Anda di halaman 1dari 9

T

PENDIDIKAN
INTERPROFESI (IPE)
Kebijakan Pemerintah
terkait dengan IPE
Introduction
Pendidikan interprofesi (Interprofessional
Education, selanjutnya disingkat IPE)
merupakan upaya strategis untuk
mempersiapkan peserta didik dalam
menghadapi masalah kesehatan yang
kompleks serta perkembangan tekonologi
bidang kesehatan yang pesat.
Pendidikan interprofesi merupakan aplikasi
konsep pendidikan kolaborasi yang
mencakup banyak aspek didalamnya,
antara lain kerjasama dalam tim,
komunikasi inter dan antarprofesi dan
pemahaman peran dan tugas setiap profesi.
WHO menyatakan perlunya perbaikan sistem
kesehatan secara menyeluruh termasuk dalam
hal pendidikan tenaga kesehatan.

Hal ini semakin dipertegas dalam laporan


tahunan WHO pada tahun 2000 yang
merekomendasikan pembangunan sistem
kesehatan nasional dan menegaskan pentingnya
penyediaan SDM kesehatan yang didukung
dengan sistem pendidikan yang melibatkan
seluruh profesi terkait pada setiap negara
Untuk menguatkan penerapan IPE, pada tahun
2010, WHO memperkenalkan strategi IPE dalam
bentuk “Framework for Action on
Interprofessional Education & Collaborative
Practice".

Munculnya strategi ini adalah sebagai upaya


untuk memperkuat sistem pelayanan kesehatan
berdasarkan dasar-dasar kesehatan primer, yang
bertujuan untuk mencapai kesehatan bagi semua
orang melalui pelayanan kesehatan primer
Pendidikan interprofesi merupakan “an
occasion when two or more professions learn
with, from and about each other to improve
collaboration and the quality of care”.
Konsep dasar dari definisi tersebut diatas
adalah suatu proses pembelajaran yang
melibatkan dua atau lebih profesi yang
berbeda dan adanya proses saling interaksi di
dalammnya
Landasan Fisiologis IPE
1. Learning to know penguasaan yang luas akan
bidang ilmu tertentu  learning to how
2. Learning to do  belajar untuk mengaplikasikan
ilmu, bekerja sama dalam tim, together belajar
memecahkan masalah dalam berbagai situasi
3. Learning to be  belajar untuk dapat mandiri,
menjadi orang yang bertanggung jawab untuk
mewujudkan tujuan bersama
4. Learning to live together  belajar memahami dan
menghargai orang lain.
Landasan Historis
Pendidikan tenaga kesehatan tidak lepas dari
perjalanan sejarah bangsa

Landasan Sosiologis
Pendidikan tenaga kesehatan berkembang pesat
 peningkatan mutu  pembelajaran SCL
tujuan utama pendidikan interprofesi
terbentuknya praktik kolaborasi  inti dalam
system kesehatan
Landasan Yuridis

 UUD Negara RI Tahun 1945.


 UU No 29 Tahun 2003 tentang System Pendidikan
Nasional.
 UU No 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
 UU No 36 Tahun 2009
 PP No 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
 PP No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
 UU No 36/ 2014 tentang tenaga kesehatan & UU No
38 Tahun 2014 tentang keperawatan

Anda mungkin juga menyukai