Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN(SAP)

KONSELING PRANIKAH

DISUSUN OLEH:
ADEGUSTINA
NIM A1A122122

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR


TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

I. Identifikasi masalah
Kesehatan merupakan kebutuhan hak setiap insan agar dapat
kemampuan yang melekat dalam diri setiap insan.Hal ini hanya dapat dicapai
bila masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehatnya.
Banyak orang yang bingung ketika menghadapi pernikahan. Ada
yang sibuk mempersiapkan pernak-pernik pernikahan dan pesta pernikahan,
tetapi lupa mempersiapkan ilmu, mental, spiritual dan kesehatan dalam
menjalaninya. Meskipun setiap orang tahu bahwa pernikahan adalah ibadah,
menggenapkan setengah agama, tetapi karena kesibukan persiapan
perlengkapan nikah dan pestanya sering membuat nuansa ibadah dalam
pernikahan tersebut terlupakan
Dari data pengkajian diperoleh bahwa masih banyak calon
pasangan suami istri meremehkan pemeriksaan kesehatan sebelum
menikah.Oleh karena itu diharapkan dengan diadakan penyuluhan tentang
promkes pranikah ini akan menambah informasi pada kalangan remaja baik
perempuan maupun laki-laki yang akan menikah.
II. Pengantar
a. Bidang studi : Askeb Pranikah dan Prakonsepsi
b. Topik :  Kesehatan pranikah
c. Sub topik :  Persiapan pranikah
d. Sasaran :  Remaja laki-laki dan perempuan
e. Hari /tanggal : Rabu, 24 Agustus 2022
f. Jam                : 08.00 WIB
g. Waktu          : 30 menit
h. Tempat          : Aula Puskesmas Togo-togo
III. Tujuan Intuksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan selama 30 menit, terutama mahasiswa
remaja belum menikah dapat memahami persiapan pranikah.
IV. Tujuan Intruksional Kusus (TIK)
Setelah mengukuti kegiatan selama 30 menit diharapkan mahasiswa
dapat memahami  tentang:
1. pengertian promkes pranikah
2. mengetahui upaya-upaya konseling kesehatan pranikah
3. mengetahui pentingnya kesehatan pranikah
4. mengetahui bagaimana prosedur pemeriksaan kesehatan pranikah
V. Materi
1. pengertian promkes pranikah
2. upaya-upaya konseling kesehatan pranikah
3. pentingnya kesehatan pranikah
4. prosedur pemeriksaan kesehatan pranikah
VI. Metode :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. Media
1. Slide
VII. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Pengajar Subyek Belajar


1 Pembukaan 4 menit ? Memberi salam ?  Menjawab salam
? Memfokuskan materi
?  Memperhatikan
dengan bercerita dengan seksama
? Menjelaskan tujuan
?  Memperhatikan
pembelajaran ?  Mendengarkan
dan mencatat
2 Pengembangan 20 menit ? Menjelaskan ?  Memperhatikan
Pengertian promkes dan mencatat
pranikah ?  
? Menjelaskan upaya- Mengajukan
upaya konseling pertanyaan
pranikah ?  
? Memberi kesempatan Menjawab/menga
audiens untuk jukan pendapat
bertanya
? Menjawab pertanyaan?  Memperhatikan
? Menjelaskan dan mencatat
pentingnya
kesehatan pranikah
? Menjelaskan prosedur
?  Memperhatikan
pemeriksaan dan mencatat
kesehatan pranikah ?  
? Memberi kesempatan Mengajukan
audience untuk berta- pertanyaan
nya ?  
Penutup 6 menit ? Menjawab pertanyaan Menjawab/menga
3 jukan pendapat
peserta merangkum Memperhatikan
ma-teri yang telah dan mencatat
disam-paikan
? Menjelaskan prosedur
?  Memperhatikan
evaluasi
? Memberikan evaluasi
?  Menjawab
secara lisan pertanyaan
? Memberi salam penu- evaluasi
tup ?  Menjawab salam

VIII. Kriteria Evaluasi


1. Evaluasi Struktur
 Kesiapan materi
 Kesipan SAP
 Kesiapan media: Slide dan Leaflet
 Ada peserta yang hadir ditempat penyuluhan
 Penyelenggaraan Penyuluhan dilaksanakan di luar kelas
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
 Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
 Suasana penyuluhan tertib
 Ada peserta yang mendengarkan materi penyuluhan
 Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat
a. Menjelaskan pengertian promkes pranikah
b. Menjelaskan upaya-upaya konseling pranikah
c. Menjelaskan pentingnya pemeriksaan kesehatan pranikah
d. Menjelaskan prosedur pemeriksaan pranikah
IX. PELAKSANA
Penyuluh     : ADEGUSTINA

MATERI
PROMOSI KESEHATAN PRANIKAH
PENGERTIAN
Promosi kesehatan pranikah merupakan suatu proses untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang
ditujukan pada masyarakat reproduktif pranikah. Remaja wanita yang akan memasuki
jenjang perkawinan perlu dijaga kondisi kesehatannya. Kepada para remaja di beri
pengertian tentang hubungan seksual yang sehat, kesiapan mental dalam
menghadapi kehamilan dan pengetahuan tentang proses kehamilan dan persalinan,
pemeliharaan kesehatan dalam masa pra dan pasca kehamilan.
Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 pengertian pernikahan
adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami
isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.perkawinan diindonesia hanya diizinkan jika
pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun, sedangkan pihak wanita mencapai umur
16 tahun.
Upaya-Upaya Promosi Kesehatan Pada Pasangan Pranikah
1. Persiapan Pranikah
Ada beberapa persiapan yang perlu dihadapi menjelang pernikahan, yaitu
persiapan ilmu tentang pernikahan, persiapan mental/psikologis dalam
menghadapi pernikahan, persiapan ruhiyyah menjelang pernikahan serta
persiapan fisik sebelum menikah.
a. Persiapan Ilmu tentang pernikahan.
Hal yang perlu dipersiapkan adalah memperjelas visi pernikahan. Untuk apa
kita menikah. Visi yang jelas dan juga sama antara calon suami dan isteri
diharapkan akan melanggengkan pernikahan.
b. Persiapan mental/psikologis menghadapi pernikahan.
Pernikahan adalah kehidupan baru yang sangat jauh berbeda dari masa-masa
sebelumnya. Dalam pernikahan berkumpul dua pribadi yang berbeda yang
berasal dari keluarga yang memiliki kebiasaan yang berbeda. Didalamnya
terbuka semua sifat-sifat asli masing-masing. Mempersiapkan diri untuk
berlapang dada menghadapi segala kekurangan pasangan adalah hal yang
mutlak diperlukan. Begitu juga cara-cara mengkomunikasikan pikiran dan
perasan kita dengan baik kepada pasangan juga perlu diperhatikan, agar
emosi negatif tidak mewarnai rumah tangga kita.
c. Persiapan Ruhiyyah/ spiritual.
Menikah itu ibadah, oleh karena itu seluruh proses yang dilalui dalam
pernikahan itu harus dengan nuansa ibadah. Proses sebelum menikah sampai
pernikahan itu sendiri juga setelah menikah tidak boleh jauh dari nuansa
penghambaan diri kepada Allah.
d. Persiapan Fisik
Yang terakhir yang tidak kalah penting dalah mempersiapkan tubuh kita untuk
memasuki dunia pernikahan. Mengetahui alat-alat reproduksi wanita dan cara
kerjanya sangat penting bagi kita. Memeriksa kesehatan alat-alat reproduksi
juga penting agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan setelah menikah.
Selain itu juga kita harus mengetahui tentang seks yang sehat. Banyak ornag
yang sudah menikah tapi tidak tahu bagaimana berhubungan seks dengan
sehat dan menyenangkan bagi masing-masing pasangan. Hal ini penting
karena merupakan bagian dari kunci kebahagiaan dalam berumah tangga.
2. Menurut Pratiwi 2011, upaya-upaya promosi kesehatan pada pasangan
pranikah sebagai berikut :
A. Upaya promotif
1. Penyuluhan tentang gizi pada pranikah
Pasangan pranikah banyak mengesampingkan nutrisi nya dengan
alasan sibuk mempersiapkan pernikahannya yang sebenarnya tidak perlu
terlalu dipusingkan. Al ini sering tejadi pada wanita  yang sibuk dengan
program diet nya yang nanti akan berdampak pada psikologisnya.u. untuk itu
penyuluhan tentang gizi seimbang sanat diperlukan agar tidak terjadi
kekurangan nutrisi
2. Sex Education
Hal ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan pada pasangan
pranikah agar hubungan nya tetap harmonis. KarenA fakta membuktikan
banyak pasangan yang bercerai karena kurangnya pendidikan seks sebelum
nikah. Pendidikan seks ini dapat kita lakukan dengan cara penyuluhan seperti
pendidikan tentang kesehatan reproduksi, PMS (Penyakit Menular Seksual),
cara dan waktu berhubungan yang sehat, dan lain-lain.
·         3. Personal Hygiene
Merupakan salah satu yang menjadi prioritas utama bagi pasangan
pranikah. Dimana biasanya pasangan pranikah terutama wanita lebih sering
melakukan perawatan yang terdiri dari perawatan payudara, kulit, rambut,
kuku, genitalia dll. Tetapi hal ini terkadang tergantung pada budaya masing-
masing daerah.
·         4. Imunisasi TT
Imunisasi bertujuan untuk mencegah pasangan terutama pada wanita
agar tidak terserang oleh virus Tetanus Toxoid, apabila nanti wanita tersebut
hamil dan terjadi perlukaan saat persalinan maka si ibu tidak akan mudah
mengalami infeksi dan perdarahan postpartum.Ada 3 vaksinasi yang perlu
dilakukan oleh ibu untuk melindungi kehamilan dan menjalani proses
persalinan, yaitu, vaksinasi MMR (mesles,mump, rubella).vaksinasi anti
tetanus / TT dilakukan 2 bulan sebelumnya( unrtuk yang wanita) dan Hepatitis
B.
B. Upaya Preventif
·         1. Pemeriksaan papsmear
Tindakan ini bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya seseorang itu
terjangkit kanker serviks. Dapat disarankan pada pasangan melakukan
pemeriksaan ke laboratorium atau ke rumah sakit
·        2.  Pemeriksaan Hematologi
Tindakan ini bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidak nya seseorang
menderita kelainan darah. Seperti terjangkit HIV, TB, virus rubella ,virus
toxoplasma dan sebagainya. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukakan 6 bulan
sebelum pernikahan karna dalam jarak waktu yang cukup akan keluar hasil
pemeriksaan dan jika ada kelainan dapat dilakukan penanggulangan
permasalahannya.
C. Upaya kuratif
Pengobatan TORCH dan kanker seviks pada wanita yang akan menikah
dengan memberikan pengobatan secara intensif.Menyakinkan pada pasangan
kalau terjangkitnya penyakit tersebut bukan berarti tidak dapat menikah dan
menjalani hidup sebagai seorang istri Perbaikan nutrisi pada pasangan pra
nikah untuk memperbaiki tingkat kesuburan pasangan dan mencegah
terjadinya infertilitas.
D.    Upaya Rehabilitatif
Di dalam upaya rehabilitatif promosi kesehatan pra nikah, dapat mengenai
perawatan kanker serviks tingkat lanjut. Memberikan perawatan pada wanita
yang akan menikah dan telah menjalani pengobatan lanjutan. Disini dilakukan
pemulihan fisik dan mental. Meyakinkan dan memulihkan kepercayaan diri
pasien sehingga dapat menjalani hidupnya sebagai seorang istri dan ibu
nantinya
Metode Konseling Pranikah serta pentingnya kesehatan pranikah
Menurut dr. Wiryawan Permadi, spesialis obstetri dan ginekologi dari Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung
Pemeriksaan dan konseling kesehatan bagi calon suami istri penting dilakukan,
terutama untuk mengetahui kemungkinan kondisi kesehatan anak yang akan
dilahirkan. Dengan pemeriksaan itu,dapat diketahui riwayat kesehatan kedua belah
pihak, termasuk soal genetik, penyakit kronis, hingga penyakit infeksi yang dapat
mempengaruhi kondisi kesehatan keturunan. Dengan pemeriksaan kesehatan, dapat
diketahui riwayat genetik dalam keluarga calon mempelai pria dan wanita. Misalnya
ada tidaknya penyakit kelainan darah seperti thalassemia dan hemofilia. Kedua
penyakit itu bisa diturunkan melalui pernikahan dengan pengidapnya atau mereka
yang bersifat pembawa (carrier). (Wilda Nurlianti, 2012).
Setelah pemeriksaan, dapat dilihat kemungkinan perpaduan kromoson yang
timbul. Jika memang ada penyakit keturunan dalam riwayat keluarga kedua atau
salah satu calon mempelai, dapat dilihatkemungkinan risiko yang timbul, seperti
terjadinya keguguran hingga kemungkinan cacat bawaan(kongenital) jika kelak
memiliki anak. Dari sini, calon pasangan suami istri (pasutri) akan punyapemahaman
bahwa bila orang tua atau garis keturunannya mengidap penyakit genetik, anak
yangakan lahir nanti pun berisiko mengidap penyakit yang sama. Penyakit lainnya
yang perlu dideteksi prapernikahan adalah penyakit kronis seperti diabetes mellitus
(kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), kelainan jantung, hepatitis B
hingga HIV/AIDS.Penyakit-penyakit itu dapat memengaruhi saat terjadinya
kehamilan, bahkan dapat diturunkan. (Wilda Nurlianti, 2012).
Hasil analisa data medis mengungkapkan bahwa kasus yang paling banyak
terjadi pada calon ibu khususnya di Indonesia adalah terjangkitnya virus
toksoplasma. Virus yang bisa mengakibatkan kecacatan pada bayi ini biasanya
disebabkan seringnya kaum perempuan mengkonsumsi daging yang kurang matang
atau tersebar melalui kotoran atau bulu binatang piaraan. Oleh karena itu, untuk
mengetahuinya, agar dapat ditangani Secara dini diperlukan pemeriksaan
toksoplasma, rubella, virus cytomegalo, dan herpes yaitu yang sering disingkat
dengan istilah pemeriksaan terhadap TORCH.
Demikian pula, pada calon pengantin pria biasanya diperlukan untuk dilakukan
pemeriksaan sejumlah infeksi seperti sipilis dan gonorrhea. Selain itu banyak juga
dari pengalaman klinis dilakukan pemeriksaan sperma untuk memastikan kesuburan
untuk calon mempelai pria. Dalam kapasitas ini, pemeriksaan sperma dilakukan
dalam tiga kategori yaitu jumlah sperma, gerakan sperma dan bentuk sperma.
Sperma yang baik menurut para ahli, jumlahnya harus lebih dari 20 juta setiap cc-nya
dengan gerakan lebih dari 50% dan memiliki bentuk normal lebih dari 30% . Bila
dalam pemeriksaan ditemukan kelainan pada sperma, maka waktu tiga bulan setelah
pemeriksaan dianggap sudah cukup untuk melakukan penyembuhan. Demikian
halnya bagi calon mempelai wanita, jangka waktu tiga bulan juga dianggap memadai
untuk memperbaiki siklus menstruasi calon pengantin wanita yang memiliki masa
menstruasi tidak lancar dengan disiplin mengikuti terapi khusus dan intens secara
kontinyu.
Pemeriksaan standar menyangkut darah antara lain dilakukan untuk
mengetahui jenis resus. Seperti bangsa Asia lainnya, perempuan Indonesia memiliki
resus darah positif. Sedangkan bangsa Eropa dan Kaukasia biasanya memiliki resus
negatif. Karena itu, pemeriksaan resus untuk pasangan campuran yang berasal dari
dua bangsa berbeda sangatlah penting. Resus berfungsi sama dengan sidik jari yaitu
sebagai penentu. Setelah mengetahui golongan dara seseorang seperti A, B, O
biasanya resusnya juga ditentukan untuk mempermudah identifikasi. Hal itu karena
perbedaan resus pada pasangan bisa berdampak fatal saat kehamilan.
Jika ibu memiliki resus positif dan embrio menunjukkan resus negatif, maka
biasanya disarankan para ahli medis untuk melakukan pengguguran sejak dini
karena tidak mungkin janin akan bertahan hidup secara normal di dalam rahim ibu.
Meskipun pasangan ingin tetap mempertahankan janin, nantinya akan gugur juga.
Pengalaman ini biasanya di kalangan medis disebut sebagai kasus incompabilitas
resus.
Calon pengantin juga sering diminta untuk melakukan pemeriksaan darah
anticardiolipin antibody (ACA). Penyakit yang berkaitan dengan hal itu bisa
mengakibatkan aliran darah mengental sehingga darah si ibu sulit mengirimkan
makanan kepada janin yang berada di dalam rahimnya. Selain itu, jika salah satu
calon pengantin memiliki catatan down syndrome karena kromosom dalam
keluarganya, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih intensif lagi. Sebab, riwayat itu
bisa mengakibatkan bayi lahir idiot.
Dokter Wiryawan mengatakan, idealnya pemeriksaan kesehatan pranikah
dilakukan enam bulan sebelum dilangsungkan pernikahan. Pertimbangannya, jika
ada sesuatu masalah pada hasil pemeriksaan kesehatan kedua calon mempelai,
masih ada cukup waktu untuk konseling atau pengobatan terhadap penyakit yang
diderita. Ukuran waktu itu pun fleksibel. Artinya, pemeriksaan kesehatan pranikah
dapat dilakukan kapan pun selama pernikahan belum berlangsung.
Pemeriksaan kesehatan pranikah penting untuk mengetahui kondisi pasangan
serta proyeksi masa depan pernikahan Anda, terutama yang berkaitan dengan
masalah kesehatan reproduksi (fertilitas) dan genetika (keturunan), juga untuk
memperoleh kesiapan mental karena masing-masing mengetahui benar kondisi
kesehatan calon pasangan hidupnya. Melalui pemeriksaan kesehatan pranikah juga
dapat diketahui penyakit-penyakit yang nantinya bila tak segera ditanggulangi dapat
membahayakan calon pasutri, termasuk bakal keturunannya. (Wilda Nurlianti, 2012).
Menurut Wiryawan, juga penting dilakukan untuk mencegah kehamilan yang
tidak direncanakan, terutama pada pasangan yang akan menikah dalam usia muda.
Kehamilan adalah sesuatu yang sebaiknya direncanakan dan dipersiapkan. Untuk
itulah bagi calon pasutri usia belia, perlu konseling mengenai kontrasepsi. Maka dari
itu, jangan sepelekan pemeriksaan kesehatan dan konseling pranikah. Jika tak
waspada,ada banyak risiko yang dapat menghadang dalam menjalani pernikahan.
Jadi, hindari risiko sedini mungkin, periksakan kesehatan Anda dan pasangan ke
dokter atau rumah sakit terdekat, yang menyediakan paket pemeriksaan kesehatan
khusus untuk calon pengantin. (Wilda Nurlianti, 2012).
2.5 Prosedur pemeriksaan kesehatan pra nikah
Adapun untuk prosedur pemeriksaan kesehatan pra nikah ini, umumnya
dilakukan dengan mendatangi dokter spesialis kandungan (obgyn), dokter
puskesmas atau dokter umum, wawancara singkat tentang riwayat kesehatan guna
mengetahui penyakit apa yang pernah diderita, riwayat kesehatan pada anggota
keluarga, juga keadaan lingkungan sekitar dan kebiasaan sehari-hari (merokok,
pengguna obat-obatan terlarang). Kemudian akan dilakukan pemeriksaan fisik untuk
mengetahui kelainan fisik seperti tekanan darah, keadaan jantung, paru-paru, dan
tanda-tanda fisik dari penyakit. (Wilda Nurlianti, 2012).
Jenis pemeriksaan kesehatan pra nikah yang dilakukan seperti :
1. Pemeriksaan hematologi rutin dan analisa hemoglobin, untuk mengetahui
adanya kelainan atau penyakit darah.
2. Pemeriksaan urinalisis lengkap, untuk memantau fungsi ginjal dan penyakit
lain yang berhubungan dengan ginjal atau saluran kemih, pemeriksaan
golongan darah dan rhesus yang akan berguna bagi calon janin.
3. Pemeriksaan gula darah untuk memantau kemungkinan diabetes melitus.
4. Pemeriksaan HbsAG untuk mengetahui kemungkinan peradangan hati.
5. Pemeriksaan VDLR/ RPR untuk mengetahui adanya kemungkinan penyakit
sifilis.
6. Pemeriksaan TORC untuk mendeteksi infeksi yang disebabkan parasit
Toxoplasma, virus Rubella dan virus Cytomegalo yang bila menyerang pada
perempuan di masa kehamilan nanti.
Untuk persiapan, pasien biasanya diharuskan berpuasa, sehari sebelum
pemeriksaan. Setelah sample darah diambil, Anda dapat menikmati sarapan. Selama
puasa, hanya diperbolehkan minum air putih. Jangan lupa membawa sedikit sample
faeces (tinja) pagi hari di dalam wadah yang bersih. Kini tinggal bagaimana
kesadaran dan kemauan calon mempelai berdua. Apakah mau untuk ”sedia payung
sebelum hujan” dan berlatih menerima pasangan sepenuhnya. Akan tetapi perlu
diingat, jangan membuat hasil pemeriksaan pranikah sebagai dasar utama
kelangsungan suatu pernikahan.(Wilda Nurlianti, 2012).

Anda mungkin juga menyukai