Anda di halaman 1dari 19

I.

METODE PENELITIAN

1. Model Pengembangan

Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (research and

development). Penelitian dan pengembangan (research and development)

adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

tertentu (Sugiyono, 2008). Sejalan dengan Sugiyono, Endang

Mulyatiningsih (2011) mengemukakan bahwa penelitian dan

pengembangan merupakan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan

produk baru atau menyempurnakan suatu produk yang telah ada, yang

dapat di pertanggung jawabkan. Berdasarkan pendapat di atas dapat

disimpulkan penelitian pengembangan adalah kegiatan yang menghasilkan

produk ataupun menyempurnakan produk yang kemudian diteliti

keefektifan dan kelayakan dari produk tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran

dengan penerapan problem based learning untuk meningkatkan

kemampuan representasi matematis peserta didik pada materi aritmetika

sosial. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Borg and Gall

(1983) dengan tahapan sebagai berikut.

1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting),

yaitu meliputi pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam

skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.

2. Perencanaan (planning), yaitu menyusun rencana penelitian, rumusan

tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian, desain atau langkah-

langkah penelitian, kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas.

59
60

3. Pengembangan draf produk (develop preliminary form of product), yaitu

pengembangan perangkat pembelajaran, proses pembelajaran dan

instrumen evaluasi.

4. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing), yaitu melakukan uji

coba lapangan awal dalam skala terbatas dengan melibatkan subjek

sebanyak 6 – 12 subjek. Pada langkah ini pengumpulan dan analisis

data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi atau angket.

5. Merevisi hasil uji coba (main product revision), yaitu melakukan

perbaikan terhadap produk awal yang dihasilkan berdasarkan hasil uji

coba awal.

6. Uji coba lapangan (main field testing), yaitu melakukan uji coba dengan

30 – 100 subjek uji coba. Selama uji coba lapangan, peneliti

mengumpulkan data kuantitatif menggunakan perangkat yang

diujicobakan, kemudian hasil-hasil pengumpulan data tersebut

dievaluasi.

7. Penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan (operasional product

revision), yaitu menyempurnakan produk hasil uji lapangan.

8. Uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing), melibatkan 40

sampai dengan 200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket,

wawancara, dan observasi kemudian hasilnya dianalisis.

9. Penyempurnaan produk akhir (final product revision), yaitu

penyempurnaan didasarkan pada masukan dari uji pelaksanaan

lapangan.
61

10. Diseminasi dan implementasi (dissemination and implementation),

yaitu melaporkan hasilnya dalam pertemuan profesional dalam jurnal,

bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan dan memonitor

penyebaran untuk pengontrolan kualitas.

2. Prosedur Pengembangan Produk

Adapun prosedur pengembangan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

a. Penelitian dan Pengumpulan Data

John McNeil (dalam Wina, 2008) mendefinisikan analisis kebutuhan

(need analysis) adalah proses mengumpulkan informasi tentang

kesenjangan dan menentukan prioritas dari kesenjangan untuk dipecahkan.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini terdiri dari analisis perangkat

pembelajaran, analisis materi, dan analisis karakteristik peserta didik.

1) Analisis Perangkat Pembelajaran

Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis terhadap perangkat

pembelajaran yang digunakan guru di sekolah. Analisis perangkat

pembelajaran dilakukan dengan teknik wawancara dan studi dokumen.

Peneliti melakukan wawancara terhadap tiga guru matematika tingkat SMP

di Kabupaten Kampar. Peneliti kemudian melakukan studi dokumen untuk

melihat perangkat pembelajaran yang digunakan guru.

2) Analisis Materi

Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis terhadap materi aritmetika

sosial. Peneliti menganalisis materi yang sesuai dengan KD 3.9 dan KD 4.9
62

pada materi pokok aritmetika sosial. Analisis materi bertujuan untuk

mengidentifikasi, merinci, dan menyusun secara sistematis materi

pembelajaran.

3) Analisis Karakteristik Peserta Didik

Analisis peserta didik bertujuan untuk mengetahui karakteristik peserta

didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Analisis peserta didik

digunakan sebagai acuan untuk merancang perangkat pembelajaran

sesuai dengan karakteristik peserta didik. Subjek dalam penelitian ini

adalah peserta didik kelas VII SMP.

b. Perencanaan

Peneliti merancang perangkat pembelajaran yang dikembangkan

berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tahap penelitian dan

pengumpulan data. Pada tahap ini peneliti merancang perangkat

pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, dan LKPD. Peneliti juga

menyusun instrumen lembar validasi, angket respon guru dan peserta didik,

lembar pengamatan, dan soal tes kemampuan representasi matematis.

c. Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran berdasarkan

rancangan yang telah disusun. Perangkat pembelajaran yang

dikembangkan terdiri dari silabus, RPP, dan LKPD dengan menerapkan

model problem based learning untuk meningkatkan kemampuan

representasi matematis peserta didik pada materi aritmetika sosial kelas VII

SMP. Perangkat pembelajaran yang telah disusun selanjutnya divalidasi


63

oleh tiga validator. Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi kemudian

direvisi berdasarkan saran dari validator.

d. Uji Coba Terbatas

Perangkat pembelajaran yang telah valid selanjutnya diujicobakan

kepada delapan peserta didik kelas VIII SMP N 1 Siak Hulu. Peserta didik

diminta mengerjakan LKPD yang dikembangkan kemudian mengisi angket

respon yang bertujuan untuk menilai keterbacaan LKPD tersebut.

e. Revisi Produk

Pada tahap ini, LKPD direvisi sesuai dengan hasil yang diperoleh dalam

uji coba terbatas. Revisi produk dilakukan dengan menganalisis

kekurangan-kekurangan yang ditemui dalam uji coba terbatas.

f. Uji Coba Lapangan

Perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, dan LKPD selanjutnya

diujicobakan kepada 30 peserta didik kelas VII G SMP N 1 Siak Hulu.

Peneliti melaksanakan proses pembelajaran menggunakan perangkat yang

dikembangkan. Guru mengamati proses pembelajaran kemudian mengisi

angket respon guru dan lembar pengamatan. Peserta didik diberikan angket

respon untuk menilai LKPD yang digunakan.

g. Revisi Produk

Pada tahap ini, perangkat pembelajaran direvisi sesuai dengan hasil

yang diperoleh dalam uji coba lapangan. Revisi produk dilakukan dengan

menganalisis kekurangan-kekurangan yang ditemui dalam uji coba

lapangan.

h. Uji Produk Akhir


64

Uji produk akhir bertujuan untuk melihat efektivitas perangkat

pembelajaran yang dikembangkan. Pada tahap ini, perangkat

pembelajaran digunakan melalui penelitian pre-eksperimen dengan desain

Static Group Comparison. Dalam desain eksperimen melibatkan dua kelas

yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Kelas kontrol yaitu kelas

VII H SMP N 1 Siak Hulu dan kelas eksperimen yaitu kelas VII I SMP N 1

Siak Hulu.

Kelas eksperimen diberi perlakuan peserta didik belajar menggunakan

perangkat pembelajaran yang dikembangkan, sedangkan kelas kontrol

sebagai pembanding tidak menggunakan perangkat pembelajaran yang

dikembangkan. Peneliti kemudian memberikan tes terkait soal kemampuan

representasi matematis kepada peserta didik. Tes ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penggunaan produk yang dikembangkan terhadap

peningkatan kemampuan representasi matematis. Berikut desain

eksperimen pada tahap uji produk akhir.

Tabel 3.1. Desain Eksperimen


Tes
KEMAMPUAN
Kelas Perlakuan
REPRESENTASI
MATEMATIS
Eksperimen 𝑋 𝑂1
Kontrol 𝑂2
Sumber : Nyoman (2012)

i. Revisi Produk Akhir

Penyempurnaan produk akhir dilakukan untuk lebih akuratnya

perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Selain perbaikan yang

bersifat internal, penyempurnaan produk ini didasarkan pada evaluasi

hasil sehingga pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.


65

j. Diseminasi

Diseminasi dilakukan dalam seminar hasil dan penyusunan artikel

untuk dipublikasikan pada jurnal.

Tahapan penelitian pengembangan dalam penelitian ini dapat diperjelas

pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Pengembangan Perangkat Pembelajaran

3. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut.

a. Instrumen Validitas

Instrumen validitas dalam penelitian ini terdiri dari lembar validasi

silabus, lembar validasi RPP, lembar validasi LKPD, dan lembar validasi tes

kemampuan representasi matematis. Lembar validasi berisi pernyataan

untuk menilai komponen-komponen yang terdapat dalam perangkat

pembelajaran. Lembar validasi terdiri dari dua jenis skala yaitu skala

Guttman dan skala Likert. Lembar validasi menggunakan skala Guttman


66

dengan kriteria Ya dan Tidak. Lembar validasi menggunakan skala Likert

yang terdiri dari empat alternatif jawaban, yaitu 1, 2, 3, dan 4 yang

menyatakan sangat tidak sesuai, tidak sesuai, sesuai, dan sangat sesuai.

Kisi-kisi lembar validasi adalah sebagai berikut.

Tabel 3.2. Kisi-kisi Lembar Validasi Silabus


Aspek yang dinilai Indikator Penilaian
Komponen Silabus Kelengkapan identitas
Kelengkapan komponen
Penjabaran Indikator Ketepatan penjabaran kompetensi dasar dalam
Pencapaian Kompetensi indikator
Kesesuaian kegiatan Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan
pembelajaran pendekatan scientific
Penilaian hasil belajar Kesesuain penilaian hasil belajar dengan Kurikulum
2013
Penentuan alokasi waktu Ketepatan alokasi waktu
Pemilihan sumber belajar Kesesuaian sumber belajar dengan pencapain
kompetensi dasar
Sumber: Modifikasi Sa’dun Akbar, 2015

Tabel 3.3. Kisi-kisi Lembar Validasi RPP


Aspek yang dinilai Indikator Penilaian
Komponen RPP Kelengkapan identitas
Kelengkapan komponen
Kejelasan Indikator Pencapaian Kejelasan rumusan indikator pencapaian
Kejelasan Tujuan Pembelajaran Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran
Materi Pembelajaran Kelengkapan dan keruntutan materi
Pemilihan pendekatan dan Kesesuaian pendekatan dan model pembelajaran
model pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
Alat, Media, dan Sumber Belajar Kesesuaian alat, media, dan sumber belajar
dengan materi pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik
Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan model
Problem Based Learning
Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan
kemampuan representasi matematis peserta didik
Penilaian Hasil Belajar Kesesuaian teknik penilaian hasil belajar dengan
tujuan dan indikator pembelajaran
Kesesuaian teknik penilaian hasil belajar dengan
indikator pencapaian kompetensi, pedoman
penskoran dan kemampuan representasi
matematis
Sumber: Modifikasi Sa’dun Akbar (2015)

Tabel 3.4. Kisi-kisi Lembar Validasi LKPD


67

Aspek yang Dinilai Indikator Penilaian


Komponen LKPD Kelengkapan komponen LKPD
Kesesuaian materi pembelajaran
Materi pembelajaran
Penyajian materi pembelajaran
Kesesuaian LKPD dengan langkah-langkah
LKPD dan Problem Based Learning
Problem Based Learning
LKPD dan kemampuan representasi Kesesuaian LKPD dengan kemampuan
matematis representasi matematis
Kesesuaian LKPD dengan tingkat kemampuan
LKPD dan syarat didaktik
peserta didik
Ketepatan pemilihan kata dan bahasa yang
LKPD dan syarat konstruksi
digunakan
LKPD dan syarat teknis Huruf yang digunakan dalam LKPD
Gambar yang disajikan di dalam LKPD
Sumber : modifikasi Eli (2009) dan Dyah (2015)

Tabel 3.5. Kisi-kisi Lembar Validasi Soal kemampuan representasi


matematis
Aspek yang Dinilai Jumlah Pernyataan
Konstruksi Kelengkapan soal
Kesesuaian soal dengan kemampuan
representasi matematis
Materi
Kesesuaian materi dengan tujuan
pembelajaran
Bahasa Kesesuaian bahasa dalam butir soal
Sumber : modifikasi Sa’dun Akbar (2015)

b. Instrumen Praktikalitas

Instrumen praktikalitas dalam penelitian ini terdiri dari angket respon

guru, angket respon peserta didik, dan lembar pengamatan guru. Angket

merupakan formulir yang berisi sejumlah pernyataan yang diberikan

kepada guru dan peserta didik. Angket menggunakan skala Likert yang

terdiri dari empat alternatif jawaban, yaitu 1, 2, 3, dan 4 yang menyatakan

sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju. Kisi-kisi angket

respon guru dan peserta didik adalah sebagai berikut.

Tabel 3.6. Kisi-Kisi Angket Respon Guru

Aspek Penilaian Indikator Penilaian


Silabus
Keterbacaan Kejelasan Komponen Silabus
Penggunaan pendekatan saintifik pada kegiatan
68

pemebelajaran
Penggunaan model Problem Based Learning pada kegiatan
pemebelajaran
Pemahaman kalimat pada Silabus
RPP
Kejelasan Komponen RPP
Penggunaan pendekatan saintifik pada kegiatan
pemebelajaran
Penggunaan model Problem Based Learning pada kegiatan
pemebelajaran
Pemahaman kalimat pada RPP
LKPD
Kejelasan Petunjuk pada LKPD
Pemahaman kalimat pada LKPD
Struktur Silabus
Tampilan penyajian silabus
Struktur RPP
Struktur/isi Tampilan penyajian RPP
Struktur(isi dan materi) LKPD
Tampilan LKPD
Kesesuaian gambar dengan materi
Kebermanfaatan Penggunaan Silabus
Kebermanfaatan penggunaan
silabus dalam pedoman pengembangan RPP
Kebermanfaatan penggunaan RPP
Kebermanfaatan penggunaan RPP
dalam proses belajar mengajar
Kebermanfaatan Kebermanfaatan penggunaan LKPD
Kebermanfaatan penggunaan LKPD dalam memahami
materi
Kebermanfaatan penggunaan LKPD dalam menyelesaikan
masalah
Kebermanfaatan penyajian langkah-langkah kegiatan
menggunakan model Problem Based Learning
Sumber: Adaptasi Sa’dun Akbar (2015)

Tabel 3.7. Kisi-Kisi Angket Respon Peserta Didik

Aspek Penilaian Indikator Penilaian

Kejelasan Petunjuk pada LKPD


Keterbacaan
Pemahaman kalimat pada LKPD
Tampilan penyajian LKPD
Struktur isi
Kesesuaian gambar dengan materi
Kebermanfaatan penggunaan LKPD dalam memahami
materi
Kebermanfaatan Kebermanfaatan penggunaan LKPD dalam
menyelesaikan masalah
Belajar dengan LKPD menambahkan pengetahuan
69

Kebermanfaatan penyajian langkah-langkah kegiatan


menggunakan model Problem Based Learning dalam
proses pembelajaran
Sumber: Adaptasi Sa’dun Akbar (2015)

Lembar pengamatan yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar

pengamatan terstruktur. Lembar pengamatan ini bertujuan sebagai

pedoman untuk mengamati aktivitas-aktivitas yang dilakukan peserta didik

dan guru serta interaksi belajar peserta didik selama proses pembelajaran.

Lembar pengamatan menggunakan skala Likert yang terdiri dari empat

alternatif jawaban, yaitu 1, 2, 3, dan 4 yang menyatakan kurang, cukup,

baik, dan sangat baik. Kisi-kisi lembar pengamatan adalah sebagai berikut.

Tabel 3.8. Kisi-kisi Lembar Pengamatan

Aspek yang Diamati


Apersepsi dan motivasi
Tujuan pembelajaran
Penguasaan materi pembelajaran
Penerapan Problem Based Learningg dan kemampuan representasi matematis
Penutup Pembelajaran
Sumber: Diadaptasi dari UP3G Universitas Sebelas Maret (2018)

c. Instrumen Efektivitas

Instrumen ini digunakan untuk mengukur efektivitas perangkat

pembelajaran dengan penerapan model Problem Based Learning pada

materi aritmetika sosial ditinjau dari kemampuan representasi matematis.

Instrumen divalidasi oleh pakar yang sesuai dengan bidangnya meliputi

validitas isi dan validitas konstruksi. Validitas isi terfokus pada soal tes yang

mencerminkan isi materi yang diujikan. Validitas konstruksi terfokus pada

soal tes yang mencakup aspek berpikir atau kemampuan untuk mencapai

tujuan pembelajaran.
70

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Validasi Perangkat Pembelajaran

Validasi adalah upaya untuk memperoleh validitas perangkat

pembelajaran yang dikembangkan. Proses validasi dilakukan oleh para ahli

atau validator yang sesuai dengan bidang kajiannya. Dalam hal ini terdapat

tiga orang validator yang diambil dari bidang kajiannya, yaitu dua orang

dosen pendidikan matematika dan satu guru bidang studi pendidikan

matematika. Validator diberikan lembar validasi kemudian mencermati

perangkat pembelajaran dan memberikan penilaian. Saran dan masukan

dari validator menjadi bahan untuk merevisi perangkat pembelajaran yang

dikembangkan. Lembar validasi selanjutnya dianalisis untuk melihat tingkat

validitasnya.

b. Menyebarkan Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden. Angket

diberikan kepada guru dan peserta didik untuk melihat praktikalitas

perangkat pembelajaran. Peserta didik diberikan angket respon pada tahap

uji coba terbatas dan tahap uji coba lapangan untuk melihat keterbacaan

LKPD. Guru diberikan angket respon untuk menilai perangkat pembelajaran

yang digunakan dalam proses pembelajaran. Angket selanjutnya dianalisis

untuk melihat tingkat kepraktisan perangkat pembelajaran.

c. Observasi
71

Observasi ini dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan peserta

didik selama proses pembelajaran dengan cara mengisi lembar

pengamatan yang telah disediakan pada setiap pertemuan. Pengamat juga

memberikan komentar dalam bentuk uraian tentang kesesuaian rencana

pembelajaran dengan tindakan untuk setiap aktivitas pembelajaran pada

kolom komentar dan saran perbaikan. Pada penelitian ini yang bertindak

sebagai pengamat adalah guru matematika kelas VII SMP N 1 Siak Hulu

Pekanbaru.

d. Tes Kemampuan Representasi Matematis

Tes adalah serentakan pertanyaan, latihan, atau ulangan yang

dilaksanakan pada akhir kegiatan pembelajaran. Tes kemampuan

representasi matematis diberikan kepada peserta didik kelas eksperimen

dan kelas kontrol pada tahap uji produk akhir. Tes kemampuan representasi

matematis diberikan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir

peserta didik menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari saran atau tanggapan dari validator, guru,

dan peserta didik. Data-data tersebut dianalisis secara deskriptif. Saran dari

validator dianalisis dan digunakan sebagai landasan untuk merevisi

perangkat pembelajaran. Saran dari peserta didik digunakan untuk merevisi

LKPD pada tahap uji coba terbatas dan uji coba lapangan. Saran dari guru
72

dianalisis dan digunakan untuk merevisi perangkat pembelajaran pada

tahap uji coba lapangan.

b. Analisis Data Kuantitatif

1) Analisis Data Hasil Validasi

Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data hasil validasi

adalah menggunakan persentase rata-rata. Menurut Sa’dun (2013), untuk

menentukan hasil validasi perangkat pembelajaran dapat menggunakan

persentase dari skor yang diberikan oleh validator dengan skor maksimal.

Untuk mengetahui skor akhir dari validator menggunakan rumus berikut.

∑𝑛
𝑖=1 𝑉𝑎𝑖
𝑣𝑎 =
̅̅̅ 𝑛

Keterangan:

𝑛 = jumlah validator

𝑉𝑎𝑖 = skor validitas masing-masing validator

𝑣𝑎 = skor rata-rata validasi dari validator


̅̅̅

Validasi perangkat pembelajaran menggunakan rumus berikut.


𝑇𝑠𝑎
𝑉𝑎 = 𝑇𝑠ℎ × 100%

Keterangan:

𝑉𝑎 = skor validasi

𝑇𝑠𝑎 = total skor empiris dari validator

𝑇𝑠ℎ = total skor maksimal yang diharapkan

Adapun kriteria validitas perangkat pembelajaran dari validator dapat dilihat

pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9. Kriteria Validitas


No Tingkat Pencapaian Tingkat Validitas
1 85,01% - 100,00% Sangat Valid
73

2 70,01% - 85,00% Valid


3 50,01% - 70,00% Kurang Valid
4 01,00% - 50,00% Tidak Valid
Sumber : Sa’dun (2013)

Menurut Sa’dun (2013), perangkat pembelajaran dikatakan valid jika

persentase validasi lebih dari 70%.

2) Analisis Data Angket Respon

Untuk mengetahui penilaian dan tingkat keterbacaan perangkat

pembelajaran oleh guru dan peserta didik, maka analisis hasil angket

respon dapat menggunakan rumus berikut.

∑𝑛
𝑖=1 𝑉𝑝 𝑖
𝑣𝑝 =
̅̅̅ 𝑛

Keterangan:

𝑛 = jumlah responden

𝑣𝑝 = skor respon rata-rata dari para responden


̅̅̅

𝑉𝑝𝑖 = skor penilaian masing-masing responden

Untuk mengetahui skor akhir dari para pengguna, dapat menggunakan

rumus di bawah ini.


𝑇𝑠𝑝
𝑉𝑝 = 𝑇𝑠ℎ × 100%

Keterangan:

𝑉𝑝 = skor responden

𝑇𝑠𝑝 = total skor empiris dari responden

𝑇𝑠ℎ = total skor maksimal yang diharapkan

Adapun kriteria praktikalitas perangkat pembelajaran dari pengguna dapat

dilihat pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10. Kriteria Praktikalitas


74

No Tingkat Pencapaian Tingkat Praktikalitas


1 85,01% - 100,00% Sangat praktis
2 70,01% - 85,00% Praktis
3 50,01% - 70,00% Kurang praktis
4 01,00% - 50,00% Tidak praktis
Sumber: Sa’dun (2013)

Menurut Sa’dun (2013), perangkat pembelajaran dapat digunakan jika

tingkat kepraktisan lebih dari 70%.

3) Analisis Data Hasil Pengamatan

Untuk mengetahui hasil pengamatan dari guru, maka analisis hasil

lembar pengamatan dapat menggunakan rumus berikut.


𝑇𝑠𝑝
𝑉𝑔 = 𝑇𝑠ℎ × 100%

Keterangan:

𝑉𝑔 = skor responden

𝑇𝑠𝑝 = total skor empiris dari responden

𝑇𝑠ℎ = total skor maksimal yang diharapkan

Adapun kriteria tingkat kepraktisan hasil pengamatan dapat dilihat pada

Tabel 3.10.

4) Analisis Hasil Tes Kemampuan Representasi Matematis

Hasil tes kemampuan representasi matematis peserta didik pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol dianalisis untuk melihat efektivitas perangkat

pembelajaran yang dikembangkan. Hasil tes kemampuan representasi

matematis dianalisis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji

perbedaan.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui hasil tes kemampuan

representasi matematis kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi


75

normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan dengan bantuan aplikasi

SPSS for Windows versi 16.0 menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.

Adapun hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut.

𝐻0 ∶ Hasil tes kemampuan representasi matematis kelas eksperimen dan

kelas kontrol berdistribusi normal

𝐻1 ∶ Hasil tes kemampuan representasi matematis kelas eksperimen dan

kelas kontrol tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika nilai significance (sig.) lebih

besar dari 𝛼 = 0,05 maka 𝐻0 diterima, dalam hal lainnya 𝐻0 ditolak (V.

Wiratna, 2014).

b) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan jika data hasil tes kemampuan representasi

matematis berdistribusi normal. Uji homogenitas bertujuan untuk

mengetahui hasil tes kemampuan representasi matematis kelas

eksperimen dan kelas kontrol bervariansi homogen atau tidak. Uji

homogenitas data dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS for Windows

versi 16.0 menggunakan uji Levene Test. Adapun hipotesis untuk uji

homogenitas adalah sebagai berikut.

𝐻0 ∶ Hasil tes kemampuan representasi matematis kelas eksperimen dan

kelas kontrol bervariansi homogen

𝐻1 ∶ Hasil tes kemampuan representasi matematis kelas eksperimen dan

kelas kontrol tidak bervariansi homogen


76

Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika nilai significance (sig.) lebih

besar dari 𝛼 = 0,05 maka 𝐻0 diterima, dalam hal lainnya 𝐻0 ditolak (V.

Wiratna, 2014).

c) Uji Perbedaan

Uji perbedaan dapat dilakukan berdasarkan kriteria normalitas dan

homogenitas hasil tes kemampuan representasi matematis. Jika hasil uji

normalitas dan uji homogenitas menunjukkan data berdistribusi normal dan

homogen, maka uji perbedaan dilakukan dengan uji 𝑡 atau uji Independent-

Samples T Test. Jika data tidak berdistribusi normal, maka data dilakukan

dengan teknik statistik non parametrik menggunakan uji Mann Whitney Test

atau uji 𝑈. Uji perbedaan dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS for

Windows versi 16.0. Adapun hipotesis untuk uji perbedaan adalah sebagai

berikut.

𝐻0 ∶ Hasil tes kemampuan representasi matematis peserta didik pada kelas

kontrol lebih baik daripada kelas eksperimen

𝐻1 ∶ Hasil tes kemampuan representasi matematis peserta didik pada kelas

eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol

Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika nilai significance (sig.)

lebih besar dari 𝛼 = 0,05 maka 𝐻0 diterima, dalam hal lainnya 𝐻0 ditolak (V.

Wiratna, 2014).

Hasil tes kemampuan representasi matematis selanjutnya dianalisis

berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pencapaian kemampuan

representasi matematis peserta didik diperoleh dengan membandingkan

hasil tes kemampuan representasi matematis peserta didik dengan KKM


77

yang ditetapkan, yaitu 77. Pencapaian kemampuan representasi matematis

peserta didik secara keseluruhan diperoleh berdasarkan persentase

ketuntasan belajar secara klasikal menggunakan rumus sebagai berikut.

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ≥𝐾𝐾𝑀


𝑃𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐾𝑅𝑀 = × 100
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛

Kriteria pencapaian kemampuan representasi matematis peserta didik

mengacu kepada kriteria ketuntasan belajar secara klasikal menggunakan

interval persentase pada tabel berikut.

Tabel 3.11 Kriteria Pencapaian kemampuan representasi matematis

No Tingkat Pencapaian Kriteria


1 𝑝 > 80% Sangat Tinggi
2 60% < 𝑝 ≤ 80% Tinggi
3 40% < 𝑝 ≤ 60% Sedang
4 20% < 𝑝 ≤ 40% Rendah
5 𝑝 ≤ 20% Sangat Rendah
Sumber : Eko (2009)

Perangkat pembelajaran dengan penerapan problem based learning

dikatakan efektif jika kemampuan representasi matematis peserta didik

pada kelas eksperimen mencapai ketuntasan belajar minimal 80%.

Anda mungkin juga menyukai