DISUSUN OLEH:
1. Gita Purwitasari (1602450054)
2. Riski Eka Putri (1602450055)
3. Dela Dwi Indriani (1602450056)
4. Meinanda Wahyu D L (1602450057)
5. Findi Fitalia A (1602450058)
6. Dea Airinne Pratyta (1602450076)
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
taufiq dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny “S” Usia 30 Tahun P2002
Dengan Akseptor Kb Implan Di PMB Sri Utami ” dengan baik dan lancar.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun telah banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu penyusun menyampaikan terima kasih kepada :
1) Ibu Herawati, SST, M.Pd.,M.Psi sebagai Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
2) Ibu Naimah, SKM.,M.Kes sebagai Ketua Prodi D-IV Kebidanan Malang
3) Tarsikah, S.Si.T.,M.Keb sebagai dosen pembimbing.
4) Teman-teman yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Semoga segala amal baiknya senantiasa mendapat balasan dari Allah SWT. Amin.
Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyempurnakan
penyusunan makalah ini. Seperti kata pepatah “tak ada gading yang tak retak”,
bagaimanapun juga penyusun sadari dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, saran dan kritikan
yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan penyusunan
makalah berikutnya. Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi kami sendiri dan umumnya bagi pembaca.
Kepada Allah SWT, penyusun menyandarkan segala harapan dan hanya
kepada-Nya penyusun mengharapkan jalan yang terbaik di dunia dan akhirat.
Penyusun
Kata Pengantar………........................................................................…i
Daftar Isi...............................................................................................…ii
Pokok Bahasan…………………………………………………………...iii
BAB I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang...........................................................................…1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................…3
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................…3
BAB II. Pembahasan
2.1 Konsep Kontrasepsi Hormonal……………………………… …..4
2.1.1 Kontrasepsi Kombinasi………………………….........4
2.1.2 Kontrasepsi Progestin………………………………..16
2.2 Konsep Asuhan Kebidanan pada Akseptor KB implant………..49
2.2.1 Langkah 1: Pengkajian Data…………………………...49
2.2.2 Langkah 2 : Interpretasi Data…………………………..55
2.2.3 Langkah 3 : Diagnosa atau Masalah Potensial………...57
2.2.4 Langkah 4 : Antisipasi Masalah atau Tindakan Segera..57
2.2.5 Langkah 5 : Perencanaan……………………………….57
2.2.6 Langkah 6 : Pelaksanaan……………………………….57
2.2.7 Langkah 7 : Evaluasi……………………………………58
BAB III. Tinjauan Kasus
3.1 Pengkajian Data..........................................................................…59
3.2 Intepretasi Data…………………………………………………..64
3.3 Diagnosa Potensial………………………………………………..65
3.4 Tindakan Segera………………………………………………….65
3.5 Perencanaan………………………………………………………65
3.6 Penatalaksanaan…………………………………………………..65
3.7 Evaluasi…………………………………………………………...66
BAB IV. Pembahasan…………………………………………………..68
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep kontrasepsi
hormonal.
1.3.2 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep asuhan
kebidanan pada akseptor KB hormonal.
A. Pil Kombinasi
Profil
Jenis
Cara Kerja
Menekan ovulasi
Mencegah implantasi
Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh
sperma
Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur
dengan sendirinya akan terganggu pula
Manfaat
Keterbatasan
Usia reproduksi
B. Suntikan Kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo
Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat
yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali (cyclofem), dan
50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang
diberikan injeksi I.M. sebulan sekali.
Cara Kerja
Menekan ovulasi
Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga
penetrasi sperma terganggu
Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga
implantasi terganggu
Menghambat transportasi gamet oleh tuba
Efektifitas
Keuntungan Kontrasepsi
Keuntungan Nonkontrasepsi
Mengurangi jumlah perdarahan
Mengurangi nyerisaat haid
Mencegah anemia
Mencegah kehamilan ektopik
Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit
radang panggul
Kerugian
Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak
teratur, perdarahan bercak/spotting, atau perdarahan
sela sampai 10hari
Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan
keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan
kedua atauketiga
Penambahan berat badan
Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan.
Klien harus kembali setiap 30 hari untuk
mendapatkan suntikan
Profil
Sangat efektif
Aman
Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia
reproduksi
Kembalinuya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4
bulan.
Cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan
produksi ASI
Jenis
Cara kerja
Mencegah ovulasi.
Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan
kemampuan penetrasi sperma.
Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi.
Efektifitas
Keuntungan
Sangat efektif.
Pencegahan kehamilan jangka panjang.
Tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri.
Tidak mengandung estrogen sehingga tidak
berdampak serius terhadap penyakit jantung, dan
gangguan pembekuan darah.
Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI.
Sedikit efek samping.
Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun
sampai perimenopause.
Membantu mencegah kanker endometrium dan
kehamilan ektopik.
Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
Mencegah beberapa penyebab penyakit radang
panggul.
Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell).
Keterbatasan
Usia reproduksi.
Nilipara dan yang telah memiliki anak.
Amenorea
Perdarahan
Keadaan Anjuran
Penyakit hati akut (virus) Sebaiknya jangan menggunkanan
kontrasepsi suntikan
Penyakit jantung Sebaiknya jangan menggunkana
kontrasepsi suntikan
Stroke Sebaiknya jangan menggunkanan
kontrasepsi suntikan
Profil
Jenis Minipil
Kemasan dengan isi 35 pil : 300 µg levonorgestrel
atau 350 µg noretindron
Kemasan dengan isi 28 pil : 75 µg desogestrel
Efektifitas
Keuntungan Kontrasepsi
Sangat efektif bila digunakan secara benar
Tidak mengganggu hubungan seksual
Tidak mempengaruhi ASI
Kesuburan cepat kembali
Nyaman dan mudah digunakan
Sedikit efek samping
Dapat dihentikan setiap saat
Tidak mengandung estrogen
Keuntungan Nonkontrasepsi
Mengurangi nyeri haid
Mengurangi jumlah darah haid
Menurunkan tingkat anemia
Mencegah kanker endometrium
Melindungi dari penyakit radang panggul
Tidak meningkatkan pembekuan darah
Keterbatasan
Hampir 30-60% mengalami gangguan haid
(perdarahansela, spotting, amenorea)
Peningkatan / penurunan berat badan
Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang
sama
Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis
atau jerawat
Risiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100
kehamilan), tetapi risiko ini lebih rendah jika
dibandingkan dengan perempuan yang tidak
menggunakan minipil
Efektifitasnya menjadi rendah bila digunakan
bersamaan dengan obat tuberkulosis atau obat
epilepsi
Tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual
atau HIV/AIDS
Hirsutisme (tumbuh rambut / bulu berlebihan di
daerah muka), tetapi sangat jarang terjadi
C. Kontrasepsi Implan
Implan atau alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK)
atau kontrasepsi subdermal adalah kontrasepsi yang
diinsersikan tepat diawah kulit ,dilakukan pada bagian
dalam lengan atas atau di bawah siku melaluli insisi
tunggal dalam bentuk kipas ( p.Saroha , 2009)
1. Profil implan (S.Ari ,2013)
3. Cara kerja
a. Lendir serviks menjadi kental
Menurut penelitian bahwa dalam 24 sampai 48 jam
setelah pemasangan lendir serviks menjadi kental,
jumlahnya menjadi berkurang, sehingga mencegah
terjadinya penetrasi sperma (dr.A Biran,2015).
b. Mengganggu proses pembentukn endometrium
sehingga slit terjadi implantasi
Levonorgestrel dan progestin sintetik dapat
mengnhambat reseptor progesteron. Mekanisme
kerja ini menyebabkan sel endometrium yang
Keadaan Anjuran
Penyakit akut (virus hepatitis) Sebaiknya jangan menggunakan
Stroke/riwayat stroke, implan
penyakit jantung
Menggunakan obat
epilepsi/tuberkulosis
Tumor jinak atau ganas pada
hati
Cara Kerja
Efektifitas
Keuntungan Kontrasepsi
Keterbatasan
Usia reproduksi.
Telah memiliki anak maupun belum.
Menginginkan kontrasepsi yang efektif jangka
panjang untuk mencegah kehamilan.
Sedang menyusui dan ingin memakai kontrasepsi.
Pasca keguguran dan tidak ditemukan tanda-tanda
radang panggul.
Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal.
Sering lupa menggunakan pil.
Usia perimenopause dan dapat digunakan bersamaan
dengan pemberian estrogen.
Mempunyai risiko rendah mendapat penyakit
menular seksual.
Keadaan Anjuran
Nyeri haid hebat Dapat disebabkan oleh AKDR, klien
perlu dirujuk. Umumnya terjadi pada
Data Subjektif
Data subjektif adalah data yang diperoleh dari hasil bertanya
dari pasien, suami atau keluarga (sulistyawati, 2011).
2) Keluhan utama
Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui keluhan utama
ibu berupa:
- Akseptor baru penggunaan kontrasepsi..
- Ibu berkunjung dengan tujuan untuk kontrol.
3) Riwayat perkawinan
Untuk mendapatkan gambaran mengenai rumah tangga
pasangan, kawin umur berapa tahun, status perkawinan, lama
pernikahan, dan suami keberapa (Sulistyawati, 2011).
4) Riwayat menstruasi
Untuk mengetahui menarche umur berapa, haid teratur atau
tidak, siklus lama haid, banyaknya darah, sifat darah (cair
atau beku, warnanya, baunya) dan ada disminorhoeatau tidak
(Estiwidani, 2008). Selain itu menanyakan HPHT untuk
mengetahui adanya kemungkinan kehamilan.
5) Riwayat Kesehatan
Untuk mengetahui penyakit yang sedang diderita ibu,
khususnya penyakit yang berhubungan dengan boleh
tidaknya klien menggunakan KB hormonal (implan), yaitu :
6) Riwayat Obstetri.
7) Riwayat KB
Bila ibu pernah mengikuti KB perlu ditanyakan : jenis
kontrasepsi, lama penggunaan, efek samping yang dirasakan,
alasan berhenti. (Estiwidani, 2008).
8) Pola nutrisi
Menanyakan pola nutrisi bertujuan untuk mengetahui
frekuensi dan porsi makan pasien, selain itu juga harus dikaji
IMT nya agar dapat menilai apakah pertambahan berat badan
kilen termasuk kategori normal atau tidak.
Data Objektif
(4) Respirasi
Merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan
oksigen dan mengeluarkan karbondioksida (sistem
c) Tinggi badan
Untuk mengetahui tinggi badan ibu (Sulistyawati, 2009).
d) Berat badan
Tinggi badan dan berat badan diperlukan untuk
menentukan IMT ibu. Di kaji adanya perubahan berat
badan atau tidak. Informasikan pada klien bahwa
perubahan berat badan 1 – 2 kg adalah normal
(Saifuddin, 2010).
e) Pemeriksaan Fisik
(1) Kepala
a) Muka
Untuk mengetahui warna kulit, pigmentasi,
bentuk dan kesimetrisan (Elizabeth, 2014).
b) Mata
Untuk mengetahui apakah konjungtiva warna
putih atau merah muda(Anemia), sklera warna
putih atau kuning (Ikterus) (Sulistyawati, 2011).
c) Mulut
Untuk mengetahui keadaan mulut adakah caries,
bersih atau tidak, keadaan bibir kering atau
tidak, lidah kering atau kotor atau tidak
(Sulistyawati, 2011).
(2) Leher
A. Diagnosa kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam
lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar
nomenklatur diagnosa kebidanan yang dikemukakan dari
hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosa (Varney,
2007).
Diagnosa : Ny...umur...tahun P...A... akseptor KB implan…
Data subyektif :
Data obyektif :
B. Masalah
Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien
yang ditemukan dari hasil pengkajian yang menyertai diagnosa
(Kusbandiyah, 2010).
C. Penanganan :
1. Amenorea (tidak terjadi perdarahan / spotting) :
Bila tidak hamil, pengobatan apapun tidak perlu.
Jelaskan, bahwa darah haid tidak terkumpul dalam
rahim. Nasihati untuk kembali ke klinik.
Bila terjadi kehamilan, rujuk klien.
Bila terjadi kehamilan ektopik, rujuk klien segera.
Jangan berikan terapi hormonal untuk menimbulkan
perdarahan karena tidak akan berhasil. Tunggu 3-6 bulan
kemudian, bila tidak terjadi perdarahan juga rujuk ke
klinik.
2. Perdarahan atau perdarahan bercak (spotting)
Informasikan bahwa perdarahan ringan sering dijumpai,
tetapi hal ini bukanlah masalah serius dan biasanya tidak
memerlukan pengobatan.
Data Perkembangan
Metode pendokumentasian untuk data perkembangan dalam asuhan
kebidanan pada ibu KB ini menggunakan SOAP, yaitu :
S: Subyektif
Berisi data dari pasien melalui anamnesis (wawancara) yang
merupakan ungkapan langsung (Hidayat, 2008).
O: Obyektif
Data yang didapat dari hasil observasi melalui
pemerikasaan fisik (Hidayat, 2008).
A: Assesment atau Analisa
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan
interpretasi data subyektif dan obyektif dalam suatu
identifikasi :
a. Diagnosa atau masalah
b. Antisipasi diagnosa atau masalah potensial
BAB III
TINJAUAN KASUS
a. Identitas Pasien
Nama :Ny. S Nama :Tn. R
Umur :30 tahun Umur :38 tahun
Agama :Islam Agama :Islam
Suku,Bangsa :Jawa/Indonesia Suku,Bangsa:Jawa/Indonesia
Pendidikan :SMA Pendidikan :SMA
Pekerjaan :IRT Pekerjaan :Buruh
Alamat :Jl. Besar Ijen No.77 Malang
3) Riwayat menstruasi
Ibu mengatakan pertama kali haid pada usia 12 tahun.
4) Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang
o Ibu mengatakan tidak sedang sakit saat datang ke PMB.
o Ibu mengatakan tidak sedang mengkonsumsi obat anti
kejang (epilepsi).
Riwayat kesehatan yang lalu
o Ibu mengatakan tidak pernah mengalami perdarahan atau
perdarahan bercak diantara haid, atau setelah senggama.
o Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai penyakit
kuning, dengan ciri-ciri mata dan badan berwarna kuning
(ikterus).
o Ibu mengatakan tidak pernah mengalami pusing yang
hebat sampai menyebabkan gangguan penglihatan.
o Ibu mengatakan tidak pernah mengalami nyeri hebat
pada paha, betis, dada, atau tungkai bengkak.
o Ibu mengatakan tidak pernah memiliki riwayat penyakit
gula (Diabetes melitus).
o Ibu mengatakan tidak pernah memiliki tekanan darah
diatas 140/90 mmHg (hypertensi).
Riwayat kesehatan keluarga
5) Riwayat Obstetri
6) Riwayat KB
7) Riwayat psikologis
Ibu mengatakan bahwa beberapa hari setelah
pemasangan KB implant ibu merasa gelisah tanpa tau
penyebabnya dan takut karena ada pembicaraan dari
tetangga bahwa implant yang dipasang bisa saja
berpindah tempat.
Ibu mengatakan cemas dengan adanya menstruasi yang
tidak lancar dan keluar bercak darah dari jalan lahir
selama satu minggu terahir.
8) Pola kebiasaan sehari hari
Pola nutrisi :Ibu mengatakan makan 2 kali sehari
dengan porsi sedang (nasi,lauk,sayur,buah)dan minum
sekiar 4-5 gelas air putih setiap hari.
Pola istirahat : Ibu mengatakan tidur malam sekitar 7
jam dari pukul 21.00 WIB dan bangun pukul 04.00 WIB,
dan terkadang tidur siang 1 jam.
Pola hubungan seksual :Ibu mengatakan aktif
berhubungan seksual 1 minggu dua kali, namun selama
keluar bercak darah ibu tidak melakukannya karena
merasa takut.
Personal hygiene: Ibu mengatakan rutin mandi 2x
sehari, saat keluar bercak darah ibu hanya menggunakan
panti liner dan ganti 2x hari.
9) Sosial budaya
Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi minuman keras,
narkoba dan juga merokok.
10) Spiritual
2) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
Wajah tidak terlihat bengkak dan tidak terlihat pucat.
Mata tidak cekung,konjungtiva merah muda ,sklera putih
jernih.
Mulut terlihat bersih tidak ada lesi ,gusi tidak bengkak
dan berdarah.
b) Leher
Tidak teraba pembengkakan kelenjar tyroid.
Tidak teraba pembengkakan vena jugularis.
c) Dada
Dada terlihat simetris.
Tidak teraba benjolan yang abnormal pada payudara.
Tidak terdengar suara wheezing dan ronchi.
d) Abdomen
Data Obyektif
3.5 PERENCANAAN
Tanggal: 5 Januari 2018 Pukul: 15.20 WIB
a) Menjelaskan kepada ibu hasil dari pemeriksaan yang telah dilakukan.
b) Memberikan KIE kepada ibu mengenai efek samping dari KB implant
dan penjelasan mengenai spotting.
c) Memberikan KIE kepada ibu mengenai personal hygiene.
d) Beritahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang bila ada keluhan.
3.6 PENATALAKSANAAN
Tanggal: 5 Januari 2018 Pukul: 15.30 WIB
a) Pukul 15.30 WIB, menjelaskan hasil dari pemeriksaan yakni:
TD : 120/80 R : 24x/menit
N : 80x/menit S : 36.5oC
Tidak teraba benjolan yang abnormal pada payudara yang artinya
payudra ibu dalam kondisi yang normal.
3.7 EVALUASI
Tanggal: 5 Januari 2018 Pukul: 15.50 WIB
a) Ibu mengerti hasil dari pemeriksaan yang telah dilakukan.
b) Ibu mengerti tentang efek samping dari pemasangan KB implant, serta
penjelasan mengenai spotting.
c) Ibu bersedia menjaga personal hygiene terutama daerah kemaluan
sesuai apa yang disarankan oleh bidan.
d) Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang apabila ada yang dikeluhkan.
DAFTAR PUSTAKA