakan Saat Merujuk :
Ambulance
Mobil Pribadi
Angkutan Umum
d. Petugas yang Merujuk :
Dokter
Perawat
Perawat dan Dokter
e. Dokumen Pasien Saat Dirujuk :
Lengkap
Tidak Lengkap
F. TERAPI MEDIS
G. ANALISA DATA
DS :
a. Klien mengatakan mengalami sesak napas
DO :
DO :
Diagnosa
Keperawatan
No Tujuan Intervensi
Berdasarkan
Prioritas Masalah
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 MANAJEMEN NYERI
berhubungan jam masalah nyeri akut dapat teratasi dengan 1. identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
dengan iskemia kriteria hasil frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri
1. keluhan nyeri berkurang 1. identifikasi skala nyeri
2. meringgis berkurang 2. identifikasi respon nyeri nonverbal
3. sikap protektif berkurang 3. identifikasi faktor yang memperberat dan
4. tidak gelisah memperingan nyeri
5. frekuensi nadi normal 4. identifikasi pengaruh nyeri terhadap kualitas
6. pola napas normal hidup
7. tekanan darah normal 5. kolaborasi pemberian obat farmakologis
6. monitor efek samping penggunaan analgetik
7. berikan teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
8. kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
9. fasilitasi istirahat tidur
10. pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
2 Pola napas tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan, PEMANTAUAN RESPIRASI
efektif masalah pola napas tidak efektif teratasi dengan 1. monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya
berhubungan kriteria hasil : napas
dengan hambatan 1. tidak dyspnea 2. monitor pola napas
upaya napas (nyeri 2. tidak adanya penggunaan otot bantu napas 3. monitor bunyi napas tambahan
saat bernapas) 3. tidak adanya pemanjangan fase ekspirasi 4.pertahankan kepatenan jalan napas
4. frekuensi napas normal 5.posisikan semifowler atau fowler
6.monitor saturasi oksigen
7.atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
pasien
8. kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan
3 Intoleransi Setelah dilakukan tindakan keperawatan MANAJEMEN ENERGI
aktivitas masalah intoleransi aktivitas dapat teratasi 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
berhubungan dengan kriteria hasil : menyebabkan kelelahan
dengan 1. Frekuensi nadi normal 2. Monitor kelelahan fisik
ketidakseimbangan 2. Saturasi oksigen normal 3. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
antara suplai O2 3. Keluhan lelah berkurang beraktivitas
dan kebutuhan 4. Tidak Dyspnea saat beraktivitas 4. Anjurkan tirah baring
metabolisme 5. Tidak dyspnea setelah beraktivitas 5. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
jaringan, fatique 6. TD normal kelelahan
5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI JAM NO IMPLEMENTASI TTD
/TGL DX
17 10:20 1 MANAJEMEN NYERI Bunya
Juni 1. Mengkaji nyeri (karakteristik, lokasi, min
2022 skala, kualitas, frekuensi)
2. Mengkaji faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
3. Mengatur posisi semifowler pada klien
untuk
4. Mengajarkan klien cara mengurangi nyeri
dengan teknik non farmakologis
5. mengatur lingkungan, hindari hal hal
yang memperberat rasa nyeri
6. menganjurkan klien tirah baring
7. kolaborasi pemberian obat anti nyeri
8. monitor efek samping penggunaan
analgetik
17 10:25 2 PEMANTAUAN RESPIRASI
juni 1. mengkaji kepatenan jalan napas Bunya
2022 2. mengkaji frekuensi, irama, kedalaman min
dan upaya napas
3. mengkaji adanya bunyi napas tambahan
4. mengkaji adanya otot bantu napas
5. mengatur posisi semifowler atau fowler
6. mengkaji saturasi oksigen
7. melakulan kolaborasi pemberian oksigen
sesuai kebutuhan
17 10:35 3 MANAJEMEN ENERGI Bunya
Juni 1. mengkaji tingkat kelelahan klien min
2022 2. mengkaji lokasi dan ketidaknyamanan
selama beraktivitas
3. mengkaji faktor yang memperberat dan
memperingan kelelahan
4. menganjurkan klien tirah baring
5. menganjurkan klien membatasi aktivitas
6. posisikan klien semifowler
7. kolaborasi pemasangan dc
6. EVALUASI
NO HARI/ JAM EVALUASI TTD
DX TGL
1 17 Juni 10 : S : klien mengatakan nyerinya sedikit berkurang, Bunyamin
2022 45 Skala nyeri menjadi 4(0-10)
O : klien tampak lebih rileks, klien tidak lagi
meringis
A : masalah nyeri akut teratasi sebagian
P : pantau adanya keluhan nyeri yang dikeluhkan
pasien, Posisikan semifowler, Lanjutkan terapi
pemberian obat dan oksigen dan ajarkan teknik
mengurangi nyeri dengan teknik relaksasi napas
dalam
2 17 Juni S : klien mengatakan sesaknya berkurang Bunyamin
2022 10:55 O : SPO2 = 97%, Klien tidak tampak sesak, klien
lebih rileks dan nyaman, penggunaan otot bantu
napas berkurang
A : pola napas tidak efektif teratasi sebagian
P : pertahankan terapi oksigen
3 17 Juni 11:00 S : klien mengatakan kelelahannya sedikit Bunyamin
2022 berkurang dengan beristirahat
O : klien lebih rileks dan tenang
A : masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
P : pertahankan tirah baring dan pembatasan
aktivitas, anjurkan beraktivitas secara bertahap,
berikan aktivitas yang menyenangkan dengan
deep breathing exercise.