Anda di halaman 1dari 33

PROPOSAL

HIBAH KOMPETITIF NASIONAL

KONVERGENSI PENANGANAN STUNTING PADA BALITA DI DESA POUSU


JAYA KECAMATAN KONDA KABUPATEN KONAWE SELATAN

DISELEGARAKAN OLEH

HIMPUNAN MAHASISWA GIZI AVICENNA

PROGRAM STUDI GIZI

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI GIZI INDONESIA

2021

1
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL

Judul Kegiatan : Konvergensi penanganan stunting pada balita di desa

pousu jaya kecamatan konda kabupaten konawe selatan

Asal Universitas : Institut Teknologi dan Kesehatan Avicenna

Nama Himpunan : himpunan mahasiswa gizi avicenna

Nama Ketua Himpunan : Eka Atika Shafriani

NIM Ketua Pengusul : 918312906211003

Alamat rumah/Tlp : 0822-9199-5893

Nama Dosen Pembimbing : Naro Elyas Sueratman, AR. S.Gz.,M.Gz

Biaya Kegiatan : Rp 2.500.000 (Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)

Kota, 30 November 2021

Menyetujui Nama Ketua Pelaksana

Ketua Jurusan/Program Studi Eka Atika Shafriani

(____________________) (____________________)

NIP/NIK : :0907089202 NIM : 918312906211003

Daftar isi
2
HALAMAN PENGESAHAN ……….……………………………………………… 2

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….…... 3

ABSTRAK ………………………………………………………………………..…. 4

BAB I LATAR BELAKANG ………………………………………………………. 5

BAB II TUJUAN DAN LUARAN …………………………………………………. 9

2.1 Tujuan …………………………………………………………………………… 9

2.2 Luaran ………………………………………………….………………………... 9

BAB III METODE KEGIATAN …………………………………………………… 11

BAB IV JADWAL KEGIATAN …………………………………………………… 14

BAB V RINCIAN BIAYA …………………………………………………………. 16

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………. 21

LAMPIRAN ………………………………………………………………………… 22

1. DOKUMENTASI ………………………………………………………...… 22
2. BUKTI-BUKTI PENDUKUNG KEGIATAN ……………………………... 24

3
ABSTRAK

Stunting (pendek) dialami oleh hampir seperempat balita di dunia. Prevalensi


stunting Di Indonesia berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 masih tinggi yaitu 30,8%,
dan mencapai 31% di Provinsi Jawa Barat. Kondisi tinggi badan menurut umur (TB/U)
yang tidak sesuai dengan standar pertumbuhan normal ini menunjukkan kegagalan
tumbuh kembang pada balita dan berisiko terhadap terjadinya berbagai penyakit
degeneratif pada kehidupan berikutnya. Tujuan penelitian untuk menghasilkan model
intervensi yang efektif dalam mencegah stunting pada balita melalui pemilihan metode
kontrasepsi yang tepat dan pola asuh ibu dengan mengoptimalkan kelompok peduli
kesehatan ibu dan anak. Penelitian merupakan riset operasional yang dilakukan dengan
desain studi kuasi eksperimental dengan pendekatan two group pretest-posttest design
dilakukan pada Bulan September-November tahun 2019. Sebanyak 160 ibu hamil
(masing-masing 80 pada kelompok intervensi dan kontrol) yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi penelitian berasal dari 2 wilayah puskesmas (Cinagara dan Caringin)
Kabupaten Bogor. Penelitian pendahuluan menunjukkan prevalensi stunting di
Kecamatan Caringin mencapai 30%. Kelompok intervensi diberikan model intervensi
EZIPRO, yaitu intergrasi edukasi gizi (menekankan pada pola asuh dan gizi seimbang)
dan kesehatan reproduksi (pemilihan metode kontrasepsi) menggunakan pendekatan
psikoemosional. Total waktu adalah 60 menit setiap kali intervensi. Psikoemosional
(psycho-emotional) pendekatan yang menyentuh aspek psikologis dan emosional ibu.
Model intervensi ini bersifat interaktif dan aplikatif dibantu alat peraga dan permainan
yang diangkat dari budaya lokal. Sedangkan kelompok kontrol hanya diberikan edukasi
gizi yang diperoleh di Posyandu/fasilitas kesehatan lainnya.

Tahapan penelitian dimulai dengan membentuk kelompok peduli ibu-anak yang


dapat berasal dari kader posyandu/Guru PAUD/Guru TK untuk dijadikan fasilitator, yaitu
sebanyak 20 orang. Setiap kader memfasilitasi 4 (empat) orang ibu hamil. Intervensi
dilakukan sebanyak 1 (kali) dan dilakukan pengukuran 2 kali (pre-test dan posttest)
dengan jarak antar pengukuran yaitu 1 bulan ), yaitu mencakup pengukuran pengetahuan,
sikap, perilaku ibu mengenai gizi seimbang dengan analisis General Linier
ModelRepeated Measurement (GLM-RM) digunakan untuk untuk memeroleh efektifitas
model intervensi serta analisis melihat secara deskriptif mengenai rencana pemilihan
metode kontrasepsi sebelum dan sesudah intervensi.

4
Penelitian ini menghasilkan HAKI model intervensi EZIPRO. Hasil penelitian ini
menjadi dasar penyusunan kebijakan dalam mengimpelemtasikan model intervensi yang
dapat berkontribusi dalam mencegah stunting sejak dini, yaitu dengan mengedukasi ibu
hamil dalam implementasi gizi seimbang dan pola asuh, serta pemilihan metode
kontraspesi yang akan dipilih setelah persalinan mulai dari pemberian ASI eksklusif
sebagai metode kontrasepsi alami dan pemilihan metode kontrasepsi yang aman lainnya.
Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia melalui “Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana

5
BAB I

Latar Belakang

Stunting merupakan salah satu masalah yang menghambat perkembangan manusia


secara global. Pada saat ini terdapat sekitar 162 juta anak berusia dibawah lima tahun
mengalami stunting. Jika trend seperti ini terus berlanjut diproyeksikan bahwa pada
tahun 2025 terdapat 127 juta anak berusia dibawah lima tahun akan mengalami stunting.
Menurut United Nations Children's Emergency Fund (UNICEF) lebih dari setengah anak
stunting atau sebesar 56% tinggal di ASIA dan lebih dari sepertiga atau sebesar 37%
tinggal di Afrika.

Indonesia masih mengalami permasalahan dalam masalah gizi dan tumbuh kembang
anak. UNICEF mengemukakan sekitar 80% anak stunting terdapat di 24 negara
berkembang di Asia dan Afrika. Indonesia merupakan negara urutan kelima yang
memiliki prevalensi anak stunting tertinggi setelah India, China, Nigeria dan Pakistan.
Saat ini, prevalensi anak stunting di bawah 5 tahun di Asia Selatan sekitar 38%.

Hasil Riset Kesehatan Dasar mencatat prevelansi stunting pada tahun 2007 yaitu
sebesar 36,8% sempat turun menjadi 35,6% pada tahun 2010, namun meningkat menjadi
37,2% pada tahun 2013. Dari prevelansi tersebut dapat dilihat bahwa prevelansi stunting
di Indonesia justru meningkat sebesar 1.6% dalam kurun waktu 2010-2013 atau 0,4%
pertahun. Menurut WHO, prevalensi balita pendek menjadi masalah kesehatan
masyarakat jika prevalensinya 20% atau lebih. Karenanya 2 persentase balita pendek di
Indonesia masih tinggi dan merupakan masalah kesehatan yang harus ditanggulangi.

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), stunting


disebebkan oleh berbagai faktor seperti pola pengasuhan yang kurang baik meliputi
pemberian makan dalam 2 tahun pertama setelah kelahiran, masih kurangnya akses
terhadap pelayanan kesehatan selama hamil dan setelah melahirkan, kurangnya akses
keluarga ke makanan bergizi, serta masih terbatasnya akses air bersih dan sanitasi
(TNP2K, 2017). Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di negara
berpendapatan rendah dan menengah karena hubungannya dengan peningkatan risiko
kematian selama masa kanak-kanak. Selain itu dapat menyebabkan kematian,
mempengaruhi fisik dan fungsional tubuh. Berdasarkan besarnya masalah stunting, suatu

6
wilayah dianggap memiliki masalah ringan bila prevalensi stunting berada antara 20-
29%, sedang bila 30-39% dan berat bila >40% (Demsa Simbolon, 2019).

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sultra, pada tahun 2019 menunjukkan angka
stunting anak balita 0-59 bulan menembus angka 2.920. Angka itu dari penggabungan
jumlah ukuran tubuh pendek anak sekira 1.811 orang dan sangat pendek 1.109 orang.
Terbanyak di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) dan terendah di KabupatenWakatobi.

Jumlah penderita stunting di kabupaten konawe selatan khususnya di kecamatan


konda berjumlah 45 balita yang mengalami stunting yang terdiri dari desa masagena
berjumlah 4 orang, kelurahan konda berjumlah 1 orang, desa lamomea berjumlah 1
orang, desa cialam jaya berjumlah 7 orang, desa lawoila berjumlah 4 orang, desa lalowiu
berjumlah 1 orang, desa konda 1 berjumlah 1 orang, desa alebo berjumlah 1 orang, desa
amohalo berjumlah 4 orang, desa lambusa berjumlah 4 orang, desa tanea berjumlah 4
orang, desa ambololi berjumlah 4 orang, desa pousu jaya berjumlah 9 orang.

Tahun 2020, per Februari, data stunting mencapai 1.472 kasus. Rinciannya, kasus
ukuran tubuh anak pendek sekira 983 orang dan sangat pendek sekira 489 orang. Kasus
stunting terbanyak masih dipegang Kabupaten Kolaka Utara. “Tetapi kategori ukuran
tubuh ini hanya sebagai awal memprediksi data stunting. Sebab banyak sedikitnya kasus
stunting akan di ketahui jika seorang anak yang pertumbuhannya terhambat yang diliat
dari ukuran tinggi badan, dan lemah dalam berpikir, ”ujar Plt. Kepala Dinkes Sultra,
dr.Andi Hasnah, akhir pekan lalu”.

Stunting (pendek) atau kurang gizi kronik adalah suatu bentuk lain dari kegagalan
pertumbuhan. Kurang gizi kronik adalah keadaan yang sudah terjadi sejak lama, bukan
seperti kurang gizi akut. Anak yang mengalami stunting sering terlihat memiliki badan
normal yang proporsional, namun sebenarnya tinggi badannya lebih pendek dari tinggi
badan normal yang dimiliki anak seusianya. Stunting merupakan proses kumulatif dan
disebabkan oleh asupan zat-zat gizi yang tidak cukup atau penyakit infeksi yang
berulang, atau kedua-duanya. Stunting dapat juga terjadi sebelum kelahiran dan
disebabkan oleh asupan gizi yang sangat kurang saat masa kehamilan, pola asuh makan
yang sangat kurang, rendahnya kualitas makanan sejalan dengan frekuensi infeksi
sehingga dapat menghambat pertumbuhan.

7
Stunting atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah lima
tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang dan stimulasi psikososial
yang tidak memadai (terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu dari janin
hingga anak berusia dua tahun). Anak tergolong stunting apabila panjang/tinggi
badannya berada di bawah minus dua standar deviasi panjang/tinggi anak seumurnya
(Kementerian Kesehatan, 2018).

Dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh masalah gizi (stunting), dalam jangka
pendek adalah terganggunya perkembangan otak kecerdasan, gangguan pertumbuhan
fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh. Sedangkan dalam jangka panjang akibat
buruk yang dapat ditimbulkan adalah menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi
belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit, dan risiko tinggi untuk
munculnya penyakit diabetes, kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker,
stroke, dan disabilitas pada usia tua, serta kualitas kerja yang tidak kompetitif yang
berakibat pada rendahnya produktivitas ekonomi. (Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI, 2016 ).

Penyebab stunting bersifat multi dimensional, antara lain faktor Ketahanan pangan
(ketersediaan, daya beli dan akses mendapatkan pangan bergizi). Kurangnya akses ke
bahan pangan bergizi / bahan makanan mahal menyebab 1 dari 3 ibu hamil mengalami
anemia. Lingkungan sosial (norma, pendidikan, tempat kerja, jenis makanan bayi/anak).
Praktek pengasuhan yang tidak baik, akibat kurangnya pengetahuan kesehatan dan gizi
sebelum serta pada masa kehamilan, menyebabkan 55% anakusia 0-6 bulan tidak
mendapatkan ASI eksklusif (Susenas, 2015) dan 1 dari 3 anak usia 6-23 bulan tidak
menerima MP-ASI secara tepat (SDKI,2012). Lingkungan kesehatan (akses, pelayanan
preventif, kuratif). Terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan sebelum/setelah
kelahiran dan pembelajaran dini berkualitas 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar di
PAUD, 2 dari 3 bumil belum mengkonsumsi suplemen zat besi yang memadai,
Menurunnya tingkat kehadiran anak di Posyandu. Apalagi di masa pandemi, Tidak
mendapat akses memadai kelayanan imunisasi.

Stunting dan malnutrisi diperkirakan berkontribusi pada berkurangnya 2-3% Produk


Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya. Prevalensi stunting selama 10 tahun terakhir
menunjukkan tidak adanya perubahan yang signifikan dan ini menunjukkan bahwa
8
masalah stunting perlu ditangani segera. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018
menunjukkan 30,8% atau sekitar 7 juta balita menderita stunting. Masalah gizi lain
terkait dengan stunting yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat adalah
anemia pada ibu hamil (48,9%), Berat Bayi Lahir Rendah atau BBLR (6,2%), balita
kurus atau wasting (10,2%) dan anemia pada balita.

Konvergensi merupakan pendekatan penyampaian intervensi, yang dilakukan secara


terkoordinir, terintegrasi dan bersama-sama untuk mencegah stunting, kepada sasaran
prioritas. Aksi Konvergensi adalah instrumen dalam bentuk kegiatan, yang digunakan
untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi, dalam pencegahan dan
penurunan stunting. Aksi ini digunakan untuk meningkatkan kualitas pendekatan
pelaksanaan program dan perilaku lintas sektor (dari tingkat pusat sampai
kabupaten/kota) agar program dan kegiatan intervensi gizi tepat sasaran.

9
BAB II

TUJUAN DAN LUARAN

2.1 Tujuan penelitiaan

1. Untuk mengetahui Konvergensi penanganan stunting secara lintas


sektor dan lintas program dalam proses perencanaan di desa pousu jaya
kecamatan konda Kabupaten Konawe Selatan
2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi di desa pousu jaya kecamatan konda
kabupaten konawe selatan dalam proses konvergensi pencegahan dan penanganan
stunting.

2.2 Luaran Penelitian

1. Laporan kemajuan
2. Laporan akhir
3. Dokumen profil puskesmas kecamatan konda

10
BAB III

METODE PELAKSANAAN

1. Jenis Penelitian
Penelitian konvergensi pencegahan dan penanganan stunting di Desa
Pousu merupakan suatu penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk
melakukan penggambaran terhadap obyek atau variable yang diteliti. Metode
kualitatif merujuk pada prosedur penelitian yangmenghasilkan data deskriptif, apa
yang ditulis dan dikatakan oleh orang/ tingkah laku yang diamati. Penelitian
deskriptif merupakan tingkat kedua yang merupakan pengembangan lanjut dari
penelitian eksploratif dimana peneliti sudah mengetahui beragam variable yang
terlibat dalam sasaran studinya. Penelitian deskriptif mengarah pada
pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai kondisi tentang apa yang
terjadi apa adanya di lapangan studinya.

2. Obyek Penelitian

Pengertian objek penelitian adalah Suatu sasaran ilmiah untuk


mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu hal
subjektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu), yaitu
Konvergensi Pencegahan dan Penanganan stunting di desa pousu kecamatan
konda kabupaten konawe selatan.

2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di desa pousu kecamatan konda kabupaten
konawe selatan.

4. Subyek Penelitian

Subyek penelitian pada penelitian ini berjumlah 45 balita. Dengan rincian


4 orang dari desa masagena, 1 orang dari kelurahan konda, 1 orang dari desa
lamomea, 7 orang dari desa cialam jaya, 5 orang dari desa lawoila, 1 orang dari
desa konda 1, 1 orang dari desa alebo, 4 orang dari desa amohalo, 4 orang dari

11
desa lambusa, 4 orang dari desa tanea, 4 orang dari desa ambololi, 9 orang dari
desa pousu jaya.

12
5. Teknik Pemilihan Subyek Penelitian

Penelitian ini mengunakan teknik purposive sampling.


Penggunaan purposive sampling dalam penelitian ini yaitu bertujuan
untuk mendapatkan informasi dari para narasumber tentang kebijakan
Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan dalam pencegahan dan
penanganan stunting.

6. Wawancara Mendalam (In-Depth Interview)

Poin-poin penting yang ditanyakan melalui wawancara mendalam ini adalah


Apakah Anda mengetahui tentang stunting ?,Apakah Anda mengetahui tentang
rencana aksi pencegahan stunting di Desa.

13
BAB IV

JADWAL KEGIATAN

Bulan ke-
No Uraian kegitan
5 6 7 8 9 10 11 12
1. Tanda tangan
persetujuan kepala
fakultas ilmu-ilmu
kesehatan ITK
avicenna
2. Panandatangan
Surat Kesediaan
Kerja Sama Dengan
Puskesemas
Kecamatan konda
3. Survey/Observasi
Lapangan

4 Penyusunan
Proposal
5. Persentase Proposal
Di Ruang prodi S1
Ilmu Gizi
6. Pelaporan
Kemajuan
(Monitoring dan
Evaluasi
7. Pelaporan Akhir

8. Publikasi

14
15
BAB V

RINCIAN BIAYA

No Jenis pengeluaran Nilai (Rp)

1. Kendaraan Rp 500.000
2. Konsumsi Rp 500.00
3. Anggaran panitia Rp 500.000
4. Kertas HVS Rp 100.00
5. Tinta printer Rp 300.000
6. Alkes Rp 600.000

Jumlah Rp 2.500.000

16
KOUSIONER

INTERVIEW GUIDE PEMERINTAH DESA DAN PENGURUS PUSKESMAS

NAMA :

UMUR :

PEKERJAAN :

PENDIDIKAN :

ALAMAT :

JENIS KELAMIN :

JABATAN :

A. PERENCANAAN
1. Bagaimana cara Anda mensosialisasikan pencegahan stunting kepada
posyandu / masyarakat?
2. Apakah Anda melakukan pendataan terkait stunting kepada masyarakat?
3. Dalam pendataan stunting siapa saja yang Anda libatkan?
B. PELAKSANAAN
1. Apakah Anda mengetahui tentang rencana aksi pencegahan stunting di
Desa?
2. Siapa yang menentukan pelaku pencegahan stunting tersebut?
3. Kegiatan apa yang anda lakukan dalam upaya pencegahan
stunting?
C. PEMANTAUAN PROGRAM
1. Bagaimana proses pemantauan yang dilakukan oleh Desa terkait pencegahan
stunting ini?
2. Bagaimana evaluasi yang dilakukan oleh Desa dalam pelaksanaan pencegahan
stunting ini?

17
3. Bagaimana bentuk pemutahiran data secara berkala yang dilakukan
oleh Desa?

18
INTERVIEW GUIDE KADER STUNTING

NAMA :

UMUR :

PEKERJAAN :

PENDIDIKAN :

ALAMAT :

JENIS KELAMIN :

JABATAN :

A. PERENCANAAN

a. Mensosialisasikan kebijakan pencegahan stunting kepada masyarakat.


1. Apakah Anda mengetahui tentang stunting?
2. Bagaimana cara Anda mensosialisasikan pencegahan stunting kepada
posyandu / masyarakat?

b. Melakukan pendataan terhadap kelompok sasaran, permasalahan terkait stunting,


cakupan layanan dasar kepada masyarakat, kondisi penyedia layanan,dan
sebagainya
1. Apakah Anda melakukan pendataan terkait stunting kepada masyarakat?
2. Dalam pendataan stunting siapa saja yang Anda libatkan?

B. PELAKSANAAN

a. Pembentukan dan pengembangan Puskesmas konda sebagai sekretariat bersama


yang berfungsi untuk ruang belajar bersama, penggalian aspirasi, aktualisasi

19
budaya, aktivitas kemasyarakatan, akses informasi serta forum masyarakat peduli
kesehatan, pendidikan dan sosial
1. Apakah Anda mengetahui tentang rencana aksi pencegahan stunting di
Desa?

b. Tersusunnya rencana aksi pencegahan stunting di desa dan daerah


1. Siapa yang menentukan pelaku pencegahan stunting tersebut?

c. Menyiapkan Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan pelaku desa lainnya yang
terkait dengan pencegahan stunting.
1. Kegiatan apa yang anda lakukan dalam upaya pencegahan
stunting?
2. Bagaimana Anda bisa dipilih sebagai salah satu pelaku terkait pencegahan
stunting?

C. PEMANTAUAN PROGRAM

a. Pemantauan pelaksanaan program/kegiatan pencegahan stunting, serta pengisian


dan pelaporan scorecard desa kepada OPD terkait.
1. Bagaimana proses pemantauan yang dilakukan oleh Desa terkait pencegahan
stunting ini?

b. Melakukan pemutahiran data secara berkala sebagai dasar penyusunan rencana


program/kegiatan pencegahan stunting tahun berikutnya
1. Bagaimana evaluasi yang dilakukan oleh Desa dalam pelaksanaan pencegahan
stunting ini?
2. Bagaimana bentuk pemutahiran data secara berkala yang dilakukan oleh Desa?

20
DAFTAR PUSTAKA

https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-stunting-dan-berbagai-cara-
mencegahnya-pada-anak

https://www.bkkbn.go.id/detailpost/indonesia-cegah-stunting

https://www.sehatq.com/dokter/dr-wan-nendra-spa

http://konaweselatankab.go.id/profil/profil/profil/

Hoorn EV, Jaramillo E, Collins D, et al. 2016. The Effects of Psycho-Emotional


and SocioEconomic Support for Tuberculosis Patients on Treatment Adherence
and Treatment Outcomes – A Systematic Review and MetaAnalysis. PLOS ONE:
April 28, 2016. DOI:10.1371/journal.pone.0154095

21
LAMPIRAN

1. Dokumentasi

22
23
2. Bukti-bukti pendukung kegiatan

24
Format Biodata Pengusul

Biodata Pengusul

A. Identitas diri

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Eka Atika Shafriani


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi S1 Ilmu Gizi
4. NIM 918312906211003
5. Tempat dan Tanggal Lahir Sengkang,10 Juli 1994
6. E-mail Ekaatikashafriani94@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 082291995893

A. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti


No Nama Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
Latihan Dasar 22 November 2018,
1. Peserta
Kepemimpinan (LDK) ITK Avicenna Kendari
14 September 2018,
2. Iqra Peserta
ITK Avicenna Kendari
Pelatihan Table Manner 30 Januari 2021, Hotel
3. Peserta
Plaza Inn Kendari
Seminar Nasional Pangan 4 Desember 2019,
4. Peserta
Lokal Universitas Halu Oleo
Webinar Nasional Stunting 20 Juli 2020, Hotel
5. Peserta
Azizah Kendari
6. PKM Ketua
*Termasuk kegiatan yang terkait dengan penanganan stunting

B. Prestasi/Penghargaan yang Pernah Diterima


No Nama Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1. - - -

25
Kendari, 30 November 2021
Dosen Pembimbing,

(Naro Elyas Sueratman AR, S.Gz,. M.Gz)


NIP/NIDN : 0907089202

26
Format Biodata Dosen Pembimbing

Biodata Dosen Pembimbing

C. Identitas diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Naro Elyas Sueratman AR, S.Gz.,M.Gz
2. Jenis Kelamin Laki-Laki
3. Program Studi S1 Ilmu Gizi
4. NIP/NIDN DL07089203
5. Tempat dan Tanggal Lahir Kendari, 7 Agustus 1992
6. E-mail Naro_elyas@yahoo.co.id
7. Nomor Telepon/HP 081242857899

D. Riwayat pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Institusi STIK Avicenna Universitas
Diponegoro
Jurusan/Prodi Ilmu Gizi Ilmu Gizi
Tahun Masuk-Lulus 2012-2015 2017-2018

E. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1. Ilmu Bahan Makanan Wajib 3
2. Metabolisme Gizi Makro Wajib 2
3. Ekonomi Pangan dan Gizi Wajib 2
4. Gizi Kuliner Wajib 3
5. Analisa Zat Gizi Wajib 3
6. Biokimia Gizi Wajib 2
7. Penilaian Status Gizi Wajib 3
8. Ilmu Teknlogi Pangan Wajib 3
9. Diagnosa gizi Wajib 2
10. Gizi Olahraga Pilihan 3
11. Dietetik Penyakit Infeksi dan Defisiensi Wajib 3
12. Gizi Perhotelan Pilihan 3
13. Dietetik Penyakit Degeneratif Wajib 3
14. Issue Dietetik dan Kesehatan Wajib 2
15. Imunologi Gizi Wajib 2
16. Gizi Reproduksi Wajib 2

27
Penelitian

No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun


1. Potential Of Rice Bran Extract To Mandiri 2019
Decrease Body Weight, Triglyceride,
and Malondialdehyde Levels In Obese
Rat
2. Some Glycemic Carbohydrate Indies Universitas Haluoleo 2019
Alternative Foods For People With
Diabetes Melitus (DM)
3. Synchronization Of Local Knowletge Universitas Haluoleo 2019
With Formal Regulation Supporting
Natural Resourrce Conservation In Bajo
Communities In West Muna District

Pengabdian Kepada Masyarakat

No Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun


1 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian boidata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PROPOSAL HIBAH KOMPETITIF NASIONAL

28
Kendari, 30 November 2021
Dosen Pembimbing,

(Naro Elyas Sueratman AR,S.Gz,.M.Gz)

NIP/NIDN :0907089202

29
N JENIS TANGGAL UMUR TB KETERANGA
O NAMA BALITA KELAMIN LAHIR (BULAN) NAMA ORANG TUA (CM) STUNTING DESA N
1 FARHAN L 27-02-2020 17 USWATUN KHASANAH 75 PENDEK MASAGENA  
2 AZRIL BRIAN L 15-05-2020 14 MUHLASIN/RIANTI 77,3 PENDEK MASAGENA  
3 KHUMAIRAH P 02-07-2018' 37 TRIONO/TATI 86 PENDEK MASAGENA  
4 NAFIKA P 24-04-2018 39 ISNAWATI 86 PENDEK MASAGENA  
SANGAT KELURAHAN
5 MUH.NOVAL P 21-11-2019 39 ADI/ ASMI 74
PENDEK KONDA  
6 MUH.RIFKY L 16-04-2019 28 KARIMUN /SRI MELAN 81,5 PENDEK LAMOMEA  
SANGAT
7 ARYA L 25-11-2019 20 MURNIATI 72,8 CIALAM JAYA
PENDEK  
8 DINA.P L 25-06-2020 13 KARTINI 71 PENDEK CIALAM JAYA  
SANGAT
9 NASYAUQI P 3/6/2020 14 SURNIWATI 70 CIALAM JAYA
PENDEK  
SANGAT
10 NURLAILA P 30-12-2019 19 ST. RUKIYAH 68 CIALAM JAYA
PENDEK  
AQILA
11 P 25-01-2019 30 WASITA 80,8 PENDEK CIALAM JAYA
ALFATUNISA  
12 YOFANIA P 2-07 2019 24 KURNIA 76,3 PENDEK CIALAM JAYA  
REVA
13 RAMADANI P 4/5/2019 28 TITI 82 PENDEK CIALAM JAYA  
14 ALEA SHAFA P 16-11-2019 20 JAYUS/ANI 76,5 PENDEK LAWOILA  
15 MUH. HABIB L 26-12-2017 43 SABAR/HAERIYAH 91 PENDEK LAWOILA  
16 DEA AYU P 15-09-2019 22 SAHID. A/ TRI RAHAYU 77 PENDEK LAWOILA  
17 AFIKA NUR R P 9/4/2019 28 ALDI.F/ HENI 82 PENDEK LAWOILA  
18 HANAWAI P 3/3/2018 41 YUSDIN/ SUYATI 89 PENDEK LALOWIU  

30
YUSDIN
19 AFAN L 30-01-2017 54 SUPRIATNA/RISKA 96,5 PENDEK KONDA 1  
SANGAT
20 ADIVA P 4/1/2020 19 SOFIAN/RETNO 69,5 ALEBO
PENDEK  
SANGAT
21 WULAN .R P 1/6/2017 50 MUH. SAHRUL/RATNA 85,5 AMOHALO
PENDEK  
ANDI SANGAT
22 MUH RAMLI L 8/3/2018 41 87,9 AMOHALO
RAHMAN/ISNAWATI PENDEK  
ANDI
23 MUH. WAHYU L 19-02-2017 53 ASNULIN/NURHAYATI 93 PENDEK AMOHALO  
24 KAISAH P 29-10-2019 21 TOTI/WATI 77,1 PENDEK AMOHALO  
GIBRAN
25 L 22-06-2020 13 RISI.S /OESI 70 PENDEK LAMBUSA
ALGIFARI  
ABDUL
26 ATHIFNA NU P 30-09-2018 34 RASYID/PRAPTININGTIA 82,3 SANGAT LAMBUSA
S PENDEK  
27 MUH. RAFAN L 25-05-2019 24 SAMBAHRI/ISNAWATI 79 PENDEK LAMBUSA  
RANDA
28 SAHDAN L 26-03-2019 28 SURYARI/INDAH 82 PENDEK LAMBUSA  
29 MUH MUHTAR L 25-08-2018 35 YASMAN/LISA 86 PENDEK TANEA  
30 ASILA P 31-10-2016 57 CANDRA/YASNI 96 PENDEK TANEA  
MUH.
31 L 19-04-2019 27 IRMAN/SARNANI 81 PENDEK TANEA
APRIANSYAH  
32 ALEA P 25-08-2019 23 HARTONO/SULNAWATI 78,5 PENDEK TANEA  
SANGAT
33 ATALLA L 23-07-2020 13 SAFULLAH/IRNA 67 AMBOLOLI
PENDEK  

31
34 NUR ADIBA P 6/7/2020 14 DEWA/NURTINA 70 PENDEK AMBOLOLI  
35 MUH.RAIFAN L 21-04-2019 28 USMAN/VIKA 82 PENDEK AMBOLOLI  
SANGAT
36 ASKA L 13-06-2019 26 HAMZAH/SASTRI 78 AMBOLOLI
PENDEK  
37 MEISYA P 30-04-2019 27 SAMSUL/HASNIATI 78,8 PENDEK POUSU JAYA  
SANGAT
38 WAZIR L 29-09-2019 22 ERBIANTORO/WIDARNI 74,6 PENDEK POUSU JAYA  
HERI
39 ZAKY L 1/1/2020 17 WALOYO/YATIMAH 75 PENDEK POUSU JAYA  
ARDI
40 MAULANA L 25-09-2018 35 RIDWAN/MILA 86,7 PENDEK POUSU JAYA  
41 SEKAR P 13-11-2018 32 RIAMAT/RESTU 82 PENDEK POUSU JAYA  
UARELI
42 CANTIKA P 10/10/2020 19 AHMAD/DEWI 75,5 PENDEK POUSU JAYA  
43 PUTRI AYU P 22-09-2020 11 AHMAD/DEWI 81,5 PENDEK POUSU JAYA  
44 LINA MIKAYLA P 15-05-2019 27 EKO/SULISTIAWANU 81,5 PENDEK POUSU JAYA  
45 ALEXANDER P 5/5/2020 15 ARMAN/SAMSIYAH 73,4 PENDEK POUSU JAYA  

32
33

Anda mungkin juga menyukai