Anda di halaman 1dari 3

PERDARAHAN PASCA PERSALINAN

RSUD
Lanto Dg. Pasewang
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
62/ 07/ 02 - 1/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan


Direktur
STANDAR 10 Juli 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL dr.H. M. Iswan Sanabi, Sp.Rad
Nip. 19641229 200003 1 002

Perdarahan yang melebihi 500 ml setelah bayi lahir dalam 24


PENGERTIAN
jam pertama persalinan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah perdarahan
TUJUAN
pasca persalinan.
Keputusan Direktur RSUD Lanto Dg. Pasewang Nomor
1078/RSUD-LDP/JP/II/2018, tentang Pemberlakuan
KEBIJAKAN
Pedoman Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) RSUD Lanto Dg. Pasewang
Tatalaksana Umum
1. Memanggil bantuan tim untuk melakukan tatalaksana
secara simultan
2. Menilai sirkulasi, jalan nafas, dan pernafasan pasien
3. Atasi syok
4. Berikan oksigen
5. Memulai pemberian cairan kristaloid (NaCl 0,9% atau
RL atau RL Asetat) sesuai kondisi ibu
PROSEDUR 6. Pemeriksaan darah lengkap
7. Bila perdarahan terus berlangsung, lakukan uji beku
darah
8. Pasang kateter menetap dan pantau masuk – keluar
cairan
9. Pengawasan tanda-tanda vital pasien
10. Memeriksa kondisi abdomen : kontaksi uterus, nyeri
tekan, parut luka, tinggi fundus uteri
11. Memeriksa jalan lahir dan daerah perineum : robekan
servik, atau robekan vagina
PERDARAHAN PASCA PERSALINAN

RSUD
Lanto Dg. Pasewang
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
62/ 07/ 02 - 2/ 2

12) Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaput ketuban


Siapkan transfusi darah jika kadar Hb < 8 g/dL atau
secara klinis ditemukan keadaan anemia berat
13) Menemukan penyebab perdarahannya dan melakukan
tatalaksana spesifik sesuai penyebabnya
Tatalaksana Khusus : Kolaborasi dr. Obgin,
1) Atonia Uteri : berikan 0,2 mg ergometrin IM atau
misoprostol 600-1000 mcg per rektal, jangan berikan
ergometrin pada pasien dengan hipertensi. Lanjutkan
infus dengan jarum diameter besar dan berikan 500 cc
RL yang engandung 20 unit oksitosin. KBI dan atau
KBE
2) Retensio Placenta : Manual placenta
3) Rest Placenta : lakukan eksplorasi dengan digital dan

PROSEDUR atau kuretase.


4) Robekan Jalan Lahir : untuk ruptur perineum dan
robekan dinding vagina lakukan penjahitan seperti
biasa, untuk robekan serviks lakukan penjahitan secara
kontinu dimulai dari ujung atas robekan kemuadian
kearah luar sehingga semua robekan dapat dijahit.
5) Gangguan pembekuan darah : berikan transfusi darah
lengkap segar untuk menggantikan faktor pembekuan
dan sel darah merah
6) Inversio Uteri : lakukan reposisi uterus, jika tampak sulit
atau inversi telah terjadi lama, lakukan persiapan
laparatomi, jika tidak berhasil dilakukan histerektomi.
7) Ruptur Uteri : dilakukan histerektomi
PNC UNIT
UNIT KERJA IGD PERSALINAN
KAMAR OPERASI

Anda mungkin juga menyukai