Oleh:
Rina Limidina
Nim: 2032311021
Proposal Penelitian
Telah disetujui/dan*) diuji dihadapan tim penguji Proposal Skripsi
Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Sukabumi, November 2023
Pembimbing I pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners
3
DAFTAR TABEL
tabel 2.1- kajian penelitian terdahulu.............................................................13
tabel 3.1- definisi operasional.........................................................................18
4
DAFTAR GAMBAR
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
tahun 2020 sebanyak 22% atau sekitar 149,2 juta anak yang mengalami
stunting. Indonesia adalah negara ke-3 di kawasan Asia Tenggara/ South-
East Asia Regional (SEAR) dengan kasus stunting. Pada tahun 2020
angka kejadian stunting memiliki angka prevalensi sekitar 26,92%. Pada
tahun 2021 kejadian stunting mengalami penurunan sekitar 24,45%.
Menurut open data Jawa Barat Pada tahun 2021 Jawa Barat memiliki
penurunan sekitar 33,68% atau sekitar 206,514 anak.menurut open data
Jawa Barat Pada tahun 2022 kota sukabumi memiliki angka prevalensi
sekitar 7,32% atau sekitar 1.616 anak yang mengalami stunting. Pada
tahun 2023 di Wilayah Kerja Puskesmas Benteng Kota Sukabumi
memiliki angka kejadian stunting sekitar 58 anak.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui efektifitas pemberian pudding zanthorhiza
terhadap perubahan berat badan pada anak stunting.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui berat badan sebelum diberikan pudding
zanthorhiza terhadap perubahan berat badan pada anak stunting
di Wilayah Kerja Puskesmas Benteng Kota Sukabumi
b. Untuk mengetahui berat badan sesudah diberikan pudding
zanthorhiza terhadap perubahan berat badan pada anak stunting
6
D. Manfaat penelitian
A. Stunting
1) Definisi Stunting
Menurut Priyono,(2020). Stunting adalah kondisi gagal tumbuh
pada balita di bawah lima tahun, akibat kekurangan gizi kronis yang
dapat menyebabkan tinggi dan berat badan anak terlalu pendek
dibanding dengan anak seusianya. Kurangnya gizi pada bayi terjadi
sejak dalam kandungan dan setelah bayi lahir, kondisi stunting terlihat
setelah bayi berusia 2 tahun. Standar ukuran baku pada umur balita
sebagaimana digunakan World Health Organization (WHO) dalam hal
ini di sepakati menurut multicentre growth reference study (MGRS)
TAHUN 2006. kementerian kesehatan RI juga mendefinisikan
stunting, diartikan anak balita dengan nilai z-score kurang dari
minus ,jika z-score kurang dari-2 Standar Deviasi (SD) maka
dikategorikan sebagai balita stunted. Anak balita dengan z-score
kurang dari minus 3 (-3) SD dikategorikan sebagai balita severely
stunted.
7
8
dua minggu (14 hari) tanda dan gejala nya batuk serta batuk
pilek,dan sesak nafas karena hidung yang tersumbat dengan
atau tanpa demam, dalam jangka waktu 14 hari.
f. Pelayan Kesehatan
g. Pendapatan Keluarga
Sosial ekonomi dari segi pendidikan,,pengetahuan,
kepemilikan, dan pendapatan. Pendapatan adalah faktor yang
akan menentukan kualitas dan kuantitas makanan,
pendapatan dan gizi yang sangat berkaitan erat dengan
pemenuhan makanan dan kebutuhan hidup keluarga,
semakin tinggi pendapatan keluarga semakin banyak
makanan yang dapat di konsumsi dan juga semakin baik
kualitas makanan yang dapat dikonsusmsi. Perbandingannya
sangat terlihat jelas jika pendapatan rendah akan
menghambat perbaikan gizi yang dapat menimbulkan
kekurangan gizi.
vitamin A
i) pemeriksaan dan pemantauan tumbuh kembang balita di
posyandu terdekat
j) menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
berdasarkan pencegahan di atas dapat disimpulkan bahwa
anak stunting dapat dicegah melalui intervensi gizi spesifik dalam
1.000 hari pertama kehidupan, pemenuhan asupan nutrisi pada
ibu hamil, mengkonsumsi protein pada menu harian pada balita
usia di atas 6 bulan dengan kadar protein yang sesuai usianya,
dengan adanya pencegahan tersebut makan angka kejadian
stunting akan menurun.
a. Tanaman Jahe
Menurut (Hutuba dkk., 2023) tanaman jahe adalah salah
satu tanaman yang dapat dikonsumsi dan diolah menjadi
jamu-jamu yang berkhasiat t untuk immune booster. Sistem
imun sangat penting untuk dijaga karena dapat meningkatkan
kesehatan tubuh selain itu dapat mencegah stunting. Didalam
kandungan tanaman jahe terdapat minyak atsiri sebesar 3,9%,
menurut penelitian bahwa didalam kandungan jahe terdapat
unsur kimia yang merupakan komponen senyawa yang
banyak dibutuhkan oleh tubuh manusia.
13
b. Daun Kelor
Menurut (Rizky dkk., 2023) daun kelor memiliki banyak
manfaat kesehatan, termasuk peningkatan kekebalan tubuh,
detoksifikasi sistem pencernaan, dan perbaikan kulit.
Penambahan daun kelor pada makanan anak yang mengalami
stunting dapat membantu meningkatkan asupan gizi dan
protein, memberikan dampak positif pada pertumbuhan dan
perkembangan anak.
c. Temulawak
Menurut (Bima Nugraha dkk., 2023) rata-rata asupan
protein, energi, kalsium fosfor signifikan lebih rendah pada
anak stunting dibandingkan dengan anak tidak stunting. Zat
gizi sangat berperan penting pada permasalahan stunting
yaitu energi dan protein maka dari itu pengolahan tanaman
TOGA dengan berbagai macam resep dalam bentuk makanan
dan minuman sebagai jalan alternatif untuk memenuhi asupan
kandungan energi, protein dan kalsium pada anak stunting
1. Definisi Temulawak
Menurut Aisyah (2022) Temulawak (curcuma zhanthorrhiza)
adalah tanaman yang tergolong kedalam golongan rimpang dan
sering di gunakan untuk obat-obatan tradisional, didalam
kandungan temulawak terdapat banyak pati, didalam pati terdapat
kandungan kurkuminoid guna membantu proses metabolisme
fisiologis organ badan. Temulawak banyak digunakan untuk
14
dan juga pengeringan bisa dalam bentuk utuh maupun irisan. Proses
pengeringan di perlukan waktu sekitar 4 hari setelah temulawak
benar-benar kering kemudian temulawak ditumbuk dengan
menggunakan alu agar hasil penumbukan lebih halus. Setelah
hancur disaring kemudian diayak dan menghasilkan bubuk
temulawak halus.
4. Bahan Pudding Peraktis
a. ½ sendok kecil bubuk temulawak
b. 2 sendok Gula rendah kalori
c. 1 sendok agar-agar
d. ½ sendok kecil Garam
5. Cara Pembuatan Pudding Temulawak
a. Siapkan 1 bungkus pudding zhanthorhiza instan
b. Masukan 1/4 gelas air kedalam panci
c. Campurkan pudding zhanthorhiza praktis kedalam air yang sudah
disiapkan didalam panci
d. Aduk sampai merata
e. Nyalakan api sedang
f. Tunggu sampai mendidih
g. Siapkan cetakan pudding
h. masukan olahan pudding kedalam cetakan
2. Dewi Efektifitas Peneliti dan Peneliti hasil pada peda penelitian ini
Fitriani temulawak dalam penulis mengukur setelah intervensi
Tias menurunkan menggunakan penurunan menggunakan air rebusan
(Tias., tekanan darah temulawak tekanan temulawak memiliki hasil
2013) pada lansia di upt sebagai darah 149,50 mmHg dibanding
panti sosial tresna variabel x sebagai sebelum dilakukan intervensi
werdha mulia variabel y yaitu 159,17 mmHg dengan
dharma sedangkan perbedaan rata-rata yaitu
kabupaten kubu penulis 11,667 mmHg dapat
raya mengukur disimpulkan adanya
berat badan perubahan diastol sebelum
sebagai dan sesudah intervensi
variabel y temulawak. Untuk nilai rat-rat
diastol sebelum dan sebelum
intervensi adalah 95,83
mmHg dan setelah intervensi
88,33 mmHg dengan
perbedaan rata-rata tekanan
tekanan darah 7,500 mmHg
dengan nilai p value sebesar
0,032 kesimpulannya adalah
adanya perubahan nilai
diastol sebelum dan sesudah
pemberian rebusan air
temulawak . jadi temulawak
efektif untuk menurunkan
tekanan darah dan
temulawak bisa dijadikan
jalan alternatif untuk
menurunkan tekanan darah
4. Lutfiah Nur Sosialisasi Peneliti dan Peneliti Kegiatan ini meliputi upaya
Fitria Dedy Pemanfaatan penulis mengukur peningkatan pengetahuan
Frianto Temulawak menggunakan penambah dan keterampilan serta
(Nur Fitria (Curcuma temulawak nafsu perubahan masyarakat
& Frianto, Xanthorrhizaroxb). sebagai makan dalam memilih, vitamin
2023) Yang Dibuat variabel x sebagai penambah nafsu makan
variabel y dari bahan alami yaitu
Dalam Sediaan
sedangkan tumbuhan temulawak,
Permen Gummy
penulis yang dapat di bentuk
Untuk Menambah mengukur dalam sediaan permen
Nafsu Makan berat badan gummy yang sehat bukan
Pada Anak Di sebagai hanya sekedar permen gumy
Desa Waluya variabel y biasa.
D. Kerangka Berfikir
1. Pola Asuh
2. Usia
3. Tingkat Ekonomi
4. Pengetahuan
5. Lingkungan
6. Pendidikan
7. Budaya
8. Gaya hidup
Variabel Componding
Keterangan Gambar
: Diteliti
: Tidak diteliti
:pengaruh
E. Hipotesis Penelitian
A. Desai Penelitian
Q1 X Q2
Keterangan :
Q1 : Pretest
X : Intervensi
Q2 : Posttest
B. Definisi Operasional
18
19
1. Populasi
Populasi merupakan kumpulan objek atau subjek yang
memiliki karakteristik khusus yang akan menjadi fokus penelitian.
Dari populasi ini, peneliti akan mengambil sampel untuk kemudian
menggeneralisasi hasil penelitian ke seluruh populasi atau
populasi yang lebih luas. Ini adalah konsep dasar dalam penelitian
dan statistik untuk membuat kesimpulan yang relevan tentang
suatu kelompok yang lebih besar berdasarkan data yang
dikumpulkan dari sampel yang representatif (Ramadhani &
Wilestari, 2020). Populasi dalam penelitian ini sebanyak 58 anak
dengan stunting yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Benteng
Kota Sukabumi.
2. Sampel
sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dapat ditemukan dalam populasi yang lebih besar. Sampel
adalah subset atau potongan kecil dari populasi yang diambil
untuk mewakili populasi tersebut. (Ramadhani & Wilestari, 2020).
Peneliti akan mengontrol pada semua variabel yang dapat
mempengaruhi hasil kecuali independen. Dalam penelitian ini agar
dapat menentukan sempel yang akan dibutuhkan dengan
menggunakan rumus federer (Borrego, 2021). Besar sempel
dapat dihitung dengan rumus federer sebagai berikut :
(n-1) (t-1) ≥ 15
(n-1) (1-1) ≥ 15
n-1 ≥ 15
n ≥ 15+1
n ≥ 16
Keterangan : n : besar sempel tiap kelompok
t : jumlah kelompok
21
n
n=
(1−f )
16
n=
( 1−0 , 1 )
16
¿
(0 , 9)
¿ 17 , 7
¿ 18
Keterangan :
a. Kriteria Inklusi
1) Anak yang mengalami stunting
2) Anak usia 2-3 tahun
3) Anak dengan berat badan tidak normal ketika hasil pengukuran
indikator berat badan berada di -3 sampai dengan di bawah -2
standar deviasi (SD).
4) Bekerja sama dengan orang tua responden
5) Orang tua responden yang kooperatif
6) Bersedia menjadi responden
22
b. Kriteria Ekslusi
1) Tidak bersedia menjadi responden
2) Responden yang mengalami kecacatan
3) Orang tua responden yang tidak bisa mendengar
D. Teknik Sampling
1. Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja
Puskesmas Benteng Kota Sukabumi.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan selama 30 hari dengan
pemberian pudding instan zhanthoriza dua kali sehari yang akan
di mulai pada bulan november 2023
F. Instrumen Penelitian
H. Pengolahan Data
3. Entri Data
Peneliti akan memasukan data dari kuesioner ke komputer
untuk di input kedalam lembar kerja APSS Version For Windows
20.
4. Cleaning Data
Cleaning data dilakukam pada semua lembar kerja untuk
membersihkan kesalahan yang mungkin terjadi selama proses
infut data (Najib, 2019).
I. Analisis Data
Teknik analisa data yang akan digunakan dalam peneliti ini adalah
analisis statistik dengan menggukan program SPSS20. Menurut
(Sutisna, 2020) analisis statistik inferensial bertujuan untuk
mengetahui ada/tidaknya pengaruh, perbedaan, hubungan antara
sampel yang diteliti pada taraf signifikan tertentu. Penelti
menggunaknan analisis infersal untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh terapi pudding zhanthorhiza terhadap perubahan berat
badan pada anak stunting.
25
1. Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang melibatkan satu
atau dua variabel pada setiap objek (Sutisna, 2020). Analisis ini
akan digunakan untuk mendeskripsikan antara pudding
zhanthorhiza terhadap perubahan berat badan pada anak
stunting. Sifat data yang secara umum dapat dibedakan atas dua
macam yaitu data kategorik berupa skala nominal dan ordinal,
data numerik berupa skala rasio dan interval.
2. Bivariat
Analisis data bivariat adalah metode analisis yang fokus pada
hubungan atau korelasi antara dua variabel dalam penelitian.
Tujuannya adalah untuk menentukan apakah ada hubungan atau
asosiasi antara dua variabel yang sedang diteliti (Sutisna, 2020).
metode analisis statistik yang akan menggunakan adalah Uji
Paired T-Test. Uji Paired T-Test dilakukan karena data yang
dikumpulkan dari dua sampel yang saling berhubungan, artinya
bahwa satu sampel akan mempunyai dua data. Ada tidaknya
perbedaan yang bermakna sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi dapat diketahui melalui dua cara. Cara ini akan
digunakan nilai probalitas berdasarkan tingkat kemaknaan 95%
(alpa 0,05). Dikatakan ada perbedaan bermakna sebelum dan
sesudah perlakuan bila p<0,05 maka Ho ditolak dan, jika p>0,05
maka Ho diterima. Beberapa syarat penggunaan Uji Paired T-
Test, yaitu:
a. Data berdistribusi normal
b. Data berskala kategorik
c. Distribusi normal dan homogen
J. Etika Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Hapsari, A., Fadhilah, Y., & Wardhani, H. E. (2022). Hubungan Kunjungan Antenatal
Care dan Berat Badan Lahir Rendah terhadap Kejadian Stunting di Kota Batu. JI-KES
(Jurnal Ilmu Kesehatan), 5(2), 108-114.
Masliati, T., Hidayat, A., & Mubarok, A. (2023). PENDAMPINGAN PENCEGAHAN
STUNTING MASYARAKAT DI DESA KADUGENEP DENGAN MEDIA
EDUKASI. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(4), 8852-
8856.
Fariningsih, E., Laska, Y., Paramitha, R. I., Ramadhaniati, D., & Purba, D. (2023).
PENYULUHAN PENTINGNYA PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK UNTUK
MENCEGAH STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPUNG JABI KOTA
BATAM. Jurnal Pengabdian Mandiri, 2(7), 1469-1474.
Widjayatri, R. D., Fitriani, Y., & Tristyanto, B. (2020). Sosialisasi Pengaruh Stunting
Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini. Murhum: Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini, 1(2), 16-27.
Munir, Z., & Audyna, L. (2022). Pengaruh edukasi tentang stunting terhadap
pemgetahuan dan sikap ibu yang mempunyai anak stunting. Jurnal Keperawatan
Profesional, 10(2), 29-54.
Aziza, E. A., Safariyah, E., & Makiyah, A. (2023). Hubungan Pengetahuan Ibu
Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan. Jurnal Asuhan Ibu dan
Anak, 8(2), 81-87.
Eristono, E., Aryani, R., & Suryani, I. (2023). Hubungan Pemberian Asi Ekslusif,
Riwayat Bblr Dan Asupan Zink Dan Protein Dengan Kejadian Stunting Pada Bayi Usia
12-36 Bulan di RSUTP Abdya. JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND
MEDICINE, 9(2), 1474-1482.
Dewi, A. P. S., Kusumastuti, K., & Astuti, D. P. (2022). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Anak Balita. Jurnal Ilmu Keperawatan dan
Kebidanan, 13(2), 549-555.
Khoiriyah, H., & Ismarwati, I. (2023). Faktor Kejadian Stunting Pada Balita:
28
LAMPIRAN 3
Sukabumi.........November 2023
Penulis
32
LAMPIRAN 4
Saya mengetahui bahwa penelitian ini tidak berpengaruh pada saya maupun
anak saya. Segala informasi yang saya berikan pada penelitian ini akan terjaga
kerahasiaannya. Informasi dan penjelasan yang saya berikan dalam penelitian ini
akan bermanfaat bagi pengembangan peneliti dan ilmu pengetahuan lainnya.
Oleh karena itu, saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini
dengan menandatangani lembar persetujuan dalam keadaan sadar dan tanpa
adanya paksaan dari pihak manapun.
2032311021
33
LAMPIRAN 5
SOP
PENGUKURAN BERAT BADAN ANAK STUNTING
LAMPIRAN 6
SOP
Langkah-langkah
1. Siapkan 1 Bungkus Pudding Zhanthorhiza
Instan
2. Masukan 1/4 Gelas Air Kedalam Panci 3. Gula rendah kalori
3. Campurkan Pudding Zhanthorhiza Praktis
Kedalam Air Yang Sudah Disiapkan
Didalam Panci
4. Aduk Sampai Merata
5. Nyalakan Api Sedang 4. Garam
6. Tunggu Sampai Mendidih
7. Siapkan Cetakan Pudding
8. Masukan Olahan Pudding Kedalam
Cetakan
LAMPIRAN 7
LOGO PRODUK
36
LAMPIRAN 8
FOTO PRODUK
37
LAMPIRAN 9
LAMPIRAN 10
LAMPIRAN 11
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
39
13.
14.
15.
16.