Anda di halaman 1dari 23

Tugas Individu

Organisasi dan Manajemen Kesehatan

Manajemen Perencanaan Puskesmas

Dosen :

drg. Busril, M.Kes

Oleh

Al Aaqhidul Fadhli (1920322023)

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM MAGISTER

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2019
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan bagian integral


daripelayanan kesehatan.Setiap dekade fungsi puskesmas terus berkembang yang
semulasebagai tempat untuk pengobatan penyakit dan luka-luka kini berkembang
kearahkesatuan upaya pelayanan untuk seluruh masyarakat yang mencakup aspek
promotif,preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Pusat Kesehatan Masyarakat adalah satu kesatuan organisasi fungsionil


yanglangsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam
suatuwilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Puskesmas
adalah salah satu alternatif utama dalam pemilihan pelayanan kesehatan, tetapi
sampai saat inipemanfaatan pelayanan puskesmas masih rendah.

Menurut Depkes RI upaya kesehatan di Indonesia belum terselenggarasecara


menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.Jumlah sarana dan prasaranakesehatan
masih rendah. Seiring dengan banyak nya cakupan pelayanan untuk seluruh
masyarakat yang mencakup promotif,preventif, kuratif dan rehabilitative, sehingga
dibutuhkan pula kegiatan manajemen yang baik di tingkat Puskesmas. Salah satu hal
terpenting yang harus dilaksanakan Puskesmas yaitu Perencanaan yang baik tingkat
Puskesmas. Oleh karena itu dalam melaksanakan Perencanaan tingkat Puskesmas
harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana Perencanaan yang baik, seperti aspek
serta ciri-ciri dari perencanaan yang baik, sehingga dapat mendapatkan manfaat serta
keuntungan dari kegitan Perencanaan yang dilakukan di Tingkat Puskesmas.

Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja


secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien.
Sehingga terciptalah masyarakat yang sehat dan produktiv. Tidak gampang
terjangkit penyakit dan selalu menjaga kesehatannya dengan baik.
Dengan kurangnya kesadaran tersebut mengakibatkan masyarakat di
Indonesia terutama masyarakat awam sangatlah mudah untuk terjangkit
penyakit. sangatlah perlu terselengaranya berbagai upaya kesehatan, baik upaya
kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan
azas penyelenggaraan. Yang hal tersebut merupakan salah satu fungsi
dari puskesmas, sehingga untuk memperbaiki kesehatan masyarakat tersebut,
perlu ditunjang oleh manajemen puskesmas yang baik agar puskesmas
benar-benar berfungsi sesuai dengan tugasnya.

Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik dan


berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, Puskesmas harus menyusun
rencana kegiatan untuk periode 5 (lima) tahun yang selanjutnya akan dibuat
lebih terperinci dalam rencana tahunan Puskesmas, sesuai siklus perencanaan
anggaran daerah. Semua rencana kegiatan, baik 5 (lima) tahunan maupun
tahunan, selain mengacu pada kebijakan pembangunan kesehatan kabupaten/kota,
juga harus disusun berdasarkan hasil analisis situasi saat itu (evidence based),
dan prediksi situasi ke depan. Proses selanjutnya ialah pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan rencana kegiatan/program yang disusun, lalu melakukan
pengawasan dan pengendalian, disusul upaya-upaya perbaikan dan peningkatan
(corrective action), dan diakhiri dengan penilaian kinerja Puskesmas.

Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari


Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang meliputi Upaya Kesehatan
Esensial dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya Kesehatan Essensial
meliputi Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak
dan Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Kesehatan Lingkungan,
dan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular. Sedangkan Upaya
Kesehatan Pengembangan mencakup upaya kesehatan yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat setempat,
serta disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.

Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Esensial dan Upaya Kesehatan


Pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas
secara terpadu, yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan
masyarakat, keterpaduan, dan rujukan. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
Puskesmas untuk menyelenggarakan Upaya Kesehatan Esensial dan
Pengembangan tersebut, Puskesmas harus melaksanakan manajemen
Puskesmas secara efektif dan efisien.

Siklus manajemen Puskesmas yang berkualitas merupakan rangkaian


kegiatan rutin berkesinambungan, dilaksanakan dalam rangka
menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan secara bermutu. Rangkaian kerja
ini harus selalu dipantau secara berkala dan teratur, diawasi dan dikendalikan
sepanjang waktu, agar kinerja dapat diperbaiki dan ditingkatkan dalam satu siklus
“Plan-Do-Check-Action (P-D-C-A)”.Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun
untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, baik Upaya
Kesehatan Esensial, Upaya Kesehatan Pengembangan maupun Upaya Kesehatan
Penunjang. Perencanaan ini disusun untuk kebutuhan satu tahun agar
P u s ke s m a s m a m p u m e la k s a n a k a n n ya s ec a ra e f i s ie n , e f e k t i f d a n
d a p a t dipertanggungjawabkan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Puskesmas

Puskesmas adalah kesatuan organisasi fungsional yang


menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,terpadu,
merata,dapat diterima dan dijangkau oleh masyarakat dengan peran serta
aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tepat guna,dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat luas guna mencapai derjat kesehatan yang optimal,tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes RI,2004).

Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat adalah Organisasi


fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta
aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah
dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan
menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad
kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.

Puskesmas merupakan organisasi struktural dan sebagai unit pelaksana


teknis dinas, aspek fungsional bidang pelayanan kesehatan masyarakat yang
merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat tingkat 1 yang dibina
oleh Dinas Kesehatan, bertanggung jawab untuk melaksanakan identifikasi
kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta fasilitas pelayanan
kesehatan meliputi cakupan, mutu pelayanan, identifikasi mutu sumber daya
manusia dan provider, serta menetapkan kegiatan untuk menyelesaikan masalah.
Puskesmas dalam pelaksanaannya mempunyai dua upaya, yaitu :
A. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta punya daya
ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta wajib
diselenggarakan puskesmas di wilayah Indonesia.
B. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.

2. Peran Puskesmas
Dalam peranannya, puskesmas mempunyai beberapa fungsi, yaitu :
a. Sebagai pusat pembangunan berwawasan kesehatan
b. Sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
c. Sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama

a. Puskesmas sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.

Puskesmas berperan menggerakkan dan memantau


penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat
dan dunia usaha di wilayahkerjanya, sehingga berwawasan serta
mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu Puskesmas aktif
memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan
setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan kesehatan upaya yang dilakukan puskesmas adalah
mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

b. Puskesmas sebagai pemberdayaan masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama


pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya, serta ikut
menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan
program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan
masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan
situasi, khususnya social budaya masyarakat setempat.

d. Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan strata pertama

Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan


kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menjadi tanggungjawab Puskesmas meliputi pelayanan perorangan antara
lain, rawat jalan dan rawat inap serta, pelayanan kesehatan masyarakat
yang bersifat public dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan.

3. Definisi Perencanaan Tingkat Puskesmas

Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) adalah sebagai suatu proses kegiatan

yang sistematis untuk menyusun atau mempersiapkan kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh Puskesmas pada tahun berikutnya untuk meningkatkan cakupan

dan mutu pelayanan kepada masyarakat dalam upaya mengatasi masalah-masalah

kesehatan setempat.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas perlu dilakukan perencanaan

yang terarah dan mantap secara terus menerus. PTP mulai dikembangkan sejak tahun

1992, konsep ini adalah pengembangan dari metode perencanaan sebelumnya yang

biasa dikenal dengan Micro Planning. PTP bersama dengan minilokakarya dan

stratifikasi Puskesmas merupakan satu kesatuan dari manajemen Puskesmas.

Pada dasarnya PTP memuat 2 (dua) macam rencana kegiatan yang akan

disusun, yaitu :
1. Rencana Usulan Kegiatan (RUK), berisi usulan kegiatan tahun fiskal

mendatang.

2. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK), berisi rencana pelaksanaan kegiatan

tahun anggaran yang bersangkutan, sesuai alokasi anggaran yang diterima.

Tujuan perencanaan tingkat puskesmas adalah meningkatnya kemampuan

manajemen Puskesmas dalam mengelola kegiatan-kegiatannya dalam upaya

peningkatan fungsi Puskesmas sebagai pusat pengembangan, pembinaan dan

pelaksanaan upaya kesehatan di wilayah kerjanya.

4. Aspek Perencanaan
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana Puskesmas untuk mengatasi

masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Rencana Puskemas dibedakan atas

dua macam yaitu Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk kegiatan pada setahun

mendatang dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) pada tahun berjalan.

Perencanaan Puskesmas disusun meliputi upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan

pilihan dan upaya inovatif baik terkait dengan pencapaian target maupun mutu

Puskesmas. Istilah RUK dan RPK merupakan istilah umum, adapun

istilah/terminologi yang dipergunakan dalam perencanaan disesuaikan dengan

pedoman penganggaran di daerah.

Proses perencanaan Puskesmas harus disesuaikan dengan mekanisme

perencanaan yang ada baik perencanaan sektoral maupun lintas sektoral melalui

Musrenbang di setiap tingkatan administrasi.

1. Rencana Usulan Kegiatan (RUK)

Rencana Usulan Kegiatan adalah perencanaan kegiatan Puskesmas untuk

tahun mendatang, sering disebut dengan istilah H+1. Perencanaan disusun

dengan mengacu pencapaian indikator Kecamatan Sehat dalam mewujudkan

pencapaian indikator SPM.


2. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)/ Plan of Action (POA)

Rencana Pelaksanaan Kegiatan disusun setelah Puskesmas mendapatkan

alokasi anggaran. Penyusunan RPK berdasarkan RUK tahun yang lalu

dengan dilakukan penyesuaian (adjustment) terhadap target, sasaran dan

sumberdaya. RPK disusun dalam bentuk matrik Gantt Chart dan dilengkapi

dengan pemetaan wilayah (mapping)

3. Ciri Perencanaan Tingkat Puskesmas


Adapun ciri-ciri perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan puskesmas bagian dari manajemen puskesmas

2. Perencanaan puskesmas dilaksanakan secara terus menerus dan

berkesinambungan

3. Perencanaan puskesmas berorientasi pada masa depan

4. Perencanaan mampu menyelesaikan masalah

5. Perencanaan puskesmas mempunyai tujuan

6. Perencanaan puskesmas bersifat mampu kelola

4. Manfaat Perencanaan Tingkat Puskesmas


Adapun manfaat perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui tujuan yang ingin dicapai Puskesmas dan cara mencapainya

2. Memudahkan dalam melakukan koordinasi antara berbagai unit kerja

puskesmas

3. Memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan upaya kesehatan secara

efektif & efisien

4. Memudahkan pengawasan dan pertanggung jawaban

5. Dapat mempertimbangkan hambatan, dukungan dan potensi yang ada


6. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan pada bulan lalu dan untuk

merencanakan kegiatan yang akan dilakukan.

5. Keuntungan dan Kelemahan Perencanaan Tingkat Puskesmas


Keuntungan
1. Meningkatkan foKus dan fleksibilitas

2. Perencanaan puskesmas akan memunculkan berbagai macam kegiatan

puskesmas untuk mencapai tujuan puskesmas dan dapat dilakukan secara

teratur

3. Perencanaan puskesmas akan mengurangi atau menghilangkan jenis

pekerjaan yang tidak produktif

4. Perencanaan puskesmas memberikan landasan bagi fungsi – fungsi

manajemen lainnya, terutama untuk fungsi pengawasan

Kelemahan
1. Perencanaan puskesmas mempunyai keterbatasan mengukur informasi,

data dari fakta – fakta di masa yang akan datang

2. Program dan kegiatan puskesmas yang tercakup dalam perencanaan

mungkin berlebihan pada kontribusi nyata

3. Perencanaan puskesmas cenderung menunda kegiatan

4. Perencanaan puskesmas memerlukan dana

5. Terdapat rencana puskesmas yang diikuti cara – cara yang tidak konsisten

6. Tipe dan Rencana


Ada 2 (dua) tipe utama rencana Puskesmas, yaitu Rencana Strategik

Puskesmas, dan Rencana Operasional Puskesmas.

A. Rencana Strategik Puskesmas


1. Pengertian Rencana Strategik Puskesmas
Rencana Strategik Puskesmas adalah dokumen rencana jangka menengahatau

jangka panjang Puskesmas yang menggambarkan arah yang harusdituju serta

langkah yang harus dilaksanakan. Rencana StrategikPuskesmas memusatkan

perhatian untuk melakukan pekerjaan yang benardan efektif dan bertujuan agar

Puskesmas berfungsi dengan baik sertatanggap dan antisipatif terhadap

lingkungan Puskesmas. Rencana StrategikPuskesmas bersifat jangka menengah

atau jangka panjang sehinggamenjadi payung bagi Rencana Operasional (RO)

Puskesmas tahunandalam periode tersebut. Hal ini berarti bahwa RO Puskesmas

merupakanpenjabaran yang lebih rinci dari Rencana Strategik Puskesmas.

2. Manfaat atau Keuntungan Rencana Strategik Puskesmas

Adapun manfaat atau keuntungan dari Rencana Strategik Puskesmas,yaitu:

a. Memberi arah kumulatif jangka panjang yang akan dituju, sehinggasecara

keseluruhan RO tahunan Puskesmas dalam kurun waktu 5(lima) tahun

menuju suatu tujuan Puskesmas yang lebih jelas. Hal iniakan membuat RO

tahunan Puskesmas lebih bersifat proaktif(antisipatif) dan bukannya reaktif;

b. Menjamin terjadinya suatu perubahan (Change) ke arah yang lebihbaik.

Sebaliknya tanpa Rencana Strategik Puskesmas kita senantiasamenghadapi

masalah-masalah yang sama dari waktu ke waktu, seolaholahkita berjalan di

tempat dalam penyelenggaraan upaya kesehatanPuskesmas;

c. Membuat organisasi Puskesmas lebih efektif;

d. Mengidentifikasi keunggulan kompetitif organisasi Puskesmas

dalamlingkungan yang semakin berisiko dan kompetitif;

e. Pembuatan Rencana Strategik Puskesmas akan mempertinggikemampuan

Puskesmas untuk mencegah munculnya masalah di masayang akan


datang;Keikutsertaan pegawai Puskesmas dalam pembuatan

RencanaStrategik akan lebih memotivasi mereka dalam tahap pelaksanaan;

f. Aktivitas Puskesmas yang tumpang tindih akan dikurangi;

g. Keengganan untuk berubah dari pegawai Puskesmas lama dan senior dapat

dikurangi.

3. Tahapan - Tahapan Penyusunan Rencana Strategik Puskesmas

Tahapan-tahapan penyusunan Rencana Strategik menurut para

teoritisiManajemen Strategik masih bervariasi dan belum terdapat

kesepakatanumum. Penulis berpendapat bahwa tahapan-tahapan dalam proses

penyusunan Rencana Strategik Puskesmas adalah sebagai berikut:

a. Perumusan visi puskesmas

b. Perumusan misi puskesmas

c. Perumusan tujuan puskesmas

d. Perumusan strategi puskesmas

e. Perumusan kebijakan puskesmas

f. Penetapan program dan kegiatan puskesmas

B. Rencana Operasional Puskesmas


1. Pengertian Rencana Operasional Puskesmas

Yang dimaksud dengan Rencana Operasional (RO) Puskesmasadalah suatu

dokumen rincian rencana pelaksanaan program Puskesmasyang disusun

berdasarkan kegiatan-kegiatan dengan memperhitungkanhal-hal yang telah

ditetapkan dalam Rencana Strategik Puskesmas sertasemua potensi dan sumber

daya yang tersedia (Departemen Kesehatan,2002). RO Puskesmas mempunyai 2

(dua) tipe yaitu rencana sekali pakai (Single Use Plan) dan rencana tetap

(Standing Plan). Rencana sekali pakaidikembangkan untuk mencapai tujuan

tertentu dan tidak digunakankembali bila tujuan telah tercapai seperti rencana
Pekan ImunisasiNasional (PIN), rencana Bulan Imunisasi Anak Sekolah

(BIAS).Sedangkan rencana tetap (Standing Plan) merupakan pendekatan

standaruntuk penanganan situasi-situasi yang dapat diperkirakan dan

terjadiberulang-ulang. RO Puskesmas merupakan penjabaran secara

terincitentang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai

tujuanPukesmas. Dengan demikian RO Puskesmas harus disusun secara

seksamamengikuti kaidah yang sudah ditentukan..

Pada hakekatnya RO Puskesmas mengandung rincian darikegiatan-kegiatan

operasional, sehingga dokumen RO Puskesmasmerupakan hasil akhir dari

seluruh proses perencanaan. Oleh sebab itu ROPuskesmas tidak dapat disusun

untuk suatu jangka waktu yang panjang.Lazimnya RO Puskesmas dibuat untuk

kurun waktu satu bulan atau paling lama satu tahun.

Penyusunan RO Puskesmas sudah merupakan kegiatan rutin, untuk itu

sebaiknya Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat formulir-formulir isian

perencanaan yang seragam tentang RO Puskesmas, sehingga memudahkan

Puskesmas, yakni dengan mengisi kolom-kolom yang tersedia, dan memudahkan

untuk direkapitulasi oleh Dinas Kesehatan Kabupetan/Kota.

Pendekatan umum untuk mempersiapkan RO Puskesmas suatu program

Puskesmas meliputi :

a. Alasan utama disusunnya RO Puskesmas (Mengapa kegiatan dan program

Puskesmas dilaksanakan =Why?);

b. Identifikasi dan perumusan yang jelas dari semua kegiatan dan program

Puskesmas yang akan dilaksanakan (apa ? = What?);


c. Menetapkan pendekatan-pendekatan yang akan digunakan dan bagaimana

cara melaksanakan setiap kegiatan dan program Puskesmas (bagaimana ? =

How?);

d. Membuat daftar berbagai macam sumber daya yang akan dipergunakan,

termasuk besaran jumlahnya, lokasinya dimana (Where will be done?)

danlain-lain, untuk melaksanakan setiap kegiatan Puskesmas ( inputsumber

daya);

e. Mendefinisikan tanggung jawab fungsional pada setiap kegiatan dan program

bagi setiap pegawai Puskesmas (siapa mengerjakan apa ? who does what?);

f. Memperkirakan waktu yang dipergunakan untuk setiap kegiatan Puskesmas

(When will be done?);

g. Mengadakan hubungan timbal balik (hubungan waktu dan fungsi) antara

kegiatan yang berbeda-beda serta membuat jadwal kegiatan dan program

(kapan ? = When?).

Pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan basic question fo planning dan

umumnya ditulis dengan akronim 5 W + 1 H atau Terrymenyebutnya sebagai Five

W’s and H Questions.

2. Ruang Lingkup Rencana Operasional Puskesmas

Ruang lingkup atau substansi RO Puskesmas meliputi:

a. Tujuan Puskesmas, meliputi tujuan umum dan khusus;

b. Penentuan sasaran dan target Puskesmas;

c. Uraian terinci dari masing-masing kegiatan Puskesmas yang akandilakukan;

d. Pembiayaan meliputi jumlah dan sumber dana yang diperlukan untukmasing-

masing kegiatan Puskesmas;

e. Sarana dan fasilitas yang diperlukan;


f. Waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan Puskesmas;

g. Lokasi pelaksanaan kegiatan Puskesmas;

h. Pengorganisasian sumber daya manusia

i. Hambatan yang mungkin saja terjadi selama kegitan Puskesmas

dilaksanakan;

j. Rencana penilaian dari suatu keberhasilan RO Puskesmas bila kelak sudah

dilaksanakan.

3. Langkah Penyususan Rencana Operasional Puskesmas

Penyusunan RO Puskesmas sebagai suatu proses mempunyai beberapa langkah,

sebagai berikut:

a. Analisis situasi Puskesmas;

b. Mengidentifikasi masalah dan prioritasnya;

c. Menetapkan tujuan dan sasaran RO Puskesmas;

d. Merencanakan ketenagaan untuk RO Puskesmas;

e. Mengkaji hambatan dan kelemahan RO Puskesmas;

f. Memantau dan menilai RO Puskesmas;

g. Menyusun jadwal/waktu;

h. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Puskesmas.

7. Kebijakan dan Pelaksanaan


Kebijakan
Rencana tahunan puskesmas dibedakan 2 macam :

1. Perencanaan upaya kesehatan wajib

Jenis upaya kesehatan wajib adalah sama untuk setiap puskesmas yakni program

basic six. Langkah – langkah :

a. Menyusun usulan kegiatan

b. Mengajukan usulan kegiatan


c. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

2. Perencanaan upaya kesehatan pengembangan

Jenis upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan

puskesmas yang telah ada atau upaya inovasi yang dikembangkan sendiri.

Langkah – langkah :

a. Identifikasi upaya kesehatan pengembangan

b. Menyusun usulan kegiatan

c. Mengajukan usulan kegiatan

d. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

Pelaksanaan
Pelaksanaan perencanaan tingkat puskesmas dilaksanakan melalui langkah –

langkah sebagai berikut :

a. Menyusun usulan kegiatan tahunan untuk musyawarah perencanaan

pembangunan tingkat Kecamatan

b. Menyusun usulan kegiatan tahunan untuk Dinas kesehatan Kabupaten/kota

c. Mengusulkan rencana pelaksanaan kegiatan bulanan

d. Menyusun rencana sekali pakai

8. Kedudukan Perencanaan Tingkat Puskesmas Terpadu Dalam


Manajemen Puskesmas

Perencanaan Tingkat Puskesmas Terpadu merupakan suatu alat untuk


membantu secara teknis dan operasional dalam pelaksanaan manajemen
Puskesmas agar rangkaian kegiatan berjalan lebih sistematik dan terukur untuk
menghasilkan keluaran Puskesmas secara efektif dan efisien. Manajemen
Puskesmas tersebut terdiri dari Perencanaan (P1), Penggerakan dan Pelaksanaan
(P2), dan Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3).
Seluruh kegiatan di atas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan
berkesinambungan. Dalam proses manajemen program di Puskesmas,
perencanaan yang baik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
pelaksanaan program. Perencanaan Tingkat Pu s k e s m a s merupakan alat
bantu Puskesmas untuk melakukan rangkaian kegiatan manajemen puskesmas
agar dilaksanakan secara sistematik dan terukur.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) adalah sebagai suatu proses kegiatan

yang sistematis untuk menyusun atau mempersiapkan kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh Puskesmas pada tahun berikutnya untuk meningkatkan cakupan

dan mutu pelayanan kepada masyarakat dalam upaya mengatasi masalah-masalah

kesehatan setempat. Di dalam Perencanaan Tingkat Puskesmas terdapat dua tipe

rencana yakni rencana strategik dan rencana operasional. Rencana strategik

merupakan rencana jangka menengah dan jangka panjang sedangkan rencana

operasional memuat rincian pelaksanaan rencana strategik.

Saran
Penting bagi mahasiswa kesehatan masyarakat untuk memahami mengenai

perencanaan tingkat puskesmas, agar ketika telah menjadi ahli kesehatan masyarakat

dapat melakukan perencanaan yang tepat sasaran pada puskesmas dan wilayah

kerjanya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Tahun 2013, Puskesmas


Bandar Jaya, Lampung Tengah.

Azwar, A. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan, Jakarta: Bina Puspa.

Alamsyah D. 2011. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas.

Departemen Kesehatan RI. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan RI


Nomor : 128/Menkes/SK/II/2004.

Dindin. 2010. Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Mutu Pelayanan


Puskesmas di Kabupaten Pandeglang, Program Pasca Sarjana
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Edison E. 2010. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

Griffin R. 2004. Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Hasanbasri., M. 2007. Pendekatan Sistem Dalam Perencanaan Program Daerah,


Journal Manajemen Pelayanan Kesehatan.

Siagian, S.P. 2002. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta: Bumi Aksara.

Sulaeman, Endang Sutisna. 2009. Manajemen Kesehatan : Teori dan Praktik Di


Puskesmas. Jakarta.

Sutisna E. 2009. Manajemen Kesehatan. Surakarta: UNS.

Trisnawati E. 2006. Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana.


Pohan, P. 2000. Kualitas Pelayanan Kesehatan, Edisi Pertama, Graha ilmu, Jakarta.

Prihatiningsih, K. 2008. Alokasi Dana Program Upaya Kesehatan Masyarakat di


Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Tesis, Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta.

Wijono, D. 1997. Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Kesehatan, Surabaya:


Penerbit Airlangga University Press.

Anda mungkin juga menyukai