Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN
KEBIDANAN DIMASYARAKAT

Disusun oleh :
GITA GIANTI
YULISTIA SAFITRI

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa kami ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari sempurna
dan disana sini masih banyak kekurangan dan kesalahan, oleh sebab itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Pada kesempatan ini juga kami tak lupa mengucapkan terima kasih. Dan
semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
teman-teman. Amin.
Bandar Lampung, November 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dokumentasi...............................................................3
2.2 Tujuan Dokumentasi Kebidanan...................................................4

2.3 Pencatatan Dan Pelaporan............................................................5


2.4 Pengelolaan Pelayanan Kebidanan Komunitas..........................10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebidanan di indonesia sebagai suatu profesi yang sedang dalam proses
memperjuangkan

penerimaan

profesi

yang

mandiri

oleh

masyarakat

membutuhkan upaya aktualisasi diri dalam memberikan pelayanan profesional .


semua ini dapat dicapai apabila bidan mampu menunjukkan kemampuannya baik
dalam bidang pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang di dasari oleh ilmu yang
jelas, serta mendokumentasikan semua hasil kerja yang telah di laksanakan secara
baik dan benar. Akhirnya dokumentasi dapat meningkatkan kesinambungan
perawatan pasien, dan menguatkan akuntabilitas, dan tanggung jawab bidan dalam
mengimplementasikan, dan mengevaluasi pelayanan yang diberikan serta
membantu institusi untuk memenuhi syarat akreditasi dan hukum.
Manajemen kebidanan merupakan metode atau bentuk pendekatan yang
digunakan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah
manajemen kebidanan merupakan alur pikir bidan dalam pemecahan masalah atau
pengambilan keputusan klinis.asuhan yang dilakukan harus dicatat secara benar,
sederhana, jelas, dan logis.
Dokumentasi ini perlu karna dapat digunakan sebagai bahan untuk
mempertanggung jawabkan tindakan yang dilakukan dan juga bila ada kejadian
gunggatan, maka dokumentasi kebidanan dapat memebantu. Bidan sebagai tenaga
kesehatan dan pelaksana asuhan kebidanan wajib mencatat dan melaporkan
kegiatannya yang dokumentasinya harus tersimpan dengan baik. Sistem
pendokumentasian yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat antara lain
sebagai sarana komunikasi antara tenaga kesehatan, sarana untuk dapat mengikuti
perkembangan dan evaluasi pasien, dapat dijadikan data penelitian dan
pendidikan, dan mempunyai nilai hukum merupakan dokumentasi yang sah.
Dalam kebidanan banyak hal penting yang harus didokumentasikan yaitu segala
asuhan atau tindakan yang diberikan oleh bidan baik pada ibu hamil, bersalin,
nifas, bayi, dan keluarga berencana.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksut dengan pendokumentasian asuhan kebidanan
2. Apa tujuan pendokumentasian

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksut dengan pendokumentasian asuhan

kebidanan
2. Mengetahui tujuan pendokumentasian kebidanan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DOKUMENTASI


Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti bahan pustaka, baik
yang berbentuk tulisan maupun rekaman lainnya seperti dengan pita
suara/cassete,vidio,film,gambar dan foto (suyono trino). Dalam kamus besar
bahasa indonesia adalah surat yang tertulis/tercetak yang dapat di pakai sebagai
bukti keterangan (seperti akta kelahiran, surat nikah, surat perjanjian, dan
sebagainya). Dokumen dalam bahasa inggris berarti satu atau lebih lembar kertas
resmi (offical) dengan tulisan di atasnya. Secara umum dokumentasi dapat di
artikan sebagai suatu catatan otentik atau semua surat asli yang dapat di rtikan
sebagai suatu catatan otentik atau semua surat asli yang dapat di buktikan atau di
jadikan bukti dalam persoalan hukum. Dokumentasi adalah suatu proses
pencatatan, penyimpanan informasi data atau fakta yang bermakna dalam
pelaksanaan kegiatan(peter Sali).
Menurut frances fischbbaach (1991) isi dan kegiatan dokumentasi apabila
di terapkan dalam asuhan kebidanan adalah sebagai berikut:
1. Tulisan yang berisi komunikasi tentang kenyataan yang essensial untuk
menjaga kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi untuk suatu periode
tertentu.
2. Menyiapkan dan memelihara kejadian-kejadian yang di perhitungkan
melalui gambaran, catatan /dokumentasi.
3. Membuat catatan pasien yang otentik tentang kebutuhan asuhan
kebidanan,
4. Memonitor catatan profesional dan data dari pasien, kegiatan perawatan,
perkembangan pasien menjadi sehat atau sakit dan hasil asuhan kebidanan.
5. Melaksanakan kegiatan perawatan, mengurangi penderitaan dan perawatan
pada pasien yang hampir meninggal dunia.
Dokumentasi mempunyai 2 sifat yaitu tertutup dan terbuka, tertutup apabila di
dalam berisi rahasia yang tidak pantas di perlihatkan, di ungkapakan dan di
sebarluaskan kepada masyarakat.terbuka apabila dokumen tersebut selalu
berinteraksi fengan lingkungan nya yang menerima dan menghimpun informasi.

Dokumentasi dalam kebidanan adalah suatu bukti pencatatan dan


pelaporan yang di miliki oleh bidan dalam melakukan catatan perawatan yang
berguna untuk kepentingan Klien, bidan dan tim kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara
tertulis dengan tanggung jawab bidan. Dokumentasi dalam asuhan kebidanan
merupakan suatu pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap keadaan/kejadian
yang dilihat dalam pelaksanaan asuhan kebidanan (proses asuhan kebidanan).
Pendokumentasian dari asuhan kebidanan dirumah sakit dikenal dengan
istilah rekam medic. dokumentasi kebidanan menurut SK MenKes RI 749 adalah
berkas yang berisi catatan dan dokumen yang berisi tentang identitas: Anamnesa,
pemeriksaan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada seseorang
kepada seorang pasien selama dirawat dirumah sakit yang dilakukan di unit-unit
rawat

termasuk

UGD

dan

unit

rawat

inap.

Dokumentasi

berisi

dokumen/pencatatan yang member bukti dan kesaksian tentang sesuatu atau suatu
pencatatan tentang sesuatu.
2.2 TUJUAN DOKUMENTASI KEBIDANAN

catatan pasien merupakan suatu dokumentasi legal berbentuk tulisan,


meliputi keadaan sehat dan sakit pasien pada masa lampau dan masa sekarang,
menggambarkan asuhan kebidanan yang diberikan. Dokumentasi asuhan
kebidanan pada pasien dibuat untuk menunjang tertibnya administrasi dalam
rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan ditempat-tempat pelayanan
kebidanan antara lain: Puskesmas, rumah bersalin, atau bidan praktik swasta.
Semua instansi kesehatan memilih dokumen pasien yang dirawatnya
walaupun bentuk formulir dokumen masing-masing instansi berbeda. Tujuan
dokumen pasien adalah untuk menunjang tertibnya administrasi dalam upaya
peningkatan pelayanan kesehatan dirumah sakit/puskesmas.selain sebagai suatu
dokumen rahasia, catatan tentang pasien juga mengidentifikasi pasien dan asuhan
kebidanan yang telah diberikan.
2.3 PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pelayanan kesehatan masyarakat dilakukan melalui kegiatan pengawasan,
pengendalian, dan penilaian yang meliputi pencatatan, pelaporan, monitoring, dan
7

evaluasi. Pencatatan dan pelaporan merupakan indikator keberhasilan suatu


kegiatan. Tanpa adanya pencatatan dan pelaporan, kegiatan program apapun tidak
akan terlihat wujudnya. output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah
data dan informasi yang berharga, jadi data dan informasi ini merupakan sebuah
unsur terpenting dalam sebuah organisasi, karena data dan informasilah yang
berbicara tentang keberhasilan atau perkembangan organisasi tersebut.
Tuntutan akan data dan informasi sejalan dengan kebijakan dan strategi
pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS-ONLINE) yang
dikukuhkan

melalui

Kepmenkes

RI

No.551/Menkes/SK/V/2002

dan

di

kembangkan di daerah sebagai Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)


yang berbasiskan data dan informasi. Data dan informasi yang akurat dan reallible
memerlukan dukungan dari sumber daya manusia yang handal dalam
pengolahannya.
Pencatatan dan pelaporan yang di lakukan oleh bidan di komunitas,
mengacu kepada sistem pencatatan dan pelaporan terpadu di puskesmas yang di
syahkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan No.63/Menkes/ll/1981 dan
keputusan

Direktur

Jendral

Pembinaan

Kesehatan

Masyarakat

No.590/BM/DJ/INFO/V/1996.
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas
Pencatatan
Pencatatan adalah proses kegiatan menulis/ mencatat secara tertib untuk penata
usaha antara pengelolaan kegiatan .
1.

Jenis Data
Pengumpulan dan pengelolaan data merupakan kegiatan pokok PWS KIA
Jenis data
a.
Data sasaran
Jumlah seluruh ibu hamil
Ibu bersalin
Bayi umur < 1 bulan (neonatal)
Ibu nifas
Bayi
Data pelayanan
-

b.

Jumlah K1
Jumlah K4
Jumlah ibu hamil resiko yang dirujuk masyarakat
8

Jumlah ibu hamil resiko yang ditangani oleh tenaga kesehatan


Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan
Jumlah ibu nifas yang dilayani tenaga kesehatan
Jumlah bayi berusia kurang dari 1 bulan yang dilayani tenaga
kesehatan minimal 2 kali
Sumber data
-

Data sasaran sebaiknya berasal dari hasil pendataan setempat. Bila


angka tersebut tak tersedia, atau diragukan, maka perkiraan jumlah
sasaran dapat dihitung menurut rumus.
Data pelayanan umumnya berasal dari :
a.
b.
c.
d.
2.

Register kohort ibu dan bayi


Laporan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan dan dukun
bayi
Laporan dari dokter/bidan praktek swasta
Laporan dari fasilitas pelayanan selain puskesmas yang berada
di wilayah puskesmas

Pelaporan
Pelaporan adalah proses kegiatan membuat dan mengirimkan laporan
mengenai pengelolaan kegiatan. Pencatatan dan pelaporan ini berpedoman
kepada Sistem Pencatatan dan pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP).
a. Data dari tingkat puskesmas dikumpulkan, di olah, hasilnya dimasukkan
ke format 1
b. Format 1 rekapitulasi cakupan (indicator PWS KIA) dari tiap desa, juga
berfungsi sebagai laporan yang dikirim ke dinas kabupaten/kota (dikirim
paling lambat tanggal 10 tiap bulan
c. Dinas kabupaten/kota membuat rekapitulasi laporan puskesmas (format
1) dengan mengggunakan format 2 untuk dikirimkan ke propinsi paling
lambat tanggal 15 bulan berikutnya
d. Propinsi membuat rekapitulasi laporan kabupaten/kota dalam format 3,
dikirimkan ke pusat setiap 3 bulan, paling lambat 1 bulan setelah
triwulan tersebut berakhir.
Manfaat Pencatatan dan Pelaporan:
1. Memudahkan dalam mengelola informasi kegiatan di tingkat pusat

provinsi dan kab/kota


2. Memudahkan dalam memperoleh data untuk perencanaan dalam rangka

pengembangan tenaga kesehatan


3. Memudahkan dalam melakukan pembinaan tenaga kesehatan
4. Memudahkan dalam melakukan evaluasi hasil.

Tujuan umum:
Sistem pencatatan dan pelaporan bertujuan agar semua hasil kegiatan
puskesmas (didalam dan diluar gedung) dapat di catat dan di laporkan ke
jenjang selanjutnya sesuai dengan kebutuhan secara benar, berkala, dan
teratur, guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat.

Tujuan khusus :
1. Tercatatnya semua data hasil kegiatan puskesmas sesuai kebutuhan

secara benar, berkelanjutan dan teratur.


2. Terlapornya data ke jenjang administrasi berikutnya sesuai kebutuhan
dengan menggunakan format yang telah di tetapkan secara benar
berkelanjutan dan teratur.
3. Menciptakan kondisi yang efektif dan efisien sehingga tidak terjadi
tumpang tindi dan kesenjangan .
Ruang lingkup pencatatan dan pelaporan
Ruang lingkup pencatatan dan pelaporan, meliputi jenis data yang di
kumpulkan, di catat, di laporkan puskesmas. Jenis data tersebut
mencangkup :
Data umum dan demografi
Data sarana fisik
Data ketenagaan
Data kegiatan pokok yang di lakukan di dalam dan di luar gedung.
Macam-macam pencatatan
1.
2.
3.
4.

Model naratif atau narasi


Sering di sebut tehnik pencatatan yang berorientasi pada sumber data .
Keuntungan:
Sudah di kenal
Sudah di kombinasikan dengan cara dokumentasi lain
Jika di tulis dengan tepat bisa mencakup seluruh keadaan pasien
Sudah di tulis
Kekurangan:
1.
2.
3.
4.

Tidak terstruktur dan simpangsiur datanya


Perlu banyak waktu
Terbatas dengan kemampuan pelayanan kesehatan
Informasi sulit untuk jangkat panjang
Naratif adalah model paling lama, tradisional paling fleksibel sistem
1.
2.
3.
4.

pencatatan naratif cara penulisannya mengikuti dengan ketat dengan urutan


kejadian atau kronologis.dengan cara naratif in tiap institusi mempunyai
kebijakan sendiri dalam sistim pencatatan.
Petunjuk pencatatan naratif
1.
2.

3.

Gunakan istilah umum sehingga dapat di mengerti tim kesehatan


Masukan data tentang:
a.
Pengkajian yaitu antara lain identifikasi masalah
b.
Rencana tindakan
c.
Implementasi untuk di jadikan evaluasi
Catat refisi yang sesuaikan dengan perkembangan pasien

10

Masukan data secara periodik tentang keadaan fisik emosional pasien


dan kebutuhan.
FLOW SHEET DAN CHECK LIST
4.

Yaitu memperlihatkan perkembangan klien yang spesifik menurut para meter


yang telah di tetapkan sebelumnya.
Keuntungan :
Lebih berkualitas dalam pendokumentasian
Mudah dibaca
Lebih cepat (waktu)
Data mudah di peroleh.
DOKUMENTASI
1.
2.
3.
4.

Report yaitu laporan atau melapor


Rocord (rekaman)
Kata benda (catatan)
Kata kerja (mencatatat)
Penyampaian informasi tentang kesehatan atau kondisi pasien dilakukan
1.
2.

dengan 3 cara :
Pencatatan
yaitu data tertulis dan merupakan data resmi tentang kesehatan klien
dan perkenbangannya
2.
Pelaporan (report)
yaitu penyampaian informasi tentanng kondisi dan perkembangan
pasien, secara lisan atau tulisan kepada bidan atau tenega kesehatan lain
atau sebaliknya. Informasi yang di sampaikan merupakan suatu
pernyataan apa yang di lihat, di dengar atau pun yang telah di lakukan
atau di pertimbangkan.
3.
Rekaman record
yaitu suatu yang di simpan dalam bentuk yang mantap (tulisan, catatan,
pita rekaman, vidio dll) semua pernyataan dalam bentuk tertulis atau
bentuk buku lainnya yang dapat digunakan sebagai bukti yang sah dari
suatu fakta dan kejadian, tidakan maupun pernyataan.
ICD = inernational clafications of diseases
Yaitu sistem pecatatan untuk memberi kode yang komleks berdasarkan
pengelompokan diagnosa medik yang rumit (AS = Amerika Serikat).
Laporan kebidanan di indonesia bervariasi karena di setiap pelayanan
memberikan atau membutuhkan data yang berbeda karena kebutuhan
yang berbeda. Laporan kebidanan lisan atau tertulis merupakan suatu
pencatatan kebutuhan atau perkembangan pasien.
Frekuensi Pencatatan dan Pelaporan
Laporan bervariasi berdasarkan kebutuhan :
1.
Laporan sift.
2.
Laporan harian.
1.

11

Laporan mingguan.

3.

2.4 PENGELOLAAN PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS


1. PERENCANAAN

Rencana merupakan suatu pola pikir yang sistematis untuk mewujudkan


suatu tujuan dengan mengorganisasikan dan mendayagunakan sumber
yang tersedia. Jadi yang disebut dengan perencanaan yaitu suatu proses
penyusunan rencana yang menggambarkan keinginan untuk mencapai
tujuan tertentu melalui suatu kegiatan dengan mengorganisasikan dan
mendayagunakan sumber yang tersedia.
Ada beberapa dari bentuk perencanaan yaitu :
Perencanaan berdasarkan kurun waktu pelaksanaan
1. Jangka panjang: alokasi waktu 25 tahun.
2. Jangka menegah: alokasi waktu 5 tahun.
3. Jangka pendek: disusun untuk kegiatan tahunan.

Perencanaan berdasarkan wilayah


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Rencana pembangunan nasional (pusat)


Rencana pembangunan daerah. Seperti: propinsi, kabupaten,
kecamatan dan desa.
Perencanaan berdasarkan program
Rencana pembangunan kesehatan keluarga
Rencana penyuluhan kesehatan
Rencana pembangunan puskesmas

Adanya proses penyusunan rencana yaitu:


1. Menentukan tujuan

Menentukan tujuan berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi.


Bila masalah yang ditemkan tersebut banyak, maka bentuk-bentuk
dari prioritasnya masalahnya berdasarkan :
Berdasrakan besarnya masalah
Berdasarkan luasnya masalah
Berdasarkan dampak masalah
Berdasarkan besarnya akibat masalah
Brdasarkan tingkat kemudahan dalam mengatasinya
Untuk mendukung pencapaian tujuan perlu identifikasi tentang
kondisi lingkungan yang mempengaruhi kesehatan dan untuk
menentukan tujuan suatu rencana dan strategi pelaksanaannya
perlu dipertimbangkan, sehingga :

12

Kekuatan yang dimiliki (Srength)


Peluang (Opportunity)
Kelemahan (Wrshness)
Ancaman (Threat)
Didalam suatu perencanaan memiliki tujuan untuk menunjukkan

keadaan yang akan dicapai, yaitu: keadaan yang akan dicapai harus
jelas dan dapat diukur baik kuantitas maupun kualitas. Dalam tujuan
suatu perencanaan sebaiknya dinyatakan jangka waktu, kondisi dan
tempat kegiatan.
2. Menentukan strategi

Strategi pelaksanaan rencana biasanya diungkapkan dalam kebijaksanaan


dan langkah-langkah pelaksanaan kebijaksanaan merupakan dasar dari
pelaksanaan kegiatan. Contohnya dalam pelaksanaan program pelayanan
kesehatan ibu dan anak di desa A, kebijaksanaan yang ditetapkan adalah
pelayanan kesehatan ibu dan anak diarahkan pada upaya peningkatan
sumber daya manusia, hal ini dituangkan dalam undang-undang no.23 th
1992, hal tersebut disusun dalam langkah-langkah pelaksanaannya.
3. Menentukan kegiatan

Berdasarkan kegiatan pokok disusun program lebih rinci yang mencakup


aktifitas-aktifitas, dilakukan dengan target yang akan dicapai. Rencana
kegiatan secara rinci mencakup latar belakang disusunnya rencana.
Tujuan yang akan dicapai:
Kegiatan yang akan dilakukan.

Tempat pelaksanaan

Waktu dan penjadwalan pelaksanaan

Pelaksana yang bertanggung jawab

4. Menentukan sumber daya

Menentukan sumber daya yang dimaksud adalah tenaga, sarana, fasilitas,


dana, manajemen serta informasi.
2. PENGORGANISASIAN

Kebidanan komunitas merupakan bagian kesehatan komunitas. Setiap


kegiatan pokok yang diarahkan kepada ibu dan anak dalam kaitan dengan
kehamilan dan persalinan, keluarga berencana, serta anak balita merupakan
kegiatan terpadu di dalam kebidanan komunitas. Yang termasuk
pengorganisasian adalah Puskesmas, Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa
(LKMD) tempat kebidanan komunitas dilaksanakan di seksi 7 dan 8
(pembinaan kesejahteraan keluarga dan kesehatan, kependudukan dan KB)
dengan bidan menjadi anggotanya.
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan kegiatan pembangunan
masyarakat yang tumbuh dari bawah dengan wanita sebagai motor

13

penggeraknya. Kelompok dasawisma (kelompok ibu berasal dari sepuluh


rumah yang bertetangga) yang dibentuk melalui kegiatan PKK.
Pengorganisasian berbagai kegiatan yang diperlukan untuk melaksanakan
sesuatu rencana sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat
dicapai dengan memuaskan.
Pengaturan sejumlah personil yang dimiliki untuk memungkinkan tercapainya
suatu tujuan yang telah disepakati dengan jalan mengalokasikan masingmasing fungsi dan tanggung jawabnya.
Hal-hal yang diorganisasikan:
Kegiatan yang merupakan pengaturan berbagai kegiatan yang ada ada
dalam rencana sedemikian rupa sehingga terbentuk satu kesatuan terpadu,
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Tenaga pelaksana mencakup pengaturan struktur organisasi, susunan


personalia serta hak dan wewenang dari setiap tenaga pelaksana,
sedemikian rupa sehingga setiap kegiatan ada pennggung jawabnya.

Proses pengorganisasian, menyangkut pelaksanaan langkah-langkah yang


harus dilakukan sedemikian rupa sehingga semua kegiatan yang akan
dilaksanakan serta tenaga pelaksanaan yang dibutuhkan, mendapatkan
pengaturan yang sebaiknya-baiknya, serta setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan tersebut memiliki penanggung jawab pelaksanaannya.
Hasil pengorganisasian

Terbentuklah suatu wadah yang pada dasarnya merupakan perpaduan


antara kegiatan yang akan dilaksanakan serta tenaga pelaksana yang
dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Wadah yang terbentuk ini di kenal dengan nama organisasi.

Kebidanan komunitas merupakan bagian dari kesehatan komunitas. Kegiatan


kebidanan komunitas ditentukan, diatur dan dilaksanakan bersama dengan
upaya kesehatan komunitas. Dari segi kebijaksanaan pembangunan kesehatan,
kegiatan komunitas termasuk didalam upaya kesehatan keluarga. Sistem
pemerintahan Indonesia merupakan daerah otonomi yaitu daerah Tingkat I,
Tingkat II (Dinas Kesehatan Tingkat I dan II) yaitu unit-unit pelayanan yang
melaksanakan pelayanan Kesehatan ibu anak dan keluarga berencana
dilaksanakan di puskesmas, pustu, polindes dan posyandu.
3. PELAKSANAAN/ ACTUATING

14

Pelaksanaan atau actuating merupakan setelah perencanaan dan


pengorganisasian maka perlu mewujudkan perencanaan tersebut dengan
menggunakan organisasi yang terbentuk berarti ini merupakan rencana
tersebut dilaksanakan (Implementasi) atau diaktuasikan (actuating).
Kata lain dari direction (bimbingan) sebagai gerak pelaksanaan. Pelaksanaan
atau actuating berfungsi penciptaan kerja sama antara anggota kelompok serta
pada pengarahan semangat kerja, tekad dan kemampuan keseluruhan anggota
untuk tercapainya tujuan bersama. Pelaksanaan atau actuating merupakan
usaha untuk menjadikan keseluruhan anggota untuk ikut bertekad dan
berupaya dalam rangka mewujudkan tujuan kelompok.
Untuk melaksanakan program kesehatan, seorang pemimpin harus mampu
mengarahkan, mengawasi dan mensupervisi bawahannya. Untuk itu perlu
menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan, yaitu motivasi,
komunikasi, kepemimpinan, pengarahan,pengawasan, supervisi.
Program dilakukan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan dengan
menjabarkan program atau kegiatan lebih rinci mencakup waktu, tempat
pelaksanaan kegiatan, pengawasan, pengendalian, supervisi, bimbingan, dan
konsultasi yang dilaksanakan di dalam pelaksanaan.
4. MONITORING DAN EVALUASI

Register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal,
bayi dan balita.
Jenis Register Kohort :
1. Register kohort ibu
Register kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan
bersalin, serta keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang di organisir
sedemikian rupa yang pengkoleksiaannya melibatkan kader dan dukun
bayi diwilayahnya setiap bulan yang mana informasi pada saat ini lebih
difokuskan pada kesehatar ibu dan bayi baru lahir tanpa adanya duplikasi
informasi.
2. Register kohort bayi

Merupakan sumber data pelayanan kesehatanbayi, termasuk neonatal.


3. Register kohort balita

Merupakan sumber data pelayanan kesehatan balita, umur 12 bulan sampai


dengan 5 tahun,Pendataan suatu masyarakat yang baik bilamana dilakukan
oleh komponen yang merupakan bagian dari komunitas masyarakat
bersangkutan, karena merekalah yang paling dekat dan mengetahui situasi
serta keadaan dari masyarakat tersebut. Sumber daya masyarakat itu
adaIah Kader dan dukun bayi serta Tokoh masyarakat.
Cara pengisian register KOHORT :
1. Diisi nomor urut
2. Diisi nomor indeks dari famili folder
3. Diisi nama ibu hamil
4. Diisi nama suami ibu hamil

15

5. Diisi alamat ibu hamil


6. Diisi umur ibu hamil
7. Diisi umur kehamilan

pada

kunjungan

pertama

dalam

minggu/tanggal HPL
8. Faktor resiko : diisi v ( rumput) untuk umur ibu kurang dari 20

tahun atau lebih dari 35 tahun


9. Paritas diisi Gravidanya
10. Diisi bila jarak kahamilan < 2 tahun 11.

CARA PENGISIAN REGISTER KOHORT BAYI


1. Diisi nomor urut. Sebaiknya nomor urut bayi disesuaikan dengan
nornor urut ibu pada register kohort ibu.
2. Disi nomor indeks dari Family Folder
3. sd 7 jelas
4. Diisi angka berat bayi lahir dalam gram sd 10 diisi tanggal
pemeriksaan neonatal oleh tenaga kesehatan
5. Diisi tanggal pemeriksaan post neonatal oleh petugas kesehatan
6. sd 23 Diisi hasil penimbangan bayi dalam kg dan rambu gizi yaitu :
N = naik, T = turun, R = Bawah garis titik titik (BGT), BGM =
Bawah garis merah
7. sd 35 Diisi tanggal bayi tersebut mendapat immunisasi
8. 36. Diisi tanggal bayi ditemukan meninggal.
9. 37. Diisi penyebab kematian bayi tersebut
10. 10.

38. Diisi bila bayi pindah atau ada kolom yang perlu

keterangan.
CARA PENGISIAN REGISTER KOHORT BALITA
Kolom
1. Diisi nomor urut. Sebaiknya nomor urut bayi disestiaikan dengan nomor
urut ibll pada register kohort ibu
2. Disi nomor indeks dari Family Folder
3. sd 7 jelas
4. 8. sd 31 dibagi 2, diisi hasil penimbangan dalam kg dan rambu gizi
5. 32 sd 35 diisi tanggal pcmberian vit A bulan februari dan Agustus
6. 36. Diisi tanggal bila ditemkan sakit
7. 37. Diisi penyebab sakit
8. 38. Diisi tanngal meninggal

16

9. 39. Diisi sebab meninggal


10. 40. Diisi tanggal bila ditemukan kelainan tumbuh kembang
11. 41. Diisi jenis kelainan tumbuh kembang.
12. 42. Diisi bila ada kcterangan penting tentang balita tersebut.
5. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan merupakan dokumentasi yang dapat dijadikan bukti
atas pelaksanaan suatu kegiatan atau program. Pencatatan merupakan kegiatan
atau proses pendokumentasian suatu aktivitas dalam bentuk tulisan. Bentuk
pencatatannya dapat berupa tulisan di atas kertas ,disket, dan lain-lain dengan
ilustrasi tulisan, grafik, gambar atau suara.
Manfaat pencatatan :
1. Memberikan informasi tentang suatu keadaan, masalah, atau kegiatan.
2.

Sebagai bahan proses belajar mengajar.

3.

Sebagai bahan pertanggung jawaban.

4. Sebagai bahan pembuatan laporan.


5. Untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
6.

Sebagai bukti hukum.

7. Sebagai alat komunikasi (penyampaian pesan).


8.

Sebagai alat untuk meningatkan suatu kegiatan atau peristiwa khusus.

9. Sebagai bahan penelitian.


Bentuk pencatatan :
1. Berdasarkan isi

Catatan tradisional yaitu apa yang didengar dan dilakukan oleh sipencatat
(catatan harian)

Catatan sistematik yaitu menggunakan format.

Identitas pasien, keluhan utama, pemeriksaan fisik, rencana dan tindakan,


catatan perkembangan atau status pasien.

2. Berdasarkan sasaran

Catatan indivdu seperti catatan ibu, bayi, anak balita.

Catatan keluarga seperti identitas keluarga, masalah keluarga, kunjungan


rumah.
17

Catatan masyarakat seperti dalam kegiatan survey komuniti, bagian


keadaan dan masalah komuniti, rencana dan langkah yang dilakukan serta
hasilnya merupakan dalam kebidanan komuniti lebih diarahkan kepada ibu
dan anak.

3. Berdasarkan kegiatan

Catatan pelayanan kesehatan anak.

Catatan pelayanan kesehatan ibu.

Catatan pelayanan kesehatan KB.

Catatan imunisasi.

Catatan kunjungan rumah.

Catatan persalinan.

Catatan kelainan.

Catatan kematian ibu dan bayi.

Catatan rujukan.

4. Berdasarkan proses pelayanan:

Catatan awal masuk

Catatan pengembangan berisi kemajuan/ perkembangan pelayanan.

Catatan pindah.

Catatan keluar.

Pelaporanmerupakan catatan yang memberikan informasi tentang kegiatan


tertentu dan hasilnya yang disampingkan ke pihak yang berwenang atau berkaitan.
Manfaat dari pelaporan :
1. Merupakan pertanggungjawaban autentik tentang pelaksanaan kegiatan.
2. Memberikan informasi secara terdokumentasi kepada pihak lain atau
terkait.
3. Dapat digunakan sebagai bahan bukti hukum.
4. Dapat digunakan sebagai bahan pelayanan.
5. Dapat digunakan sebagai penyusunan rencana dan evaluasi.
6. Dapat digunakan sebagai bahan untuk penelitian.
Bentuk dari pelaporan :

18

1. Latar belakang, tujuan, ruang lingkup (pendahuluan).


2.

Isi laporan: perecanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, hasil kegiatan


secara nyata, masalah dan hambatan, saran untuk tindak lanjut.

3. Bila perlu rekomendasi: masalah dan saran menyangkut kebijakan.


Jenis laporan dibagi menjadi dua, yaitu laporan insidensial dan laporan berkala.
Laporan insidensial adalah laporan kejadian luar biasa atau darurat yang
memerlukan pelayanan dan bantuan cepat, sedangkan laporan berkala, misalnya
harian, mingguan, bulanan, triwulan, kwartalan, dan tahunan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Menejemen kebidanan merupakan metode atau bentuk pendekatan yang


digunakan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan,sehingga langkah-langkah
dalam menejemen kebidanan merupakan alur pikir bidan dalam pemecahan
masalah atau pengembalan keputusan klinis. Asuhan yang dilakuakn yang
dilakukan harus dicatat secara benar, sederhana, jelas, dan logis sehingga perlu
suatu metode pendokumentasian.
19

Dalam melakukan setiap asuhan, setiap tenaga kesehatan terutama bidan harus
mencatat setiap tindakan yang dilakukan. Didalamnya juga terdapat catatan
perkembangan klien, juga sebagai salah satu alat informasi antara tim kesehatan
di ruangan. Dokumentasi juga perlu untuk dijadikan salah satu bahan bukti
apabila terjadi sesuatu pada klien.
Dokumentasi ini penting karena dapat digunakan sebagai bahan untuk
mempertanggung jawabkan tindakan yang dilakukan dan juga bila ada kejadian
gugatan, maka dokumentasi kebidanan dapat membentu.
Bidan sebagai tenaga kesehatan dan pelaksana asuhan kebidana. bidan wajib
mencatat dan melaporkan kegiatannya yang dokumentasinya harus tersimpan
dengan baik. Aspek pelayanan yang didokumentasikan adalah semua pelayanan
mandiri yang diberikan oleh bidan, pelayanan konsultasi dan

pelayanan

kolaborasi.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan adalah dengan adanya sistem pendokumentasian yang baik. Sistem
pendokumentasian yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat antara lain
sebagai sarana komunikasi antara tenaga kesehatan, sarana untuk dapat mengikuti
perkembangan dan evaluasi pasien, dapat dijadikan data penelitian dan
pendidikan, mempunyai nilai hukum dan merupakan dokumen yang sah. Dalam
kebidanan banyak hal penting yang harus didokumentasikan yaitu segala asuhan
atau tindakan yang diberikan oleh bidan baik pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi,
dan keluarga berencana.
DAFTAR PUSTAKA
Komariah, k (2005). Perawatan ibu masa nifas dan bayi baru lahir. Jakarta.
Bennet and Linda, 2005, Myles Textbook for Midwifery, UK London
Seller, P.M., 2000, Midwifery, Vol. 1 dan 2, 1st Edition, Juta & Co.Ltd, Cape
Town
Varney, 1997, Varneys Midwifery, 3rd Edition, Jones and Barlet Publishers,
Sudbury: England

20

Anda mungkin juga menyukai