Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/343333325

STUDI DESKRIPTIF TENTANG ISI PANDUAN PENCEGAHAN DAN


PENANGANAN JATUH PADA LANSIA

Article · August 2016

CITATIONS READS

0 250

3 authors, including:

Ni Putu Kamaryati
Mahidol University
11 PUBLICATIONS   9 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Family support: a concept analysis View project

All content following this page was uploaded by Ni Putu Kamaryati on 31 July 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Unmas
237
Denpasar

STUDI DESKRIPTIF TENTANG ISI PANDUAN PENCEGAHAN DAN


PENANGANAN JATUH PADA LANSIA

I Gede Putu Darma Suyasa, Ni Putu Kamaryati, Ni Luh Putu Dina Susanti

Program Studi Ilmu Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali
putudarma.stikesbali@gmail.com

ABSTRAK
Jatuh pada lanjut usia (lansia) dapat mengakibatkan trauma baik fisik maupun
psikologis bahkan kematian. Namun sampai saat ini belum ada upaya yang sistematis untuk
mencegah dan mengatasi jatuh pada lansia yang tinggal di rumah. Diperlukan sebuah
panduan perawatan mandiri untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia
beserta keluarga dalam mencegah dan mengatasi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
menggali topik-topik yang diperlukan dalam pengembangan panduan perawatan mandiri
pencegahan dan penanganan jatuh untuk lansia. Penelitian ini menggunakan rancangan
deskriptif kualitatif terhadap 4 lansia dan keluarganya dan 14 petugas kesehatan yang dipilih
secara purposif. Data dikumpulkan dengan kuesioner menggunakan pertanyaan terbuka.
Selanjutnya, data dianalisa secara kualitatif. Hasil penelitian dapat dikelompokkan ke dalam
5 bagian. Bagian 1 untuk mengenal masalah jatuh pada lansia, partisipan menyarankan agar
faktor risiko dan penyebab jatuh dimasukkan ke dalam panduan tersebut. Bagian 2 untuk
mengambil keputusan perawatan yang tepat, topik yang disarankan oleh partisipan meliputi
keuntungan jika melakukan pencegahan dan bahaya jika tidak dilakukan pencegahan. Bagian
3 untuk merawat lansia yang pernah jatuh, topik-topik yang disarankan adalah pertolongan
pertama pada lansia jatuh, cara mencegah dan merawat lansia yang jatuh. Bagian 4 untuk
memodifikasi lingkungan, topik-topik yang disarankan adalah faktor-faktor lingkungan yang
bisa mengakibatkan jatuh serta cara mengubahnya. Pada bagian 5 untuk mencari pertolongan
ke fasilitas pelayanan kesehatan, topik yang perlu dicantumkan adalah jenis dan akses ke
pelayanan kesehatan serta sumber-sumber yang ada di masyarakat yang bisa dipergunakan
untuk mencegah dan mengatasi jatuh. Informasi dari penelitian ini dapat dipergunakan oleh
petugas kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan dan untuk mengembangkan
panduan perawatan mandiri dalam mencegah dan menangani jatuh pada lansia.

Kata Kunci: jatuh, lanjut usia, pendidikan kesehatan, perawatan mandiri

ABSTRACT
Falls in elderly may lead to both physical and psychological trauma and even death.
However, there has been no systematic effort to prevent and manage falls in the elderly living
at home. It is essential to develop a self-care guide to enhance knowledge and skills of the
elderly and their families to prevent and manage the problem. This study aimed to explore
topics that were required to develop the self-care guideline. This was qualitative descriptive
study involving 4 elderly and their families and 14 health workers which were selected using
purposive sampling technique. Data were collected by questionnaire using open-ended
questions. Data were analyzed qualitatively. Findings of this study were classified into five
parts. Part 1 to identify the problem of falls in the elderly, participants suggested to include
risk factors and causes of falls in the guideline. Part 2 to take appropriate decisions,
participants suggested to include benefits of prevention and impact if no prevention was
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
Unmas
238
Denpasar

implemented. Part 3 to provide adequate care, the first aid of the elderly fall, how to prevent
and care for the elderly who felt were essential. Part 4 to modify environment, the suggested
topics were environmental factors that lead to falls and how to change it. In Part 5 to search
for help to health care facilities, type and access to health services including resources in the
community that could be used to prevent and manage falls were essential. Information from
this study can be used by health workers to provide health education and to develop a self-
care guideline to prevent and manage falls in the elderly.

Keywords: fall, older people, health education, self-care

PENDAHULUAN
Lanjut usia (lansia) sering mengalami jatuh akibat berbagai faktor seperti perubahan
fungsi organ tubuh, penyakit dan lingkungan (Meiner & Lueckenotte, 2006). Di beberapa
negara dilaporkan bahwa angka kejadian jatuh pada lansia sekitar 28% (Halil et al., 2006;
Siqueira et al., 2011). Sementara di Indonesia, dilaporkan bahwa angka kejadian jatuh pada
lansia adalah 17% (Ariawan, Kuswardhani, Astika, & Aryana, 2011). Penelitian lain dengan
rancangan retrospective menemukan bahwa 3% dari lansia yang berkunjung ke Instalasi
Gawat Darurat di sebuah rumah sakit di Bali disebabkan karena jatuh (Suyasa, Agustini, &
Adiana, 2014).
Jatuh dapat mengakibatkan trauma baik fisik maupun psikologis pada lansia, bahkan
kematian. Patah tulang dilaporkan terjadi pada 4-21% kasus jatuh pada lansia (Kwan, et al.,
2011). Selain patah tulang, akibat dari jatuh yang pernah dilaporkan adalah luka, keseleo,
perdarahan organ dalam dan cedera kepala (Kwan, et al., 2011; Suyasa, Agustini, et al.,
2014). Trauma psikologis yang terjadi pada lansia akibat jatuh meliputi kecemasan, depresi
dan ketakutan untuk bergerak atau beraktivitas (Meiner & Lueckenotte, 2006).
Dengan meningkatnya risiko jatuh pada lansia serta besarnya efek jatuh baik secara
fisik maupun psikologis pada lansia, maka penting untuk melakukan penelitian yang berfokus
pada jatuh di populasi lansia. Penelitian yang berfokus ke lansia menjadi lebih penting
mengingat jumlah populasi lansia di Indonesia saat ini mencapai angka 18 juta (Badan Pusat
Statistik, 2011) dengan proyeksi peningkatan terus menerus tahun (Badan Perencanaan dan
Pembangunan Nasional, 2008). Perserikatan Bangsa-Bangsa bahkan meramalkan bahwa
Indonesia akan memiliki jumlah penduduk lansia tidak kurang dari 50 juta jiwa di tahun 2050
(United Nations, 2009).
Sektor kesehatan memegang peran yang sangat penting dalam mencegah dan
mengatasi kejadian jatuh pada lansia. Hal yang dapat dilakukan di sektor kesehatan adalah
deteksi dini penyakit yang diderita lansia seperti hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu
penyakit yang meningkatkan risiko terjadinya jatuh pada lansia (Gangavati et al., 2011). Pada
saat yang sama, hipertensi juga merupakan salah satu masalah kesehatan utama pada lansia di
Indonesia (Kamaryati, Wisawatapnimit, & Chantian, 2013; Nuryanto, Wichaikuul, &
Kuruncharernpanit, 2013; Rahajeng & Tuminah, 2011; Suyasa, Krisnandari, Onajiati, &
Diyu, 2014). Hal lain yang dapat dilakukan oleh sektor kesehatan adalah pendidikan
kesehatan, bukan saja kepada lansia, tetapi juga kepada keluarga yang merawat lansia.
Pendidikan kesehatan tersebut bisa mulai dari pengenalan penyakit-penyakit yang
meningkatkan risiko jatuh pada lansia, pertimbangan pengambilan keputusan dalam

Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
Unmas
239
Denpasar

perawatan lansia di rumah, cara perawatan lansia mengatasi penyakit-penyakit tersebut,


modifikasi lingkungan dan upaya mencari pertolongan kesehatan ke fasilitas pelayanan
kesehatan (Achjar, 2010; Suyasa, 2013).
Besarnya peran sektor kesehatan dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah jatuh
pada lansia tidak sesuai dengan apa yang menjadi kenyataan di lapangan. Dari observasi di
lapangan, masih terlihat rendahnya pengetahuan dan keterampilan lansia dan keluarga dalam
mengenal masalah kesehatannya, kurang mampunya keluarga dalam perawatan lansia di
rumah, dalam memodifikasi lingkungan dan dalam mencari pertolongan kesehatan ke
fasilitas pelayanan kesehatan. Diperlukan sebuah panduan perawatan mandiri untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia beserta keluarga dalam mencegah dan
mengatasi hal tersebut.
Penelitian ini merupakan langkah awal dari serangkaian proses untuk menyusun
panduan perawatan madiri mencegah dan mengatasi jatuh pada lanjut usia dengan
menggunakan Pendekatan Evidence-based Practice (Sackett et al., 2000). Tujuan tahapan
penelitian ini adalah untuk menggali topik-topik yang diperlukan dalam pengembangan
panduan perawatan mandiri pencegahan dan penanganan jatuh untuk lansia.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif terhadap 4 lansia dan
keluarganya dan 14 petugas kesehatan yang dipilih secara purposif. Para partisipan tersebut
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai terkait dengan pencegahan dan
penanganan jatuh pada lansia. Lansia dan keluarga yang terlibat dalam penelitian ini berasal
dari 2 Kelurahan di Kota Denpasar, sementara petugas kesehatan berasal dari 3 Puskesmas di
Kota Denpasar dan Kabupaten Badung serta dosen keperawatan. Data dari lansia dan
keluarganya dikumpulkan dengan wawancara terstruktur, sementara data dari petugas
kesehatan dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan pertanyaan terbuka. Selanjutnya,
data dianalisa secara kualitatif dengan mempertimbangkan kesamaan dari masing-masing
masukan yang diberikan untuk dianalisa ke dalam 5 tugas keluarga di bidang kesehatan yang
merupakan framework dalam pembuatan pedoman panduan perawatan dalam penelitian ini
(Achjar, 2010; Freeman, 1970; Suyasa, 2013).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Karakteristik Partisipan
Sebagian besar partisipan dalam penelitian ini berasal dari petugas kesehatan yang
diantaranya berasal dari latar belakang perawat dan dokter yang sudah memiliki pengalaman
bekerja di masyarakat dalam menangani masalah-masalah kesehatan lansia. Selengkapnya
dicantumkan dalam Tabel 1 di bawah ini.

Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
Unmas
240
Denpasar

Tabel 1 Karakteristik demografi partisipan


Karakteristik Partisipan n
Dosen dan tenaga kesehatan (n=14)
Jenis Kelamin
Laki-laki 4
Perempuan 10
Profesi
Perawat 4
Dosen 4
Dokter 3
Ahli gizi 2
Bidan 1
Pendidikan
Diploma 6
Sarjana (S1) 3
Master (S2) 4
Doktot (S3) 1
Waktu kerja dengan lansia
<50% 10
>50% 4
Lansia dan Keluarga (n=4)
Jenis Kelamin
Laki-laki 2
Perempuan 2
Pendidikan terakhir
SMA 2
Perguruan Tinggi 1
Tidak sekolah 1
Pekerjaan
Wiraswasta 2
Tidak bekerja 2
Pengalaman jatuh dalam 3 bulan terakhir
<3 kali 2
>3 kali 2
Pertolongan kesehatan
Tidak mencari pertolongan 4
Informasi pencegahan jatuh
Dapat informasi 1
Tidak dapat informasi 3

Topik-topik yang diperlukan dalam pengembangan panduan perawatan mandiri


Rangkuman dari pendapat para partisipan tentang topik-topik yang diperlukan dalam
pengembangan panduan perawatan mandiri pencegahan dan penganan jatuh pada lansia
dirangkum dalam Tabel 2 di bawah ini.

Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
Unmas
241
Denpasar

Tabel 2 Data kualitatif masukan tentang informasi yang perlu dicantumkan dalam panduan
perawatan mandiri berdasarkan lima tugas keluarga dalam penanganan lansia jatuh
di rumah
Informasi yang perlu dicantumkan dalam panduan perawatan mandiri
1. Agar mampu mengidentifikasi masalah jatuh pada lansia:
a. Faktor resiko lansia untuk jatuh termasuk faktor risiko dari lingkungan
b. Tanda lansia berisiko jatuh
c. Keadaan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan keamanan pada lansia
seperti kondisi lantai rumah, adakah tangga, pegangan pada kamar mandi/toilet,
lantai tidak licin, dan alat batu tongkat
2. Agar mampu mengambil keputusan yang tepat tentang perawatan lansia untuk mencegah
dan menangani jatuh di rumah:
a. Keuntungan dan kerugian jika pencegahan tidak dilakukan
b. Cara pengambilan keputusan dan konsekuensi keputusan
c. Bentuk sumber layanan yang tersedia di masyarakat dari berbagai sektoral
d. Menjelaskan berbagai alternatif tindakan yang bisa dilakukan oleh keluarga maupun
lansia untuk menjaga kesehatannya
e. Pengetahuan/informasi tentang perawatan lansia, angka kejadian jatuh pada lansia,
cedera akibat jatuh pada lansia, bagaimana mencegah dan menangani jatuh di rumah
(apakah lansia yang jatuh dibawa ke poli kesehatan atau dilaporkan ke petugas
kesehatan, cara perawatan / P3K pada kasus akibat jatuh pada lansia klasifikasi jatuh
dan tanda-tanda darurat/bahaya jatuh
3. Agar mampu mencegah/merawat lansia jatuh di rumah:
a. Pertolongan pertama pada lansia jatuh
b. Cara/perawatan lansia jatuh dengan komplikasinya
c. Penanganan luka karena jatuh pada keluarga
d. Penekanan bahwa lansia harus tetap melakukan aktivitas ringan seperti kesegaran
jasmani, merawat diri sendiri baik kebersihan diri dan lingkungan.
e. Lansia sebaiknya diantar apabila bepergian ke tempat yang beresiko
f. Pencegahan jatuh
g. Alat bantu yang dapat digunakan dalam merawat lansia yang jatuh
h. Peran anggota keluarga dalam merawat lansia jatuh serta keterlibatan masyarakat
disekitar
i. Cara memandikan lansia yang tidak bisa bangun
j. Cara membantu lansia untuk mobilisasi di tempat tidur, mengganti posisi tidur, dan
mengganti pampers lansia
k. Pemeriksaan secara rutin kondisi fisik dan non fisik lansia
4. Agar mampu memodifikasi lingkungan untuk mengatasi/mencegah jatuh pada lansia:
a. Informasi tentang cara memodifikasi lingkungan
b. Lingkungan yang cocok pada lansia seperti lingkungan yang penerangannya cukup,
tidak licin, tidak banyak tangganya
c. Lingkungan keluarga agar menjaga anggota lansia agar mereka merasa nyaman dan
tidak stress
d. Pengaturan penataan barang
5. Agar mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam merawat lansia yang jatuh:
a. Support system masyarakat dan pelayan kesehatan
b. Informasi tentang pembiayaan, asuransi, dll
c. Informasi tentang alur proses system pelayanan
d. Penjelasan pentingnya fasilitas kesehatan yang ada dan manfaatnya

Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
Unmas
242
Denpasar

Informasi yang perlu dicantumkan dalam panduan perawatan mandiri


e. Nomor-nomor telepon pelayanan kesehatan terdekat
Masukan dari para partisipan yang dirangkum pada Tabel 2 di atas, sejalan dengan hasil
penelitian terdahulu serta beberapa pedoman dalam penyusunan panduan perawatan. Pada
tugas keluarga pertama (mengenal masalah jatuh) misalnya, beberapa isi yang terkait adalah
mengenalkan faktor-faktor risiko seperti kesulitan melihat dan mendengar (Gangavati, et al.,
2011; Halil, et al., 2006; Kwan, et al., 2011; Siqueira, et al., 2011). Pada tugas keluarga kedua
dan ketiga (pengambilan keputusan dan perawatan), hal-hal terkait dengan pilihan
pencegahan/terapi beserta risiko dan keuntungannnya perlu disampaikan secara sederhana
dan dengan bahasa yang lugas agar mudah dipahami oleh lansia beserta keluarganya
(National Health and Medical Research Council, 2000).
Pada tugas keluarga keempat (memodifikasi lingkungan), beberapa nasihat yang dapat
dimasukkan ke dalam panduan misalnya dengan memperhatikan kualitas penerangan dan
pencahayaan di rumah serta memasang pegangan tangan pada tembok dan tangga di sekitar
rumah (Meiner & Lueckenotte, 2006). Pada tugas keluarga terakhir (pemanfaatan fasilitas
pelayanan kesehatan), jenis-jenis fasilitas kesehatan beserta sumber-sumber untuk mencari
informasi lebih lanjut mengenai pencegahan dan penanganan jatuh bisa diberikan (Suyasa,
2013).

SIMPULAN
Pendekatan evidence-based practice yang digunakan dalam proses penyusunan
panduan pencegahan dan penanganan jatuh dalam penelitian ini memadukan informasi yang
diperoleh dari kajian pustaka dari hasil-hasil penelitian dan pendapat para ahli serta lansia
dan keluarganya. Dengan pendekatan ini diharapkan lansia dan keluarga akan mendapatkan
produk akhir dari penelitian ini yang berisikan informasi-informasi serta nasihat-nasihat
kesehatan secara objektif, komprehensif dan berimbang. Langkah berikutnya dari tahapan
penelitian adalah penyusunan rancangan panduan tertulis sesuai panduan dari NHMRC.
Setelah panduan tertulis selesai, selanjutnya akan dibuat video berdasarkan panduan tertulis
tersebut.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Kemenristekdikti atas
pendanaan Hibah Bersaing untuk penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Achjar, K. A. H. (2010). Aplikasi asuhan keperawatan keluarga. Jakarta: CV Sagung Seto.
Ariawan, I. W. Y., Kuswardhani, R. A. T., Astika, I. N., & Aryana, I. G. P. S. (2011).
Hubungan antara activities specific balance confidence scale dengan umur dan falls
pada lansia di poliklinik geriatric RSUP Sanglah Denpasar. Jurnal Penyakit Dalam,
12(1), 34-37.
Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional. (2008). Indonesia population projection.
Jakarta: Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional.
Badan Pusat Statistik. (2011). Statistik penduduk lanjut usia 2010: hasil sensus penduduk
2010. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
Unmas
243
Denpasar

Freeman, R. B. (1970). Community health nursing practice. Philadelphia: W.B. Saunders


Company.
Gangavati, A., Hajjar, I., Quach, L., Jones, R. N., Kiely, D. K., Gagnon, P., & Lipsitz, L. A.
(2011). Hypertension, Orthostatic Hypotension, and the Risk of Falls in a
Community-Dwelling Elderly Population: The Maintenance of Balance, Independent
Living, Intellect, and Zest in the Elderly of Boston Study. Journal of the American
Geriatrics Society, 59(3), 383-389. doi: 10.1111/j.1532-5415.2011.03317.x
Halil, M., Ulger, Z., Cankurtaran, M., Shorbagi, A., Yavuz, B. B., Dede, D., . . . Ariogul, S.
(2006). Falls and the elderly: Is there any difference in the developing world?: A
cross-sectional study from Turkey. Archives of Gerontology and Geriatrics, 43(3),
351-359.
Kamaryati, N. P., Wisawatapnimit, P., & Chantian, P. (2013, 21-23 November 2013).
Relationships between age, gender, marital status, headache, fatigue, functional
status, general health perception, social support and quality of life in the older people
with hypertension. Paper presented at the Asian Network for Public Opinion Research
Annual Conference 2013, Seoul.
Kwan, M. M.-S., Close, J. C. T., Wong, A. K. W., & Lord, S. R. (2011). Falls Incidence, Risk
Factors, and Consequences in Chinese Older People: A Systematic Review. Journal
of the American Geriatrics Society, 59(3), 536-543. doi: 10.1111/j.1532-
5415.2010.03286.x
Meiner, S. E., & Lueckenotte, A. G. (2006). Gerontologic Nursing (3rd ed.). St. Louis:
Mosby Elsevier.
National Health and Medical Research Council. (2000). How to present the evidence for
consumers: preparation of consumer publications. Canberra: National Health and
Medical Research Council.
Nuryanto, I. K., Wichaikuul, S., & Kuruncharernpanit, S. (2013, 21-23 November 2013). The
relationship among personal facors, social supports, situational influence and health
promotion behaviour in elderly with hypertension. Paper presented at the Asian
Network for Public Opinion Research Annual Conference 2013, Seoul.
Rahajeng, E., & Tuminah, S. (2011). Prevalence of hypertension and its determinants in
Indonesia59.12 (2011). Journal of the Indonesian Medical Association, 59(12), 580-
587.
Sackett, DL, Straus, SE, Richardson, WS, Rosenberg, W & Haynes, RB 2000, Evidence-
based medicine: how to practice and teach EBM, 2nd edn, Churchill Livingstone,
Edinburgh.
Siqueira, F. V., Facchini, L. A., Silveira, D. S. d., Piccini, R. X., Tomasi, E., Thumé, E., . . .
Dilélio, A. (2011). Prevalence of falls in elderly in Brazil: a countrywide analysis.
Cadernos de Saúde Pública, 27, 1819-1826.
Suyasa, I. G. P. D. (2013). Developing a self-care guideline of faecal incontinence in
community-dwelling older people in Indonesia. PhD Dissertation, Flinders University,
Adelaide.
Suyasa, I. G. P. D., Agustini, N. L. P. I. B., & Adiana, I. N. (2014). Alasan kunjungan lanjut
usia ke Instalasi Gawat Darurat. Laporan Penelitian, STIKES Bali.
Suyasa, I. G. P. D., Krisnandari, A. A. I. W., Onajiati, N. W. U., & Diyu, I. A. N. P. (2014).
Keluhan-keluhan lanjut usia yang datang ke pengobatan gratis di salah satu wilayah
pedesaan di Bali. Paper presented at the Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat, Denpasar.
United Nations. (2009). World Population Ageing 2009. New York: United Nations.

Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai