Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An.

A DENGAN FEBRIS
DIBPM NY “H” DESA PLIWETAN KEC PALANG
KABUPATEN TUBAN
TAHUN 2021

Disusun Oleh :

Henny Rohmawati
NIM : 202006090135

Kelas D

PROGRAM STUDY PROFESI BIDAN UNIVERSITAS KADIRI


TAHUN 2020/2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. A DENGAN FEBRIS


DIBPM NY “H” DESA PLIWETAN KEC PALANG
KABUPATEN TUBAN
TAHUN 2021
mahasiswa atas nama :

Nama : Henny Rohmawati


Kelas :D

Telah disahkan pada tanggal


:.............................................................................................

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

Nara Lintan , SST,M.Kes Tutik Sunarmiarti, Amd.Keb

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kematian bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) di


Indonesia pada tahun 2008 masih cukup tinggi, yaitu 31,04% per
1000 kelahiran hidup artinya terdapat 31,04% bayi meninggal per
1.000 kelahiran.Angkatersebut lebihtinggidibanding Malaysiadan
Singapura yangmasing-masingsebesar
16,39%per1000dan2,3%per1000kelahiran
hidup.Padahal,sesuaidengan Millenium Development Goals 4 (MDGs
4), tahun 2015 Indonesia harus
mampumenurunkanangkakematianbayi
hingga17per1000kelahiranhidup. Target yang masihsangat jauh
dalam kurunwaktukuranglebih6tahundari sekarang(Ulfah,2009).
Upaya perbaikan kesehatan ditingkatkan melalui
pemberantasan penyakit menular, perbaikan gizi, penyediaan air bersih,
kebersihan dan kesehatanlingkungansertapelayanankesehatan ibudan
anak. Halinitidak lepas dari upaya bangsa Indonesia untuk memajukan
kesejahteraan umum seperti yang tercantum dalam tujuan
pembangunan kesehatan yaitu tercapainya kemampuan untuk hidup
sehat bagi setiap penduduk.
Selain masalahkesehatan,maslahlainyangadadinegaraIndonesia
adalah tingginya angka kesakitan dan kematian pada balita. Penyakit
febris merupakan salah satu penyebab masalah kesehatan di
Indonesia. Berdasarkan Survey. Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2007 angka kematian balita (AKB) adalah 44 per 1000
kelahiranhidup(DepkesRI,2008).
Balita adalah semua anak termasuk bayi baru lahir yang berusia
0 sampai menjelang 5 tahun. Penyakit yang dapat diderita bayi atau
balita salah satunya adalah febris. Febris merupakan suatu keadaan
dimana suhu badan melebihi 37o C karena disebabkan oleh jangkitan
atau keradangan (Rizali, 2002).
1
2

Komplikasi dari febris yaitu dapat terjadi kejang. Untuk bidan


harus mampu memberikan asuhan kebidanan pada bayi atau balita
sakit dengan prosedur yang benar. Selain itu, bidan juga diharapkan
mampu melakukan pendekatan terhadap pasien dan memberikan
pelayanan untuk pemenuhan kebutuhan(Erlan,2007).
Berdasarkan data yang diperoleh penulis dari rekam medik selama
tahun 2011 di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen, jumlah penderita febris,
padabulan Januari 2011 sampai 31 Desember 2011 terdapat jumlah kasus
balita sakit sebanyak 1918 balita dengan jumlah balita dengan ISPA
475 balita (31,15%) balita dengan diare 325 balita (21,31%) balita
dengan febris 725
orang(47,54%).
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk
mengambil kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Balita Sakit
Anak A dengan febris di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen” dengan
menggunakan pendekatan manajemen kebidanan Varney yang
diharapkan dapat memberikan asuhan kebidanan yang lebih baik,
bermanfaatdanberkualitas.
3

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat diambil


perumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimana Penerapan Asuhan
Kebidanan pada balita sakit dengan febris (demam tinggi) Di BPM
Ny” T” diDesa Karangagung dengan menggunakan Asuhan
Kebidanan menurut HellenVarney?

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Mampu memberikan Asuhan Kebidanan pada balita sakit dengan


febris (demam tinggi)menggunakan manajemen menurut Hellen
Varney.
2. Tujuankhusus

a. Mahasiswamampu

1) Melaksanakan pengkajian denganmenyimpulkan data yang


diperlukan pada balita sakit dengan febris (demam tinggi).
2) Menginterpretasikan data dasar yang meliputi diagnosa
kebidanan, masalah dan kebutuhan pada balita sakit dengan
febris.
3) Mengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan
segera pada balita sakit denganfebris.
4) Melakukan antisipasi pada balita sakit denga febris.

5) Merencanakanasuhanyangmenyeluruhpadabalitasakitdengan

febris.
6) Melaksanakan perencanaan secara efisien pada balita sakit
dengan febris.
7) Mengevaluasi pada balita sakit dengan febris.
4

b. Mahasiswa menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus


nyata dilapangan termasuk faktor pendukung dan penghambat
padabalita sakitdenganfebris.
c. Mahasiswa mampu memberikan alternatif pemecahan masalah
pada balitasakitdenganfebris.

D. Manfaat Penulisan

1. Bagidirisendiri

Memberikan kesempatan pada Penulis untuk menerapkan


ilmu pengetahuanyangdiperolehdiinstitusipendidikanyangberkaitan
dengan manajemen Asuhan Kebidanan pada balita sakit dengan
febris dalam situasiyangnyata.

2. BagiProfesi

Mampu memberikan pengetahuan bagi profesi kebidanan tentang


pelayanan Asuhan Kebidanan pada balita sakit dengan febris.

3. BagiInstitusi

a. BagiBPS

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan Asuhan Kebidanan


pada balitasakitdenganfebris.
b. BagiInstitusiPendidikan

MampumemberikanreferensisecarakonseptualsesuaihasilAsuhan
Kebidananpadabayi/balitasakitdenganfebris.
6
E. Sistematika Penulisan
Penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah terdiri dari 5 bab yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan secara singkat isi dari Asuhan Kebidanan
yang meliputi latar belakang, perumusan masalah, batasan
materi, tujuan penulisan, manfaat studi kasus, keaslian
penelitian dan sistematikapenulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang teori secara menyeluruh meliputi balita,
pengertian febris, etiologi, patofisiologi, gambaran klinis,
penatalaksanaan, teori Asuhan Kebidanan merupakan dasar
bagi penulisan dalam melaksanakan situasi kasus serta teori
Asuhan Kebidanan pada kasusiniditambahkarangkakonsep
ini.
BAB III TINJAUANKASUS
Dalam pembuatan karya tulis berisi tentang tinjauan kasus,
dimana pada tinjauan kasus ini penulis mengambil kasus
tentang balita sakit dengan febris dan penulis menggunakan
manajemen kebidanan7langkahVarney.
BABIV PENUTUP
Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan dan merupakan
inti dari pembahasan balita sakit dengan febris. Dan saran
merupakan alternatif pemecahan masalah dan tanggapan
dari kesimpulan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Balita
a. Pengertianbalita
Balita adalah semua anak termasuk bayi baru lahir yang
berusia 0 sampai menjelang 5 tahun (Ferry, 2007). Sedangkan
menurutDepkes RI(2008),Balitaadalahanakusia12-59bulan.
b. Tahapanperkembanganbalita
Menurut Depkes RI (2008), tahapan perkembangan balita
sebagai berikut:
1) Umur12-18
a) Berdirisendiritanpaberpegangan.
b) Membungkukmemungutmainankemudianberdirikembali.
c) Berjalanmundur5langkah.
d) Memanggilayahdengankata“papa”, memanggilibu
dengan kata“mama”.
e) Menumpuk2buahkubus.

f) Menunjukkan apa yang diinginkan tanpa menangis dan


merengek, melainkan bisa mengeluarkan suara yang
menyenangkanataumenariktanganibu.
g) Memperlihatkanrasacemburuataubersaing.

h) Berpartisipasidalampermainan.
9

2) Umur18–24bulan
a) Berdirisendiritanpaberpeganganselama30detik.

b) Berjalantanpaterhuyung-huyung.
c) Bertepuktangandanmelambai-lambai.
d) Menumpuk4buahkubus.
e) Memungutbendakecildenganibujaridanjaritelunjuk.
f) Menggelindingkanbolakearahsasaran.
g) Menyebut3-6katayangmempunyaiarti.
h) Membantuataumenirukanpekerjaanrumahtangga.

i) Memegangcangkirsendiri,belajarmakandanminumsendiri.
3) Umur24–36bulan
a) Jalannaiktanggasendiri.

b) Dapatbermainmenendangbolakecil.
c) Mencoret-coretdenganpensildikertas.
d) Bicara dengan baik menggunakan 2 kata seperti
mama dan papa.
e) Dapat menunjuk satu atau lebih bagian tubuhnya
ketika diminta.
f) Melihatgambardandapatmenyebutdenganbenarnama
dua bendaataulebih.
g) Membantu memungut mainannya sendiri atau
membantu mengangkatpiringjikadiminta.
h) Makannasisendiritanpabanyaktumpah.
i) Melepaspakaiannyasendiri.
10

4) Umur36–48bulan
a) Berdiri1kakiselama2detik.

b) Melompatdengankeduakakidiangkat.
c) Mengayuhsepedarodatiga.
d) Menggambargarislurus.
e) Menumpuk8buahkubus.
f) Mengenal2–4warna.
g) Menyebutnama,umurdantempat.
h) Mengertiartikatadiatas,dibawahdandidepan.

i) Mendengarkancerita.
j) Mencucidanmengeringkantangannyasendiri.
k) Bermainbersamatemandanmengikutiaturanpermainan.

l) Mengenakansepatusendiri.
5) Umur48–60bulan
a) Berdirisatukakiselama6detik.
b) Melompat–lompatdengansatukaki.
c) Menari.
d) Menggambartandasilang.
e) Menggambarlingkaran.
f) Menggambarorangdengan3bagiantubuh.
g) Mengancingbajuataupakaianboneka.
h) Menyebutnamatanpadibantu.
i) Senangmenyebutkatabantu.
j) Senangbertanyatentangsesuatu.
k) Menjawabpertanyaandengankata-kata.
11

l) Bicaranyamudahdimengerti
m) Bisamembandingkan atau membedakansesuatu
dari ukuran danbentuknya.
n) Menyebutangka,menghitungjaridannama-namahari.
o) Menggosokgigitanpadibantu.
p) Bereaksitenangdantidakrewelketikaditinggalpergiibunya.
c. Penyakitpadabalita
Menuruthidayat(2009),penyakitpadabalitaantaralain:
1) Diare
2) Hepatitis
3) Bronkitis
4) Morbili
5) Ispa
6) Hiperbilirubin
7) Tuberkulosis
2. Febris
a. Pengertian

Febris adalah suatu keadaan dimana suhu badan


melebihi 37o Ckarenadisebabkanolehjangkitanatauradang(Rizali,
2002). Menurut Fajan (2003), febris adalah meningkatnya
temperatur tubuh secara abnormal. Sedangkan menurut Fadjari
(2003), febris yaitu
meningkatnyasuhutubuhyangmelewatibatasnormal
yaitumelebih 38oC.
12

b. Etiologi

Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh


keadaan toksemia, keganasan atau reaksi terhadap pemakaian
obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral
(misalnya: perdarahan otak dan koma). Pada dasarnya yang
harus diperhatikan untuk mencapai ketepatan diagnosis
penyebab demam, antara lain: ketelitian penggambilan riwayat
penyakit pasien, pelaksanaan pemeriksaan fisik, observasi
perjalanan penyakitdanevaluasipemeriksaanlaboratorium,
sertapenunjang lainsecaratepatdanholistik(Rahmansyah,2010).
Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada demam
adalah cara timbul, lama, tinggi serta keluhandan
gejalalainyang menyertai demam. Sedangkan demam belum
terdiagnosa adalah suatu keadaan dimana seorang pasien
mengalami demam terus menerus selama 3 minggu dengan
suhu badan diatas 38,3o C dan sampai saat ini belum dapat
diketahui penyebabnya walaupun telah diteliti selama satu
minggu secara intensif dengan menggunakan sarana
laboratorium dan penunjang medis lainnya (Rahmansyah,2010).
MenurutCorwin(2003),penyebabfebris dibagimenjadi7yaitu:
1) Infeksi
Febris dengan infeksi dapat disebabkan oleh bakteri,
virus, protozoa,danmetazoa.

2) Neoplasma
Febris dapat timbul pada setiap keganasan yang
berkembang dengan cepat, sebagai akibat dilepaskannya zat-zat
pyrogendarisel-selyangrusakataudarisuatuinfeksisekunder.
13
3) Reaksi-reaksikerentanan/hipersensitifitas
Febris dapat disebabkan oleh karena suatu
kerentanan terhadap obat-obatan atau protein-protein asing
dan biasanya bersamaan dengan urtikaria, gatal-gatal,
muntah, rasa nyeri di persendiandanalbuminuria.
4) Penyakit-penyakitkolagen
Febris dapat merupakan gejala dari lupus
erytematous sistemik danpoliartritis nodosa.
5) Gangguanmekanismepengaturansuhu
Mekanisme yang mengatur suhu dapat terganggu
pada berbagai keadaan dengan akibat hiperpireksia. Ini
dapat terjadipadaheat stroke,dankerusakanpadahipotalamus.
6) Gangguanperedarandarah
Penyakit yang dapat menyebabkan febris antara lain
infarkmiokard,infarkparudanhemoragisubarachnoid.
7) Penyebab–penyebablain
Seperti penyakit crohn,krisistiroid,dansepsisgigi.
Demam dapat disebabkan oleh kelainan dalam otak sendiri
atau oleh zat toksik yang mempengarui pusat pengaturan suhu,
penyakit yang disebabkan bakteri, tumor otak dan dehidrasi
(Corwin, 2003).
MenurutSiswono(2007),faktorpatofisiologilainnyaseperti:
1) Dalam 24 jam, kenaikan suhu dapat bervariasi ± 0,5o C.
Suhu dapat turunpadapagiharidannaikpadamalamhari.
2) Suhu tubuh diatur melalui para prostaglandin pada
hipotalamus dengan mengubah konstruksi sistem peredaran
darah.
15

d. Gambaranklinis

Menurut Donald Wong (2004), febris (demam tinggi)


mempunyaigejalasebagaiberikut:
1) Adanyapeningkatansuhutubuhdiatasrentangnormal.

2) Kulitkemerahan.

3) Kulithangatbiladisentuh.

4) Kulittampakmengkilat.

5) Peningkatanfrekuensipernafasan.

6) Takikardi.

7) Kejangdemam.

e. Penatalaksanaan
MenurutShvoong(2010),caramenurunkansuhutubuhagardalam
batasnormalyaitu:
1) Menyiapkan air hangat.

2) Mencelupkan waslap atau handuk kecil ke waskom


dan mengusapkannya keseluruhtubuh.
3) Melakukan tindakan diatas beberapakali(setelahkulitkering).

4) Mengeringkantubuhdengan handuk.

5) Menghentikan prosedur bila suhutubuh mendekatinormal.

MenurutRahmansyah(2010),penatalaksanaan balita sakitdengan


febris yaitu:
6) Antipiretik.

7) Antibiotiksesuaiprogram.

8) Kenakan pakaian yang tipisdan menyerapkeringat.

9) Memberikan minum yang banyak.

10) Kompresdenganairhangat,hindarikompresalkoholataues.

11) Kompresdidaerahlipatan.
16

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian
Manajemen kebidanan adalah metode kerja profesional
dengan menggunakanlangkah-
langkahpemecahanmasalah,sehingga merupakan
alatkerjadanpengorganisasian, pemikiransertalangkah- langkah
dalam suatu urutan yang logis yang menguntungkan bagi
pasienmaupunbidan (Varney,2004).
2. ProsesAsuhanKebidanan
Proses manajemen kebidanan menurut Varney (2004),
terdiri dari tujuh(7)langkahyaitusebagaiberikut:
a. LangkahIpengkajian
Pengkajian pada langkah pertama ini melakukan
pengkajian dengan mengumpulkan data dasar, data subjektif, data
objektif dan semua informasi yang akurat dari semua sumber
yang berkaitan dengan kondisi klien secara lengkap pengkajian
bayi atau balita denganfebris (demamtinggi)antaralain:
1) Anamnesa(DataSubyektif)
Data yang didapat dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap
suatusituasidankejadian(Nursalam,2005).
a) Identitas
Adalah data yang didapat dari pasien sebagai suatu pendapat
terhadapsuatusituasidankejadian(Nursalam,2005).
Diperlukan untuk memastikan bahwa yang diperiksa benar-
benar anakyangdimaksud, Namaharusjelas dan lengkap serta
disertai nama panggilan akrabnya (Matondang,2007).
17

(1) Umur
Dikaji untuk mengingat periode anak yang
mempunyai kekhasannya sendiri dalam morbiditas
dan mortalitas, usia anak juga diperlukan untuk
menginterpretasi apakah data pemeriksaan klinis
anak tersebutsesuaiumumnya(Matondang,2007).
(2) Jeniskelamin

Dikaji untuk membedakan dengan balita lain


(Matondang,2007).
(3) Anakke

Dikaji untuk mengetahui jumlah keluarga


pasien (Matondang,2007).
(4) Namaorangtua

Dikaji agar dituliskan dengan jelas agar tidak


keliru dengan orang lain mengingat banyak nama
yang sama (Matondang,2007).

(5) Umur orangtua


Dikaji untuk mengetahui umur orang tua (Nursalam,2005).
(6) Agama

Dikaji untuk memberikan motivasi kepada


keluarganyasesuaidenganagamanya(Nursalam,2005).
(7) Pendidikan

Dikaji untuk mengetahui keakuratan data yang


diperolah sertadapat di tentukan polapendekatan dalam
anamnesis.tingkat pendidikan orang tua juga berperan
dalam pemeriksaan penunjang dan penentuan
tatalaksana pasienselanjutnya(Matondang,2007).
18

(8) Pekerjaan

Dikaji untuk mengetahui gambaran keadaan


sosial ekonomi berhubungan dengan kemampuan
dalam mencukupikebutuhannutrisi(Nursalam,2005).
(9) Alamat

Dikaji Untuk mendapatkan gambaran tentang


tempatdimanapasientinggal(Nursalam,2005).
b) Alasandatang/keluhanutama

Keluhan utama adalah keluhan atau gejala yang


menyebabkan klien dibawa berobat (Matondang, 2007).
Pada kasus ini ibu balita mengeluhkan anaknya rewel
dan panas.
c) Riwayatkesehatan

(1) Imunisasi

Statusimunisasikliendinyatakankhususnyayang imunisasi
BCG,DPT,Polio,CampakdanhepatitisB.Hal- hal tersebut
selain diperlukan untuk mengetahui status perlindungan
pediatrik yang diperoleh, juga membantu diagnosis
(Matondang,2007).
19

(2) Riwayatkesehatankeluarga

Dikaji untuk mengetahui apakah dalam


keluarga terdapat penyakit hipertensi, stroke, TBC,
hepatitis,jantung danlain-lain(Bickley,2008).
(3) Riwayatpenyakitlalu

Dikaji untuk mengetahui riwayat penyakit


yang lalu (Matondang,2007).
(4) Riwayatpenyakitsekarang

Dikaji untuk mengetahui apakah anak


mengalami demam (Nursalam, 2005). Pada kasus ini
balitamengalami demam(DonaldWong,2004).
d) Riwayatsosial

Menurut Matondang (2003), Riwayat sosial dapat


diketahuidari:
1. Yang mengasuh
Dikaji untuk mengetahui kebiasaan balita.
2. Hubungandengantemansebaya
Dikaji untuk mengetahui keharmonisan balita dengan
temansebayanya.
(3) Lingkunganrumah
Dikaji untuk mengetahui hubungan balita dengan
lingkungansekitarrumah.
e) Polakebiasaansehari–hari

(1) Nutrisi

Dikaji tentang makanan, jenis makanan yang


di konsumsisehari-hari(Bickley,2008).
(2) Pola istirahat atau tidur
Berapalamabayitidursiang,malam,keadaanbayi
(tenangataugelisah)(Matondang,2007).
21

(3) Personal hygiene


Dikaji untuk mengetahui tingkat kebersihan pasien
(Mufdlilah, 2009). Kebersihan pada anak seperti mencuci
tangan sebelum makan dan setiap habis bermain,
memakai alaskakijikabermainditanah.
(4) Aktivitas
Mengenai keadaan bayi seperti warna kulit,
frekuensi jantung, reaksi terhadap rangsangan, tonus otot
danusahanafas(Saifudin,2002).
(5) Polaeliminasi
Untuk mengetahui fungsi sistem pencernaan
dan metabolisme tubuh meliputi BAB atau BAK
(Surasmi,2003).
2) Pemeriksaanfisik(dataobyektif)

Data obyektif adalah data yang dapat diobservasi dan


dilihatolehtenagakesehatan(Nursalam,2005).
a) Statusgeneralis
b) Tanda- tanda vital meliputi :

(1) Keadaanumum

Dikaji untuk mengetahui keadaan umum pada


balita dan tingkat kesadaran jelek, sedang atau baik
(Nursalam, 2005).
(2) Kesadaran

Penilaian kesadaran dinyatakan sebagai


composmentis, apatis, somnolen, sopor, koma dan
delirium (HidayatdanUliyah, 2006).
22

(a) Denyutjantung

Menurut Hidayat dan Uliyah (2006),


menilai kecepatan atau frekuensi nadi, irama,
suara jantung jelas dan teratur. Menurut Priharjo
(2007), nadi normalpada balita80–115x/menit.
(b) Pernafasan

Menurut Hidayat dan Uliyah (2006), Untuk


menilai frekuensi pernapasan irama, kedalaman dan
tipe pernapasan. Sedangkan menurut Bickley
(2008) Pernapasan normal pada balita 25 – 30 x
menit, pada kasus ini pernafasan pada balita 38
x/menit (Varney,2004).
(c) Temperatur normal rectal axilla yaitu 37o C dan kulit
36,5o C (Sarwono, 2002). Pada kasus ini suhunya
38,7oC(Rahmansyah,2010).
c) Pemeriksaanantropometri

Menurut Nursalam (2005), pemeriksaan antopometri


sebagaiberikut:
(1) Lingkarkepala: Untukmengetahuipertumbuhanotak.

(2) Lingkardada : Untuk mengetahui keterlambatan


pertumbuhan.
(3) Panjangbadan : Untukmengukurtinggibadan.

(4) Beratbadan:Untukmemantauberatanaknaikatautidak.
23

d) Pemeriksaansistematis
(1) Kulit
Untuk mengetahui warna, temperatur, kelembaban
dan turgor (Bickley, 2008). Pada kasus ini balita
sakit dengan febris kulitnya berwarna kemerahan
(Donald Wong,2004).
(2) Kepala
Dikaji untuk mesochepal, makrochepal serta adakah
kelainan(Priharjo,2007).
(3) Leher
Dikaji untuk mengetahui adakah pembesaran kelenjar
tiroid (Priharjo,2007).
(4) Mata
Dikaji untuk mengetahui kotoran dimata, merah
muda sampaipucat, skleraputihdan kelopak matacekung
bila disertai panas (Priharjo, 2007). Pada kasus
inimatanya berwarnakemerahan(Corwin,2003).
(5) Telinga
Dikaji untuk mengetahui kotoran atau cairan dan
bagaimanakeadaantulangrawannya(Priharjo,2007).
(6) Hidung
Dikaji untuk mengetahui nafas, cuping hidung dan
kotoran yang menyumbat dalam jalan nafas
(Nursala
m, 2005).
(7) Muka
24

Dikaji untuk mengetahui dan menilai adakah


pembengkakan pada muka serta bentuk dari muka
simetris atau tidak (Hidayat dan Uliyah, 2006). Pada
kasus ini mukanya berwarna sedikit kemerahan
(Donald Wong,2004).
(8) Mulut

Dikaji untuk mengetahui dan menilai ada tidaknya


bibir sumbing, trismus (kesukaran membuka mulut)
serta kelainan pada gusi, lidah dan gigi (Hidayat
danUliyah,2006).Padakasusinilidahberwarna sedikit
putihdankering(Corwin,2003).
(9) Dada

Dikaji untuk mengetahui retraksi atau tidak, simetris


atau tidak (Priharjo, 2007). Pada kasus ini ada
retraksi (Donald Wong,2004).
(10) Perut

Dikaji untuk mengetahui kembung, turgor baik


sampai dengan buruk, cubitan kulit kembali lambat
(Matondang,2007).
(11) Anogenital

Dikaji untuk mengetahui apabila laki-laki testis


sudah turun, dan bila perempuan labia mayora
sudah menutupi labiaminora(Nursalam,2005).
(12) Ekstermitas
25

Dikaji untuk mengetahui ada atau tidaknya oedem


yang merupakantandasianosis(Nursalam,2005).
e) DataperkembanganUsia18bulan

MenurutDepkesRI(2008),dataperkembanganbalitausia
18 bulasebagaiberikut:
(1) Berdirisendiritanpaberpegangan30detik.

(2) Berjalantanpaterhuyung-huyung.

(3) Bertepuktangandanmelambai-lambai.

(4) Menumpuk4buahkubus.

(5) Memungutbendakecildenganibujaridanjaritelunjuk.

(6) Menggelindingkanbolakearahsasaran.

(7) Menyebut3-6katayangmempunyaiarti.

(8) Membantuataumenirukanpekerjaanrumahtangga.

(9) Memegang cangkir sendiri, belajar makan


dan minum sendiri.
f) Data penunjang

Mendukung pemeriksaan yang tidak dapat


diketahui dengan pemeriksaan fisik yang meliputi
pemeriksaan laboratoriumsepertipemeriksaandarahserta
terapi, misalnya pemberian obat antibiotik (Nursalam,
2005).
26

Langkah ini dilakukan untuk mengidetifikasi secara


benar terhadap masalah atau diagnosa dan kebutuhan klien
berdasarkan interpretasi yangbenar, sehinggaditemukan masalah
dan diagnosa, keduanyadigunakandalambeberapamasalahtidak
dapat diselesaikan seperti diagnosa tetapi membutuhkan
penanganan yang dituangkan dalam sebuah rencana Asuhan
Kebidananpadapasien(Varney,2004).
1) Diagnosakebidanan

Diagnosa yang ditegakkan dalam lingkup praktek


kebidanan(Varney,2004),meliputi:
a) An.Xumur........denganfebris

b) Data
dasar Data
subjektif
(1) Ibumengatakanumurbalita........bulan.

(2) Ibumengatakanbalitanyaberjeniskelamin..........

(3) Ibu mengatakan balitanya jika diberi minum tampak


kehausan mulut dan lidah kering, kelopak mata
cekung dan turgorkulitkembalilambat.
(4) Ibumengatakanbalitanyademamtinggi.

Dataobjektif
(1) Keadaanumum :Kurangbaik

(2) Kesadaran :Composmentis


(3) Tanda-tandavital,meliputi:
Nadi :110kali/menit
Respirasi :38kali/menit

Suhu :390 C
(4) BBsebelumsakit:10,5kg
BBselamasakit :10,3kg
(5) Panjangbadan : 80cm
(6) Lingkarkepala : 44cm

(7) LLA :14cm


(8) Gerakkurangaktif, rewel tandadehidrasiyangmeliputi
kelopakmatacekung,mulutdanlidahkering,turgorkulit
kembalilambat.
27

2) Masalah
Masalah-masalah yang berkaitan dengan pengalaman
klien yangditemukandarihasilpengkajianyangmenyertaidata
objektif (Varney,2004).
Balita dengan demam (suhu tubuh meningkat) dapat
mengakibatkan dehidrasi, berat badan turun kurang lebih 10
persen dari BB sebelumnya serta gangguan pemenuhan
kebutuhan dan elektrolit(Nursalam,2005).
3) Kebutuhan
Hal-hal yang dibutuhkan oleh pasien dan belum
teridentifikasi dalam data objektif dan masalah yang
didapatkan denganmelakukananalisadata(Varney,2004).
Balitadenganfebris kebutuhanyangdiberikanyaitu:
a) Pemberianobatpenurunpanassesuaiprogram.

b) Meningkatkan kebutuhan nutrisi yang optimal seperti


pemberiansusu(Nursalam,2005)
28

Langkah III Mengidentifikasi Maslaah


Mengidentifikasi dengan hati-hati gejala yang
memerlukan tindakan kebidanan untuk membantu pasien
mengatasidanmencegah masalah-masalahyangspesifik(Varney,
2004).Diagnosa potensial yang dapat muncul pada bayi dengan
febris adalahpotensialterjadikejang(Nursalam,2005).
LangkahIVAntisipasi
Langkah ini ada bila langkah III ada. Langkah IV ini
mengidentifikasikan situasi yang gawat, agar diambil tindakan
untuk kepentingankeselamatanjiwabalita(Varney,2004).
Langkah yang perlu dilakukan untuk antisipasi adalah
kolaborasi dengan Dokter Spesialis Anak (dr.Sp.A) yaitu
memasang infus RL (Nursalam, 2005). Sedangkan antisipasi
yang dilakukan oleh bidan yaitu pemberian antipiretik dan
antibiotik (Nursalam,2005).
Langkah V Perencanaan
Langkah ini merupakan lanjutan dari masalah atau
diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi dan juga
merupakan pengembangan perencanaan Asuhan menyeluruh
yang ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya setiap
rencana Asuhan haruslah mencerminkanrasional yang valid
berdasarkan pengetahuan (Varney,2004).
29

Asuhan yang diberikan menurut Rahmansyah (2010), pada


balitasakitdenganfebris yaitu:
1) Antipiretik.
2) Antibiotiksesuaiprogram.
3) Kenakanpakaianyangtipisdanmenyerapkeringat.
4) Memberikanminumyangbanyak.
5) Kompresdenganairhangat,hindarikompresalkoholataues.
6) Kompresdidaerahlipatan.
7) Anjurkanbanyakistirahat.
LangkahVI Pelaksanaan
Langkah ini merupakan pelaksanaan dari rencana
Asuhan menyeluruh seperti telah diuraikan pada langkah V
secara efisien dan aman. Pelaksanaan ini dilakukan seluruhnya
oleh bidan atau sebagian
bidanatauanggotatimkesehatanlainnya.Jikabidantidak
melakukan sendiri, bidan tetap memikul tanggung jawab dalam
pelaksanaannya. Pada manajemen Asuhan kebidanan bagi
pasien yang mengalami komplikasi, bidan juga bertanggung
jawab terhadap terlaksananya Asuhan yang menyeluruh.
Pelaksanaan Asuhan pada bayi febris
disesuaikandenganrencana tindakan(Varney,2004).
LangkahVIIEvaluasi
Langkah ini merupakan evaluasi apakah rencana Asuhan
tersebut benar-benar terpenuhi sesuai dengan asuhan kebidanan
dalam masalahdandiagnosa(Varney,2004).
MenurutNursalam(2005),hasilyangdiharapkan:
1) Keadaanumumbaik.
2) Suhubadanstabilataunormal.
3) Tidakterjadikejangulang.
30

a. Data Perkembangan
Metode pendokumentasian yang digunakan dalam asuhan
kebidanan menurut Varney (2004) pada balita dengan febris
adalah SOAP, adalahsebagaiberikut:
S :Subyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data
klien melaluianamnesa.
O : Obyektif
Hasil laboratorium dan tes diagnostik yang dirumuskan
dalam datafokusuntukmendukungassesmentatauanalisa.
A : Assesment
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan
interpretasi Data subyektif dan obyektif dalam suatu
identifikasi.
P :Planning
Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dari
evaluasi berdasarkan assesment. Untuk menggambarkan
keterkaitan pendokumentasian sebagai catatan dari asuhan
dengan pendekatanmanajemen.
BAB III

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN KASUS

1. Pengkajian Data Tanggal:12Juni2021 Pukul:08.00WIB


a. Identitas

1) IdentitasBayi

a) NamaBayi :An.A
b) Umur :18Bulan
c) Tanggallahir :10Januari2020
d) Jenis Kelamin : Perempuan

e) AnakKe :1(pertama)
f) Alamat : Pliwetan, Palang, Tuban
2) IdentitasIbu IdentitasAyah
a. Nama :Ny.E Nama :Tn.D
b. Umur :22Tahun Umur :25Tahun
c. Agama :Islam Agama :Islam
d. Pendidikan :SMA Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan :Iburumahtangga Pekerjaan :Swasta
b. Alamat : Pliwetan, Palang, Tuban
c. Anamnesa (DataSubyektif)

1) KeluhanUtama

Ibu mengatakan anaknya panas sejak kemarin tanggal 11juni


2021 ,rewel dan sudah dikompres dengan air hangat.

37
38

2) RiwayatKesehatan

a) Imunisasi

BCG : Ibu mengatakan anaknya mendapatkan


Imunisasi BCG pada umur 1 bulan.
DPT1 : Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
Imunisasi DPT 1 pada umur 2 bulan.
DPT2 : Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
Imunisasi DPT2 pada umur 3 bulan.
DPT3 : Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
Imunisasi DPT 3 pada umur 4 bulan.
Polio1 : Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
Imunisasi Polio 1 pada umur 1 bulan.
Polio2 : Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
Imunisasi Polio 2 pada umur 2 bulan.
Polio3 : Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
Imunisasi polio 3 pada umur 3 bulan.
Polio4 : Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
Imunisasi Polio 4 pada umur 4 bulan.
Hepatitis B 1 :Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
imunisasihepatitisB1padaumur2bulan.
HepatitisB2 :Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
imunisasi hepatitisB2padaumur3bulan.
HepatitisB3 :Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
imunisasihepatitisB3padaumur4bulan.
Campak :Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
imunisasicampakpadaumur9bulan.
39

b) Riwayatpenyakitlalu

Ibu mengatakan anaknya pernah mengalami batuk,


Panas dan pilek.
c) Riwayatpenyakitsekarang

Ibu mengatakan saat ini anaknya masih panas, tidak mau


makandanrewel
d) Riwayatpenyakitkeluarga/menurun

Ibu mengatakan keluarganya baik dari pihak ibu maupun


ayah tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan
seperti DM, hypertensi dan Asma serta tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit menular seperti hepatitis,
HIV/AIDSdanTBC.
3) RiwayatSosial

a) Yangmengasuh

Ibumengatakanmengasuhanaknyadengansuaminyasaja.
b) Hubungandengananggotakeluarga

Ibu mengatakan hubungan dengan anggota keluarganya


sangat baik.
c) Lingkunganrumah

Ibumengatakanlingkunganrumahaman,rapidansehat.
40

4) PolaKebiasaanSehari-hari

a) Nutrisi

Sebelum sakit : Ibu mengatakan makanan yang disukai


adalah nasi dengankuahbayam, tempedan
telurdan minumnya susudan airputih.
Selama sakit : Ibu mengatakan dalam sehari anaknya
bersedia makan 1 x dengan nasi dan telur,
minum 2 gelas air putih dan menetek 2 x
dalam setiap 2 jam lamanya kurang lebih
5 menit.
b) Istirahat/Tidur

Sebelum sakit : Ibu mengatakan anaknya tidur malam 7


sampai 8jam,tidursiang1sampai2jam.
Selamasakit :Ibumengatakananaknyatidurmalam4sampai
5jam,tidursiang1sampai2jam.
c) Personalhygiene

Sebelumsakit: Ibumengatakananaknyamandi 2 kalisehari


waktupagidansorehari.
Selamasakit : Ibumengatakananaknyadisibin 2 kalisehari
waktupagidansore.
d) Aktivitas
Sebelum sakit : Ibu mengatakan sebelum sakit anaknya
bermaindenganteman-temansebanyanya.
Selamasakit : Ibu mengatakan anaknya tampak lemah
dan kadang tidur tetapi tidak begitu nyenyak karena
rewel.
42

e) Eliminasi

Sebelum sakit : Ibu mengatakan anaknya BAB 1 kali


konsistensi lembek. Ibu mengatakan
anaknya BAK5sampai6kaliwarnakuning
jernih.
Selama sakit :BAB : Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari,
konsistensi padat dan warnanya kuning
denganbaukhasfeses.
BAK : Ibu mengatakan anaknya BAK 4
sampai 5 kali sehari warna kuning jernih
denganbaukhasurine.
d. Perkembangananak

1) Berdirisendiritanpaberpegangan.

2) Berjalan tanpaterhuyung-huyung.

3) Memegangcangkirsendiri,belajarmakandanminumsendiri.

e. PemeriksaanFisik

1) StatusGeneralis

a) Keadaanumum : Cukup.

b) Kesadaran : Composmentis.
c) TTV : R:36x/menit
S:38,70C
N:110 x/menit
d) BBsebelumsakit : 11,5kg

e) BBselamasakit : 11,5kg

f) TB : 79cm
g) LK/LILA : 44cm/16cm

2) PemeriksaanSistematis

a) Kepala

(1) Rambut :Bersih dan rambut berwarna


kecoklatan.
(2) Mata :Kelopak matacekung,tidakoedem
dan simetris.
43
a. Conjungtiva :Berwarnamerahmuda.

b. Sklera :Berwarnasedikitmerah.
(3) Telinga :Simetrisdantidakadaserumen.
(4) Hidung :Simetrisdantidakadabenjolan.
(5) Mulut :Kotor,berwarnaputih dankering
(6) Gigi :Normaldanbersih.
(7) Bibir :Kering.
b) Leher : Tidak ada benjolan dan tidak
ada kelainan.
c) Dada :Simetris,bunyinafasteraturdantidak
adaretraksi.
d) Perut :Simetris,tidakadabenjolandansedikit
kembung.
e) Ekstremitas :Pergerakanbaik, tidakadaoedemdan
jarikakimaupuntanganlengkap
serta dapatdigerakkan.
f) Kulit :Turgor kulit kembali lambat,
berwarna kemerahan dan hangat
saat disentuh.
3) Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan.
43

2. Interpretasi Data Tanggal:12 Juni 2020 Pukul:08.20WIB


a. Diagnosa Kebidanan

An. A umur 18 bulan dengan febris


Data Dasar
Datasubyektif:
a. Ibu mengatakan anaknya berumur 18 bulan.

b. Ibu mengatakan anaknya lahir pada tanggal 10 Januari 2020.

c. Ibu mengatakan anaknya berjenins kelamin perempuan.

d. Ibu mengatakan anaknya jika diberi minum


tampakkehausan, mulut, lidah kering, mata cekung, muka
sedikit merah, dan badannya panas.
Dataobyektif:
1) Keadaanumum :Sedang.
2) Kesadaran :Composmentis.
3) Tandatandavital

Nadi :110x/menit
Respirasi :36x/menit(saatmenangis).
Suhu :38,7oC
4) BBsebelumsakit :11,5kg
5) BBsekarang :11,5kg
6) PB :79cm
7) LLA : 16cm
8) Terdapat tanda- tanda dehidrasi dan turgor kulit kembali lambat.

b. Masalah

Gangguan masalah pemenuhan kebutuhan cairan, nutrisi dan rewel.


c. Kebutuhan

1) Pemenuhan kebutuhan cairan dengan pemberian ASI


2) Memberikan makanan dengan gizi seimbang.
3) Menenagkan balita dengan cara di gendong.
44

3. Diagnosa Potensial
Potensial terjadinya
kejang.

4. Antisipasi
Tanggal : 12 Juni 2020 Pukul : 16.40 WIB
Antisipasi secara mandiri :

Pemberian obat penurun panas sesuai program yaitu amoxilin 250 mg


2 butir, paracetamol 500 mg 2 butir dan dexametason 0,5 mg 2 butir
dipuyer menjadi 10 bungkus, diberikan 3 x 1/ hari

5. Perencanaan
Tanggal:12 Juni 2020 Pukul:16.50WIB
a. Beri informasi pada ibu tentang hasil pemeriksaanya.

b. Anjurkan ibu untuk tidak menyelimuti anaknya dengan


selimut yang tebal.
c. Anjurkan ibu untuk memberi anaknya banyak minum.

d. Anjurkan ibu untuk memantau anaknya agar cukup istirahat.

e. Beriobat yaituamoxilin 250 mg2 butir,paracetamol500mg2


butir dan dexametason 0,5 mg 2 butir dipuyer menjadi 10
bungkus, diberikan 3x1/hari.
f. Anjurkan ibu untuk control ulang jika obat hanis atau anaknya
belum sembuh.
45

6. Pelaksanaan
Tanggal:12 Juni 2020 Pukul:17.00WIB
a. Memberikan informasi pada ibu tentang hasil pemeriksaannya.

1. Keadaan umum : cukup


2. Kesadaran : compos mentis
3. Tanda- tanda vital :
Nadi : 110x/menit
Respirasi : 36x/menit ( saat menagis )
Suhu : 38,7oC
b. Menganjurkan ibu untuk tidak menyelimuti anaknya dengan
selimut yang tebal supaya keringat pada anaknya dapat terserap
dan suhu panasnyamenurun.
c. Menganjurkan ibu untuk memberi anaknya banyak minum
untuk mencegah dehidrasi.
d. Menganjurkan ibu untuk menjaga anaknya agar cukup istirahat.

e. Memberikanterapiyaituamoxilin 250 mg 2 butir, paracetamol 500


mg 2 butir dan dexametason 0,5 mg 2 butir dipuyer menjadi X
bungkus, diberikan3x1/hari.
f. Menganjurkanibuuntukkontrolulangjikaobathabisatauanaknya
belumsembuh.
46

7. Evaluasi
Tanggal:12 Juni 2020 Pukul:17.15WIB
a. Ibu sudah tau tentang hasil pemeriksaan anaknya
a. keadaan umum : Cukup.
b. Kesadaran : Composmentis.
c. TTV: N: 110 x/menit, R: 36x/ menit, S:38,7 0.
b. Ibu bersedia untuk tidak menyelimuti anaknya dengan
selimut yang tebal.
c. Ibu bersedia untuk banyak memberikan minum pada anaknya.
d. Ibu bersedia untuk memantau anaknya agar cukup istirahat.
e. Ibu bersedia untuk memberikan obat pada anaknya.

f. Ibu bersedia untuk mengontrolkan anaknya jika obat habis


atau anaknya belum sembuh.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan apa yang penulis dapatkan dalam studi kasus dan


pembahasanpadaasuhankebidananpadaAn.Adenganfebris diBPM Ny “
T” di Desa karangagung, peneulis mengambil kesimpulan :
1. Pengkajian pasien febris dengan melibatkan ibu dan keluarga serta
diperlukan pengkajian yang teliti dan lengkap agar dapat
menegakkan diagnosa yang tepat.
2. Pada Langkah interprestasi data untuk menentukan diagnose,
masalah dan kebutuhan diperlukan data yang cukup mendukung
yaitu data dasra yang terdiri dari data subjektif dan data objektif,
sehingga diagnose kebidanan yang didapatkan adalah An. A umur
18 bulan dengan febris, maslah yang muncul adalah gangguan
pemenuhan kebutuhan cairan dan suhu tubuh yang panas, sehingga
kebutuhan yang diberikan adalah pemenuhan kebutuhan cairan dan
kebutuhan penurunan panas.
3. Pada kasus inidiagnosapotensialnyaterjadikejangdemam, tetapipada
kasus ini tidak terjadi karena An. A telah mendapatkan perawatan
dan penanganan yang baik serta pemenuhan kebutuhan cairan yang
tercukupi.
4. Antisipasiyangdilakukanyaituamoxilin250mg2butir,paracetamol500
mg2 butir dandexametason 0,5 mg2 butir dipuyermenjadi
Xbungkus dandiberikan3x1/hari.
5. Untukmengantisipasimasalahyangadamakaperencanaandibuatsesuai
dengan kebutuhan pasien.
6. PelaksanaanasuhankebidananpadaAn.Adenganfebris tindakandapat
dilakukan dengan baik sesuai perencanaan yang telah disusun dan
mendapatkanhasilyangmaksimalkarenaadanyadukungankeluarga.
61

7. Setelah diberikan asuhan kebidanan selama 4 hari dan dievaluasi maka


diperolehhasilyangmaksimalpuladenganbuktitidakadakomplikasidan
keadaanumumbayi baik, tidak rewel, suhupanas menurun, turgor kulit
kembalicepat,matatidakcekung,bibir,lidahtidakkeringdanmakannya
sudahsepertisebelumsakit.
8. Ada kesenjangan antara teori dengan praktek, namun tidak terlalu
signifikan misalnya pada penurunan berat badan.
9. Alternatif pemecahan masalah pada kasus ini yaitu dengan
pemberian obat penurunpanasdanantibiotik.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis akan


menyampaikan beberapasaranyangbermanfaat:
1. BagiIbudankeluarga

a. Perlu peningkatan pemahaman tentang bahaya demam pada balita


dan segera membawa ke petugas kesehatan apabila bayi
mengalami tanda bahaya.
b. Dapat mengetahui tentang pentingnya kesehatan terutama pada
balita denganfebris sehinggadapatmelakukanpenanganansegera
terhadap penyakitfebris.
c. Dapat mengetahui pentingnya pemberian cairan khususnya
untuk balitadenganfebris.
2. BagiBidan

a. Bidan dapat segera mengidentifikasi tanda-tanda balita dengan


febris sehingga dapat melakukan antisipasi atau tindakan
segera,
merencanakanasuhankebidananpadabalitasakitdenganfebris.
b. Sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan asuhan
kebidanan padabalitasakitdenganfebris.
3. Bagi Institusi

a. BPM

Dapat meningkatkan kualitas pelayanan di BPM Ny “T” Desa


Karangagung pada balita sakit dengan febris
b. Pendidikan
Dapat memebrikan refrensi secara konseptual sesuai hasil asuhan
kebidanan pada balita sakit dengan febris.

Anda mungkin juga menyukai