Anda di halaman 1dari 6

ANTE-PARTUM

No. : 10/PMBWS/VI/2020
No. Revisi :
SOP
Tanggal : 6 NOVEMBER
Terbit 2020
Halaman : 1/4
Disetujui oleh,
Praktek Mandiri Bidan

Ni Wayan Sukarmayani, A.Md.Keb

Perdarahan Ante-partum adalah pendarahan


1. Pengertian
pervaginam pada usia kehamilan 20 minggu atau
lebih dengan diagnosis banding seperti solusio
plasenta, plasenta previa dan vasa previa.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk


2. Tujuan
penanganan perdarahan ante-partum
Ante-partum dapat dilakukan oleh seluruh bidan yang
3. Kebijakan
berPraktek Mandiri dan Bidan Delima.

1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik


4. Referensi
Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/514/2015
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
2. Permenkes No 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas.
3. Buku saku Pelayanan Kesehatan Ibu di
Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan.
1.ALAT dan BAHAN :
5. Prosedur
1. Stetoskop
2. Tensimeter
3. termometer
4. Doppler
5. Kapas DTT
6. Spekulum vagina
7. SarungTangansteril
8. Rekammedis
9. Alattulis
1. Pasien dating diterima oleh Dokter / Bidan di
6. Langkah-Langkah
kamar bersalin.
2. Dokter / Bidan melakukan inform consent.
3. Dokter / Bidan melakuan anamnesis riwayat
penyakit sekarang, seperti :
 Perdarahan per vaginam pada usia 20
minggu atau lebih.
 Perdarahan spontan tanpa aktivitas atau
trauma padadaerah abdomen.
 Nyeri atau tanpa nyeri akibat kontraksi
uterus.
 Beberapa faktor predisposisi :
- Riwayat solusio plasenta.
- Perokok.
- Hipertensi.
- Multiparitas.
4. Dokter / Bidan melakukan pemeriksaan fisik
meliputi pemeriksaan generalis serta
pemeriksaan obstetric, seperti :
 PemeriksaanGeneralis :
- Pemeriksaan Tanda – tanda vital
meliputi kesadaran, suhu, nadi, tekanan
darah dan frekuensi napas
- Pemeriksaan menyeluruh dari kepala
hingga kaki secara cepat
 PemeriksaanObstetri :
- Periksa luar
Menentukan bagian terbawah janin,
menentukan letak janin ada kelainan
atau tidak dan mengukur DJJ dengan
doppler.
- Periksa dalam (inspekulo)
Menentukan sumber perdarahan,
apakah perdarahan berasal dari dalam
ostium uteri atau hanya perdarahan
yang berasal dari servix atau dinding
vagina, serta menentukan jumlah
perdarahannya.
5. Dokter/ Bidan melakukan penegakkan
diagnosis dengan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
6. Dokter / Bidan melakukan penatalaksanaan,
antara lain :
 Bila didapatkan ada tanda – tanda syok
seperti akral dingin dan pucat, nadi>
100x/menit teraba lemah dan tekanan
darah sistolik< 90 mmhg maka hendaknya
segera dilakukan stabilisasi keadaan umum
sebelum pasien di rujuk kerumah sakit,
dengan cara :
- Pemberian oksigen nasal kanul 2 – 3
Liter / menit.
- Lakukan pemasangan infus 2 jalur
intravena dengan menggunakan ringer
laktat atau NaCl 0,9% dengan dosis
loading secepatnya (kecepatan 1 L dalam
15 – 20 menit), dapat diulang kembali
sampai maksimal 3 L dalam 2 – 3 jam
apabila keadaan pasien tidak membaik.
- Lakukan pemasangan kateter untuk
memantau urine output.
 Bila didapatkan tanda – tanda inpartu
seperti cairan lender bercampur darah dan
kontraksi uterus minimal terjadi 2 kali
dalam 10 menit serta kehamilan lebih dari
37 minggu, lanjutkan dengan tatalaksana
persalinan normal, kecuali pada pasien
plasenta previa dan vasa previa. Jika
kehamilan kurang dari 37 minggu
sebaiknya pasien dirujukke rumah sakit.
 Bila tidak didapatkan tanda – tanda inpartu
pikirkan perdarahan ante-partum dan
segera lakukan pemasangan infuse
intravena lalu kemudian rujuk pasien
kerumah sakit. Pada plasenta previa tidak
disarankan untuk periksa dalam.
7. Dokter / Bidan mendokumentasikan identitas
pasien, hasil anamnesis, hasil pemeriksaan
fisik, dan terapi yang diberikan kepada Pasien
di dalam rekam medis.
8. Pasien di rujuk kerumah saki tuntuk
penanganan lebih lanjut
1. Pelayanan bersalin
7. Unit Terkait
2. Laboratorium
8. Hal-Hal Yang
PerluDiperhatikan
1. Rekam medic
9.Dokumen Terkait
2. Informed consent
3. Buku KIA
4. Surat rujukan

10.Rekaman Historis Perubahan No Yang Isi Tanggal mulai


diubah perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai