KEPERAWATAN KOMUNITAS
Oleh :
Kelompok 2
1. Ananta Ristiawan
2. Evi Nur Fitiria Ningsih
3. Marsya Amalia Rahmawati
4. Rio Bagas Ari Saputra
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Keperawatan Komunitas dengan judil
“SISTEM KESEHATAN NASIONAL KESEHATAN ANAK”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh daru sempurna dikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala
bentuk saran serta masukkan bahkan kritik yang membanfun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................................................................................
Daftar Isi ...........................................................................................................................
BAB I Latar Belakang .....................................................................................................
a. Pendahuluan .................................................................................................................
b. Tujuan ..........................................................................................................................
BAB II Sistem Kesehatan Nasional pada Kesehatan Anak .........................................
a. Angka Kejadian Permasalahan Kesehatan di Indonesia .............................................
b. Peraturan atau Jaminan Kesehatan untuk Menangani Permasalahan Tersebut ..........
c. Tujuan Peraturan yang ada .........................................................................................
d. Perwujudan Peraturan Dalam Layanan Kesehatan .....................................................
BAB III Penutup ..............................................................................................................
Kesimpulan .......................................................................................................................
Daftar Pustaka .................................................................................................................
BAB I
LATAR BELAKANG
a. Pendahuluan
Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang
kesehatan yang saat ini terjadi di Negara Indonesia. Derajat kesehatan anak
mencerminkan derajat kesehatan bangsam sebab anak sebagai generasi penerus
bangsa meiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam meneruskan
pembangunan bangsa. Masalah kesehatan anak diprioritaskan dalam perencanann dan
penataan pembangunan bangsa.
Angka Kematian Balita (0-4 tahun) adalah jumlah kematiananak umur 0-4 tahun
per 1.000 kelahiran hidup. Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan anak
antara lain adalah gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Untuk saat ini di
Indonesia masalah gizi pada anak masih seperti fenomena gunung es, dimana di
pelosok – pelosok indonesia masih terdapat penduduk/balita yang mengalami
gangguan gizi, dengan perkiraan sebesar 5,4 juta anak di Indonesia yang mengalami
kekurangan gizi. Kondisi tersebut sangat memprihatinkan mengingat selain
berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak, kekurangan gizi juga
termasuk salah satu penyebab utama kematian balita. Masalah kurang gizi pada balita
juga dapat berdampak terhadap pertumbuhan fisik, pembentukan saraf dan simpul –
simpul saraf terganggu sehingga megakibatkan retardasi mental dan tidak dapat
diperbaiki lagi.
Dampak jangka pendek gizi kurang pada anak adalah pada umumnya anak
menjadi apatis, mengalamu gangguan bicara dan gangguan perkembangan lainnya.
Sedangkan dampak jangka panjang adalah penurunan skor tes IQ, penurunan integrasi
kognitif, penurunan integrasi sensori, gangguan pemusatan perhatian, gangguan
penurunan rasa percaya diri dan tentu saja merosotnya prestasi akademik sekolahnya.
b. Tujuan
1. Menjelaskan mengenai permasalahan pada kesehatan anak
2. Menjelaskan mengenai dampak jangka panjang dan jangka pendek tentang gizi
kurang pada anak
3. Menejalaskan mengenai upaya pemerintah dalam memperbaiki status gizi
BAB II
SISTEM KESEHATAN NASIONAL PADA KESEHATAN ANAK
dan berkesinambungan.
(2) Penanggulangan masalah gizi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diprioritaskan
terhadap penyakit yang memerlukan upaya khusus untuk penyelamatan hidup dan
mempunyai dampak terbesar pada angka kejadian stunting.
(3) Penyakit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. berisiko Gagal Tumbuh;
b. Gizi Kurang atau Gizi Buruk;
c. Bayi Sangat Prematur;
d. Bayi Berat Lahir Sangat Rendah;
e. Alergi Protein Susu Sapi; dan
f. Kelainan Metabolisme Bawaan.
Pasal 4
(2) Data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
diperoleh melalui kegiatan:
a. pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
balita;
b. pemantauan status gizi;
c. pelaporan hasil penemuan kasus;
d. survei; dan/atau e. kegiatan lainn
(4) Berdasarkan hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita dan
pemantauan status gizi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b
diperoleh data:
a. bayi dan Anak usia bawah 2 (dua) tahun risiko Gagal Tumbuh;
b. balita Gizi Kurang atau Gizi Buruk;
c. Bayi Sangat Prematur;
d. Bayi Berat Lahir Sangat Rendah;
e. balita dengan status perkembangan meragukan;
f. balita dengan status perkembangan menyimpang.
(5) Berdasarkan pelaporan hasil penemuan kasus dan survei sebagaimana dimaksud
pada ayat(2) huruf c dan huruf d diperoleh data:
a. bayi dan Anak usia bawah 2 (dua) tahun risiko Gagal Tumbuh dan balita Gizi Kurang
atau Gizi Buruk;
b. Bayi Sangat Prematur dan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah;
c. bayi dan Anak Alergi Protein Susu Sapi; dan
d. bayi dan Anak dengan Kelainan Metabolisme Bawaan.
c. Tujuan Peraturan yang ada
Peraturan yang ada juga bertujuan untuk
- Memberi jaminan perlindungan. Artinya bahwa negara berkewajiban untuk mengambil
tindakan-tindakan untuk mencegah pelanggaran semua hak asasi anak oleh pihak.
- untuk mengatasi penyebab langsung terjadinya stunting. Penyebab langsung tersebut
meliputi: Perbaikan asupan nutrisi, pencegahan dan penanggulangan infeksi, perbaikan
status gizi ibu, pengendalian penyakit menular, dan perbaikan kesehatan lingkungan/
sanitas dan untuk meningkatkan stutus gizi masyarakat atau perorangan
Tujuan dari Peraturan ini juga agar terwujudnya konvergensi program dalam
menanggulangi stunting dan Meningkatkan mutu gizi perseorangan, keluarga dan
masyarakat. Penurunan kasus stunting harus melibatkan kolaborasi antara sektor
kesehatan dan sektor non kesehatan
dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah daerah dan seluruh masyarakat.
d. Perwujudan Peraturan dalam Layanan Kesehatan
BAB III
PENUTUP