DI SUSUN OLEH
SITI RAHMA
2339232
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayah-NYA sehingga Proposal penelitian yang berjudul “Hubungan Pola Asuh
Orang Tua Dengan Kejadian Stunting di Posyandu Melati di Desa Koto Ranah
Kecamatan Kabun” ini akhirnya dapat diselesaikan dengan baik. Peneliti menyadari
adanya kekurangan dalam Proposal penelitian ini, oleh sebab itu peneliti mengharapkan
kritikan dan saran yang membangun untuk kesempurnaan Proposal ini.
Proposal ini diajukan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program
Studi Sarjana Kebidanan Universitas Pasir Pengaraian. Dalam penyusunan Proposal
penelitian ini peneliti banyak mendapatkan bantuan dari beberapa pihak oleh sebab itu
peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr.Hardianto, M.Pd. Selaku Rektor Universitas Pasir Pengaraian.
2. Bapak Zulkifli, MH, CLA selaku wakil Rektor I Universitas Pasir Pengaraian .
3. Bapak Hidayat, MM selaku Rektor II Universitas Pasir Pengaraian.
4. Ibu Rika Herawati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Pasir Pengaraian.
5. Ibu Andriana, M.Keb selaku Ka. Prodi Sarjana Kebidanan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Pasir Pengaraian.
6. Ibu Siti Nurkhasanah, M.Keb selaku Pembimbing yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk selama
pembuatan proposal.
7. Ibu Sri Wulandari, M.PH Selaku Penguji I Telah Meluangkan Waktu Untuk
Memberikan Bimbingan, Pengarahan dan Petunjuk Selama Menyelesaikan
Proposal ini.
8. Ibu Elvira Junita, M.Kes Selaku Penguji II Telah Meluangkan Waktu Untuk
Memberikan Bimbingan, Pengarahan dan Petunjuk Selama Menyelesaikan
Proposal ini.
9. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pasir Pengaraian
yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama menempuh perkuliahan.
10. Orang Tua tercinta, yang selalu memberikan doa dan semangat kepada penulis
dalam menyelesaikan proposal ini.
11. Rekan – rekan mahasiswi Universitas Pasir Pengaraian Prodi Studi Sarjana
Kebidanan yang telah banyak memberikan dorongan moril terhadap penulis
dalam menyelesaikan proposal ini.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
banyak kepada semua pihak yang membantu penulis secara langsung maupun tidak
langsung dalam menyelesaikan proposal ini. Penulis mohon maaf atas segala
kekurangan yang telah penulis perbuat, semoga dapat bermanfaat bagi dunia
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER .......................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................... iii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah status gizi merupakan masalah penting yang dihadapi oleh dunia
khusus karena untuk membentuk bangsa yang maju harus memiliki tingkat
kesehatan dan kecerdasan dan produktivitas yang tinggi. Status gizi yang baik
akan membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, jika status gizi balita
2022). Salah satu yang menggambarkan status kesehatan dan gizi yang tidak
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan
gizi yang kurang dalam waktu yang cukup lama akibat pemberian makanan
yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting dapat terjadi dimulai janin
masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun
kejadian stunting secara global mencapai 22% atau sebanyak 149,2 juta anak
didunia mengalami penurunan sebesar 4,2 % dari 26,2% pada tahun 2012
menjadi 22% pada tahun 2020, target penurunan stunting secara global pada
stunting di Indonesia juga mengalami penurunan dari 24,4% pada tahun 2021
penurunan per tahun yaitu sebesar 3,8%, sedangkan penurunan stunting dari
angka stunting tertinggi ke enam di Propinsi Riau yaitu sebesar 4,7% (Dinkes
2022 menunjukkan bahwa desa Koto Ranah merupakan desa yang termasuk
Dari data posyandu yang ada di koto ranah data balita stunting di desa Koto
Ranah pada tahun 2024 yaitu sebanyak 10 orang dengan jumlah balita 100
orang.
4
badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), berat
sampel diambil dengan cara accidental sampling, analisa data menggunakan uji
chi square, hasil penelitian bahwa terdapat hubungan antra pola asuh orang tua
5
pola asuh orang tua dengan status gizi pada balita di Wilayah Kerja
cross sectional. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Dari hasil
penelitian terdapat hubungan pola asuh orang tua dengan status gizi pada
balita
dari keadaan yang berlangsung lama seperti kemiskinan, perilaku pola asuh
yang tidak tepat, dan sering menderita penyakit secara berulang karena
hygiene maupun sanitasi yang kurang baik. Pola asuh orang tua terkait
pangan, pendidikan orang tua, sosial budaya, ekonomi, perilaku terkait pola
asuh yang kurang atau buruk juga dapat menyebabkan stunting secara
yang merawat tentunya sangat menentukan asupan nutrisi yang diberikan pada
anak. jika gizi anak mengalami kekurangan maka akan berdampak pada
(Rahmayana,2015).
pertumbuhan fisik dan metabolisme dalam tubuh. Sementara itu, dalam jangka
darah, kanker, stroke, dan disabilitas, serta penurunan produktivitas pada usia
yang rendah, kerawanan pangan (food insecurity), status gizi ibu ketika hamil,
bayi dengan berat lahir rendah (BBLR), pola asuh anak, status gizi, sanitasi dan
ketersediaan air (Permatasari & Suprayitno, 2020). Pola asuh balita yang masih
menjadi target RPJMN dan target indikator kinerja kegiatan pembinaan gizi
asuh yang baik memiliki status gizi yang baik, sedangkan balita dengan pola
ini adalah “apakah ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan kejadian
Kabun?”
Rokan Hulu
Rokan Hulu
8
Pasir Pengaraian tentang hubungan antara pola asuh orang tua dengan
Kecamatan Kabun.
Sebagai bahan masukan dan informasi kepada semua petugas dan ibu
– ibu terkait Hubungan antara pola asuh orang tua dengan kejadian
Kecamatan Kabun
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Stunting
sebagai akibat dari masalah gizi kronis yaitu kekurangan asupan gizi
infeksi, maupun faktor tidak langsung seperti pola asuh ibu, kerawanan
10
al., 2021)
dan 98,10% untuk diagnosa status gizi. Keseluruhan, sistem pakar ini
2.1.3 Penyebab Stunting Menurut Wawan (2013), ada beberapa hal yang
dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI)
secara eksklusif dan 2 dari 3 anak usia 0-24 bulan tidak menerima
juga dapat mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh bayi yang tidak lagi
dapat disokong oleh ASI. Serta membentuk daya tahan tubuh dan
minuman
mengalami anemia
Akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi yang buruk dapat
terhambatnya pertumbuhan
2. Memory/RAM : Minimal 1 GB
tangga, pola asuh, dan pemberian ASI eksklusif (Wahdah, Juffrie, &
zink dan zat besi, riwayat penyakit infeksi serta faktor genetik.
supaya anak hidup mandiri Pola asuh dapat didefinisikan sebagai bentuk
psikologi (seperti rasa aman, kasih sayang dan lain-lain), serta sosialisasi
1. Pola asuh otoriter adalah jenis pola asuh yang cenderung membatasi
kebebasan anak dengan aturan yang ketat dan tegas. Orang tua yang
secara mandiri
2. pola asuh permisif adalah pola asuh orang tua yang dicirikan dengan
keinginannya sendiri dan orang tua tidak pernah memberi aturan dan
3. Orang tua juga mengajarkan pada anak untuk membantu orang tua
yang dapat mempengaruhi pola asuh orang tua, yaitu Kepribadian orang
tua, Keyakinan, dan Persamaan dengan pola asuh yang diterima orang
tua. Faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua yang diberikan
orang tua, faktor usia orang tua, faktor lingkungan, faktor sosial ekonomi
orang tua. Dari berbagai macam faktor yang ada dengan alasan yang
kepada anak, slah satunya pola asuh orang tua terhadap kecerdasan
yang mana selalu (SL) dengan skor 4, sering (SR) dengan skor 3,
𝑆𝑝
𝑠= 𝑥 100%
𝑆𝑚
Keterangan
S : skor
18
Sp : jumlah skor yang dipilih
a) Baik : 76-100%
b) cukup : 56-75%
landasan berfikir untuk melaksanakan suatu penelitian atau dengan kata lain
1. Praktek pengasuhan
yang kurang baik,
Stunting Faktor 2. Masih terbatasnya
Penyebab pelayanan kesehatan,
3. Masih kurangnya akses
rumah tangga ke
makanan bergizi,
4. Kurangnya akses air
Pola Asuh bersih.
1. Jangka pendek
(terganggunya
Otoriter perkembangan otak,
Demokratis gangguan pertumbuhan
Permisif Dampak
fisik),
Lalai 2. Jangka panjang
(menurunya kekebalan
tubuh, dan kemampuan
prestasi belajar).
patokan duga atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam
beradarkan kajian teori dan penelitian yang relevan maka dapat disimpulkan
hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesi nol (H0), maka hipotesis yang diajukan
Ha : ada hubungan antara pola asuh terhadap kejadian stunting pada balita
BAB III
METODE PENELITIAN
3.3.1 Populasi
seluruh orang tua dan keluarga yang merawat balita usia 24 -59 bulan
18
20
3.3.2 Sampel
Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk bisa
(Nursalam, 2013).
a. Besaran sampel
(2015).
𝑁. 𝑧2. 𝑝. 𝑞
𝑛=
𝑑2(𝑁 − 1) + 𝑧2. 𝑝. 𝑞
Keterangan
q : 1-p (100%-p)
b. Kriteria sampel
1) Balita yang berusia 24-59 bulan yang berada di Desa Koto Ranah
Kabun.
Kriteria ekslusi
1) Orang tua dan keluarga yang tidak bisa ditemui salam penelitian
dilakukan.
teknik random sampling. Simple random sampling adalah metode yang paling
umum dan sederhana yaitu setiap subjek memiliki peluang yang sama untuk
aplikasi microsoft excel yaitu responden dari setiap desa akan dipilih dengan
cara rand pada excel, kemudian nama yang keluar akan terpilih sebagai
1. Data primer diperoleh dari lembar kuesioner yang berisi tentang pola
catatan atau informasi yang telah ada. Data sekunder dapat berasal dari
penelitian:
23
sebagai berikut :
3.6.2 Kuesioner
dari materi pola asuh orang tua. Kuesioner ini menggunakan skala
likert, dengan skor 1-4, yang mana selalu (SL) dengan skor 4, sering
(KK) dengan skor 3, tidak pernah (TAPI) dengan skor 4. Skala yang
𝑆𝑝
𝑠= 𝑥 100%
𝑆𝑚
Keterangan
S : skor
25
Sp : jumlah skor yang dipilih
c) Baik : 76-100%
d) cukup : 56-75%
1. Peneliti mengkaji Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap kejadian stunting di
Untuk lebih jelasnya definisi operasional dapat dilihat pada tabel 3.1
Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan
1. Editing
2. Coding
3. Entry
27
4. Cleaning
Data yang sudah ada diperiksa lagi mengenai data maupun hasil tindakan
5. Processing
a. Analisis Univariat
b. Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa yang dilakukan pada dua variable untuk
mengetahui apakah ada hubungan atau korelasi antara dua variabel tersebut
2. Confidentiality (Kerahasiaan)
DAFTAR PUSTAKA
Agung Suharto., Budi Joko Santosa., & Indonesia, M. S. (2022). Monograf Status
Gizi Balita Berbasis Health Belief Model (Model Kepercayaan Kesehatan).
Media Sains Indonesia.
https://books.google.co.id/books?id=emtiEAAAQBAJ.
Darmawanti, Retno Risti. 2023. “Pola asuh dapat diartikan sebagai sistem, cara
kerja, atau bentuk dalam upaya menjaga, merawat, mendidik, dan
membimbing anak kecil supaya dapat berdiri sendiri.” IJAGAED: Indonesia
Jurnal Of Islamic Golden Age Education 3(2):64–78.
Fatmawati, Erna, Erik Aditia Ismaya, dan Deka Setiawan. 2021. “Pola Asuh Orang
Tua Dalam Memotivasi Belajar Anak Pada Pembelajaran Daring.” Jurnal
Educatio FKIP UNMA 7(1):104–10. doi: 10.31949/educatio.v7i1.871.
Meliasari, Dwi. 2022. “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Stunting
Pada Balita Di PAUD Al-Fitrah Di Kecamatan Sei Rampah Kabupaten
Serdang Berdagai.” Jurnal Ilmiah PANNMED 14(01):234–39.
Nirmalasari, Nur Oktia. 2020. “Stunting Pada Anak : Penyebab dan Faktor Risiko
Stunting di Indonesia.” Qawwam: Journal For Gender Mainstreming
14(1):19–28. doi: 10.20414/Qawwam.v14i1.2372.
PERMENKES RI. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Putri. M. R. (2019) Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Status Gizi Pada Balita
Diwilayah Kerja Puskesmas Bulang Kota Batam. Jurnal Bidan Komunitas, 2
(2) , 96-106
Rahman, Hardiyanto, Mutia Rahmah, dan Nur Saribulan. 2023. “UPAYA
PENANGANAN STUNTING DI INDONESIA Analisis Bibliometrik dan
Analisis Konten.” Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK)
VIII(01):44–59.
Riswanto, Beny, Willy Setiawan, dan Slamet Cahyo Edy Sahputro. 2023. “Sistem
Pakar Diagnosa Stunting Pada Balita Menggunakan Metode Forward
Chaining dan Metode Waterfall.” Digital Transofrmation Technology
3(2):468–77.
Salsabila, Shafira, Retno Dewi Noviyanti, dan Dewi Pertiwi. 2022. “Hubungan
Tingkat Pendidikan Ibu Dan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Stunting
Pada Balita Usia 12-36 Bulan di Wilayah Puskesmas Sangkrah.” PROFESI
19(2):143.
Sugiyono. 2017 Metodologi Penelitian, Kuantitaif, Kualitatif, Dan R&D Bandung
;ALFABETA
Wardita, Yulia, Emdat Suprayitno, dan Eka Meiri Kurniyati. 2021. “Determinan
Kejadian Stunting pada Balita.” Journal Of Health Science (Jurnal Ilmu
Kesehatan) 6(1):7–12. doi: 10.24929/jik.v6i1.1347.
32
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA
BALITA DI POSYANDU MELATI KECAMATAN KABUN
LEMBAR KUESIONER
Tanggal :
No. Responden :
A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Nama Balita :
Umur Balita :
B. DAFTAR PERTANYAAN
Keterangan
SL : selalu
SR : sering
KK : kadang-kadang
TP : tidak pernah
33
No. Pertanyaan SL SR KK TP
sehat
anak