Anda di halaman 1dari 2

Nama : Magfira Yusuf

Nim : PO7120321206
Kelas : B

KASUS 1
Seorang remaja, sering mengalami kambuh akibat tidak mendapatkan obat, sebagai pelarian remaja
tersebut sering memakai lem fox, bensin dll. Apa yang akan saudara lakukan jika menemukan kasus
tersebut ?
Jawab :
Menurut saya sebagai orang tua
- Menanamkan nilai-nilai yang baik bagi anaknya, memperhatikan setiap perkembangan
anaknya.
- Memperhatikan pergaulan anaknya dengan teman-temannya.
- Berikan arahan dan pencerahan tentang agama kepada anaknya agar dapat membedakan
mana yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
- Sebaiknya orang tua memberikan tambahan pendidikan dengan menyekolahkan anaknya
di madrasah agar dapat tambahan ilmu.
Menurut saya sebagai tim kesehatan

- Memberikan penyuluhan kepada anak-anak tentang dampak dari perilaku menghisap lem.
- Bagi pihak sekolah, agar memberikan arahan-arahan yang positif untuk menghindari
bahaya zat adiktif bagi generasi muda.
- Membuat kegiatan ekstrakulikuler agar siswa-siswi nya memiliki kegiatan yang
bermanfaat untuk melatih, mendidik serta memberikan wawasan yang lebih bermanfaat
bagi diri mereka.
- Bagi dinas sosial agar memberikan sanksi agar anak-anak yang berperilaku ngelem
tersebut jera dan tidak mengulanginya lagi.
KASUS 2
Seorang remaja dalam keluarga termasuk keluarga broken home, ada riwayat pemakai morfin, saat ini
sakaw, ada riwayat hiv tetapi belum aids. Apa yang akan saudara lakukan terhadap kasus
tersebut ?

Jawab :

- Sakau atau sakaw ( putus obat) adalah gejala tubuh yang terjadi akibat pemberhentian
pemakaian obat secara mendadak atau akibat penurunan dosis obat secara drastis
sekaligus.
- HIV adalah virus sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel
CD4 yang mengakibatkan daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan
diserang berbagai penyakit.
- HIV merupakan penyakit seumur hidup tanpa gejala berarti dan akan diketahui setelah
melakukan pemeriksaan. Penderita HIV setelah terdiagnosis HIV harus segera
mendapatkan pengobatan berupa terapi antiretretrovial (ARV) yang bekerja mencegah
virus HIV bertambah banyak sehingga tidak menyerang sistem kekebalan tubuh.
- Gejala emosional yang akan dialami orang sakau/sakaw. Kecemasan, gelisah mudah
marah, insomnia, sakit kepala, sulit berkosentrasi, depresi, pengasingan diri.
- Gejala fisik yang akan dialami orang sakau/sakaw, berkeringat, jantung berdebar, detak
jantung keras otot menegang, dada terasa sesak, kesulitan bernafas, tremor mual, munta
atau diare.
- Jalan keluar utama ketergantungan obat adalah melakukan program detoksifikasi.
Detoksifikasi bisa dilakukan dengan rawat jalan atau rawat inap di pusat rehabilitasi
narkoba.
- Rehab rawat inap adalah pilihan paling cocok agar pasien bisa mengontrol dan mengelola
gejala sakau/sakaw, yang akan jadi sangat ketat selama detoks, dengan pengawasan ketat
tim medis profesional.

Melihat kasus di atas maka yang akan saya lakukan adalah :


1. Melakukan kunjungan rumah
2. Mendata pasien ( data pribadi dan keluarga )
3. Mendata riwayat pemakaian obat ( morfin ) sampai pada pasien sakau/sakaw
4. Menyarankan ( mendorong orang tua/keluarga untuk membawa pasien memeriksakan
diri (HIV) agar bisa mendapatkan pengobatan terapi antiretrovial (ARV)
5. Menyatakan, memotivasi bahkan membantu keluarga dan pasien mengantarkan
pasien memeriksakan diri
6. Menghubungi atau berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membantu keluarga
mengantarkan pasien melakukan detokfikasi rawat inap/rawat jalan di pusat
rehabilitasi narkoba
7. Terus melakukan komunikasi bertahap terkaid perkembangan pasien selama dalam
melakukan detoksifikasi.

Anda mungkin juga menyukai