DISUSUN OLEH
Annisa Wahyuni (1920322011)
Dosen Pembimbing
Dr. Asrawati Nurdin, SpA, M.Biomed
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang mana telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis. Maka dalam kesempatan
ini penulis menguturkan rasa hormat dan terimakasih kepada bapak Kamal Kasra,
SKM, MQIH yang telah memberikan ilmu terkait dalam pembuatan makalah ini.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dengan judul “Analisis Perubahan
Perilaku Orang Tua Terhadap Pembatasan Pemberian Gadget Pada Anak” guna
untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosio Antropologi Perilaku dan Kesehatan.
Dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan
baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai
dengan baik. Oleh karena itu, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima saran, kritik, dan masukan yang membangun guna
penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................2
2.1 xxxx................................................................................................................8
3.1 xxxx................................................................................................................9
BAB IV PENUTUP..............................................................................................10
4.1 KESIMPULAN.......................................................................................10
4.2 SARAN...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
2
(PTM) serta peningkatan risiko overweight dan obesitas. Keadaan overweight dan
obesitas jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif. Kasus
stunting pada anak dapat dijadikan predictor rendahnya kualitas sumber daya
manusia suatu negara. Keadaan stunting menyebabkan buruknya kemampuan
kognitif, rendahnya produktivitas, serta meningkatnya risiko penyakit
mengakibatkan kerugian jangka panjang bagi ekonomi Indonesia.4, 5
Keadaan pendek (stunting) menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang standar
antropometri penilaian status gizi anak adalah suatu keadaan dimana hasil
pengukuran Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau Tinggi Badan menurut
Umur (TB/U) berada di antara -3 Standar Deviasi (SD) sampai -2 SD. Sangat
pendek (severe stunting) adalah keadaan dimana hasil pengukuran PB/U atau
TB/U di bawah -3 SD.6
Penelitian Ramli, et al. (2009) menunjukkan prevalensi stunting dan
severe stunting lebih tinggi pada anak usia 24-59 bulan, yaitu sebesar 50 persen
(stunting) dan 24 persen (severe stunting).7 Beberapa program pemerintah dalam
menyelesaikan masalah kurang gizi dan stunting. Perbaikan gizi dan penurunan
angka prevalensi stunting pada anak bawah dua tahun (baduta) dari 32,9 persen
pada tahun 2013 menjadi 28,0 persen pada tahun 2019 menjadi salah satu prioritas
pembangunan nasional seperti yang tercantum pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019.8 Penurunan prevalensi
kejadian balita pendek (stunting) juga merupakan salah satu prioritas
pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019.9
Berdasarkan data Riskesdas 2013, Kota Padang merupakan salah satu kota
di Provinsi Sumatera Barat yang tengah menghadapi masalah kesehatan
masyarakat yang berat dalam kasus balita stunting. Hal ini disebabkan prevalensi
stunting di Kota Padang berada pada rentang 30-39 persen, yaitu sebesar 33,7
persen.2 Hal ini menjadi catatan dan tugas berbagai lapisan dan sektoral guna
memperbaiki setidaknya mengurangi kejadian stunting pada anak, terutama
pentingnya peran dari tenaga kesehatan dan akademisi di bidang kesehatan untuk
menemukan penyebab masalah dan melakukan analisa solusi perbaikan. Sehingga
kami dari kelompok tiga tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai
3
permasalah stunting yang terjadi serta dampak yang ditimbulkan guna
menemukan solusi dan rekomendasi penyelesaian masalah dari sisi ilmu
kesehatan masyarakat.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 xxxx
5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 xxxx
6
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
7
DAFTAR PUSTAKA
4. Trihono, Atmarita, Tjandrarini DH, Irawati A, Utami NH, Tejayanti T, et al. Pendek (stunting)
di Indonesia, masalah dan solusinya. Jakarta: Lembaga Penerbit Balitbangkes;2015.