Anda di halaman 1dari 48

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY”I” UMUR 23 TAHUN GIPOAO

GESTASI 12 MINGGU DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI


PUSKESMAS TOILI 1 SULAWESI TENGAH

Oleh :

KOMAIRAH
NIM.2182B1015

INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
PRODI S1 KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN
PERSETUJUAN

Laporan praktik dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA


NY”I” UMUR 23 TAHUN GIPOAO GESTASI 12 MINGGU DENGAN
KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI PUSKESMAS TOILI 1 SULAWESI
TENGAH, telah disetujui oleh pembimbing penyusunan Asuhan pada :

Moilong, 07 Januari 2022

Mahasiswa

KOMARIAH

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Pembimbing Lahan

Bd. Erma Retnaningtyas, SKM., SST., M.Kes Fitri Puspita Mahary, SST., Keb.,Bd
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas rahmat dan bimbingan-Nya, sehingga dapat tersusun Laporan
“Asuhan Kebidanan pada Kehamilan” di lingkungan Prodi Pendidikan Profesi Bidan IIK
STRADA INDONESIA

Laporan Asuhan Kebidanan yang diwajibkan bagi mahasiswa Prodi Pendidikan


Profesi Bidan IIK STRADA INDONESIA Kediri yang akan menyelesaikan pendidikan
Profesi. Dengan laporan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa pembimbing serta
petugas kesehatan dalam pemberian Asuhan Komperhensif terhadap persalinan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan Laporan Asuhan Kebidanan terhadap persalinan..

Akhimya kami berharap laporan ini dapat meningkatkan mutu pelayanan dan dapat
dipertanggungjawabkan secara akademik, sehingga dapat menambah khasanah perpustakaan
di lingkungan Prodi Pendidikan Profesi Bidan IIK STRADA INDONESIA

Moilong, 07 Januari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................I

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................II

KATA PENGANTAR.........................................................................................III

DAFTAR ISI........................................................................................................IV

BAB I Pendahuluan...............................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................1


1.2 Tujuan..................................................................................1
1.2.1 Tujuan umum..............................................................1
1.2.2 Tujuan khusus.............................................................1
1.3 Manfaat................................................................................2
BAB II Tinjauan Pustaka......................................................................................2

2.1 Kajian dari sumber pustaka..................................................3


2.2 Tinjauan manajemen 7 langkah askeb...............................10
2.3 Tinjauan dari jurnal penelitian...........................................10
BAB III Tinjauan Kasus....................................................................................12

3.1 Identifikasi data dasar.......................................................12


3.2 Interprestasi Data...............................................................14
3.3 Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial...........................15
3.4 Tindakan Segera.................................................................16
3.5 Rencana Tindakan..............................................................16
3.6 Implementasi .....................................................................16
3.7 Evaluasi..............................................................................16
BAB IV Pembahasan..........................................................................................18

BAB V Kesimpulan dan Saran...........................................................................18

5.1 Kesimpulan...............................................................................................20

5.2 Saran.........................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan-perubahan yang terjadi pada

wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis. Oleh

karenanya, asuhan yang diberikan pun adalah asuhan yang meminimalkan intervensi.

Bidan harus memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan dan menghindari tindakan-

tindakan yang bersifat medis yang tidak terbukti manfaatnya (Walyani, 2015).

Pada tahun 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia 228 per 100.000 kelahiran

hidup (KH). Meningkat menjadi 359 per 100.000 KH tahun 2012. AKI terakhir dari data

survei antara sensus (SUPAS) tahun 2015 sebesar 305 per 100.000 (Kemenkes RI, 2017).

Penilaian terhadap pelaksana pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dilakukan dengan

melihat cakupan Kunjungan Pertama (K1) dan cakupan Kunjungan Keempat (K4).

Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal

pertama kali oleh tenaga kesehatan dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di suatu

wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu

hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit

empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan (Kemenkes RI, 2017).

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum

Dapat melaksanakan melaksanakan asuhan kebidanan Kehamilan pada Ny

“I” umur 23 tahun G!POAO Gestasi 12 Minggu dengan KEK di Pusksmas Toili 1

Sulawesi Tengah

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mengumpulkan data dasar melaksanakan asuhan kebidanan Kehamilan


pada Ny “I” umur 23 tahun G!POAO Gestasi 12 Minggu dengan KEK di

Pusksmas Toili 1 Sulawesi Tengah.

2. Menginterprestasi data dasar melaksanakan asuhan kebidanan Kehamilan

pada Ny “I” umur 23 tahun G!POAO Gestasi 12 Minggu dengan KEK di

Pusksmas Toili 1 Sulawesi Tengah.

3. Menentukan masalah potential melaksanakan asuhan kebidanan Kehamilan

pada Ny “I” umur 23 tahun G!POAO Gestasi 12 Minggu dengan KEK di

Pusksmas Toili 1 Sulawesi Tengah.

4. Menentukan tindakan melaksanakan asuhan kebidanan Kehamilan pada Ny

“I” umur 23 tahun G!POAO Gestasi 12 Minggu dengan KEK di Pusksmas

Toili 1 Sulawesi Tengah

5. Merencanakan melaksanakan asuhan kebidanan Kehamilan pada Ny “I”

umur 23 tahun G!POAO Gestasi 12 Minggu dengan KEK di Pusksmas Toili 1

Sulawesi Tengah.

6. Melaksanakan melaksanakan asuhan kebidanan Kehamilan pada Ny “I”

umur 23 tahun G!POAO Gestasi 12 Minggu dengan KEK di Pusksmas Toili 1

Sulawesi Tengah.

7. Mengevaluasi melaksanakan asuhan kebidanan Kehamilan pada Ny “I”

umur 23 tahun G!POAO Gestasi 12 Minggu dengan KEK di Pusksmas Toili 1

Sulawesi Tengah.

1.3 Manfaat

1. Bagi fakultas

Tugas Askeb ini ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam

pengembangan ilmu pengetahuan mengenai masalah dismenore pada remaja

2. Bagi mahasiswa

Tugas Askeb ini diharapkan dapat memberikan informasi, pengetahuan dan

referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.


3. Bagi Lahan praktek

Tugas Askeb ini dapat menjadi informasi bagi fasilitas kesehatan sehingga

fasilitas kesehatan lebih meningkatkan penyuluhan pelayanan pada remaja

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Konsep Kehamilan
1) Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang
hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2014). Kehamilan didefenisikan
mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari Hari Pertama
Haid Terakhir (HPHT). Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana
trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu, trimester kedua
dari 13-28 minggu dan trimester ketiga dari 29-42 minggu (Rukiah, 2013).
2) Tanda dan gejala kehamilan
a. Amenorea (tidak mendapat haid)
b. Mual dan muntah (nausea and vomiting)
c. Mengidam (ingin makan khusus)
d. Pingsan
e. Tidak ada selera makan (anoreksia)
f. Lelah (fatigue)
g. Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri, disebebkan pengaruh
estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara
dan kelenjar montgomery terlihat lebih membesar
h. Miksi sering, karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar
i. Konstipasi/obstipasi karena tonus otot- otot usus menurun oleh pengaruh
hormon steroid
j. Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai
di muka (chloasma gravidarum), areola payudara, leher, dan dinding perut
(linea anigra = grisea)
k. Pemekaran vena-vena (varises) dapat terjadi pada kaki, betis, dan vulva,
biasanya dijumpai pada triwulan akhir.
(Mochtar, 2011)
3) Perubahan fisiologis dan psikologi kehamilan
a. Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan
melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan.
Uterus mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar
dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula
dalam beberapa minggu setelah persalinan
b. Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan
kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan
terjadinya edema pada seluruh serviks, bersama dengan terjadinya
hipertrofi dan hiperplasia pada kelenjar-kelenjar serviks.
c. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel
baru juga di tunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di
ovarium.
d. Vagina dan perineum
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat
jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina
akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda Chandwick.

e. Kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah
payudara dan paha.
f. Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya
menjadi lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah
ukurannya dan vena-vena di bawah kulit akan lebih terlihat (Saiffudin,
2014).
4) Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester I, II, Dan III
a. Trimester I
Trimester 1 sering dianggap sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian
yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia sedang
mengandung. Penerimaan kenyataan ini dan arti semua ini bagi dirinya
merupakan tugas psikologis yang paling penting pada trimester pertama
kehamilan.
Sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen tentang kenyataan
bahwa ia hamil. Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan,
penolakan, kecemasan, depresi dan kesedihan.
b. Trimester II
Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik.
Yakni ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala
ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil. Namun, trimester
kedua juga merupakan fase ketika wanita menelusur kedalam dan paling
banyak mengalami kemunduran. Trimester kedua sebenarnya terbagi atas
dua fase : pra quickening dan pasca quickening. Quickening menunjukkan
kenyataan adanya kehidupan yang terpisah, yang menjadi dorongan bagi
wanita dalam melaksanakan tugas psikologis utamanya pada trimester
kedua, yaitu berbeda dari ibunya.

c. Trimester III

Trimester tiga sering disebut priode penantian dengan penuh


kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi
sebagai mahluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti
kehadiran sang bayi. Ada perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir
kapan pun. Hal ini membuatnya berjaga-jaga sementara ia memperhatikan
dan menunggu tanda dan gejala persalinan muncul (Walyani, 2015).
5) Kebutuhan Fisik Ibu Hamil
Kebutuhan kesehatan ibu hamil menurut Nugroho (2014) sebagai
berikut:

a. Oksigen

Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek
nafas. Hal ini disebabkan karena diafragma tertekan akibat membesarnya
rahim. Kebutuhan meningkat 20 %. Ibu hamil sebaiknya tidak berada di
tempat- tempat yang terlalu ramai dan penuh sesak karena akan
mengurangi masukan oksigen.
b. Nutrisi
Pada trimester II dan III, tambahan energi yang dibutuhkan 300
kkal/hari atau sama dengan mengonsumsi tambahan makanan 100 gr
daging atau minum 2 gelas susu. Nutrisi ini berkaitan dengan
pemenuhan kalori yang digunakan oleh tubuh sebagai pengelola. Selain
itu ibu hamil juga perlu mengonsumsi tambahan vitamin dan tablet Fe
sebanyak 90 tablet selama kehamilan yang berguna untuk mencegah
anemia defisiensi besi, meningkatkan jumlah sel darah merah dan
membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Makanan sehari-hari
yang dapat dikonsusmsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu adalah
makanan yang mengandung karbohidrat, asam folat, protein, zat besi,
kalsium, vitamin, semua sumber nutrisi ini dapat diperoleh dengan
mengonsumsi nasi secukupnya, sayuran hijau, buah- buahan, daging
ayam, ikan, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
c. Personal Hygiene
Personal Hygiene penting untuk dijaga oleh seorang ibu hamil
karena bila tidak dijaga akan berdampak pada kesehatan ibu dan janin.
Ibu hamil sebaiknya mandi, menggosok gigi dan mengganti pakaian
dalam minimal 2 kali sehari, menjaga kebersihan alat genitalia dan
pakaian dalam dan menjaga kebersihan payudara.

d. Eliminasi

Ibu hamil sering buang air kecil terutama pada trimester I dan III
untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman ibu, sebaiknya memperbanyak
intake di siang hari dan menguranginya di malam hari dan mengganti
pakaian dalam setiap terasa lembab, dan bila selesai buang air ceboklah
dengan baik.
e. Pakaian
Baju hamil yang praktis selama enam bulan kehamilan mengenakan
baju biasa yang longgar, pilihlah bahan yang tidak panas dan mudah
menyerap keringat, bagian dada harus longgar karena payudara akan
membesar, bagian pinggang harus longgar kalau perlu terdapat tali untuk
menyesuaikan perut yang terus membesar. Bra disiapkan paling sedikit
dua buah dengan bukaan di depan untuk memudahkan menyusui, sepatu
kenakan yang rata bukan bertumit.
f. Seksual
Ibu hamil dapat tetap melakukan hubungan seksual dengan
suaminya sepanjang hubungan seksual tersebut tidak menganggu
kehamilan. Bila hendak melakukan hubungan seksual sebaiknya
gunakan kondom karena prostaglandin yang terdapat dalam semen bisa
menyebabkan kontraksi.
g. Istirahat/Tidur
Ibu hamil hendaknya tidur malam ± 8 jam dan tidur siang ± 1 jam.
Posisi tidur untuk ibu hamil dianjurkan dalam posisi miring ke kiri,
letakkan beberapa bantal untuk menyangga. Pada ibu hamil sebaiknya
banyak menggunakan waktu luangnya untuk banyak istirahat atau tidur,
walau bukan benar-benar tidur hanya baringkan badan untuk
memperbaiki sirkulasi darah dan jangan bekerja terlalu lelah.
h. Senam Hamil
Ibu hamil dianjurkan untuk mengikuti senam hamil sesuai dengan
kondisi ibu, senam ringan yang dapat dilakukan ibu adalah jalan pagi,
sambil menghirup udara segar dan sebelum maupun sesudah melakukan
senam ibu harus minum yang cukup.
2.1.2 Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I,II, dan III
1) Pengertian
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan
adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/ periode antenatal, yang
apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu
(Pusdiknakes,2003). Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal
yang fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi
patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk
menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya
komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadi selama hamil
2) Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan
Pada umumnya 80-90 % kehamilan akan berlangsung normal dan
hanya 10-12 % kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang
menjadi kehamilan patologis. Kehamilan patologis tidak terjadi secara
mendadak karena kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung
secara bertahap dan berangsurangsur. Deteksi dini gejala dan tanda bahaya
selama kehamilan merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya
gangguan yang serius terhadap kehamilan ataupun keselamatan ibu hamil.
Faktor predisposisi dan adanya penyulit penyerta sebaiknya diketahui sejak
awal sehingga dapat dilakukan berbagai upaya maksimal untuk mencegah
gangguan yang berat baik terhadap kehamilan dan keselamatan ibu maupun
bayi yang dikandungnya.
3) Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I, Trimester II, Trimester
III
a. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I (0 – 12 minggu)
1. Perdarahan Pada Kehamilan Muda
Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan ialah
terjadinya Perdarahan. Perdarahan dapat terjadi pada setiap usia
kehamilan. Pada kehamilan muda sering dikaitkan dengan kejadian
abortus, misscarriage, early pregnancy loss. Perdarahan pada
kehamilan muda dikenal beberapa istilah sesuai dengan
pertimbangan masing-masing, setiap terjadinya perdarahan pada
kehamilan maka harus selalu berfikir tentang akibat dari perdarahan
ini yang menyebabkan kegagalan kelangsungan kehamilan
(Hadijanto, 2008)
i. Abortus
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Sebagai batasan
ialah kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gram (Hadijanto, 2008). Menurut SDKI tahun 2007
penyebab kematian ibu dikarenakan abortus (5%). Berdasarkan
jenisnya Sujiyatini dkk (2009) menyebutkan abortus dibagi
menjadi :
 Abortus Imminens (threatened)
Suatu abortus imminens dicurigai bila terdapat
pengeluaran vagina yang mengandung darah, atau
perdarahan pervaginam pada trimester pertama kehamilan.
Suatu abortus iminens dapat atau tanpa disertai rasa mules
ringan, sama dengan pada waktu menstruasi atau nyeri
pinggang bawah. Perdarahan pada abortus imminens
seringkali hanya sedikit, namun hal tersebut berlangsung
beberapa hari atau minggu. Pemeriksaan vagina pada
kelainan ini memperlihatkan tidak adanya pembukaan
serviks. Sementara pemeriksaan dengan real time ultrasound
pada panggul menunjukkan ukuran kantong amnion normal,
jantung janin berdenyut, dan kantong amnion kosong,
serviks tertutup, dan masih terdapat janin utuh.
 Abortus Insipien (inevitable)
Merupakan suatu abortus yang tidak dapat
dipertahankan lagi ditandai dengan pecahnya selaput janin
dan adanya pembukaan serviks. Pada keadaan ini didapatkan
juga nyeri perut bagian bawah atau nyeri kolek uterus yang
hebat. Pada pemeriksaan vagina memperlihatkan dilatasi
osteum serviks dengan bagian kantung konsepsi menonjol.
Hasil Pemeriksaan USG mungkin didapatkan jantung janin
masih berdenyut, kantung gestasi kosong (5-6,5 minggu),
uterus kosong (3-5 minggu) atau perdarahan subkorionik
banyak di bagian bawah.
 Abortus Incompletus (incomplete)
Adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa yang
tertinggal dalam uterus. Pada pemeriksaan vagina, canalis
servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam cavum
uteri atau kadang-kadang sudah menonjol dari osteum uteri
eksternum. Pada USG didapatkan endometrium yang tipis
dan ireguler.
 Abortus Completus (complete)
Pada abortus completus semua hasil konsepsi sudah
dikeluarkan. Pada penderita ditemukan perdarahan sedikit,
osteum uteri telah menutup, dan uterus sudah banyak
mengecil. Selain ini, tidak ada lagi gejala kehamilan dan uji
kehamilan menjadi negatif. Pada Pemeriksaan USG
didapatkan uterus yang kosong
 Missed Abortion
Adalah kematian janin berusia sebelum 20 minggu,
tetapi janin mati itu tidak dikeluarkan selama 8 minggu atau
lebih.
 Abortus Habitualis (habitual abortion)
Adalah abortus spontan yang terjadi berturutturut tiga
kali atau lebih. Pada umumnya penderita tidak sukar menjadi
hamil, namun kehamilannya berakhir sebelum 28 minggu
ii. Kehamilan ektopik
Adalah suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur
telah dibuahi tidak menempel pada dinding endometrium
kavum uteri. Lebih dari 95% kehamilan ektopik berada di
saluran telur (tuba Fallopii). Kejadian kehamilan ektopik tidak
sama diantara senter pelayanan kesehatan. Hal ini bergantung
pada kejadian salpingitis seseorang. Di Indonesia kejadian
sekitar 5-6 per seribu kehamilan. Patofisiologi terjadinya
kehamilan ektopik tersering karena sel telur yang telah dibuahi
dalam perjalanannya menuju endometrium tersendat sehingga
embrio sudah berkembang sebelum mencapai kavum uteri dan
akibatnya akan tumbuh di luar rongga rahim. Bila kemudian
tempat nidasi tersebut tidak dapat menyesuaikan diri dengan
besarnya buah kehamilan, akan terjadi rupture dan menjadi
kehamilan ektopik terganggu (Hadijanto, 2008).
Tanda dan gejala pada kehamilan muda, dapat atau
tidak ada perdarahan pervaginam, ada nyeri perut kanan/kiri
bawah. Berat atau ringannya nyeri tergantung pada banyaknya
darah yang terkumpul dalam peritoneum. Dari Pemeriksaan
fisik didapatkan rahim yang juga membesar, adanya tumor
didaerah adneksa. Adanya tandatanda syok hipovolemik yaitu
hipotensi, pucat dan ekstremitas dingin, adanya tanda-tanda
abdomen akut yaitu perut tegang bagian bawah, nyeri tekan dan
nyeri lepas dinding abdomen. Dari Pemeriksaan dalam serviks
teraba lunak, nyeri tekan, nyeri pada uterus kanan dan kiri.
A) Mola hidatidosa
Adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar
dimana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili korialis
mengalami perubahan berupa degenerasi hidropik. Secara
makroskopik, molahidatidosa mudah dikenal yaitu berupa
gelembung-gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan
jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa millimeter
sampai 1 atau 2 cm. Menurut Hadijanto (2008) pada
permulaannya gejala mola hidatidosa tidak seberapa berbeda
dengan kehamilan Mola hidatidosa Adalah suatu kehamilan
yang berkembang tidak wajar dimana tidak ditemukan janin dan
hampir seluruh vili korialis mengalami perubahan berupa
degenerasi hidropik. Secara makroskopik, molahidatidosa
mudah dikenal yaitu berupa gelembung-gelembung putih,
tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi
dari beberapa millimeter sampai 1 atau 2 cm. Menurut
Hadijanto (2008) pada permulaannya gejala mola hidatidosa
tidak seberapa berbeda dengan kehamilan
2. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada
kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini
biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10
minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG dalam seruMual dan muntah yang sampai
menggangguaktifitas seharihari dan keadaan umum menjadi lebih
buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum (Wiknjosastro, 2017)
3. Selaput kelopak mata pucat
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan
adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11 gr%
pada trimester I. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya
saling berinteraksi. Anemia pada trimester I bisa disebabkan karena
mual muntah pada ibu hamil dan perdarahan pada ibu hamil
trimester I (Saifuddin, 2018)
4. Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam
kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat
merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI
tahun 2007 penyebab kematian ibu karena infeksi (11%).
Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum
banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin, 2018).
Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu
masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil
yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala–gejala
penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan
fungsorgan vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan
dan masa nifas (Pusdiknakes, 2016)
b. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II (13 – 28 minggu)
1. Demam Tinggi Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC
dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat
merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI
tahun 2007 penyebab kematian ibu karena infeksi (11%). Penanganan
demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan
mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin, 2002, p.249).
Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu
masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil
yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala–gejala
penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi
organ vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan
masa nifas (Pusdiknakes, 2016)
2. Bayi kurang bergerak seperti biasa Gerakan janin tidak ada atau
kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam). Ibu mulai merasakan gerakan
bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak seperti
biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak
adanya tanda-tanda kehidupan janin didalam kandungan Beberapa ibu
dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur
gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali
dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan
dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2016)
3. Selaput kelopak mata pucat Merupakan salah satu tanda anemia.
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan
hemoglobin di bawah < 10,5 gr% pada trimester II. Anemia pada
trimester II disebabkan oleh hemodilusi atau pengenceran darah.
Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi
(Saifuddin,2018
c. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III (29 – 42 minggu)
1. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan antepartum atau perdarahan pada pada kehamilan
lanjut adalah perdarahan pada trimester terakhir dalam kehamilan
sampai bayi dilahirkan. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak
normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang tapi tidak selalu,
disertai dengan rasa nyeri (Pantiawati, 2015).

a) Plasenta Previa
Adalah plasenta yang berimplantasi rendah sehingga
menutupi sebagian/seluruh ostium uteri internum. Implantasi
plasenta yang normal adalah pada dinding depan, dinding
belakang rahim atau di daerah fundus uteri. Gejala-gejala yang
ditunjukkan seperti gejala yang terpenting adalah perdarahan
tanpa nyeri, bisa terjadi secara tiba-tiba dan kapan saja, bagian
terendah anak sangat tinggi karena plasenta terletak pada bagian
bawah rahim sehingga bagian terendah tidak dapat mendekati
PAP dan ukuran panjang rahim berkurang maka pada plasenta
previa lebih sering disertai kelainan letak.
b) Solusio Plasenta
Adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Secara
normal plasenta terlepas setelah anak lahir. Tanda dan gejalanya
terjadinya perdarahan namun terkadang darah tidak keluar,
terkumpul di belakang plasenta. (perdarahan
tersembunyi/perdarahan kedalam). Perdarahan disertai nyeri,
nyeri abdomen pada saat dipegang, palpasi sulit dilakukan,
fundus uteri makin lama makin naik dan denyut jantung bayi
biasanya tidak ada.
c) Sakit Kepala yang Berat
Sakit kepala sering kali merupakan ketidaknyamanan
yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan
suatu masalah serius adalah sakit kepala yang menetap dan
tidak hilang dengan beristirahat. Kadang- kadang dengan sakit
kepala yang hebat ibu mungkin menemukan bahwa
penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala
yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre eklampsia.
d) Penglihatan Kabur
Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu
dapat berubah dalam kehamilan. Tanda dan gejalanya adalah
pandangan kabur dan berbayang dan perubahan penglihatan ini
mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat dan mungkin
menandakan pre eklampsia.
e) Bengkak di Wajah Dan Jari-Jari Tangan
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika
muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat
dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini merupakan
pertanda anemia, gagal jantung atau pre eklampsia.
f) Keluar Cairan Pervaginam
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina normalnya
terjadi pada trimester ketiga namun ketuban dinyatakan pecah
dini (KPD) jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.
Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm
(sebelum kehamilan 37 minggu) maupun pada kehamilan
aterm. Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala I atau
awal kala persalinan, bisa juga belum pecah saat mengedan.
g) Gerakan Janin Tidak Terasa
Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya
selama bulan ke 5 atau ke 6, beberapa ibu dapat merasakan
gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan
melemah. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu
berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum
dengan baik.
h) Nyeri Abdomen yang Hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah
yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap
dan tidak hilang setelah beristirahat.
2.1.3 Kekurangan Energi Kronis
1) Pengertian
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana seseorang
mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau
menahun. Cara untuk mengetahui risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada
ibu hamil dengan pengukuran LILA. Namun pengukuran LILA tidak dapat
digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek. Ibu hamil
dengan KEK pada batas 23,5 cm mempunyai resiko 2,0087 kali untuk melahirkan
BBLR dibandingkan dengan ibu yang mempunyai LILA lebih dari 23,5 cm
(Yuliastuti E,2014.)
2) Faktor penyebab Kekurangan Energi Kronis
a. Faktor pendapatan keluarga
Masyarakat makin lama makin tumbuh dan kompleks. Sedikit sekali
diantara kita yang menanam makan kita sendiri. Banyak makanan yang harus
dibeli dari pasar. Perilaku konsumsi makanan merupakan refleksi dari
interaksi antara faktor ekonomi dengan faktor sosial budaya. Faktor ekonomi
keluarga berhubungan dengan tingkat pendapatan dan melahirkan daya beli
seseorang atau sekelompok orang apabila tingkat pendapatan tersebut
seimbang dengan jumlah anggota keluarga yang menjadi bebannya
(Muliawati,2013).
b. Faktor pendidikan ibu
Pemilihan makanan dan kebiasaan diet dipengaruhi oleh pengetahuan,
sikap terhadap makanan dan praktek-praktek pengetahuan tentang nutrisi
melandasi pemilihan makanan. Pendidikan formal dari ibu rumah tangga
sering kali mempunyai asosiasi yang positif dengan pengembangan pola-pola
konsumsi makanan dalam keluarga. Beberapa studi menunjukan bahwa jika
tingkat pendidikan ibu menigkat maka pengetahuan nutrisi dan praktik nutrisi
bertambah baik. Usaha- usaha untuk memilih makanan yang bernilai nutrisi
makin meningkat. Ibu rumah tangga yang mempunyai pengetauan nutrisi
akan memilih makanan yang bergizi dari pada yang kurang bergizi
(Muliawati, 2013).
c. Faktor umur ibu
Umur ibu merupakan salah satu faktor penting dalam proses kehamilan
hingga persalinan, karena kehamilan pada ibu yang berumur muda
menyebabkan terjadinya kompetisi makanan antara janin dengan ibu yang
masih dalam masa pertumbuhan (Mahirawati,V, K. 2014).
d. Faktor paritas
Paritas adalah berapa kali seorang ibu telah melahirkan. Dalam hal ini
ibu dikatakan terlalu banyak melahirkan adalah lebih dari 3 kali. Manfaat
riwayat obstetrik ialah membantu menentukan besaran kebutuhan akan zat
gizi karena terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh ibu.
Untuk paritas yang paling baik adalah 2 kali jarak melahirkan yang terlalu
dekat akan meyebabkan kulaitas janin/anak yang rendah dan juga akan
merugikan kesehatan ibu, ibu tidak memperoleh kesempatan untuk
memperbaiki tubuhnya sendiri karena ibu memerlukan energi yang cukup
untuk memulihkan keadaan setelah melahirkan anaknya. Dengan
mengandung kembali maka akan menimbulkan masalah gizi bagi ibu dan
janin/bayi berikut yang dikandung (Muliawati, 2013).
e. Faktor pola perilaku konsumsi makanan
Selama kehamilan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk
metabolisme tubuh baik pada ibu dan janin dalam kandungan meningkat.
Oleh karena itu pada masa kehamilan asupan gizi yang diperluan juga
meningkat, untuk pertumbuhan dan perkembangan janin juga pertambahan
besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu
dan janin. Ibu hamil yang mengalami kekurangan asupan gizi dan bersatus
gizi buruk maka mempunyai peluang besar untuk melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah (BBLR) (Mahirawati,V, K. 2014).
3) Tanda dan gejala kekurangan energi kronik
Adapun tanda dan gejala kekurangan energi kronik yaitu:
a) Lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm
b) Badan kurus
c) Konjungtiva pucat
d) Tensi kurang dari 100 mmHg
e) Hb kurang dari normal (<11 gr%)
f) Nafsu makan kurang
g) Mual
h) Badan lemas
i) Mata berkunang-kunang
4) Patofisiologi Kekurangan Energi Kronik
Patofisiologi penyakit gizi kurang terjadi melalui lima tahapan yaitu: pertama,
ketidakcukupan zat gizi. Apabila ketidakcukupan zat gizi ini berlangsung lama
maka persediaan / cadangan jaringan akan digunakan untuk memenuhi
ketidakcukupan itu. Kedua, apabila ini berlangsung lama, maka akan terjadi
kemerosotan jaringan, yang ditandai dengan penurunan berat badan. Ketiga,
terjadi perubahan biokimia yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan
laboratorium. Keempat, terjadi perubahan fungsi yang ditandai dengan tanda khas.
Kelima, terjadi perubahan anatomi yang dapat dilihat dari munculnya tanda klasik.
Proses terjadinya KEK merupakan akibat dari faktor lingkungan dan faktor
manusia yang didukung oleh kekurangan asupan zat-zat gizi, maka simpanan zat
gizi pada tubuh digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Apabila keadaan ini
berlangsung lama maka simpanan zat gizi akan habis dan akhirnya terjadi
kemerosotan jaringan (Putri, 2017:9)
5) Pencegahan pada Ibu Hamil dengan Kekuranga Energi Kronis
Peningkatan variasi dan jumlah makanan juga dapat menjadi salah satu upaya
pencegahan KEK. Kandungan zat gizi pada setiap jenis makanan berdeda-beda
dan tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung zat gizi secara lengkap,
maka untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar zat gizi diperlukan konsumsi
makan yang beragam. Selain itu, karena kebutuhan energi dan zat gizi lainnya
pada ibu hamil meningkat makan jumlah konsumsi makanan mereka harus
ditambah.
Mengurangi beban kerja pada ibu hamil. Berbagai penelitian menunjukkan
bahwa beban kerja yang berat pada wanita hamil akan memberikan dampak yang
kurang baik pada outcome kehamilannya.(Nurmadinisia R,2012)
Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian tablet tambah darah (TTD)
pada remaja putri dan terlaksananya program 1000 hari pertama kehidupan (Lakip
Kemenkes, 2015) dan juga dapat dilakukan dengan melakukan penyuluhan gizi
kepada ibu hamil (Azhara,dkk, 2015.).
6) Penanganan Kekuarangan Energi Kronis pada Ibu Hamil
Untuk mengatasi kekurangan gizi (KEK) yang terjadi pada ibu hamil,
Pemerintah memberikan bantuan berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Bentuk makanan berupa biskuit yang diberikan 1 bulan sekali dan dilakukan
observasi sampai ibu hamil dengan KEK tersebut mengalami pemulihan. PMT
adalah makanan bergizi yang diperuntukkan bagi ibu hamil yang mengalami
kekurangan energi kronis sebagai makanan tambahan untuk pemulihan gizi.
Pemulihan hanya sebagai tambahan terhadap makanan yang dikonsumsi oleh ibu
hamil sehari-hari, bukan sebagai pengganti makanan utama (Yuliastuti E,2014.).
7) Dampak Kekurangan Energi Kronis
a. Pada ibu hamil
Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan
makanan dengan kandungan zat-zat gizi yang berbeda dan disesuaikan dengan
kondisi tubuh dan perkembangan janin. Tambahan makanan untuk ibu hamil
dapat diberikan dengan cara meningkatkan baik kualitas maupun kuantitias
makanan ibu hamil sehari-hari, bisa juga dengan memberikan tambahan
formula khusus untuk ibu hamil. Apabila makanan selama hamil tidak
tercukupi maka dapat mengakibatkan kekurangan gizi sehingga ibu hamil
mengalami gangguan. Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko
dan komplikasi pada ibu hamil, antara lain anemia yang dapat berujung pada
pendarahan pasca persalinan, berat badan tidak bertambah secara normal dan
terkena infeksi. Pada saat persalinan gizi kurang dapat mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), serta
operasi persalinan (Muliawati. 2013).
b. Pada janin
Untuk pertumbuhan janin yang baik diperlukan zat-zat makanan yang
adekuat, dimana peranan plasenta besar artinya dalam transfer zat-zat makanan
tersebut. Suplai zat-zat makanan kejanin yang sedang tumbuh tergantung pada
jumlah darah ibu yang mengalir melalui plasenta dan zat-zat makanan yang
diangkutnya. Gangguan suplai makanan dari ibu mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan terjadinya keguguran (abortus),
bayi lahir mati (kematian neonatal), cacat bawaan, lahir dengan berat badan
lahir rendah (BBLR) atau PJT (pertumbuhan janin terhambat) (Muliawati.
2013).
2.1.4 Standar Asuhan Kebidanan
1. Langkah-langkah Asuhan Kebidanan Menurut Varney
a. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap
Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan secara lengkap dan akurat
dari berbagai sumber yang berkaitan dengan kondisi klien secara keseluruhan.
Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara :
1) Data subjektif/anamnesa
Nama : untuk membedakan pasien satu dengan yang lain
Umur : untuk memastikan usia dan sebagai identitas
Suku/bangsa : untuk mengetahui adat istiadat sehingga
mempermudah dalam melaksanakan tindakan kebidanan.
Agama : untuk memperoleh informasi tentang agama yang
dianut
Pendidikan : untuk memudahkan bidan memperoleh keterangan
atau dalam memberikan informasi mengenai suatu hal dengan
menggunakan cara yang sesuai dengan pendidikan.
Pekerjaan : untuk mengetahui apakah remaja terlalu lelah dalam pekerjaan
yang berhubungan dengan keseimbangan tubuh.
2) Data Objektif
Keadaan umum : bagaimana keadaan pasien
Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : untuk mengetahui tekanan darah pasien
Nadi : untuk mengetahui nadi pasien
Respirasi : untuk mengetahui respirasi Pasien
Suhu : untuk mengetahui suhu pasien
3) Pemeriksaan fisik
Kepala : untuk mengetahui warna dan kebersihan kepala
Muka : untuk mengetahui adanya pembengkakan pada wajah
Mata : untuk mengetahui sclera dan konjungtiva
Hidung : untuk mengetahui adanya pengeluaran sekrey dan
kelainan di hidung
Telinga : untuk mengetahui adanya pengeluaran serumen
Mulut : untuk mengetahui gigi, dan bibir dalam keadaan
normal
Leher : untuk mengetahui adanya pembengkakan kelenjar
tiroid , limfa, dan vena junggularis.
Payudara : untuk mengetahui bentuk, ukuran keadaan putting
Abdomen : untuk mengetahui pembesaran abdomen abnormal
Genetalia : untuk mengetahui adanya varices, tanda-tanda infeksi
dan pengeluaran pada vagina.
Anus : untuk mengetahui adanya hemoroid
Ekstremitas : untuk mengetahui reflek patella dan adanya varices.
4) Pemeriksaan penunjang lab
Pemeriksaan ini dilakukan jika perlu atau jika ada terdapat kelainan
pada saat pemeriksaan
b. Interprestasi data dasar
Pada langkah ini dilakukan tindakan identifikasi yang benar terhadap
diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien, berdasarkan interprestasi yang
benar atas data-data yang dikumpulkan. Data dasar yang telah dikumpulkan
diidentifikasi sehingga ditemukan masalah atau masalah yang spesifik.
Interprestasi data terdiri dari diagnose kebidanan, diagnose masalah dan
diagnosa kebutuhan. Interprestasi data pada adalah
1) Diagnosa kebidanan
Merupakan diagnose yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktik
kebidanan dan memenuhi standar nomenlaktur diagnosa kebidanan. Dasar
diagnosa tersebut adalah data subjektif berupa pernyataan pasien tentang
sering lelah, lesu, lemas, lunglai.
Hasil data objektif meliputi pemeriksaan umum, fisik dan ginekologi
serta hasil pemeriksaan penunjang. Diagnosa kebidanan ditulis dengan
lengkap berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan data penunjang.
2) Masalah
Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang
ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis.
3) Kebutuhan
Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum
teridentifikasi dalam diagnosis dan masalah yang didapatkan dengan
melakukan analisis data.
c. Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial
Diagnosa potensial ditegakan berdasarkan diagnose atau masalah yang
telah diidentifikasi. Bidan dituntut untuk tidak hanya merumuskan masalah
tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau diagnosa
potensial tidak terjadi.
d. Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera
Menentukan kebutuhan klien terhadap tindakan yang segera dilakukan
oleh bidan atau untuk konsultasi, kolaborasi serta melakukan rujukan terhadap
penyimpangan abnormal.
e. Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh
Merupakan pengembangan rencana asuhan yang menyeluruh dan
ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah
diidentifikasi atau diantidipasi . rencana harus mencakup setiap hal yang
berkaitan dengan semua aspek kesahatan dan disetujui oleh kedua belah pihak.
f. Pelaksanaan Langsung Asuhan Dengan Efisien dan Aman
Langkah ini merupakan pelaksaan dari rencana asuhan secara efesien
dan aman. Langkah ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau anggota tim
kesehatan lainnya.
g. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengkaji keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan.
Pendokumentasian ( SOAP)
1. Subjektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis sebagai langkah pertama.

2. Objektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil
laboratorium dan uji lain yang diirumuskan dalam data focus untuk mendukung
asuhan sebagai langkah kedua.
3. Analisa
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan interprestasi data
subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi :
a. Diagnosis atau masalah
b. Antisipasi diagnosis/masalah potensial
c. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter
4. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan penatalaksanaan yang
sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif, tindakan segera, tindakan secara
komprehensif, penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi dari rujukan.
2.1.5 Kajian Dari Jurnal Ilmiah
1) Jurnal 1
Judul :

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester III Dengan Kurang Energi Kronis

(KEK) di Wilayah Kerja Puskesmas Brambang Kecamatan Diwek Kabupaten

Jombang

Tujuan :

Untuk melakukan asuhan kebidanan pads ibu hamil trimester III Dangan Kek

dalam penanganan pola nutrisi di puskesmas Bambang.

Isi :

Gizi ibu hamil dapat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan ibu baik sebelum

mapupun Salama hamil. Salah satu masalah gizi yang dialami oleh ibu hamil

adalah kurang energy kronis (kek), hal ini kemungkinan akan berdampak

melahirkan bayi Dengan berat lahir rendah, pertumbuhan Dan perkembangan

janin terhambat Dan kemungkinan premature.

Jenis penelitian :

Penelitian kualitatif Dengan deskriptif

Metode :
Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan deskriptif. Teknik

pengambilan data dengan menggunakan proporsif sampling

Hasil :

Hail asuhan Salama 3 minggu menunjukkan bahwa kedua pasien mengalami

kenaikan berat badan, pasien ke 1 nail 1,9 kg Dan pasien ke 2 nail 1,4 kg.

Kesimpulan :

Setelah penulis membahas tentang Manajemen Asuhan Kebidanan Pada

Ny”R” Dan Ny “K” hail trimester III Dungan KEK berdasarkan landasan teori

Dan penerapan manejemen asuhan kebidanan maka peneliti dapat mengambil

kesimpulan bahwa keadaan kedua pasien tidak terdapat perbedaan Antara

fakta Dengan teori.

2) Jurnal 2
Judul :

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Energi Kronik (KEK) di Puskesmas Kelayan

Timur Banjarmasin.

Tujuan :

Memberikan asuhan kebidanan pads ibu hamil Dungan kekurangan energy kronik

(KEK) di puskesmas kelayan timur banjarmasin

Isi :

Kekurangan energy kronik (kek) merupakan kondisi yang disebabkan oleh adanya

ketidakseimbangan asupan gizi Antara energy dan protein, sehingga zat gizi yang

dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Berdasarkan data (Riskesdas) National tahun

2018 proporsi kek pads wanita usia subur yaitu ibu hamil di Kalimantan selatan

sebanyak 17,5% ibu hamil yang mengalami kek.

Jenis penelitian :
Jenis penelitian menggunakan studi kasus. Teknik pengumpulan data

menggunakan data primer meliputi wawancara Dan pemeriksaan fisik

Metode :

Metode penelitian yang menggunakan metode deskriptif

Hasil :

Berdasarkan hasil studi kasus yang telah dilakukan pengkajian sehingga di

dapatkan hasil Analisa data yaitu G4P2A1 usi akehamilan 25 minggu

kehsmilan fisiologis janin tunggal hidup intra uteri Dungan masalah kek.

Penatalaksanaan yang diberikan yaitu menganjurkan ibu untuk makan

makanan yang bergizi, pemberian makanan tambahan berupa biscuit Dan

susu. Dilakukan pemantauan Salama 2 minggu di dapatkan hasil terjadinya

kenaikan LILA.

Kesimpulan :

G4P2A1 usia kehamilan 25 minggu kehsmilan fisiologis janin janin tunggal

hidup intra uteri Dungan masalah kek. Mendapat konseling gizi, PMT berupa

biscuit, dan mengalami pengingkatan LILA.

BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY”I” UMUR 23 TAHUN GIPOAO
GESTASI 12 MINGGU DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI
PUSKESMAS TOILI 1 SULAWESI TENGAH
1. PENGKAJIAN
1.1 DATA SUBJEKTIF
Anamnesa dilakukan oleh : Bidan Komariah Di : puskesmas toili 1
Tanggal : 07 Januari 2022 Pukul :09.00 wita
1.1.1 IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny I Nama Suami : Tn S
Umur : 23 tahun Umur : 28 tahun
Suku/ Bangsa : Jawa Suku/ Bangsa : Jawa
Agama : islam Agama : islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Tani
Alamat : Bumiharjo Alamat : Bumiharjo

1.1.2 Alasan kunjungan saat ini


Pasien datang ingin memeriksakan kehamilannya

1.1.3 Keluhan utama


Ibu mengalami pusing sejak minggu lalu, nafsu makan berkurang, lemas, berat
badan menurun

1.1.4 Riwayat menstruasi


1.1.5 Menarche : 15 tahun
1.1.6 Siklus menstruasi : 30 hari
1.1.7 Lama : ± 1 minggu
1.1.8 Banyaknya darah ± ganti pembalut 4x sehari
1.1.9 Dysmenorhoe : Ya/tidak (sebelum/selama/sesudah menstruasi)
1.1.10 Flour albus : Ya/tidak (sebelum/selama/sesudah menstruasi
Bila ya: Warna putih/kuning/kehijauan/kecoklatan
Warna bening
Berbau Gatal
1.1.11 HPHT : 16 oktober 2021

1.1.12 Status perkawinan


a. Kawin : 1 kali
b. Lama perkawinan terakhir: 1 tahun

1.1.13 Riwayat kehamilan sekarang


a. Hamil yang ke : Pertama (1)
b. Umur kehamilan : 12 minggu
c. Gerakan anak pertama kali dirasakan : balt
d. Gerak anak sekarang : Balt
e. Periksa kehamilan : TM I : Periksa/tidak, berapa kali: 1x di bidan
Keluhan : pusing, cepat lelah, mual
muntah
Terapi : folevit 1x1
Anjuran: Banyak istirahat dan makan
makanan yang bergizi
Tgl terakhir periksa : 07 januari 2022
f. Status TT ke- : Belum TT
g. Pernah mendapatkan tablet Fe: Ya/ Tidak
h. Fe diminum teratur : Ya/ Tidak ( alasan :................................. )
i. Pemeriksaan laboratorium yang sudah pernah didapat :
Hb : Ya/ Tidak, Hasil 12,5 gr/dl
HIV : Ya/ Tidak, Hasil NR (Non Reaktif)
SIF : Ya/ Tidak, Hasil NR (Non Reaktif)
HBsAg : Ya/ Tidak, Hasil NR (Non Reaktif)
j. KIE yang sudah pernah didapat :
Senam hamil :
Gizi :
Posyandu : Y
Persiapan kelahiran :
Tanda bahaya kehamilan :
Tanda-tanda kelahiran :
ASI eksklusif :

1.1.14 Riwayat kesehatan keluarga


a. Penyakit keturunan : Ada Tidak Ada
Jika ada, sebutkan :
b. Penyakit lain dalam keluarga : Ada Tidak Ada
Jika ada, Sebutkan :

1.1.15 Riwayat kesehatan yang lalu


a. Penyakit menahun : Ya Tidak
b. Penyakit menurun : Ya Tidak
c. Penyakit menular : Ya Tidak

1.1.16 Keadaan psikososial


a. Kehamilan ini diharapkan: Ya Tidak
Alasan : ini prnikahn yang pertama dan ingin memiliki anak
b. Kehamilan ini direncanakan: Ya Tidak
Alasan : ingin memiliki anak
c. Harapan terhadap kehamilan sekarang
- Jenis kelamin : Perempuan
- Penolong : Bidan
- Tempat bersalin : Puskesmas

1.1.17 Latar belakang budaya dan dukungan keluarga


a. Kebiasaan/upacara adat istiadat saat hamil : Tidak ada
b. Kebiasaan keluarga yang menghambat : Tidak ada
c. Kebiasaan keluarga yang menunjang : Tidak ada
d. Dukungan dari suami : Suami sangat mendukung dengan
kehamilan yang pertama
e. Dukungan dari keluarga yang lain: keluarga sangat mendukung dengan
kehamilan ini
1.1.18 Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Sebelum hamil : 3 x/hari, Menu Seimbang: Ya Tidak
Selama hamil : 1 x/hari, Menu Seimbang: Ya Tidak
Keluhan yang dirasakan : kurang nafsu makan
b. Pola Eliminasi
Sebelum hamil : BAK 2 x/hari, BAB: Rutin Tidak Rutin
Selama hamil : BAK 1 x/hari, BAB: Rutin Tidak Rutin
Keluhan yang dirasakan : susah BAB
c. Pola istirahat tidur
Sebelum hamil : 7-8 jam/Hari
Selama hamil : 4-6 jam/Hari
Keluhan yang dirasakan : susah istirahat malam
d. Pola Aktivitas
Sebelum hamil : Ringan Berat
Selama hamil : Ringan Berat
Keluhan yang dirasakan : badan lemas
e. Pola seksualitas
Sebelum hamil : 3 x/minggu
Selama hamil : 1 x/minggu
Keluhan yang dirasakan : tidak ada
f. Perilaku Kesehatan
Obat-obatan terlarang : Ya Tidak
Jamu : Ya Tidak
Rokok : Ya Tidak
Alkohol : Ya Tidak
g. Personal Hygiene
Mandi, keramas, gosok gigi : 2x/hari
Ganti celana dalam dan pembalut : 1x/hari
Keluhan yang dirasakan : Tidak ada

1.2 DATA OBJEKTIF


1.2.1 Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran : Composmentis
b. TD : 104/69 mmHg
c. Suhu : 36,5 o C
d. Nadi : 80 x/menit
e. RR : 24 x/menit
f. BB sebelum hamil : 45 Kg
g. BB Saat Hamil : 34 Kg
h. TB : 155 Cm
i. LILA : 19,5 Cm
j. HPL : 23 juli 2022
k. IMT : Kurus (< 18,5) = 14,15

1.2.2 Pemeriksaan Khusus


 Kepala
Rambut : Merata Tidak Merata
Bentuk : Simetris Tidak Simetris
Kebersihan : Bersih Kotor
 Muka :
Conjungtiva : Anemis Normal
Sklera : Ikterus Normal
 Mulut dan gigi : Bibir : Kering Pucat Normal
Lidah : Bersih Kotor
Gigi : Karies
 Hidung : Simetris : Ya Tidak
Sekret : Ada Tidak Ada
Kebersihan : Ya Tidak
 Leher : Pembesaran vena jugularis : Ya Tidak
Pembesaran kelenjar thyroid: Ya Tidak
Pembesaran kelenjar getah bening : Ya
Tdk
 Dada : pembesaran/benjolan : Ya Tidak
Ronchi Wheezing
 Perut : Pembesaran : Ya Tidak
Riwat bedah : Ya Tidak
Meteorismus
Linea
Striae
 Anogenetalia : Vulva vagina warna :
Luka parut : Ya Tidak
Oedema : Ya Tidak
Varises : Ya Tidak
Keluaran : Ya Tidak
Hemorroid : Ya Tidak
Kebersihan : Ya Tidak
 Ekstremitas atas dan bawah : Oedema : Ya Tidak
Varises : Ya Tidak
1.2.3 Palpasi Leopold
LEOPOLD I : 2 jari di atas symfisis
LEOPOLD II : balt
LEOPOLD III :balt
LEOPOLD IV: balt
TFU (Mc. D)= balt
TBJ =-

AUSKULTASI:
1. DJJ : Frekuensi - x/ menit, teratur ( Ya/tidak ) ,kuat ( ya/tidak)
Posisi Pungtum maximum :

1.2.4 Pemeriksaan dalam (bila ada indikasi): tidak di lakukan


1.2.5 Pemeriksaan laboratorium
Hb : 12,5 gr/dl
HIV : NR (Non Reaktif)
SIF : NR (Non Reaktif)
HBsAg : NR (Non Reaktif)
2. ANALISA DATA/DIAGNOSA:
Hari: Tanggal : Jam:

Diagnosa Analisa Data


Data Subjektif
NY “I” umur 22 tahun 1. Pasien datang ingin memeriksakan
kehamilannya
G1P0A0 hamil 12 minggu 2. Ibu mengalami pusing sejak minggu lalu,
dengan KEK nafsu makan berkurang, lemas, berat badan
menurun

Data Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
c. TD : 104/69 mmHg
d. Suhu : 36,5 o C
e. Nadi : 80 x/menit
f. RR : 24 x/menit
g. BB sebelum hamil: 45 Kg
h. BB Saat Hamil : 34 Kg
i. TB : 155 Cm
j. LILA : 19,5 Cm
k. HPL : 23 juli 2022
l. IMT : Kurus (< 18,5) = 14,15
m. LEOPOLD I : 2 jari di atas symfisis
LEOPOLD II : balt
LEOPOLD III :balt
LEOPOLD IV: balt
TFU (Mc. D)= balt
n. Hb : 12,5 gr/dl
HIV : NR (Non Reaktif)
SIF : NR (Non Reaktif)
HBsAg : NR (Non Reaktif)

1. DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL


Potensial terjadinya perdarahan, abortus, infeksi Dan partus lama

2. EVALUASI KEBUTUHAN SEGERA


Kolaborasi dengan petugas gizi untuk pemberian makanan tambahan, pemberian
tablet Fe serta memberikan motivasi pada ibu tentang pentingnya pemenuhan gizi

3. INTERVENSI
Diagnosa Perencanaan dan Rasional
1. Bina hubungan saling percaya
NY “I” umur 22 tahun G1P0A0 hamil R/ : agar terjadi hubungan terapeutik
12 minggu dengan KEK antara bidan dan klien
2. Mematuhi protokol kesehatan Covid-19
sebelum masuk pemeriksaan
R/ : Pasien tetap mematuhi protokol
kesehatan Covid-19 sebelum masuk
pemeriksaan
Melakukan pemeriksaan kehamilan
R/ : untuk mengetahui pertumbuhan Dan
perkembangan janin
3. Memberikan KIE kepada ibu tentang
keadaan kehamilan ibu dan resiko tinggi
kehamilan dengan kekurangan energi
kronik
R/ : agar ibu mengetahui resiko tinggi apa
saja yang akan terjadi pada kehamilan
Dungan kek
4. Mengajarkan kepada ibu tentang
bagaimana cara menyajikan makanan
dengan panduan buku KIA
R/ : dengan kondisi ibu yang kekurangan
energi kronik maka sangat penting untuk
memperhatiakn pola makan serta
mengkonsumsi makanan yang bergizi dan
teratur serta mengkonsumsi makanan yang
mengandung protein dan karbohidrat yang
cukup seperti nasi, umbi-umbian, protein
hewani seperti daging, ikan, protein dan
protein nabati seperti tempe, tahu sorta
sayuran hijau dan buah.
5. Menganjurkan kepada ibu untuk
meluangkan wakunya untuk istirahat
R/ : untuk meningkatkan fungsi
fisiologis pada tubuh oleh karena itu
diperlukann istriahat yang cukup untuk
relaksasi yang cukup pada otot
6. Jelaskan ibu 9 panda bahaya pads
kehamilan
R/ : Sakit Kerala yang berlebihan,
Penglihatan kabur, edema pads wajah dan
tungkai, mual muntah yang berlebihan,
nyeri perut yang hebat, penurunan gerakan
janin, perdarahan pervaginan, demand
yang hebat serta kejang.
7. Melakukan penyuluhan tentang KEK
R/ : untuk memberikan informasi keypads
ibu apa saja tanda-tanda yang dialami serta
komplikasi yang terjadi pada KEK
8. Pemberian obat Fe (1x1),
R/ : pembagian tablet penamah darah atau
fe bertujuan pembentukan sel darah
Merah dalam tubuh untuk mencegah
terjadinya anemia. Melakukan kolaborasi
dengan puskesmas setempat (petugas gizi)
untuk memberikan PMT
R/ : untuk memberikan makanan
pendamping beruba biskuit ibu hamil
9. Beritahu klien datang periksa ulang 2
minggu kedepan atau bila Ada keluhan
R/ : untuk memantau pertumbuhan dan
perkembangan janin serta mendeteksi
terhadap kelainan yang ada

6. PENATALAKSANAAN
Diagnosa Penatalaksanaan
1. Pukul 09.20wita
NY “I” umur 22 tahun G1P0A0 hamil Bina hubungan saling percaya
Hasil : agar terjadi hubungan
12 minggu dengan KEK
terapeutik antara bidan dan klien
2. Pukul 09.25 wita
Pasien tetap mematuhi protokol kesehatan
Covid-19 sebelum masuk pemeriksaan
Hasil : pasien tetap menggunakan
masker
3. Pukul 09.30 wita
Melakukan pemeriksaan fisik dan tanda-
tanda vital ibu
Hasil :
Kesadaran : Composmentis
TD : 104/69 mmHg
Suhu : 36,5 o C
Nadi : 80 x/menit
RR : 24 x/menit
BB sebelum hamil: 45 Kg
BB Saat Hamil: 34 Kg
TB : 155 Cm
LILA : 19,5 Cm
HPL : 23 juli 2022
IMT : Kurus (< 18,5) =
14,15
LEOPOLD I : 2 jari di atas
symfisis
LEOPOLD II : balt
LEOPOLD III :balt
LEOPOLD IV: balt
TFU (Mc. D)= balt
Hb : 12,5 gr/dl
HIV : NR (Non Reaktif)
SIF : NR (Non Reaktif)
HBsAg:NR (Non Reaktif)
4. Pukul 09.35 wita
Memberikan KIE kepada ibu tentang
keadaan kehamilan ibu dan resiko tinggi
kehamilan dengan kekurangan energi
kronik
5. Pukul 09.40 wita
Mengajarkan kepada ibu tentang
bagaimana cara menyajikan makanan
dengan panduan buku KIA
6. Pukul 09.45 wita
Menganjurkan kepada ibu untuk
meluangkan wakunya untuk istirahat
7. Pukul 09.50 wita
Menjelaskan ibu 9 panda bahaya pads
kehamilan
8. Pukul 10.00 wita
Melakukan penyuluhan tentang KEK
9. Pukul 10.05 wita
Pemberian obat Fe (1x1),
10. Pkul 10.10 wita
Melakukan kolaborasi dengan puskesmas
setempat (petugas gizi) untuk memberikan
PMT
11. Pukul 10.15 wita
Memberitahu klien datang periksa ulang 2
minggu kedepan atau bill Ada keluhan

7. EVALUASI ( tgl 07 januari 2022 pukul 10.30)


Subyektif Obyektif Assestment Planning
ibu mengerti Kesadaran : 1. Menganjurkan
dan NY “I” umur 22
Composmentis pasien utnuk
memahami
tentang TD :104/69 tahun G1P0A0 hamil menjalankan
kehamilannya 12 minggu dengan
mmHg anjuran bidan
Suhu : 36,5 o C KEK 2. Menganjurkan

Nadi : 80 x/menit pasien untuk


RR : 24 x/menit periksa ulang 2
BB sebelum hamil: minggu lagi atau
45 Kg sewaktu-waktu
BB Saat Hamil: 34 bila ada keluhan
Kg
TB : 155 Cm
LILA : 19,5 Cm
HPL : 23 juli
2022
IMT : Kurus (<
18,5) = 14,15
LEOPOLD I : 2
jari di atas symfisis
LEOPOLD II : balt
LEOPOLD III :balt
LEOPOLD IV: balt
TFU (Mc. D)=
balt
Hb : 12,5 gr/dl
HIV : NR (Non
Reaktif)
SIF : NR (Non
Reaktif)
HBsAg:NR (Non
Reaktif)
BAB IV

PEMBAHASAN

Terlaksananya Asuhan Kebidanan Remaja pada Ny. “I” dengan kehamilan KEK di

wilayah Puskesmas Toili 1 sulawrsi tengh dimana untuk penyusunan Askebnya disesuaikan

dengan tinjauan pustaka baik yang di dapatkan dari buku maupun jurnal ilmiah. Namun tidak

terdapat kesenjangan yang terjadi Antara praktek yang dilakukan di Puskesmas Toili 1

sulawrsi tengh Dengan teori yang ada. Disini penulis Alan menjelaskan kesenjangan tersebut

menurut langkah-lahkah dalam management kebidanan menurut Varney yang meliputi tujuh

langkah.

1. Pengkajian

pada kasus Ny. “I” dengan kehamilan KEK di wilayah Puskesmas Toili 1 sulawrsi tengah
dengan data subjektif yaitu Ibu mengalami pusing sejak minggu lalu Dan nafsu makan yang
kurang. Dan data objektif yaitu : Kesadaran: Composmentis, TD :104/69 mmHg, Suhu :
36,5 o C, Nadi : 80 x/menit, RR : 24 x/menit, BB sebelum hamil: 45 Kg, BB
Saat Hamil: 34 Kg, TB : 155 Cm, LILA : 19,5 Cm, LEOPOLD I : 2 jari di atas
symfisis, LEOPOLD II : balt , LEOPOLD III :balt , LEOPOLD IV: balt, TFU (Mc. D)=
balt, Hb : 12,5 gr/dl, HIV : NR (Non Reaktif), SIF : NR (Non Reaktif),
HBsAg:NR (Non Reaktif). Dari data tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus
2. Interprestasi data

Pada kasus di dapat diagnosa kebidanan Ny ‘’I’’ umur 22 tahun dengan KEK, Ibu

mengatakan hamil anak ke 2 ibu susah makan Karena tidak ada nafsu makan menurun, ibu

jarang Bergerac Dan hanya dapat mengerjakan pekerjaan ibu rumah tangga yang ringan,

Penyuluhan tentang pemenuhan nutrisi, Pemberan fe serta Control ulang bila ada keluhan

3. Diagnosa Potensial

Pada kasus Ny “I” Potential terjadinya perdarahan, abortus, infeksi Dan partus lama
4. Antisipasi

Pada kasus Ny “I” tidak dilakukan antisipasi Karena tidak ada data yang

menunjukkan situasi yang memerlukan tindakan segera atau kolaborasi dengan tim

kesehatan lainnya tetapi Pemberian terapi berupa makanan tambahan, tablet fe, serta

memberikan motivasi pads ibu tentang pentingnya keluarga Saddar gizi

5. Perencanaan

Pada kasus isi ini telah direncanakan asuhan kebidanan yaitu beri penjelasan pada Ny

“I” tentang kondisinya, Bina hubungan saling percaya, Melakukan pemeriksaan

kehamilan, Menganjurkan ibu untuk istirhat yang cukup Mengajarkan ibu cara untuk

menghitung pergerakan janinnya untuk memantau kesehatan bayinya, Menjelaskan pads

ibu untuk memperhatikan pola makan selama hamil Dan memperbaiki konsumsi

makanan dengan mengkonsumsi maknanan yang bergizi Dan beragam, menjelaskan ibu

9 tanda bahaya pads kehamilan, Diskusikan dengan ibu tentang persiapan persalinan,

Pemberian obat Fe (1x1), Dan PMT, Beritahu klien kapan harms periksa ulang lagi

6. Pelaksanaan

Pada pelaksanaan asuhkan kebidanan pada dismenore merupakan dari rencana

tindakan yang menyeluruh.

7. Evaluasi

Evaluasi dari studi kasus diperoleh pasien bersedia untuk melakukan anjuran yang

telah diberikan oleh bidan untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
BAB V

PENUTUP

Pada bab ini penulis mengambil simpulan Dan saran setelah dilakukan asuhan kebidanan

pada Ny ‘’I’’ dengan kehamilan dengan KEK di puskesmas toili 1 sulawesi tengah sebagai

berikut :

5.1 KESIMPULAN

1) Pengkajian

pada kasus Ny. “I” dengan kehamilan KEK di puskesmas toili 1 sulawesi

tengah dengan data subjektif yaitu Ibu mengalami pusing sejak minggu lalu Dan

nafsu makan yang kurang. Dan data objektif yaitu : Kesadaran: Composmentis,

TD :104/69 mmHg, Suhu : 36,5 o C, Nadi : 80 x/menit, RR : 24

x/menit, BB sebelum hamil: 45 Kg, BB Saat Hamil: 34 Kg, TB : 155 Cm, LILA

: 19,5 Cm, LEOPOLD I : 2 jari di atas symfisis, LEOPOLD II : balt ,

LEOPOLD III :balt , LEOPOLD IV: balt, TFU (Mc. D)= balt, Hb : 12,5 gr/dl, HIV

: NR (Non Reaktif), SIF : NR (Non Reaktif), HBsAg:NR (Non Reaktif).

Dari data tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus

2) Interprestasi data

Pada kasus di dapat diagnosa kebidanan Ny ‘’I’’ umur 22 tahun dengan KEK,

Ibu mengatakan hamil anak ke 1 ibu susah makan Karena tidak ada nafsu makan

menurun, ibu jarang Bergerac Dan hanya dapat mengerjakan pekerjaan ibu rumah

tangga yang ringan, Penyuluhan tentang pemenuhan nutrisi, Pemberan fe Dan serta

Control ulang bila ada keluhan

3) Diagnosa Potensial

Pada kasus Ny “I” Potential terjadinya perdarahan, abortus, infeksi Dan partus lama
4) Antisipasi

Pada kasus Ny “I” tidak dilakukan antisipasi Karena tidak ada data yang

menunjukkan situasi yang memerlukan tindakan segera atau kolaborasi dengan tim

kesehatan lainnya tetapi Pemberian terapi berupa makanan tambahan, tablet fe, serta

memberikan motivasi pada ibu tentang pentingnya keluarga Sadar gizi

5) Perencanaan

Pada kasus isi ini telah direncanakan asuhan kebidanan yaitu beri penjelasan

pada Ny “I” tentang kondisinya, Bina hubungan saling percaya, Melakukan

pemeriksaan kehamilan, Menganjurkan ibu untuk istirhat yang cukup Mengajarkan

ibu cara untuk menghitung pergerakan janinnya untuk memantau kesehatan bayinya,

Menjelaskan pads ibu untuk memperhatikan pola makan selama hamil Dan

memperbaiki konsumsi makanan dengan mengkonsumsi maknanan yang bergizi Dan

beragam, menjelaskan ibu 9 tanda bahaya pads kehamilan, Diskusikan dengan ibu

tentang persiapan persalinan, Pemberian obat Fe (1x1), Dan PMT, Beritahu klien

kapan harms periksa ulang lagi

6) Pelaksanaan

Pada pelaksanaan asuhkan kebidanan pada kehamilan merupakan dari rencana

tindakan yang menyeluruh.

7) Evaluasi

Evaluasi dari studi kasus diperoleh pasien bersedia untuk melakukan anjuran

yang telah diberikan oleh bidan untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan

5.2 SARAN

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan askeb ini masih terdapat banyak

kekurangan baik dalam sistematika penulisan maupun dari isi askeb, oleh karena itu
untuk memperbaiki askeb ini dan askeb-askeb selanjutnya kami berharap saran dan kritik

yang membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang


DAFTAR PUSTAKA

Dito, Ari, 2011. Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk perencanaan dan

pendokumentasian pasien.: Jakarta

Muliawati, 2013. Asuhan Kehamilan. Jakarta.

Nugroho, 2014. Pola makan Dan Gaya hidup Salama hamil : Jakarta

Nugroho, utama, 2014. Pengantar Proses Keperawatan. EGC : Jakarta.

Pantiawati, 2015. Baku Saku dasar-dasar obstetric: Jakarta

Syafrudin 2011. Segi Praktis Ilmu Penyakit Dalam. Binarupa Aksara : Jakarta

http://id.wikipedia.org/wiki/kehamilan

http://www.kompas.com/ver1/Kesehatan/0611/30/104458.

Walyani, 2015. Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai