Pengertian
Gemelli biasa di sebut juga dengan kehamilan kembar(ganda) adalah: kehamilan dengan dua
janin atau lebih (Rustam mckhtar, 1998)
B. Etiologi
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
- Bangsa seperti: AS dan Irlandia
- Umur : Mangkin tinggi angka kejadian kehamilan kembar dan menurun lagi setelah umur >40
th.
Peritas
- Biasanya lebih meningkat pada multipara dari pada premipara
- Keturunan : keluarga tertentu akan cendrung melahirkan anak kembar yang biasanya
diturunkan secara paternal, namun dapan dapat juga secara maternal.
- Obat-obatan induksi ovulasi seperti : propertil, clomid, dan hormone gonadotropin
Secara pasti penyebab bayi kembar belum diketahui
C. Patofisiologi
Fisiologi kehamilan ganda dapat terjadi karena dua ovum yang dibuahi pada saat hampir
bersamaan atau berasal dari satu ovum yang mengalami pemecahan pada saat dini
1. Kehamilan ganda dari dua ovum-dizigot
Tumbang kehamilan ganda dizigot selalu akan mempengaruhi dua plasenta dengan tempat
implantasi yang relatip berbeda sehinga akan memberikan dampak pertumbuhan janin yang
berbeda. Perbedaan dapat dibuktikan dengan BB yang berbeda akibat tempat implantasi yang
tidak mampu memberikan nutrisi, aliran darah dan O2 yang sama
2. Kehamilan ganda dari saatu ovum monozigot
Kehamilan ganda dari satu ovum lebih jarang dari dua ovum. Selain itu, saat pemecahan akan
menyebabkan terjadinya abnormal pertumbuhan sehingga dapat terjadi berbagai bentuk. Jika
pemisahan terjadi sehingga diskus abnormal terbentuk , akan terjadi bentuk terpisah yang tidak
lengkap dan terdapat bayi kembar siam.
Pembuahan
2 Dasar diagnosis
a) Anamesis
- Uterus dapat membesar
- Gerakan banyak (janin)
- Keluhan ibu lebih banya
b) Palpasi
- teraba tiga bagian besar janin : kepala, bokong, dan punggung
- dua bagian besar berdekatan
- hidriamnion
c) Auskultasi
- DJJ didua punggung maksimum dengan perbedaan 10 denyut/menit atau lebih
Diagnosis penunjang
- USG
- FOTO rontgen
3 Komplikasi
1. Hamil muda : hiperemesis gravirarum
2. Hamil tua : hidramnion , perbedaan tumbang intrautasi , pendarah antepartum
3. Khusus monoaniotik : lilitan antar tali pusat , transfuse antar janin.
5 SC Ciesrea
SC merupakan pembedahan obstretik untuk melahirkan janin yang mampu bertahan hidup
(variable) melalui abdomen , (farre helen 1999).
SC adalah : suatu tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat diatas 500 gr melalui sayatan
pada dinding uterus yang masi utuh , (satmono pramirohadjo,2002)
6 Indikasi SC
Operasi SC dilakukan jika kelahiran peruaginam mungkin akan menyebabkan resiko [ada ibu
ataupun pada janin , dengan pertimbangan hal-hal yang perlu tindakan SC : proses persalinan
normal lama / kegagalan proses persalinan normal (distasia)
1. Stress janin
2. His lemah/melemah
3. Janin dalam posisi sunsang/melintang(kelainan letak)
4. BY besar (BB >400 gr)
5. Plasenta pravira
6. Disproporsi cevalo-pelvik : ketidakseimbangan antar ukuran kepala dan panggul
7. Rupture urteri mengancam
8. Hydrochepalus
9. Primi tua atau muda
10. Partus dan komplikasi
7 Kontra indikasi SC
Tidak ditemukan
8 Jenis-jenis operasi SC
a. Abdomen (SC abdominalis)
1 . SC klasik atau kolporal denga insisi memanjang pada kurpus ulteri.
- Keuntungan : mengeluarkan janin lebih cepat , tidak mengakibatkan komplikasi kandung
kemih tertarik ,sayatan bisa diperpanjang : proksimal dan distal.
- Kerugian / kekurangan : infeksi mudah menyebar secara intra abdominal kena tidak ada
reperironalitas yang baik
- Untuk persalinan berikutnya lebih sering terjadi rupture uteri spontan
3. SC isnika atau hopundal
(lom servikal dengan isisi segmen bawah rahim)
Dilakukan dengan melakukan sayatan melintang tepat pada segmen bawah rahim.
1. Pengkajian
a. TTV :
- TD : 120/80 Mmhg biasanya normal seperti saat hamil
- N : 60-80 x/m , bradikardi : 50-70 x/m
- P : 16-24 x/m
- S : 36,2 c
b. Payudara : membesar hiperpigmentasi pada ariola putting menonjol pada pusat partum hari
kedua mungkin tampak membengkak dan nyeri karena proses laktasi.
c. Abdomen : fundus terasa keras , ada luka operasi
d. Lochea (+) sesuai hari post partum
e. Perineum : utuh , terdapat hemoroit / tidak
f. Eliminasi
BAK : dalam jumblah yang cukup setiap 4-6 jam, distensi kk tidak terjadi. BAB : akan kembali
normal setelah 2-3 haripost partum
2. DX. Keperwatan
1. Nyeri b/d luka post operasi op SC
2. Resti infeksi b/d adanya luka post op SC
3. Resti perubahan perpusi jaringan se$reberal b/d epek anastesi
4. Ketrbatasan kemampuan aktivitas b/d post op SC , efek anastesi
5. Proses laktasi tidak efektip tidak efektif b/d pembengkakan panyudara kurang pengetahuan
tentang perawatan panyudara
6. Perubahan proses parenting b/d kurangnya informasi mengenai kebutuhan merawat bayi
7. Kurang pengatahuan tentang perawatan SC dan efek anstesi b/d kurangnya informasi
3. Intervensi keperawatan
Dx. 1
- Tentukan karekteristik dan lokasi nyeri
- Berikan posisi yang nyaman dan nyaman
- Anjurkan tehnik latihan nafas dalam
- Berikan informasi penyebab nyeri
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesic
Dx. 2
- Observasi daerah insisi bedah terhadap tanda-tanda infeksi : kemerahan, bengkak, nyeri,
panas, dan penurunan fungsi
- Pantau TTV terutama suhu
- Berikan informasi kepada klien untuk melakukan personal hygine terutama di daerah luka op
- Ganti perban dengan tehnik steril
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi antibiotic
- Pantau derajat kontrativitas utara dan warna serta jumlah locthea
- Messege fundus dengan perlahan
- Infeksi laserasi perineum bila ada, tekan pembalut yang bersih terhadap perineum dan
intruksikan ibu untuk merapatkan paha
- Observasi TTV
- Pantau intake dan output
- Berikan cairan parenteral sesuai indikasi
Dx. 4
- Kaji tingkat aktivitas klien dalam memenihi kebutuhannya
- Bantu klien dalam memenihi aktivitas dan mobilisasi
- Bantu klien dalam memenihi kebutuhan sehari-hari
Dx. 5
- Kaji tingkat pengetahuan klien tentang perawatan panyudara
- Demontrasikan cara perawatan panyudara yang benar
- Anjurkan klien untuk melakukan perawatan panyudara sesuai dengan yang sudah perawat
ajarkan
- Ajarkan klien cara memberikan ASI yang benar
Dx. 6
- Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga mengenai perawatan tali pusat yang benar dan
memandikan bayi
- Berikan penkes mengenai cara pearawatan bayi sesuai kebutuhan missal : perawatan tali
pusat yang benar
- Demontrasikan hal yang dipenkeskan sesuai kebutuhan
Dx. 7
- Kaji tingkat pengetahuan dan kesiapan klien untuk diberikan penyuluhan
- Berikan informasi atau penyuluhan yang berhubungan dengan perubahan fisiologis, masa
nifas dan perawatan pos op
4. Evaluasi
- Nyeri berkurang / hilang dengan skala 1
- Infeksi tidak terjadi
- Perubahan perfusi jaringan serebral tidak terjadi dan tidak ad pendarahan post partum
- Klien dapat mandiri dalam melakukan aktifitas sehari-hari
- Proses laktasi kembali efektif
- Tidak terjadi proses parenting
- Klien mengungkapkan pemantamannya mengenai perubahan fisiologis dan melakukan
aktivitas secara tepat
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Identitas Pasien
Klien bernama Ny.M, usia 37 tahun lulusan SMP, seorang ibu rumah tangga. Sedangkan suami
bernama Tn.M, usia 44 tahun lulusan SMA, perkerjaan swasta, dan keduanya beragama islam,
suku baqngsa indonesia yang beralamat di Jl. Teratai Rt/Rw 003/03 Jembatan Besi. Status
kawin selama 6 tahun, klien masuk 13 desember 2009, di ruang Seruni kamar Isolasi dengan
Dx. Medis : Gemeli
VII. Penatalaksanaan
• IUFD RL 20 tts/menit
• Tefacet = 2x1
• Kaltropen supp = 2x1
VIII. Resume
Pengkajian dilakukan tanggal 16 Des 2009.
Ny. M, 37 tahun datang ke RSUD Tarakan Rg.Seruni pada tanggal 13 Des 2009 dengan Dx.
Medis Gemeli klien dilakukan Operasi SC pada tanggal 15 Des 2009 pukul 09.00wib lahir bayi
kembar.
By. X1 perempuan BB :2500gr, PB:48cm A/S 2/5 dan mekoniu8m kental. By. X2 perempuan
BB:2600gr, PB:49cm A/S 9/10 ket (+) lansung dilakukan amrictomy, ket berwarna kehijaun dan
cair.
Pada saat dilakukan pengkajian tnggal 16 Des 2009 klien Post Partum hari kedua didapat data-
data sebagai brikut:
Klien mengatakan nyeri pada luka Post Op SC di peru8tnya dan masih sering mulas, serta
mengatakan ASI masih belum lancar dan bayinya belum mau menyusui.
Sedangkan pada saat diobservasi:
• k/u klien sedang CM
• obtetri: P2-A0-AH3
• TTV= TD: 110/70mmHg, N: 82x/menit, RR: 20x/menit, S:36
• Klien tampak meringis saat mencoba untuk bangun (duduk)
• Saat ditunjukan skala nyeri klien menunjukan angka 5
• Payudara klien tampak membesar, areola hyperpigmentasi, papila experted, terdapat ASI dan
alveoli
• Abdomen teraba keras (uteru), terdapat shi9e dan linea nigra
• TFU: 3 jari di bawah umbilikus, konsisten uterus tegang dan kontraksi positif
• Distensi rektiabdominalis P=7cm, L=2cm
• Luka bekas Op positif pada abdomen dan perinium utuh
• Lochea positif, konsistensi encerwarna merah terang kurang lebih 50cc, berbau khas
• Kapilarirefil kurang dari 2detik
• Turgor kulit elastis
• Reflek patela baik
• Tidak terdapat tanda homan
• Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
DATA FOKUS
Nama klien / umur : Ny.M/37thn
Ruang / kamar : Seruni/Isolasi
Data Obyektif Data Subyektif
• k/u klien sedang CM
• obtetri: P2-A0-AH3
• TTV= TD: 110/70mmHg, N: 82x/menit, RR: 20x/menit, S:36
• Klien tampak meringis saat mencoba untuk bangun (duduk)
• Saat ditunjukan skala nyeri klien menunjukan angka 5
• Payudara klien tampak membesar, areola hyperpigmentasi, papila experted, terdapat ASI dan
alveoli
• Abdomen teraba keras (uteru), terdapat shi9e dan linea nigra
• TFU: 3 jari di bawah umbilikus, konsisten uterus tegang dan kontraksi positif
• Distensi rektiabdominalis P=7cm, L=2cm
• Luka bekas Op positif pada abdomen dan perinium utuh
• Lochea positif, konsistensi encer warna merah terang kurang lebih 50cc, berbau khas.
Kapilarirefil kurang dari 2detik, Turgor kulit elastis, Reflek patela baik, Tidak terdapat tanda
homan
• Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
• Post partum hari kedua • Klien mengatakan nyeri pada luka Post Op SC di peru8tnya.
• klien mengatakan masih sering mulas-mulas.
• Klien mengatakan ASI masih belum lancar dan bayinya belum mau menyusui
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY “Y” GIIP0010 USIA KEHAMILAN 36-38 MINGGU
DENGAN KEHAMILAN GEMELI
PENGKAJIAN
Tanggal 10 November 2011 Jam : 19.30 WIB
I. PENGUMPULAN DATA
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Istri : Ny. “S” Nama Suami : Tn. “A”
Umur : 20 tahun Umur : 24 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan Jawa/Indonesia Pendidikan : SMA
Pekerjaan : SMP Pekerjaan : swasta
Penghasilan : tidak bekerja Penghasilan :-
:-
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil anak ke-2 usia kehamilan 9 bulan mengeluh lemas dan banyak
merasakan gerakan janin.
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit jantung, diabetes, hipertensi, asma,
PMS dan tidak pernah menjalani operasi.
1. Abortus - - - - - - - -
2. Hamil ini - - - - - - - -
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Rambut : hitam, bersih, tidak berketombe, tidak rontok
Muka : bersih, tidak ada cloasma gravidarum, tidak odemadan tidak pucat
Mata : simetris, conjungtiva merah muda, sklera putih
Telinga : bersih, tidak ada serumen tidak ada cairan yang keluar
Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada sekret
Mulut/gigi : bersih, mukosa mulut merah muda, tidak ada stomatitis tidak ada caries dentis
Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
Dada : payudara membesar, puting susu menonjol bersih, hiperpigmentasi pada areola dan
papila mamae
Perut : membesar sesuai usia kehamilan, pembesaran ke arah bujur, terdapat linea nigra
terdapat striae gravidarum lipid, tidak ada luka bekas operasi.
Genetalia : tidak dikaji
Anus : tidak dikaji
Ekstremitas : tidak ada varises, tidak ada odema
b. Palpasi
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan pembendungan vena jugularis.
Mamae : tidak teraba massa,tidak ada nyeri tekan colostrum belum keluar
Perut : Leopold I : TFU 3 jari di bawah procesus
typoideus (28 cm), bagian fundus
teraba 2 bagian bulat, lunak, kurang
melenting (letak bokong).
Leopold II :Bagian kanan perut ibu teraba 2 bagian datar, keras, memanjang seperti papan
(punggung) Bagian kiri perut ibu
teraba lebih banyak bagian- bagiankecil janin
(ekstremitas).
Leopold III :Bagian yang ada di bawah teraba 2
bulatan, keras, dan susah untuk di
goyangkan (teraba kepala).
Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk PAP 1/5
bagian
c. Auskultasi
f. Pemeriksaan Dalam
Tidak dikaji
g. Pemeriksaan Laboratorium
USG : terlihat 2 janin dan 2 jantung yang berdenyut, TBJ 1: 2100 TBJ II: 2300
KESIMPULAN :
- Ibu hamil
- GIIP0010
- Kehamilan gemeli
- Letkep
- Keadaan umum ibu baik
- Keadaan jalan lahir terkesan normal
- Score : 10
VI. IMPLEMENTASI
1. Melakukan pendekatan pada klieln dengan berkomunikasi dengan ramah, sopan dan
teratur serta tetap menjaga kesopanan kepada klien
2. Menjelaskan pada ibu bahwa kehamilannya saat ini berusia 9 bulan dengan kondisi
baik, tidak ada komplikasi-komplikasi pada kehamilan.
3. Menganjurkan pada ibu untuk makan-makanan bergizi seimbang seperti :
Pagi : nasi 1-2 piring, sayur 1 mangkok, lauk tempe/ ikan, minum teh dan air putih.
Siang : nasi 1-2 piring, sayur 1 mangkok, telur atau ikan, buah-buahan atau camilan,
minum air putih.
Malam : nasi 1-2 piring, sayur 1 mangkok, ikan/daging, susu 1 gelas, air putih.
4. Menganjurkan pada ibu untuk mempersiapan keperluan persalinan
Untuk ibu : baju bersih, jarit bersih, celana dalam, pembalut
Untuk bayi : baju bersih,l topi bay, gurita, popok, handuk, gendong, bedak, sarung tangan dan kaki
5. Melakukan kolaborasi dengan dokter agar ibu merasa aman dan nyaman.
6. Menyiapkan tindakan SC untuk mengurangi resiko komplikasi yangterjadi pada ibu
dan janin.
VII. EVALUASI
Tanggal : 10 November 2011 Jam : 20.00 WIB
Ibu mengatakan mengerti dan bisa memahami penjelasan yang di berikan oleh petugas.
ibu dapat mengulang dan menjawab pertanyaan yang di berikan oleh petugas.
GIIP0010 usia kehamilan 36 – 38 minggu rencana dilanjutkan mengenai kunjungan
ulang dan pembeian tablet fe.