DISELEGARAKAN OLEH
2021
1
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL
(____________________) (____________________)
Daftar isi
2
HALAMAN PENGESAHAN ……….……………………………………………… 2
ABSTRAK ………………………………………………………………………..…. 4
LAMPIRAN ………………………………………………………………………… 22
1. DOKUMENTASI ………………………………………………………...… 22
2. BUKTI-BUKTI PENDUKUNG KEGIATAN ……………………………... 24
3
ABSTRAK
4
Penelitian ini menghasilkan HAKI model intervensi EZIPRO. Hasil penelitian ini
menjadi dasar penyusunan kebijakan dalam mengimpelemtasikan model intervensi yang
dapat berkontribusi dalam mencegah stunting sejak dini, yaitu dengan mengedukasi ibu
hamil dalam implementasi gizi seimbang dan pola asuh, serta pemilihan metode
kontraspesi yang akan dipilih setelah persalinan mulai dari pemberian ASI eksklusif
sebagai metode kontrasepsi alami dan pemilihan metode kontrasepsi yang aman lainnya.
Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia melalui “Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana
5
BAB I
Latar Belakang
Indonesia masih mengalami permasalahan dalam masalah gizi dan tumbuh kembang
anak. UNICEF mengemukakan sekitar 80% anak stunting terdapat di 24 negara
berkembang di Asia dan Afrika. Indonesia merupakan negara urutan kelima yang
memiliki prevalensi anak stunting tertinggi setelah India, China, Nigeria dan Pakistan.
Saat ini, prevalensi anak stunting di bawah 5 tahun di Asia Selatan sekitar 38%.
Hasil Riset Kesehatan Dasar mencatat prevelansi stunting pada tahun 2007 yaitu
sebesar 36,8% sempat turun menjadi 35,6% pada tahun 2010, namun meningkat menjadi
37,2% pada tahun 2013. Dari prevelansi tersebut dapat dilihat bahwa prevelansi stunting
di Indonesia justru meningkat sebesar 1.6% dalam kurun waktu 2010-2013 atau 0,4%
pertahun. Menurut WHO, prevalensi balita pendek menjadi masalah kesehatan
masyarakat jika prevalensinya 20% atau lebih. Karenanya 2 persentase balita pendek di
Indonesia masih tinggi dan merupakan masalah kesehatan yang harus ditanggulangi.
6
wilayah dianggap memiliki masalah ringan bila prevalensi stunting berada antara 20-
29%, sedang bila 30-39% dan berat bila >40% (Demsa Simbolon, 2019).
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sultra, pada tahun 2019 menunjukkan angka
stunting anak balita 0-59 bulan menembus angka 2.920. Angka itu dari penggabungan
jumlah ukuran tubuh pendek anak sekira 1.811 orang dan sangat pendek 1.109 orang.
Terbanyak di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) dan terendah di KabupatenWakatobi.
Tahun 2020, per Februari, data stunting mencapai 1.472 kasus. Rinciannya, kasus
ukuran tubuh anak pendek sekira 983 orang dan sangat pendek sekira 489 orang. Kasus
stunting terbanyak masih dipegang Kabupaten Kolaka Utara. “Tetapi kategori ukuran
tubuh ini hanya sebagai awal memprediksi data stunting. Sebab banyak sedikitnya kasus
stunting akan di ketahui jika seorang anak yang pertumbuhannya terhambat yang diliat
dari ukuran tinggi badan, dan lemah dalam berpikir, ”ujar Plt. Kepala Dinkes Sultra,
dr.Andi Hasnah, akhir pekan lalu”.
Stunting (pendek) atau kurang gizi kronik adalah suatu bentuk lain dari kegagalan
pertumbuhan. Kurang gizi kronik adalah keadaan yang sudah terjadi sejak lama, bukan
seperti kurang gizi akut. Anak yang mengalami stunting sering terlihat memiliki badan
normal yang proporsional, namun sebenarnya tinggi badannya lebih pendek dari tinggi
badan normal yang dimiliki anak seusianya. Stunting merupakan proses kumulatif dan
disebabkan oleh asupan zat-zat gizi yang tidak cukup atau penyakit infeksi yang
berulang, atau kedua-duanya. Stunting dapat juga terjadi sebelum kelahiran dan
disebabkan oleh asupan gizi yang sangat kurang saat masa kehamilan, pola asuh makan
yang sangat kurang, rendahnya kualitas makanan sejalan dengan frekuensi infeksi
sehingga dapat menghambat pertumbuhan.
7
Stunting atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah lima
tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang dan stimulasi psikososial
yang tidak memadai (terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu dari janin
hingga anak berusia dua tahun). Anak tergolong stunting apabila panjang/tinggi
badannya berada di bawah minus dua standar deviasi panjang/tinggi anak seumurnya
(Kementerian Kesehatan, 2018).
Dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh masalah gizi (stunting), dalam jangka
pendek adalah terganggunya perkembangan otak kecerdasan, gangguan pertumbuhan
fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh. Sedangkan dalam jangka panjang akibat
buruk yang dapat ditimbulkan adalah menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi
belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit, dan risiko tinggi untuk
munculnya penyakit diabetes, kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker,
stroke, dan disabilitas pada usia tua, serta kualitas kerja yang tidak kompetitif yang
berakibat pada rendahnya produktivitas ekonomi. (Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI, 2016 ).
Penyebab stunting bersifat multi dimensional, antara lain faktor Ketahanan pangan
(ketersediaan, daya beli dan akses mendapatkan pangan bergizi). Kurangnya akses ke
bahan pangan bergizi / bahan makanan mahal menyebab 1 dari 3 ibu hamil mengalami
anemia. Lingkungan sosial (norma, pendidikan, tempat kerja, jenis makanan bayi/anak).
Praktek pengasuhan yang tidak baik, akibat kurangnya pengetahuan kesehatan dan gizi
sebelum serta pada masa kehamilan, menyebabkan 55% anakusia 0-6 bulan tidak
mendapatkan ASI eksklusif (Susenas, 2015) dan 1 dari 3 anak usia 6-23 bulan tidak
menerima MP-ASI secara tepat (SDKI,2012). Lingkungan kesehatan (akses, pelayanan
preventif, kuratif). Terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan sebelum/setelah
kelahiran dan pembelajaran dini berkualitas 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar di
PAUD, 2 dari 3 bumil belum mengkonsumsi suplemen zat besi yang memadai,
Menurunnya tingkat kehadiran anak di Posyandu. Apalagi di masa pandemi, Tidak
mendapat akses memadai kelayanan imunisasi.
9
BAB II
1. Laporan kemajuan
2. Laporan akhir
3. Dokumen profil puskesmas kecamatan konda
10
BAB III
METODE PELAKSANAAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian konvergensi pencegahan dan penanganan stunting di Desa
Pousu merupakan suatu penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk
melakukan penggambaran terhadap obyek atau variable yang diteliti. Metode
kualitatif merujuk pada prosedur penelitian yangmenghasilkan data deskriptif, apa
yang ditulis dan dikatakan oleh orang/ tingkah laku yang diamati. Penelitian
deskriptif merupakan tingkat kedua yang merupakan pengembangan lanjut dari
penelitian eksploratif dimana peneliti sudah mengetahui beragam variable yang
terlibat dalam sasaran studinya. Penelitian deskriptif mengarah pada
pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai kondisi tentang apa yang
terjadi apa adanya di lapangan studinya.
2. Obyek Penelitian
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di desa pousu kecamatan konda kabupaten
konawe selatan.
4. Subyek Penelitian
11
desa lambusa, 4 orang dari desa tanea, 4 orang dari desa ambololi, 9 orang dari
desa pousu jaya.
12
5. Teknik Pemilihan Subyek Penelitian
13
BAB IV
JADWAL KEGIATAN
Bulan ke-
No Uraian kegitan
5 6 7 8 9 10 11 12
1. Tanda tangan
persetujuan kepala
fakultas ilmu-ilmu
kesehatan ITK
avicenna
2. Panandatangan
Surat Kesediaan
Kerja Sama Dengan
Puskesemas
Kecamatan konda
3. Survey/Observasi
Lapangan
4 Penyusunan
Proposal
5. Persentase Proposal
Di Ruang prodi S1
Ilmu Gizi
6. Pelaporan
Kemajuan
(Monitoring dan
Evaluasi
7. Pelaporan Akhir
8. Publikasi
14
15
BAB V
RINCIAN BIAYA
1. Kendaraan Rp 500.000
2. Konsumsi Rp 500.00
3. Anggaran panitia Rp 500.000
4. Kertas HVS Rp 100.00
5. Tinta printer Rp 300.000
6. Alkes Rp 600.000
Jumlah Rp 2.500.000
16
KOUSIONER
NAMA :
UMUR :
PEKERJAAN :
PENDIDIKAN :
ALAMAT :
JENIS KELAMIN :
JABATAN :
A. PERENCANAAN
1. Bagaimana cara Anda mensosialisasikan pencegahan stunting kepada
posyandu / masyarakat?
2. Apakah Anda melakukan pendataan terkait stunting kepada masyarakat?
3. Dalam pendataan stunting siapa saja yang Anda libatkan?
B. PELAKSANAAN
1. Apakah Anda mengetahui tentang rencana aksi pencegahan stunting di
Desa?
2. Siapa yang menentukan pelaku pencegahan stunting tersebut?
3. Kegiatan apa yang anda lakukan dalam upaya pencegahan
stunting?
C. PEMANTAUAN PROGRAM
1. Bagaimana proses pemantauan yang dilakukan oleh Desa terkait pencegahan
stunting ini?
2. Bagaimana evaluasi yang dilakukan oleh Desa dalam pelaksanaan pencegahan
stunting ini?
17
3. Bagaimana bentuk pemutahiran data secara berkala yang dilakukan
oleh Desa?
18
INTERVIEW GUIDE KADER STUNTING
NAMA :
UMUR :
PEKERJAAN :
PENDIDIKAN :
ALAMAT :
JENIS KELAMIN :
JABATAN :
A. PERENCANAAN
B. PELAKSANAAN
19
budaya, aktivitas kemasyarakatan, akses informasi serta forum masyarakat peduli
kesehatan, pendidikan dan sosial
1. Apakah Anda mengetahui tentang rencana aksi pencegahan stunting di
Desa?
c. Menyiapkan Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan pelaku desa lainnya yang
terkait dengan pencegahan stunting.
1. Kegiatan apa yang anda lakukan dalam upaya pencegahan
stunting?
2. Bagaimana Anda bisa dipilih sebagai salah satu pelaku terkait pencegahan
stunting?
C. PEMANTAUAN PROGRAM
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-stunting-dan-berbagai-cara-
mencegahnya-pada-anak
https://www.bkkbn.go.id/detailpost/indonesia-cegah-stunting
https://www.sehatq.com/dokter/dr-wan-nendra-spa
http://konaweselatankab.go.id/profil/profil/profil/
21
LAMPIRAN
1. Dokumentasi
22
23
2. Bukti-bukti pendukung kegiatan
24
Format Biodata Pengusul
Biodata Pengusul
A. Identitas diri
25
Kendari, 30 November 2021
Dosen Pembimbing,
26
Format Biodata Dosen Pembimbing
C. Identitas diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Naro Elyas Sueratman AR, S.Gz.,M.Gz
2. Jenis Kelamin Laki-Laki
3. Program Studi S1 Ilmu Gizi
4. NIP/NIDN DL07089203
5. Tempat dan Tanggal Lahir Kendari, 7 Agustus 1992
6. E-mail Naro_elyas@yahoo.co.id
7. Nomor Telepon/HP 081242857899
D. Riwayat pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Institusi STIK Avicenna Universitas
Diponegoro
Jurusan/Prodi Ilmu Gizi Ilmu Gizi
Tahun Masuk-Lulus 2012-2015 2017-2018
27
Penelitian
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian boidata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PROPOSAL HIBAH KOMPETITIF NASIONAL
28
Kendari, 30 November 2021
Dosen Pembimbing,
NIP/NIDN :0907089202
29
N JENIS TANGGAL UMUR TB KETERANGA
O NAMA BALITA KELAMIN LAHIR (BULAN) NAMA ORANG TUA (CM) STUNTING DESA N
1 FARHAN L 27-02-2020 17 USWATUN KHASANAH 75 PENDEK MASAGENA
2 AZRIL BRIAN L 15-05-2020 14 MUHLASIN/RIANTI 77,3 PENDEK MASAGENA
3 KHUMAIRAH P 02-07-2018' 37 TRIONO/TATI 86 PENDEK MASAGENA
4 NAFIKA P 24-04-2018 39 ISNAWATI 86 PENDEK MASAGENA
SANGAT KELURAHAN
5 MUH.NOVAL P 21-11-2019 39 ADI/ ASMI 74
PENDEK KONDA
6 MUH.RIFKY L 16-04-2019 28 KARIMUN /SRI MELAN 81,5 PENDEK LAMOMEA
SANGAT
7 ARYA L 25-11-2019 20 MURNIATI 72,8 CIALAM JAYA
PENDEK
8 DINA.P L 25-06-2020 13 KARTINI 71 PENDEK CIALAM JAYA
SANGAT
9 NASYAUQI P 3/6/2020 14 SURNIWATI 70 CIALAM JAYA
PENDEK
SANGAT
10 NURLAILA P 30-12-2019 19 ST. RUKIYAH 68 CIALAM JAYA
PENDEK
AQILA
11 P 25-01-2019 30 WASITA 80,8 PENDEK CIALAM JAYA
ALFATUNISA
12 YOFANIA P 2-07 2019 24 KURNIA 76,3 PENDEK CIALAM JAYA
REVA
13 RAMADANI P 4/5/2019 28 TITI 82 PENDEK CIALAM JAYA
14 ALEA SHAFA P 16-11-2019 20 JAYUS/ANI 76,5 PENDEK LAWOILA
15 MUH. HABIB L 26-12-2017 43 SABAR/HAERIYAH 91 PENDEK LAWOILA
16 DEA AYU P 15-09-2019 22 SAHID. A/ TRI RAHAYU 77 PENDEK LAWOILA
17 AFIKA NUR R P 9/4/2019 28 ALDI.F/ HENI 82 PENDEK LAWOILA
18 HANAWAI P 3/3/2018 41 YUSDIN/ SUYATI 89 PENDEK LALOWIU
30
YUSDIN
19 AFAN L 30-01-2017 54 SUPRIATNA/RISKA 96,5 PENDEK KONDA 1
SANGAT
20 ADIVA P 4/1/2020 19 SOFIAN/RETNO 69,5 ALEBO
PENDEK
SANGAT
21 WULAN .R P 1/6/2017 50 MUH. SAHRUL/RATNA 85,5 AMOHALO
PENDEK
ANDI SANGAT
22 MUH RAMLI L 8/3/2018 41 87,9 AMOHALO
RAHMAN/ISNAWATI PENDEK
ANDI
23 MUH. WAHYU L 19-02-2017 53 ASNULIN/NURHAYATI 93 PENDEK AMOHALO
24 KAISAH P 29-10-2019 21 TOTI/WATI 77,1 PENDEK AMOHALO
GIBRAN
25 L 22-06-2020 13 RISI.S /OESI 70 PENDEK LAMBUSA
ALGIFARI
ABDUL
26 ATHIFNA NU P 30-09-2018 34 RASYID/PRAPTININGTIA 82,3 SANGAT LAMBUSA
S PENDEK
27 MUH. RAFAN L 25-05-2019 24 SAMBAHRI/ISNAWATI 79 PENDEK LAMBUSA
RANDA
28 SAHDAN L 26-03-2019 28 SURYARI/INDAH 82 PENDEK LAMBUSA
29 MUH MUHTAR L 25-08-2018 35 YASMAN/LISA 86 PENDEK TANEA
30 ASILA P 31-10-2016 57 CANDRA/YASNI 96 PENDEK TANEA
MUH.
31 L 19-04-2019 27 IRMAN/SARNANI 81 PENDEK TANEA
APRIANSYAH
32 ALEA P 25-08-2019 23 HARTONO/SULNAWATI 78,5 PENDEK TANEA
SANGAT
33 ATALLA L 23-07-2020 13 SAFULLAH/IRNA 67 AMBOLOLI
PENDEK
31
34 NUR ADIBA P 6/7/2020 14 DEWA/NURTINA 70 PENDEK AMBOLOLI
35 MUH.RAIFAN L 21-04-2019 28 USMAN/VIKA 82 PENDEK AMBOLOLI
SANGAT
36 ASKA L 13-06-2019 26 HAMZAH/SASTRI 78 AMBOLOLI
PENDEK
37 MEISYA P 30-04-2019 27 SAMSUL/HASNIATI 78,8 PENDEK POUSU JAYA
SANGAT
38 WAZIR L 29-09-2019 22 ERBIANTORO/WIDARNI 74,6 PENDEK POUSU JAYA
HERI
39 ZAKY L 1/1/2020 17 WALOYO/YATIMAH 75 PENDEK POUSU JAYA
ARDI
40 MAULANA L 25-09-2018 35 RIDWAN/MILA 86,7 PENDEK POUSU JAYA
41 SEKAR P 13-11-2018 32 RIAMAT/RESTU 82 PENDEK POUSU JAYA
UARELI
42 CANTIKA P 10/10/2020 19 AHMAD/DEWI 75,5 PENDEK POUSU JAYA
43 PUTRI AYU P 22-09-2020 11 AHMAD/DEWI 81,5 PENDEK POUSU JAYA
44 LINA MIKAYLA P 15-05-2019 27 EKO/SULISTIAWANU 81,5 PENDEK POUSU JAYA
45 ALEXANDER P 5/5/2020 15 ARMAN/SAMSIYAH 73,4 PENDEK POUSU JAYA
32
33